NIM : 13504241028
Kelas : M, S1
Akhir-akhir ini indonesia dilanda krisis “toleransi”, diakhir tahun 2018 ini
adalah tahun politik, yang dimana agama merupakan propaganda dalam
mengkampanyekan salah satu tujuan politik di salah satu pihak, memang kita
hidup di dunia ini untuk mendapatkan ridho dan pahala dari tuhan, tetapi
menggunakan agama sebagai kedok politik juga sangat disayangkan, karena
agama tidak bisa disangkut-pautkan dengan politik, dan kita pun hidup di negara
republik indonesia yang memiliki beragam jenis suku, ras, agama, dan budaya.
Oleh karena itu saya merasa rakyat indonesia perlu menumbuhkan semangat
nasionalisme tanpa memandang suku, agama, ras, dan budaya.
Walaupun berbeda suku, ras, dan budaya. Apakah yang menjadi masalah
bagi pemuda saat ini? Takut akan kaum minoritas menguasai kaum minoritas,
penindasan terhadap kaum minoritas, penistaan agama atau sebagainya. Masalah
ini dapat selesai jika pemuda indonesia memupuk sikap nasionalismenya. Tapi
apa yang sering menjadi kendalanya? Salah satunya yang diketahui adalah
“mudahnya terhasut isu SARA”. Faktor ini selalu akan berikatan antar pemuda-
pemudi khususnya di Indonesia. Berbeda dengan masa Indonesia pada abad
dahulu, berusaha dan melakukan yang terbaik untuk negerinya, bahkan menjadi
contoh-contoh dari tokoh-tokoh pahlawan baik dari ilmu politik, sosial, agama,
dan budaya. Bagaimana nasib Indonesia? Jika ini akan terus menerus terjadi di
negeri tercinta ini, maka rakyat di negeri ini akan terpecah belah. Untuk itu,
kenapa isu SARA ini akan dilakukan terus-menerus selama periode tahun politik?,
karena ini merupakan “alat” yang ampuh bagi salah satu pihak dalam mencapai
tujuan politiknya. Apa kuncinya yang bisa dilakukan seorang pemuda? Salah
satunya adalah terbiasakanlah untuk tidak mudah terhasut dengan isu-isu SARA
yang banyak terjadi sekarang ini dan jangan menelan mentah-mentah berita yang
belum pasti kebenarannya.
Tidak hanya itu tetapi alangkah baiknya menanamkan sikap sosial dan
nilai moral antar sesama. Sikap sosial, seperti kata yang pernah diketahui bahwa
kekuatan untuk menjaring sosial, jadi artinya janganlah membeda-bedakan teman
antara satu sama lain, karena dengan banyak berteman maka akan bertambahnya
pengetahuan kita tentang orang lain. Nilai moral, sikap yang sangat penting dalam
menjaga kekeluargaan antar sesama yang kita tanamkan menjadi bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya. Berbuat baik dan saling menghargai antar sesama,
merupakan komponen penting dalam menumbuhkan rasa nasionalisme kita
terhadap bangsa Indonesia. Sebagaimana dalam pancasila ke lima yang berbunyi :
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Yang artinya selalu untuk
berbuat adil antar sesama, negara dan berbangsa baik sebagai pemimpin wanita
maupun khilafah dimuka bumi ini, tidak ada perbedaan wanita maupun pria.
Semuanya bebas untuk dipilih, yang nantinya akan senantiasa menciptakan
solidaritas yang baik serta menjadikan bangsa yang makmur dan sejahtera.
Dari setiap masalah yang dibahas diatas, apa lagi yang menjadi
perkembangan yang hingga saat ini menjadi drastis? Dimana masalah yang sangat
penting pula untuk memajukan perkembangan khususnya Indonesia. Salah
satunya adalah Pendidikan. Pendidikan di Indonesia menjadi sangat pesat hingga
sampai sekarang ini. Apa yang menjadi faktor utamanya? Perkembangan zaman.
Perkembangan zaman inilah yang menjadi Indonesia mengalami perubahan.
Negara-negara diluar sana sudah sibuk akan segala inovasi dan prestasi yang telah
mereka capai dan dapatkan. Sedangkan kita, yang sebenarnya tidak kalah dengan
negara-negara lain masih stuck dengan isu SARA yang sedang marak terjadi.
Mudahnya mengakses semua informasi di internet, media sosial dsb adalah salah
satu faktor gampangnya isu SARA menjangkit rakyat indonesia, terutama remaja.
Manfaatkanlah teknologi yang ada untuk belajar tentang pentingnya sikap
toleransi dan nasionalisme di dalam diri kita. Ingatlah sejarah para pahlawan
terdahulu merebut kemerdekaan tanpa memandang suku, agama, ras, dan budaya.
Itu merupakan salah satu cara belajar tentang sikap toleransi dan nasionalisme.
Jadi, kita sebagai pemuda Indonesia, tetaplah bersatu dan tanamlah sikap
nasionalisme didalam diri kita agar dalam menjalani kehidupan ini kita bisa
menghargai antar sesama, tidak ada lagi isu SARA yang dengan mudahnya
mengadu domba kita. Tuhan telah menghendaki negara republik indonesia dalah
negara yang kaya akan keberagaman. Oleh karena itu, mari kita buka mata,
bagaimana keadaan bangsa kita dari negara-negara lain untuk selalu peduli
bersama-sama dalam memajukan semangat nasionalisme di hadapan mata dunia.
“Indonesia pasti bisa”.