BANGSA
NIM : 1520622012
JAKARTA
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki
sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak
mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak
terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan
rapuh. Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh
perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui
proses yang sangat panjang dan rumit. Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi
bangsa Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang
memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai ideologi negara.
Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi secara
fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau
tentang masyarakat dan negara yang dianggap baik. Ciri-ciri ideologi pancasila
merupakan ideologi yang membedakan dengan ideologi yang lainnya. Ciri-ciri tersebut yang
pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang berarti pengakuan bangsa Indonesia terhadap
Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala isinya.Kedua adalah penghargaan kepada
sesama umat manusia, suku bangsa dan bahasanya sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab, Ketiga adalah bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat
adalah bahwa kehidupan kita dalam kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem
demokrasi. Makalah ini juga dapat dijadikan bekal keterampilan agar dapat menganalisis dan
bersikap kristis terhadap para petinggi negara yang menyimpang dari Ideologi bangsa dan
negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa arti Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Pemersatu Bangsa Indonesia?
1.2.2 Bagaimana Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa?
1.2.3 Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Pemersatu
Bangsa Indonesia?
1.2.4 Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Pemersatu Bangsa Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti pancasila sebagai Ideologi Negara dan Pemersatu Bangsa Indonesia
Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Pemersatu Bangsa
Pengertian Ideologi – Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti
melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi
yang berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan
buah pikiran atau science des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).
Puspowardoyo (1992 menyebutkan bahwa ideologi dapat dirumuskan sebagai
komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau
masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar
untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat menangkap
apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Menurut pendapat Harol H. Titus. Definisi dari ideologi adalah: Aterm used for any
group of ideas concerning various political and aconomic issues and social philosophies often
applied to a systematic scheme of ideas held by groups or classes, artinya suatu istilah yang
digunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai bebagai macam masalah politik ekonomi
filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-
cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
Bila kita terapkan rumusan ini pada Pancasila dengan definisi-definisi filsafat dapat
kita simpulkan, maka Pancasila itu ialah usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari
kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menanggap sebagai suatu kesanggupan yang
digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu.
Hasil pemikiran manusia yang sungguh-sungguh secara sistematis radikal itu
kemuduian dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat yang mengandung suatu
pemikiran yang bermakna bulat dan utuh untuk dijadikan dasar, asas, pedoman atau norma
hidup dan kehidupan bersama dalam rangka perumusan satu negara Indonesia merdeka, yang
diberi nama Pancasila.
Kemudian isi rumusan filsafat yang dinami Pancasila itu kemudian diberi status atau
kedudukan yang tegas dan jelas serta sistematis dan memenuhi persyaratan sebagai suatu
sistem filsafat. Termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat
maka filsafat Pancasila itu berfungsi sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang diterima
dan didukung oleh seluruh bangsa atau warga Negara Indonesia.
Demikian isi rumusan sila-sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan yang bulat dan
utuh merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah fundamental bagi peri kehidupan
bernegara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai ke daerah-daerah.
Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup
masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-nilai
sosial dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh masyarakatnya.
Sebagai ideologi bangsa, maka keberadaannya selalu diimplementasikan ke dalam perilaku
kehidupan dalam rangka berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Kalau dikaji dari butir-
butir kelima sila dalam ideologi Pancasila tersebut, sebenarnya sudah mencakup gambaran
pembentukan karakter manusia Indonesia yang ideal, sebagai mana yang diharapkan para
penggali dari pancasila itu sendiri. Gambaran pembentukan manusia Indonesia seutuhnya itu,
dapat diilustrasikan Pada sila pertama tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan
dengan Tuhannya atau kepercayaannya. Pada sila kedua tergambar bagaimana manusia
Indonesia harus bersikap hidup dengan orang lain sebagaimana layaknya manusia yang
punya pikiran dan ahklak hingga dia bisa bersikap sebagai mahkluk yang tertinggi
dibandingkan dengan mahkluk lainnya yaitu binatang. Sila ketiga Pancasila, yakni Sila
Persatuan Indonesia. Artinya, bahwa Pancasila sangat menekankan dan menjunjung tinggi
persatuan bangsa. Hal ini berarti, bahwa Pancasila juga menjadi alat pemersatu bangsa.
Disebutnya sila Persatuan Indonesia sekaligus juga menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia
memiliki perbedaanperbedaan. Apakah itu perbedaan bahasa (daerah), suku bangsa, budaya,
golongan kepentingan, politik, bahkan juga agama. Artinya, bahwa para pemimpin bangsa,
terutama mereka yang terlibat dalam penyusunan dasar negara, sangat mengerti dan sekaligus
juga sangat menghormati perbedaan yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Mereka juga
menyadari bahwa perbedaan sangat potensial menimbulkan perpecahan bangsa, dan oleh
sebab itu mereka juga sangat menyadari pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia.
Pencantuman Sila Persatuan bagi bangsa Indonesia selain menyadari pentingnya persatuan
bagi kelangsungan hidup bangsa, juga menunjukkan adanya pemahaman bahwa perbedaan
itu suatu realita yang tidak mungkin dihilangkan oleh manusia. Perbedaan sesungguhnya
adalah suatu hikmah yang harus disukuri, dan bukan sesuatu yang harus diingkari. Apalagi
harus dihilangkan dari muka bumi ini. Perbedaan adalah juga kodrati yang ada di mana-
mana, di negara manapun juga dan di bangsa manapun juga. Menyikapi realita semacam ini,
jalan keluarnya tidak dapat tidak adalah menjadikan perbedaan yang ada sebagai suatu
kekayaan yang justru harus dijunjung tinggi dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa di atas kepentingan pribadi, golongan maupun daerah. Dalam wacana nasional maka
barometer yang harus dijunjung tinggi adalah kepentingan nasional, dan bukan kepentingan
yang lebih kecil, lebih rendah, ataupun yang lebih sempit. Dengan kesadaran semacam ini,
maka terlihat jelas bahwa persatuan bangsa sesungguhnya nilai luhur yang seharusnya
dijunjung tinggi oleh semua umat manusia. Karena pada hakekatnya, perpecahan atau
pertikaian justru akan menghancurkan umat manusia itu sendiri. Seloka Bhineka tunggal Ika
memang sangat tepat untuk direnungkan kembali esensi dan kebenaran yang terkandung di
dalamnya. Karena pada hakekatnya semua bangsa, semua manusia memerlukan persatuan
dan kerjasama di antara umat manusia. Kerjsama butuh persatuan, dan persatuan butuh
perdamaian. Oleh sebab itu perpecahan sebagai lawan dari persatuan mutlak perlu dihindari
dan disingkirkan dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dari penjelasan
ini, kita semakin tahu dan sadar, bahwa Sila Persatuan Indonesia sangat tepat dicantumkan
dalam dasar negara, mengingat kebenaran dan kebutuhan yang dihadapi oleh seluruh umat
manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai Ideologi negara dan pemersatu bangsa Indonesia itu sangat
penting.Karena Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara
Indonesia yang kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi.
Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai
sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai
kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa denganPancasila bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu bangsa terhadap
bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.
Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk membawa
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang. Ideologi juga diharapkan
mampu untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan keputusan harus
berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya dalam pengambilan keputusan
keputusan tidak keluar dari aturan dan kaidah negara Indonesia.
Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat
Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman teguh pada
ideologi Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat tersebut dapat terwujud
dengan benar.
Daftar Pustaka
Bahan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. 1990. Jakarta: BP-7
Pusat.
https://indosmartschool.com/2018/12/17/makalah-pancasila-sebagai-ideologi-bangsa/
Sunoto, 1982. Mengenal Filsafat Pancasila. Seri pertama, kedua, ketiga, keempat.
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UII.