Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

“ PERADABAN ISLAM ASIA TENGGARA: SEJARAH ISLAM DIASIA TENGGARA, KEMAJUAN AGAMA
ISLAM ASIA TENGGARA, DAN MODERNISASI ISLAM ASIA TENGGARA “

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah Dan keguruan

Universitas Islam Negeri Maulana Hasanuddin Banten

Dosen Pengampu :

Dr. Asep Rahmatullah, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Kelompok X

Senly seftya permadani (211220074)

Zakiyatunnufus (211220078)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA HASAUDDIN BANTEN

2022 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah subhanahuwata’ala yang telah memberikan kemudahan,karunia dan
rahmat dan hidayah-Nya,sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita,sayyidinaa Nabi Muhammad
shallallahu‘alaihi wasallam,seorang hamba dan utusan Allah sebagai rahmat bagi sekalian
alam.Tidak lupa juga kita curahkan untuk keluarga Nabi dan para sahabat Nabi,yang telah
mendampingi beliau dalam menyampaikan seruan Allah. Semoga tercurah keselamatan dan
kebahagiaan atas mereka.Aamiin.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak oleh
karena itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada
orang-orang yang selalu mendukung dalam mengerjakan tugas ini.

Akhir kata,penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh sebab itu,kritik dan saran sangat diharapkan dari pembaca.

Jum’at,03 Mei 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Umat islam merupakan penduduk mayoritas penduduk asia tenggara. Menurut para ahli,
islamisasi dikawasan ini berlangsung secara damai dan melalui proses Panjang yang masih terus
berlangsung sampai sekarang. Tidak banyak terjad penaklukan secara militer, pergolakan politik,
atau pemaksaan struktur kekuasaan dan norma-norma masyarakat dari luar negeri. Karena itu
tidaklah mudah untuk menjawab pertanyaan “bilamana” “ darimana” dan “dalam bentuk apa”
islam mulai menimbulkan dampak pada masyarakat-masyarakat asia tenggara untuk pertama
kalinya. Sesungguhnya, kini kita mulai menyadari bahwa proses islamisasi ini mungkin tidak
mempunyai awal yang pasti, juga tidak berakhir. Islamisasi Kawasan ini lebih merupakan suatu
proses sinambung yang selain mempengaruhi masa kini, juga masa depan kita.
Selanjutnya kita dapat memperluas kompleksitas agama dikawasan ini melalui pengamatan
bahwa islam bukanlah agama besar pertama yang tumbuh subur dilahan subur asia tenggara.
Sejarah agama dikawasan ini sendiri kompleks. Pertama hindu, kemudian budha, islam dan
belakangan Kristen, menawarkan model-model yang telah membentuk matriks budaya-agama
pribumi selama ribuan tahun.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah islam diasia tenggara ?
2. Bagaimana kemajuan islam diasia tengara ?
3. Bagaimana modernisasi islam diasia tenggara ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah islam diasia tenggara
2. Mengetahui bagaimana perkembangan islam diasia tenggara
3. Mengetahui modernisasi islam diasia tenggara
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH ISLAM DI ASIA TENGGARA


Proses masuknya islam diasia tenggara secara umum dikatakan bahwa islam diasia tenggara
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan islam dikawasan yang lain terutama timur
tengah yaitu damai,ramai dan toleran. Penyebaran islam dikawasan ini bukan melalui ekspansi
pembebasan yang hamper selalu melibatkan kekuatan perang.
Masuknya islam diasia tenggara tidak berada dalam satu waktu yang bersamaan tetapi berada
dalam satu kesatuan proses sejarah yang Panjang. Kedatangan islam diasia tenggara hamper
semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat diwilayah kepulauan dengan para
pedagang arab, india, Bengal, cina, Gujarat, iran, yaman, dan arabia selatan. Pada abad ke-5 SM,
kepulauan melayu telah menjad tempat persingahan para pedagang yang berlayar ke cina dan
mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar pesisir.
Ada beberapa teori mengenai proses sejarah masuknya islam diasia tenggara, yaitu sebagai
berikut:
Teori pertama, yang mengatakan bahwa islam datang langsung dari arab atau tepatnya
hadramaut. Teori ini dikemukakan oleh crawfurd (1820), kayzer (1859), niemann (1861), de
Hollander (1861), dan verth (1878). Crawfurd menyatakan bahwa islam datang langsung dari
arab, meskipun pada bagian ini menyebutkan adanya dari orang muhammedan diindia timur.
Sementara itu, kayzer beranggapan bahwa islam datang dari mesir yang bermazhab syafii sama
dengan yang dianut kaum muslimin nusantara lainnya. Ternyata teori tersebut juga dipegang
oleh niemann dan de holiander, tetapi dengan menyebut hadramaut, bukan mesir sebagai
sumber datangnya islam, karena mereka adalah pengikut mazhab syafii sebagaimana orang-
orang arab tanpa menyebut atau kaitannya dengan hadramaut, mesir atau india. Teori semaca
ini juga dikemukakan oleh hamka yang menyebutkan bahwa islam masuk diindonesia langsung
dari arab, bukan melalui india, dan bukan pada abad ke-11 melainkan pada abab pertama
hijriyah atau abad 7 masehi.
Teori kedua, yang mengatakan bahwa island datang dari india pertma kali dikemukakan oleh
pijnapel pada tahun 1872. Berdasarkan terjemahan prancis tentang catatan perjalanan
sulaiman, macopolo, ibnu bathuhah, ia menyimpulkan bahwa orang-orang arab yang bermazhab
syafii, Gujarat, dan Malabar india yang membawa islam diasia tenggara. Ia mendukung teori ini
kemudian mengatakan bahwa melalui perdagangan, sangat memungkinkan terselenggaranya
hbungan antara dua wilayah, diperkuat dengan idtilah-istilah Persia yang dibawa dari india
digunakan oleh Pelabuhan kota-kota diasia tenggara. Teori ini lebih lanjut dikembangkang oleh
snouck hurgronje yang melihat para pedagang kota Pelabuhan dhaka diindia selatan sebagai
pembawa islam kewilayah islam baru ini. Pada perkembangannya teori tersebut kemudia lebih
lanjut dikembangkan oleh morisson (1951), dengan merujuk tempat yang pasti bahwa islam
datang dari india. Ia merujuk pantai koromandell sebagai tempat Pelabuhan bertolaknya para
pedagang muslim dalam pelayaran mereka menuju nusantara.
Teori ketiga, yang dikembangkan oleh fatimi bahwa islam datang dari benggali (sekarang
Bangladesh) . ia mengutip keterangan tome peres yang mengemukakan bahwa kebanyakan
orang islam terkemuka dipasai adalah orang venggali atau keturunan mereka. Dan islam muncul
pertama kali disemenanjung Malaya, dari arah pantai timur bukan dari barat atau malaka. Pada
abad ke 11 M melalui kantong,phanrang (Vietnam), leran, dan trengganu. Ia beralasan bahwa
secara doktrin islam disemenanjung lebih saa dengan islam diphanrang diperkuat dengan
elemen-elemen yang ada ditrengganu lebih mirip dengan prasasti yang ada dileran. Sementara
drewes, mempertahankan teori snouck hurgronje bahwa teori fatimi ini tidak dapat diterima
terutama karena penafsirannya atas prasasti yang ada dinilai merupakan perkiraan liar belaka.
Lagipula mazhab yang dominan dibenggala adalah mazhab Hanafi bukan mazhab syafii seperti
disemenanjung dan nusantara keseluruhan.
Sementara itu proses masuknya islam diasia tenggara tidak berlangsung serta merta tetapi
melalui beberapa tahap. Penetrasi islam diasia tenggara dibagi dalam 3 tahap yaitu:
1. Tahap pertama, dimulai dengan kedatangan islam yang kemudian diikuti dengan
kemorosotan, akhirnya keruntuhan majapaht pada kurun waktu abad ke-14 dan 15.
2. Tahap kedua, sejak datang dan mapannya kekuasaan kolonialisme belanda diindonesia,
inggris disemenanjung Malaya, dan spanyol difilipina sampai awal abad ke-19
3. Tahap ketiga, bermula pada abad ke-20 dengan terjadinya liberalisasi kebijakan pemerintah
colonial terutama diindonesia.

Menurut uka tjandra sasmita, islam masuk ke asia tenggara melalui enam cara, yaitu:

1. Perdagangan
Pada taraf permulaan , saluran islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu lintas
perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M membuat para pedagang muslim (arab, Persia
dan india) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian barat, tenggara,
dan timur benua asia. Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena
para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan. Mereka yang melakukan
dakwah islam, sekaligus juga sebagai pedagang yang menjajakan dagangannya kepada
penduduk pribumi.
2. Perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status ekonomi yang lebih baik
daripada masyarakat pribumi. Sehingga penduduk pribumi terutma putri-putri bangsawan
tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebekum menikah, mereka diislamkan
lebih dulu. Setelah mereka memiliki keturunan, lingkungan mereka menjadi luas. Akhirnya
timbul kampung-kampung, daerah-daerah, kerajaan-kerajaan muslim. Melalui jalur
perkawinan mereka telah menanamkan cikal bakal kader-kader islam.
3. Tasawuf
Para penyebar islam juga dikenal sebagai pengajar-pengajar tasawuf. Mereka mengajarkan
teosofi yang bercampur dengan aliran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Mereka
mahir dalam hal magic dan memiliki kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Dengan tasawuf,
bentuk islam yang diajarkan kepada pendudukpribumi mempunyai persamaan dengan alam
pikiran mereka yang sebelumnya menganut ajaran hindu, sehingga ajaran baru itu dengan
mudah dapat diterima oleh masyarakat setempat.
4. Pendidikan
Dalam islamisasi dilakukan juga melalui jalur Pendidikan seperti dipesantren, surau, masjid,
dan lain-lain yang dilakukan oleh guru-guru agama, kiyai, dan ulama. Dan setelah keluar dari
pondok pesantren mereka pulang ke kampung masing-masing dan berdakwah ke tempat
tertentu untuk mengajarkan islam.
5. Kesenian
Para penyebar islam juga menggunakan kesenian dalam rangka penyebaran islam, antara
lain dengan wayang, sastra, dan berbagai kesenian lainnya. Pendekatan jalur kesenian
dilakukan oleh para penyebar wali songo untuk menarik perhatian dikalangan mereka,
sehingga dengan tanpa terasa mereka telah tertarik kepada ajaran-ajaran islam sekalipun
pada awalnya meeka tertarik pada kesenian.
6. Politik
Para penyebar islam juga menggunakan pendekatan politik dalam penyebaran islam.
Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam. Sebagaimana diketahui, melalui
jalur politik para walisongo melakukan strategi dakwah mereka dikalangan para pembesar
kerajaan

B. KEMAJUAN ISLAM DIASIA TENGGARA


Kedatangan islam sejak abad 7 sampai abad 12 dibeberapa daerah asia tenggara dapat
dikatakan baru pada tahap pembentukan komunikasi islam yang terutama terdiri dari para
pedagang. Abad ke-13 sampai abad ke-16 terutama dengan munculnya kerajaan bercorak islam,
merupakan kelanjutan dari penyebaran islam. Perlu dibedakan antara tahap kedatangan,
penyebaran, dan pembentukan struktur pemerintahan atau kerajaan. Ketiga tahap tersebut
memerlukan waktu dan proses yang Panjang, tergantung pada situasi dan kondisi masyarakat
yang dihadapi islam.
Apabila gelombang pertama hanya menghasilkan komunitas muslim yang terutama terdiri dari
pedagang muslim dan penyebaran islam yang sangat terbatas, pada gelombang kedua, yang
dimulai sejak abad ke-13,penyebaran islam lebih mantap dan meluas. Hal ini bisa dilihat dengan
berdirinya kerajaan islam. Kerajaan islam pertama diasia tenggara pada abad ke-13 dipesisir
utara aceh utara, tepatnya didaerah lhokseomawe. Sejak kerajaan Samudra pasai tumbuh dan
berkembang, yang umumnya diterima para ahli sejarah sebagai kerajaan islam pertama diasia
tenggara yaitu sejak abad ke-13 sampai akhir abad ke-16, pelayaran dan perdagangan antara
muslim dari arab, Persia, irak, india selatan dan srilanka semakim ramai. Mereka bukan hanya
mendatangi ibukota kerajaan Samudra pasai, tetapi juga meneruskan pelayaran dan
perdagangannya ke negeri-negeri lain dikawasan asia tenggara. Dari sinilah islam diasia tenggara
memperlihatkan kemajuan dan perkembangannya.
Telah disepakati bahwa islam pada mulanya mendapatkan kubu-kubu terkuatnya dikota
Pelabuhan, seperti Samudra pasai,malaka, dan kota-kota Pelabuhan lainnya dipesisir utara jawa.
John mengatakan bahwa proses islamisasi dinusantara bermula dari kota-kota Pelabuhan yang
ada. Diperkotaan itu sendiri, islam adalah fenomena istana. Istana kerajaan menjadi pusat
pengembangan intelektual islam atas perlindungan resmi penguasa, yang kemudian
memunculkan tokoh-tokoh ulama intelektual terkenal semacam hamzah pansuri, shams al-din
pasai, nur al-din al-raniri, dan ‘abd al-rauf al-singkili. Tokoh-tokoh ini mempunyai jaringan
keilmuwan yang sangat luas baik dalam maupun luar negeri, sehingga menunjang
pengembangan islam dan gagasan mereka sendiri. Jaringan keilmuwan semacam ini kemudian
semakin diperkuat dan diperkaya terutama sejak abad ke-17 oleh tarekat-tarekat tasawuf yang
berkembang luas dinusantara. Karakter organis yang inheren dalam jaringan semacam ini
memberikan momentum yang terus-menerus bagi pengembangan islam.
1. Kemunduran islam diasia tenggara
Abad ke XVII merupakan periode khusus yang disebut sebagai “krisis”. Krisis itu pada
dasarnya adalah kemunduran Kawasan asia tenggara dari perdagangan internasional yang
sebelumnya hamper selalu terkait dengan kemenangan ekonomi dan miluter VOC. Krisis itu
dalam kaitannya dengan perkembangannysa secara global seperti diberlakukannya
pembatasan perdagangan dijepang, bencana kelaparan, kemorosotan jumlah penduduk dan
disintegrasi lnternasional cina, juga pecahnya peperangan diingris, prancis, jerman, spanyol,
turki, dan negara-negara eropa lainnya.
Akibatnya bagi asia tenggara, kondisi diatas dilihat sebagai awal kemiskinan Kawasan ini
pada masa-masa berikutnya. Dalam masa itulah sejak abad XVII ini kelompok etnis cina
muncul sebagai pedagang minoritas yang dominan. Posisi dominan pedagang muslim
menjadi terdesak terutama setelah kekalahan aceh dan mataram tahun 1629 M dan
diperparah dengan monopoli perdagangan oleh VOC diberbagai Pelabuhan nusantara.
2. Kebangkitan islam diasia tenggara
Kebangkitan islam ditandaidengan munculnya pemikiran-pemikiran pembaharuan islam,
diantaranya pertama, mulai sadarnya para ulama untuk Kembali kepada ajaran islam yang
sebenarnya. Ketika itu banyak masuk ajaran-ajaran lain dan diterima sebagai ajaran islam,
padahal sebenarnya ajaran tersebut bertentangan dengan islam, seperti bid’ah, khufarat
dan tahayul.
Menurut pandangan mereka ajaran seperti ini yang menjadikan islam mundur. Untuk itu
mereka bangkit dalam rangka membersihkan islam.gerakan pemurnian ini juga seting
disebut sebagai Gerakan reformasi. Kedua, dengan didominasinya bidang politik dan
peradaban oleh barat, sehingga persentuhan dengan mereka menyadarkan tokoh-tokoh
islam akan ketinggalannya. Karenanya mereka berusaha mencontoh barat dalam bidang
politik dan peradaban. Hal ini dilakukan untuk mengejar ketinggalan dan mencapai
kemerdekaan.
Terdapat latar belakang munculnya kebangkitan diasia tenggara, yaitu:
1. Paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah tercampur dengan kebiasaan yang
dipengaruhi oleh tarekat, pemujaan terhadap orang suci dan ha lain yang membuat
kekufuran.
2. Sifat jumud membuat umat islam berhenti berfikir dan usaha, umat islam maju dizaman
klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan. Maka selama umat islam masih
bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk ijtihad tidak mungkin mengalami kemajuan
sehingga perlu adanya kebangkitan untuk memberantas kejumudan.
3. Umat islam selalu berpecah belah, maka umat islam tidaklah akan mengalami kemajuan.
Umat islam maju karena adanya persatuan dan kesatuan sehinga adanya persaudaraan
yang diikat oleh tali ajaran islam.
4. Hasil kontak antara dunia islam dan barat yang membuat islam sadar bahwa mengalami
kemunduran dibandingkan dengan barat.

C. MODERNISASI ISLAM DIASIA TENGGARA


Pada abad ke-20, dimulai penyebaran dan pengaruh pembaharuan islam modern diasia
tenggara oleh seorang murid dari Muhammad Abduh yang Bernama rasyid ridha (1865-
1935) yang menerbitkan majalah Al-Manar dimesir. Majalah ini menjabarkan ide-ide
Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh yang dapat berpengaruh langsung kepada
Gerakan modernisme islam diasia tenggara sehingga menjadi lebih tersebar luas diseluruh
dunia islam.
Tidak diragukan lagi media cetak menjadi perangkat yang instrumental dalam penyebaran
ide-ide kaum pembaharu atau modernis diasia tenggara, terutama dimelayu-indonesia.
Dalam konteks ini jurnal al-manar secara signifikan tidak hanya mempengaruhi wacana
pembaharuan islam lewat artikel-artikelnya tetapi juga yang lebih penting adalah
merangsang penerbitan jurnal dengan semangat yang sama diasia tenggara, terutama
dikawasan melayu-indonesia sehingga tulisan ini merupakan usaha awal untuk
menggambarkan dan mendiskusikan penyebaran pembaharuan islam diasia tenggara.
Terutama dikawasan melayu-indonesisa melalui perangkat jurnal yang diterbitkan wilayah
ini terutama al-imam (singapura) dan al-munir (padang), serta jurnal-jurnal lainnya.
Tulang punggung al-manar adalah tokok pembaharu yaitu Muhammad rasyid ridha karena
dipengaruhi oleh Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh (guru pertamanya), yang
ikut serta menerbitkan jurnal terkemuka yaitu al-‘urwah al-wutsqa’ kemudian Muhammad
rasyid ridha menerbitkan sendiri al-manar (tempat cahaya) pada 1898 dikairo dalam bentuk
mingguan sampai bulanan dan akhirnya berhenti terbit pada 1935.
Tujuan diterbitkannya al-manar adalah mengartikulasikan dan menyebarkan ide-ide
pembaruan serta menjaga keutuhan umat islam.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kedatangan islam diasia tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat
diwilayah kepulauan dengan para pedagang arab, india, Bengal, cina, Gujarat, iran, yaman, dan
arabia selatan. Ada beberapa teori mengenai sejarah proses masuknya islam diasia tenggara.
Pertama, islam langsung datang dari arab atau hadromaut, teori kedua, bahwa islam datang dari
india, dan teori ketiga, bahwa islam datang dari benggali (Bangladesh). Sedangkan islam masuk
keasia tenggara melalui 6 jalur, diantaranya yaitu melaluiperdagangan, pernikahan, tasawuf,
kesenian, pendiikan, dan politik.
Kemajuan dan perkembangan islam diasia tenggara ditandai dengan tersebarnya islam diseluruh
Kawasan asia tenggara. Sehinga, hamper disetiap negara dikawasan asia tenggara terdapat umat
muslim.
Pada abad ke-20, dimulai penyebaran dan pengaruh pembaharuan islam modern diasia
tenggara oleh seorang murid dari Muhammad Abduh yang Bernama rasyid ridha (1865-1935)
yang menerbitkan majalah al-manar dimesir. Majalah ini menjabarkan ide-ide Jamaluddin al-
afghani dan Muhammad Abduh yang dapat berpengaruh langsung kepada Gerakan modernism
islam diasia tenggara sehingga menjadi lebih tersebar luas diseluruh dunia islam.
Daftar Pustaka

Abdurrahman,D. (2002). Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern.
Yogyakarta:LESFI
Al-Azizi, A. S. (2014). Kitab Sejarah Peradaban Terlengkap. Jogjakarta:SAUFA
Amin, S. M. (2013). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:AMZAH
Supriyadi, D. (2008). Sejarah Peradaban Islam. Bandung:Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai