Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

NamaMahasiswa :………………………………………………………………………………………..

Nomor IndukMahasiswa/NIM: ………………………………………………………………………………………..

Kode/NamaMataKuliah :………………………………………………………………………………………..

Kode/NamaUPBJJ :………………………………………………………………………………………..

MasaUjian :2023/2024Ganjil(2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA


1. a. Ilmiah
Pengembangan silabus hendaknya bersifat ilmiah, artinya segala bentuk muatannya dapat
dipertanggung-jawabkan secara keilmuan, logis, realistis dan sudah jelas keluaran penelitian/
risetnya. Guru wajib memeriksa bahan ajar setelah menyusun silabus, mengingat kini banyak
beredar bank soal yang tidak mengikuti standar kurikum.
2. Relevan
Relevan berarti segala cakupan, tingkat kesulitan, kedalaman materi, cara penyajian serta
urutannya harus memiliki kaitan dengan fase perkembangan fisik, sosial, emosional, intelektual
dan sprititual para peserta didiknya.
Apabila tidak relevan dan tidak menyesuaikan perkembangan siswa, dikhawatirkan ilmu
tersebut tidak akan tersampaikan pada para peserta didik. Jika tidak tersampaikan, artinya proses
belajar di sekolah tidak membawa perubahan positif bagi siswa. Padahal tujuan dari “belajar”
itu sendiri untuk memberikan adanya perubahan.
3. Sistematis
Seluruh komponen silabus harus tersusun secara sistematis, saling berkaitan secara fungsional
dan praktikal agar dapat mencapai kompetensi. Ketika segala hal tersusun secara sistematis,
maka juga memudahkan para pengguna, dalam konteks ini guru dan peserta didik.
4. Konsisten
Seluruh materi, indikator, kompetensi dasar, sumber bahan air, penialain dan segala jenis
rentetannya harus sesuai dan konsisten satu sama lain. Konsistensi ini membantu pengajar tidak
rancu dalam persiapan proses belajar mengajar hingga proses akhir yakni evaluasi.
5. Memadai
Makna "memadai" memiliki arti cakupan materi pokok, indikator, sumber belajar, pengalaman
belajar hingga sistem penilaian cukup dalam menunjang pencapaian kompetensi dasarnya.
6. Aktual & Kontekstual
Keseluruhan bahan silabus hendaknya memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, seni,
sosial dan dapat dipraktikkan di kehidupan sehari-hari. Misalnya pada era pandemi ini, silabus
juga harus menyesuaikan sekolah virtual, penggunaan bahan ajar dan cara penilaiannya pasti
sedikit berbeda ketika sekolah tatap muka.
7. Fleksibel
Seluruh komponen silabus wajib mengakomodasi perbedaan-perbedaan peserta didik, pengajar,
serta seluruh dinamika yang terjadi di lingkungan pendidikan dan tuntutan masyarakat.
Fleksibel juga bermakna ilmu tersebut dalat diterapkan di kehidupan sehari-hari meski setiap
anak memiliki perbedaan, contohnya mata pelajaran matematika. Adanya soal cerita dalam
tugas-tugas siswa juga membantu siswa dalam berimajinasi dan membayangkan hitung-
hitungan tersebut dapat diterapkan di dunia nyata, seperti menghitung uang kembalian,
menghitung estimasi waktu dan lainnya.
8. Menyeluruh
Seluruh komponen silabus wajib mencakup semua ranah kompetensi (Kognitif, afektif dan
psikomotor).

b. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus


1. Mengisi Identitas
Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran, dan standar kompetensi.
Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.
2. Menuliskan Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran
tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata
pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

3. Menuliskan Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik
dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang
tercantum dalam Standar Isi.
Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji
standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi
Dasar;
b. Keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran ;
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
4. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok harus dipertimbangkan:
a. Relevansi materi pokok dengan SK dan KD
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik
d. Struktur keilmuan
e. Kedalaman dan keluasan materi
f. Relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan
g. Alokasi waktu
5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar pengalaman
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai peserta didik.
Kriteria mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
b. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara
utuh.
c. Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yan harus dilakukan oleh siswa secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
d. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus selalu berpikir
kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
e. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
f. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai untuk
mencapai Kompetensi Dasar.
g. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD yang
memerlukan prasyarat tertentu.
h. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi
tertentu).
i. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan objek
belajar.
j. Pemilihan kegiatan siswa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
k. Memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri
pengetahuan, di bawah bimbingan guru;
l. Mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan mata pelajaran;
m. Disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan sarana yang tersedia
n. Bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan,
kelompok, dan klasikal.
o. Memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat,
kemampuan, latar belakang keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang
dihadapi siswa yang bersangkutan.
6. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar dan merupakan sub-kompetensi dasar.
Indikator dirumuskan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta
didik dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi, sebagai
acuan penilaian. Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi mengarah pada indikator
penilaian.
7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator Di dalam
kegiatan penilaian ini terdapat tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b)
bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen.

2. a. Komponen Utama RPP


Berikut adalah beberapa komponen utama yang harus tercantum dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
1. Identitas mata pelajaran
Bagian identitas mata pelajaran, terdiri dari:
Satuan pendidikan
Kelas
Semester
Program/program keahlian
Mata pelajaran
Jumlah pertemuan
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Komponen berikutnya yang harus terdapat dalam RPP adalah indikator pencapaian
kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi ini dideskripsikan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran dalam RPP harus dapat menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar dan
beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik dalam mencapai
kompetensi belajar.
Pemilihan metode pembelajaran ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta
karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
9. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

b. Langkah-langkah pengembangan RPP berdasarkan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji silabus pada Kurnas


Langkah pertama yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulum 2013
adalah mengkaji silabus sesuai dengan kurikulum nasional.
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek
KI (sikap kepada Tuhan, sikap disri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan).
Untuk mencapai KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan siswa secara umum dalam
pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan siswa ini merupakan rincian dari eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati (observing), menanya (questioning), mengolah
(associating) dan menyajikan (Notodiputro, 2013: 78).
Sesuai dengan pendapat di atas, langkah pertama dalam pengembangan RPP adalah mengkaji
silabus. Pengkajian silabus meliputi pengkajian terhadap KD (kompetensi dasar), indikator,
kegiatan pembelajaran dan penilaian yang sesuai dengan aspek KI (kompetensi inti). Kegiatan
pembelajaran dalam silabus harus dirumuskan sesuai dengan kegiatan mengamati (observing),
menanya (questioning), mengolah (associating) dan menyajikan agar kompetensi dasar (KD)
dapat tercapai dengan baik.

2. Menentukan tujuan
Langkah kedua yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulum 2013
adalah menentukan tujuan. Menurut Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau
diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak
mengandung dua aspek: audience (peserta didik) dan behavior (aspek kemampuan),
(Notodiputro, 2013:79).
Sesuai dengan pendapat di atas, bahwa menentukan tujuan pembelajaran dalam RPP paling
tidak mengandung dua aspek yaitu peserta didik dan kemampuan. Aspek peserta didik dan
kemampuan ini berarti bahwa dalam tujuan pembelajaran peserta didik yang akan aktif
melakukan berbagai hal dalam pembelajaran dan peserta didik harus mampu untuk mencapai
tujuan yang akan dicapai sesuai dengan indikator dan KD.

3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran


Langkah ketiga yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulu 2013 adalah
mengkaji mengembangkan kegiatan pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelejaran adalah sebagai berikut:
“…kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru
dalam membuat siswa aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan:
pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari
kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati (observing) menanya
(questioning), mengasosiasikan (associating) dan menyajikan” (Notodiputro, 2013: 80).
Sesuai dengan pendapat di atas, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti
dan penutup. Kegiatan inti pembelajaran dirancang untuk membuat peserta didik aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman melalui
interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
Cara yang dilakukan agar peserta didik dapat memperoleh pengalaman dalam kegiatan
pembelajaran, maka guru harus dapat menyusun kegiatan pembelajaran sesuai dengan kegiatan
mengamati (observing), menanya (questioning), mengasosiasikan (associating) dan menyajikan.

4. Penjabaran jenis penilaian


Langkah keempat yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulu 2013
adalah penjabaran jenis penilaian.
Penilaian dilakukan menggunkan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
penggematan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek atau produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri (Notodiputro, 2013: 81).
Penjabaran jenis penilaian dalam RPP harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh peserta didik. Misalnya, jika peserta didik diberi tugas untuk melakukan
pengamatan di lapangan, maka penilaian yang dilakukan adalah penilaian mengenai proses
pengamatan dan hasil pengamatan (produk) yang dilakukan oleh peserta didik. Penilaian ini
juga harus diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi, sehingga apabila hasil penilaian
tidak sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, maka akan dilakukan tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran seperti remidi dan pengayaan bagi peserta didik yang nilainya
tidak mencapai KKM dan yang telah mencapai KKM.

5. Menentukan alokasi waktu


Langkah kelima yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulu 2013 adalah
menentukan alokasi waktu.
Penentuan alokasi waktu pada setiap konpetensi dasar didasarkan pada mingggu efektif dan
alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar,
keluasan, kedalaman, tigkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar (Notodiputro,
2013: 81).
Penentuan alokasi waktu dalam RPP harus sesuai dengan tingkat kesulitan kompetensi dasar
yang akan di capai, sehingga dapat menentukan perkiraan waktu untuk mencapai kompetensi
dasar tersebut dan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik yang beragam.

6. Menentukan sumber belajar


Langkah keenam yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulu 2013
adalah menentukan sumber belajar. Sumber belajar adalah rujukan, objek atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya (Notodiputro, 2013: 81).

3. a. Dari sudut pandang peserta didik, beberapa sumber kriteria yang dapat digunakan dalam
proses memberikan penilaian (evaluate) antara lain:
1. Kriteria Berdasarkan Standar Kompetensi: Peserta didik dapat dinilai berdasarkan sejauh
mana mereka telah mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Standar kompetensi
mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dari peserta didik.
2. Kriteria Berdasarkan Kriteria Kinerja: Peserta didik dapat dinilai berdasarkan kriteria kinerja
yang telah ditetapkan. Misalnya, dalam keterampilan praktis atau proyek, peserta didik dapat
dinilai berdasarkan kualitas hasil kerja, kecepatan, ketepatan, atau inovasi.
3. Kriteria Berdasarkan Kemajuan Individu: Peserta didik dapat dinilai berdasarkan kemajuan
individu mereka dari waktu ke waktu. Ini melibatkan membandingkan kemampuan peserta didik
pada awal pembelajaran dengan kemampuan mereka saat ini.
4. Kriteria Berdasarkan Partisipasi dan Kehadiran: Peserta didik dapat dinilai berdasarkan
tingkat partisipasi dan kehadiran mereka dalam kegiatan pembelajaran. Ini mencakup
keterlibatan aktif dalam diskusi, kerja kelompok, atau kegiatan lainnya.

b. Beberapa jenis alat evaluasi yang dapat digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan
siswa antara lain:
1. Tes atau Ujian: Alat evaluasi ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran. Tes dapat berupa pilihan ganda, esai, atau bentuk lainnya.
2. Tugas atau Proyek: Guru dapat memberikan tugas atau proyek kepada siswa untuk mengukur
kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.
3. Observasi: Guru dapat melakukan observasi langsung terhadap siswa selama kegiatan
pembelajaran untuk mengamati kemampuan mereka dalam tindakan nyata.
4. Portofolio: Guru dapat meminta siswa untuk menyusun portofolio yang berisi karya-karya
atau proyek yang mereka kerjakan selama pembelajaran. Portofolio ini dapat memberikan
gambaran menyeluruh tentang kemampuan siswa.
5. Diskusi Kelompok: Guru dapat mengadakan diskusi kelompok untuk mengukur kemampuan
siswa dalam berkomunikasi, berpikir kritis, dan bekerja sama dengan orang lain.
6. Penilaian Diri: Guru dapat menggunakan alat penilaian diri di mana siswa mengevaluasi
kemampuan mereka sendiri dan memberikan refleksi tentang perkembangan mereka.
Pilihan alat evaluasi yang digunakan oleh guru dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran yang spesifik.

4. a. Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan
siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara
khusus manfaat media pembelajaran seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. 2) Guru mungkin mempunyai
penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka
ini dapat direduksi, sehingga materi tersampaikan secara seragam. 3) Proses pembelajaran
menjadi lebih menarik. 4) Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio)
dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun
prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap. 5) Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif. 6) Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media
dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media,
guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa. 7) Jumlah waktu belajar
dapat dikurangi. 8) Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk
menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka
memanfaatkan media dengan baik. 9) Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan 10)
Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien, tetapi juga
membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh. 11) Proses
pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. 12) Media pembelajaran dapat
dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka
mau, tanpa bergantung pada keberadaan guru. 13) Sikap positif siswa terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan. 14) Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini
dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan proses pencarian
ilmu. 15) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif. 16) Dengan media,
guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun justru dapat mengurangi penjelasan verbal
(lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian
motivasi, perhatian, bimbingan, dan sebagainya.
Peranan media pembelajaran Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad
Rohani (1997), diantaranya adalah: Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman
pribadi peserta didik. Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas. Mengamati
benda yang terlalu kecil. Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Mengamati suara yang halus untuk didengar. Mengamati peristiwa-peristiwa alam. Media
pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru. Dari paparan di atas dapat
diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang
menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa
media pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.

b. kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang baik adalah
sebagai berikut:
Sesuai Dengan Tujuan
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika
mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan
agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media
pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga
aspek lain yaitu sikap dan perbuatan.
Tepat Mendukung Materi yang Bersifat Fakta, Konsep, Prinsip, dan Generalisasi
Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media pembelajaran, terkadang
harus disajikan dalam konsep atau simbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian
disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk
memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih
hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi
materi.
Praktis, Luwes, dan Bertahan
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan
lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif
dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam
penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus
menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
Mampu dan Terampil Menggunakan
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat
media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media
pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat
diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media
pembelajaran yang dipilih.
Pengelompokan Sasaran
Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara kelompok satu dengan yang
lain tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan,
memang untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan,
namun untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok belajar harus dipertimbangkan
pemilihan media pembelajaran untuk masing-masing kelompok.
Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini misalnya
besar kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok besar, kelompok
sedang, kelompok kecil, dan perorangan. Latar belakang secara umum tiap kelompok perli
diperhatikan seperti latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar
masing-masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media
pembelajaran yang tepat untuk dipilih.
Mutu Teknis
Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Guru tidak
bisa asal begitu saja menentukan media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria
sebelumnya. Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu
agar produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar khusus guru
harus mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai