Anda di halaman 1dari 7

ANGGARAN DASAR

YAYASAN PENDIDIKAN MUSLIMAT NAHDLATUL ‘ULAMA

MUKADIMAH
Bismillahirrahmanirrahiim
Dengan rahmat Allah SWT
Bahwa ajaran Islam merupakan rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam)
dengan ajaran yang mendorong terwujudnya kemaslahatan dan kesejahteraan hidup
bagi segenap umat manusia di dunia dan akhirat.

Bahwa tujuan dari Pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan suatu


masyarakat adil dan makmur yang merata, jasmani dan rohani.

Bahwa cita-cita bangsa Indonesia tersebut membutuhkan peran aktif Muslimat NU


yang berpaham, bersikap dan berperilaku Ahlussunah Wal Jama’ah mengikuti salah
satu dari madzhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali.

Bahwa “Izzul Islam wal Muslimin” dan masyarakat yang adil dan makmur yang diridhoi
Allah SWT adalah tujuan perjuangan Nahdlatul Ulama beserta Badan Otonomnya.

Bahwa usaha pendidikan untuk mencerdaskan bangsa adalah tanggung jawab


bersama antara Pemerintah dan masyarakat sebagai satu bagian integral.

Bahwa pada tanggal 25 Juli 1966 telah didirikan Yayasan Pendidikan Muslimat
Nahdlatul Ulama dengan Akte Notaris Abdulah Gawang no. 34 Tahun 1066 oleh tokoh-
tokoh Pimpinan Pusat Muslimat NU bagian Pendidikan.

Maka dengan penuh kesadaran seraya memohon hidayah Allah SWT, dengan
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, disusunlah
Anggaran Dasar sebagai berikut:

BAB I

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

1. Yayasan ini bernama “Yayasan Pendidikan Muslimat NU” disingkat “YPMNU”


2. Yayasan ini merupakan perangkat Muslimat Nahdlatul Ulama yang berbadan
hukum.
3. Yayasan ini berkedudukan di Jakarta dengan Cabang/Perwakilan di tempat lain,
baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia berdasarkan keputusan
Pengurus dengan persetujuan Pembina.

1
BAB II

ASAS, AQIDAH DAN SIFAT

Pasal 2

Asas

YPMNU berazaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 3

Aqidah

YPMNU beraqidah Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah.

Pasal 4

Sifat

YPMNU bersifat sosial keagamaan dan pelayanan ummat.

BAB III

VISI, MISI DAN STRATEGI

Pasal 5

Visi

Visi Yayasan Pendidikan MNU adalah terwujudnya ummat yang mengamalkan ajaran
Islam Ahlu Sunnah Wal-Jama’ah An-Nahdliyah dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pasal 6

2
MISI

Misi Yayasan Pendidikan MNU adalah:


1. Meningkatkan kualitas ketaqwaan umat Islam dengan prinsip ajaran Islam
ahlusunnah wal Jamaah An-Nahdliyah
2. Meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini khususnya dan umat Islam
pada umumnya, sehingga mampu menjadi potensi pendukung pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya.
3. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan pendidikan anak usia dini
dengan sumber daya manusia yang amanah dan profesional serta didukung
oleh sistem IT yang handal dengan mekanisme kerja yang kondusif, efektif, dan
efisien.

Pasal 7

STRATEGI

Untuk mencapai visi dan misi Yayasan Pendidikan MNU maka strategi yang
dikembangkan meliputi:
1. Menumbuhkembangkan pemahaman dan tradisi Ahlussunnah Wal-Jama’ah An-
Nahdliyah di tingkat individu, keluarga, masyarakat dan bangsa.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan Muslimat NU dengan menjaga
pemahaman dan tradisi Ahlussunnah Wal-Jama’ah An-Nahdliyah dalam
menghadapi perkembangan zaman.
3. Meningkatkan kualitas dalam sarana pelayanan dan pengelolaan pendidikan
khususnya anak usia dini termasuk sumber daya manusia pengajar maupun
pengelola, baik dari aspek ilmu pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan
mental–spiritual dan sosial-budaya.
4. Membangun jejaring dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam
rangka syi’ar Islam Rahmatan lil’Alamin.

BAB IV

LAMBANG

3
Pasal 8
Lambang Yayasan adalah :
1. Gambar bola dunia, diikat dengan tali , dilingkari dengan 5 (lima) bintang di atas
garis khatulistiwa dan diantaranya yang terbesar terletak di bagian paling atas,
sedangkan 4 (empat) bintang lainnya terletak dibawah garis khatulistiwa,
sehingga jumlah keseluruhannya 9 (sembilan) bintang di atas symbol ditulis
YPMNU.
2. Bentuk segi lima mempunyai arti rukun Islam dan sila-sila Dasar Negara RI.
3. Warna hijau berarti subur.
4. Warna putih berarti suci.

BAB V

WAKTU

Pasal 9

Yayasan ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya dan dimulai sejak
tanggal dua puluh lima bulan Juli tahun seribu sembilan ratus enam puluh enam (25-
07-1966)

BAB VI

KEKAYAAN

Pasal 10

1. Kekayaan Yayasan terdiri dari :


a. Kekayaan awal yang telah dipisahkan oleh Pendiri Yayasan sebesar
Rp 10.000.000,-
b. Kekayaan selanjutnya diperoleh dari :
1) Sumbangan atau bantuan dari Pemerintah dan masyarakat / perorangan
atau lembaga – lembaga sosial, baik nasional maupun internasional yang
tidak mengikat.
2) Wakaf, hibah atau hibah wasiat
3) Bagi hasil unit usaha Yayasan, serta pendapatan – pendapatan lain yang
halal dan sah
2. Kekayaan yang tidak segera dibutuhkan untuk keperluan Yayasan, disimpan di
Bank atau dijalankan menurut cara yang ditentukan oleh Pengurus dengan
persetujuan pembina.

4
BAB VII
ORGAN YAYASAN
Pasal 11
Pembina

1. Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak


diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas
2. Pembina terdiri dari Ketua Pembina dan beberapa orang anggota Pembina.
3. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah orang perseorangan
sebagai Pendiri Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat
anggota Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud
dan tujuan Yayasan
4. Anggota Pembina tidak dapat merangkap sebagai anggota Pengurus dan/atau
anggota Pengawas
5. Anggota Pembina tidak diberi gaji dan/atau tunjangan oleh Yayasan.

Pasal 12

Pengurus

1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan.


2. Yang dapat diangkat menjadi Pengurus adalah orang perseorangan yang mampu
melakukan perbuatan hukum.
3. Susunan Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Seorang Ketua
b. Seorang Sekretaris dan
c. Seorang Bendahara
d. Anggota Pengurus
4. Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina atau Pengawas

Pasal 13

Pengawas

1. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan


memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
2. Susunan Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Pengawas dan beberapa orang
anggota Pengawas.

5
3. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengawas adalah :
a. Orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum
b. Tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengawasan Yayasan yang
menyebabkan kerugian bagi Yayasan
4. Pengawas tidak dapat merangkap sebagai Pembina, Pengurus, atau Pelaksana
kegiatan

BAB VIII
PERMUSYAWARATAN YAYASAN

Pasal 14

Jenis Permusyawaratan Yayasan terdiri dari :


1. Musyawarah Kerja terdiri dari :
a. Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) untuk Tingkat Nasional
b. Musyawarah Kerja Wilayah (MUKERWIL) untuk Tingkat Wilayah
2. Musyawarah Luar Biasa
3. Rapat-Rapat :
a. Rapat Kerja (Tahunan)
b. Rapat Pembina terdiri dari :
1) Rapat Pembina
2) Rapat Tahunan Pembina
3) Rapat Penggabungan atau pembubaran Yayasan
c. Rapat Pengawas terdiri dari :
1) Rapat Pengawas
2) Rapat Pengawas dengan pengurus
d. Rapat Pengurus terdiri dari:
1) Rapat Pleno Pengurus
2) Rapat Harian
3) Rapat Harian plus Bidang
4) Rapat Bidang
5) Rapat Tim/Kepanitiaan

BAB IX

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 15

1. Anggaran Dasar dapat diubah, kecuali mengenai maksud dan tujuan


2. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan
Rapat Pembina
3. Rapat Pembina (pada ayat 2), hanya dapat dilakukan apabila dihadiri paling sedikit
2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota Pembina

6
4. Perubahan Anggaran Dasar (pada ayat 2), dilakukan dengan akte notaris dan
dibuat dalam bahasa Indonesia.

BAB X

LAIN-LAIN

Pasal 16

Penutup

1. Hal-hal yang tidak diatur atau belum cukup di atur dalam Anggaran Dasar ini akan
diputuskan oleh Rapat Pembina.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 26 September 2017

BADAN PEMBINA
YAYASAN HAJI MUSLIMAT NU

Hj. Khofifah Indar Parawansa Hj. Aisyah Hamid Baidlowi Hj Machfudhoh Aly Ubaid
Ketua Anggota Anggota

Anda mungkin juga menyukai