TUGAS 3
NamaMahasiswa :………………………………………………………………………………………..
Kode/NamaMataKuliah :………………………………………………………………………………………..
Kode/NamaUPBJJ :………………………………………………………………………………………..
MasaUjian :2023/2024Ganjil(2023.2)
2. Menentukan tujuan
Langkah kedua yang dilakukan dalam pengembangan RPP sesuai dengan kurikulum 2013
adalah menentukan tujuan. Menurut Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau
diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak
mengandung dua aspek: audience (peserta didik) dan behavior (aspek kemampuan),
(Notodiputro, 2013:79).
Sesuai dengan pendapat di atas, bahwa menentukan tujuan pembelajaran dalam RPP paling
tidak mengandung dua aspek yaitu peserta didik dan kemampuan. Aspek peserta didik dan
kemampuan ini berarti bahwa dalam tujuan pembelajaran peserta didik yang akan aktif
melakukan berbagai hal dalam pembelajaran dan peserta didik harus mampu untuk mencapai
tujuan yang akan dicapai sesuai dengan indikator dan KD.
3. a. Dari sudut pandang peserta didik, beberapa sumber kriteria yang dapat digunakan dalam
proses memberikan penilaian (evaluate) antara lain:
1. Kriteria Berdasarkan Standar Kompetensi: Peserta didik dapat dinilai berdasarkan sejauh
mana mereka telah mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Standar kompetensi
mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dari peserta didik.
2. Kriteria Berdasarkan Kriteria Kinerja: Peserta didik dapat dinilai berdasarkan kriteria kinerja
yang telah ditetapkan. Misalnya, dalam keterampilan praktis atau proyek, peserta didik dapat
dinilai berdasarkan kualitas hasil kerja, kecepatan, ketepatan, atau inovasi.
3. Kriteria Berdasarkan Kemajuan Individu: Peserta didik dapat dinilai berdasarkan kemajuan
individu mereka dari waktu ke waktu. Ini melibatkan membandingkan kemampuan peserta didik
pada awal pembelajaran dengan kemampuan mereka saat ini.
4. Kriteria Berdasarkan Partisipasi dan Kehadiran: Peserta didik dapat dinilai berdasarkan
tingkat partisipasi dan kehadiran mereka dalam kegiatan pembelajaran. Ini mencakup
keterlibatan aktif dalam diskusi, kerja kelompok, atau kegiatan lainnya.
b. Beberapa jenis alat evaluasi yang dapat digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan
siswa antara lain:
1. Tes atau Ujian: Alat evaluasi ini digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran. Tes dapat berupa pilihan ganda, esai, atau bentuk lainnya.
2. Tugas atau Proyek: Guru dapat memberikan tugas atau proyek kepada siswa untuk mengukur
kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari.
3. Observasi: Guru dapat melakukan observasi langsung terhadap siswa selama kegiatan
pembelajaran untuk mengamati kemampuan mereka dalam tindakan nyata.
4. Portofolio: Guru dapat meminta siswa untuk menyusun portofolio yang berisi karya-karya
atau proyek yang mereka kerjakan selama pembelajaran. Portofolio ini dapat memberikan
gambaran menyeluruh tentang kemampuan siswa.
5. Diskusi Kelompok: Guru dapat mengadakan diskusi kelompok untuk mengukur kemampuan
siswa dalam berkomunikasi, berpikir kritis, dan bekerja sama dengan orang lain.
6. Penilaian Diri: Guru dapat menggunakan alat penilaian diri di mana siswa mengevaluasi
kemampuan mereka sendiri dan memberikan refleksi tentang perkembangan mereka.
Pilihan alat evaluasi yang digunakan oleh guru dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran yang spesifik.
4. a. Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan
siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara
khusus manfaat media pembelajaran seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
1) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan. 2) Guru mungkin mempunyai
penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka
ini dapat direduksi, sehingga materi tersampaikan secara seragam. 3) Proses pembelajaran
menjadi lebih menarik. 4) Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio)
dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun
prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap. 5) Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif. 6) Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media
dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media,
guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa. 7) Jumlah waktu belajar
dapat dikurangi. 8) Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk
menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka
memanfaatkan media dengan baik. 9) Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan 10)
Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien, tetapi juga
membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh. 11) Proses
pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. 12) Media pembelajaran dapat
dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka
mau, tanpa bergantung pada keberadaan guru. 13) Sikap positif siswa terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan. 14) Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini
dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan proses pencarian
ilmu. 15) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif. 16) Dengan media,
guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun justru dapat mengurangi penjelasan verbal
(lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian
motivasi, perhatian, bimbingan, dan sebagainya.
Peranan media pembelajaran Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad
Rohani (1997), diantaranya adalah: Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman
pribadi peserta didik. Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas. Mengamati
benda yang terlalu kecil. Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Mengamati suara yang halus untuk didengar. Mengamati peristiwa-peristiwa alam. Media
pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru. Dari paparan di atas dapat
diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang
menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa
media pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
b. kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang baik adalah
sebagai berikut:
Sesuai Dengan Tujuan
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika
mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan
agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media
pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga
aspek lain yaitu sikap dan perbuatan.
Tepat Mendukung Materi yang Bersifat Fakta, Konsep, Prinsip, dan Generalisasi
Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media pembelajaran, terkadang
harus disajikan dalam konsep atau simbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian
disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk
memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih
hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi
materi.
Praktis, Luwes, dan Bertahan
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan
lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif
dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam
penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus
menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
Mampu dan Terampil Menggunakan
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat
media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media
pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat
diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media
pembelajaran yang dipilih.
Pengelompokan Sasaran
Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara kelompok satu dengan yang
lain tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan,
memang untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan,
namun untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok belajar harus dipertimbangkan
pemilihan media pembelajaran untuk masing-masing kelompok.
Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini misalnya
besar kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok besar, kelompok
sedang, kelompok kecil, dan perorangan. Latar belakang secara umum tiap kelompok perli
diperhatikan seperti latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar
masing-masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media
pembelajaran yang tepat untuk dipilih.
Mutu Teknis
Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Guru tidak
bisa asal begitu saja menentukan media pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria
sebelumnya. Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu
agar produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar khusus guru
harus mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media
pembelajaran.