Anda di halaman 1dari 32

TUGAS KELOMPOK

PENYUSUNAN RANCANGAN PELATIHAN (PRP)


Tentang:
PROPOSAL RANCANGAN PELAKSANAAN TRAINING

Disusun Oleh:
Kelompok 18

1. Annisa Ammalia Difa 1915040116


2. Miftahul Jannah 1915040093
3. Alifiah Azzahra 1915040112
4. Marchfy Decha 1915040085
5. Irfan Jasril 1915040009
6. Rany Triva Aulya Hutabarat 1915040097
7. Fenni Eliza 1915040099

Dosen Pengampu :
Widia Sri Ardias, M. Psi., Psikolog

PRODI PSIKOLOGI ISLAM (C)


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) IMAM BONJOL PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT, sang pengatur alam semesta, yang telah melimpahkan nikmat
serta kesehatan sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas kelompok PRP tentang “Proposal
Rancangan Pelaksanaan Training”. Salawat beserta salam kita kirimkan kepada junjungan kita
yakni Nabi Muhammad SAW. Serta ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
“Penyusunan Rancangan Pelatihan” yaitu kepada Ibu Widia Sri Ardias, M. Psi., Psikologyang
telah memberikan bimbingannya kepada kami. Kami memohon permintaan maaf kepada pembaca
terutama pada dosen pembimbing apabila ditemukan kesalahan pada penyusunan proposal ini.

Kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat dalam tugas kelompok kami,karna tak ada
yang lebih sempurna selain Allah SWT. Maka dari itu kami mengharapkan kritikan serta saran dari
para pembaca untuk dapat memperbaiki dari kesalahan pada penyusunan dari proposal kami, atas
itu kami ucapkan terima kasih

Padang, 21 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................I
DAFTAR ISI................................................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Deskripsi Sasaran............................................................................................1
1. Sejarah Organisasi.......................................................................................1
2. Visi Misi Tujuan, Nilai-nilai Organisasi.....................................................2
3. Sistem, Budaya............................................................................................2
4. Target dan Proses Operasional Organisasi..................................................2
5. Struktur Organisasi & Job Desc..................................................................3

BAB II ASESMEN KEBUTUHAN PELATIHAN


A. Metode Pengumpulan Data............................................................................6
B. Prosedur Pengumpulan Data.........................................................................7
C. Analisis Data..................................................................................................10
D. Matrix Hasil TNA dan Kesimpulan.............................................................11

BAB III RANCANGAN PELATIHAN


A. Tujuan Pelatihan..........................................................................................
B. Materi Pelatihan & Metode Pelatihan Per-Materi....................................
C. Trainer............................................................................................................
D. Peserta Pelatihan............................................................................................
E. Setting Pelatihan..............................................................................................
F. Waktu Pelatihan...........................................................................................................
G. Rundown Kegiatan......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disetiap tingkat pendidikan baik itu tingkat sekolah dasar, tingkat sekolah
menengah, tingkat sekolah atas hingga pada tingkat perguruan tinggi, semua
tingkat pendidikan tersebut tentu punya lulusan-lulusan setiap tahunnya. Karna
adanya loyalitas antar sesama individu-individu tamatan dari sekolah yang sama
maka banyak lah terbentuk ikatan-ikatan alumni dari berbagai tempat pendidikan,
dengan menjujung tinggi nilai kekeluargaan karna satu almamater, dan juga
dengan tujuan tetap terjaganya silahturahmi dan komunikasi yang baik antar
sesama alumni.
IADP merupakan salah satu organisasi yang terbentuk karena perkumpulan
individu-individu dari lulusan-lulusan Pondok Pesantren Diniyyah Pasia. Dalam
sebuah organisasi tentu ada ditemukan kendala-kendala dalam menjalankan
program yang telah direncanakan serta kegiatan dalam berorganisasi. Apalagi
organisasi IADP ini memiliki anggota serta kepengurusan dari berbagai tempat,
yang sulit untuk menyatukan waktu dalam keadaan yang sama. Organisasi IADP
memiliki cabang diberbagai kota, yang mana untuk menyatukan para alumni
diberbagai daerah.
Jadi kami memutuskan untuk melakukan pelatihan pada organisasi IADP
yang khusus berada di kota Padang, yang mana anggota kepengurusannya
merupakan alumni-alumni Pondok Pesantren Diniyyah Pasia yang berdomisili di
Kota Padang.

B. Deskripsi Sasaran
1. Sejarah Organsasi
Organisasi yang mewadahi para lulusan Madrasah Diniyyah, sebelum
dibentuknya IADP dinamakan dengan Bemurdi. Namun pada tahun 1970-an,
Bemurdi dianggap terlalu kecil lapangan dan bidangnya, perlu adanya perluasaan
ruang cakupan dan peremajaan
1 organisasi ini, mengingat semakin banyak dan
menyebarnya para alumni, sehingga telah berada hampir diseluruh pelosok tanah
air. Maka timbullah keinginan sesuai zamannya untuk mengadakan reuni antar
sesama para alumni Madrasah Diniyyah Pasia.
Pada tanggal 18 Desember 1972 diadakan reuni pertama alumni Madrasah
Diniyyah di Pasia. Dalam reuni tersebut disampaikan beberapa pandangan dan
prasaran oleh Mayor A. Munir, Jamaran Arif, dan H. Muchtiar Muktar.
Kemudian di antara keputusan reuni tersebut adalah: membubarkan Bemurdi dan
membentuk ikatan alumni serta membentuk susunan pengurus untuk periode
pertama. Jadi sekarang yang dikenal dengan Ikatan Alumni Diniyyah Pasia
(IADP).

2. Visi Misi Tujuan, Nilai-nilai Organisasi


1) Visi Organisasi
Berdiri diatas dan untuk semua golongan “ Siap dipimpin dan siap
memimpin”
2) Misi Organisasi
a) Menjalin ukhuwah islamiyah antar sesama alumni
b) Membentuk kader-kader dalam organisasi berbasis silahturahmi
c) Memperkenalkan almamater pondok kepada masyarakat
3) Nilai-nilai Organisasi
a) Nilai sosial : menjalin ikatan tali silaturahmi antar sesama
paraalumnidan dapat memperkenalkan almamater diniyyah kepada
kalangan masyarakat
b) Nilai keagamaan : saling berbagi ilmu keagamaan kepada seluruh
masyarakat

3. Sistem, Budaya
Dalam organisasi IADP ini menggunakan sistem budaya kekeluargaan
antar sesama alumni, yang mana semua anggota organisasi memiliki ikatan
persaudaraan yang erat, saling bekerja sama sesama anggota, saling
menghargai pendapat satu dengan anggota lainnya, saling bermusyawarah
dan mufakat dalam mengambil keputusan.

4. Target dan Proses Operasional


2 Organisasi
Pelatihan ini dilakukan untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah
yang terjadi didalam organisasi dengan cara sebagai berikut:
1) Menekankan niat pada masing - masing anggota organisasi IADP
2) Meningkatkan kesadaran anggota terhadap tugas dan tanggung jawab
3) Menambah wawasan anggota IADP tentang pentingnya kerjasama dan
memanajemen waktu.
4) Membantu anggota IADP dalam bergerak dan mengwujudkan visi dan
misi organisasi
5) Memberikan solusi kepada anggota IADP agar lebih baik kedepannya
dan seterusnya

5. Struktur Organisasi & Job Desc


1) Struktur Organisasi Ikatan Alumni Diniyyah Pasia
STRUKTUR ORGANISASI IKATAN ALUMNI DINIYYAH PASIA (IADP)

Ketum

Nur Islamabad Khatib

Sekum Bendum
Dwi Nurhayati Suci Rahmatul Isra
Nisa Ulhilma Syafitri Riski Romadhona

Kabid PSDM: Hendri Candra Kabid Humas: Afif Ulwan


Sekbid Humas: Rantika Maryati. Y
Sekbid PSDM: Riskitia Rahma
Anggota:
Anggota:
Inda Novita
M. Andika Saputra Fatimah Nurul Hasanah
Miftahul Jannah
Syifa Chaerunnisa
Faraihan Arbi Basri
Erfis Aisyah Dwi Citra Utami
Atika Dzikra

Kabid Religi: Hasbi Fahmil Kabid IT: Zaimul Haq


Sekbid Religi: Husnul Khatimah
Sekbid IT: Ummi Lathifah
Anggota:
Anggota:
Ami Juwita
3 Ainun Azizah
Syahibatul Hadika
Mutia Yunifa Laila
Randa Bima Asra
Putri Suhaini
2) Jon
Nabila DescA
Dhiya.
Ega Miftah Nur. S
2) Job Desc
Rici Amelia
Nurul Ramadhini Iskandar
2) Job Desc
 Ketum :
a) Mengontrol seluruh anggota organisasi
b) Mengawasi berjalannya proker setiap diskusi
c) Bertanggung jawab dalam memimpin seluruh anggota
organisasi
d) Menetapkan keputusan yang telah disepakati antar sesama
anggota organisasi.

 Sekum :
a) Mengurus surat- menyurat
b) Membuat laporan kegiatan organisasi
c) Mencatat hasil rapat harian
d) Membuat LPJ

 Bedum :
a) Mengurus keuangan organisasi
b) Mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan
c) Mencari donatur

 Divisi PSDM :
a) Membuat group kegiatan minat dan bakat
b) Memfasilitasi kebutuhan kegiatan minat bakat organisasi
c) Mendata nama-nama anggota organisasi yang memiliki
minat bakat

 Divisi Humas :
a) Melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah
b) Mengadakan acara temu ramah
c) Mengadakan acara buka bersama
d) Melakukan
4 kegiatan pengalangan donasi

 Divisi Religi :
a) Mengadakan acara diskusi tentang kajian islam
b) Bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan keagamaan

 Divisi IT :
a) Membuat grup orgnisasi di semua sosial media
b) Memposting dokumentasi kegiatan di sosial media
c) Membuat pamflet acara dan kegiatan
d) Mendokumentasi seluruh bentuk kegiatan diorganisasi

5
BAB II
ASESMEN KEBUTUHAN PELATIHAN

A. Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan dalam setting
alamiah, pada laboratorium dengan eksperimen, dirumah dengan barbagai
responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain. Bila dilihat dari
sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan
sumber sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari tekniknya maka pengumpulan data
dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, kuisioner, dokumentasi dan
gabungan keempatnya. (Sugiyono: 2018)
Sebelum melakukan pelatihan, dibutuhkan data awal untuk menganalisis
kebutuhan pelatihan yang akan diadakan. Kami dari kelompok 18 meggunakan
beberapa metode dalam mengumpulkan data awal ini, diantaranya wawancara,
metode online teknologi, kuisioner serta studi dokumentasi.
1) Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan
pribadi.
Menurut Susan Stainback (1988) jadi dengan wawancara, maka peneliti
akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak
bisa diemukan dalam
6 observasi. (Sugiyono: 2018).

2) Quesioner
Quesioner adalah “suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai suatu masalah/bidang yang akan diteliti”. Sementara menurut S.
Nasution, kuesioner atau yang sering disebut dengan angket adalah “daftar
pertanyaan yang didistribusikan untuk di isi dan dikembalikan/dijawab
dibawah pengawasan peneliti.
Jadi quesioner adalah salah satu alat pengumpul data yang dilakukan
dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada sampel untuk kemudian
diisi sesuai dengan pengetahuannya. (Sugiyono: 2018)
3) Online Teknologi
Metode online teknologi yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan bantuan digital yaitu Google Form. Google form merupakan
alat yang berguana untuk membantu dalam membuat survei dan
mengumpulkan informasi yang mudah dan efisien. Aplikasi ini digunakan
untuk mempermudah dalam menyebarkan kuesioner, yaitu dengan cara
menginput pertanyaan melalui google form dan nantinya disebarkan secara
digital kepada repsonden penelitian.
4) Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi atau yang biasa disebut dengan kajian dukomen
merupakan teknik pengumpulan data biasanya dilakukan dengan melakukan
penelusuran data historis objek penelitian serta melihat sejauh mana proses
yang berjalan terdokumenasikan dengan baik. (Rosaliza, Mita. 2015.
Wawancara sebuah interaksi komunikasi dalam penelitian kulitatif. Jurnal
ilmu budaya. Vol 11. No. 2)

B. Prosedur Pengumpulan Data


1) Metode wawancara
Metode pertama yang kami gunakan yaitu wawancara. Kami
mengelompokkan pertanyaan yaitu wawancara level organizational analysis,
personal analysis, dan task analysis. Disini kami mewawancarai
kepengurusan inti dari organisasi serta beberapa anggota yang terlibat dalam
organisasi.

7
No Aspek Pertanyaan
1. Apakah tujuan organisasi ini didirikan?
2. Apa yang melatar belakangi berdirinya
organisasi?
1. Organizational analysis
3. Apa visi dan misi organisasi ini?
4. Apa saja kegiatan yang rutin dilakukan
organisasi ini?
1. Apakah anda pernah mengikuti pelatihan
sebelumnya?
2. Apakah sebelum mengadakan suatu
kegiatan apakah anda berdiskusi terlebih
dulu dengan sesama anggota?
2. Personal analysis 3. Apa tujuan anda bergabung dalam
organisasi ini?
4. Potensi apa yang anda harapkan dari
pelatihan ini?
5. Apakah ada kesulitan dalam berorganisasi?

1. Apakah ada keterampilan khusus dalam


divisi anda?
2. Apa tugas Anda dalam organisasi?
3. Task analysis
3. Apakah anda memiliki kendala dalam
mengerjakan tugas dalam organisasi?

2) Media online teknologi


Untuk metode yang kedua kami menggunakan media online teknologi.
Kami mengajukan beberapa pertanyaan yaitu :
No Pertanyaan
1. Nama
2. Pendidikan
3. 8
Alasan mengikuti organisasi
4. Kesulitan yang pernah ditemui didalam
organisasi
5. Strategi yang perlu diterapkan dalam
organisasi
6. Penyebab terkendalanya proses kinerja dalam
organisasi
7. Harapan untuk organisasi

No Pertanyaan
1. Apakah sebelumnya Anda pernah mengikuti pelatihan?
1) Pernah 2) Tidak pernah
2. Apakah Anda ada Kendala dalam mengerjakan tugas organisasi?
1) Iya 2) Tidak
3. Apakah anda senang bekerjasama tim?
1) Iya 2) Tidak
4. Apakah anda ada kendala dalam mengerjakan tugas organisasi?
1) Iya 2) Tidak
5. Apakah Anda selalu memperbaiki diri ketika mendapat kan saran dari tim?
1) Iya 2) Tidak
6. Apakah Anda dapat bekerjasama dengan tim?
1) Iya 2) Tidak
7. visi misi pada organisasi ini telah mencapai tujuan dan harapan
1) Iya 2) Tidak
Apakah ada keterampilan khusus yg dibutuhkan anggota untuk mengikuti
8.
kegiatan organisasi?
1) Iya 2) Tidak
9. Apakah ada perselisihan yang terjadi dalam sebuah organisasi ini?
1) Iya 2) Tidak
10.Potensi apa saja yang ingin anda kembangkan dalam pelatihan?
1) Kerjasama tim. 2) managemen waktu. 3) lainnya
Menurut anda, apa saja yang membuat terhambat nya proses kinerja para
11. anggota organisasi?
1) ketidakdisiplinan 2) ketidakkompakan. 3) ketidaktelitian 4)
lainnya
Menurut anda, strategi apa yg perlu diterapkan dalam organisasi ini agar
12.
mencapai sasaran?
1) Kerjasama
9 2) time management 3) lainnya
13.Pelatihan dalam bidang apa yg anda harapkan?
1) Kerjasama 2) time management 3) lainnya
14.Apakah tujuan organisasi sejalan dengan pemikiran anda?
1) Iya 2) Tidak
15.Apakah Anda setuju dengan peraturan organisasi?
1) Iya 2) Tidak

3) Studi Dokumentasi
Dari studi dokumentasi kami mendapatkan data mengenai sejarah, visi
misi organisasi, job desc, serta serangkaian foto-foto kegiatan yang diadakan
oleh organisasi.

C. Analisis Data
1. Wawancara
Setelah kami melakukan wawancara personal melalui zoom meating yang
dilaksanaan dalam waktu yang berbeda-beda. Wawancara pertama dilakukan
pada 19 September 2021 dan pada 20 September 2021.Wawancara pertama
dilakukan dengan kepengurusan inti diantaranya ketua dan sekretaris organisasi
dantiga anggota organisasi, kemudian untuk wawancara kedua dilakukan dengan
tiga anggota organisasi lainnya. Wawancara ini dimaksudkan untuk melakukan
pendataaan awal serta untuk menggali informasi kendala apa yang ditemukan
dalam berjalannya organisasi tersebut. Kami mendapatkan data berupa pertama,
yang menjadi latar belakang dari berdirinya organisasi ini adalah keinginan para
alumni yang ingin meyatukan alumni-alumni dari berbagai daerah dengan tujuan
mempererat tali silahturahmi antar sesama alumni. Kegiatan rutin yang diadakan
oleh organisasi diantaranya sosialisasi almamater madrasah pada sekolah-sekolah
dan masyarakat serta kajian-kajian tentang keagamaan.
Setiap narasumber yang diwawancara hampir semua pernah mengikuti
pelatihan, diantaranya pelatihan mengenai kepemimpinan. Dari analisis hasil
wawancara kami menemukan beberapa kendala didalam organisasi yaitu,
kurangnya disiplin seperti masih banyak yang telat dalam rapat, atau banyak yang
menunda-nunda pekerjaan, kurangnya management waktu serta kerjasama tim
yang perlu ditingkatkan kembali agar acara-acara serta kegiatan-kegiatan
organisasi berjalan dengan lancar.
10

2. Metode Online Teknologi


Untuk pengumpulan data selanjutnya kami membagikan beberapa
pertanyaan melalui google form kepada 15 responden anggota kepengurusan
organisasi IADP. Pembagian link g.form ini dilakukan lebih cepat satu hari dari
pelaksanaan wawancara yaitu 18 September 2021 dan data keseluruhan dari
responden terkumpul pada tanggal 28 September 2021. pengumpulan data
melalui metode online teknologi ini dimaksudkan untuk menjangkau data dari
anggota organisasi lebih banyak untuk menemukan kendala dan kesulitan serta
kebutuhan pelatihan apa yang dibutuhkan, mengingat karna kondisi pada saat ini
tidak dapat langsung turun kelapangan untuk melakukan pengumpulan data.
Hasil data yang kami dapatkan setelah membagikan beberapa pertanyaan
melalui google form, diantaranya yaitu, rata-rata anggota organisasi merupakan
mahasiswa. Alasan mereka berpatisipasi dalam organisasi ini ingin menambah
wawasan, pengetahuan, melatih diri dalam bekerjasama dengan orang lain,
menambah pengalaman, mempererat tali silaturahmi antar sesama alumni, untuk
menambah relasi, serta berorganisasi untuk menyibukan diri. Dan rata-rata
jawaban yang diberikan anggota organisasi terkait strategi yang perlu diterapkan
adalah kerja sama. Kemudian, rata-rata jawaban yang diberikan anggota
organisasi mengenai penyebab terkendalanya proses kinerja dalam organisasi
adalah kurangnya kerjasama.
Dan juga harapan para anggota yang terlibat dalam organisasi ini ialah,
semakin maju dan berkembang, lebih baik kedepannya, serta para anggota dapat
mengasah skil kepemimpinan serta wawasan dan pikiran terbuka, serta organisasi
diharapkan terus berjalan lancar dan meningkatkan kekompakkan.
Dalam g.form kami juga menanyakan kesulitan apa saja yang ditemukan
dalam kegiatan berorganisasi, diantaranya ialah sulit mengumpulkan anggota agar
dapat ikut serta dalam rapat, kurangnya kerjasama, kurangnya komunikasi, dan
ada beberapa anggota kurang peduli.
Pada g, form tersebut kami juga menyertakan pertanyaan berupa kuisioner,
data yang kamidapat kan mengenai kendala dan kesulitan dalam organisasi tidak
jauh berbeda dari data yang kami kumpulkan melalui wawancara dan melalui
metode online teknologi.
11 Yang mana mereka banyak menemukan kendala dalam

kurangnya kedisiplinan, kurangnya kerjasama dan kurangnya manajemen waktu.

3. Studi Dokumentasi
Didalam studi dokumentasi ini kami hanya mendapatkan data mengenai
sejarah, visi-misi, struktur, dan kegiatan yang diadakan dalam organisasi serta
foto-foto kegiatan berlangsungnya kegiatan organisasi diantaranya yaitu kegiatan
temu ramah sesama alumni, rapat harian, serta kajian-kajian tentang keagamaan.

D. Matrix Hasil TNA dan Kesimpulan


Dari berbagai metode pengumpulan data yang dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut:
No. Wawancara No. Kuisioner No. Metode Online
Teknologi
1. Mengalami 1. 53,8% menjawab 1. Kesulitan yang
kendala dalam kerja sama sebagai pernah ditemui
berorganisasi potensi yang ingin dalam organisasi
yaitu kendala dikembangkan adalah kurangnya
bagian dalam pelatihan. komunikasidan
kekompakkan/ Dan 46,2% kerja sama.
kerja sama di menjawab
dalam tim manajemen
organisasi. waktu.

2. Potensi yang 2. 61,5% menjawab 2. Strategi yang perlu


diharapkan pada ketidakdisiplinan diterapkan dalam
pelatihan sebagai penyebab organisasi adalah
yaitukerja sama, terhambatnya kerja sama.
dan manajemen proses kinerja para
waktu. anggota organisasi.
Dan 38,5%
menjawab
ketidakkompakan
.
12

3. 76,9% menjawab 3. Penyebab


kerja sama sebagai terkendalanya
strategi yang perlu proses kinerja
diterapkan dalam dalam organisasi
organisasi. Dan adalah kurangnya
23,1% menjawab kerjasama.
manajemen
waktu.

4. 76,9% menjawab
mengalami
perselisihan dalam
organisasi (egois,
miscomunication,
teman yg tidak
ada rasa
kepedulian).

Berdasarkan dari analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa


kendala yang sering di jumpai dalam organisasi yaitu:
1) Kurangnya kerjasama
2) Kurangnya manajemen waktu
3) Kurangnya komunikasi
4) Ketidakdisiplinan
5) Kurangnya kekompakan dalam organisasi
6) Tidak adanya strategi yang diterapkan dalam organisasi
7) Kurangnya rasa kepedulian sesama anggota dalam organisasi

Dari ketujuh jenis kendala organisasi di atas, hanya ada satu jenis kendala
yang sama-sama terdapat pada ketiga jenis pengumpulan data di atas yaitu
kendala pada kerja sama. Kemudian, ada satu jenis permasalahan yang sama-
sama terdapat pada dua jenis pengumpulan data yakni di data wawancara dan
kuisioner yaitu mengenai manajemen waktu. Selanjutnya, permasalahan pada
13
komunikasi yang sama-sama terdapat pada dua data yakni di data kuisioner dan
metode online teknologi.
Dari penjelasan di atas, hanya kendala pada kerjasama yang lebih menonjol
karena sama-sama terdapat pada ketiga hasil pengumpulan data di atas.
Pada data kuisioner dijelaskan bahwa tingkat persentase penyebab kendala
kinerja anggota organisasi yaitu ketidaksiplinan mendapatkan tingkat persentase
yang tinggi yakni 61,5%, daripada tingkat persentase ketidakkompakan yakni
38,5%. Kemudian, tingkat persentase pada strategi yang perlu diterapkan dalam
organisasi yaitu kerja sama mendapat 76,9%,dan manajemen waktu mendapat
tingkat persentase yaitu 23,1%. Kemuadian, 76,9% pada perselisihan dalam
organisasi yaitu egois, miscomunication, teman yg tidak ada rasa kepedulian.
Dan persentase bagian potensi yang ingin dikembangkan anggota organisasi
dalam pelatihan pada kerja sama mendapat 53,8%, dan pada manajemen
waktu mendapat 46,2%.
Dari persentase di atas dapat disimpulkan bahwa ketidaksiplinan merujuk pada
manajemen waktu, dan ketidakkompakan merujuk pada kerja sama, dan
permasalahan mengenai egois, miscomunication, teman yg tidak ada rasa
kepedulian, perselisihan ini saling terhubung kepada permasalahan kerja sama,
namun inti pokok permasalahan pada poin ketiga ini adalah kurangnya
komunikasi. Artinya ada tiga poin pokok permasalahan yang ditemui dalam
organisasi IADP yaitu kerja sama, manajemen waktu dan kurangnya komunikasi.
Namun, jika dilihat pada tingkat persentasenya, tingkat kendala kinerja anggota
organisasi pada ketidakdisiplinan lebih tinggi daripada ketidakkompakan. Dan
tingkat persentase keinginkan anggota organisasi pada penerapan strategi
kerjasama dalam organisasi lebih tinggi daripada manajemen waktu.
Kemudian, tingkat persentase pada perselisihan dalam organisasi mengenai egois,
miscomunication, teman yg tidak ada rasa kepedulian juga mendapat tingkat
yang tinggi, permasalahan perselisihan ini merujuk ke permasalahan komunikasi.
Dan tingkat persentase potensi yang ingin dikembangkan pada kerjasama lebih
tinggi daripada manajemen waktu, dan tidak ada anggota organisasi menjawab
potensi komunikasi yang ingin dikembangkan, artinya 0%. Jadi, jawaban yang
lebih dominan adalah kerjasama.
Maka, dapat disimpulkan
14 bahwa permasalahan kerjasama lebih dominan di
ketiga hasil pengumpulan data daripada permasalahan lainnya. begitu pula tingkat
minat pengembangan potensi kerjasama pada anggota organisasi lebih tinggi
persentasenya daripada manajemen waktu. Oleh karena itu, permasalahan
organisasi IADP yang harus diatasi yang paling utama adalah kerjasama. Jadi,
pelatihan yang dibutuhkan organisasi IADP ini adalah Pelatihan Kerja Sama
Tim (Kelompok).
Pelatihan ini dilakukan untuk memperbaiki strategi dalam berorganisasi agar
terjalin kerjasama antar sesama tim organisasi, menghilangkan keegoisan dalam
berorganisasi, serta meningkatkan informasi dan komunikasi sesama tim. Dan
dengan diadakannya pelatihan kerjasama tim (kelompok) diharapkan dapat
membantu dan berguna bagi anggota organisasi dimasa yang akan datang.

BAB III
RANCANGAN PELATIHAN

15
A. Tujuan Pelatihan
Dari hasil pengumpulan data yang telah didapatkan, banyak ditemukan beberapa
kendala dalam organisasi tersebut. Namun disini kami melaksanakan pelatihan untuk
kendala yang lebih dominan atau sering terjadi saja. Berdasarkan dari hasil data yang
kami simpulkan pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, menambah
wawasan serta meningkatkan keterampilan.
Tujuan utama dari pelatihan ini ialah meningkatkan keterampilan dan sikap
kerjasama antar anggota organisasi.

B. Materi Pelatihan & Metode pelatihan Per-Materi Pelatihan

Pembukaan
Moderator: Marchfy Decha

Metode Penyampaian Materi I


Lecture (Perkuliahan)
Materi pertama mengenai pengertian kerjasama tim dan teori kerjasama disampaikan
dengan metode lecture. Metode ini memberikan pemahaman terhadap tema pelatihan
dan materi yang diberikan untuk meningkatkan pengetahuan melalui aspek teoritis.
Materi I : Pengertian dan Teori Kerjasama
Pemateri : Fenni Eliza
Waktu Penjelasan Materi : 30 menit
1. Pengertian Kerjasama Tim
Menurut Andrew Carnegie (Kaswan, 2017), kerja sama tim ialah “kemampuan
bekerja sama mencapai visi bersama. Kemampuan mengarahkan pencapaian
individual terhadap tujuan organisasi. Kerja sama tim merupakan bahan bakar yang
memungkinkan orang biasa mencapai hasil yang luar biasa.”
Di dalam kerja sama tim, individu-individu sanggup mencapai prestasi yang
luar biasa dan sulit dipercaya. Di dalam tim, kita bergandengan tangan, menjalin
ikatan jiwa, saliong mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Kita pun saling
menyemangati, memotivasi, menggandakan usaha dan kemampuan individu.
Adapun pengertian kerjasama dalam Islam dapat diartikan sebagai bentuk
kerjasama atau saling tolong menolong dalam melakukan suatu pekerjaan yang baik
atau sesuai syariat Islam (Paramansyah & Husna, 2021).
Selain itu, menurut New American Webter’s Dictionary (Kaswan, 2017),
pengertian kerja sama tim 16atau teamwork tidak berbeda dengan collaboration atau
kolaborasi. Menurut Linden (Kaswan, 2017), esensi kolaborasi ditunjukkan oleh kata
itu sendiri. Collaboration adalah tentang co-labor (kerja sama), tentang joint effort
(usaha bersama) dan ownership (kepemilikan). Hasil akhir bukan milik saya atau
milik anda, tetapi miliki kita. Disini, kolaborasi didefenisikan sebagai berikut:
kolaborasi terjadi ketika orang dari organisasi (unit dalam organisasi) yang berbeda
menghasilkan sesuatu secara bersama-sama melalui usaha, sumber daya, dan
pengambilan keputusan bersama, dan berbagi kepemilikan produk atau jasa akhir.
Menurut Sankres (Kaswan, 2017), kolaborasi didefenisikan sebagai hubungan
sinergis yang terbentuk ketika dua entitas/orang atau lebih yang bekerja sama
menghasilkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada penjumlahan kemampuan dan
kontribusi masing-masing individu.
2. Teori Kerjasama
Teori kerja sama dikembangkan oleh Williams et al. (2002). Perubuhan
biasanya tidak berjalan tanpa adanya kerja sama dari semua pihak. Teori kerja sama
menjelaskan mengapa manusia mau bekerja sama dan bagaimana memperoleh kerja
sama. Ada beberap penjelasan mengapa manusia mau melakukan kerja sama.
 a. Motivasi memperoleh rewards atau kuatir akan mendapatkan punishment Seorang
akan bekerja dengan sangat mencintai pekerjaannya dan setia agar pekerjaan yang di
lakukan dpat terselesaikan dengan baik dan benar agar bisa mendapatkan penghargaan
dari oraganisasi tersebut atau di instansi mana ia bekerja.
 b. Motivasi kesetiaan terhadap profesi, pekerjaan atau perusahan. Profesi hal yang
berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian
Kestiaan terhadap profesi meruapakah hal yang sangat baik ketika kita lakukan
sebuah pekerjaan dengan baik dan ramah dalam hal ini bahwa kita selalu setia dalam
mengerjakan sessuatu. 
c. Motivasi moral, karena dengan bekerja sama dapat di terima secara moral. Ketika
karakter individu sudah kuat dengan integritas dan akuntabilitas, maka ia akan
menampilkan karakter kerja yang jujur, berani, menghormati orang lain, adil, menjaga
ucapan, menjaga sikap positif, menjaga perilaku positif, suka berempati, penuh kasih
sayang, bertoleransi, dan beretos kerja profesional.
 d. Motivasi menjalankan kealihan Keahlian Manusia adalah salah satu aspek yang
memungkinkan untuk bekerja dengan orang-orang. Hal ini berbeda dengan
keterampilan teknis yang 17
harus dilakukan dengan bekerja sama dengan peralatan.
Kemampuan ini membantu kita untuk bergaul dengan orang-orang dan untuk
berkomunikasi dan bekerja dalam tim.
 e. Motivasi karena sesuai dengan sikap hidup Kita termotivasi untuk melakukan kerja
sama kerena sesuai dengan apa yang nanti kita inginkan serta kita ketahui bahwa hal
itu perlu di lakukan karena sesuai dengan sikap kita f. Motivasi kepatuhan terhadap
kekuasaan Kepatuhan instrumental . seorang target melaksanakan tindakan yang
diminta untuk tujuan mendapatkan imbalan yang pasti atau menghindari hukuman
yang dikendalikan oleh agen . motivasi perilku itu murni instrumental : satu –satunya
alasan kepatuhan adalah untuk mendapatkan manfaat nyata dari agen. Level
dukungan yang diberikan mungkin sangat kecil yang diperlukan untuk mendapatkan
penghargaan atau untuk menghindari hukuman

Game Simulation
Game Simulator : Rany Triva Aulya Hutabarat
Games
Waktu: 20 menit
Perlengkapan game:
1. Tali/Benang
2. Kain penutup mata
Prosedur:
1. Peserta bentuk sebanyak 2 kelompok
2. Setelah kelompok terbentuk, setiap kelompok diberi waktu satu menit untuk
mengutus satu orang perwakilan untuk menjalankan gemes dan anggota yang tersisa
kemudian ditutup matanya.
3. Permainan dimulai dengan satu utusan tadi menjadi pengarah jalan bagi teman-
temannya yang ditutup matanya hingga garis finish.

Metode Penyampaian Materi II


Discussion
Metode ini disertai dengan materi untuk mendorong interaksi antar trainer dan trainee
atau trainee dengan trainee.
Materi II : Efektivitas Tim
Pemateri : Alifiah Azzahra
Waktu Penjelasan Materi : 20 menit
Burn (Paramansyah & Husna, 2021) menyatakan bahwa efektivitas tim atau tim
yang efektif merupakan tim
18 kerja yang anggota-anggotanya saling berkolaborasi
untuk mencapai tujuan bersama dan memiliki sikap yang saling mendukung dan
kerjasama tim. Kerja sama tim harus harus berlandaskan visi yang terfokus pada
tujuan, semangat yang tinggi, sikap ingin tahu, dan rasa percaya diri yang tinggi.
Selanjutnya, Williams (Paramansyah & Husna, 2021) membagi 5 hal yang
menunjukkan peranan anggota dalam membangun kerja tim yang efektif, yaitu:
1. Para anggota mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya dapat dicapai
dengan baik pula dengan dukungan bersama, dan oleh karena itu
mempunyai rasa saling ketergantungan, rasa saling saling memiliki tim
dalam melaksanakan tugas.
2. Para anggota menyumbang keberhasilan tim dengan menerapkan bakat
dan pengetahuannya untuk sasaran tim, dapat bekerja dengan secara
terbuka, dapat mengekspresikan gagasan, opini dan ketidaksepakatan,
peranan dan pertanyaannya disambut dengan baik.
3. Para anggota berusaha mengerti sudut pandang satu sama lain, didorong
untuk mengembangkan keterampilannya dan menerapkan pada pekerjaan,
untuk itu mendapat dukungan dari tim.
4. Para anggota mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal, atau hal
yang biasa, dan berusaha memecahkan konflik tersebut dengan cepat dan
konstruktif (bersifat memperbaiki).
5. Para anggota berpartisipasi dalam keputusan tim, tetapi mengerti bahwa
pemimpin mereka harus membuat peraturan akhir setiap kali tim tidak
berhasil membuat suatu keputusan, dan peraturan akhir itu bukan
merupakan persesuaian.

Game Simulation
Game Simulator : Marchfy Decha
Game
Waktu: 20 menit
Perlengkapan game:
1. Kain penutup mata
2. Tali
3. Kertas karton
Prosedur
1. Satu kelompok terdiri dengan 2 orang
19
2. Satu orang menutup mata satu yang lainnya tangan diikat.
3. Permainan dimulai dengan yang tangannya diikat memberi instruksi dan mata nya
yang ditutup mengerjakan arahan.
Metode Penyampaian Materi III
Group Buiding Methods (experiental learning)
Metode ini terdiri dari empat tahap, yaitu memperoleh pengetahuan konseptual dan
teori, melakukan simulasi perilaku, menganalisis, dan menghubungkan antara teori
dan aktivitas ditinjau dari situasi yang sebenarnya terjadi.
1. Penyampaian materi
2. Dibentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang untuk berdiskusi
3. Setelah mencapai hasil akhir, setiap kelompok mempersetasikan hasil dari diskusi
kelompok masing-masing.
4. Pemateri memberikan umpan balik serta keterkaitan dengan materi.
Materi III : Bentuk-Bentuk Krjasama, Aspek-Aspek Kerjasama, dan Manfaat
Kerjasama
Pemateri : Annisa Ammalia Difa
Waktu Penjelasan Materi : 30 menit
1. Bentuk-Bentuk Kerja Sama
Ada beberapa bentuk kerja sama yang sering kita temui di dalam kehidupan kita
baik di organisasi pemeritah maupun sawasta yaitu 1). Kerukunan, meliputi gotong
royong dan tolong menolong. 2). Bargaining, yaitu perjanjian pertukaran barang-
barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. 3). Kooptasi, yaitu proses
penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan sebuah organisasi. 4). Koalisi,
yaitu gabungan dua badan atau lebih yang mempunyai tujuan sama. 5). Joint venture,
yaitu kerja sama dalam penguasahaan proyek-proyek tertentu. Joint Venture adalah
kerja sama diantara dua orang atau lebih dalam jangka waktu tertentu. 
2. Aspek Kerja Sama 
       Agar tujuan yang hendak di capai mudah terwujud, maka tidak ada jalan lain
kecuali harus bekerja sama. Perlu di pahami Bagaiamana orang orang melakukan
kerja sama itu? Sayuti (2013:57), Menyatakan bahwa untuk terwujudnya kerja sama
dapat ditempuh melalui 4 (empat ) aspek cara:
• Berkomunikasi antar satu dengan yang lainnya
• Harus ada koordinasi (kontak keselarasan)
• Harus mempunyai wewenang
20 tertentu

• Pengarah (pemimpin).
Dari keempat aspek diatas merupakan wujud untuk melakukan kerja sama agar bisa
berjalan dengan baik. 
3. Manfaat Kerja Sama Tim
Kerja sama tim memberikan berbagai manfaat diantaranya yaitu kemampuan
menciptakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan seorang diri, meningkatkan
pembelajaran baik itu individual maupun organisasi yakni kerja sama tim membantu
individu dan organisasi belajar dan tumbuh dari saling berbagi pengetahuan, ide, misi,
dan sasaran.

Game Simulation
Game Simulator : Miftahul Jannah
Games
Waktu: 20 menit
Perlengkapan game:
1. Bola
2. Pensil
3. 2 botol
Prosedur
1. Dibentuk 2 kelompok
2. Setiap kelompok memiliki satu bola, 2 botol dan setiap anggota memiliki pensil.
3. Permainan dimulai, satu botol terletak pada garis star dan satu botol lagi di garis
finish. Setiap kelompok berusaha memasukkan bola dengan bola tersebut ke botol yng
ada digaris finish.

C. Trainer
No Nama Trainer Nim Tugas
1. Marchfy Decha 1915040085 Moderator/Game Simulator
2. Annisa Ammalia Difa 1915040116 Pemateri III
3. Alifiah Azzahra 1915040112 Pemateri II
4. Fenni Eliza 1915040099 Pemateri I
5. Rany Triva Aulia Huabarat 1915040097 Game Simulator
6. Miftahul Jannah 1915040093 Game Simulator
7. Irfan Jasril 1915040009 Pemandu Ice Breaking

D. Peserta Pelatihan
21
Peserta pelatihan ialah anggota organisasi Ikatan Alumni Diniyyah Pasia (IADP)
yang berada di padang dengan jumlah anggota yang berpartisipasi dalam pelatihan ini
berjumlah 10 orang.
E. Setting Pelatihan
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Kondisi

F. Periode/Waktu Pelatihan

G. Rundown Kegiatan
No Waktu Acara Pengisi Acara Keterangan
1. 08.00-09.15 1. Presensi peserta Fasilitator Presensi diisi pada kertas
2. Memandu protokol kesehatan yang sudah disediakan
3. Mengatur posisi duduk peserta
2. 09.15-09.45 Pembukaan Perwakilan Pembukaan acara oleh
1. Pembacaan ayat suci Al- peserta moderator
Qur’an
2. Doa
3. Pengenalan antara peserta dan
fasilitator (tim 18)
3. 09.45-10.00 Pembagian snack peserta Fasilitator Snack pagi
4. 10.00-10.30 Materi I Fenni Eliza Penyampaian materi I
5. 10.30-10.50 Game simulation (1) Rany Triva A.H Melaksanakan simulasi
6. 10.50-11.00 Break
7. 11.00-11.20 Materi II Alifiah Azzahra Penyampaian materi II
8. 11.20-11.40 Ice breaking Fasilitator Perelaksasian peserta
9. 11.40-12.00 Game simulation (2) Marchfy Decha Melaksanakan simulasi
10. 12.00-12.45 ISHOMA Istirahat sholat zuhur dan
makan siang.
22
11. 12.45-13.00 Ice breaking Fasilitator Perelaksasian peserta
12. 13.00-13.30 Materi III Annisa Penyampaian materi III
Ammalia Difa
13. 13.30-13.50 Game simulation (3) Miftahul Jannah Pelaksanaan simulasi
14. 13.50-14.10 Pemberian reword Tim yang menang dalam
game akan diberikan
hadiah
15. 14.10-1430 Penutupan Moderator Moderator menutup acara
1. Penutupan oleh moderator
2. Pemberian sertifikat
3. Foto bersama

LEMBAR EVALUASI PELATIHAN

Evaluasi Reaksi

23
Cermatilah pertanyaan yang ada dibawah ini, kemudian pilihlah salah satu dari
pertanyaan yang disediakan yang mendukung pendapat anda mengenai pelatihan
yang sudah selesaianda ikuti. Berilah tanda (V) pada salah satu kolom dibawah ini:
Keterangan:
1 : Sangat Tidak Sesuai
2 : Tidak Sesuai
3 : Agak Sesuai
4: Sesuai
5: Sangat Sesuai

No Pernyataan Penilaian
1. Materi pelatihan yang diberikan sesuai dengan 1 2 3 4 5
kebutuhan anggota.
1. Materi pelatihan disampaikan dengan baik.
3. Isi materi dapat dipahami dengan baik.
4. Kenyamanan fasilitas yang disediakan.
5. Pengaturan waktu dan snack
6. Keterampilan trainer.
1. Trainer menguasai materi.
8. Ketersediaan dan kualitas media
9. Ketepatan waktu
10. Kepuasan terhadap pelaksanaan pelatihan

Evaluasi Pengetahuan 24

Pengetahuan Tentang Materi


Nama :
Tentukan apabila pernyataan Benar (B) atau Salah (S) dengan memberi tanda (V)
pada jawaban yang dipilih!

No Pertanyaan B S
1. Kerja sama tim merupakan bahan bakar yang memungkinkan orang b
biasa mencapai hasil yang luar biasa.” Menurut Andrew Carnegie
2. New American Webter’s Dictionary ,kerja sama tim atau teamwork b
tidak berbeda dengan collaboration atau kolaborasi.

3. Ada 4 macam tentang Collaboration co-labor (kerja sama), tentang b


joint effort (usaha bersama) dan ownership (kepemilikan)
4. Kerja sama membentuk sportifitas tapi bisa kemungkinan s
menghilangkan stress pada individu masing-masing
5. Ada beberap penjelasan mengapa manusia mau melakukan kerja s
sama yaitu motivasi kerja, kesetiaan ,moral

6. Seorang target melaksanakan tindakan yang diminta untuk tujuan b


mendapatkan imbalan yang pasti atau menghindari hukuman yang
dikendalikan oleh agen
7. Kerja sama tim harus harus berlandaskan visi yang terfokus pada b
tujuan, semangat yang tinggi, sikap ingin tahu, dan rasa percaya
diri yang tinggi
8. Tujuan yang hendak di capai mudah terwujud, maka tidak ada jalan b
lain kecuali harus bekerja sama.
9. Memberikan berbagai manfaat diantaranya yaitu kemampuan s
menciptakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan seorang diri
10 Kekompakkan menjadi salah satu penunjang untuk kerja sama tim s
tapi dari sudut pandang lain belum tentu kompak menjadi salah
satu asumsinya

Jawaban Evaluasi Pengetahuan


NO. Jawaban
1. b
2. b
3. b
4. s
5 s 25
6. b
7. b
8. s
10 s
Evaluasi Perilaku
Berilah tanda (V) pada salah satu jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat
Anda. Tidak ada jawaban benar atau salah.

Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS :Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S RR ST STS
.
1 Saya menandai setiap kegiatan yang telah
saya lakukan sehingga saya tahu kegiatan
apa yang belum dan sudah saya lakukan
2 Saya selalu tepat waktu jika bekerja sama
yang telah di prosedurkan
3 Saya merasa kurang puas dengan pekerjaan
yang telah saya capai
4 Saya terkadang lalai mengerjakan kegiatan
tanpa menghiraukan siapa pun
5 Kegiatan yang uah terencana kadang merasa
malas untuk mengerjakannya
6 Sering menunda nunda peluang yang kecil
7 Saya memiliki tujuan yang penting jika hal
yang dilakukan itu kembali kepada saya
8 Mendahului kepentingan pribai dari pada
kelompok
9 Saya selalu memanfaatkan waktu luang saya
26
10 Jika jadwa yang telah terstruktur terkadang
sya sering tepat waktu
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rapat keanggotaan organisasi

27
Gambar 1.2 Temu Ramah

Gambar 1.3 Kegiatan Kajian Keagamaan secara Daring

28
REFERENSI
Kaswan. 2017. Psikologi Industri dan Organisasi. Bandung: Alfabeta
Paramansyah, A., Husna, A.I.N. 2021. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
Perspektif Islam. Bekasi: Pustaka Al-Muqsith
Daft. Richard L. 2010. Era Baru Managemen. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat
Stoner. James A.F. 1996. Manajemen. Jakarta: PT. Indeks Gramedia Grup

29

Anda mungkin juga menyukai