SKRIPSI
OLEH
M. Rozikin
NIM. 11714016
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
“Sesungguhnya Allah
tidakakanmengubahkeadaansuatukaumsebelummerekamengubahkeada
andirimerekasendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
"...Barangsiapabertakwakepada Allah
niscayaDiaakanmembukakanjalankeluarbaginya. Dan
Diamemberinyarezekidariarah yang tidakdisangka-sangkanya. Dan
barangsiapabertawakalkepada Allah, niscaya Allah akanmencukupkan
(keperluan)nya..." [Ath-Thalaaq (65) : 2-3]
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karuniaNya,
1. Bapak dan ibu tercinta yang tak henti menjaga, membimbing, memberi
kecil.
3. Saudara tercinta, Muhammad Ismail dan bani Muhadi atas segala dukungan,
4. Mbah kiai Asrur, Nyai Saroh, Kiai M. Zaini Zulfa, dosen, guru dan ustadz
(Alm. Dawam, Alm Pak Juraimi), yang telah mendidik dan memberikan
ilmunya.
5. Teruntuk Pondok Pesantren Miftahul Huda yang mendidik dan memberi arti
6. Dosen Bu Muna, yang telah memberikan judul skripsi, dan Drs. H Bahroni,
menjadi sarjana.
8. Ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran, Dra. Maryatin, M.Pd atas jasanya.
9. Redaktur sekaligus dosen KPI Sika Nuridah yang memberi motivasi dan
semangatnya.
vii
10. Ketua Takmir Perum Domas Yanuri, yang sudah memberi makna hidup
kepada saya, dan Yulianto, Bu Yayuk yang saya anggap orang tua saya
sendiri.
11. Semua Warga Perum Domas yang menyayangi dan selalu memberi dukungan
kepada saya.
12. Keluarga Rochim, Khoirul Adha, Pak Maman, Pak Wardoyo, Pak Marno,
Adib Baihaqi, Khanafi, Nasrullah yang telah membantu saya selama kuliah.
13. Pak Ustadz syakur, Pak Dwi Murdanto, Pak Agus Wijayanto, Pak Rondi, Pak
Parjono, Bu Retno, Pak Rofi‟I, dan seluruh petugas dan narapidana di Rutan
14. Sahabat PK (Pecandu Karya) Adib, Ashadil, Dika, Pujiono, Yogi F, Alifia
15. Sahabat KPI semuanya, Khususnya Puji Lestari, Siti Lestari, Adib Baihaqi,
16. Buat Bu Hisbullah Hamdallah S. Hum terima kasih banyak sudah banyak
17. Untuk Bapak, Ibu Ichtiarini, yang selalu memberi dukungan dan
semangatnya.
18. Untuk Gus Shony terima kasih atas motivasi dan semangatnya.
19. Ibu dan mbak pedagang sayur di taman sari shopping Salatiga.
20. Buat Dek Dewwi dan untuk semua orang-orang yang tidak bisa saya sebut
satu persatu, terima kasih sudah membantu saya dalam perjalanan hidup dan
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala rahmat dan
kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa
Muhammad Saw kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang menjadi
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh
3. Ketua bidang studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam
5. Para dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan
Islam IAIN Salatiga angkatan 2014 yang sudah selalu memberi dukungan dan
ix
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca
M. Rozikin
NIM.11714016
x
ABSTRAK
Rozikin, Muhamad. 2018. Strategi Dakwah dalam Pembinaan Mental Spiritual
di Rutan Kelas IIB Salatiga Tahun 2017. Skripsi Fakultas Dakwah
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Drs. H. Bahroni, M. Pd.
Kata Kunci: Strategi Dakwah, Pembinaan Mental, Spiritual
Penelitian ini membahas tentang: Strategi dakwah yang di gunakan da‟i
dalam pembinaan mental spiritual di rutan kelas IIB Salatiga. Dengan rumusan
masalah: (1) bagaimana bentuk pelaksanaan dakwah di rutan kelas IIB
Salatiga?,(2) bagaimana upaya pembinaan mental di rutan kelas IIB Salatiga?,
dan (3) bagaimana faktor dan penghambat efektivitas dakwah di rutan kelas IIB
Salatiga?
Metode pengumpulan data yang di gunakan peneliti: Metode penelitian
kualitatif atau sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara Observasi untuk mengetahui kondisi objek secara langsung.
Wawancara ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh dan menggali data
secara jelas dan konkret tentang sesuai dengan objek. Dokumentasi yang
dilakukan terdiri dari beberapa hal diantaranya adalaharsip-arsip penting lainnya
seperti dokumen-dokumen tentang rutan dan foto-foto yang berkaitan dengan
penelitian.
Hasil dari penelitian: Sebuah strategi dakwah yang di gunakan dalam
pembinaan mental spiritual di rutan yaitu, dakwah lisan, dakwah tulisa, dakwah
tindakan. Upaya dalam pembinaan mental spiritual yaitu, pembiaan
keterampilan, pembinaan ukhuwah, pembinaan mental yang terjadwal. Factor
penghambat dan pendukung yaitu, (1) Pendukung: adanya da‟i resmi yang
membina narapidana, keikhlasan da‟i dalam memberikan ilmu, ketelatenan da‟i
dalam memberikan pembinaan. (2) Penghambat: ruangan kecil, narapidana
terkadang sulit di atur, kesulitan mencari da‟i.
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ................................................................................................... iv
MOTTO................................................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang .......................................................................................... 1
B. RumusanMasalah .......................................................................................5
C. TujuaPenelitian ......................................................................................... 5
F. KerangkaBerfikir ...................................................................................... 7
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. KajianPustaka ....................................................................................... 12
3. Spiritual............................................................................................ 40
B. Pembahasan .......................................................................................... 57
xiv
3. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan dakwah di rutan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 76
B. Saran ...................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
beberapa tujuan, yang menunjukkan arah dan menyatukan gerak sarana yang
dimilikinya atau yang terdapat dalam lembaga tersebut. Tujuan yang akan
dicapainya itu adalah keadaan massa yang akan datang yang lebih baik
efisien (tepat sasaran dengan biaya atau resiko sekecil mungkin). Terarah
rasional yang tepat untuk mewujudkan hasil akhir yang telah ditetapkan
sarana yang terbatas pada hal-hal yang diperlukan. Karena itu pula organisasi
atau lembaga yang digerakkan itu merupakan wadah sarana yang diperlukan
motivasi) untuk merubah perilaku kurang baik menjadi lebih baik dengan
belajar ialah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
1
Relevan dengan Surya, Slameto (1991: 2) dan Ali (1987: 14) menyatakan
pembelajaran merupakan proses interaksi, yaitu antara seorang guru dan anak
perbuatan yang telah dilakukan dan dirasakan. Jauh dari sanak keluarga dan
tetapi tidak jarang ada yang justru mengalami gangguan mental bahkan ada
Dalam hal ini strategi dakwah sangat berpengaruh terhadap berhasil atau
tidaknya pesan yang disampaikan komunikator (da‟i). Selain itu juga harus
2
Muhammad Fadil al-Djamaly, juga dalam Arifin (1987: 13)
mereka, dengan sadar dan yakin akan kebenaran Islam, mau menganutnya
Islam (bagi kaum muslimin). Mereka diharapkan mau meyakini bahwa agama
Islam akan membawanya ke jalan Allah yang lurus dan benar, yaitu jalan
yang merupakan garis maknawi serta digoreskan oleh tuntunan wahyu tinggi,
komunikator.
3
penghuninya terhadap tindak kejahatan yang telah dilakukan. Namun,
depresi karena jauh dari keluarga dan hidup terisolasi dalam lembaga
permasyarakatan.
pembinaan spiritual kepada narapidana sangatlah penting. Karena hal ini akan
umumnya.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Salatiga.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teorietis
2. Secara praktis
a. Bagi Lembaga
5
b. Bagi Peneliti
spiritual di rutan kelas IIB Salatiga, serta memotivasi diri agar selalu
c. Bagi Pembaca
E. Penegasan Istilah
Untuk memudahkan dalam memahami judul penelitian tentang
6
menjadikan agama sebagai pedoman dan pengendalian tingkah laku,
dan kezaliman.
Rutan Kelas IIB Salatiga merupakan proses dan taktik penyampaian dakwah
F. Kerangka Berfikir
memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan lain (Yusuf, 2006: 6-
23).
7
Strategi dakwah yang tepat sangat membantu da‟i dalam
motivasi) untuk merubah perilaku kurang baik menjadi lebih baik dengan
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
8
menghasilkan strategi dakwah dalam melakukan pembinaan spiritual
“perubahan sikap akibat paparan informsi dari orang lain” sikap pada
dasarnya adalah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap adalah rasa suka/ tidak
suka kita atas sesuatu. Sikap sering dianggap memiliki tiga komponen:
pembinaan mental spiritual adalah teori inokulasi. Yaitu sebuah teori yang
kepada narapidana dengan tujuan agar semua keyakinan yang dimiliki tetap
kuat dan tidak mudah goyah Tankard, James dan Werner (2011: 177-193).
sikap, dantindakan pada narapidana. Lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan
9
Tabel 1.1 Kerangka Berfikir
Dakwah
Pembinan Mental
Spiritual
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah memahami isi skripsi ini, penulis memaparkan
validitas data.
10
Bab IV : Pembahasan, meliputi gambaran umum tentang rutan kelas IIB
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
sedangkan dalam penelitian kali ini, peneliti tidak hanya meneliti dari segi
narapidana. Namun disetiap hasil yang bagus pasti tidak lupa dengan adanya
12
hambatan bahwa narapidana tidak memahami dan mengamalkan pesan
dan pengajian kitab, pemateri yang didatangkan dari luar Lapas yang
Penelitian yang dilakukan oleh Dhita Mitha Ningsih tahun 2017 yang
tahanan negara kelas IIB raba bima Fakultas Syariah dan Hukum UIN
13
dengan keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pembinaan, keadaan
lakukan yakni penelitian tentang strategi dakwah dan metode dakwah serta
belum ada yang secara khusus meneliti tentang strategi dakwah dalam
dengan yang peneliti teliti adalah penelitian Faridah dengan judul Strategi
perempuan, sedangkan yang peneliti teliti lebih fokus pada strategi dakwah
14
B. Landasan Teori
1. Strategi Dakwah
dari huruf dal, ra, dan waw yang berarti dasar kecendrungan sesuatu
mendekatkan diri pada sesuatu. Dari akar kata ini terangkai menjadi
da‟aa (fi‟il mu‟tal naqish), yang menjadi asal kata da‟aa, yad‟uu,
1).
15
Dengan begitu dalam proses penyusunan strategi, merupakan
(Sills, 1972: 281). Sedangkan kata “dakwah” berasal dari akar kata
bahasa Arab da‟aa, atau menurut ulama Basrah berasal dari mashdar
16
pertimbangan yang matang dan mantap, agar gerakan-gerakan dalam
81).
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini berarti bahwa dalam
sasaran.
strategi dalam dua bentuk, yaitu strategi yang dikehendaki dan strategi
yang direalisasikan.
elemen.
17
1) Sasaran-sasaran (goals) yaitu, apa yang ingin dicapai dalam
yang terpadu.
banyak atau luas mad‟u yang mau dan mampu menerima gagasan
18
ataupun pesan dakwah yang disodorkan (Suhandang, 2014: 101-
102).
19
memperoleh putunjuk. Dengan demikian jiwa objek dakwah menjadi
lapang dan hatinya pun tenang. Ia siap menjalani cobaan dijalan Allah.
Dalam hal ini masyarakat industri memiliki pola hidup mewah dan
20
merasa perlu terhadap agama dan karenanya akan menjadi jauh dari
oleh budaya, pola hidup dan tata nilai asing yang tidak selalu
menunjang usaha pemupukan Budi pekerti luhur yang selama ini kita
daya kritis yang semakin kuat dan tidak mau begitu saja menerima
kata dan pendapat orang lain serta mereka minta diyakinkan dengan
uraian dan penjelasan yang rasional dan dapat diterima akal mereka.
21
aktif dan kerja keras dari pimpinan lembaga, pejabat serta seluruh
22
mungkin muncul dalam pelaksanaan dakwah (Abdillah, 2012: 101-
102).
oleh kebutuhan yang ada dalam dirinya atau sesuatu yang hendak
tetapi dengan perlakuan yang baik. Karena perlakuan yang baik dan
23
“Barangsiapa mengajak pada petunjuk, ia berhak
mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya,
tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan barang
siapa mengajak kepada kesesatan, ia berhak mendapat
dosanya seperi dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa
mengurangi dosa mereka sedikitpun”. (HR. Muslim).
selain itu. Hanya kecintaan untuk berada dijalan dan kejujuran iman
۟ ُّة َلَوفَض
ىا ِ ٱَّلل نِىثَ نَهُ ْم ۖ َونَ ْى ُكىثَ فَظًّّا َغ ِهُعَ ْٱنقَ ْه
ِ فَ ِث َما َزحْ َم ٍة ِّم َه ه
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.
24
yang berpengaruh dalam suatu lembaga atau terhadap orang lain agar
Nabi SAW adalah setiap elemen yang berperan aktif dalam melakukan
c. Unsur-unsur Dakwah
25
komponen-komponen yang harus ada dalam setiap kegiatan dakwah
meliputi:
a. Da‟i
dikelompokkan menjadi:
b. Mad‟u
26
1) Golongan cerdik, cendekiawan yang cinta kebenaran dan
da‟i kepada mad‟u. Pada dasarnya pesan dakwah itu adalah ajaran
kepada Qadha-qadhar.
hukum waris.
27
3) Pesan Akhlak meliputi akhlak terhadap Allah SWT, akhlak
d. Media Dakwah
sebagainya.
28
serentetan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu (Bachtiar, 1997:
dakwah yakni:
ًك ِت ْٲن ِب ْك َم ِة َوٱنْ َم ْى ِعظَ ِة ٱنْ َب َسىَ ِة ۖ َو ٰ َج ِد ْنهُم ِتٲن ه ِح ِ ع إِنَ ًٰ َس ِث
َ ُِّم َزت ُ ٱ ْد
َ ض هم َعه َس ِثُهِِۦه ۖ َوهُ َى أَ ْعهَ ُم ِت ْٲن ُم ْهحَ ِد
َه َ ِه ًَ أَحْ َس ُه ۚ ِإ هن َزت َهك هُ َى أَ ْعهَ ُم ِت َمه
Artinya:
1. Al-Hikmah
a. Pengertian bi al-hikmah
29
dengan larangan Tuhan. Sebagi metode dakwah, al-hikmah
98).
30
komunikasi dengan orang lain. Maka dari itu Hikmah disini
َ نهسْثَ َعهَ ُْ ِهم ِت ُم، فَ َر ِّكسْ ِإوه َمآ أَوثَ ُم َر ِّكس
22-22صُْ ِط ٍس
Artinya:
َ ُْؤ ِجٍ ْان ِب ْك َمةَ َم ْه ََ َشا ۚ ُء َو َم ْه َ ُْؤتَ ْان ِب ْك َمةَ فَقَ ْد أُو ِج ٍَ خَ ُْ ًّسا َكثُِسًّا
31
Artinya:
yang benar.
2. Al-Mau‟idza Al-Hasanah
32
nasihat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan al-
Qur'an.
dengan lemah lembut agar mereka mau berbuat baik. Juga bisa di
b. Bimbingan, pengajaran
c. Kisah-kisah
e. Wasiat
33
3. Al-Mujadalah Bi-al-lati Hiya Ahsan
lunak, lemah lembut, tidak dengan ucapan yang kasar atau dengan
100-101).
34
َه ظَهَ ُمىا َ ب ِإَّل ِتانه ِحٍ ِه ٍَ أَحْ َس ُه ِإَّل انه ِر ِ َوَّل جُ َجا ِدنُىا أَهْ َم ْان ِكحَا
َ ُ وزل إِنَُْىَا َوأ
ِ وزل ِإنَ ُْ ُك ْم َو ِإنَهُىَا َو ِإنَهُ ُك ْم َو
احد َ ُ ِم ْىهُ ْم َوقُىنُىا آ َمىها ِتانه ِرٌ أ
َووَبْ ُه نَهُ ُم ْسهِ ُمىن
Artinya:
adalah makhluk yang sering lupa dan sunyi dari akhlak mulia, baik
35
Kemampuan untuk mempengaruhi mad‟u bukanlah perkara yang
hanya memiliki telinga dan mata tetapi makhluk yang berjiwa, yang
atau menolak suatu ajakan dipengaruhi oleh cara berpikir dan cara
keputusannya.
menjadikan mad‟u mulai merasa dekat dan mau terbuka kepada dai
2. Pembinaan Mental
akhiran an, yang berarti bangun/ bangunan. Dalam Kamus Besar Bahasa
guna dan bisa memperoleh hasil yang baik. Dengan kata lain pembinaan
36
yaitu suatu proses pembelajaran dengan melepaskan hal-hal yang sudah
Vol.2).
terdapat tiga struktur mental yang terdiri dari Id, Ego dan Super Ego.
dibawa sejak lahir serta merupakan energi psikis yang selalu cenderung
secara baik dengan kenyataan, ego juga berfungsi sebagai penekan dan
pengawas. Super Ego merupakan aspek sosiologi yang berisi kaidah moral
dan nilai-nilai sosial yang berfungsi sebagai penentu apakah satuan benar
atau tidak sehingga manusia bertindak sesuai etika yang ada. Oleh sebab
moral/ mental seseorang kearah yang sesuai dengan ajaran agama. Artinya
agama sebagai pedoman dan pengendalian tingkah laku, sikap dan gerak-
geriknya dalam hidup. Apabila ajaran agama telah masuk menjadi bagian
37
mentalnya, yang telah terbina, maka dengan sendirinya ia akan menjauhi
1975: 59).
penyakit dan kondisi psikis manusia. Hubungan timbal balik ini dapat
adalah keyakinan agama. Hal ini antara lain disebabkan sebagian besar
dokter fisik melihat penyakit mental (mental illness) sama sekali tidak ada
agama.
38
skala besar tak jarang berakar dari pemahaman terhadap agama (Mc Guire
hatinya adalah orang yang sakit ruhaninya dan mentalnya tulis H. Carl
Witherington (Buchori, 1982: 5). Para ahli psikiatri mengaku bahwa setiap
bisa berupa kebutuhan jasmani dan rohani maupun sosial. bila kebutuhan
menggunakan agama dapat dirujuk dalam Al-Qur'an Surat Yunus dan surat
ٓ
ِ ََٰأََُّهَا ٱنىهاسُ قَ ْد َجآ َء ْج ُكم هم ْى ِعظَة ِّمه هزتِّ ُك ْم َو ِشفَآء نِّ َما فًِ ٱنصُّ ُد
وز َوهُدًّي
َ َِو َزحْ َمة نِّهْ ُم ْؤ ِمى
ُه
Artinya:
“Wahai manusia, sesungguhnya sudah datang dari Tuhanmu Al-
Qur'an mengandung sebuah pengajaran, penawar bagi penyakit
batin (jiwa), tuntunan serta Rahmat bagi orang-orang yang
beriman” (Q.S Yunus: 57).
39
َ ِآن َما هُ َى ِشفَاء َو َزحْ َمة نِ ْه ُم ْؤ ِمى
ُه ۙ َو ََّل ََ ِزَ ُد ِ َْووُىَ ِّز ُل ِم َه ْانقُس
َ انظهانِ ِم
ُه إِ هَّل َخ َسازًّا
Artinya:
“Dan kami turunkan Al-Qur'an yang menjadi penawar dan Rahmat
bagi orang-orang yang beriman”(Q.S Isra': 82).
menjadi lebih baik dan sesuai yang kita harapkan. Sedangkan dalam
efek jera berupa kesadaran hati yang terbuka akan sebuah kebenaran dan
3. Spiritual
spiritualitas pada diri manusia, seperti halnya untuk tetap konsisten dalam
40
Kemajuan tersebut hanya bersifat rasionalitas yang diakui mampu
merasa yakin untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Tuhan. Pada sisi
lain manusia juga mulai menyesalkan hilangnya fungsi dan peranan agama
paling fundamental yaitu aspek spiritual. Hal ini menurut Dr. Nurcholish
Madjid akan menjadi suber ancaman lebih lanjut bagi umat manusia.
Karena itu, sumbangan agama Islam yang terpenting dalam hal ini ialah
spiritual dan krisis moral serta etika yang menimpa ilmu pengetahuan dan
teknologi modern.
dengan tujuan agar mereka dapat percaya dan kembali ke jalan yang benar
41
sesuai dengan ajaran Islam. Dengan mengenalkan nilai spiritual yakni
menjadi dasar perjalanan dalam diri manusia sendiri untuk selalu ingat dan
tidak lepas dari adanya pemikiran yang bersih dan suatu keadaan yang
42
BAB III
METODE PENELITIAN
53).
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut
B. Lokasi Penelitian
43
C. Sumber Data dan Jenis Data
seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu, pada bagian ini jenis
data dibagi kedalam kata-kata, tindakan, sumber data tertulis, foto, dan
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Pada penelitian ini data sekunder diperoleh melalui arsip, foto yang
44
E. Prosedur Pengumpulan Data
a. Observasi
111). Peneliti datang dan hadir secara langsung ke lokasi tetapi tidak ikut
b. Wawancara
menggali data secara jelas dan konkret tentang penelitian dengan objek
c. Dokumentasi
45
yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah bukan
a. Reduksi Data
Data yang diperoleh oleh peneliti di rutan kelas IIB, perlu dicatat
hal hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, serta mencari
tema dan polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberi
46
memudahkan memahami hasil penelitian berdasarkan data yang telah di
dapat.
teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Siswanto, 2016:
178).
memperoleh sumber data dari petugas rutan satu ke petugas lain, dan dari
narapidana satu, kedua, ketiga, dst. Hal ini bertujuan untuk memastikan data
47
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Subjek Penelitian
pada tahun 1995. Bangunan ini berada di Jl. Yos Sudarso No. 2 di tengah
kota Salatiga Jawa Tengah yang berhawa sejuk dan dikenal sebagai kota
bangunan rutan dari luas tanah 2.400m² dan luas bangunan 1.169m²,
1) Visi
48
2) Misi
1) Tujuan
49
c) Memberikan jaminan perlindungan hak asasi tahanan/ pihak-
2) Sasaran
meliputi:
b) Kualitas intelektual.
sebagai berikut:
(HAM).
50
4) Undang-undang no. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian.
KUHAP.
Pemasyarakatan.
51
1) Narapidana berhak:
e) Menyampaikan keluhan.
kegiatan tertentu.
52
Tabel 3.1 Struktur Organisasi
KEPALA RUTAN
HERO
SULISTIYONO,Bc.IP.,SH.,M.Si
NIP. 196901161993031001
PETUGAS TATA
USAHA
KA SUB SIE
PENGELOLAAN
AGUS WIJAYANTO,
SH.
NIP.
197801152000031001
53
f. Struktur Staff Rutan Kelas IIB Salatiga
JABATAN NAMA
Staff Peltah 1. Dra Palupi
2. Roffi, Sh
3. Ruwiyanto, SH
4. Triyuni
5. Imam B
6. Heru
7. Catur Fitria
Staff Penjagaan 1. Nuryati
2. Suharsono
3. Setiyono
Ka Jaga 1. Ihwan
2. Paryono
3. Tamino
4. Marsono
Waka Jaga 1. Rochman D
2. Joko Mulyono
3. Joko Nursanto
4. Pekih Pranowo
Staff Penjagaan 1. M.Oktavian A
2. Parjono
3. Chandra Widianto
4. Arief Eka Y
5. Mathori
6. Paryono
7. Sugma Marga S
Penjaga Pintu Utama 1. Setiyono
2. Basuki Rahmat
3. Tri Adi Saputro
4. Wasis Ariadi S
2. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil survei peneliti sarana dan prasarana yang
terdapat dirutan kelas IIB Salatiga yaitu klinik sebagai tempat untuk
54
obat-obatan.Kantin untuk menyediakan makanan ringan bagi narapidana
yang muslim, ada juga gereja yang berdampingan dengan mushola untuk
Islam dan kegiatan yang lain. Kamar narapidana sendiri dibagi menjadi
yang kamar Blok 6 dan blok 7 untuk kamar wanita, kamar 11 untuk
LUASAN TIDAK
NAMA KAPASITAS
NO LUAS KAMAR TERMASUK
KAMAR BARU
KAMAR MANDI
1 1 26 22 4 Orang
2 2 12 8 2 Orang
3 3 16 12 2 Orang
4 4 16 12 2 Orang
5 5 24 20 4 Orang
6 6 24 20 4 Orang
7 7 16 12 2 Orang
55
8 8 48 44 8 Orang
9 9 56 52 10 Orang
10 11 16 12 2 Orang
11 12 12 8 2 Orang
12 13 26 22 4 Orang
JUMLAH TOTAL 292 244 46
adalah 162 warga binaan. Sedangkan target yang ada adalah 56 warga
SMP 32 5 37 Kristen 16 2 18
SMA 59 12 71 Katholik 2 1 3
DI - - - Hindu - - -
DII - - - Budha - - -
DIII - - -
S1 7 1 8
56
Fokus pada penelitian ini adalah bagaimana strategi dakwah
dengan individu tidak pada saat ramai.Hal itu dikarenakan lebih menjaga
Untuk kriteria kelas di bagi menjadi dua, yaitu kelas Iqra‟ dan Al-
57
membaca bacaannya.Saat kegiatan pembinaan tentang Islam antara laki-
sholawat nariyah. Tidak hanya itu tadarus di lakukan hamper setiap hari,
kegiatan itu di mana dia berada. Tidak kalah penting sebuah hiburan juga
dan bosan.Seperti senam pagi dan orgen tunggal, yang mana narapidana
jernih agar tindak kejahatan atau fikiran buruk tidak terulang lagi.
B. Pembahasan
58
1. Upaya Pembinaan Mental Spiritual Narapidana di Rutan Kelas
IIB Salatiga
a. Pembinaan Ketrampilan
59
Pembinaan jasmani dilakukan dengan memberikan
uang yang besar saja pasti tidak lepas dari namanya hukum
60
memberikan konstribusi pengajaran BTQ, Tauhid, dan pelatihan
b. Pembinaan Ukhuwah
c. Pembinaan Mental
lebih baik lagi dari sebelumnya. Antara lain jadwal kegiatan yang
di lakukan di rutan:
61
Pelaksanaan dakwah berdasarkan hasil observasi dan
berikut:
62
melainkan untuk narapidana yang mau dan yang mengikuti
08:15).
63
Keterangan dari pejabat Kementrian Agama yang
masuk di rutan adalah orang jelek (kurang baik), tetapi tidak semua
64
rohani, dari aspek jasmani itu membias pada keluarganya, seperti
65
masyarakat dan bisa bermanfaat untuk sesama dan
menjadi orang yang lebih baik” (wawancara P, 25
Agustus 2018 pukul 11:55).
66
menambah pengetahuan dan wawasan yang dimilikinya
Qur‟an yang dilakukan selain hari jum‟at dan sabtu habis sholat
hal yang sangat penting dan bermanfaat, karena materi dakwah yang
bentuk dakwah ini sangat penting dan membantu seperti dalam hal
67
Dakwah tindakan banyak dimaknai sebagai bentuk
mengatakan:
68
narapidana dalam menjalankan kegiatan ibadah dalam hal sholat
69
Pemasyarakatan) selain menjadi petugas juga menjadi ustadz dalam
pribadi adapun materi yang lain sesuai dengan pemateri yang ada
70
Narapidana perempuan sendiri juga mengatakan:
sebagai berikut:
pembinaan di rutan.
narapidana.
71
menjadi tersentuh dan menangis.Kajian Islam yang disampaikan oleh
mengatakan:
72
lebih.Fasilitas kamar besar yang dulunya berisi 45 orang di tahun
dengan yang lain. Namun disisi lain ada baiknya seperti di dalam
rutan apabila ada sesuatu yang kurang baik maka narapidana cepat
10:38).
setengah paksaan.
73
c) Ruangan kecil, sehingga gereja dan mushola berdampingan.
hati.
BTA narapidana.
Keaktifan satu pihak tidak akan berarti tanpa kepedulian dari pihak
74
peluang tersebut. Seperti yangdisampaikan oleh Parjono yang
menyatakan:
75
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitianini adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Pelaksanaan Dakwah di Rutan Kelas IIB Salatiga.
tafsir dan rabu pengajian umum. Metode ini merupakan strategi yang
paling efektif untuk narapidana, karena mereka setiap hari selalu diketuk
Argo El-Falah, D9 dan ada juga dari LDK (lembaga dakwah kampus)
dakwah dalam bentuk tulisan di rutan kelas IIB Salatiga dilakukan dengan
oleh para ustadz dengan tujuan suapaya mereka bisa membaca, menulis,
76
dalam bentuk keteladanan. Salah satu bentuk dakwah yang dinilai paling
untuk membimbing kembali keluarga, dan yang lebih utama bekal mental
mengalami kesalahan menjadi orang yang lebih baik. Selain dari rutan
77
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Efektifitas Dakwah dalam Pembinaan
a. Faktor Pendukung
di rutan
b. Faktor Penghambat
4) Ruangan kecil
B. Saran
1. Bagi Lembaga
78
b. Adanya surat dari pihak rutan untuk narapidana agar masyarakat tahu
2. Bagi Peneliti
yang ada.
kajian dakwah.
79
DAFTAR PUSTAKA
Said Az-Zahrani, Musfir. 2005. Konseling Terapi. Jakarta: Gema Insani Press
80
Siswanto. 2017.Peran Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Anak Asuh Melalui Life
Skill di Panti Asuhan Darul Hadlanah Pati.INJECT. Interdisciplinary
Journal Of CommunicationVol.2, No,1 September 2018 Hal 128
81
LAMPIRAN
Gambar1 Gambar2
Wawancaradengannarapidana 1 Wawancaradenganpetugassekaligusda‟i
Gambar 3 Gambar 4
Wawancaradengantitipantahanan Senampaginarapidanadenganpetugas
Gambar 5 Gambar 6
82
Wawancaranarapidana 2 Wawancaranarapidana 3
Gambar 7 Gambar 8
Wawancaranarapidana 4 Wawancaranarapidana 5
Gambar 9 Gambar 10
Wawancaradenganda‟I Kajian Islam
83
Gambar 11
Lemaribukuperpustakaan
84
85
DATA RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)
PENDIDIKAN FORMAL
SD Karang Roto 04 Semarang
MTs Futuhiyyah Kudu Semarang
MAN Salatiga
KEMAMPUAN DAN KEAHLIAN
Mahir menggunakan microsoft word dan excel
Memasak
Elektronik
Hormat saya,
Muhamad Rozikin
86
87
88
89
90
PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA
a. Kegiatan Dakwah
Salatiga
b. Kualifikasi da‟i/da‟iah
e. Da‟i/da‟iah
f. Narapidana (mad‟u)
i. Waktu pembinaan
91
PEDOMAN WAWANCARA
spiritual narapidana?
kepada narapidana?
(dakwah)?
melakukan pembinaan?
narapidana?
92
4. Apakah materi-materi yang Bpk/Ibu sampaikan sudah ditentukan oleh
narapidana?
Bpk/Ibu lakukan?
majelis taklim?
pemasyarakatan ini?
dilaksanakan di sini?
dakwah?
93
7. Bagaimana perasaan saudara/saudari setelah menerima pesan-pesan
dakwah?
94
HASIL WAWANCARA
Narasumber : Petugas 1
masyarakatnya.
maksimal.
95
langkah Bpk/Ibu dalam pembinaan Rohani berupa
melakukan pembinaan
ngaji, pelatihan sholat, BTQ,
kepada narapidana?
dan pelajaran Tauhid.
Sedangkang jasmani
memberikan ketrampilan
96
yang belum bisa sholat
diajarkan sholat.
di masyarakat kembali.
Narasumber : Petugas 2
97
narapidana? yang bermasalah di bina
kembali..
maksimal.
cewek.
98
5. Bagaimana kondisi Kondisi narapidana sendiri
faktor lingkungan.
ibadah.
pembinaan spiritual
kepada narapidana?
99
100
Narasumber : Da‟i
Nama : Parjono
Tempat : Rutan
mengulangi perbuatan
kejahatan lagi.
narapidana?
101
atau ada silabus lain? pemateri dari luar tapi sesuai
dengan situasi.
dalam pelaksanaan
menjelaskan keterangan di
sendiri-sendiri.
102
sebaiknya dilakukan dalam narapidana misalnya yang
dengan kemampuan
narapidana.
masyarakat bisa
mengorangkan dan
dilingkungan masing-
103
semua pihak terhadap
narapidana sangat
dapat di implementasikan di
lebih baik.
narapidana.
Narasumber : Da‟i
104
Nama : Ustadz Syakur
Tempat : Rutan
105
tanggung jawab jasmani,
sudah takdir.
106
lembaga atau ada silabus Sebagai bahan materi
melakukan pembinaan
kepada narapidana?
107
pengantar dari kepolisian
dan menerima.
narapidana terhadap
lakukan?
akhlak mental.
Narasumber : Narapidana 1
Nama : Saryono
108
Tempat : Rutan Kelas IIB Salatiga
saudara/saudaripernah
lembaga pemasyarakatan
ini?
dakwah yang
109
saudara/saudariterima
selama ini?
dakwah? pelaksana.
menerima pesan-pesan
dakwah?
pesan dakwah
yangsaudara/saudariterima?
110
Narasumber : Narapidana 2
Nama : Yulianti
lembaga pemasyarakatan
ini?
111
saudara/saudarimengalami rasakan yaitu menjadi sering
saudara/saudariterima
selama ini?
menerima pesan-pesan
dakwah?
ibu/saudari terima?
112
9. Apa yang menghambat Tidak ada karena metode yang
113
Narasumber : Narapidana 3
jadi biasa.
kegiatan dakwah di
lembaga pemasyarakatan
ini?
114
dari kegiatan dakwah baik lagi dan menjadi orang tua
saudara/saudariterima
selama ini?
dakwah?
menerima pesan-pesan
dakwah?
115
ibu/saudari terima?
Narasumber : Narapidana 4
Nama : Indra
116
khatam al-qur‟an 2 kali
saudara/saudaripada
kegiatan dakwah di
lembaga pemasyarakatan
ini?
di sini?
yangsaudara/saudariterima
selama ini?
dakwah?
117
7. Bagaimana perasaan Alhamdulillah sudah menjadi
menerima pesan-pesan
dakwah?
Narasumber : Narapidana 5
Nama : Beni
2018
Pukul
11:55
WIB
118
2. Apakah sebelum masuk ke Kehidupan sebelumnya
bolong.
dakwah di lembaga
pemasyarakatan ini?
dapat kerja
karena aktifitas
pembinaan kerohanian
119
menjadi fokus kepada
sang pencipta.
pesan-pesan dakwah?
Narasumber : Narapidana 6
120
saudara/saudaripahami 2018 Pukul masih belajar.
saudara/saudaripada
kegiatan dakwah di
lembaga pemasyarakatan
ini?
dilaksanakan di sini?
yang
saudara/saudariterima
121
selama ini?
dakwah?
menerima pesan-pesan
dakwah?
saudara/saudariterima?
122
123
REDUKSI DATA
No. Rumusan masalah Daftar pertanyaan Jaw
narapidana?
kegiatan keagamaan
(dakwah)?
124
narapidana setelah seperti yang belum bisa meng
Upaya pembinan mental Apa yang Bpk/ibu ketahui Orang-orang yang telah terke
2.
spiritual di rutan kelas tentangnarapidana/pemahama sebuah pembinaan suapaya m
narapidana sebelum
melakukan pembinaan?
sendri (S).
125
pada diri narapidana? kehadiran pak kiai. Dari segi ak
ibu/saudari terima?
pesan-pesan dakwah
tersebut?
126
TRIANGULASI DATA
No Data didapat Narasumber Pengecekan data
1. Kegiatan dakwah Bp. Dwi M Pembinaan rohani berupa ngaji, pelatihan shola
dari rutan.
2. Respon Bp. Parjono Sangat baik karena ini merupakan sebuah pro
4. Materi yang di Ust. Syakur Materi ada rambu-rambu dari rutan, krn tidak
sampaikan lembaga.
6. Waktu pelaksanaan Bp. Parjono Setiap hari senin-sabtu, pukul 08:00-selesai, sesu
7. Faktor pendukung dan Bp. Parjono Karena kurangnya anggaran sehingga petugas h
127
penghambat berdakwa.
kegiatan dakwah.
128