Sumpah Pemuda tercipta pada kongres pemuda II yang diselenggarakan dua hari,
yaitu 27-28 Oktober 1928 Batavia (Jakarta) .maka dari situasi tersebut tercipta
bahwa setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
1.
2.
3.
BAB II PEMBAHASAN
1. Soegondo Jojopoespito
2. Muhammad Yamin
Muhammad Yamin merupakan satu di antara pencetus Kongres Pemuda II. Meski
sebagai pencetus, ia malah didapuk menjadi sekretaris. Saat dicalonkan sebagai
ketua, ia tak terpilih lantaran berasal dari Jong Sumatranen Bond.
3. Soenario Sastrowardoyo
Soenario Sastrowardoyo merupakan pengacara yang aktif membela para aktivis
kemerdekaan. Soenario Sastrowardoyo juga menjadi pembicara dan penasihat
panitia perumusan Sumpah Pemuda.
Nama WR Supratman pasti tak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Pada
Kongres Pemuda II itulah WR Supratman memperkenalkan lagu ciptaannya yang
kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia.
5. Djoko Marsaid
Posisi wakil ketua tentu menjadi penting setelah adanya ketua. Djoko Marsaid merupakan
wakil ketua pada saat Kongres Pemuda II berlangsung.
6. Amir Syarifuddin
Amir Syarifuddin merupakan perwakilan dari Jong Batak. Ia juga dipercaya menjadi
bendahara dalam Kongres Pemuda II.
7. Sarmidi Mangoensarkoro
Sarmidi Mangoensarkoro merupakan satu di antara pembicara pada Kongres Pemuda II hari
kedua. Bersama dengan Poernomowoelan, ia membahas masalah pendidikan.
Sie Kong Liong mempunyai peran besar dalam keberhasilan Kongres Pemuda II. Pasalnya,
rumah yang menjadi tempat berkumpul serta menyelenggarakan Kongres Sumpah Pemuda II
adalah miliknya.
9. Kartosuwiryo
Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo adalah satu di antara tokoh penting dalam Sumpah
Pemuda. Kartosoewirjo juga menjadi pemimpin DI/TII yang mendeklarasikan Negara Islam
Indonesia.
Tokoh Sumpah Pemuda yang satu ini lahir di Ambon pada 1905. Dia seorang mahasiswa
yang menjadi anggota panitia kongres.
Generasi Muda Indonesia adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa yang
diharapkan mampu menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang unggul. Negara
telah mengupayakan dengan berbagai cara untuk membentuk moral generasi muda,
salah satunya dengan memberikan pendidikan tentang Pancasila dari sekolah dasar
hingga perguruan tinggi.
Namun, seperti yang dapat kita lihat bekakangan ini moral generasi muda justru jauh
dari kata baik dan itu jauh dengan apa yang kita harapkan Namun, berbeda dengan
yang kita lihat belakangan ini moral generasi muda justru jauh dari kata baik dan itu
jauh dengan apa yang kita harapkan. Tingkah laku para pemuda saat ini tentunya
membuat kita sedih dan heran mengapa bisa terjadi seperti ini
Dari cara berpakaian, remaja masa kini cenderung meniru gaya berpakaian orang
barat. Padahal seperti yang kita tahu gaya berpakaian orang barat sangat terbuka,
tidak memperhatikan kesopanan, dan menyimpang dari moral. Sedangkan Indonesia
terkenal dengan kesopanan dan budi luhurnya. Fakta yang menyedihkan adalah
banyak stasiun-stasiun televisi yang menampilkan gaya berpakaian mengikuti tren
orang barat.
Begitu juga terkait dengan sopan santun, anak muda sekarang seakan sudah hilang
sikap sopan santun mereka. Terutama kepada orang yang lebih tua , yang
seharusnya dihormati malah di olok-olok, dicaci maki bahkan bertindak fisik sesuka
hati mereka. Sebagai contoh akhir-akhir ini pemberitaan yang sedang hangat yaitu
guru yang menjadi korban tindakan fisik muridnya, bahkan ada yang sampai
meninggal dunia.
Mereka berani berbuat seperti itu hanya karena ditegur oleh sang guru, padahal
teguran itu juga ditujukan untuk kebaikan mereka sendiri karena pada dasarnya guru
ingin mendidik murid-murid mereka untuk menjadi lebih baik. Contoh yang lainnya
yaitu ketika orang tuanya sendiri tidak menuruti keinginannya, maka mereka akan
mencaci maki orang tuanya. Lalu di manakah letak sopan santun anak muda
sekarang?
Dari sikap orang tua sekarang yang cenderung kurang memantau dan mengontrol
perkembangan anak-anak nya. Padahal peran orang tua sangat besar untuk
mendidik anaknya, kasih sayang orang tua lah yang menjadikan anak memiliki moral
dan pola pikir yang baik. Karena kurangnya pengawasan dari orang tua maka
mereka dengan mudah bergaul dengan siapa saja, terpapar dengan pengaruh
lingkungan yang buruk. Rendahnya iman yang dimiliki oleh anak muda sekarang.
miminmya iman sehingga mereka bertindak sesuai keinginan hati mereka, tidak
peduli itu baik atau buruk.
Bahasa indonesia adalah bahasa yang seharusnya dijunjung tinggi oleh masyarakat
Indonesia tersebut. Bahasa Indonesia yang seharusnya digunakan dan
dibudayakan dalam kalangan masyarakat Indonesia itu sendiri justru sekarang
menjadi hal yang disampingkan oleh masyarakat penggunanya.
Penggunaan bahasa gaul sangat marak kita dengar pada kalangan muda di
Indonesia. Jika kita memperhatikan mengapa mereka menggunakan bahasa itu,
karena takut tidak dikatakan gaul. Gaul dalam artiannya disini adalah ikut andil
dalam berkembangan zaman. Generasi millenial saat ini hanya memikirkan citra
dirinya tanpa memikirkan bahwa bahasa Indonesia yang seharusnya mereka
budayakan inilah yang telah punah akibat ulah mereka sendiri.
Sesuai isi Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober silam, bangsa indonesia
seharusnya menjunjung tinggi bahasa indonesia sebagai pemilik resmi bahasa
tersebut. Pada kenyataannya, zaman sekarang bahasa indonesia digunakan tidak
dalam kondisi yang baku sesuai KBBI. Bahasa Indonesia pada dasarnya harus
dikembalikan sesuai dengan tujuan utamanya yaitu, sebagai bahasa yang resmi
yang harus digunakan sebagai alat komunikasi resmi masyarakatnya.
Untuk itu kita sebagai generasi muda marilah kita bersama-sama sadar dan
berusaha menjadi yang lebih baik lagi. Mari melakukan tindakan yang positif,
memberikan manfaat bagi sesama maupun bagi negara. Karena generasi muda
adalah generasi penerus bangsa ini, generasi yang menjadi tumpuan masa depan
bangsa Indonesia.
Janganlah sifat-sifat buruk dalam pergaulan sosial menjadi sesuatu yang merusak
pola pikir dan moral generasi muda. Diharapkan untuk kedepannya generasi muda
bangsa menjadi generasi yang mampu membawa Indonesia kita menjadi lebih baik.
2.4 Cara Menjadi Pemuda yang Bertanggung Jawab Terkait dengan Sumpah
Pemuda