PEMUDA BAB 4 Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menceritakan latar belakang semangat kebangkitan nasional dan Sumpah Pemuda. 2. Peserta didik mampu mempraktikkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda. 3. Peserta didik mampu mensyukuri persatuan Bangsa Indonesia sebagai bentuk karunia Tuhan Yang Maha Esa. 4. Peserta didik mampu menuliskan rencana kontribusi bagi bangsa dan negara serta peta jalannya sebagai perwujudan spirit Sumpah Pemuda di era reformasi. A. Sejarah Lahirnya Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda Kalangan terpelajar ini secara intensif membangkitkan kesadaran sebangsa dan setanah air kepada rakyat Indonesia. Dari sini lahirlah berbagai organisasi pergerakan, misalnya Jami’atul Khair, Sarekat Dagang Islam yang kemudian bertransformasi menjadi Sarekat Islam, Budi Utomo, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia (PNI), Muhammadiyah, dan Nahdhatul Ulama. Mindmap kebangkitan Nasional Latar Belakang kebangkitan 2 organisasi kebangkitan nasional 1 1. Boedi Oetomo Nasional 2. Serekat Islam 3. Indische Partij (Tanggal dibentuk, Tokoh, Kongres dan Hasilnya) Kongres Pemuda Pertama Sejak berdirinya Budi Utomo, gerakan pemuda tumbuh dan berkembang secara mandiri di berbagai daerah di Indonesia. Awalnya, gerakan-gerakan pemuda ini merupakan gerakan solidaritas yang bersifat informal dan kedaerahan. Secara perlahan gerakan-gerakan ini menjadi gerakan politik atau gerakan kebangsaan. Oleh karena itu, pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926, berlangsung rapat besar para pemuda yang kemudian dikenal dengan nama Kongres Pemuda Pertama atau dalam bahasa Belanda disebut Eerste Indonesisch Jeugd Congres, di Jakarta. Ketua Kongres Pemuda Pertama adalah Mohammad Tabrani. Tema utama kongres ini adalah penyebaran jiwa kebangsaan Indonesia di kalangan pemuda Indonesia. Dasar-dasar pemikiran yang berhasil dirumuskan dalam Kongres Pemuda Pertama mencakup hal-hal berikut. Cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia. Semua perkumpulan pemuda berdaya upaya menggalang persatuan organisasi pemuda dalam suatu wadah. Kongres Pemuda Kedua Setelah Kongres Pemuda I, lahir organisasi Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI). PPPI secara intensif melakukan pendekatan dan komunikasi kepada berbagai organisasi kepemudaan. Faktor terpenting adalah adanya kesadaran dan kesamaan pandangan akan pentingnya persatuan bangsa. Pada akhirnya, disepakati akan digelar Kongres Pemuda II pada 27 – 28 Oktober 1928 di Batavia. Tujuan Kongres Pemuda II Menyatukan cita-cita semua organisasi pemuda Indonesia. Mendiskusikan beberapa persoalan dalam perjuangan bersama para pemuda. Memperkukuh semangat kebangsaan dan persatuan para pemuda. Setelah itu, diumumkan rumusan hasil kongres, yaitu Sumpah Pemuda yang ditulis oleh Muhammad Yamin. Isi Sumpah Pemuda tersebut adalah sebagai berikut. 1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. 2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. NILAI-NILAI LUHUR SUMPAH PEMUDA