Susi Herawati,S.Ag.,M.Pd
Disampaikan Pada Kuliah Pembekalan PPL FTIK IAIN
Batusangkar
Semester Ganjil 2019/2020
rabu, 14 Agust 2019
Model Pembelajaran
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran (UU Sikdiknas No.20 Th.2003:
Proses interaksi peserta didik dg pendidik& sumber
belajar pada suatu lingk belajar
Pembelajaran Lama
Pembelajaran hari ini
Disain Pembelajaran
AT.T (American Telephone & Telegraph):
Resep dlm menyusun peristiwa& keg yg diperlukan utk
memberikan petunjuk ke arah pencapaian tujuan belajar
tertentu ( Produk/Blue print))
Soekartawi:
Rancangan yg disusun secara logis & sistematis oleh pendidik
utk meningktkan hasil pengajaran yg meliputi rancangan
pengorganisasian bahan ajar, penyajian pengajaran &
ev.pengajaran
Reigeluth:
Keg. Merancang,memproduksi,& melakukan validasi thdp
produk
Lanjutan
Reiser
Disain Pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur
sebagai suatu sistem utk pengembangan program
pendidikan & pelatihan dengan konsisten & teruji.
Dick & Carey:
Disain Pembelajaran mencakup seluruh proses yang
dilaksanakan pada pendekatan sistem, yaitu
analisis, disain, pengembangan, implementasi, &
evaluasi
Proses Disain ( Patricia L
Smith..)
1). Perform an instructional analysis to determine
“Where we’re going”
.2).Develop an instructional strategy to determine “how
we’ll get there”.
3). Develop and conduct evalaluation to determine “how
we’ll know when we’re there”.
Proses Disain
Produksi
Evaluasi
Revisi
Implementasi
Karakteristik Disain
Pembelajaran
Proses rasional
Konsep dinamik
Terdiri dari bbrp aktivitas
Berkaitan dg pemilihan sumber dana
Tujuan Disain
Pembelajaran
Utk memecahkan masalah belajar
Utk Meningktkn kualitas pembelajaran
Utk meningkatkan kondisi2 belajar
Manfaat Disain
Pembelajaran
Dasar: 1. Sbg petunjuk
1. Perbaikan Kualitas keg.pembelajaran
Pembelajaran 2. Pedoman kerja bagi
2. Pembelajaran dirancang dg pendidik
pendekatan sistem 3. Sbg alat ukur thdp
3. Disain Pembelajaran program yg telah
mengacu pada bagaimana dirancang
seseorang belajar
4. Sbg bahan penyusunan
4. Disain Pembelajaran data
diacukan pada siswa
perseorangan 5. Utk menghemat
5. Disain pembelajaran harus waktu,biaya, alat2 &
diacu pada tujuan tenaga
Dasar
6. Disain Pembelajaran
muaranya kemudahan
belajar
7. Disain Pembelajaran
melibatkan variabel
pembelajaran
8. Disain Pembelajaran
menetapkan metode
utk mencapai tujuan
Hal-hal Yg perlu diperhatikan dalam Mendisain
Pembelajaran
Signifikansi ( keberartian )
Fleksibilitas ( kemudahan )
Relevansi ( keterkaitan )
Kepastian
Ketelitian
Adaptabilitas
Waktu
Monitoring
Produk disain
pembelajaran
SILABUS PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pengertian Silabus
(PP ttg standar proses No.32 th 2013 psl 1)
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu
mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar.
SILABUS menjawab pertanyaan
1. Apa kompetensi yang harus dikuasai siswa?
Sumber Belajar
. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain
yang relevan.
Komponen-komponen
DisainDidik Pembelajaran
Peserta
Tujuan
Materi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
SILABUS
1. Analisis SKL
2. Analisis SI
4. Analisis KD
Kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang
digunakan dalam KI dan KD.
Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal
KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi
minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta
didik.
Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan
hirarki kompetensi.
Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup
dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi
pembelajaran.
Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik
mata pelajaran sehingga menggunakan kata kerja
operasional yang sesuai.
Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi
beberapa indikator penilaian yang mencakup ranah
kognitif , afektif, dan/atau psikomotorik. ( K.I.1,
K.I.2,K.I.3 dan K.I.4)
Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi dua indikator
KD:
3.1. Mengidentifikasi macam-macam najis dan tata cara
bersucinya
Indikator:
3.1.1. Siswa mampu mengelompokkan macam-
macam najis
3.1.2. Siswa mampu menjelaskan tata cara bersuci
dari najis
Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam KI dan KD.
KD:
3.1. Mengidentifikasi ( C4 ) macam-macam najis dan
tata cara bersucinya
Indikator:
3.1.1. Siswa mampu mengelompokkan ( C4) macam-
macam najis
3.1.2. Siswa mampu menjelaskan (C2) tata cara
bersuci dari najis
Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan peserta didik.
KD:
3.1. Mengidentifikasi ( C4 ) macam-macam najis dan
tata cara bersucinya
Indikator:
3.1.1. Siswa mampu mengelompokkan ( C4) macam-
macam najis
3.1.2. Siswa mampu menjelaskan (C2) tata cara
bersuci dari najis
Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki
kompetensi.
Indikator:
3.1.1. Siswa mampu mengelompokkan ( C4) macam-
macam najis
3.1.2. Siswa mampu menjelaskan (C2) tata cara
bersuci dari najis
Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu
tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
Indikator:
3.1.1. Siswa mampu mengelompokkan ( C4) macam-
macam najis
Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga
menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
Indikator:
3.1.1. Siswa mampu mengelompokkan ( C4) macam-
macam najis
Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang
mencakup ranah kognitif , afektif, dan/atau psikomotorik. ( K.I.1, K.I.2,K.I.3 dan
K.I.4)
Indikator:
3.1.1. Siswa mampu mengelompokkan ( C4)
macam-macam najis
Indikator Penilaian:
3.1.1.1. Kelompokkan contoh najis mukhalazah
3.1.1.2. Kelompokkan contoh najis
mutawashitah\
3.1.1.3. Kelompokkan contoh najis mukhaffafah
Contoh Perbandingan KD
& Indikator
3.1. Mengidentifikasi 3.1.1. Siswa mampu
mengelompokkan
macam-macam najis macam-macam najis
dan tata cara 3.1.2. Siswa mampu
bersucinya menjelaskan tata cara
bersuci dari najis
3.2. Mengidentifikasi 3.2.1 Siswa mampu
macam-macam hadas mengelompokkan
dan tata cara macam-macam hadas
bersucinya 3.2.2. Siswa mampu
menjelaskan tata cara
bersuci dengan hadas
3.Rancang Tujuan
Pembelajaran
Langkah merancang Tujuan pembelajaran
1)Tentukan Audien(siswa) ( A)
2)Pilih Behabior ( prilaku) yang diharapkan yang sesuai (
kt.kerja operasional) /( B)
3)Tentukan Condition (Proses) yang diharapkan ( C) Suatu
keadaan yang menggambar kan batasan (syarat) yang
digunakan dalam mengevaluasi perilaku tersebut.
4)Tentukan Degree (Batas) yang diharapkan ( D) Gambaran
kuantitas atau kualitas tingkat perubahan yang
diharapkan.
.
Perbandingan Indikator &
Tujuan Pembelajaran
3.1.1. Siswa mampu Audiens :
mengelompokkan siswa MtsN Batusangkar
macam-macam najis Behavior :
mampu mengelompokkan
macam-macam najis
Condition:
secara berkelompok
Degree :
dengan benar
Langkah-langkah
Merancang materi
1. Identifikasi kompetensi inti dan kompetensi
dasar :
Apakah KI dan KD memuat fakta, konsep,
prinsip dan prosedur, serta nilai dan psikomotor
.
KEG.PENDAHULUAN
Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan agar
siswa yang belum paham suatu konsep dapat memahami
konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami
kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan.
Pada kegiatan pendahuluan, disarankan guru
menunjukkan fenomena atau kejadian “aneh” atau
“ganjil” (discrepant event) yang dapat menggugah
timbulnya pertanyaan pada diri siswa.
CONTOH
1.Mengucapkan salam
2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah
dipelajari oleh siswa yang berhubungan dengan materi baru yang
akan dibelajarkan.
Sebagai contoh dalam mapel IPA, guru menanyakan konsep
tentang larutan dan komponennya sebelum pembelajaran materi
asam-basa.
Untuk IPS, misalnya menggunakan apersepsi tentang bencana
banjir yang kerap terjadi. Di mana, kapan, dan mengapa bisa
terjadi, siapa yang sering menjadi korban, apa yang dilakukan oleh
masyarakat korban banjir ketika menghadapi bencana tersebut.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
KEG.INTI
Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan
untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip
oleh siswa dengan bantuan dari guru melalui
langkah-langkah kegiatan yang diberikan di muka.
Pendekatan dan Strategi Pembelajaran
CONTOH
Mengamati:
Dalam mapel IPA, guru meminta siswa untuk mengamati suatu
fenomenon. Sebagai contoh dalam mapel IPA guru meminta siswa untuk
mengamati sifat larutan yang diperoleh dari ekstrak buah belimbing atau
tomat. Fenomena yang diberikan dapat juga dalam bentuk video.
Dalam mapel IPS contohnya adalah fenomena yang diamati adalah
gambar-gambar (foto-foto, slide) tentang hutan yang gundul, hujan deras,
orang membuang sampah sembarangan, sungai meluap, banjir besar.
slide, atau video klip seputar bencana banjir di suatu tempat.
2. Menanya:
Dalam mapel IPA, siswa mengajukan pertanyaan tentang suatu
fenomenon. Sebagai contoh siswa mempertanyakan “Mengapa larutan
ekstrak buah belimbing atau tomat memiliki rasa manis dan asin”. Sebagai
Contoh
3Menalar untuk mengajukan hipotesis:
Contoh, dalam mapel IPA: siswa mengajukan pendapat bahwa
rasa manis dan masam pada larutan enkstrak buah belimbing
atau tomat disebabkan oleh adanya zat yang memiliki rasa
manis dan zat yang memiliki rasa asam. Pendapat siswa ini
merupakan suatu hipotesis.
Contoh hipotesis dalam mapel IPS adalah Banjir (akibat) dan
penggundulan hutan (sebab) bisa: a) Terjadi di tempat yang
sama b) Terjadi di tempat berbeda.
4. Mengumpulkan data:
Dalam mapel IPA, siswa mengumpulkan data atau guru
memberikan data tentang komponen-komponen yang terdapat
dalam larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat.
Contoh
5.Menganalisis data:
Siswa menganalis data yang diberikan oleh guru. Analisis data dalam IPS, misalnya
siswa diajak untuk membaca buku siswa halaman 2-6 tentang konsep ruang, waktu,
konektivitas, dan interaksi sosial. Konsep-konsep ini dihubungkan dengan informasi
atau data awal, pertanyaan dan hipotesis, serta data yang terkumpul.
6. Menarik kesimpulan
Dalam mapel IPA, siswa menarik kesimpulan berdasar hasil analisis yang mereka
lakukan. Sebagai contoh siswa menyimpulkan bahwa rasa manis pada larutan
ekstrak buah belimbing atau buah tomat disebabkan oleh adanya gula, sedangkan
rasa masam disebabkan oleh adanya asam. Contoh bentuk kesimpulan yang ditarik
Dalam IPS misalnya hujan di Bogor menyebabkan banjir di Jakarta menunjukkan
adanya keterkaitan antarruang dan waktu.
7. Mengomunikasikan:
Pada langkah ini, siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan maupun
tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab
KEG.PENUTUP
Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok.
Pertama, validasi terhadap konsep, hukum atau prinsip
yang telah dikonstruk oleh siswa. Kedua, pengayaan
materi pelajaran yang dikuasai siswa
CONTOH
1.Dalam mapel IPA, misalnya guru meminta siswa untuk mengungkapkan
konsep, prinsip atau teori yang telah dikonstruk oleh siswa.
Dalam mapel IPS, misalnya siswa diminta untuk menjelaskan contoh
keterkaitan antarruang dan waktu, misalnya hubungan antar desa dan
kota.
2. Dalam mapel IPA maupun mapel lain, guru dapat meminta siswa untuk
meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang
telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber
informasi lainnya. Contoh dalam mapel IPA di atas juga dapat digunakan
dalam mapel IPS.
3. Dalam mapel IPA, mapel IPS, dan mapel lain, guru dapat memberikan
beberapa situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip atau teori
yang telah dipelajari oleh siswa, kemudian guru meminta siswa untuk
mengakses situs-situs tersebut.
Disain evaluasi
Kd, Indikator Evaluasi/ soal
3.1. Mengidentifikasi 1. Kelompokkan macam-
macam-macam najis dan macam najis yang
tata cara bersucinya
anda ketahui (C4)
3.1.1. Siswa mampu
mengelompokkan 2. Jelaskan tata cara
macam-macam najis bersuci dari najis
3.1.2. Siswa mampu
menjelaskan tata cara
bersuci dari najis
Indikator Jenis /Teknik Penilaian
3.1.1. Siswa mampu Tes/ Essay
mengelompokkan
macam-macam najis
3.1.2. Siswa mampu
menjelaskan tata cara
bersuci dari najis
Disain evaluasi
Kd, Indikator Soal
3.1. Mengidentifikasi 1. Kelompokkan macam-
macam-macam najis dan macam najis yang
tata cara bersucinya
anda ketahui (C4)
3.1.1. Siswa mampu
mengelompokkan 2. Jelaskan tata cara
macam-macam najis bersuci dari najis ( C2)
3.1.2. Siswa mampu
menjelaskan tata cara
bersuci dari najis
Apa yang berbeda di k.13
revisi 2017?
Permasalahan
Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap
Spiritual dan Sikap Sosial.
Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus dan buku.
Prosedural dan mekanistik.
Penerapan proses berpikir 5M sebagai metode
pembelajaran yang bersifat prosedural dan mekanistik.
Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan
taksonomi proses berpikir antar jenjang.
Perbaikan
Penataan kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap
Sosial pada semua mata pelajaran.
Koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen.
Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam
mengimplementasi kan kurikulum.
Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh
pemenggalan taksonomi proses berpikir.
Format RPP K.13
A. Identitas:
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
Strategi Pembelajaran :
Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP) ...dst
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
Lanjutan
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
H.Lampiran Materi
PERANCANGAN RPP
KI • KD TUJU- MATE- • MO- • PPK KEGI- PENILAIAN LAM-
• IPK AN RI DEL • KEC ATAN PIRAN
• SIN- ABD PEM- KI- • SO- RU-
TAKS 21 BELA- SI2 AL BRIK • MA-
• LITE- JARAN • TU- TERI
RASI GAS
Berpikir kritis
KECAKAPAN Kreativitas
Kolaborasi
ABAD 21 dan inovasi
komunikasi
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Mengkreasi • Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi,
mengembangkan, menulis, memformulasikan.
• Mengambil keputusan sendiri.
HOTS Mengevaluasi • Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
memutuskan, memilih, mendukung.
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis • Kata kerja: membandingkan, memeriksa, ,
mengkritisi, menguji.
• Menggunakan informasi pada domain
Mengaplikas • berbeda
i Kata kerja: menggunakan,
MOTS
• Menjelaskan
mendemonstrasikan, mengilustrasikan,
ide/konsep.
Memaham • mengoperasikan.
Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi,
i menerima, melaporkan.
• Mengingat kembali.
LOTS Mengetahu
• Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
i
menirukan. Sumber: Anderson&Krathwohl (2001)
Kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate),
atau merujuk tanpa melakukan pengolahan
(recite)
Soal-soal HOTS mengukur kemampuan:
1) transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2) memproses dan menerapkan informasi,
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda-beda,
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah,
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi,
meminimalkan aspek ingatan atau pengetahuan,
Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi, kemampuan:
– menemukan
– menganalisis
– menciptakan metode baru
– mereflksi
– memprediksi
– berargumen
– mengambil keputusan yang tepat
2. Berbasis permasalahan kontekstual;
3. Stimulus menarik;
4. Tidak Rutin
Tiga hal yang akan dicapai
Kurikulum
• Bagaimana menghadapi
KARAKTER
lingkungan yang terus
berubah?
KOMPETENSI • Bagaimana mengatasi
tantangan yang kompleks?
• Bagaimana menerapkan
LITERASI
keterampilan inti untuk
kegiatan sehari-hari?
Kurikulum
1 2 3
ramah, saling
OLAH OLAH menghargai, toleran,
bersih dan sehat,
RAGA RASA/ peduli, suka menolong,
disiplin, sportif, KARSA gotong royong,
tangguh, andal,
nasionalis, kosmopolit ,
berdaya tahan, mengutamakan
bersahabat,
kooperatif, kepentingan
bangga umum,
menggunakan
determinatif,
kompetitif, ceria, Indonesia,
bahasa dandinamis,
produk
dan gigih
kerja keras, dan beretos
kerja 7
NILAI-NILAI
NILAI DESKRIPSI
SIKAP DAN PERILAKU YANG PATUH DALAM
ELAKSANAKAN AJARAN AGAMA YANG DIANUTNYA,
M
OLERAN TERHADAP PELAKSANAAN IBADAH AGAMA
1. RELIGIUS TL
L , SERTA HIDUP RUKUN DENGAN PEMELUK AGAMA
AIN
AIN
P
ERILAKU YANG DIDASARKAN PADA UPAYA MENJADIKAN
D
IRINYA SEBAGAI ORANG YANG SELALU DAPAT
2. JUJUR D
IPERCAYA DALAM PERKATAAN, TINDAKAN, DAN
PEKERJAAN
6. KREATIF
SIKAP DANPRILAKU YANG TIDAK MUDAH TERGANTUNG PADA
7. MANDIRI ORANG LAIN DALAM MENYELESAIKAN TUGAS-TUGAS
NILAI DESKRIPSI
10. SEMANGAT CARA BERPIKIR, BERTINDAK , DAN WAWASAN YANG
KEBANGSAAN MENEMPATKAN KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA DI
TAS
A KEPENTINGAN DIRI DAN KELOMPOKNYA
Model-model Pembelajaran
• Model Penyingkapan (Discovery Learning)
• Model Penemuan ( Inquiry Learning)
• Model Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL)
• Model Berbasis Proyek (Project-Based Learning/PjBL)
• Model Interaksi Sosial (The Social Interaction Family)
• Model Investigasi Berkelompok
• Model Penelitian Sosial
• Model Bermain Peran
Model Pembelajaran
1. Model Interaksi Sosial (The Social Interaction Family) Bruce Joyce dan Marsha Weil
• Model Investigasi Berkelompok
• Model Penelitian Sosial
• Model Bermain Peran
2. Model Pengolahan Informasi
• Model Pencapaian Konsep
• Model Berpikir induktif
• Model Pemandu Awal
3. Model Personal
• Model Sinektik
• Model Latihan Kesadaran
• Model Pertemuan Kelas
4. Model Modifikasi Tingkah Laku
• Model Belajar Tuntas
• Model Latihan Asertif
• Model Pembelajaran Langsung
5. Model Pembelajaran Mata Pelajaran Tertentu
• Task Based Learning (untuk Bahasa Inggris)
• Two Stay and Two Stray (untuk Ekonomi)
• Content and Language Integrated Learning ( untuk Bahasa)
• Peer Instruction (Fisika)
6. Model Pembelajaran Quantum
Model : Discovery/Inquiry Learning
Komponen
Komponen
Menyusun
Identifikasi dan Mengolah
Rancangan Mengumpulkan Menyelesaikan
Merumuskan Informasi Masalah
Penyelesaian Informasi
Masalah
Masalah
Model: Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning)
Komponen
Menyusun
Identifikasi dan Mengumpulkan Pengolahan
Rancangan Menyusun
Merumuskan Informasi Informasi Laporan
Project Penyelesaian
Project
Model: Cooperatif Learning
Komponen