Anda di halaman 1dari 46

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para

pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega[1] atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut. Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya. Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

Organisasi dan Pembinaan


Pengorganisasian
Saka dibentuk di Kwartir Ranting Saka dapat dibentuk di Kwartir Ranting atas kehendak dan minat yang sama dari Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, disesuaikan dengan situasi dan kondisi di wilayahnya. Saka dibentuk oleh dan berada di bawah wewenang, pengelolaan, pengendalian dan pembinaan Kwartir Ranting, sedangkan pengesahannya dilakukan oleh Kwartir Cabang. Apabila Kwartir Ranting belum mampu membentuk Saka, maka pembentukan Saka dapat dilaksanakan oleh Kwartir Cabang yang wewenang, pengelolaan, pengendalian dan pembinaannya oleh Kwartir Cabang.[1] Satu Saka beranggotakan sedikitnya sepuluh orang dan sebanyak-banyaknya 40 orang yang terdiri dari sedikitnya atas dua Krida yang masing-masing beranggotakan lima hingga sepuluh orang. Pengembangan jumlah anggota dan Krida disesuaikan dengan kebutuhan. Saka dalam bidang tertentu yang beranggotakan lebih dari 40 orang dibagi ke dalam beberapa Saka yang sama bidangnya. Anggota putra dan putri dihimpun dalam satuan terpisah Saka Putera dibina oleh Pamong Putera dan Saka Puteri dibina oleh Pamong Puteri.[1] Anggota Krida memilih Pemimpin Krida masing-masing dan pemimpin Krida menunjuk seorang Wakil Pemimpin Krida. Anggota Saka membentuk Dewan Saka yang dipilih dari Pemimpin Krida, Wakil Pemimpin Krida dan beberapa anggota. Saka membentuk Mabi Saka, yang anggotanya terdiri dari atas pejabat instansi pemerintah, tokoh masyarakat setempat dan/atau orang tua peserta didik.[1]

Pembinaan

Saka dibina oleh seorang Pamong Saka. Pamong Saka adalah Pembina Pramuka, terutama Pembina Pramuka Penegak/Pandega atau anggota dewasa lainnya, yang memiliki minat dalam satu bidang kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yang bersangkutan. Pamong Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang, atas usul Pimpinan Saka yang bersangkutan. Bila dalam Saka yang sejenis ada beberapa orang Pamong Saka, maka dipilih salah seorang sebagai kordinatornya. Masa bakti Pamong Saka adala tiga tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali. Pamong Saka secara ex-officio menjadi anggota Mabi Saka dari Saka yang bersangkutan.[1] Tugas dan tanggungjawab Pamong Saka adalah :[1] 1. Mengelola pembinaan dan pengembangan Sakanya; 2. Menjadi Pembina Saka dan bekerjasama dengan Majelis Pembimbing Sakanya; 3. Mengusahakan instruktur, perlengkapan dan keperluan kegiatan sakanya; 4. Mengadakan hubungan, konsultasi dan kerjasama yang baik dengan Pimpinan Saka, Kwartir, Majelis Pembimbing Saka, Gugusdepan dan Saka lainnya; 5. Mengkoordinasikan instruktur dengan Dewan Kerja Saka yang ada dalam sakanya; 6. Menjadi anggota Mabi Saka; 7. Menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan serta sistem Among dalam kegiatan pembinaan Sakanya; 8. Melaporkan perkembangan Sakanya kepada kwartir dan Mabi Saka yang bersangkutan. Selain daripada Pamong Saka, untuk melatih anggota Saka dalam bidang Sakanya, maka di setiap Saka diadakan Instruktur Saka. Instruktur Saka adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan, keterampilan dan keahlian khusus di bidang tertentu yang bersedia membantu Pamong Saka dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan anggotanya. Instruktur Saka diangkat dan dikukuhkan oleh Ketua Kwartir Cabang atas usul Pamong Saka dan Mabi Saka.[1] Tugas dan tanggungjawab Instruktur Saka adalah :[1] 1. Melaksanakan pendidikan dan latihan sesuai dengan keahliannya bagi para aggota Saka. 2. Menjadi penguji SKK bagi anggota Saka sesuai dengan bidang keahliannya dan melaporkan perkembangannya kepada Pamong Saka. 3. Menjadi penasehat bagi Dewan Saka dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan Saka. 4. Memberi motivasi kepada anggota Saka untuk membina dan mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya. 5. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan pengalamannya melalui berbagai pendidikan. 6. Mengikuti Orientasi Gerakan Pramuka. 7. Melaporkan pelaksanaan setiap kegiatan yang menjadi tugasnya.

Macam-macam Saka
1. Saka Dirgantara 2. Saka Bhayangkara 3. Saka Bahari 4. Saka Bakti Husada 5. Saka Bina Sosial 6. Saka Keluarga Berencana (Kencana) 7. Saka Kerohanian 8. Saka Pandu Wisata 9. Saka Pekerjaan Umum (PU) 10. Saka Pustaka 11. Saka Taruna Bumi 12. Saka Teknologi 13. Saka Telematika 14. Saka Wanabakti 15. Saka Wira Kartika 16. Saka Kalpataru

Berlaku Nasional
Saka Dirgantara

wing Bhakti Saka Dirgantara Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Satuan Karya ini membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.

Pelatihan Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu. Krida-krida dalam Saka Dirgantara, sebagai berikut. 1. Krida Olahraga Dirgantara 2. Krida Pengetahuan Dirgantara 3. Krida Jasa Kedirgantaraan Kecakapan Khusus Kelompok Kedirgantaraan, sebagai berikut. Krida Olah Raga Dirgantara 1. Terbang Bermotor 2. Terbang Layang 3. Aeromodelling 4. Terjun Payung 5. Layang Gantung Krida Pengetahuan Dirgantara 1. Aerodinamika 2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU) 3. Meteorologi 4. Fasilitas Penerbangan 5. Navigasi Udara Krida Jasa Dirgantara 1. Teknik Mesin Pesawat 2. Komunikasi 3. Aerial Search And rescue 4. Struktur Pesawat

Saka Bhayangkara
Saka Bhayangkara adalah wadah Pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan,ketertiban masyarakat (Kamtibmas) baik lokal, nasional, maupun internasional Saka Bhayangkara adalah Satuan Karya yang berada di bawah pembinaan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Disamping itu Saka Bhayangkara merupakan Saka terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Hal ini Karena Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut : 1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas) 2. Krida Lalu Lintas (Lantas) 3. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP) 4. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (PPB)
Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)

Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan) Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar) Subkrida Search And Rescue (SAR)

Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki subkrida Paskud hanya di wilayah Jakarta Timur, tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. Pimpinan Saka Bhayangkara, adalah bagian dari kelengkapan kwartir ditingkatnya yang bertugas membantu kwartir dalam menentukan kebijaksanaan mengenai pemikiran, perencanaan dan petunjuk tekhnis mengenai kagiatan Saka Bhayangkara. Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara, disingkat Mabi Saka Bhayangkara adalah suatu badan dari gerakan Pramuka ditingkatnya berkewajiban memberikan bimbingan dan bantuan yang bersifat moral organisatoris, materiil dan finansial kepada Saka Bhayangkara di tingkatnya. Pamong Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka yang bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya. Instruktur Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka atau seseorang yang bukan anggota gerakan Pramuka, karena kemampuan dan keahliannya untuk membantu pamong Saka Bhayangkara dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya. Dewan Saka Bhayangkara, adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari-hari. Krida, adalah satuan kecil yang merupakan bagian kecil dari Saka Bhayangkarasebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang. Kebhayangkaraan, adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan negaradalam rangka menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesian Tahun 1945. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, disingkat KAMTIBMAS adalah keperluan hakiki masyarakat yang mendambakan suasana aman dan tertib dalam tata kehidupannya. Keamanan akan senantiasa berkaitan dengan perasaan masyarakat yang mendambakan :
* Perasaan bebas dari ganguan fisik dan psikis (security) * Adanya rasa kepastian dan bebas dari kekhawatiran, keraguan dan ketakutan (surity) * Perasaan ilindungi dari segala macam bahaya (safety) * Perasaan damai dan tentram lahir batin (peace)

BENTUK Lambang saka bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan panjang masingmasing sisi 5 cm.

ISI Isi lambang saka bhayangkara terdiri atas : 1. PERISAI, dengsn ukuran gambar:
Sisi atas = Sisi miring Sisi miring Garis tegak Garis tegak 3,5cm atas kiri = 1cm atas kanan = 1cm tinggi = 8cm tinggi = 8cm

2. Bintang 3 (Tiga), Masing-masing dengan garis tengah = 0,8 cm 3. Obor dengan ukuran gambar:
Panjang tangkai = 1,5 cm Tinggi nyala api = 1 cm

4 Gambar Lambang Garakan Pramuka, berupa dua buah tunas kelapa dan simetris, dengan ukuran :
Garis tengah kelapa = 1 cm Tinggi tunass = 2 cm Panjang akar = 0,5 cm Tulisan dengan huruf besar yang berbunyi SAKA BHAYANGKARA.

WARNA 1. Warna dasar saka bhayangkara MERAH 2. Warna dasar perisai bagian atas KUNING dan bagian bawah HITAM 3. Warna tunas kelapa KUNING TUA 4. Warna obor :
Nyala api MERAH Tangkai obor bagian bawah PUTIH Tangkai obor bagian atas HITAM dan tengah nya adagaris putih

5. Warna tiga bintang KUNING TUA 6. Warna tulisan HITAM 7. Warna bingkai HITAM Arti Kiasan Lambang Bhayangkara 1. Bentuk segilima melambangkan falsafat pancasila

2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri Brata dan Catur Prasetya sebagai kode etik kepolisian negara R.I 3. Obor melambangkan sumber terang sejati 4. Api yang menjulang tiga bagian melambangkan Triwikrama (tiga pancaran cahaya) yaitu :
Kesadaran Kewaspadaan Kebijaksanaan

5. Tunas kelapa menggambarkan lambang gerakan pramuka yang mempunyai makna :


Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang

menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai citacitanya. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

6. Keseluruhan lambang saka bhayangkara itu mencerminkan tingkah laku dan perbuatan anggota saka bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara atau membina tertib hukum dan ketentraman masyarakat yang mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang mampu menujang keberhasilan pembagunan, serta mampu menjamin tetap tegak nya NKRI yang bersendikan pancasila dan UUD NRI tahun 1945.

Saka Bahari

Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan Karya ini membidangi bidang Kelautan. Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari. Krida-krida dalam Saka Bahari, sebagai berikut. 1. Krida Sumberdaya Bahari 2. Krida Jasa Bahari 3. Krida Wisata Bahari 4. Krida Reksa Bahari

Saka Bakti Husada

Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Sebagai dasar dari pelaksanaan kegiatan Saka Bakti Husada, maka diterbitkannya petunjuk penyelenggaraan nomor 053 tahun 1985. Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut. 1. Krida Bina Lingkungan Sehat 2. Krida Bina Keluarga Sehat 3. Krida Penanggulangan Penyakit 4. Krida Bina Gizi 5. Krida Bina Obat 6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut. Krida Bina Lingkungan Sehat 1. Penyehatan Perumahan 2. Penyehatan Makanan dan Minuman 3. Pengamanan Pestisida 4. Pengawasan Kualitas Air 5. Penyehatan Air Krida Bina Keluarga Sehat 1. Kesehatan Ibu 2. Kesehatan Anak 3. Kesehatan Remaja 4. Kesehatan Usia Lanjut 5. Kesehatan Gigi dan Mulut 6. Kesehatan Jiwa Krida Penanggulangan Penyakit 1. Penanggulangan Penyakit Malaria 2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah 3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila 4. Penanggulangan Penyakit Diare 5. Penanggulangan Penyakit TB Paru Krida Bina Gizi 1. Perencanaan Menu 2. Dapur Umum Makanan/Darurat 3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu 4. Penyuluh Gizi 5. Mengenal Keadaan Gizi Krida Bina Obat 1. Pemahaman Obat 2. Taman Obat Keluarga 3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif 4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan 5. Pembinaan Kosmetik Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1. Bina PHBS di Rumah 2. Bina PHBS di Sekolah 3. Bina PHBS di Tempat umum 4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah 5. Bina PHBS di Tempat kerja

6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan 7. Imunisasi 8. Gawat Darurat 9. HIV / AIDS

Saka Keluarga Berencana

Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Krida-krida Saka Keluarga Berencana, sebagai berikut. 1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR) 2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK) 3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE) 4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

Saka Taruna Bumi

Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi, sebagai berikut. 1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan 2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan 3. Krida Perikanan

4. Krida Peternakan 5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura. SKK Bidang Taruna Bumi adalah sebagai berikut Krida Pertanian Tanaman Pangan, terdiri atas 6 (enam) SKK, yakni: 1. SKK Petani Padi 2. SKK Petani Jagung 3. SKK Petani Kacang Kedelai 4. SKK Petani kacang Tanah 5. SKK Petani Ubi Kayu 6. SKK Petani Ubi Jalar. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan, terdiri atas 11 (sebelas) SKK, yakni: 1. SKK Petani Cengkeh 2. SKK Petani Kelapa 3. SKK Petani Karet 4. SKK Petani Obat-obatan 5. SKK Petani Kopi 6. SKK Petani Panili 7. SKK Petani Coklat 8. SKK Petani Lada 9. SKK Petani Kapas 10. Petani Tembakau 11. SKK Petani Tebu. 1. SKK Peternak Kerbau 2. SKK Peternak Sapi 3. SKK Peternak Kuda 4. SKK Peternak Sapi Perah 5. SKK Peternak Kambing 6. SKK Peternak Babi 7. SKK Peternak Puyuh 8. SKK Peternak Kelinci 9. SKK Peternak Ayam 10. SKK Peternak Itik 11. SKK Peternak Lebah 12. SKK Peternak Merpati. Krida Perikanan, mempunyai 9 (sembilan) SKK, yakni: 1. SKK Petani Ikan Nila 2. SKK Petani Ikan Mas 3. SKK Petani Ikan Gurami 4. SKK Petani Ikan Lele 5. SKK Petani Katak 6. SKK Petani Belut 7. SKK Petani Bandeng 8. SKK Petani Udang 9. SKK Petani Ikan Hias. Krida Peternakan, mempunyai 12 (dua belas) SKK, yakni:

Krida Pertanian Tanaman Holtikultura, mempunyai 32 (tiga puluh dua) SKK, yakni: 1. SKK Petani Rambutan 2. SKK Petani Pisang 3. SKK Petani Mangga 4. SKK Petani Nanas 5. SKK Petani Durian 6. SKK Petani Semangka 7. SKK Petani Apel 8. SKK Petani Salak 1. SKK Petani Pepaya 2. SKK Petani Jeruk 3. SKK Petani Anggur 4. SKK Petani Jambu 5. SKK Petani Duku 6. SKK Petani Alpokat 7. SKK Petani Tomat 8. SKK Petani Cabe 1. SKK Petani Bayam 2. SKK Petani Kangkung 3. SKK Petani Kacang Panjang 4. SKK Petani Kubis 5. SKK Petani Sawi 6. SKK Petani Wortel 7. SKK Petani Suplir 8. SKK Petani Palma 1. SKK Petani Cemara 2. SKK Petani Anggrek 3. SKK Petani Mawar 4. SKK Petani Melati 5. SKK Petani Kaktus 6. SKK Petani Seledri 7. SKK Petani Bonsai 8. SKK Petani Bawang Putih/Merah

Saka Wanabakti

Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. Krida-krida dalam Saka Wanabakti, sebagai berikut. 1. Krida Tata Wana 2. Krida Reksa Wana 3. Krida Bina Wana 4. Krida Guna Wana.

Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK, yakni: 1. SKK Perisalah Hutan 2. SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan 3. SKK Penginderaan Jauh. Krida Reksa Wana, terdiri atas 13 (tiga belas) SKK, yakni: 1. SKK Keragaman Hayati 2. SKK Konservasi Kawasan 3. SKK Perlindungan Hutan 4. SKK Konservasi Jenis Satwa 5. SKK Konservasi Jenis Tumbuhan 6. SKK Pemanduan 7. SKK Penulusuran Gua 8. SKK Pendakian 9. SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 10. SKK Pengamatan Satwa 11. SKK Penangkaran Satwa 12. SKK Pengendalian Perburuan 13. SKK Pembudidayaan Tumbuhan. Krida Bina Wana, mempunyai 7 (tujuh) SKK, yakni: 1. SKK Konservasi Tanah dan Air 2. SKK Perbenihan 3. SKK Pembibitan 4. Penanaman dan Pemeliharaan 5. SKK Perlebahan 6. SKK Budidaya Jamur 7. SKK Persuteraan Alam. Krida Guna Wana, mempunyai 6 (enam) SKK, yakni:

1. SKK Pengenalan Jenis Pohon 2. SKK Pencacahan Pohon 3. SKK Pengukuran Kayu 4. SKK Kerajinan Hutan Kayu 5. SKK Pengolahan Hasil Hutan 6. SKK Penyulingan Minyak Astiri.

Saka Wira Kartika

Saka Wira Kartika baru berupa saka rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan. Krida-krida dalam Saka Wira Kartika, sebagai berikut. 1. Krida Survival 2. Krida Pionering (Perintis) 3. Krida Mountainering 4. Krida Navigasi Darat 5. Krida penanggulangan bencana alam

Saka Kalpataru
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kwarnas gerakan Pramuka telah menginisiasi lahirnya SAKA Lingkungan yang di beri nama SAKA KALPATARU, kerjasama ini bermula dari Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 17/MENLH/11/2011 dan No. 014/PK-MoU/11/2011 tentang Pelaksanaan Program dan Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Saka Kalpataru merupakan satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan, dan kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega serta sebagai wadah untuk menanamkan kepedulian dan rasa tanggungjawab dalam mengelola, menjaga, dan mempertahankan dan melestarikan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang. Pembentukan Saka Kalpataru bertujuan untuk memberi memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk

menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan ,pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan khususnya yang berkaitan dengan substansi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang menjadi bekal penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan Negara. Satuan Karya Pramuka Kalpartaru untuk tahap awal meliputi tiga Krida yaitu : 1. Krida 3R (Reduce, Reuse, Recycle), 2. Krida Perubahan Iklim, dan 3. Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati. Untuk tahap berikutnya yaitu tahun 2014, Krida SAKA Kalpataru akan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dalam pengelolaan lingkungan. http://www.menlh.go.id/peningkatankapasitas-pamong-dan-instruktur-saka-lingkungan

Berlaku di daerah tertentu


Saka Bina Sosial

Saka Bina Sosial adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang usaha kesejahteraan sosial guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini.

Saka Kerohanian
Saka Kerohanian adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan kerohanian menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu saka ini pernah aktif di bawah binaan Kwartir Cabang Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Kerohanian sudah tidak ada lagi.

Saka Panduwisata

Saka Panduwisata adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Pariwisata yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha lain yang terkait dibidang tersebut. Berbeda dengan Saka-saka yang lain. Saka Panduwisata dapat kedudukan di Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), meskipun dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwarda Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini. Krida-krida dalam Saka Panduwisata, sebagai berikut.[2] 1. Krida Bina Obyek Wisata 2. Krida Bina Pramuwisata 3. Krida Bina Sarana Wisata 4. Krida Bina Seni Budaya

Saka Pekerjaan Umum


Saka Pekerjaan Umum adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang pekerjaan umum guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Dulu ini adalah salah satu saka yang cukup aktif yang berada di bawah binaan Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Sekarang Saka Pekerjaan Umum sudah tidak ada lagi.

Saka Pustaka

Saka Pustaka adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang kepustakaan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Saka Pustaka dapat kedudukan di Perpustakaan Umum, meskipun demikian dapat pula berkedudukan di Kwartir Cabang. Sejauh ini hanya Kwartir Daerah Jawa Tengah yang mempunyai secara resmi Saka ini. Saka Pustaka dimotori oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Blora, yang mendapat sambutan baik dari Kwartir Cabang Blora maupun Perpustakaan Pusat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dan pada tanggal 29 Desember 2007 secara resmi Saka Pustaka diresmikan di Pendopo Bupati Blora dengan ditandai Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Daerah Jawa Tengah oleh Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah dan Pelantikan Pengurus Saka Pustaka Kwartir Cabang Blora oleh Ketua Kwartir Cabang Blora.[3]

Lambang Saka Pustaka memiliki arti bahwa Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega (2 tunas kelapa warna coklat) yang tergabung kedalam Saka Pustaka harus mempunyai pancaran semangat (matahari) serta kemauan untuk bisa menjadi kader pembangunan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi (buku) yang dapat membantu melembagakan budaya baca dan belajar bagi semua anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya dengan tetap berpijak pada landasan Pancasila (Segi Lima) dan sifat-sifat budi luhur manusia (persahabatan = warna biru, kesucian = bintang warna putih, keberanian = warna merah dan elegan/kesatriya = warna hitam) untuk menuju kejayaan/kemakmuran (warna kuning).[4] Krida-krida dalam Saka Pustaka, 1. Krida Layanan Perpustakaan (Yanpus) 2. Krida Pengembangan Bahan Pustaka (Baka) 3. Krida Pengembangan Perpustakaan (Peta) 4. Krida Deposit dan Penerbitan (Debit)

Saka Teknologi

Saka Teknologi adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang ilmu teknologi guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Sejauh ini Saka Teknologi hanya ada di Kwartir Cabang Purworejo. Berbeda dengan Kwartir Darah Nusa Tenggara Barat menamakan Saka Teknologi dengan penamaan Saka Informasi dan Teknologi.[5]

Saka Telematika
Saka Telematika adalah Satuan Karya Pramuka yang membidangi masalah teknologi dan informasi, saka ini terbilang baru dan dirintis oleh Kwartir Daerah Jawa Barat dengan bekerja sama dengan Telkom sejak Maret 2011 yang lalu, Saka Telematika ditandatangani oleh Direktur Konsumer Telkom, I Nyoman G. Wiryanata bersama Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf Effendi di GKP Telkom di Jalan Japati 1 Bandung. Cianjur dan Bekasi adalah beberapa daerah di Indonesia yang telah membentuk saka tersebut. Tujuan dibentuknya Saka Telematika ini adalah menjadikan ikon terbaru dari Pramuka sendiri juga mendukung 3,3 juta blog Pramuka Jawa Barat, tujuan lainnya memiliki rasa cinta kepada telekomunikasi, edutainment, multimedia dan informatika Indonesia yang menjadikan Pramuka Indonesia lebih dekat dengan fitur-fitur teknologi yang semakin berkembang. Saka Telematika terdiri dari 4 krida yakni: 1. Krida Telekomunikasi 1. SKK Jaringan Telekomunikasi 2. SKK Jasa Telekomunikasi

3. SKK Interkoneksi Telekomunikasi 2. Krida Informatika 1. SKK Internet (Web) 2. SKK E-Commerce 3. SKK Social Networking 3. Krida Media 1. SKK Broadcast 2. SKK Video 3. SKK Teleconfrence 4. SKK Design Grafis 4. Krida Edutainment 1. SKK Game Online 2. SKK Content

A Istilah Adik Ambalan Penegak Andalan Andik Pengertian Panggilan untuk Pramuka yang lebih muda usia/tingkatannya Satuan Pra-muka Penegak yang terdiri atas 4 5 sangga atau sekitar 40 orang penegak. Sebutan untuk pengurus Kwartir. (sing.) Anak Didik. Sebutan untuk peserta didik Pramuka.

Apel Api unggun B Istilah Bahari

Upacara singkat. Biasanya untuk mengecek kesiapan anak buah. Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api untuk bergembira. Biasanya diawali dengan upacara penyalaan.

Pengertian Saka Bahari; Pramuka cinta kelautan; Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan penambahan ketrampilan khusus di bidang maritim dan kelautan. Saka Bakti Husada; Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan ketrampilan khusus di bidang medis dan kesehatan (bhs) Pengawal; Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak. Tingkatan kedua SKU Siaga. (bhs) Tempat penjaga ramuan bangunan; Satuan terkecil Pramuka siaga yang terdiri atas 5 10 orang.

Bakti Husada Bantara Bantu Barung

Saka Bhayangkara ; Pramuka cinta ketertiban; Kepramukaan yang Bhayangk diselenggarakan bekerjasama dengan Kepolisian RI dengan penambahan ara ketrampilan khusus bidang ketertiban masyarakat Brownie Bucik Bunda C Istilah Pengertian (inggris) Siaga putri. Sebutan untuk Pembantu Pembina Siaga Putri Sebutan untuk Pembina Siaga Putri

Candradim Nama Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Tingkat uka Nasioanal (Lemdikanas). Candrabira Nama Lemdikada Jawa Tengah wa Crew Cub (inggris) Ambalan (inggris) Siaga Putra

Cubmaster (inggris) Pembina Pramuka Siaga Putra. D

Istilah D Dasa Dharma Dewan Ambalan; Dewan Ambalan Penegak

Pengertian Singkatan atau kode untuk Pramuka Pandega. Kode Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota dewasa. Organisasi dalam Ambalan Penegak yang beranggotakan Pimpinan Sangga dan Wapinsa yang bertugas mengatur kegiatan dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang Pradana. Organisasi/badan otonom kwartir dengan anggota para Penegak dan Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam mengelola Pramuka Penegak dan Pandega. Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang berang-gotakan pinru dan wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam pasukan itu. Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida dan wakilnya, bertugas mengatur kegiatan saka. (sing.) Penggladian Pimpinan Regu; Pemberian materi kepada Pinru yang diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada teman-temannya. - DKR (sink.) Dewan Kerja Ranting; dewan kerja di tingkat ranting ([kecanatan])

Dewan Kerja

Dewan Penggalang Dewan Saka

Dianpinru

DKC DKD DKN Dwi Dharma Dwi Satya E Istil Pengertian ah

(singk.) Dewan Kerja Cabang; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Cabang ([[Kabupaten/ kota]) (sing.) Dewan Kerja Daerah; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi). (sing.) Dewan Kerja Nasional; Dewan Kerja di tingkat Kwartir Nasional. Kode Moral untuk Pramuka Siaga. Satya (Janji) untuk Siaga.

ETK (Sing.) Estafet Tunas Kelapa; Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna

memperingati HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian) melalui rute yang telah ditentukan. G Istilah G Gang Pengertian Kode atau singkatan untuk Penggalang (inggris) Sangga

Gladi Kegiatan di alam bebas yang bertujuan menguji ketrampilan peserta Tangguh didik. Group Guide Guider Gudep I Istilah Instruktur Instruktur Muda J Istilah Pengertian Jambor Pertemuan Penggalang; Perkemahan Besar Pramuka e Penggalang Jamcab Jamda Jamnas (sing.) Jambore Cabang. Jambore di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten) (sing.) Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi) (sing.) Jambore Nasional. Jambore di tingkat Kwartir Nasional. Pengertian Orang dengan ketrampilan di bidang tertentu yang ikut membantu di Kepramukaan, biasanya di dalam lingkungan Satuan karya. Instruktur yang masih berusia muda; Penegak/Pandega yang ikut membantu membina di golongan bawahnya (Penegak pada Penggalang) (inggris) Gugusdepan / Gudep (inggris) Penggalang Putri (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putri (sing.) Gugusdepan; Pangkalan keanggotaan bagi peserta didik pramuka dan anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik.

Jamran (sing.) Jambore Ranting) Jambore di tingkat Kwartir

Ranting (Kecamatan) K Istilah Pengertian

Kabaret Topi Pramuka Putra; Kacu Kakak Kemah Safari Kerani KIM KMD KML Dasi Pramuka putra Sebutan / panggilan untuk pembina Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota Pramuka Dewasa lainnya. Kemah berpindah tempat. Sekretaris (biasanya dalam lingkungan Dewan Kerja / Dewan Ambalan / Dewan Penggalang / Dewan Saka) Permainan dengan panca indera. (sing.) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. (sing) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan.

Kompas Alat untuk menentukan Arah mata angin. Korsa KPD KPL Krida Kurvey Kwarcab (sing.) Kordinator Desa, di bawah Kwarran. (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar. (sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan. Satuan terkecil dalam saka yang terdiri atas 5 10 orang yang mengkhususkan diri mempelajari ketrampilan tertentu. Jaga tenda secara bergantian. (sing.) Kwartir Cabang; Kwartir ditingkat Cabang / Kabupaten / Kota. Di bawah Kwarda.

Kwarcari Pengurus harian Kwartir. Kwarda (sing.) Kwartir Daerah; Kwartir ditingkat Provinsi, di bawah Kwarnas.

Kwarnas (sing) Kwartir Nasional; Kwartir ditingkat Nasional / Pusat Kwarran Kwartir (sing.) Kwartir Ranting; Kwartir ditingkat Ranting/Kecamatan. Di bawah Kwarcab. Organisasi Eksekutif (pelaksana) yang bertugas mengatur dan mengelola

kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan Pramuka) yang beranggotakan para Andalan. L Istilah Laksana Pengertian Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak.

Lemdikac (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang ab (Kabupaten) Lemdikad (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah a (Provinsi) Lemdikan (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional. as LT M Istilah Mabi Pengertian (sing.) Majlis Pembimbing; Organisasi dari unsur Pemerintah dan masyarakat guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan Pramuka. (Sing.) Lomba Tingkat; Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu. Terdiri atas LT I, LT II, LT III, LT IV dan LT V.

Mabicab (sing.) Majlis Pembimbing Cabang; Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten. Mabida (sing.) Majlis Pembimbing Daerah; Mabi ditingkat Daerah/Provinsi.

Mabigus (sing.) Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep. Mabinas (sing.) Majlis Pembimbing Nasional; Mabi ditingkat Nasional/Pusat. Mabiran (sing.) Majlis Pembimbing Ranting; Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan. Madya MCK Mugus Munas (bhs) Tengah; Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega. (sing.) Mandi Cuci Kakus; Kamar Mandi dan WC. (sing.) Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gudep. Dilaksanakan 3 tahun sekali. (sing.) Musyawarah Nasional. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gerakan Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali.

Mula

Tingkatan pertama SKU Siaga.

Manggar Bunga Kelapa; Sebutan untuk TKU Penggalang. Maping Muscab Musda Pemetaan; terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi. (sing.) Musyawarah Cabang. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali. (sing.) Musyawarah Daerah. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.

(sing.) Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra. Muspanit Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja ra dan pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra dilaksanakan diKwartir Ranting hingga Kwartir Nasional. Musran MWT P Istilah Pack Padvinder Pakcik Pamong Saka Pandega Pandu Pengertian (inggris) Perindukan Siaga. sebutan untuk Pramuka pada masa penjajahan Belanja. sebutan atau panggilan untuk Pembantu Pembina Siaga Putra. Pembina Saka Pramuka usia 21-25 tahun. Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh KH. Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh organisasi kepramukaan pribumi. Sketsa Pemandangan; salah satu materi kepramukaan yaiti dengan menggambar suatu kondisi geografis suatu medan dalam bentuk gambar sketsa. (bhs) Tempat suku berkumpul; Satuan Pramuka Penggalang yang terdiri atas 40 orang atau 4-5 regu. (inggris) Regu. (sing.) Musyawarah Ranting. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Kwarran. Dilaksanakan 3 tahun sekali. (sing.) Memanfaatkan Waktu Terluang; Istirahat; Biasa digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti kemah, Muspanitra, Raimuna dll.

Panorama

Pasukan Patrol

Penegak

Anggota Gerakan Pramuka yang usia 16-20 tahun.

Penggalang Pramuka usia 11-15 tahun. Pembantu Pembina Pembina Pembina Gudep Pembina Satuan Sebutan untuk para pembantu Pembina dalam mendidik Kepramukaan. Sebutan untuk Pendidik dalam Gerakan Pramuka. Pengelola Gugusdepan yang dipilih dalam Musyawarah gugusdepan. Pembina yang mendidik sesuai dengan golongan usia didik (Siaga / Penggalang dll); Pembina dalam satuan Pramuka (Perindukan / Pasukan / Ambalan / Racana)

Perindukan (bhs) tempat berkumpul anak cucu; Satuan Pramuka Siaga yang terdiri Siaga atas 40 orang atau 4-5 barung. Persabhara (sing.) Perkemahan Saka Bhayangkara. Pesta Siaga Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perlombaan yang bersifat mendidik dan menyenangkan.

Pesta Karya Pertemuan anggota Saka dalam bentuk kegiatan bersama. Pinsa Pinru Pinrung Pionering Pita Leher Pradana Pramuka Pramuka Utama Pratama PW (sing.) Pimpinan Sangga. (sing.) Pimpinan Regu. (sing.) Pimpinan Barung (bhs) Keperintisan; Bangunan darurat. Secarik kain/pita merah putih yang diikatkan melingkar(leher) di kerah baju Pramuka putri. (sing.) Pemimpin Sangga Utama; Ketua Dewan Ambalan Penegak; Ketua Dewan Saka. (sing.) Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yang suka Bekerja, Sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka. Pramuka tertinggi; di jabat oleh Presiden RI (sing.) Pemimpin Regu Utama; Ketua Dewan Pasukan Penggalang]. (sing.) Perkemahan Wirakarya; Kemah Bakti.

Purwa R Istilah Racana Penegak Raicab Raida Rainas Raimuna Rairan Rakit Ramu Ranger Regu Rover S Istilah

(bhs) rendah; Tingkatan pertama SKK Penggalang, Penegak dan Pandega.

Pengertian (bhs) Pondasi; Satuan Pramuka Pandega yang terdiri atas 40 orang. (sing.) Raimuna Cabang (sing.) Raimuna Daerah. (sing.) Raimuna Nasional. Pertemuan Penegak; Perkemahan Besar Pramuka Penegak. (sing.) Raimuna Ranting. Tingkatan Kedua SKU Penggalang. Tingkatan pertama SKU Penggalang. (inggris) Pramuka Penegak Putri. (bhs) gardu/tempat ronda; Satuan terkecil Pramuka Penggalang (inggris) Pramuka Penegak Putra.

Pengertian (sing.) Satuan Karya Pramuka; Kepramukaan yang memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kejuruan (khusus) yang pelaksanaanya atas kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan Badan / instansi lain. Huruf rahasia. Salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca suatu berita dengan menggunakan kode-kode penulisan tertentu. (bhs) Gubug; Satuan terkecil Pramuka Penegak yang terdiri atas 5 10 orang, dipimpin oleh seorang Pinsa. Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu; Panitia

Saka

Sandi Sangga Sangga

Kerja SAR

Kegiatan. (sing.) Search and Rescue; Cari dan selamatkan; Salah satu krida dalam Saka Bhayangkara.

Setanga Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra; n Leher Scout (inggris) Pramuka Penggalang Putra

Scouter (inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putra. Siaga Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun. Metode kepemimpinan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantoro, menurut metode itu, seorang pemimpin harus berpegang pada berprinsip; Ing Ngarso sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (di tengah membangun kehendak) dan Tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan) (inggris) Barung. (sing.) Syarat-syarat Kecakapan Khusus; Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan TKK. (sing.) Syarat-syarat Kecakapan Umum; syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan TKU. Pemimpin Barung Utama; Pemimpin Perindukan siaga. Melihat dari dekat; melihat lokasi sebelum dijadikan tempat kegiatan. Kemampuan untuk bertahan hidup dengan mengatasi berbagai rintangan dan cobaan.

Sistem Among

Six SKK SKU Sulung Survey Survival T

Istilah Pengertian T Singkatan atau kode untuk Pramuka Penegak.

TAKANA (sing.) Pesta Karya Nasional. S TAKADA (sing.) Pesta Karya daerah. TAKACA (sing.) Pesta Karya Cabang. B TAKARA (sing.) Pesta Karya Ranting.

N Tata Tekpra m Terap Tingkatan ketiga SKU Pramuka siaga (sing.) Teknik Kepramukaan, seperti tali temali, semaphore, maping dll. Tingkatan ketiga SKU Penggalang.

Tetamp Selendang/selempang yang dipasangi TKK dikenakan pada seragam an Pramuka. Tigor (sing.) Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau mendali. (sing.) Tanda Ikut Serta Kegiatan. Diberikan setelah mengikuti suatu kegiatan. Biasanya berbentuk mendali atau lencana yang dikenakan di baju Pramuka sampai batas waktu tertentu. (sing.) Tanda Kecakapan Khusus; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan SKK. (sing.) Tanda Kecakapan Umum; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan SKU.

Tiska

TKK TKU

Topogra Tanda medan pada peta; tanda-tanda pada peta yang menunjukkan fi keadaan sebenarnya. Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka Trisatya dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk Pramuka lainnya. Troop Turba U Istilah Pengertian Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya mengadakan Ulang pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk Pramuka Penegak, Janji Pandega dan anggota dewasa. Utama Tingkatan ketiga TKK Penggalang, Penegak dan Pandega. W Istilah Pengertian (inggris) Pasukan Penggalang. (sing.) Turun Bawah; Melihat/ memantau kegiatan bawahan / anak buah.

(sing.) World Associations of Girl WAGGG Guides and Girl Scouts; Organisasi S Pramuka Putri se-Dunia. Wide Game Permainan Besar; Kegiatan bersifat permainan edukatif yang dilaksanakan secara masal. (sing.) World Organization of Scout saka pramuka yang Wirakarti Movement; Organisasi Pramuka Putra bekerjasama dengan TNI ka se-Dunia. Angkatan darat

WOSM Y

Istil Pengertian ah Yand Sebutan atau panggilan untuk Pembina Pramuka a Siaga Putra.

Gerakan Pramuka Indonesia


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Gerakan Pramuka Indonesia

Lambang Gerakan Pramuka berupa Tunas Kelapa

Pimpinan Didirikan Pembubaran Negara Bumi Perkemahan Website

Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, M.P.H (2008-2013) 14 Agustus 1961

Indonesia Bumi Perkemahan Tien Soeharto Cibubur Jakarta Website Resmi Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya. "Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejarah

Lambang identitas dari INPO yang berupa bendera merah dan putih berukuran 84 cm X 120 cm. Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.[1] Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) .[1] Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926. [1] Pendirian gerakan ini pada tanggal 14 Agustus 1961 sedikit-banyak diilhami oleh Komsomol di Uni Soviet.[2]

Organisasi Kepanduan Indonesia di seputaran tahun 1920-an. Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengabsahkan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini, maka Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan. [3] Tujuan Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka: a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;

b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersamasama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan. [4] Prinsip Dasar Kepramukaan

Lambang Kwarnas Gerakan Pramuka Indonesia Artikel utama untuk bagian ini adalah: Prinsip Dasar Kepramukaan Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar [4] sebagai berikut:

Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya Peduli terhadap dirinya pribadi Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka

Metode Kepramukaan Artikel utama untuk bagian ini adalah: Metode Kepramukaan Metode Kepramukaan[4] merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:

pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

belajar sambil melakukan; kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi; kegiatan yang menarik dan menantang; kegiatan di alam terbuka; kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan; penghargaan berupa tanda kecakapan; dan satuan terpisah antara putra dan putri;

Keanggotaan Anggota Gerakan Pramuka[5] terdiri dari Anggota Muda dan Anggota Dewasa. Anggota Muda adalah Peserta Didik Gerakan Pramuka yang dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya : 1. Golongan Siaga merupakan anggota yang berusia 7 s.d. 10 tahun 2. Golongan Penggalang merupakan anggota yang berusia 11 s.d. 15 tahun 3. Golongan Penegak merupakan anggota yang berusia 16 s.d. 20 tahun 4. Golongan Pandega merupakan anggota yang berusia 21 s.d. 25 tahun Anggota yang berusia diatas 21 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas : 1. Tenaga Pendidik yang terdiri atas :

Pembina Pramuka Pelatih Pembina Pembantu Pembina Pamong Saka Instruktur Saka

2. Fungsionaris terdiri atas :


Ketua dan Andalan Kwartir (Ranting s.d. Nasional) Staf Kwartir (Ranting s.d. Nasional) Majelis Pembimbing (Gugus Depan s.d. Nasional)

Pimpinan Saka (Cabang s.d. Nasional)

3. Anggota Gugus Dharma Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011) [6] , menjadikan Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan terbesar di dunia. Lambang Artikel utama untuk bagian ini adalah: Lambang Pramuka Lambang Gerakan Pramuka[4] adalah Tunas Kelapa, Sifat Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :

Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa. Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja

Lagu H. Mutahar salah seorang pejuang, penggubah lagu dan tokoh Pramuka menciptakan sebuah Hymne Pramuka bagi Gerakan Pramuka. Lagu itu berjudul Hymne Pramuka. Hymne Pramuka menjadi lagu yang selalu dinyanyikan dalam upacara-upacara yang dilaksanakan dalam Gerakan Pramuka. Syair lagu Hymne Pramuka adalah Kami Pramuka Indonesia Manusia Pancasila Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan agar jaya, Indonesia, Indonesia tanah air ku

Kami jadi pandumu. Badge Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (sekarang) Sumatera

NAD

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Bengkulu

Riau

Kepulauan Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Lampung

Bangka Belitung Jawa

Jakarta

Jawa Barat

Banten

Jawa Tengah

Yogyakarta

Jawa Timur Kalimantan

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur Bali dan Nusa Tenggara

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur Sulawesi

Sulawesi Barat

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo Kepulauan Maluku dan Papua

Maluku

Maluku Utara

Papua

Papua Barat Lambang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (dulu)

Kwartir Daerah Jawa Barat

Kwartir Daerah Irian Jaya

Kwartir Daerah Sumatera Barat

Kwartir Daerah Timor Timur

Organisasi Gerakan Pramuka Indonesia. Gerakan Pramuka sebagai sebuah Organisasi yang diresmikan pada tanggal 14 Agustus 1961 memiliki struktur yang sangat baik dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi Negara. Berikut ini adalah struktur Organisasi Gerakan Pramuka.

Keterangan Singkat : Presiden Indonesia berperan sebagai pramuka utama selama masa jabatanya Mabinas (Majelis Pembimbing Nasional)

Mabida (Majelis Pembimbing Daerah) Mabicab (Majelis Pembimbing Cabang) Mabiran (Majelis Pembimbing Ranting) Mabisa (Majelis Pembimbing Saka) Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan) Kwarnas (Kwartir Nasional) Kwarda (Kwartir Daerah) Kwarcab (Kwartir Cabang) Kwaran (Kwartir Ranting) Munas (Musyawarah Nasional) Musda (Musyawarah Daerah) Mucab (Musyawarah Cabang) Musran (Musyawarah Ranting) Mugus (Musyawarah Gugus Depan)

Selanjutnya Dalam hal ini : Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Nasional adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Nasional yakni Presiden dan Wakil Presiden Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Daerah adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Provinsi yakni Gubernur dan Wakil Gubernur Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Cabang adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kabupaten yakni Bupati dan Wakil Bupati Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Ranting adalah Pejabat Pemerintahan tingkat Kecamatan yakni Camat dan Wakil Wakil Camat Yang disebut Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan adalah Kepala Sekolah, Kepala Desa, Dosen atau perangkat yang memimpin Gugus Depan sebagai pangkalan Pramuka Pertama Pramuka. Catatan : Semua Ketua Majelis disingkat dengan nama Kama, Jadi akan ada Kamabinas, Kamabida, Kamabicab, Kamabiran, Kamabigus. Selanjutnya Pada Jenjang Kwartir, sama tingkatan pada Majelis Pembimbing. Hanya saja kwartir bersifat tetap selama masa periode Musyarawah yang ada, sedangkan pada jajaran Majelis Pembimbing Lebih berorientasi pada jabatan ke Pemerintahan : Di Kwartir Daerah Aceh Sendiri, Susunan kepengurusan Pramuka saat ini adalah : Kamabida : Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Terpilih Kakwarda Aceh : Muhammad Nazar, S.Ag

Kamabicab Aceh Tengah : Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah terpilih Kakwarcab : Ir. Syukur Kobath Sebenarnya masih ada susunan di bawah Kwartir yakni Dewan Kerja yang berwenang dalam menjalankan kegiatan operasional pramuka penegak dan pandega di wilayah kerja kwartirnya (akan dijelaskan pada sesi khusus DK) Demikianlah tentang Struktur Organisasi Gerakan Pramuka Indonesia , sedikit rumit untuk dibahas namun begitu mudah untuk di memahaminya. Untuk itu jika ada pertanyaan kami sudah siapkan kotak komentar. Salam Pramuka

Anda mungkin juga menyukai