Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 mengusung tema “Bersama Majukan Indonesia” dengan
logo HSP ke-95 yang bermakna membentuk stilasi barisan manusia yang menyimbolkan kolaborasi dan
warna-warni menunjukkan keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya.
Heterogenitas tersebut sebagai sumber kekuatan dalam memajukan Indonesia.
Pemerintahan Republik Indonesia telah membuka luas partisipasi pemuda-pemudi generasi muda Indonesia
hari ini telah seiring sejalan mewujudkan harapan masa depan Indonesia bersama-sama.
Inklusifitas dalam ekosistem kolaborasi lintas generasi telah membangun optimisme kolektif bahwa sekarang
para pemuda-pemudi mendapatkan tempat terhormat di dalam pembangunan nasional.
Posisi Indonesia memang sedang berproses menyelesaikan persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran,
narkoba, pornografi, hoax, ujaran kebencian serta sejumlah problem bangsa lainnya.
Tetapi semua itu bukan menjadi alasan bagi para pemuda untuk berhenti melaju menuju Indonesia maju dan
menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Di sisi lain, perkembangan teknologi terkini dan arus informasi yang semakin cepat membuat kesenjangan
penguasaan terhadap teknologi dan informasi antar generasi.
Demikian halnya dengan tatanan sosio-kultural, politik, dan bahkan bisnis yang dikontestasi. Kita perlu
bertanya apakah artificial intelligence telah digunakan optimal secara masif.
Mengimbangi percepatan dan perubahan ini saja sudah cukup membuat kewalahan. Pada intinya, penguasaan
oleh pemuda terhadap Teknologi dan Informasi serta Literasi Digital menjadi sesuatu yang harus diseriusi.
Oleh karena itu, setiap pemuda perlu mempunyai visi, misi dan peran strategis untuk 30 tahun mendatang
agar pembangunan dapat berlari lebih cepat.
Strategi paling ampuh adalah dengan tolong-menolong lintas generasi dan gotong royong lintas sektor.
Karena kerja kolaboratif ini sesuai dengan amanah undang-undang no. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan
dan juga sesuai dengan Perpres No. 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan
Pelayanan Kepemudaan agar implementasi koordinasi lintas sektor tersebut efektif menuju pencapaian
Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), maka pada momen Hari Sumpah Pemuda ini, kita harus canangkan
kebulatan tekad semua stakeholder baik Kementerian dan Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten Kota, Organisasi Kepemudaan, Komunitas serta elemen – elemen lain.
Saudara – saudara sekalian, terakhir, marilah kita jadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95
ini sebagai momentum membangkitkan semangat kolaborasi dalam memajukan negeri.
Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan kepada kita.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, om santi santi santi om.
Salam Pemuda
Jakarta, 28 Oktober 2023
Pada pertemuan pertama kongres dipimpin oleh Mohammad Tabrani yang membukanya dengan pidato.
Pertemuan pertama ini berlangsung pada 30 April 1926. Beliau memberi pidato sebagai penyemangat
pemuda bangsa untuk melepaskan diri dari kolonialisme.
Kongres Pemuda I ini dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong
Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahassers, Jong Bataks Bond, dan Pemuda
Kaum Theosofi.
Pertemuan kedua pada 1 Mei 1926 dilaksanakan kembali dengan membahas topik berkaitan dengan
kedudukan perempuan yang dihadiri oleh banyak pembicara perempuan.
Kemudian keesokan harinya, dilaksanakan pertemuan ketiga yang membahas mengenai penggunaan
Bahasa Melayu yang dipimpin oleh Moh. Yamin.
Para pemuda diberi tugas untuk mengembangkan bahasa daerahnya masing-masing. Dalam kongres itu
juga membicarakan tentang kewajiban agama dalam pergerakan kebangsaan yang antara lain berisi
anjuran akan bersikap toleran terhadap agama lain yang berbeda.
- Kemerdekaan Indonesia menjadi hal yang ideal bagi seluruh pemuda Indonesia
- Segala perserikatan pemuda harus berupaya menuju mempersatukan diri dalam satu perkumpulan
- Organisasi pemuda digunakan sebagai wadah untuk mengakui dan menerima cita-cita persatuan bangsa
Indonesia.
Jakarta - Detikers, tahukan kalau Sumpah Pemuda merupakan hasil dari Kongres Pemuda II Indonesia
yang digelar 27-28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda sendiri telah berperan penting dalam mempersatukan
bangsa Indonesia.
Dilihat dari isi pernyataan-pernyataannya, Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai penting bagi kesatuan
bangsa Indonesia. Di antaranya, sebagai tonggak sejarah pergerakan pemuda, sarana mempersatukan
organisasi kepemudaan antar daerah, arah baru kebangkitan bangsa, komitmen perjuangan rakyat untuk
merdeka, dan manifestasi atau perwujudan dari semangat persatuan nasional.
Melalui nilai-nilai tersebut, para organisasi-organisasi pemuda yang awalnya bersifat kedaerahan seperti
Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, Pemuda Kaum Betawi, dan lain
lain menjadi lebih bersatu.
Sebagai golongan terpelajar, mereka merasa perlu berkumpul atas rasa nasionalisme sesama bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, golongan-golonga tersebut mengadakan Kongres Pemuda yang dilaksanakan
sebanyak dua kali.
Baca juga:
Sejarah Indonesia Lengkap dari Masa Nusantara hingga Reformasi
Baca juga:
Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza: Pencipta, Sejarah, Hingga Maknanya
Dilansir dari laman Pemerintah Kota Surakarta, Kongres Pemuda I pertama kali berlangsung pada 30 April
1926 di gedung Vrijmetselaarsloge atau gedung Bappenas Jakarta. Pertemuan kedua pada 1 Mei 1926
membahas tentang kedudukan perempuan dan dilanjutkan pertemuan ketiga pada 2 Mei 1926 yang
menghasilkan cita-cita persatuan Indonesia.
Cita-cita tersebut kemudian dilanjutkan dalam Kongres Pemuda II. Bagaimana pelaksanaan Kongres
Pemuda II dan apa hasilnya? Yuk simak artikel berikut ini:
Pertemuan tersebut terjadi sebanyak tiga kali persidangan dengan lokasi yang berbeda-beda. Di antaranya:
Sidang pertama pada 27 Oktober 1928 bertempat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond atau
Perhimpunan Pemuda Katholik di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Gedung ini telah dibongkar. Di
atas lahannya, kini berdiri Gedung Pertemuan Gereja Katedral Jakarta. Sidang tersebut berlangsung pada
pukul 19.30 sampai 23.30 dengan topik bahasan tentang Penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa
politik untuk mencapai persatuan.
Sidang kedua pada 28 Oktober 1928 dilaksanakan di Gedung Oost Java Bioscoop di Koningsplein Noord
atau kini Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Sidang ini berlangsung dari jam 08.00 sampai jam 12.00
untuk membahas pentingnya pendidikan nasional bagi seluruh anak bangsa Indonesia.
Sidang ketiga pada 28 Oktober 1928 bertempat di Gedung Kramat Raya 106 atau Gedung Indonesische
Clubgebouw di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Sidang terakhir ini berlangsung dari jam 17.30 sampai
23.30 membahas lima hal di antaranya arak-arakan pandu, penyampaian dari Ramelan untuk kepanduan,
penyampaian dari Pergerakan Pemuda Indonesia dan Pemuda di Tanah Luaran oleh Soenario,
pengambilan keputusan, dan penutupan kongres.
Baca juga:
Urutan Peristiwa Sumpah Pemuda Secara Singkat dan Maknanya
Hasil Kongres Pemuda II
Dari kongres tersebut, ada keputusan untuk menggabungkan semua organisasi kepemudaan dari berbagai
daerah menjadi satu. Selain itu, hasil dari pelaksanaan Kongres Pemuda II menjadi ikrar yang saat ini
disebut dengan Sumpah Pemuda. Rumusan ikrar Sumpah Pemuda diajukan oleh Mr. Muhammad Yamin.
Adapun isi dari ikrar tersebut, dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan 3 karya Edi Santoso dkk.,
sebagai berikut:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sebelum Kongres Pemuda II benar-benar berakhir, para pemuda diperdengarkan lagu kebangsaan
Indonesia. Lagu tersebut adalah Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman. Selain itu, dalam
kongres tersebut juga dikibarkan bendera Kebangsaan Indonesia yaitu bendera Merah Putih.
Demikian hasil dari Kongres Pemuda II yang menjadi wujud kerja keras pemuda bangsa Indonesia dalam
menyatukan perwakilan daerah mereka dalam rasa nasionalisme yang sama.
Tertib Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
28 Oktober 2023