Anda di halaman 1dari 8

Materi saka Bhayangkara

I. PENGERTIAN
a. Satuan Karya Pramuka disingkat saka, adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangfkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. Bhayangkara berasal dari bahasa Sansekerta, yang mengandung arti penjaga, pengawal,
pengaman, dan pelindung keselamatan Negara dan bangsa.
c. Saka Bhayangkara adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan
bakat serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang
baik, peduli terhadap keamanan, ketertiban masyarakat di lingkungan baik local, nasional
maupun internasional.
d. Dewan Saka Bhayangkara adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ara
ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin
pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari hari.
e. Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari Saka Bhayangkara sebagai wadah
kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang
beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang.
f. Kebhayangkaraan adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan Negara dalam rangka
menjamin tetap tegaknya Negara kesatuan republic Indonesia yang berdasarkan pancasila dan
Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
II. DASAR
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, jo Nomor 24 tahun 2009,
tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Kwartir Ranting Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 tentang
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Ketua Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka No. Pol: Kep/08/V/1980 dan Nomor : 050 tahun 1980 tangal 5 Februari 1980
tentang kerja sama dalam usaha pembinaan dan pembangunan pendidikan Kebhayangkaraan dan
Kepramukaan.
4. Kepurtusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 032 tahun 1989 tanggal 4 Maret
1989 tentang petunjuk penyelengaraan Satuan Karya Pramuka.
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tangal 22 November
2003 tentang Pola Dasar Pemantapan Satuan Karya Pramuka.
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tentang Pola Dasar
Pemantapan Satuan Karya Pramuka.
III. TUJUAN
Tujuan dibentuk saka bhayangkara adal;ah untuk mewujudkan kader kader bangsa yang
memiliki akhlak dan moral pancasila guna ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam gerakan pramuka.
IV. SASARAN

Sasaran dibentuknya saka bhayangkara adalah agar pra anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan kebhayangkaraan dapat :
1) Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan dan keterampilan serta pengalaman dalam
kebhayangkaraan.
2) Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan
norma social yang berlaku dalam masyarakat
3) Memiliki sikap kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal
serta menanggulangi timbulnya setiap gangguan Kamtibmas sesuai dengan kapsasitasnya
sebagai Anggota Saka Bhayangkara.
4) Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangkal dan penyesuaian terhadap setiap
perubahanmaupun dinamika social dilingkungannya.
5) Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kebhayangkaraan kepada para anggota
gerakan Pramuka di Gugus Depannya.
6) Memiliki pengetahuan tentang perundang undangan Lalu Lintas, mampu menangani
kecelakaan Lalu Lintas pada tingkat pertama dengan memberikan pertolongan pertama pada
Gawat Dalurat dan pengaturan lalu lintas.
7) Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi
dilingkungannya untuyk kemudian segera menyerahkannya kepada polri
8) Mampu membatu polri dalam mengamankan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta
bersedia menajdi saksi
9) Mampu membantu memberikan pertolongan dan penyelamatan serta rehabilitasi ketentraman
masyarakat yang terganggu akibat konflik sosial, kcelakaan dan bencana alam yang terjadi di
lingkungannya.
10) Memahami dan mengaplikasikannya di lapangan setiap krida yang terdapat di dalam Saka
Bhayangkara untuk membatu tugas polri dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang mantap.
V. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Hak Anggota
1. Semua anggota mempunyai hak bicara, hak memilih dan dipilih sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di dalam gerakan pramuka
2. Semua anggota mempunyai hak mengikuti semua kegiatan Saka Bhayangkara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Kewajiban Anggota
1. Peserta didik anggota Saka Bhayangkara berkewajiban untuk memnajga nama baik Gerakan
Pramuka dan Sakanya serta aktif mengikuti kegiatan sakanya.
2. Menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan sehari hari sehingga
menjadi contoh teladan bagi keluarga dan masyarakat lingkungannya.
3. Menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan di bidang kebhayangkaraan kepada anggota
Pramuka di gugus depannya dalam rangka membantu memenuhi syarat kecakapan umum (SKU)
dan syarat kecakapan khusus (SKK)
4. Mentaati segala ketentuan yang berlaku dalam Saka Bhayangkara
5. Selalu hadir dalam setiap kegiatan kegiatan Saka Bhayangkara Darmaraja.
6. Membayar iuran Wajib Anggota
VI. SEJARAH

Saka Bhayangkara Polsek Darmaraja yang bermarkas di Kantor Kepolisian Sektor Darmaraja Jl.
Raya Darmaraja No. 252 Telp. (0262) 429 876 Darmaraja adalah salah satu dari beberapa Satuan
Karya yang masih eksis di wilayah kabupaten Sumedang dan dibentuk pada Bulan Maret dan
diresmikan tepatnya pada hari Jumat tanggal 24 Maret 2006 bertempat di Pendopo Kecamatan
Darmaraja. Pembentukan Saka Bhayangkara Darmaraja tidak lepas dari kerjasama Ambalan
Soedirman/Kartini, Polsek Darmaraja dan Kwartir Ranting Darmaraja serta berbagai tokoh
masyarakat yang peduli akan kemajuan Gerakan Pramuka. Pembentukan Saka Bhayangkara
Darmaraja di latar belakangi oleh pengajuan dari pihak Ambalan Soedirman/Kartini pada tahun
2005 namun hal tersebut tidak mendapat respon dari berbagai pihak, mulai tahun 2006 keinginan
pembentukan Saka Bhayangkara Darmaraja kembali di ajukan oleh Nandar Sutisna selaku
angota Gerakan Pramuka Ambalan Soedirman kepada Ketua Kwartir Ranting Darmaraja
( Suryadinata, S.Pd. MG) dan Kepala Kepolisian Sektor Darmaraja ( AKP. Moch Darkan,
S.Pd.I.) serta mendapat dukungan besar dari para Andalan Ranting khususnya Waka Prodik ( Hj.
Siti Rochmah, MG), dan Binawasa ( Tjutju Dalia,MG ).
Saka Bhayangkara Darmaraja terbentuk dengan Ketua Pimpinan Saka BRIPKA Katja, wakil
Ketua Usep Bahaudin,S.Pd. , Sekretaris BRIPKA Unadi (saat menjadi Brigadir), Pamong Saka
Putra Jajang Kurniawan,S.Pd. , Pamong Putri Tjutju Dahlia,MG. , dan beberapa anggota dari
Kepolisian dan Kwarran serta di Bantu oleh instruktur Edi (Cobra).
Saka Bhayangkara Darmaraja Angkatan Pertama berangotakan 14 orang dengan Ketua Dewan
Saka Nandar Sutisna, Sekretaris Gagan Freda Sulistian, Bendahara Siti Nurwahidah dan
beberapa anggota dari ambalan Soedirman/Kartini.
Pada tanggal 26 Maretnya Anggota Saka Bhayangkara Darmaraja mengadakan Perjalanan kaki
dari Polsek Darmaraja menuju Kecamatan Wado Dan Jatinunggal perjalanan tersebut
dilaksanakan selama 1 hari sampai kembali ke Polsek Darmaraja sekitar pukul 18.00 Wib,
perjalanan tersebut sebagai latihan pertama sekaligus pengambilan Bet Saka Bhayangkara.
Satuan Karya ini adalah satu-satunya Saka yang peminatnya paling banyak dibanding dengan
Saka-saka yang lain yang ada di Kecamatan Darmaraja Khususnya dan Kab. Sumedang pada
umumnya. Terbukti, tiap penerimaan calon anggota baru selalu mendapat respon yang sangat
baik dari berbagai sekolah/gugus depan. Selain fokus pada bidang kebayangkaraan, Saka
Bhayangkara Polsek Darmaraja juga mendalami berbagai macam materi kepramukaan umum.
Sehingga anggota Bhayangkara diharapkan kelak bisa menguasai bermacam teknik selain teknik
dari Saka Bhayangkara sendiri.
Pada Bulan Juli 2006 Saka Bhayangkara Darmaraja mengikuti kegiatan Jambore Nasional
sebagai panitia yang bertugas untuk pengamanan dan logistic di lokasi SUB CAMP Sungai
Cimanuk ( Arum Jeram ). Itulah awal kegiatan besar Saka Bhayangkara Darmaraja.
VII. KESAKAAN
SATUAN KARYA PRAMUKA (SAKA)Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan
guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Tujuan pembentukan Saka adalah untuk memberi wadah pendidikan bagi para Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega serta pemuda Indonesia untuk :
1) mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif
3) memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya

4) memberi bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara guna menunjang
pembangunan nasional sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupan serta dinamika
Gerakan Pramuka, serta peranannya dalam pembangunan nasional.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan
usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut
dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan
peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan
perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Anggota Saka adalah :
1. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari Gugusdepan
2. Pramuka Penggalang Terap.
3. Pemuda berusia 14-25 tahun, dengan syarat khusus
Syarat menjadi Anggota Saka :
1. Mendapat izin dari orang tua/wali, Kepala Sekolah dan Pembina Gugusdepan
2. Berusia antara 14-25 tahun
3. Memenuhi syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh masing-masing Saka (misalnya
persyaratan mengenai kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan dan kepantasan dsb).
4. Bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan Saka
5. Bersedia dengan sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat, dimanapun, serta
setiap saat bila diperlukan.
6. Seorang Pramuka dapat pindah dari satu bidang ke Saka lainnya bila telah mendapatkan
sedikitnya 3 (tiga) buah TKK dan sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam) bulan pada Saka
tersebut.

Bidang-bidang Satuan Karya Pramuka, terdiri atas 9 (sembilan) Saka, yaitu :


1. Saka Bahari
2. Saka Bakti Husada
3. Saka Bhayangkara
4. Saka Dirgantara
5. Saka Keluarga Berencana (Kencana)
6. Saka Tarunabumi
7. Saka Wanabakti
8. Saka Pandu Wisata
9. Saka Wirakartika
Sasaran pembentukan Saka bagi Pramuka adalah agar selama dan setelah mengalami pendidikan
dalam Saka, mereka :
1. memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan yang dapat
mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan
negara.
2. meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya

3. memiliki rasa tanggungjawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta
tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. memiliki sikap dan cara berfikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan dalam
hidupnya.
5. dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggungjawab, berdaya guna dan tepat guna.
6. dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang positif, berdaya guna dan tepat guna sesuai
dengan minat dan bakatnya.
7. menjalankan secara nyata Tri Satya dan Dasa Darma.

Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para anggota Gerakan
Pramuka :
1. Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam
bidang kebhayangkaraan.
2. Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hukum dan
norma sosial yang berlaku dalam masyarakat
3. Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal
serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
4. Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap
perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
5. Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan
Pramuka di Gugusdepannya.
6. Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan
swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
7. Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi
di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
8. Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta
bersedia menjadi saksi.

SATUAN KARYA PRAMUKA BHAYANGKARA

(SAKA BHAYANGKARA)
Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban
masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan
nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang ikut
serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan
kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan
usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut
dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan
peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan
perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Anggota Saka Bhayangkara terdiri atas :
1. Peserta didik :
1) Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
2) Pramuka Penggalang yang berminat di bidang Kebhayangkaraan dan memenuhi syarat
tertentu.
2. Anggota dewasa :
1) Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka
2) Instruktur Saka Bhayangkara
3) Pimpinan Saka Bhayangkara
3. Pemuda yang berusia 14-25 tahun bukan anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi calon Saka
Bhayangkara, dengan ketentuan satu bulan setelah terdaftar sebagai calon anggota Saka
Bhayangkara, telah menjadi anggota salah satu Gugusdepan terdekat.
Syarat menjadi Anggota Saka Bhayangkara :
1. Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Bhayangkara, secara sukarela dan tertulis.
2. Bagi pemuda calon anggota Gerakan Pramuka, telah mendapat ijin dari orang tuanya/walinya,
dan bersedia menjadi anggota gugusdepan Pramuka setempat/terdekat.
3. Bagi Pramuka Penegak, Pandega, dan Penggalang diharapkan menyerahkan izin tertulis dari
pembina satuan dan pembina gugusdepannya, dan tetap menjadi anggota gugusdepan asalnya.
4. Bagi Pramuka Penggalang telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penggalang terap.
5. Bagi Pamong Saka Bhayangkara sedikitnya telah mengikuti Kursus Pembina Mahir Tingkat
Dasar.
6. Bagi instruktur Saka Bhayangkara bersedia secara sukarela memberikan pengetahuan,
keterampilan dan kecakapan dibidang kebhayangkaraan kepada anggota Saka Bhayangkara.
7. Sehat jasmani dan rohani serta dengan sukarela sanggup mentaati segala ketentuan yang
berlaku.
VIII. KRIDA
Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :

1. Krida Ketertiban Masyarakat


2. Krida Lalu Lintas
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
IX. TKK
Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK, yaitu :
1. SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
2. SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
3. SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
4. SKK Pengamanan Hukum

Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :


1. SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
2. SKK Pengaturan Lalu Lintas
3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 7 SKK :
1. SKK Pencegahan Kebakaran
2. SKK Pemadam Kebakaran
3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
4. SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
5. SKK Pncurian
6. SKK Penyelamatan
7. SKK Pengenalan Satwa
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP), mempunyai 5 SKK :
1. SKK Pengenalan Sidik Jari
2. SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
3. SKK Narkotika dan Obat-Obatan
4. SKK Uang Palsu
5. SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara
Arti Lambang
LAMBANG SAKA
a Bentuk : Lambang Saka Bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan panjang masing
masing sisi 5 cm,
b Isi Lambang Saka Bhayangkara
1. Lambang Kepolisian Republik Indonesia
- Perisai, dengan ukuran

Sisi atas : 3,5 cm


Sisi miring atas kiri : 1 cm
Sisi miring atas kanan : 1 cm
Garsi tegak tinggi : 8 cm
Garis tengah mendatar : 8 cm
- Bintang Tiga, masing masing dengan garis tengah 0,g cm
- Obor ukuran :
Tangkai : 1,3 cm
Nyala api : 1 cm
2. Gambar Lambang Gerakan Pramuka
Cikal kelapa 2 buah dengan ukuran :
Garis tengah kelapa : 1 cm
Tinggi tunas kelapa : 2 cm
Panjang akar : 0,5 cm
3. Tulisan dengan hurup besar yang berbunyi
SAKA BHAYANGKARA
c Warna
1. Warna dasar lambang Saka Bhayangkara : Merah
2. Warna dasar perisai bagian atas : Kuning
3. Warna dasar perisai bagian bawah : Hitam
4. Warna Tunas Kelapa : Kuning Tua
5. Warna Obor :
Nyala api : Merah
Tangkai Obor bagian bawah : Putih
Tangkai Obor bagian atas Hitam dan ditengahnya ada garis warana : putih
6. Warna Tiga Buah Bintang : Kuning Tua
7. Wrna Tulisan Saka Bhayangkara : Hitam
8. Warna Bingkai : Hitam lebar 0,5 cm
d Arti
1. Bentuk segi lima melambangkan falsafah pancasila
2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri Brata dan Catur Prasetya sebagai kode Etik
Kepolisian Negara republic Indonesia
3. Obor melambangkan Sumber Terang Sejati
4. Apti yang cahayanya menjulang tiga bagian melambangkan Triwikrana (tiga Pancaran
Cahaya) yaitu Kesadaran, Kewaspadaan, dan kebijaksanaan.
5. Tunas kelapa melambangkan lambang Gerakan Pramuka dengan segala arti kiasannya
6. Keseluruhan lambang Saka Bhayangkara itu, mencerminkan sikap, peri laku dan perbuatan
anggota Saka Bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara dan mebina
tertib hukum dan ketenraman masyarakat yang mampu menunjang keberhasilan pembangunan
serta mampu menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan
Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Anda mungkin juga menyukai