Anda di halaman 1dari 7

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan,

Salam Sejahtera bagi kita semua,


Salam Pemuda
Saudara-saudara sekalian yang Saya hormati,
Segala puji kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan karunia-Nya, pada
hari ini 28 Oktober 2023 kita bersama memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023. Kita ketahui
bersama bahwa setiap tanggal 28 Oktober kita selalu merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP).
Momentum tersebut mengingatkan bangsa Indonesia terhadap sejarah gotong royong seluruh elemen pemuda
yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah
Pemuda 1928 yang melahirkan sebuah komitmen kebangsaan yaitu bertumpah darah satu tanah air Indonesia,
berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 mengusung tema “Bersama Majukan Indonesia” dengan
logo HSP ke-95 yang bermakna membentuk stilasi barisan manusia yang menyimbolkan kolaborasi dan
warna-warni menunjukkan keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya.
Heterogenitas tersebut sebagai sumber kekuatan dalam memajukan Indonesia.
Pemerintahan Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia
hari ini telah seiring sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama.
Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang
para pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional.
Posisi Indonesia memang sedang berproses menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran,
narkoba, pornografi, hoax, ujaran kebencian serta sejumlah problem bangsa lainnya.
Tetapi semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti melaju menuju Indonesia maju dan
menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Di sisi lain, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan
penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi.
Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang dikontestasi. Kita perlu
bertanya apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif.
Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan. Pada intinya, penguasaan
oleh pemuda terhadap Teknologi dan Informasi serta Literasi Digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi.
Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang
agar pembangunan dapat berlari lebih cepat.
Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor.
Karena kerja kolaboratif ini sesuai dengan amanah undang-undang no. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan
dan juga sesuai dengan Perpres No. 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan
Pelayanan Kepemudaan agar implementasi koordinasi lintas sektor tersebut efektif menuju pencapaian
Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), maka pada momen Hari Sumpah Pemuda ini, kita harus canangkan
kebulatan tekad semua stakeholder baik Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten Kota, Organisasi Kepemudaan, Komunitas serta elemen – elemen lain.
Saudara – saudara sekalian, terakhir, marilah kita jadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95
ini sebagai momentum membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri.
Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan kepada kita.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, om santi santi santi om.
Salam Pemuda
Jakarta, 28 Oktober 2023

Menteri Pemuda dan Olahraga RI,


Ario Bimo Nandito Ariotedjo
Bangun Pemudi Pemuda
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri

Bangun Pemudi Pemuda


Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri
"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah
darah yang satu, tanah air Indonesia."
"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa
yang satu, bangsa Indonesia."
"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia."

"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah


darah yang satu, tanah air Indonesia."
"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa
yang satu, bangsa Indonesia."
"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia."
Sejarah Kongres Pemuda I
Kongres Pemuda I dilaksanakan pada tanggal 30 April hingga 2 Mei tahun 1926. Kongres ini juga disebut
sebagai Het Eerste Indonesisch Jeugd Congres atau Kerapatan Besar Pada Pemuda Indonesia. Kongres
ini didorong oleh pemuda dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).

Pembukaan Kongres Pemuda I dilaksanakan di Gedung Vrijmetselaarsloge atau gedung Bappenas,


Jakarta. Dalam kongres ini terdapat tiga pertemuan yang dilaksanakan.

Pada pertemuan pertama kongres dipimpin oleh Mohammad Tabrani yang membukanya dengan pidato.
Pertemuan pertama ini berlangsung pada 30 April 1926. Beliau memberi pidato sebagai penyemangat
pemuda bangsa untuk melepaskan diri dari kolonialisme.

Kongres Pemuda I ini dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahassers, Jong Bataks Bond, dan Pemuda
Kaum Theosofi.

Pertemuan kedua pada 1 Mei 1926 dilaksanakan kembali dengan membahas topik berkaitan dengan
kedudukan perempuan yang dihadiri oleh banyak pembicara perempuan.

Kemudian keesokan harinya, dilaksanakan pertemuan ketiga yang membahas mengenai penggunaan
Bahasa Melayu yang dipimpin oleh Moh. Yamin.

Para pemuda diberi tugas untuk mengembangkan bahasa daerahnya masing-masing. Dalam kongres itu
juga membicarakan tentang kewajiban agama dalam pergerakan kebangsaan yang antara lain berisi
anjuran akan bersikap toleran terhadap agama lain yang berbeda.

Tujuan Kongres Pemuda I


Terdapat beberapa tujuan dari diadakannya Kongres Pemuda I ini, antara lain:

1. Mencari jalan membina perkumpulan pemuda yang tunggal

2. Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

3. Menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan pemuda kebangsaan

4. Membentuk badan pusat bagi seluruh organisasi kedaerahan

5. Membangkitkan semangat kerja antar pemuda Indonesia

6. Membentuk dasar kemerdekaan Indonesia

Hasil Kongres Pemuda I


Dari rangkaian rapat yang telah dilaksanakan Kongres Pemuda I, dihasilkan beberapa keputusan penting
bagi bangsa Indonesia. Beberapa hasil tersebut, antara lain.

- Kemerdekaan Indonesia menjadi hal yang ideal bagi seluruh pemuda Indonesia

- Segala perserikatan pemuda harus berupaya menuju mempersatukan diri dalam satu perkumpulan

- Cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita bagi seluruh pemuda Indonesia

- Organisasi pemuda digunakan sebagai wadah untuk mengakui dan menerima cita-cita persatuan bangsa
Indonesia.

Hasil Kongres Pemuda II Oktober 1928, Berisi Ikrar Sumpah Pemuda


Diorama Kongres Pemuda II 1928 di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Foto: Ari Saputra

Jakarta - Detikers, tahukan kalau Sumpah Pemuda merupakan hasil dari Kongres Pemuda II Indonesia
yang digelar 27-28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda sendiri telah berperan penting dalam mempersatukan
bangsa Indonesia.
Dilihat dari isi pernyataan-pernyataannya, Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai penting bagi kesatuan
bangsa Indonesia. Di antaranya, sebagai tonggak sejarah pergerakan pemuda, sarana mempersatukan
organisasi kepemudaan antar daerah, arah baru kebangkitan bangsa, komitmen perjuangan rakyat untuk
merdeka, dan manifestasi atau perwujudan dari semangat persatuan nasional.

Melalui nilai-nilai tersebut, para organisasi-organisasi pemuda yang awalnya bersifat kedaerahan seperti
Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, Pemuda Kaum Betawi, dan lain
lain menjadi lebih bersatu.

Sebagai golongan terpelajar, mereka merasa perlu berkumpul atas rasa nasionalisme sesama bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, golongan-golonga tersebut mengadakan Kongres Pemuda yang dilaksanakan
sebanyak dua kali.

Baca juga:
Sejarah Indonesia Lengkap dari Masa Nusantara hingga Reformasi
Baca juga:
Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza: Pencipta, Sejarah, Hingga Maknanya
Dilansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, Kongres Pemuda I pertama kali berlangsung pada 30 April
1926 di gedung Vrijmetselaarsloge atau gedung Bappenas Jakarta. Pertemuan kedua pada 1 Mei 1926
membahas tentang kedudukan perempuan dan dilanjutkan pertemuan ketiga pada 2 Mei 1926 yang
menghasilkan cita-cita persatuan Indonesia.

Cita-cita tersebut kemudian dilanjutkan dalam Kongres Pemuda II. Bagaimana pelaksanaan Kongres
Pemuda II dan apa hasilnya? Yuk simak artikel berikut ini:

Tentang Kongres Pemuda II


Mengutip dari buku Explore Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII
karya Sri Untari dan Ginawan Rianto, diketahui Kongres Pemuda II berlangsung pada 27-28 Oktober 1928
dan dipimpin oleh Sugondo Joyopuspito.

Pertemuan tersebut terjadi sebanyak tiga kali persidangan dengan lokasi yang berbeda-beda. Di antaranya:

Sidang pertama pada 27 Oktober 1928 bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond atau
Perhimpunan Pemuda Katholik di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Gedung ini telah dibongkar. Di
atas lahannya, kini berdiri Gedung Pertemuan Gereja Katedral Jakarta. Sidang tersebut berlangsung pada
pukul 19.30 sampai 23.30 dengan topik bahasan tentang Penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa
politik untuk mencapai persatuan.
Sidang kedua pada 28 Oktober 1928 dilaksanakan di Gedung Oost Java Bioscoop di Koningsplein Noord
atau kini Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Sidang ini berlangsung dari jam 08.00 sampai jam 12.00
untuk membahas pentingnya pendidikan nasional bagi seluruh anak bangsa Indonesia.
Sidang ketiga pada 28 Oktober 1928 bertempat di Gedung Kramat Raya 106 atau Gedung Indonesische
Clubgebouw di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Sidang terakhir ini berlangsung dari jam 17.30 sampai
23.30 membahas lima hal di antaranya arak-arakan pandu, penyampaian dari Ramelan untuk kepanduan,
penyampaian dari Pergerakan Pemuda Indonesia dan Pemuda di Tanah Luaran oleh Soenario,
pengambilan keputusan, dan penutupan kongres.
Baca juga:
Urutan Peristiwa Sumpah Pemuda Secara Singkat dan Maknanya
Hasil Kongres Pemuda II
Dari kongres tersebut, ada keputusan untuk menggabungkan semua organisasi kepemudaan dari berbagai
daerah menjadi satu. Selain itu, hasil dari pelaksanaan Kongres Pemuda II menjadi ikrar yang saat ini
disebut dengan Sumpah Pemuda. Rumusan ikrar Sumpah Pemuda diajukan oleh Mr. Muhammad Yamin.

Adapun isi dari ikrar tersebut, dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan 3 karya Edi Santoso dkk.,
sebagai berikut:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sebelum Kongres Pemuda II benar-benar berakhir, para pemuda diperdengarkan lagu kebangsaan
Indonesia. Lagu tersebut adalah Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman. Selain itu, dalam
kongres tersebut juga dikibarkan bendera Kebangsaan Indonesia yaitu bendera Merah Putih.

Demikian hasil dari Kongres Pemuda II yang menjadi wujud kerja keras pemuda bangsa Indonesia dalam
menyatukan perwakilan daerah mereka dalam rasa nasionalisme yang sama.
Tertib Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
28 Oktober 2023

1. Masing-masing Pemimpin Barisan menyiapkan barisannya.


2. Pemimpin Upacara memasuki lapangan upacara, barisan disiapkan.
3. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara.
4. Penghormatan peserta upacara kepada Pembina Upacara, dipimpin oleh Pemimpin
Upacara.
5. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa upacara dapat dimulai.
6. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya.
7. Mengheningkan cipta dipimpin oleh Pembina Upacara.
8. Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina Upacara dan diikuti oleh seluruh peserta
upacara.
9. Pembacaan Naskah Pembukaan UUD 1945 oleh petugas
10.Pembacaan Teks Keputusan Kongres Pemuda Indonesia tahun 1928 oleh Petugas
Upacara
11.Menyanyikan Lagu Nasional
12.Amanat oleh Pembina Upacara, barisan diistirahatkan.
13.Menyayikan lagu “Bangun Pemudi Pemuda”
14.Pembacaan Doa
15.Laporan Pemimpin Upacara Kepada Pembina Upacara Bahwa Upaca Telah Selesai
16.Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pemimpin Upacara
17.Pembina Upacara Meninggalkan Lapangan Upacara dan Diikuti Oleh Seluruh Dewan
Guru
18.Upacara selesai, barisan dibubarkan.

Anda mungkin juga menyukai