Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta
salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya.
Penulis
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Proses kaderisasi IPM pada tingkat dasar diawali dengan Forum Ta’aruf dan
Orientasi Siswa (FORTASI) kemudian dilanjutkan dengan Pelatihan Kader
Dasar Taruna Melati 1 (PKDTM 1). Pada PKDTM 1 inilah pembentukan
karakter (character building) peserta menjadi seorang kader ditekankan
sehingga karakter kader akan tertanam pada diri peserta sehingga karakter
kader tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan yang diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, menjadi bagaimana seorang kader merespon hidupnya.
Sebagai tambahan, proses PKDTM 1 ini krusial karena selain sebagaimana
yang telah dijabarkan di atas, pelatihan ini juga berfungsi sebagai pondasi
yang menjadi sandaran bagaimana kader bersikap, berinteraksi, beribadah,
berorganisasi, pun sebagai sandaran untuk pelatihan perkaderan tingkat
selanjutnya.
TUJUAN KEGIATAN
Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama “Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati 1 (PKDTM 1)”
Tema Kegiatan
Kegiatan ini bertema “Membentuk Kader Berkarakter, Kritis,
Militan untuk IPM di Masa Depan"
Landasan Kegiatan
1. Al-Qur’an dan Hadist
2. AD ART IPM
3. Sistem Perkaderan IPM
4. Panduan Terpadu Pelaksanaan Perkaderan
Tujuan
Kegiatan PKDTM 1 ini bertujuan untuk memperkenalkan karakter kader
dan menanamkannya ke jiwa setiap peserta memaksimalkan potensi kader di
daerah Buleleng yang masih hijau memberikan arahan dan bimbingan kepada
rekan IPM Buleleng supaya mampu mengembangkan daerahnya dan
memberikan skill yang sekiranya penting dan dibutuhkan untuk berorganisasi
secara universal.
Kualifikasi Materi
1. Ideologis
a. Al-Islam : Keislaman
b. Kemuhammadiyahan : Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah
2. Ke-IPM-an : Kepribadian IPM
3. Wawasan dan skill
a. Manajemen dan Kepemimpinan Organisasi
b. Public Speaking
c. Peran siswa dalam Berorganisasi
PROSES, DAN METODE BELAJAR
1. Proses Belajar
Proses belajar dalam pelatihan ini menggunakan azas pendidikan orang
dewasa (androgogy) dan mengikuti pendekatan partisipatori. Latihan yang
berdasarkan partisipatori andragogi ini menempatkan peserta sebagai orang
yang telah memiliki bekal pengetahuan, pengalaman, keterampilan serta
bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri dan kesadaran kelompoknya.
Pengalaman dan potensi yang ada pada peserta adalah sumber yang perlu
digali dalam proses pelatihan ini.
2. Metode Belajar
Metode belajar yang digunakan dalam pelatihan ini
diantaranya:
a. Pemanasan
Metode ini berfungsi untuk membina suasana forum yang hangat dan
gembira untuk menarik perhatian peserta terhadap topik yang dibahas.
c. Diskusi kelompok:
Berfungsi sebagai arena saling bertukar informasi dan memecahkan
masalah serta arena cipta dan daya analisa.
e. Simulasi :
Berfungsi sebagai ekspresi spontanitas peserta dan penumbuh daya
analisa
f. Studi kasus :
Berfungsi sebagai arena saling tukar informasi dan memecahkan masalah
bersama
h. Ice Breaker
Berfungsi untuk memecahkan kejenuhan pada saat paltihan berlangsung.
i. Praktek Lapangan
Berfungsi untuk menguji dan mengolah kemampuan forum peserta
dengan praktek di lapangan.
Ketentuan Peserta
a. Peserta diwajibkan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan
sampai hari terakhir (izin kepada MOT apabila ada kegiatan
mendesak).
b. Peserta diwajibkan menerapkan protokol kesehatan (menggunakan
masker, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, menjaga
kesehatan dan kebersihan).
c. Peserta diwajibkan membawa botol tumbler.
d. Peserta diwajibkan membawa alat tulis, alat sholat, dan Al-Qur’an.
e. Peserta diwajibkan melapor apabila merasa kurang enak badan kepada
panitia maupun fasilitator.
f. Peserta diwajibkan menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan
selama kegiatan berlangsung.
SUSUNAN KEPANITIAAN
Terlampir
SUSUNAN ACARA
Terlampir
ANGGARAN DANA
Terlampir
PENUTUP
Mengetahui,