Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

MERESUME

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu :

Ir. Edison, Paf.,IPU.,ASEAN Eng.

Disusun oleh :

1. Hadad Janu Al Faqih (2221020386)

HUKUM TATA NEGARA

KELAS L

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2023/2024
PENDAHULUAN

Allah Swt. menggariskan takdir manusia di atas bumi dengan memberikan segala
fasilitas terbaik bagi semua penghuni bumi. Diciptakanlah lautan yang maha luas dengan
segala kekayaan di dalamnya. Allah memperindah polesan kehidupan di muka bumi ini
dengan menciptakan flora dan fauna sebagai teman hidup manusia. Alam merupakan
fasilitas yang diberikan Allah untuk mengenal penciptanya, sekaligus pencipta manusia
sebagai komponen alam di dalamnya.1
Sebagaimana Rasulullah saw. mengenal alam melalui tafakkur alam. Sebelum turun
wahyu Allah yang pertama di Gua Hira. Nabi Muhammad saw. gemar mengasingkan diri
ke Gua Hira di Jabal Nur. Selain beribadah, Nabi Muhammad saw. juga menghabiskan
waktunya dengan bertafakkur keagungan alam di sekitarnya. Dengan mentafakkuri alam
akan menjadi bertambahnya keimanan dan kesungguhan untuk memeliharanya.
Allah menurunkan wahyu Al-Qur‟an yang berisi seruan untuk meneliti dan
mempelajari fenomena alam agar manusia menjadi hamba yang semakin mengenal Rabb-
Nya, sebagaimana dalam firman-Nya yaitu didalam surat al baqoroh ayat:164 Akhirnya
tanpa disadari, ternyata bumi yang kita alami saat ini sedang sakit. Sakitnya bumi
merupakan akibat langsung dan tidak langsung perbuatan manusia. Manusia modern
dewasa ini sebenarnya sedang melakukan perusakan secara perlahan akan tetapi pasti
terhadap sistem lingkungan yang menopang kehidupannya. Indikator terjadinya kerusakan
lingkungan sudah sangat jelas, seperti menipisnya lapisan ozon, pemanasan global, dan
perubahan iklim, banjir tahunan yang semakin besar dan meluas, erosi dan pendangkalan
sungai dan danau, tanah longsor, krisis lainnya, yang akhirnya berpengaruh terhadap
kehidupan flora dan fauna.
LANDASAN TEORI TENTANG KONSERVASI FLORA DAN FAUNA

A. PENGERTIAN KONSEVASI ALAM

Secara etimologi konservasi berasal dari kata Conservation, yang terdiri atas kata con
(together) dan servare (keep or save) yang memiliki pengertian mengenai upaya
memlihara apa yang kita punya (keep or save what you have), namun secara bijaksana.
(wish use). Ide konservasi ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt yang merupakan
orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Konservasialam
dalam pengertian sekarang, sering diterjemahkan sebagai pemanfaatan alam secara
bijaksana.
Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan segi ekologi. Adapun dari
segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan ssumber daya alam untuk sekarang,
sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumber daya alam untuk
sekarang dan masa yang akan datang. Dalam Piagam Burra, konservasi adalah proses
pengelolaan suatu tempat agar makna kultural yang dikandungnya terpelihara dengan
baik.
B. SEJARAH KONVERSASI ALAM

Adapun konservasi alam dilatar belakangi oleh kesadaran manusia akan kerusakan
bumi. Bumi sebagai satu-satunya tempat hidup manusia telah menanggung resiko berat
akibat perilaku manusia. Hal ini terutama karena ambisi manusia untuk menguasai sumber
daya alam. Selain itu, beberapa cara pandang atau falsafah hidup manusia
diidentifikasikansebagai penyebab kerusakan alam. Falsafah hidup tersebut meliputi:
1. Imperialisme biologis yaitu manusia selalu menganggap makhluk hidup lain sebagai
jajahannya. Akhirnya, manusia selalu ingin menguasai makhluk hidup lain. Tidak hanya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berupa sandang, pangan dan papan, tetapi juga
untuk memusnahkan hasrat menguasai atau menaklukkan makhluk lain sebagai
jajahannya.
2. Manusia selalu menganggap manusia lain adalah kompetitor atau lawan. Sebagai
akibatnya manusia tidak akan membiarkan dirinya kalah atau lebih rendah dari orang .
3. Setiap manusia dalam melakukan kegiatan selalu ingin mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya. Akibatnya, dalam eksploitasi sumber
daya alam, manusia sedapat mungkin menghindari biaya sebagai recovery atau
perbaikan atas kerusakan sumber daya alam tersebut. hal iini memnjadi salah satu
penyebab perorangan atau institusi yang sering kali menghindar dari kewajiban
membayar atau menanggung biayan rehabilitasi sumber daya alam yang diakibatkan
oleh kegiatannya. Dalam upaya meminimalisir dampak lingkungan, pemerintah
mewajibkan semua kegiatan yang memberikan dampak terhadap lingkungan melalui
analisis dampak lingkungan (AMDAL).
C. KONSEP KONVERSASI ALAM DALAM PENDEKATAN ISLAM

Ketika manusia didominasi oleh alam, maka manusia lebih takut kepada alam.
Sebagaimana halnya manusia yang takut akan sesuatu, maka ia tidak akan diganggu.
Saat itu alam tidak akan dirusak, akibatnya hutan tetap lebat, hewan tetap bebas
berkeliaran, tumbuhan, pepohonan tetap tumbuh dengan asri, karena kehadiran
manusia tidak pernah mengusik mereka. Permasalahan yang timbul pada manusia saat
itu, baik atau buruk selalu dikembalikan kepada alam. Berbagai jenis penyakit pada
manusia, penyebabnya akan mengkambing hitamkan alam. Alamlah yang
menyebabkan manusia sejahtera, sakit bahkan meninggal. Demikian juga dengan
keberhasilan panen, sebagai ungkapan rasa syukur bentuknya akan dikembalikan
kepada alam sebagai sesaji atau persembahan dan sejenisnya.

D. KONSEP KONVERSASI ALAM TERHADAP FLORA DAN FAUNA DALAM


KESEPAKATAN INTERNASIONAL,NASIONAL DAN LOKAL

Perlindungan terhadap keanekaragaman flora dan fauna memerlukan campur


tangan pada semua tingkatan, baik ditingkat nasional, regional maupun
internasional. Meskipun mekanisme pengawasan secara umum yang ada di dunia
masih berdasarkan pada negara masing-masing. Kesepakatan pada tingkat
internasioanl masih diperlukan untuk melindungi spesies dan habitat tertentu dari
ancaman kerusakan yang semakin mengalami kenaikan. Kerjasama internasional
sangat mutlak diperlukan untuk menyelesaikan beberapa hal yang sangat krusial
dalam penyelamatan flora dan fauna tertentu.
E. KONSEP KONVERSASI ALAM DI INDONESIA

Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya merupakan bagian terpenting dari
sumber daya alam yang terdiri dari flora, fauna ataupun berupa fenomena alam
yang mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan
hidup, yang kehadirannya tidak dapat diganti. Mengingat sifatnya yang tidak dapat
diganti dan mempunyai kedudukan dan peranan penting bagi kehidupan manusia,
maka upaya konservasi flora dan fauna, serta ekosistemnya adalah menjadi
kewajibanmutlak bagi setiap generasi.

F. TUJUAN DAN MANFAAT KONVERSASI ALAM

Secara hukum tujuan konservasi tertuang dalam Undang-Undang Republik


Indonesia No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya yaitu bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya
alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.

G. ETIKA KONVERSASI ALAM

Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Dalam hal ini etika berkaitan dengan adat istiadat atau kebiasaan yang
baik dalam hidup manusia. Kebiasaan baik tersebut diturunkan dan dipertahankan
dari generasi ke generasi. Kebiasaan baik dibakukan dalam bentuk kaidah, aturan
atau norma yang disebarluaskan dan diajarkan dalam masyarakat.

H. KONVERSASI FLORA DALAM AL QURAN

Dalam kamus besar ilmu pengetahuan, flora (tumbuhan) adalah segala yang hidup
yang mempunyai akar, batang, daun, berbunga, bebuah dan dapat mengambil
makanan organik dari zat-zat organik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, flora
adalah segala tumbuh- tumbuhan yang terdapat dalam suatu daerah atau di masa,
kemudian dipakai untuk seluruh jenis tumbuhan dan tanaman.

I. KONVERSASI FAUNA DALAM AL QURAN

Fauna (hewan) adalah semua jenis hewan yang hidup di muka bumi. Sesuai dengan
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keseluruhan kehidupan hewan suatu habitat
atau daerah atau strata geologi tertentu atau disebut juga dengan hewan.

MENGENAL MUHAMMAD MUTAWALLI ASY-SYA’RAWI DANKITAB


TAFSÎR ASY-SYA’RÂWÎ

A. BIOGRAFI MUHAMMAD MUTAWALLI ASY-SYARAWI


a. Latar Belakang Sosio Historis Muhammad Mutawalli Asy-Sya‟rawi Nama
lengkap asy-Sya‟rawi adalah Muhammad Mutawalli asy-Sya‟rawi. Beliau
adalah tokoh kenamaan yang lahir di tanah Mesir, yang menjadi daerah tempat
tinggalnya para ulama pembaharu Islam (mujaddid) seperti al-Thanthawi, Jamal
al-Din al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan lain-lain. Asy-
Sya‟rawi dikenal sebagai seorang pemikir yang populer saat itu juga, termasuk
salah seorang mufassir kontemporer yang telah melahirkan beberapa karya tafsir.
b. Perjalanan Intelektual Muhammad Mutawalli Asy-Sya‟rawi
Sejak kecil asy-Sya‟rawi sudah gemar menuntut ilmu. Hal ini tidak terlepas dari
dorongan orang tuanya yang sangat mencintai ilmu. Asy-Sya‟rawi mengatakan:
“Ayahku sangat gandrung dengan ilmu dan senantiasa berteman dengan para
ulama”.

C. Karir Muhammad Mutawalli Asy-Sya‟rawi


Asy-Sya‟rawi semasa hidupnya memangku berbagai jabatan. Adapun awal karir yang ia
tekuni adalah sebagai guru di sekolah al- Azhar yang berada di kota Iskandaria
(Alexandaria), lalu dipindahkan ke kota Zaqaziq, tempat beliau menimba ilmu
sebelumnya.
d. Latar Belakang Pemikiran Muhammad Mutawalli Asy-Sya‟rawi
Pemikiran seorang intelektual yang lahir dalam kondisi sosio kultural dan politik
Mesir. Hiruk pikuk pergerakan untuk memperoleh kemerdekaan dan instabilitas politik
yang terjadi sampai masa kepemimpinan Anwar Sadat telah membentuk karakter asy-
Sya‟rawi menjadi tokoh pembaharu dalam bidang keagamaan, sekaligus figur yang
ditauladani oleh masyarakat Mesir, sehingga sampai terwujud karya besarnya dalam
bidang tafsir.
e. Karya –karya asy syarawi
Asy-Sya‟rawi merupakan ulama yang produktif. Semasa hidupnya beliau telah banyak
mengahasilkan karya. Perlu diketahui bahwa semua karyanya bukanlah hasil tulisan asy-
Sya‟rawi, melainkan hasil tulisan muridnya. Asy-Sya‟rawi tidak menulis sendiri buku-
bukunya karena ia berpendapat bahwa kalimat yang disampaikan secara langsung dan
diperdengarkan akan lebih mengena dari pada kalimat yang disebarluaskan dengan
tulisan, sebab semua orang akan mendengar dari narasumber yang sama.
f. Pandangan ulama terhadap asy syarawi
Menurut Ahmad Umar Hasyim, Asy-Sya‟rawi merupakan profil da‟i yang mampu
menyelesaikan permasalahan umat secara proposional. Tidak hanya menolak mentah-
mentah inovasi masa kini, bahkan beliau sangat antusias dalam penemuan ilmiah
terutama yang berkaitan dengan substansi Al-Qur‟an. Asy-Sya‟rawi juga mengatakan
bahwa karangan-karangan asy-Sya‟rawi merupakan harta kekayaan yang sangat
berkualitas karena beliau mencangkup semua segi kehidupan. Karangannya tidak hanya
memuat satu permasalahan fenomenal saja, tetapi juga membahas permasalahan
kontemporer yang dihadapi umat di era globalisasi secara keseluruhan.

B. PROFIL KITAB TAFSIR ASY SYARAWI

a. Identifikasi Fisiologis Tafsîr asy-Sya‟râwî


Karya tulis asy-Sya‟rawi diberi judul Tafsîr asy-Sya‟râwî, yang diambil dari
nama asli pemiliknya yaitu Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya‟rawi. Menurut
Muhammad Ali Iyazi, judul yang terkenal dari karya ini Tafsîr asy-Sya’râwî, Khawâtir
asy-Sya’râwî Haulâ Al-Qur’ân al-Karîm. Pada mulanya tafsir ini hanya diberi nama
Khawâtir asy- Sya’râwî yang dimaksudkan sebagai perenungan (khawâtir) dari diri asy-
Sya‟rawi terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an. Tafsîr asy-Sya‟râwî mulai diterbitkan dalam
bentuk karya tafsir oleh penerbit Akbâr al-Yaum Idarah al-Kutub wa al-Maktabah pada
tahun 1991 (tujuh tahun sebelum asy-Sya‟rawi meninggal dunia). Sebelum diterbitkan,
kitab tafsir ini pernah dimuat dalam majalah al-Liwa dari tahun 1986-1989, pada edisi
251-332.33 Tafsîr asy-Sya‟râwî selain mendapatkan pentashihan dari pemiliknya, juga
ditashih oleh Lembaga al-Azhar yaitu Majma’ al-Buhuts al-islamiyyah.
b. Identifikasi Metodologis Tafsîr Asy-Sya‟râwî
1.Latar Belakang Penulisan Kitab Tafsîr Asy-Sya‟râwî
Tafsîr asy-Sya‟râwî pada awalnya bukan merupakan suatu karya tafsir yang
sengaja disusun sebagai suatu karya tafsir Al-Qur‟an. melainkan dokumentasi yang
ditulis dari hasil rekaman ceramah seorang ulama besar Mesir pada waktu itu yaitu
Syekh Muhammad Mutawalli asy-Sya‟rawi. Sebelum menjadi suatu karya tafsir,
pendokumentasi ceramah-ceramah asy-Sya‟rawi tersebut telah terlebih dahulu dimuat
dalam majalah al-Liwâ al-Islam, kemudian dikumpulkan dalam bentuk buku seri
yang diberi nama Khawâtir Haula Al-Qur’ân Al-Kârîm, yang diterbitkan mulai tahun
1982.
2. Metode Tafsîr asy-Sya‟râwî
Pada umumnya para mufassir menggunakan metode yang tidak terlepas dari
empat metode penafsiran, yaitu tahlilî, ijmalî, muqaran dan maudhû’î. Adapun
metode yang dipakai asy-Sya‟rawi dalam penafsirannya adalah metode tahlilî yaitu
menjelaskan kandungan makna ayat-ayat Al-Qur‟an dari berbagai aspeknya, dengan
memperhatikan urutan ayat sebagaimana yang tercantum dalam mushaf.

3.corak tafsir asy syarawi

Mengenai corak penafsiran dalam kitabnya, asy-Sya‟rawi mengikuti mufassir


sebelumnya yaitu Muhammad Abduh yang dikenal sebagai mufassir yang
mempelopori pengembangan tafsir yang bercorak adab ijtima’i43 atau tafsir yang
berorientasi pada sastra, budaya dan kemasyarakatan di Mesir.

4.sumber tafsir asy syarawi

Tafsîr asy-Sya‟râwî merupakan kitab tafsir yang menggunakan tafsir bi al-


ma’tsur. Adapun kategori tafsir bi al-ma’tsur adalahpenafsiran Al-Qur‟an dengan Al-
Qur‟an, penafsiran Al-Qur‟an dengan riwayat, penafsiran Al-Qur‟an dengan qaul as-
shahâbah wa tabi’în.

5.karakteristik tafsir asy syarawi

Sangat memperhatikan kebahasaan dan arti kosa kata. Sering kali beliau
menganalisa arti kosa kata ayat per ayat dengan menggunakan kaidah-kaidah
kebahasaan tanpa mengurangi konsentrasi pembaca pada pesan-pesan hidayah Al-
Qur‟an. Asy- Sya‟rawi meyakini bahwa Al-Qur‟an mempunyai kesatuan tema yang
saling berkaitan antara satu ayat dengan ayat yang lain.

6.sistematika tafsir asy syarawi

Tafsîr asy-Sya‟râwî dimulai dengan pendahuluan sebanyak 30 halaman,


penjelasan tentang arti al-Isti’adzah, susunan ayat-ayat Al- Qur‟an, baru kemudian
menafsirkan surat Al-Fatihah.

c. Identifikasi ideologis asy syarawi

Asy-Sya‟rawi dalam menafsirkan ayat-ayat akidah mengikuti aliran Ahl al-


Sunnah wa al-Jama’ah atau madzhab Sunni dengan menggunakan berbagai cara, baik
dalam bentuk penjelasan dan argumen dari dalil-dalil maupun dialog yang dianggap
logis dan ilmiah untuk memantapkan akidah dan tauhid, serta mengajak manusia untuk
kembali ke jalan Allah. Asy-Sya‟rawi menjawab semua tuduhan- tuduhan yang
diarahkan orang-orang musyrik yang dianggapnya menyesatkan orang Islam dan
menjelaskan kebohongan-kebohongan mereka

ANALISIS PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG KONSEP KONVERSASI


FLORA DAN FAUNA

A. Penafsiran Ayat-Ayat Tentang Anjuran Melakukan Konservasi

Sebagaimana ayat al baqoroh 205 dijelaskan di dalam kitab Tafsîr Asy- Sya’râwî
bahwa sebelum ada campur tangan manusia, bumi diciptakan manusia dalam
keadaan tertata rapi, kerusakan di bumi akibat ulah perbuatan manusia dalam
mengolah kehidupan yang tidak dibimbing dengan iman. Makhluk selain manusia
tidak mempunyai manhaj, tapi dia diciptakan dengan insting untuk menjalankan
tugasnya. Seekor binatang misalnya tidak pernah berontak di saat ditunggangi dan
tidak pernah mogok membawa beban yang berat, atau minta tolong ketika membajak
sawah, hingga saat dipotong sekalipun dia tidak enggan. Karena demikian mereka
(hewan) diciptakan dengan insting untuk melaksanakan tugas yang bermanfaat tanpa
ikhtiar. Meskipun sewaktu waktu dia enggan, disebabkan sesuatu hal seperti sakit.

B. Penafsiran Ayat-ayat Tentang konversasi Flora

a. Ayat Tentang Bercocok Tanam (Bertani)


Cara mensyukuri amanat yang dipercayakan Allah kepada manusia adalah dengan
memelihara, mengolah, mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan alam. Karena
tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah satu konsep
konservasi flora yang telah disyaratkan oleh Allah SWT adalah agar manusia
melaksanakan upaya pertanian.
b. Ayat Tentang Ihyâ‟ al-Mawât (Menghidupkan Lahan yang Terlantar)
Ihyâ‟ al-mawât merupakan syariat dalam memakmurkan dan memanfaatkan bumi
untuk kepentingan kemaslahatan manusia baik secara individu maupun kolektif.
Semangat ini tercermin dengan penguasaan dan upaya memberikan nilai pada sebuah
kawasan yang tadinya tidak mempunyai manfaat sama sekali (lahan kosong) menjadi
lahan produktif karena dijadikan ladang untuk ditanami buah-buahan.

c. Ayat Tentang mengeksploitasi fauna

menunjukkan tempat yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan buah-


buahan yang dapat dikonsumsi. Kata jannah (kebun) adalah tempat yang
dipenuhi oleh tumbuhan yang besar, tinggi, rindang, berbuah lebat, dan
berdahan yang banyak hingga dapat menutupi dan menaungi orang yang ada
di dalamnya.Di dalam kebun terdapat berbagai unsur yang penting dalam
kehidupan yaitu makanan, buah- buahan, air, sayuran, ternak dan berbagai
macam kesenangan.

C. Penafsiran Ayat-ayat Tentang Konversasi Fauna

a. Ayat Tentang Domestikasi Hewan


Hewan merupakan salah satu tanda keesaan dan kebesaran Allah dan yang
memahami hal tersebut hanyalah manusia yang memikirkannya.26 Proses domestika
hewan sangat berkaitan dengan keberadaan hewan ternak yang telah banyak
disebutkan di dalam Al- Qur’an, tanpa menyebut kata “domestika” secara spesifik.
Allah memberikan gambaran bagaimana Dia telah memberi petunjuk dengan
menunjukkan hewan ternak. Tentunya hewan ternak dimulai dari suatu proses
penjinakan jenis tertentu dari kerabatnya yang liar.
b. Ayat Tentang Hak dan Etika Terhadap Hewan
Hubungan manusia dan hewan dimulai dengan peringatan. Sebagai khalifah,
manusia diperingatkan agar memperlakukan hewan dengan baik. Al-Qur’an
menjadikan hewan sebagai guru bagi manusia. Al-Qur’an pun mengingatkan manusia
bahwa hewan juga memiliki nurani dan karenanya harus diperlakukan dengan baik.
Manusia dengan kemampuannya dapat menghindarkan hewan dari penderitaannya
dalam memenuhi kebutuhan manusia atau paling tidak mengurangi penderitaan
hewan. Begitupun dalam hal penggunaan hewan sebagai objek percobaan,
pemanfaatan daging atau bagian tubuh hewan lainnya. Al-Qur’an telah memberikan
acuan dan rambu- rambu secara global.

c. Larangan Membunuh Hewan Sembarangan


Dalam rangka mengajak manusia untuk menyayangi semua makhluk, Nabi
Muhammad saw. mengaitkannya dengan pahala. Dikatakan oleh Nabi saw bahwa
Tuhan yang Maha Penyayang akan memberikan kasih sayang-Nya kepada orang
yang penyayang. Jika seseorang menunjukkan kasih sayang kepada semua makhluk
yang ada di muka bumi, maka Allah SWT yang singgasana-Nya berada di langit
akan mencurahkan kasih sayang kepadanya.
KESIMPULAN

Tafsîr asy-Sya’râwî merupakan tafsir yang berdimensi saintifik. Asy-Sya’rawi


termasuk ulama tafsir yang sangat memberikan perhatian terhadap mukjizat ilmiah.
Beliau menganggap sangat penting untuk mengaitkan penafsirandengan penemuan-
penemuan modern. Asy- Sya’rawi juga beranggapan bahwa tafsir saintifik mengungguli
sisi mukjizat Al-Qur’an lainnya.
Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi di dalam kitab Tafsîr asy- Sya’râwî
memandang alam khususnya flora dan fauna sebagai makhluk hidup yang mempunyai
nilai tinggi pada dirinya sendiri dan dianggap berharga. Setiap makhluk hidup yang ada
di alam dunia ini memiliki jiwa yang harus dihormati, dilindungi dan dilestarikan dengan
sebaik mungkin. Oleh karena itu, setiap manusia memiliki kewajiban dan tanggung jawab
moral untuk menjaga alam termasuk terhadap eksistensi flora dan fauna.

.
.

Anda mungkin juga menyukai