Anda di halaman 1dari 30

BAB VIII

PENGALAMAN POSITIF DAN


TANTANGAN MERAJUT
KEBHINEKAAN

A. MERAJUT ASA KEBHINEKAAN UNTUK


KERUKUNAN BANGSA INDONESIA

Indonesia adalah negara dengan 1.000.000


varietas. Ada berbagai kontras yang menjadi
andalan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara di Indonesia, seperti keadaan
geologi, penghijauan, kuliner, identitas, agama,
ras, bahasa, budaya, cara pandang politik dan
masih banyak lagi kontras lainnya. Tak heran
jika Indonesia berkali-kali dijuluki sebagai
Tempat Bersejuta Pesona karena banyaknya
ragam yang dimilikinya.
Ibarat situasi dua sisi, keberagaman Indonesia
menjadi potensi sekaligus ujian bagi elemen negeri
ini. Di satu sisi, keberagaman merupakan anugerah
tersendiri bagi negara Indonesia. Banyaknya
keistimewaan yang dimiliki Indonesia menjadikan
negara ini semakin cemerlang. Tidak dapat
diharapkan bahwa keragaman merupakan sumber
daya yang tak ternilai harganya bagi negara
Indonesia. Namun, untuk sementara, keragaman
yang diberikan juga membuat Indonesia menjadi
negara yang sangat membingungkan dan rentan
terhadap perpecahan.

Dengan kondisi sosial yang majemuk,


Indonesia sangat rentan terhadap peluang
disintegrasi. Banyaknya perbedaan di tengah
masyarakat membuat konflik primodal dan
diskriminasi sosial acap kali terjadi. Hingga saat ini
terhitung tidak hanya sekali maupun dua kali
pergesekan sosial ini melanda masyarakat
Indonesia. Berikut ialah beberapa kasus konflik
maupun diskriminasi sosial yang pernah terjadi
disebabkan oleh adanya bentrokan perbedaan antar-
golongan dalam masyarakat di Indonesia:

1. Kerusuhan sosial di Tasikmalaya (1996)


yang terjadi akibat adanya kecemburuan
sosial antara masyarakat Pribumi dan
masyarakat Tionghoa.
2. Konflik Sampit (2001) yang terjadi akibat
adanya pertikaian antar-suku di daerah
tersebut, yaitu Suku Dayak dan Suku
Madura.
3. Kasus pembakaran rumah ibadah di
Tanjung Balai (2016) yang terjadi karena
adanya gesekan agama antara umat Islam
dan umat Buddha di kalangan masyarakat
setempat.
Tidak hanya itu, indikasi adanya
kesenjangan karena keberagaman juga terjadi di
daerah tempat tinggal saya. Daerah tempat
tinggal saya merupakan daerah yang kental
akan adat istiadat, tradisi, dan kehidupan
masyarakatnya bernuansa Islam. Bermukim di
daerah yang terbilang homogen, dengan
mayoritas penduduknya beragama Islam,
membuat keberadaan penduduk yang non-Islam
agaknya termarginalisasi. Kedudukan penduduk
non-Islam terbilang sangat minoritas di daerah
ini. Dengan jumlah populasi yang tidak terlalu
banyak tersebut, mereka cukup kesulitan untuk
melakukan aktivitas keagamaannya.

Apabila rumah ibadah untuk penduduk


yang beragama Islam dapat dengan mudah di
temui di sini, maka lain ceritanya dengan rumah
ibadah bagi penduduk non-Islam. Di daerah
tempat tinggal saya, tidak ada satu pun rumah
ibadah untuk penduduk non-Islam yang
didirikan. Dengan kata lain, rumah ibadah yang
ada di daerah ini hanyalah Masjid, tidak ada
Gereja, Pura, Vihara, bahkan Kelenteng. Untuk
melaksanakan kewajiban ibadahnya, para
penduduk non-Islam di sini harus menempuh
perjalanan selama satu hingga dua jam ke pusat
kota terdekat. Dari fakta tersebut, terlihat
adanya indikasi kesenjangan terhadap segelintir
kelompok masyarakat hanya karena perbedaan
yang mereka miliki.

Berbagai indikasi ketimpangan dan


pergulatan yang terjadi merupakan bukti nyata
betapa keberagaman dapat membawa kegagalan
bagi negara Indonesia. Pada dasarnya,
perbedaan akan tetap ada dan konflik dengan
perbedaan tidak dapat disangkal.
Keanekaragaman tentu bukan persoalan
sepele. Ibarat api di puing-puing, jika tidak
ditanggulangi dengan baik, bukan tidak
mungkin keragaman ini akan menjadi
bumerang bagi ketahanan negara Indonesia. Ini
adalah tugas sekolah bagi kita semua, sebagai
ciri negara Indonesia, sehingga nantinya
keragaman di mata masyarakat dapat diurai
dengan lebih cermat.

Indonesia memiliki satu semboyan nasional


sebagai representasi dari keberagaman sosial
yang dimiliki negeri ini. Bhinneka Tunggal Ika,
itulah semboyannya. Bhinneka Tunggal Ika
sendiri mengandung makna meskipun berbeda,
namun pada dasarnya negara Indonesia tetap
satu kesatuan. Secara sederhana Bhinneka
Tunggal Ika mengandung arti Solidaritas dalam
Keanekaragaman. Sebagai bagian dari Bangsa
Indonesia, penting bagi kita untuk memegang
teguh prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan bermasyarakat. Jika prinsip ini dapat
diwujudkan dengan baik dalam kehidupan
sosial masyarakat Indonesia, maka tidak nihil
rasanya kerukuran antar-golongan masyarakat
dapat terlaksana.

B. MENJAGA KEUTUHAN BHINEKA


TUNGGAL IKA

Keberagaman adalah akibat dari perbedaan,


yang mungkin kita rangkul dan masukkan ke
dalam kehidupan kita sehari-hari. Daripada
menjadikan perbedaan sebagai pemicu konflik,
sebaiknya kita memanfaatkan perbedaan
tersebut untuk menciptakan kehidupan yang
harmonis, damai, dan toleran. agar dunia benar-
benar mengalami perdamaian.

Indonesia adalah salah satu negara yang


banyak memiliki keberagaman, Perbedaan yang
beragam seperti suku, ras, etnik, agama, budaya
,bahasa ,dan adat istiadat di dalamnya.
Perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia
sesungguhnya merupakan aset bangsa yang tak
ternilai harganya. Hal ini karena tak banyak
negara yang memilikinya.

Bhinneka Tunggal Ika yang berarti


“beragam namun tetap satu” adalah semboyan
negara Indonesia. Hal tersebut sebagai landasan
memahami solidaritas dan kesetiakawanan
negara Indonesia yang hendaknya kita terapkan
dalam keseharian kita dengan hidup saling
menghormati satu sama lain. Hal ini merupakan
salah satu cara untuk melestarikan dan merawat
perbedaan yang beragam tersebut. Oleh karena
itu, masyarakat Indonesia harus terus bersikap
terhormat sambil bekerja sama mewujudkan
negara kesatuan yang majemuk.

Dengan masyarakat pluralistik yang terdiri


dari berbagai kelompok etnis yang hidup di
bawah perlindungan sistem nasional yang
terdiri dari berbagai komponen pemerintahan,
Indonesia membentuk masyarakatnya tanpa
membeda-bedakan keragaman strata sosial,
budaya, bahasa, atau agama untuk mencapai
tujuan tersebut. mencapai tujuannya. suatu
bangsa, yaitu sebagaimana tercantum dalam
Bhinneka Tunggal Ika.

Salah satu peran penting Bhinneka Tunggal


Ika bagi Indonesia adalah memajukan persatuan
bangsa dan mengangkat harkat dan martabat
negara Indonesia. Kemudian, salah satu hal
yang perlu dilakukan adalah meningkatkan
kesadaran terhadap cara berpikir masyarakat
Indonesia dalam menggunakan hak
konstitusionalnya untuk berkumpul dan
berserikat, serta mendorong masyarakat untuk
menggunakan agama sebagai landasan hidup
dalam bersosialisasi. menekankan bahwa
agama yang dianut oleh setiap anggota
masyarakat menyatakan bahwa Tuhanlah yang
menjadi tujuan akhir keberadaan seseorang.

Praktek Bhinneka Tunggal Ika semakin


suram seiring berjalannya waktu. Bhinneka
Tunggal Ika lebih dari sekedar slogan atau
gagasan untuk kemajuan suatu bangsa.
Diperlukan pendekatan baru yang lebih sesuai
dengan kehidupan modern. Menyelenggarakan
perayaan merupakan salah satu pendekatan
untuk membantu masyarakat memahami dan
mengamalkan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan
terlibat secara aktif dalam suatu perayaan,
individu dapat membantu menyebarkan praktik
ini.

Menyelenggarakan festival di berbagai


daerah dan menampilkan keunikan budaya
mereka adalah salah satu contohnya.
Masyarakat akan diingatkan akan keragaman
budaya daerah Indonesia, pentingnya budaya
tersebut, dan perlunya melestarikannya dengan
cara ini. Tujuan dari festival ini adalah untuk
memupuk persatuan dan hubungan antar
kelompok yang berbeda meskipun ada
perbedaan.

Hukum di setiap negara pasti ada, termasuk


Indonesia. Memiliki sejumlah peraturan yang
mengatur setiap anggota masyarakat, oleh
karena itu sudah selayaknya kita menjunjung
tinggi peraturan perundang-undangan Negara
Indonesia demi menjaga keutuhan Bhinneka
Tunggal Ika.

Oleh karena itu, kita sebagai bangsa


Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk
menjaga kesucian Bhinneka Tunggal Ika karena
kita sudah memahami arti pentingnya Bhinneka
Tunggal Ika bagi Indonesia. Karena banyaknya
kesenjangan di negara Indonesia, maka rasa
saling menghormati menjadi landasan Bhinneka
Tunggal Ika. Keutuhan suatu daerah merupakan
aset terbesar suatu negara yang diiringi dengan
sikap menghargai keberagaman satu sama lain.

C. STRATEGI DALAM MENGHADAPI


TANTANGAN
1. Menghadapi Ancaman Kebhinekaan
Dengan Pelajar Pancasila

Indonesia adalah negara kesatuan


yang terdiri dari ribuan pulau. Setiap pulau
atau daerah mempunyai keunikan masing-
masing, baik dari segi budaya, adat istiadat,
ketrampilan, dan bahasa. Indonesia juga
terdiri dari berbagai kelompok etnis yang
menganut agama yang berbeda-beda. Hal
ini menjadikan Indonesia sebagai negara
yang besar dan multikultural.
Keanekaragaman ini akan menjadi modal
sosial yang luar biasa untuk mewujudkan
negara dan negara yang maju dan sejahtera.
Keanekaragaman ini merupakan anugerah
terindah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Maka Bhinneka Tunggal Ika dijadikan
landasan kegiatan masyarakat dengan
tujuan agar Indonesia menjadi wilayah
kekuatan negara kesatuan hingga akhir
zaman. Oleh karena itu, sudah sepatutnya
masyarakat Indonesia menjadikan Bhinneka
Tunggal Ika sebagai pepatah dalam
kehidupannya.

Saat ini kebhinekaan tersebut


menghadapi ancaman, ancaman tersebut
yaitu kurangnya rasa menghargai
kemajemukan yang bersifat heterogen.
Kurang toleransi antar Suku,Agama, Ras
dan Antaragolongan (SARA). Kesadaran
terhadap ancaman luar yang rendah karena
arus globalisasi. Ketidakpuasan atas
ketimpangan dan ketidakmerataan hasil
pembangunan dan adanya Pravokasi dan
Intimdasi yang berdimensi. Bila tidak ada
filter dalam memahami kebhinekaan
Indonesia bisa terganggu dan menjadi
ancaman disintegrasi bangsa yang dapat
mengancam Kebhinekaan.

Salah satu manfaat hidup di


Indonesia adalah keharmonisan
keberagaman. Dalam hal ini, Pemikiran
generasi muda tidak hanya memegang
kunci masa depan dan pertumbuhan negara
Indonesia, tapi pada keutamaan moralitas.

Dalam berinteraksi dengan orang-


orang yang berbeda budaya, pelajar
Pancasila harus mampu menjaga budaya
luhur, lokal, dan jati diri dengan tetap
berpikiran terbuka. Melalui pembinaan
Pelajar Pancasila, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan sejalan dengan visi dan
tujuan Presiden untuk mewujudkan
Indonesia yang maju, mandiri, dan
berpemerintahan sendiri serta mempunyai
jati diri yang khas.

Untuk Menghadapi ancaman


kebhinekaan tersebut sesuai Visi dan misi
Presiden adalah mewujudkan Indonesia
tingkat tinggi yang berdaulat, mandiri, dan
berkarakter melalui lahirnya penerus
Pancasila. Mahasiswa Pancasila merupakan
wadah mahasiswa Indonesia sebagai
mahasiswa yang mengakar, mempunyai
kemampuan mendunia dan bertindak sesuai
nilai-nilai Pancasila, dengan enam sifat
utama: percaya diri, komitmen kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Adapun Ciri dan karakteristik Pelajar
Pancasila adalah:
1) Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Dan Berakhlak
Mulia

Pelajar Pancasila diharapkan


memiliki jiwa keduniawian yang tinggi,
sehingga dapat mengaplikasikan seluruh
sifat-sifat luhur sesuai dengan pelajaran
yang ketat dalam kehidupan sehari-hari.
Selain memiliki keyakinan dan etika
yang ketat, mahasiswa Pancasila juga
memiliki etika individu, etika terhadap
manusia, etika terhadap alam, dan etika
publik.

2) Berkbhiekaan Global

Cita-cita Bhinneka Tunggal Ika dan


Pancasila sudah sepatutnya dianut oleh
seluruh lapisan masyarakat Indonesia,
khususnya pelajar. Dalam berinteraksi
dengan orang-orang yang berbeda
budaya, pelajar Pancasila harus mampu
menjaga budaya luhur, lokal, dan jati
diri dengan tetap berpikiran terbuka.

3) Bergotong Royong

Salah satu kualitas penting yang


dimiliki masyarakat Indonesia adalah
partisipasi bersama. Mahasiswa
Pancasila tentunya ingin melakukan
latihan bersama, khususnya partisipasi
bersama yang dapat menumbuhkan
kerja sama, kepedulian dan rasa ingin
berbagi terhadap lingkungan secara
umum.

4) Mandiri
Komponen penting lainnya dari
keberadaan adalah kemandirian. Pelajar
Pancasila dapat bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas, namun dapat juga
bekerja sendiri untuk menyelesaikan
suatu tugas secara efektif dan beretika.
untuk membentuk pribadi yang kuat dan
mandiri.

5) Bernalar Kritis

Untuk menghadapi persaingan


global seperti saat ini dan di masa
depan, kemampuan berpikir dasar
sangatlah penting. Keterampilan
penalaran tegas sendiri dicirikan sebagai
kemampuan menangani data secara
tidak memihak baik secara subyektif
maupun kuantitatif, mengarang
hubungan antar data yang berbeda,
memecah data, menilai dan
menyelesaikannya. Dengan demikian,
diyakini bahwa siswa akan benar-benar
ingin menentukan pilihan terbaik.

6) Kreatif

Dibutuhkan imajinasi tingkat tinggi


untuk membuat berbagai jenis
penemuan baru di masa depan. Inovasi
seharusnya lebih dari sekedar
menghasilkan ide-ide baru; hal ini juga
harus signifikan, praktis, dan berdampak
pada masyarakat. Siswa Pancasila akan
mampu mengembangkan kemampuan
berpikir kritisnya sehingga akan
melahirkan penemuan-penemuan baru.

Dalam rangka mendukung Visi dan


Misi Presiden untuk mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian melalui penciptaan
Siswa Pancasila yang berpikir kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia. , Pelajar Pancasila
diharapkan mampu
mengimplementasikan sifat dan karakter
Pelajar Pancasila. terhormat, kolaborasi
timbal balik dan keragaman di seluruh
dunia.

2. Peran Generasi Muda Dalam


Membangun Kebhinekaan

Sebagai bangsa dengan


keberagaman penduduk dalam bahasa,
budaya, kepercayaan, dan suku, Indonesia,
sangat membutuhkan upaya untuk
membangun kebhinekaan dan persatuan
nasional. Hal ini tidak mudah dilakukan,
mengingat adanya perbedaan-perbedaan
yang ada di masyarakat. Namun, peran
generasi muda dapat menjadi kunci penting
dalam membangun kebhinekaan dan
persatuan nasional di Indonesia.

Usia yang lebih muda berperan


penting dalam membangun keberagaman
dan solidaritas masyarakat di Indonesia.
Sebagai usia yang akan melanjutkan
peralihan wewenang, mereka mempunyai
kewajiban untuk menjaga dan membentengi
kerukunan serta membangun keharmonisan
di tengah kontras yang ada. Salah satu
langkah penting yang dapat dilakukan oleh
generasi muda adalah dengan meningkatkan
pemahaman tentang kebhinekaan dan
persatuan nasional melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu
cara efektif untuk meningkatkan
pemahaman tentang kebhinekaan dan
persatuan nasional di Indonesia. Generasi
muda dapat memanfaatkan pendidikan
untuk mempelajari dan memahami nilai-
nilai kebhinekaan dan persatuan nasional,
serta bagaimana menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan juga
dapat menjadi media untuk
memperkenalkan budaya-budaya yang ada
di Indonesia, sehingga generasi muda dapat
memahami dan menghargai keberagaman
budaya yang ada.

Selain melalui pendidikan, generasi


muda juga dapat berperan aktif dalam
membangun kebhinekaan dan persatuan
nasional di Indonesia melalui berbagai
kegiatan sosial dan keagamaan. Kegiatan-
kegiatan seperti bakti sosial, kegiatan
keagamaan, atau kegiatan yang menunjang
pengembangan masyarakat dapat menjadi
media untuk memperkuat rasa persaudaraan
dan kebersamaan di tengah perbedaan yang
ada. Generasi muda juga dapat membentuk
kelompok-kelompok kecil yang memiliki
tujuan untuk memperkuat kebersamaan dan
persatuan nasional.

D. KEBHINEKAAN DALAM KONTEKS


GLOBAL

Dalam konteks globalisasi dan era digital


seperti sekarang ini, generasi muda juga harus
mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak.
Mereka harus mampu memfilter informasi dan
memahami kebenaran dari berbagai informasi
yang tersebar di media sosial. Selain itu,
mereka juga harus mampu memanfaatkan
teknologi untuk memperluas jaringan
pertemanan dan membangun kerja sama yang
positif.

Selain itu, pendidikan multikultural juga


dapat menjadi solusi untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa. Pendidikan
multikultural adalah sebuah konsep pendidikan
yang menekankan pada pengenalan,
penghargaan, dan pemanfaatan keberagaman
budaya, agama, dan ras dalam proses belajar
mengajar. Dalam hal ini, generasi muda sebagai
subjek utama pendidikan harus diberikan
pengajaran tentang keberagaman budaya di
Indonesia, termasuk sejarah, tradisi, bahasa,
dan adat istiadat yang ada di berbagai daerah di
Indonesia.
Selain itu, generasi muda juga harus siap
untuk dapat bergaul dan bekerja sama dengan
orang-orang dari berbagai latar belakang sosial,
agama, dan ras. Hal ini dapat dilakukan melalui
kegiatan ekstrakurikuler, seperti pertukaran
pelajar, program magang, atau kegiatan sosial
yang melibatkan berbagai komunitas di
lingkungan sekitar. Dalam hal ini, pemerintah,
lembaga pendidikan, dan masyarakat harus
bekerja sama untuk menciptakan lingkungan
yang inklusif dan menghargai keberagaman
budaya yang ada di Indonesia.

Tidak kalah pentingnya, generasi muda juga


perlu dilatih untuk menghargai perbedaan
pendapat dan menyikapi perbedaan dengan
bijak dan dewasa. Dalam konteks demokrasi,
perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan
seharusnya bisa diakomodasi dalam proses
pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
generasi muda harus dilatih untuk mampu
berdialog dengan orang-orang yang berbeda
pandangan dengan cara yang santun dan
menghargai kebebasan berpendapat.

Sebagai generasi penerus bangsa, generasi


muda memiliki peran yang sangat penting
dalam membangun kebhinekaan dan persatuan
nasional di Indonesia. Dalam hal ini,
pendidikan dan pembinaan karakter menjadi
kunci utama untuk memperkuat rasa persatuan
dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu,
pemerintah, lembaga pendidikan, dan
masyarakat perlu bekerja sama untuk
menciptakan lingkungan yang inklusif dan
menghargai keberagaman budaya yang ada di
Indonesia, serta membentuk generasi muda
yang berkarakter, bertanggung jawab, dan
mampu berinteraksi dengan orang-orang yang
berbeda latar belakang budaya, agama, dan ras.

Dalam kesimpulannya, peran generasi muda


sangat penting dalam membangun kebhinekaan
dan persatuan nasional di Indonesia. Mereka
harus mampu mengembangkan sikap inklusif
dan toleran terhadap perbedaan, mampu
menyelesaikan konflik dengan cara yang damai
dan konstruktif, menghargai keberagaman
budaya, dan memanfaatkan teknologi dengan
bijak. Dengan demikian, generasi muda akan
menjadi pelopor dan penggerak dalam
membangun Indonesia yang lebih baik dan
lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA

 Pursika, I. Nyoman. (2009). KAJIAN


ANALITIK TERHADAP SEMBOYAN
“BHINNEKA TUNGGAL IKA”. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran, 42(1), 15 – 20.
 sRiana, F. (2021). 2 Anggota Lakukan
Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta
Maaf. Retrieved from TEMPO.CO:
https://nasional.tempo.co/read/1488054/2-
anggota-lakukan-kekerasan-ke-warga-
papua-tni-au-minta-maaf/full&view=ok
 https://syariah.radenintan.ac.id/menjaga-
keutuhan-bhineka-tunggal-ika/
 https://smandatase.sch.id/opini-guru/
menghadapi-ancaman-kebhinekaan-dengan-
pelajar-pancasila
 https://www.umm.ac.id/en/arsip-koran/
lima-detik/peran-generasi-muda-dalam-
membangun-kebhinekaan-dan-persatuan-
nasional-di-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai