Anda di halaman 1dari 2

KEWAJIBAN MANUSIA MEMELIHARA DAN MEMAKMURKAN ALAM_2 Hadirin Rahimakumullah,

Prof. Dr. Muhammad Qurish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menyebutkan, bahwa kalimat ‫َو َأْنَبْتَنا‬
Hadirin Rahimakumullah, ‫“ ِفيَها ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َم ْو ُز وٍن‬dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”, dipahami
Multatuli mengibaratkan bumi Indonesia laksana jamrud yang berada di dataran khatulistiwa. oleh sementara ulama dalam arti bahwa Allah swt menumbuh-kembangkan di bumi ini aneka
Qurasish Shihab juga mengibaratkan tanah Indonesia laksana sekeping tanah sorga yang di ragam tanaman untuk kelangsungan hidup dan menetapkan bagi setiap tanaman itu masa
hamaparkan di persada nusantara. Dua ungkapan tersebut menggambarkan bertapa indah dan pertumbuhan dan penuaian tertentu, sesuai dengan kuantitas dan kebutuhan makhluk hidup.
hebatnya sumber daya alam yang kita miliki. Kita Negara kaya, sumberdaya kita potensisal, Demikian juga Allah swt menentukan bentuknya sesuai dengan penciptaan dan habitat
tanah kita pun subur, Namun kenyataannya masih banya rakyat yang berada dibawah garis alamnya.
kemiskinan, bayi-bayi kekurangan gizi, pelajar putus sekolah, bahkan rakyat mati menderita Dalam tafsir al-Muntakhab, ayat ini dinilai sebagai menegaskan suatu temuan ilmiah yang
kelaparan. Mengapa hal ini terjadi? Ini disebabkan Sumber daya alam yang kita miliki belum diperoleh melalui pengamatan di laboratorium, yaitu setiap kelompok tanaman masing-masing
dimanfaatkan oleh bangsa kita sendiri, melainkan dieksploitasi dikikis habis oleh bangsa- memiliki kesamaan dilihat dari sisi luarnya, demikian juga sisi dalamnya. Bagian-bagian
bangsa lain sebagai aksi penjajahan gaya baru. tanaman dan sel-sel yang digunakannya untuk pertumbuhan memiliki kesamaan-kesamaan
Bahkan akhir-akhir ini akibat kecongkakan tangan-tangan manusia itu sendiri yang dibungkus yang praktis tak berbeda. Meskipun antara satu jenis dengan yang lainnya dapat dibedakan,
sains dan teknologi telah mengikis habis keramahan alam sehingga yang nampak adalah krisis tetapi semuanya dapat di klasifikasikan dalam satu kelompok yang sama.
lingkungan, polusi, malapetaka atomik, menipisnya lapisan ozon di atmospir, hingga ancaman Hadirin, alangkah bahagia dan indahnya alam ini jika setiap individu memiliki semangat dalam
terjadinya hujan api dibeberapa belahan dunia. Fenomena tersebut menandakan ketidak memelihara dan melestarikan alam raya yang kita huni ini, sehingga dapat menghasilkan
harmonisan hubungan manusia dengan alam raya, akibatnya dirasakan oleh manusia sendiri. manfaat bagi semua manusia yang ada. Para ilmuan menyebut abad ke-21 sebagai the age of
Sebab “if the habitat was cared will give function but if not it would make destroy”. Jika alam anxietyor restlenses, abad yang penuh dengan kegelisahan, kecemasan, perang antar suku dan
lingkungan dipelihara akan berdaya guna tapi jika dibiarkan akan menimbulkan bencana. bangsa menjadi-jadi, resesi ekonomi melanda seluruh lapisan warga, ledakan penduduk
Demikianlah ungkapan Edwar Buckle dalam History Of Civilization in England. semakin tak terkendali bahkan pencemaran lingkungan menjadi ancaman kehidupan.
Melihat betapa pentingnya memelihara lingkungan tersebut, maka pada kesempatan ini kita Kondisi tersebut hadirin, jelas telah menimbulkan beban psikologis bagi kehidupan
akan membicarakan tentang, “Kewajiban Manusia Memelihara dan Memakmurkan Alam”, masyarakat, akibatnya masyarakat menjadi serba salah, hati menjadi resah dan gelisah, jiwa
dengan rujukan firman Allah, surat al-Hijr ayat 19-20 : terasa hampa dan merana, semangat hidup tiada dan enggan berkaryabahkan yang paling parah
{ ‫}َو َجَع ْلَنا َلُك ْم ِفيَها َم َع اِيَش َوَم ْن َلْس ُتْم َلُه ِبَر اِزِقيَن‬19{ ‫َو اَأْلْر َض َم َد ْد َناَها َو َأْلَقْيَنا ِفيَها َر َو اِس َي َو َأْنَبْتَنا ِفيَها ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َم ْو ُز وٍن‬ munculnya berbagai penyakit psikomotis, penyakit kejiwaan yang dapat mematikan seluruh
}20 umat manusia secara perlahan dan mengerikan, kalaupun bertahan namun hidup tidak lagi
Artinya : “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan merasakan ketenangan.
Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.(19) Dan Kami telah menjadikan Hadirin, lalu apakah tugas manusia di muka bumi ini? tidak lain adalah untuk memakmurkan
untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk bumi, mensejahterakan umat manusia sendiri lebih-lebih lingkungan-nya sebagai tempat
yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.(20)” tinggal dan menetap. Sebagaimana terurai di dalam al-Qur’an surat Huud ayat 61 :
‫َوِإَلى َثُم وَد َأَخاُهْم َص اِلًحا َقاَل َياَقْو ِم اْع ُبُدوا َهللا َم ا َلُك ْم ِم ْن ِإَلٍه َغْيُر ُه ُهَو َأْنَش َأُك ْم ِم َن اَأْلْر ِض َو اْسَتْع َم َر ُك ْم ِفيَها َفاْسَتْغ ِفُروُه ُثَّم ُتوُبوا‬ Apabila sikap ini kita aplikasikan maka Allah swt menjamin kemakmuran alam raya yang kita
}16{ ‫ِإَلْيِه ِإَّن َر ِّبي َقِريٌب ُمِج يٌب‬ miliki sehingga kita jauh dari petaka, terhindar dari bencana tapi dekat dengan nikmat dan
Artinya : “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: Hai barakat dari Allah swt yang Maha Qudrat.
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah Hadirin, perlu diketahui bahwa orang pintar tapi salah, tidak shaleh, tidak mungkin
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu memakkmurkan alam, orang hebat namun bergelimang maksiat mustahil peduli mengelola
mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat alam raya, malah yang timbul adalah watak-watak perusak, pohon-pohon ditebangi, gunung-
dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do`a hamba-Nya).” gunung di gunduli, dan satwa-satwa diburu. Padahal akibatnya, manusia sendiri yang
Ma’asyiral muslimin Rakhimakumullah, menanggungnya, kita tengok beberapa kejadian baru-baru ini, terjadi banjir di jakarta, lonesor,
Demikianlah firman Allah yang yang menginformasikan kepada kita bahwa manusia gempa bumi di Yogyakarta dan gunung-gunung meletus di beberapa daerah Negara kita ini.
diciptakan dari tanah dan ditugasi untuk memakmurkan tanah atau bumi. Karena itu dalam Belum cukup dengan semua itu kitapun dikejutkan dengan munculnya angin topan, gelombang
bidang ilmu pengetahuan alam kita mengenal istilah alam biotiks (alam raya) dan alam abiotis pasang naik kedaratan, jebolnya tanggul di Situ Gintung Tanggerang yang menghabiskan
(berupa moral manusia). Kerusakan alam biotiks biasanya berwal dari kerusakan alam abiotis ratusan nyawa manusia dan lain sebagainya. Mengapa demikian? Ebid G Ade melantunkan :
yakni moral manusia. Sebagai contoh : berdasarkan penelitian Wahana Lingkungan Hidup di Barangkali di sana ada jawabnya
DKI Jakarta tercatat memiliki 2.118 Sumur Bor dengan kedalaman tidak kurang dari 40 M, Mengapa di tanahku terjadi bencana
sehingga jika terjadi penambahan sumur lagi pada tahun 2010 nanti, Wilayah DKI Jakarta bisa Mungkin Tuhan mulai bosan
mencapai daratan 0,0 M, dari permukaan laut alias rata menjadi laut. Melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Ancaman kerusakan tersebut hadirin sebuah bukti yang harus kita renungkan, kita fikirkan, kita Atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita
cermati untuk kita antisifasi agar saat ini maupun kelak tidak lagi terjadi kerusakan alam. Lalu Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
bagaimanakah tanggung jawab dan usaha kita sebagai warga negara dalam memelihara alam Dengan demikian, dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa alam akan berdaya guna jika
lingkungan ini? Sebagai jawabannya, Pertama : Kita harus mendukung dan membantu dipelihara, namun akan menimbulkan petaka jika dirusak. Bentuk perusakan alam adalah
program pemerintah dengan jalan melakukan reboisasi tanah-tanah gundul, pembuatan dengan memperbanyak maksiat dalam hidup dan penghidupan manusia. Oleh karena itu, dalam
terasering untuk mencegah longsor, penanggulangan limbah dan sampah bersama-sama dan rangka mengelola alam ini kita hindari diri kita masing-masing dari perbuatan-perbuatan
menghentikan pemburuan satwa serta penebangan hutan secara liar. Kedua : Kita syukuri alam maksiat, baik terhadap diri sendiri, terhadapa alam raya , terlebih kepada Allah swt.
sebagai nikmat Allah swt dengan cara memeliharanya agar kita dikasihi oleh Allah swt. Semoga Allah memberikan kekuatau kepada kita dalam mengemban amanah sebagai khalifah
Rasulullah saw bersabda : di muka bumi ini terutama dalam mengelola alam, semoga Allah memberikan keberkahan
‫إرحموا من فى األرض يرحمكم من فى السماء‬ kepada bangsa ini, amin ya rabbal ‘alamin.
“Sayangilah oleh kamu sekalian segala apa yang ada di muka bumi ini niscaya yang di atas ‫وهللا المستعان إلى احسن الحال‬
(Allah) akan menyayangimu.” ‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai