Oleh
A.MUH.ALIFSA MAHENDRA
15938
XI IPS 3
Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita wajib mengamalkan
nilai-nilai persatuan dan kesatuan itu dalam kehidupan sehari-hari, dengan jalan
membina hubungan yang baik antar sesama masyarakat di sekitar lingkungan kita,
sesama pelajar atau mahasiswa, sesama teman kerja, atau sesame masyarakat bangsa
Indonesia. Dengan demikian, Bangsa Indonesia akan menjadi sebuah bangsa yang
paling aman dan sejahtera sepanjang masa, serta kita harus bersyukur bahwa bangsa
Indonesia tidak seperti bangsa-bangsa lainnya di dunia yang sering dilanda
perpecahan. Nilai persatuan dan kesatuan itu akan jelas tampak dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam kehidupan bergotong royong.
2. Nilai Rela Berkorban
Nilai rela berkorban sangat diperlukan, baik pada masa perjuangan maupun
pada masa sekarang. Nilai rela berkorban itu menjadi semakin lebih bermakna apabila
teraplikasi dalam bentuk perbuatan.
Berbagai bentuk perjuangan sebelum Indonesia merdeka telah dilalui oleh
bangsa Indonesia. Pengorbanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam
menghadapi penjajahan dan untuk mencapai Indonesia merdeka tiada terhingga
besarnya, baik jiwa maupun harta.
Nilai rela berkorban atau jiwa patriotisme dapat digunakan sebagai cara untuk
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, yaitu mencapai cita-cita bangsa
maupun membela bangsa Indonesia apabila ada serangan dari dalam maupun luar
negeri. Cita-cita bangsa Indonesia adalah ingin mewujudkan kemajuan dan
peningkatkan kesejahteraan kehidupan bangsa Indonesia. Seperti yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang menyatakan bahwa kemudian
daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ;
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan sangat penting dalam upaya mengisi dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Nilai kemanusiaan digunakan untuk memperkuat kepribadian
bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan hidup dalam berbagai bidang
kehidupan. Nilai kemanusian merupakan pengalaman sila kedua dalam pancasila,
sehingga kita menggunakan nilai kemanusiaan dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan berarti secara langsung telah mengamalkan nilai pancasila.
Nilai kemanusiaan itu merupakan pengalaman dari nilai yang tercantum dalam
pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Untuk dapat mengamalkan dan
melaksanakan sila kemanusiaan yang adil dan beradab, hendaknya diddukung oleh
pribadi-pribadi bangsa yang kuat. Kepribadian yang kuat dari setiap warga Negara
Indonesia merupakan dari cermin kebribadian bangsa Indonesia.
Dengan demikian, kepribadian bangsa Indonesia sangat tercermin dari nilai
kemanusiaan itu dapat terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti pemberian
bantuan kepada korban bencana alam, pemberian bantuan kepada fakir miskin,
pemberian dana pendidikan bagi anak-anak yang terlantar, menjadi orang tua asuh
serta pemberian dana bagi pengembangan panti asuhan dan panti jompo, dan lain-lain.
4. Nilai Musyawarah Mufakat
Nilai musyawarah dan mufakat sudah menjadi sifat bangsa Indonesia sejak
masa lampau didalam mengambil suatu keputusan, agar dapat saling menghormati
pendapat masing-masing orang, sehingga dapat terhindar dari perrselisihan dan
pertikaian antarsesama, baik dalam bentuk kecil maupun besar.
Bahkan, hingga saat ini musyawarah dan mufakat sangat diperlukan dalam
mengambil segala bentuk keputusan. Nilai musyawarah dan mufakat ini sangat jelas
terlihat dalam kehidupan masyarakat kita, baik yang ada di daerah perkotaan maupun
didaerah pedesaan.
Nilai musyawarah dan mufakat dalam perkembangannya masih tetap
digunakan. Hal ini terbukti dan dapat dilihat dalam sidang-sidang yang dilakukan
pada lembagaa-lembaga tinggi atau tertinggi Negara. Dalam sidang-sidang anggota
DPR untuk menetapkan perundang-undangan Negara, dalam sidang-sidang anggotaanggota MPR untuk menetapkan GBHN, pemilihan presiden dan wakil presiden, serta
dalam mengambil keputusan-keputusan lainnya juga mengutamakan prinsip
musyawarah dan mufakat. Di samping digunakan dalam pengambilan keputusan, nilai
musyawarah dan mufakat juga menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang
dimuat dalam pancasila sila keempat.
Maka dari itu, kita sebagai penerus generasi bangsa harus betul-betul
menghargai
peninggalan-peninggalan
para
pendahulu,
mengingat
dan
serta
menghargai jasa-jasa dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita
di masa yang lampau dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Nilai menghargai ini
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan saling menghargai
perbedaan yang dimiliki masing-masing warga Negara Idonesia.
7. Nilai Cinta Tanah Air dan Bangsa
Para pendahulu kita telah dapat membuktikan pengabdiannya terhadap tanah
air tercinta Indonesia ini, melalui perjuangan yang dilakukannya dalam upaya
merebut kemerdekaan atau dalam upaya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
ini. Para pendahulu kita telah dengan rela mengorbankan jiwa dan harta bendanya
hanya untuk mencapai kemerdekaan bangsanya dari tangan penjajah. Rasa cinta tanah
air akan dapat menjadi pendorong utama dalam membangun negara dan bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, rasa cinta tanah air terhadap bangsa dan negara Indonesia
haruslah dipupuk dan dibina serta diserahkan sejak dini.
Dengan adanya rasa memiliki dari setiap warga negara terhadap negara
Indonesia, maka setiap warga negara wajib membangun negaranya untuk mencapai
tingkat kemajuan dan peningkatan kesejahteraan kehidupan masyarakat.
Bila nasionalisme atau perasaan cinta tanah air dan bangsa dibutuhkan dalam
upaya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia yang digunakan sebagai
pendorong dalam membangun negara dan bangsa Indonesia. Dengan adanya perasaan
memiliki setiap warga negara terhadap Negara Indonesia, maka setiap warga Negara
wajib membangun negaranya mencapai tingkat kemajuan dan peningkatan
kesejahteraan kehidupan masyarakat Indonesia. Nilai nasionalisme dahulu digunakan
sebagai pendorong dalam merebut kemerdekaan Indonesia, sehingga banyak para
pejuang yang mengorbankan harta dan benda untuk mencapai kemerdekaan
Indonesia. Untuk itu, dalam perkembangannya sampai era reformasi ini, nilai
nasionalisme harus tetap ditumbuhkembangkan dalam diri setiap warga Negara
Indonesia untuk berjuang mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.