Anda di halaman 1dari 11

MODUL PU DAN PK LKPG 4 SMP/MTs

Gerakan Pramuka Indonesia (Bahasa Indonesia: Gerakan Pramuka Indonesia), resminya


Gerakan Pramuka Muda Karana (Bahasa Indonesia: Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana),
adalah organisasi kepanduan nasional Indonesia.

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya Orang Muda yang Suka
Berkarya. Pramuka merupakan sebuah organisasi atau gerakan kepanduan (Boy Scout) yang
menjadi wadah atau tempat meminta proses pendidikan kepramukaan di Indonesia.
Perkembangan Pramuka Indonesia terjadi pada tiga periode, yaitu mulai dari masa penjajahan
Belanda, masa penjajahan Jepang, dan pasca kemerdekaan
Indonesia. Gerakan Pramuka Indonesia lahir pada tahun 1961, merujuk pada Keppres RI No.
112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan
Gerakan Pramuka .
Gerakan Pramuka adalah mantan anggota World Association of Girl Guides and Girl Scouts,
setelah meninggalkan WAGGGS dan menambahkan program putri ke WOSM juga pada tahun
2002.
Menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka: Gerakan Pramuka
adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan . Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan
kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

Kepramukaan sebagai suatu kegiatan pendidikan mempunyai 3 fungsi yaitu : Permainan,


Pengabdian, dan Alat.

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka


Majelis Pembimbing adalah badan yang memberikan bimbingan dan bantuan moril,
organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya
pramuka. Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting,
Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio:
▪ di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia
▪ di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur
▪ di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota
▪ di tingkat mengomel (Mabiran) oleh Camat
▪ Sedangkan di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota
Mabigus yang ada dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat
pada lembaga/instansi/ departemen terkait.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang dibentuk
Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka.
Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai
tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat :
▪ Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam
Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun.
▪ Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam
Musyawarah Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
▪ Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam
Musyawarah Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
▪ Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam
Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
▪ Gugusdepan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa
dikoordinasikan oleh Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam
Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.

Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah pendidikan dalam
organisasi Gerakan Pramuka. Selengkapnya mengenai Gudep baca : Gugusdepan Gerakan
Pramuka .
▪ Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam
wawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia.

1. Saka Dirgantara Saka Dirgantara memberikan pengetahuan dan keterampilan


praktis di bidang kedirgantaraan. Pembinaan dilaksanakan bekerja sama dengan
TNI Angkatan Udara, pihak perusahaan penerbangan, dan kelompok
aeromodelling.

2. Saka Bhayangkara Saka Bhayangkara memberikan pengetahuan dan ketrampilan


khusus di bidang ketertiban masyarakat (kamtibmas). Pembinaannya dilaksanakan
bekerja sama dengan Lembaga Kepolisian.

3. Saka Bahari Saka Bahari memberikan keterampilan praktis di bidang kelautan.


Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut, Lembaga
profesional di bidang olahraga air, dan Kementerian Kelautan.
4. Saka Bakti Husada Saka Bakti Husada memberikan pengetahuan dan
keterampilan praktis di bidang kesehatan. Pembinaannya dilaksanakan bekerja
sama dengan Kementerian Kesehatan.

5. Saka Keluarga Berencana Saka Kencana memberikan pengetahuan dan


keterampilan khusus di bidang Keluarga Berencana (KB), Keluarga Sejahtera dan
Pengembangan Kependudukan. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan
Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
6. Saka Taruna Bumi Saka Taruna Bumi memberikan pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang pembangunan pertanian. Pembinaannya dilaksanakan
bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Lembaga Ilmu Penelitian
Indonesia/LIPI (yang saat ini bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional, BRIN) dan
Lembaga holtikultura.

7. Saka Wanabakti Saka Wanabakti memberikan pengetahuan dan keterampilan,


serta menanamkan rasa tanggung jawab di bidang pelestarian sumberdaya alam,
kehutanan dan lingkungan hidup. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama
dengan Kementerian Kehutanan, Perhutani, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) Lingkungan Hidup atau lembaga profesional terkait.
8. Saka Wira Kartika Saka Wira Kartika memberikan pengetahuan dan ketrampilan
khusus di bidang kewilayahan dan bela negara. Pembinaannya dilaksanakan
bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat.

9. Saka Kalpataru Saka Kalpataru memberikan pengetahuan dan keterampilan


khusus di bidang kepedulian lingkungan hidup. Pembinaannya dilaksanakan bekerja
sama dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

10. Saka Pariwisata Saka Pariwisata memberikan pengetahuan dan keterampilan


khusus di bidang kepariwisataan.

11. Saka Widya Budaya Bakti Saka Widya Budaya Bakti memberikan pengetahuan
dan keterampilan khusus di bidang pendidikan dan kebudayaan. Kwartir Nasional
(Kwarnas) Gerakan Pramuka telah mengatur keberadaan sama di tingkat nasional.
Namun, satuan karya juga dapat dibentuk di daerah-daerah, berdasarkan Surat
Keputusan Kwartir Daerah (Kwarda) yang bersangkutan.

Badan Kelengkapan Kwartir merupakan badan-badan yang memiliki tugas membantu kwartir.
Badan Kelengkapan Kwartir meliputi:
▪ Dewan Kehormatan
▪ Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas (di
tingkat Nasional), Lemdikada (di tingkat Daerah), dan Lemdikacab (di tingkat
Cabang).
▪ Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan Kerja
yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional , DKD atau Dewan Kerja
Daerah, DKC atau Dewan Kerja Cabang, dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (di
tingkat Ranting).
▪ Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
▪ Pembantu Andalan
▪ Badan Usaha Kwartir
▪ Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat
situasional.
▪ Staf Kwartir.
▪ Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia
(Presiden).
▪ Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang
bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang
kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :
▪ Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda,
dan Mabida.
▪ Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan
Mabicab.
▪ Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun.
Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran,
dan Mabiran.
▪ Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun.
Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep,
Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
▪ Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima)
tahun. Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus.

Anda mungkin juga menyukai