Anda di halaman 1dari 6

SAKA BHAYANGKARA POLRES BOYOLALI

Peranan anggota saka bhayangkara dalam keamanan dan


ketertiban masyarakat di desa madu

Disusun oleh :
Nama. : Melia Dwi Astuti
Asal sekolah. : SMK Negeri 1 Boyolali
Saka bhayangkara polres Boyolali.

Kata pengantar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya,
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa'atnya di akhirat.

Tidak lupa, penulis ucapan syukur kepada Allah SWT atas limpahan yang nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Saka Bhayangkara dengan
judul “peranan Anggota saka bhayangkara dalam keamanan dan ketertiban
masyarakat di desa madu ”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih ada yang kata sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik dan saran untuk makalah ini, agar makalah ini akan menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikianlah terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, penulis maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis ucapan terima kasih kepada semua pihak yaitu kepada pamong Saka
Bhayangkara kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah kami, sekian dan terima kasih.

Boyolali, 01 juli 2020.


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan


minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega  atau para pemuda usia antara 16-25
tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang
masing-masing mengkhususkan pada sub bidang ilmu tertentu. Setiap Krida
memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus
Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung
dengan Krida tertentu di Saka tersebut. Adapun krida-krida saka bhayangkara
antara lain:
 Krida Lalu Lintas (Lantas)

Fungsi Lantas adalah Penyelenggaraan tugas pokok POLRI bidang Lalu


Lintas dan merupakan penjabaran kemampuan teknis profesional khas
Kepolisian.
 Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)

     Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara. Artinya Tempat dimana


suatu tindak pidana dilakukan/terjadi, atau tempat dimana barang
bukti/korban berhubungan dengan tindak pidananya
 Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (PPB)

P2B adalah tindakan yang pertama kali dilakukan guna membantu dalam


mengevakuasi korban bencana alam atau kebakaran.
 Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas).

Tibmas adalah suatu cara pengendalian keamanaan yang berada


dilingkungan pedesaan dan perkotaan yang bertujuan untuk mangendalikan
gangguan-gangguan Kamtibmas yang berasal dari oknum manusia maupun
alam.

BAB II
ISI
2.1 Peranan saka bhayangkara bagi tibmas:
Memberikan sosialisasi tentang pentingnya keamanan dan ketertiban masyarakat
Agar dapat menciptakan rasa aman nyaman di lingkungan masyarakat. Memberi
pelatihan bagi masyarakat tentang cara menggunakan / memukul kentongan tanda
bahaya yang baik dan benar.
2.2 materi sosialisasi yang disampaikan:
 Pengertian SISKAMPLING
Suatu sistem yang merupakan hidup dan peranan tanggung jawab masyarakat
untuk mengamankan diri sendiri dan kelompok lingkungan masyarakat atas
kehendak dan kemampuan sendiri terhadap segala bentuk ancaman atau
gangguan.
 Pengertian POS KAMPLING
Suatu bangunan dengan ukuran tertentu tertentu yang khusus di gunakan
untuk melaksanakan kegiatan siskampling lingkungan masyarakat.
 Perlengkapan POS KAMLING
1.Buku mutasi
2.Daftar nama petugas
3.Buku tamu
4.Alat pemadam kebakaran
5.Alat pengamanan (pentungan, tongkat, tali, dll)
6.Jam dinding
7.Kentongan, peluit, alarm, media informasi dan komunikasi (HT dan Telp)
8.Senter
9.Alat P3K
10.Isyarat tanda bahaya
11.Peta wilayah / jadwal piket ronda
 Tanda Isyarat Bahaya
a.Pembunuhan             : 1kali • • • • •
b.Perampokan              :2kali •• •• •• •• ••
c.Kebakaran                 :3kali ••• ••• ••• ••• •••
d.Bencana alam           :4kali •••• •••• •••• •••• ••••
e.Pencurian                  :5kali ••••• ••••• •••••• •••••• •••••
f.Aman                         :6kali •••••• ••••••• ••••••• ••••••• •••••••
g.Kecelakaan lantas    :2kali jarak 1kali •• • •• • •• • •• • •• • •• • •• •
 Dasar terbentuknya siskampling
A.SKEP no 1977/1979 tentang pembahasan keamanan
B.UU Polri no 13/1961 tentang tugas pokok polisi
C.UU 45 pasal 30 ayat 2
D.KEPRES no 55 dan 56 tahun 1979
 Peran anggota saka bhayangkara dalam tibmas di desa madu.
1.Ikut menjaga situasi keamanan dan ketertiban di lingkungannya
2.Ikut memberi informasi kerawanan yang mengancam masyarakat
3.Ikut membina generasi muda untuk berpartisipasi dalam menciptakan kamtibmas
2.3. pelatihan yang dilakukan.
Tujuan dari adanya pelatihan ini adalah agar warga paham tentang cara
membunyikan kentongan dengan benar karena setiap pukulan kentongan
menandakan adanya bahaya yang ada di lingkungan maka cara membunyikan
kentongan juga harus tepat.
BAB III
Penutup

3.1 Simpulan
            Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa saka Bhayangkara
memiliki banyak peran dalam kehidupan bermasyarakat khususnya bagi para
pemuda/i. Mereka dapat memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap
dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika sosial dilingkungannya.

3.2 Saran
            Anggota Saka Bhayangkara diharapkan mampu memberikan latihan tentang
pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugus
depannya. Selain itu mampu menyelenggarakan pengalaman lingkungan serta
secara kwakarsa, swadaya, dan swasembada, serta secara nyata yang berguna
bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai