Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rifqi Fadhli Ramadhan

Kampus : Universitas Lambung Mangkurat

Email : rifkyfadhliramadhan@gmail.com

PERAN PEMUDA MILENIAL TERHADAP RUKUNNYA UMAT BERAGAMA

Pemuda adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam majunya suatu peradaban bangsa,
pemuda seakan menjadi kompas dalam arah peradaban bangsa, bangsa yang maju tentu memiliki
pemuda yang berkualitas. Indonesia salah satu bangsa yang memiliki pertumbuhan penduduk
terbanyak di dunia, oleh sebab itu pertumbuhan tersebut haruslah melahirkan manusia yang
berkualitas. Indonesia memiliki ragam suku, ras, dan agama yang berbeda, oleh sebab itu
pemuda Indonesia berperan penting agar tidak adanya perpecahan antar kelompok. Pemuda
sosok yang selalu bersemangat, tentu semangat tersebut haruslah terarah ke arah yang baik.
Dalam kehidupan masyarakat Indonesia masih banyak terdapat beberapa perpecahan antar
kelompok hingga antar agama. Keragaman agama di Indonesia sudah ada sejak dahulu kala,
bahkan ada juga sampai sekarang daerah yang dihuni oleh masyarakat yang belum mempercayai
suatu agama. Contoh masyarakat yang belum mempercayai agama ada di pedalaman Kalimantan
yaitu suku Dayak Kaharingan, meski belum memeluk agama, masyarakat Dayak Kaharingan
selalu hidup damai dan toleransi terhadap masyarakat yang sudah memeluk agama. Hal inilah
yang patut kita teladani dalam kehidupan beragama. Pemuda milenial kini hendaknya selalu
mensosialisasikan dan mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat akan pentingnya rukun
antar umat beragama, Pada zaman modern yang serba canggih ini, pemuda menikmati kehidupan
sehari-harinya di sosial media. Sosial media bisa menjadi apa saja di tangan penggunanya, sosial
media hendaknya digunakan dengan bijak oleh pemuda milenial, karena ada saja perselisihan
paham yang sering terjadi di kehidupan dunia daring.

Kehidupan kedua manusia saat ini adalah kehidupan daring, kehidupan manusia banyak
tersita oleh internet. Internet hendaknya digunakan untuk menebar kebaikan salah satunya tidak
memprovokasi suatu golongan. Banyak beberapa kasus perpecahan umat, salah satunya umat
beragama yang terprovokasi karena cuitan kata-kata yang tidak senonoh sehingga menimbulkan
perpecahan. Pemuda milenial saat ini adalah pemegang kendali dalam bersosial media, karena
pemuda adalah mayoritas pengguna sosial media. Pemuda milenial haruslah bisa menggunakan
sosial media untuk menciptakan kehangatan serta keharmonisan hubungan antar golongan yang
berbeda, entah perbedaan suku, ras, atupun agama. Dengan adanya keharmonisan antar
kelompok Indonesia akan terhindar dari perselisihan bahkan perpecahan yang bisa saja
dikarenakan faktor sepele, contohnya cuitan masyarakat yang memojokkan suatu ras yang
menetap di Indonesia. Kehidupan yang rukun dan berdampingan bisa menjadi simbol dari
Negara kita. Pemuda milenial hendaknya memulai dari langkah kecil terlebih dahulu, salah
satunya meniatkan diri untuk tidak ikut bahkan terpancing akan hal-hal yang berbau SARA pada
sosial media, dari hal kecil tersebut meski dari niat, pemuda milenial akan menjadi pemuda yang
berkualitas yang dapat memajukan bangsanya sendiri dengan tidak melakukan hal-hal yang
berujung pada perpecahan umat. Pemuda milenial diharapkan menjadi pendorong utama dalam
keharmonisan dan kedamaian umat, pemuda milenial menjadi sosok yang diandalkan saat ini
dalam menerapkan perilaku rukun antar masyarakat, baik antar ras, suku, maupun agama.

Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia memberikan contoh kerukunan dalam


memeluk agama, Indonesia sebagai wadah masyarakat yang beragam terutama dalam
keberagaman agama bisa menjadi contoh utama negara lain dalam kerukunan hidup beragama di
suatu negara. Kehidupan beragama di Indonesia memang diisi sebagian besar dari kalangan
muslim, akan tetapi sebagai mayoritas, umat Islam selalu damai dalam menjalankan sistem
keagamaannya. Adanya beberapa oknum yang membuat suatu konflik antar agama hendaknya
tidak terjadi lagi di Indonesia, namun masih banyak masyarakat awam yang mudah disusupi
pemikirannya ke arah yang radikal. Pemuda muslim di tanah air selalu gigih dalam menegakkan
kedamaian yang menjadi pondasi berdirinya agama Islam dan merangkul sesama umat manusia
agar tercipta kedamaian yang berdampak terciptanya kedamaian dalam memeluk berbagai agama
yang berujung keharmonisan antar umat beragama. Tujuan itulah yang membuat Indonesia yang
menjadi Negara berbangsa yang rukun antar masyarakatnya meskipun memiliki banyak
perbedaan. Kita ketahui di beberapa daerah di Indonesia memiliki kekentalan agama di
dalamnya, salah satunya Kalimantan Selatan, di Kalimantan selatan terdapat sebuah kota yaitu
Kota Martapura, di sana terlihat bagaimana indahnya kebersamaan dan kedamaian. Pada saat
haul abah Guru Sekumpul terlihat kebersamaan diantaranya tolong-menolong dalam pelaksanaan
haul tersebut. Masyarakat saling bantu-membantu dari menyediakan tempat istirahat hingga
menyediakan makanan gratis. Dalam contoh ini terlihat jelas bahwa Islam adalah agama yang
cinta kedamaian dan kerukunan. Islam menjadikan umatnya memiliki jati diri suka menolong
antar sesama manusia, Namun dengan adanya oknum yang membuat provokasi, membuat nama
Islam menjadi tercoreng. Sebagai pemuda islam milenial hendaknya selalu menyebarkan dan
menanamkan benih-benih positif akan kerukunan antar umat beragama. Pada hakikatnya semua
agama yang ada di Indonesia selalu mengajarkan dan menanamkan hal-hal baik untuk dilakukan
dalam bermasyarakat. Indonesia sebagai negara yang penuh kemajemukan menjadi contoh bagi
negara lain untuk mengikuti sistem bermasyarakat masyarakat Indonesia yang bisa rukun
meskipun banyak sekali terdapat perbedaan di dalamnya.
Masyarakat saling berbagi dalam acara Haul Abah Guru Sekumpul ke-15

(sumber: dutatv.com)

Peran pemuda dalam menjunjung tinggi nilai rukun antar umat beragama merupakan
tujuan utama bagi pemuda milenial terhadap agamanya masing-masing. Dalam Islam terdapat
beberapa organisasi pemuda salah satunya Pemuda Muhammadiyah yang beranggotakan
pemuda-pemuda yang juga bertujuan positif dalam menerapkan sistem keagamaan yang dianut.
Agama Kristen juga memiliki organisasi kepemudaan yaitu Gerakan Angkatan Muda Kristiani
Indonesia (GAMKI), GAMKI bertujuan untuk untuk membangkitkan semangat-semangat dalam
menjalankan agama Kristen. Agama Hindu pun memiliki organisasi kepemudaan yaitu
Organisasi Pemuda Hindu (OPH), selain organisasi kepemudaan bidang agama, peran rukunnya
umat beragama dapat dibantu oleh organisasi kepemudaan lainnya, contohnya pada masyarakat
Tionghoa juga ada Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) yang bertujuan menghimpun
pemuda-pemuda Tionghoa, Dari beberapa organisasi kepemudaan yang disebutkan di atas dapat
kita simpulkan tujuan mereka yaitu membangkitkan semangat para pemuda untuk berorganisasi
dalam agamanya masing-masing, yang tak lain berupaya untuk berbuat positif.

Pemuda sejak dahulu sangat berpengaruh dalam sistem bermasyarakat di Indonesia, dapat
kita lihat pada tahun 1998, pada saat itu pemuda sudah tidak tahan akan pemerintahan Presiden
di kala itu yang dianggap otoriter, sehingga para pemuda turun ke jalan menyerukan aspirasi dan
aksi, dari kejadian tersebut ada juga oknum-oknum pemuda yang berbuat anarkis, sehingga
kejadian tersebut juga menjadi contoh bahwa pemuda sosok yang sangat bersemangat, hal itulah
yang diharapkan saat ini, semangat pemuda harus mengarah pada hal positif, salah satunya
menyerukan akan pentingnya nilai-nilai kerukunan umat beragama dan bermasyarakat. Semangat
pemuda diibaratkan seperti api yang menyala, akan tetapi api itu harus dikendalikan, jika tidak
api itu akan membakar hal yang tak pantas untuk dibakar.

Dalam sumpah pemuda yang tertanam sejak 12 Oktober 1928 mengandung makna yang
sangat penting, “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
Dalam sumpah pemuda tersebut sangat jelas ditanamkan nilai-nilai positif oleh pemuda sejak
dahulu. Pada butir pertama menjelaskan bahwa kita adalah satu kesatuan meski berbeda latar
belakangnya. Pada butir kedua disampaikan meskipun kita berbeda suku atau ras, kita tetaplah
satu bangsa, bangsa Indonesia. Pada butir terakhir, yaitu butir ketiga bermakna bahwa kita
memiliki bahasa yang berbeda, akan tetapi kita tetap menjungjung tinggi bahasa Indonesia,
dengan demikian bahasa Indonesia menjadi penyambung tali silaturahmi untuk berinteraksi
sesama bangsa Indonesia. Dengan demikian sangat jelas pemuda adalah salah satu pemersatu
bangsa Indonesia dalam menjalankan kedaulatannya agar tercipta keharmonisan dan kerukunan.
Terbukti sejak dahulu pemuda sudah menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat.

Sumber Poto (daring: https://www.literasipublik.com/sejarah-kongres-pemuda)


Pemuda milenial adalah pemuda kekinian yang sudah sangat maju generasinya, pemuda
milenial diharapkan bisa menjalankan kandungan inti yang ada pada Sumpah Pemuda agar
Indonesia menjadi sebuah Negara yang selalu satu meski banyak perbedaan melatar
belakanginya. Pemuda pada masanya memiliki perbedaan disetiap generasinya, perbedaan itu
tergantung pada pola pikirnya, semakin berkembangnya suatu peradaban manusia tentunya
pemuda juga harus semakin berkembang terutama pola pikirnya. Pemuda yang memiliki pola
pikir yang maju akan sangat berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini
yang menjadikan pemuda berperan dalam membina kerukunan umat beragama. Pemuda milenial
harus mampu menjadi penegak rukunnya umat beragama di Indonesia, entah apapun agama yang
dianutnya, pada hakikatnya manusia harus menjunjung tinggi nilai-nilai kedamaian antar sesama
umat manusia. Pemuda milenial saat ini adalah pemuda yang dihadapkan oleh kecanggihan
teknologi, dengan demikian pemuda milenial memiliki cakupan yang sangat luas untuk
menyerukan arti pentingnya kerukunan antar umat beragama. Dapat kita ketahui sekarang
banyak orang terprovokasi oleh konten-konten yang ada pada internet yang berisikan hal-hal
negatif yang menyudutkan suatu pihak. Pemuda milenial diharapkan mampu menyebarkan
konten positif di internet agar tercipta kedamaian antar umat beragama. Dengan adanya tindakan
dari pemuda milenial, Indonesia mampu menjadi Negara yang damai dalam kehidupan
bermasyarakatnya, salah satunya rukun dalam kebebasan memeluk agama oleh masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai