Anda di halaman 1dari 18

Materi saka Bhayangkara 3.

Keputusan Bersama Kepala Kepolisian


Republik Indonesia dan Ketua Kwartir
 I. PENGERTIAN Nasional Gerakan Pramuka No. Pol:
a. Satuan Karya Pramuka disingkat saka, Kep/08/V/1980 dan Nomor : 050 tahun 1980
adalah wadah pendidikan guna menyalurkan tangal 5 Februari 1980 tentang kerja sama
minat, mengembangfkan bakat dan dalam usaha pembinaan dan pembangunan
pengalaman para pramuka dalam berbagai pendidikan Kebhayangkaraan dan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepramukaan.
b. Bhayangkara berasal dari bahasa 4. Kepurtusan Kwartir Nasional Gerakan
Sansekerta, yang mengandung arti penjaga, Pramuka Nomor : 032 tahun 1989 tanggal 4
pengawal, pengaman, dan pelindung Maret 1989 tentang petunjuk penyelengaraan
keselamatan Negara dan bangsa. Satuan Karya Pramuka.
c. Saka Bhayangkara adalah wadah 5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
pendidikan guna menyalurkan minat dan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tangal 22
mengembangkan bakat serta pengalaman para November 2003 tentang Pola Dasar
pramuka penegak dan pandega dalam Pemantapan Satuan Karya Pramuka.
berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di 6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
bidang kebhayangkaraan sehingga mereka Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tentang
menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli Pola Dasar Pemantapan Satuan Karya
terhadap keamanan, ketertiban masyarakat di Pramuka.
lingkungan baik local, nasional maupun  
internasional. III. TUJUAN
d. Dewan Saka Bhayangkara adalah badan Tujuan dibentuk saka bhayangkara adal;ah
yang dibentuk oleh anggota Saka untuk mewujudkan kader – kader bangsa
Bhayangkara ara ditingkatnya yang yang memiliki akhlak dan moral pancasila
beranggotakan dari anggota krida Saka guna ikut serta bertanggungjawab terhadap
Bhayangkara yang bertugas memimpin keamanan dan ketertiban masyarakat melalui
pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara pendidikan kebhayangkaraan di dalam
sehari – hari. gerakan pramuka.
e. Krida adalah satuan kecil yang merupakan  
bagian dari Saka Bhayangkara sebagai wadah IV. SASARAN
kegiatan keterampilan tertentu, yang Sasaran dibentuknya saka bhayangkara adalah
merupakan bagian dari kegiatan Saka agar pra anggota Gerakan Pramuka yang telah
Bhayangkara yang beranggotakan maksimal mengikuti kegiatan kebhayangkaraan dapat :
10 (sepuluh) orang. 1) Memiliki pengetahuan, kemampuan,
f. Kebhayangkaraan adalah kegiatan yang kecakapan dan keterampilan serta pengalaman
berkaitan dengan keamanan Negara dalam dalam kebhayangkaraan.
rangka menjamin tetap tegaknya Negara 2) Memiliki sikap hidup yang tertib dan
kesatuan republic Indonesia yang berdasarkan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan
pancasila dan Undang – undang Dasar Negara hokum dan norma social yang berlaku dalam
Republik Indonesia Tahun 1945. masyarakat
  3) Memiliki sikap kebiasaan dan perilaku
II. DASAR yang tangguh sehingga mampu mencegah,
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia menangkal serta menanggulangi timbulnya
Nomor 238 tahun 1961, jo Nomor 24 tahun setiap gangguan Kamtibmas sesuai dengan
2009, tentang Anggaran Dasar Gerakan kapsasitasnya sebagai Anggota Saka
Pramuka. Bhayangkara.
2. Keputusan Kwartir Ranting Nasional 4) Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta
Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 daya tangkal dan penyesuaian terhadap setiap
tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan perubahanmaupun dinamika social
Pramuka. dilingkungannya.
5) Mampu memberikan latihan tentang 4. Mentaati segala ketentuan yang berlaku
pengetahuan kebhayangkaraan kepada para dalam Saka Bhayangkara
anggota gerakan Pramuka di Gugus 5. Selalu hadir dalam setiap kegiatan –
Depannya. kegiatan Saka Bhayangkara Darmaraja.
6) Memiliki pengetahuan tentang perundang – 6. Membayar iuran Wajib Anggota
undangan Lalu Lintas, mampu menangani  
kecelakaan Lalu Lintas pada tingkat pertama VI. SEJARAH
dengan memberikan pertolongan pertama Saka Bhayangkara Polsek Darmaraja yang
pada Gawat Dalurat dan pengaturan lalu bermarkas di Kantor Kepolisian Sektor
lintas. Darmaraja Jl. Raya Darmaraja No. 252 Telp.
7) Mampu melakukan tindakan pertama (0262) 429 876 Darmaraja adalah salah satu
terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan dari beberapa Satuan Karya yang masih eksis
yang terjadi dilingkungannya untuyk di wilayah kabupaten Sumedang dan dibentuk
kemudian segera menyerahkannya kepada pada Bulan Maret dan diresmikan tepatnya
polri pada hari Jum’at tanggal 24 Maret 2006
8) Mampu membatu polri dalam bertempat di Pendopo Kecamatan Darmaraja.
mengamankan TKP dan melaporkan kejadian Pembentukan Saka Bhayangkara Darmaraja
tersebut serta bersedia menajdi saksi tidak lepas dari kerjasama Ambalan
9) Mampu membantu memberikan Soedirman/Kartini, Polsek Darmaraja dan
pertolongan dan penyelamatan serta Kwartir Ranting Darmaraja serta berbagai
rehabilitasi ketentraman masyarakat yang tokoh masyarakat yang peduli akan kemajuan
terganggu akibat konflik sosial, kcelakaan dan Gerakan Pramuka. Pembentukan Saka
bencana alam yang terjadi di lingkungannya. Bhayangkara Darmaraja di latar belakangi
10) Memahami dan mengaplikasikannya di oleh pengajuan dari pihak Ambalan
lapangan setiap krida yang terdapat di dalam Soedirman/Kartini pada tahun 2005 namun
Saka Bhayangkara untuk membatu tugas polri hal tersebut tidak mendapat respon dari
dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang berbagai pihak, mulai tahun 2006 keinginan
mantap. pembentukan Saka Bhayangkara Darmaraja
  kembali di ajukan oleh Nandar Sutisna selaku
V. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA angota Gerakan Pramuka Ambalan
Hak Anggota Soedirman kepada Ketua Kwartir Ranting
1. Semua anggota mempunyai hak bicara, hak Darmaraja ( Suryadinata, S.Pd. MG) dan
memilih dan dipilih sesuai dengan ketentuan Kepala Kepolisian Sektor Darmaraja ( AKP.
yang berlaku di dalam gerakan pramuka Moch Darkan, S.Pd.I.) serta mendapat
2. Semua anggota mempunyai hak mengikuti dukungan besar dari para Andalan Ranting
semua kegiatan Saka Bhayangkara sesuai khususnya Waka Prodik ( Hj. Siti Rochmah,
dengan ketentuan yang berlaku. MG), dan Binawasa ( Tjutju Dalia,MG ).
Kewajiban Anggota Saka Bhayangkara Darmaraja terbentuk
1. Peserta didik anggota Saka Bhayangkara dengan Ketua Pimpinan Saka BRIPKA Katja,
berkewajiban untuk memnajga nama baik wakil Ketua Usep Bahaudin,S.Pd. , Sekretaris
Gerakan Pramuka dan Sakanya serta aktif BRIPKA Unadi (saat menjadi Brigadir),
mengikuti kegiatan sakanya. Pamong Saka Putra Jajang Kurniawan,S.Pd. ,
2. Menerapkan pengetahuan dan Pamong Putri Tjutju Dahlia,MG. , dan
keterampilannya dalam kehidupan sehari – beberapa anggota dari Kepolisian dan
hari sehingga menjadi contoh teladan bagi Kwarran serta di Bantu oleh instruktur Edi
keluarga dan masyarakat lingkungannya. (Cobra).
3. Menyebarluaskan pengetahuan dan Saka Bhayangkara Darmaraja Angkatan
keterampilan di bidang kebhayangkaraan Pertama berangotakan 14 orang dengan Ketua
kepada anggota Pramuka di gugus depannya Dewan Saka Nandar Sutisna, Sekretaris
dalam rangka membantu memenuhi syarat Gagan Freda Sulistian, Bendahara Siti
kecakapan umum (SKU) dan syarat Nurwahidah dan beberapa anggota dari
kecakapan khusus (SKK) ambalan Soedirman/Kartini.
Pada tanggal 26 Maretnya Anggota Saka menunjang pembangunan nasional sehingga
Bhayangkara Darmaraja mengadakan dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupan
Perjalanan kaki dari Polsek Darmaraja serta dinamika Gerakan Pramuka, serta
menuju Kecamatan Wado Dan Jatinunggal peranannya dalam pembangunan nasional.
perjalanan tersebut dilaksanakan selama 1 Kegiatan kesakaan dilaksanakan di
hari sampai kembali ke Polsek Darmaraja gugusdepan dan satuan karya Pramuka
sekitar pukul 18.00 Wib, perjalanan tersebut disesuaikan dengan usia dan kemampuan
sebagai latihan pertama sekaligus jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan
pengambilan Bet Saka Bhayangkara. Satuan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-
Karya ini adalah satu-satunya Saka yang dapatnya dengan praktek berupa kegiatan
peminatnya paling banyak dibanding dengan nyata yang memberi kesempatan peserta didik
Saka-saka yang lain yang ada di Kecamatan untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan
Darmaraja Khususnya dan Kab. Sumedang kecakapannya dengan menggunakan
pada umumnya. Terbukti, tiap penerimaan perlengkapan yang sesuai dengan
calon anggota baru selalu mendapat respon keperluannya.
yang sangat baik dari berbagai sekolah/gugus Anggota Saka adalah :
depan. Selain fokus pada bidang 1. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
kebayangkaraan, Saka Bhayangkara Polsek dari Gugusdepan
Darmaraja juga mendalami berbagai macam 2. Pramuka Penggalang Terap.
materi kepramukaan umum. Sehingga 3. Pemuda berusia 14-25 tahun, dengan syarat
anggota Bhayangkara diharapkan kelak bisa khusus
menguasai bermacam teknik selain teknik dari  
Saka Bhayangkara sendiri. Syarat menjadi Anggota Saka :
Pada Bulan Juli 2006 Saka Bhayangkara 1. Mendapat izin dari orang tua/wali, Kepala
Darmaraja mengikuti kegiatan Jambore Sekolah dan Pembina Gugusdepan
Nasional sebagai panitia yang bertugas untuk 2. Berusia antara 14-25 tahun
pengamanan dan logistic di lokasi SUB 3. Memenuhi syarat-syarat khusus yang
CAMP Sungai Cimanuk ( Arum Jeram ). ditentukan oleh masing-masing Saka
Itulah awal kegiatan besar Saka Bhayangkara (misalnya persyaratan mengenai kesehatan
Darmaraja. jasmani dan rohani, kemampuan dan
  kepantasan dsb).
VII. KESAKAAN 4. Bersedia untuk berperan aktif dalam segala
SATUAN KARYA PRAMUKA kegiatan Saka
(SAKA)Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah 5. Bersedia dengan sukarela
wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mendarmabaktikan dirinya kepada
mengembangkan bakat dan pengalaman para masyarakat, dimanapun, serta setiap saat bila
Pramuka dalam berbagai bidang ilmu diperlukan.
pengetahuan dan teknologi 6. Seorang Pramuka dapat pindah dari satu
Tujuan pembentukan Saka adalah untuk bidang ke Saka lainnya bila telah
memberi wadah pendidikan bagi para mendapatkan sedikitnya 3 (tiga) buah TKK
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta dan sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam)
pemuda Indonesia untuk : bulan pada Saka tersebut.
1) mengembangkan bakat, minat,  
pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan  
pengalaman dalam bidang ilmu pengetahuan  
dan teknologi.  
2) meningkatkan motivasi melaksanakan Bidang-bidang Satuan Karya Pramuka, terdiri
kegiatan nyata dan produktif atas 9 (sembilan) Saka, yaitu :
3) memberi bekal bagi kehidupan dan 1. Saka Bahari
penghidupannya 2. Saka Bakti Husada
4) memberi bekal bagi pengabdiannya pada 3. Saka Bhayangkara
masyarakat, bangsa dan negara guna 4. Saka Dirgantara
5. Saka Keluarga Berencana (Kencana) 4. Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta
6. Saka Tarunabumi daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap
7. Saka Wanabakti perubahan dan dinamika social di
8. Saka Pandu Wisata lingkungannya.
9. Saka Wirakartika 5. Mampu memberikan latihan tentang
  pengetahuan kamtibmas kepada para anggota
  Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
Sasaran pembentukan Saka bagi Pramuka 6. Mampu menyelenggarakan pengamanan
adalah agar selama dan setelah mengalami lingkungan serta secara swakarsa, swadaya
pendidikan dalam Saka, mereka : dan swasembada, serta secara nyata yang
1. memiliki tambahan pengetahuan, berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat
pengalaman, keterampilan dan kecakapan lingkungannya.
yang dapat mendukung kehidupan dan 7. Mampu melakukan tindakan pertama
penghidupannya atau pengabdiannya kepada terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan
masyarakat, bangsa dan negara. yang terjadi di lingkungannya untuk
2. meningkatkan kemantapan mental dan kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
fisiknya 8. Mampu membantu Polri dalam
3. memiliki rasa tanggungjawab atas dirinya, pengamanan TKP dan melaporkan kejadian
masyarakat, bangsa dan negara serta tersebut serta bersedia menjadi saksi.
tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha  
Esa.  
4. memiliki sikap dan cara berfikir yang lebih  
matang dalam menghadapi segala tantangan  
dalam hidupnya.  
5. dapat melaksanakan kepemimpinan yang  
bertanggungjawab, berdaya guna dan tepat  
guna.  
6. dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan  
yang positif, berdaya guna dan tepat guna  
sesuai dengan minat dan bakatnya.  
7. menjalankan secara nyata Tri Satya dan  
Dasa Darma.  
   
  SATUAN KARYA PRAMUKA
  BHAYANGKARA
  (SAKA BHAYANGKARA)
  Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara
Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan
Bhayangkara adalah agar para anggota untuk meningkatkan pengetahuan dan
Gerakan Pramuka : keterampilan praktis dalam bidang keamanan
1. Memiliki pengetahuan, kemampuan, dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna
kecakapan, dan keterampilan serta menumbuhkan kesadaran berperan serta
pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan. dalam pembangunan nasional.
2. Memiliki sikap hidup yang tertib dan Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah
disiplin serta ketaatan terhadap peraturan untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang
hukum dan norma sosial yang berlaku dalam ikut serta bertanggungjawab terhadap
masyarakat keamanan dan ketertiban masyarakat melalui
3. Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku pendidikan kebhayangkaraan di dalam
yang tangguh sehingga mampu mencegah, Gerakan Pramuka.
menangkal serta menanggulangi timbulnya Kegiatan kesakaan dilaksanakan di
setiap kejadian kamtibmas. gugusdepan dan satuan karya Pramuka
disesuaikan dengan usia dan kemampuan
jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan kebhayangkaraan kepada anggota Saka
pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat- Bhayangkara.
dapatnya dengan praktek berupa kegiatan 7. Sehat jasmani dan rohani serta dengan
nyata yang memberi kesempatan peserta didik sukarela sanggup mentaati segala ketentuan
untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan yang berlaku.
kecakapannya dengan menggunakan  
perlengkapan yang sesuai dengan VIII. KRIDA
keperluannya. Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida,
  yaitu :
Anggota Saka Bhayangkara terdiri atas : 1. Krida Ketertiban Masyarakat
1. Peserta didik : 2. Krida Lalu Lintas
1) Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega 3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan
2) Pramuka Penggalang yang berminat di Bencana
bidang Kebhayangkaraan dan memenuhi 4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian
syarat tertentu. Perkara (TPTKP)
   
2. Anggota dewasa : IX. TKK
1) Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4
2) Instruktur Saka Bhayangkara SKK, yaitu :
3) Pimpinan Saka Bhayangkara 1. SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
  2. SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
3. Pemuda yang berusia 14-25 tahun bukan 3. SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi 4. SKK Pengamanan Hukum
calon Saka Bhayangkara, dengan ketentuan  
satu bulan setelah terdaftar sebagai calon  
anggota Saka Bhayangkara, telah menjadi  
anggota salah satu Gugusdepan terdekat.  
  Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
  1. SKK Pengetahuan Perundang-
Syarat menjadi Anggota Saka Bhayangkara : undangan/Peraturan Lalu Lintas
1. Menyatakan keinginan untuk menjadi 2. SKK Pengaturan Lalu Lintas
anggota Saka Bhayangkara, secara sukarela 3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
dan tertulis.  
2. Bagi pemuda calon anggota Gerakan Krida Pencegahan dan Penanggulangan
Pramuka, telah mendapat ijin dari orang Bencana, mempunyai 7 SKK :
tuanya/walinya, dan bersedia menjadi anggota 1. SKK Pencegahan Kebakaran
gugusdepan Pramuka setempat/terdekat. 2. SKK Pemadam Kebakaran
3. Bagi Pramuka Penegak, Pandega, dan 3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
Penggalang diharapkan menyerahkan izin 4. SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
tertulis dari pembina satuan dan pembina 5. SKK Pncurian
gugusdepannya, dan tetap menjadi anggota 6. SKK Penyelamatan
gugusdepan asalnya. 7. SKK Pengenalan Satwa
4. Bagi Pramuka Penggalang telah memenuhi  
syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian
terap. Perkara (TPTKP), mempunyai 5 SKK :
5. Bagi Pamong Saka Bhayangkara sedikitnya 1. SKK Pengenalan Sidik Jari
telah mengikuti Kursus Pembina Mahir 2. SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
Tingkat Dasar. 3. SKK Narkotika dan Obat-Obatan
6. Bagi instruktur Saka Bhayangkara bersedia 4. SKK Uang Palsu
secara sukarela memberikan pengetahuan, 5. SKK Pengamanan Tempat Kejadian
keterampilan dan kecakapan dibidang Perkara
 
  4. Apti yang cahayanya menjulang tiga bagian
Arti Lambang melambangkan Triwikrana (tiga Pancaran
LAMBANG SAKA Cahaya) yaitu Kesadaran, Kewaspadaan, dan
  kebijaksanaan.
a Bentuk : Lambang Saka Bhayangkara 5. Tunas kelapa melambangkan lambang
berbentuk segi lima beraturan dengan panjang Gerakan Pramuka dengan segala arti
masing – masing sisi 5 cm, kiasannya
  6. Keseluruhan lambang Saka Bhayangkara
b Isi Lambang Saka Bhayangkara itu, mencerminkan sikap, peri laku dan
1. Lambang Kepolisian Republik Indonesia perbuatan anggota Saka Bhayangkara yang
- Perisai, dengan ukuran aktif berperan serta membantu usaha
Sisi atas : 3,5 cm memelihara dan mebina tertib hukum dan
Sisi miring atas kiri : 1 cm ketenraman masyarakat yang mampu
Sisi miring atas kanan : 1 cm menunjang keberhasilan pembangunan serta
Garsi tegak tinggi : 8 cm mampu menjamin tetap tegaknya Negara
Garis tengah mendatar : 8 cm Kesatuan Republik Indonesia yang
- Bintang Tiga, masing – masing dengan garis bersendikan Pancasila dan Undang – Undang
tengah 0,g cm Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
- Obor ukuran : 1945.
Tangkai : 1,3 cm
Nyala api : 1 cm
2. Gambar Lambang Gerakan Pramuka
Cikal kelapa 2 buah dengan ukuran : Krida Lantas
Garis tengah kelapa : 1 cm
Tinggi tunas kelapa : 2 cm
Panjang akar : 0,5 cm
3. Tulisan dengan hurup besar yang berbunyi
“SAKA BHAYANGKARA”
 
c Warna
1. Warna dasar lambang Saka Bhayangkara :
Merah
2. Warna dasar perisai bagian atas : Kuning
3. Warna dasar perisai bagian bawah : Hitam
4. Warna Tunas Kelapa : Kuning Tua
5. Warna Obor :
Nyala api : Merah FUNGSI LANTAS
Tangkai Obor bagian bawah : Putih    Fungsi Lantas adalah Penyelenggaraan
Tangkai Obor bagian atas Hitam dan tugas pokok POLRI bidang Lalu Lintas dan
ditengahnya ada garis warana : putih
merupakan penjabaran kemampuan teknis
6. Warna Tiga Buah Bintang : Kuning Tua
7. Wrna Tulisan Saka Bhayangkara : Hitam professional khas Kepolisian, yang meliputi :
8. Warna Bingkai : Hitam lebar 0,5 cm 1. Penegakan Hukum Lantas ( Police traffic
  Law Enforcement )
d Arti 2. Pendidikan Masyarakat tentang Lantas
1. Bentuk segi lima melambangkan falsafah ( Police Traffic Education )
pancasila 3. Ketekhnikan Lantas ( Police traffic
2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri
Brata dan Catur Prasetya sebagai kode Etik Engineering )
Kepolisian Negara republic Indonesia 4. Registrasi/Identifikasi Pengemudi dan
3. Obor melambangkan Sumber Terang Sejati Kendaraan( Driver and Vehicle Identification)
Pengetahuan Dasar Lalu Lintas D. Pengetahuan penggunaan tanda bunyi
A. Gerakan memberikan isyarat pengatur lalu pluit
lintas bertujuan :  Tanda peringatan berhenti / perhatian
  Mengarahkan agar lalu lintas berjalan  Tanda berkumpul
dengan aman, tertib, lancar dan selamat.  Tanda bahaya
 Mengatasi kepadatan arus lalu lintas  Tanda berhenti
 Mengurangi terjadinya kecelakan lalu  Tanda maju
lintas
 Mencegah kerusakan - keerusakan Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
jalan / infrastruktur 1. SKK Pengetahuan Perundang-
 Melindungi harta benda / jiwa orang undangan/Peraturan Lalu Lintas
lain di jalan 2. SKK Pengaturan Lalu Lintas
 Mengurangi pelanggaran di jalan 3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
B. Pengetahuan rambu - rambu / marka jalan.
 Rambu - rambu yang menunjukan GERAKAN PENGATURAN LALU
peringatan suatu bahaya LINTAS
 ( dasar kuning petunjuk hitam ) Bagi rekan-rekan anggota Polri khususnya
 Rambu - rambu yang menunjukan yang belum menguasai 12 gerakan pengaturan
larangan dan awas perintah( dasar putih lalu lintas, sengaja ini kami upload supaya
petunjuk merah ) bisa memahami dan mengerti dan dapat
  Rambu - rambu yang memberikan mempraktekan dilapangan dalam pengaturan
petunjuk lalu lintas. Selain itu untuk masyarakat
 ( dasar biru petunjuk putih ) pengguna jalan agar mengerti dan memahami
arti gerakan pengaturan lalu lintas yang
 Rambu petunjuk arah / awas ( rambu
dilakukan oleh petugas di jalan raya supaya
tambahan )
tidak terjadi salah penafsiran yang bisa
C. Pengetahuan dasar pengaturan lalu berakibat fatal terjadinya kecelakaan.
lintas Sederhana tapi kalau gak dihafalkan lumayan
bikin repot dalam mengatur arus lalu lintas.
Hal ini terkandung maksud agar terciptanya
 Berhenti untuk semua jurusan
kamtibcar lantas sehingga masyarakat
 Berhenti untuk satu arah tertentu ( satu
pengguna jalan yang sedang menuju tempat
jurusan tertentu )
kerja, tempat usaha ataupun aktifitas lainnya
 Berhenti dari arah depan Petugas
merasa terlayanni oleh Polri.
 Berhenti dari arah belakang Petugas
 Berhenti dari arah depan dan belakang Berikut 12 Gerakan pengaturan lalu lintas :
Petugas
 Jalan dari arah kanan Petugas Gerakan 1 : Menghentikan arus dari segala
 Jalan dari arah kiri Petugas arah
 Jalan dari arah kanan dan kiri Petugas
 Percepat dari arah kanan Petugas
 Percepat dari arah kiri Petugas
 Perlambat dari arah depan Petugas
 Perlambat dari arah belakang Petugas
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Kalau rekan-rekan dari arah belakang petugas,
lihat punggung petugas yang merentangkan
tangan kiri nya, segeralah berhenti.
Gerakan ke 4 : Menghentikan kendaraan dari
arah depan & belakang petugas

Priiiiiiiiit!
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
SEMUA ARAH BERHENTI!!!
Gerakan 2 : Menghentikan arus dari arah
depan petugas

Priiiiiiiiit!
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Arah depan dan belakang petugas
diperintahkan untuk berhenti. Walau
rentangan tangan petugas tidak dapat
menutupi lebar jalan, mohon jangan mencuri-
curi jalan.

Gerakan ke 5: Menghentikan arah tertentu

Priiiiiiiiit!
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Rekan-rekan yang berada di depan petugas,
harus berhenti.
Gerakan 3 : Menghentikan arus dari arah
belakang petugas

Priiiiiiiiit!
(Satu tiupan peluit yang panjaaaaang....)
Gerakan ini bebas, tergantung petugas
mengarahkan telapak tangannya ke arah
mana, apabila rekan-rekan berada dalam arus
yang dapat melihat jelas telapak tangan
petugas, artinya BERHENTI.
Gerakan ke 6: Menjalankan arus dari arah
kanan petugas
Priiiiiiiiit!
Dari kiri petugas... AYO TAMBAH
KECEPATAN, JANGAN TERLALU
PELAN...
Gerakan ke 10 : Mempercepat arus dari arah
kanan petugas
Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit!
Prit!
(Dua kali tiupan peluit yang teratur..)
Yang melihat gerakan ini berada di sisi kanan
petugas, MAJUUUUUUU JALAAAAN...
Gerakan ke 7: Menjalankan arus dari arah kiri Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit!
petugas Prit!
(tiga kali peluit pendek berulang kali)
Gerakan nomer 9 dan 10, sering dikeluarkan
apabila ada kecelakaan, dan pengendara
malah asik menonton orang yang lagi kena
musibah kecelakaan.
Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Gerakan ke 11 : Memperlambat kendaraan
Prit! dari arah depan petugas
(Dua kali tiupan peluit yang teratur..)
Dari sebelah kiri petugas, dipersilahkan
JALAN...
Gerakan ke 8 : Menjalan arus dari arah kanan
dan kiri petugas bersamaan
Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit!
Prit!
(tiga kali peluit pendek berulang kali)
Rekan-rekan yang melihat petugas melakukan
gerakan ini dari depan, mohon kurangi
Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! Prit! ..... Prit! kecepatan...
Prit! Gerakan ke 12 : Memperlambat kecepatan
(Dua kali tiupan peluit yang teratur..) arus dari arah belakang petugas
Kanan dan kiri petugas, AYO JALAN...
Gerakan ke 9 : Mempercepat kendaraan dari
arah kiri petugas

Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit!


Prit!
(tiga kali peluit pendek berulang kali)
Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Prit! .. Prit! Prit! Melihat gerakan ini dari belakang, petugas
Prit! mengayunkan tangan kirinya, dari 90 derajat
(tiga kali peluit pendek berulang kali) ke 45 derajat berulang-ulang.. Mohon kurangi
kecepatan rekan2..
NAH! 12 gerakan sudah saya berikan.. ·        Kebakaran jenis B
Mohon dengan sangat rekan2 menghafalkan
gerakan2 di atas, untuk keamanan rekan-rekan Disebabkan oleh zat cair Ex: minyak bumi
sendiri.. dan ketertiban lalu lintas secara
umum... ·        Kebakaran jenis C

GERAKAN KHUSUS Pak Polantas yang Disebabkan oleh arus listrik


paling baru...
·        Kebakaran jenis D

            Disebabkan oleh logam EX:


Krida P2B(Pencegahan&Penanggulangan seng,megnesium,dll.
Bencana)
c.       Penyebab terjadinya kebakaran

              Ada 3 penyebab terjadinya kebakaran


yaitu:

·        Karna bahan yang mudah terakar baik padat


cair ataupun gas

·        Panas (suhu)

·        Oksigen, menyebabkan kebakaran karna


semakin tinggi kadar oksigen maka semakin
besar kemngkinan terjadinya kebakaran
      P2B adalah tindakan yang pertama kali
dilakukan guna membantub dalam ,oksigen tidak dapat terbakar jikakadanya
mengevakuasi korban bencana alam atau kurang dari 12%.
kebakaran.
2.      SKK Pemadam kebakaran
SKK P2B ada 7 yaitu:
              Pemadam kebakaran adalah
1.      SKK Pencegahan kebakaran petugas/dinas yang dilatih untuk
menaggulangi kebakaran selain itu ia juga
a.       Usaha menyadari dan mewaspadai faktor- dilatih untuk menyelamatkan korban
kebakaran/dari gedung runtuh
faktor yang menjadi sebab munculnya
kebakaran&mengambil langkah-langkah
Macam-macam bahan untuk memeadamkan
untuk kemngkinan terjadi(nyata)bencana.
api
b.      Klasifikasi jenis-jenis kebakaran
a.       Air
·        Kebakaran jenis A
b.      Bahan busa
Disebabkan oleh bahan yang mudah terbakar
c.       Gas 
Digunakan apabila korban tidak diketahui
d.      Bahan powder kering keberadaannya

3.      SKK Rehabilitasi korban bencana f.       Counture (cc)

  Rehabilitasi korban bencana adalah upaya Biasa digunakan dibukit/puncak tertinggi.


yang diambil setelah kejadian bencana untuk
membantu masyarakat 6.      SKK Penyelamatan korban bencana
memperbaiki/memfungsikan kembali
rumah,umum,sosial/perekonomiannya. Keterampilan cepat tepat&waspada.

Terutama menjaga keamanan harta a.       Peralatan evakuasi


benda&barang-barang korban,mendirikan
tenda,memberi P3K, membawa korba ke RS ·        Tandu
terdekat,mendirikan dapur umum,koordinasi
dengan instansi terdekat&terkait. ·        Matrax/selimut.

4.      SKK Pengenalan kerawanan bencana b.      Cara mengevakuasi korban bencana

a.       Sebab-sebab terjadinya bencana ·        Jangan memindahkan korban yang terluka


kecuali ada bahaya api,lalulintas,asap
b.      Yang berasal dari alam maupun manusia. baracun/hal lain yang dapat membahayakan
korban maupun penolong. Namun jika
5.      SKK Pencarian korban terpaksa memindahkan korban perhatikan ha-
hal berikut:
a.       Track (T)
·        Apabila korban mengalami cedera tulang
Biasa digunakan apabila korban masih belakang jangan dipindahkan sampai ada
hilang&diperkirakan hanya disekitar itu petugas yang terkait

b.      Paralel (P) ·        Tangani korban dengan hati-hati agar tidak


ada cedera yang lebih parah. Terutama bagian
Daerah pencariannya cukup luas&dasar kepala,leher&tulang belakang.

c.       Creaping (C) 7.      SKK Pengenalan satwa

Biasa digunakan di jurang/dasar yang lebih a.       Anjing


rendah
·        Anjing pelacak umum
d.      Square (sq)
·        Anjing pelacak  hendap
Di daerah datar/lebih sempit
·        Anjing pelacak narkotika
e.       Sector (S)
·        Anjing pelacak sar
·        Anjing Darmas pertama pada masyarakat.
2. Menutup dan mengamankan TKP
·        Anjing karya guna (mempertahankan status).
3. Memberitahukan kepada pihak berwajib
b.      Kuda (polisi).
 4 Metode pencarian barang bukti:
·        Kuda karya guna 1. Dilakukan dilapangan petunjuk
pelaksanaan.
·        Kuda darmas 2. Pembagian wilayah Juklak/04/I/1982 tgl
18-2-1982.
·        Kuda olahraga 3. Dilereng pembukitan 1982 Tentang proses
penyelidikan tindak pidana.
·        Kuda protokoler 4. Diruang tertutup.
  Cara mencari barang bukti:

1. Dengan bentuk Spiral: barang bukti berada


Krida TPTKP di tanah lapang,semak-semak, dan hutan.
2. Dengan bentuk Zona: Barang bukti berada
dilapangan rumah/tempat tertutup.
3. Dengan bentuk Strip/garis: barang bukti
berada di tanah berbukit/lereng.
4. Dengan bentuk Roda: barang bukti berada
didalam ruangan.

Macam-macam Sidik Jari:


- PLAIN WOLL
- PUAP LOP
- AREN
    Tindakan Pertama Tempat Kejadian - FANTECH
Perkara. Artinya Tempat dimana suatu
Penanganan TKP:
tindak pidana dilakukan/terjadi, atau tempat
dimana barang bukti/korban berhubungan
1.      Tindakan pertama dilakukan oleh Polri /
dengan tindak pidana.
masyarakat setempat.
2. Pengolahan TKP dilakukan oleh penyidik /
Tujuan dan maksud Penanganan TKP :
ahli yang diminta tolong oleh Polri.
Urutan-urutan tindakan di TKP:
 1. Menjaga agar TKP dalam keadaan utuh.
1. Menutup dan membatasi TKP atau
memberitahukan kepada kantor polisi
 2. Melindungi agar barang bukti tidak
hilang / rusak, tidak ada perubahan terdekat. Jika TKP terdapat korban yang
masih hidup.
penambahan dan pengurangan serta tidak
berubah letaknya. 2. Menahan orang-orang / saksi di TKP.
Saksi: orang yang melihat / menyaksikan
Cara bertindak di TKP: dengan mata kepala sendiri pada saat kejadian
berlangsung.
1. Memberikan perlindungan, pertolongan
3. Mencari dan mencatat saksi, lalu
diserahkan kepada Polisi.  4. TKP itu sendiri.
4. Mencari dan mengamankan bekas / barang Cara menentukan hidup / mati dari
bukti, usahakan membuat sket / bagan / tindakan di TKP: 
memotret TKP.   1. Amankan TKP. 
2. Masuk ke TKP dengan cara teknis
Tindakan-tindakan terhadap korban: (memberi tanda pada kaki). 
Periksa apakah ada tanda-tanda kehidupan 3. Raba nadi leher, nadi tangan, buka mata,
pada korban dengan cara: tubuhnya dingin / hangat. 
1. Perubahan bagian badan sudah dingin / 4. Beritahu pada anggota lain bahwa korban
masih panas. masih hidup / mati. 
2. Meraba pergelangan tangan, apakah masih 5. Jangan menyentuh barang bukti di TKP.
ada denyut nadinya / tidak ada. 6. Tolong bila hidup, biarkan jika mati kecuali
3. Bila ada tanda-tanda kehidupan segera mengganggu.
diberi pertolongan berupa PPPK. Faktor-faktor yang mempengaruhi TKP: 
4. Beri tanda-tanda letak korban di TKP. 1. Alam (cuaca dan medan). 
5. Bawalah korban kerumah sakit terdekat. 2. Non alam (manusia / makhluk hidup
Tindakan-tindakan terhadap pelaku: lainnya).
1. Tangkap pelaku apabila masih ada di TKP.   Peralatan dalam mendekati TKP: 
2. Caatat nama, umur, alamat, pekerjaan, dan 1. Kekuatan personil / petugas. 
hubungan dengan pihak korban. 2. Kendaraan. 
3. Cegah jangan sampai si-pelaku menghapus 3. Alat-alat tulis (kapur, pen,spidol,
bekas / menghilangkan bukti-bukti. kertas/buku). 
4. Adakan pencarian-pencarian singkat 4. Alat-alat lain (sarung tangan,
apabila pelaku ada disekitar TKP. pisau/gunting, tali, senter, meteran dan
 Cara mengatasi TKP di Lalu lintas. kamera).
1. Lihat korban apakah patah tulang, luka Cara memindah/mengambil barang bukti
ringan / berat / mati. bila dalam keadaan terpaksa:
2. Melihat titik temu pada kedua kendaraan
lalulintas diberi tanda dengan kapur. 1. Pisau            : Gunakan tali dengan simpul,
3. Membuat sket gambar batas kecelakaan. kemudian ikat pada pisau yang ada sidik
4. Mengukur jalan dari tepi jalan.
5. Mengukur AS jalan dengan Senterland.                           jarinya.
6. Mengukur bekas-bekas Rem 2. Senjata Api : Gunakan telunjuk masukkan
Tindakan pertama: Segala tindakan yang dibelakang picu/penarik tutup dengan kapas.
harus dilaksanakan menurut ketentuan teknik 3. Peluruh        : Ujung telunjuk dengan ibu
bagi para petugas yang datang pertama kali di jari ambil ujungnya masukkan kapas dan
TKP. 
Tersangka: seseorang yang berhubungan                           bungkus.
dengan tindak pidana yang berdasarkan bukti- 4. Darah          : Bisa dengan menggunakan
bukti. kapas/kain, bila kain kering digunting dan
SASARAN TKP: kerik  
 1. Korban. 
 2. Pelaku.                            bila ditempat lain.
 3. Barang bukti. 5. Rambut       : Ambil jepit kemudian
bungkus dengan kertas.
SKK Krida TKP:
·        Mengetahui apa arti dan guna TKP
1.   SKK Pengenalan Sidik Jari
·        Mengetahui apa saja yang terdapat di TKP
a.   Untuk golongan Siaga, tidak diadakan
c.   Untuk golongan Pandega
b.   Untuk golongan Penggalang : Mengetahui
bahwa setiap orang mempunyai ciri-ciri ·        Mengetahui bagaimana bertindak terhadap
sidik   TKP

      jari yang tidak sama dengan orang lain. ·        Mengetahui bagaimana cara bertindak
pertama dalam memberikan pertolongan pada
c.   Untuk golongan Penegak korban manusia yang masih hidup.

·        Mengetahui apa kegunaan sidik jari ·        Mengetahui cara pengamanan TKP (status
quo).
·        Mengenal jenis lukisan sidik jari
4.   SKK Pengenalan Bahaya Narkotika
d.Untuk golongan Pandega :
a.   Untuk golongan Siaga, tidak diadakan
Selain mempunyai SKK golongan Penegak,
ditambah dengan pengetahuan teknik dan cara b.   Untuk golongan Penggalang :
pengembilan sidik jari.
·        Mengetahui berbagai jenis narkotika
2.   SKK Pengenalan tulisan tangan dan tanda
tangan ·        Mengetahui bahaya narkotika bagi
kesehatan jasmani seseorang
a.   Untuk golongan Siaga tidak diadakan
·        Mengetahui bahaya minuman keras dan
b.   Untuk golongan Penggalang : alkohol.

      Dapat mengenal tulisan tangan dan tanda c.   Untuk golongan Penegak
tangan.
·        Mengetahui tempat-tempat/instansi
c.   Untuk golongan Penegak dan Pandega : rehabilitasi penyembuhan penderita korban
narkotika.
     Selain mempunyai SKK golongan
Penggalang, ditambah dengan pengetahuan ·        Mengetahui tentang kegunaan narkotika
bahaya tanda tangan palsu. untuk pengobatan kedokteran serta
mengetahui tentang bahaya minuman keras
3.   SKK Pengenalan Tempat Perkara (TKP ) dan merokok.

a.   Untuk golongan Siaga dan Penggalang, d.Untuk golongan Pandega


tidak diadakan
Selain mempunyai SKK golongan Penegak,
b.   Untuk golongan Penegak : ditambah pengetahuan mengenai peraturan-
peraturan dan perundang-undangan yang d.      Mengetahui kewarga negaraan asing yang
berkaitan dengan penyalahgunaan narkotika tinggal di indonesia
dan obat.
e.       Mengetahui kantor dan instansi yang
KRIDA TIBMAS(Ketertiban Masyarakat) menangani warga asing

f.       Mengetahui pengurusan
KTP,SIM,STNK,BPKB,dan kegunaannya

g.      Mengetahui persyaratan WNA untuk tinggal


di Indonesia

h.      Mengetahui dan dapat membunyikan tanda


bahaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2)      SKK Pengamanan lingkungan kerja


    Tibmas  adalah suatu cara pengendalian
Terdiri atas 4 TKK yaitu:
keamanaan yang berada dilingkungan
pedesaan dan perkotaan yang bertujuan untuk
a.       Mampu mengamati terus-terus terhadap
mangendalikan gangguan-gangguan
lingkungan kerja
Kamtibmas yang berasal dari oknum manusia
maupun alam.
b.      Dapat mengenali lingkungan  karjanya
 Tujuannya:
c.       Lpyal terhadap teman atau anggota dan
pemimpin maupun terhadap tugas
        Untuk mengamankan meliputi keamanan
masyarakat dan negara guna mencegah hal-
d.      Kretif menciptakan sumber perekonomian
hal/ tindakan yang menyangkut kriminal.
diluar aktifitas pendidikan atau membantu
orang tua dalam melakukan aktivitas kerjanya
 Krida Kamtibmas memiliki 4 SKK :
yang bersifat positif diluar lingkungan
pelajaran.
1)      SKK Pengamanan lingkungan pemukiman

3)      SKK Pengamanan lingkungan sekolah


TKK dari SKK pertama meliputi 8 TKK:

Terdiri atas 8 TKK yaitu:


a.       Mengetahui arti suku agama dan ras

a.       Menyarankan kepada teman supaya tidak


b.      Mengetahui peraturan yang berlaku di
terjadi konflik antar siswa dan pendididk
daerahnya

b.      Tidak diperbolehkan membawa narkoba


c.       Mengenal ciri-ciri yang dicurigai, serta
kedalam lingkungan sekolah
memahami barang-barang untuk melakukan
kejahatan
c.       Mengetahui penyebab timbulnya kenakalan
remaja
d.      Mengetahui dan dapat menyebrangkan yang maupun dikota.
keluar masuk sekolah     Perlengkapan Poskamling:
1. Buku mutasi.
e.       Mengetahui rambu-rambu lalulintas dan 2. Daftar nama petugas.
marka jalan serta dapat digunakan 3. Buku tamu.
dilingkungan sekolah 4. PMK (Alat pemadam kebakaran).
5. Alat pengamanan (pentungan, tongkat,
f.       Mengetahiu ciri-ciri dan watak serta borgol, tali, dll).
kesukaan teman-temannya 6. Jam dinding.
7. Kentongan, peluit, Alarm, media informasi
g.      Tidak terlibat dalam perkelahian pelajar (HT dan Telp).
8. Senter.
h.      Dilarang memakai perhiasan berlebihan 9. Lampu penerangan POS.
dalam lingkungan sekolah yang dapat 10. Alat PPPK.
menyebabkan timbulnya kejahatan. 11. Jas hujan.
12. Isyarat tanda bahaya.
4)      SKK Pengetahuan hukum 13. Peta wilayah/patroli dan jadwal piker
ronda.
Terdiri atas 5 TKK yaitu :    Ciri-ciri Siskamling ada 4:
1. Melaksanakan ronda kampung maupun
a.       Mengetahui faktor timbulnya kejahatan desa (berkelompok di gardu/POS).
pelanggaran 2. Bersifat prefiktif (pencegahan).
3. Menggunakan kentongan.
b.      Mengetahui urutan-urutan tingkat kekuatan 4. Mampu berkomunikasi dengan lingkungan.
hukum Tanda – tanda isyarat membunyikan
kentongan:
c.       Mengetehui aparat yang menegakkan a) Pembunuhan                        : 1 Kali : . . . . .
hukum b) Perampokan                        : 2
Kali : .. .. .. .. ..
d.      Mengetahui pasal-pasal hukum tertentu c) Kebakaran                           : 3
yang biasa terjadi didaerahnya Kali : ... ... ... ... ...
d) Bencana Alam                    : 4
e.       Mengetahui sanksi-sanksi bagi yang Kali : .... .... .... .... ....
melanggar hukum. e) Pencurian                            : 5 Kali : ..... .....
..... ..... .....
SISKAMLING:  f) Aman                                   : 6
Suatu sistem yang mengupayakan hidup dan Kali : ...... ...... ...... ...... ......
peranan tanggung jawab masyarakat untuk g) Kecelakaan LANTAS         : 2 Kali jarak 1
mengamankan diri sendiri dan kelompok Kali : .. . .. . .. . .. . .. .
lingkungan masyarakat atas kehendak sendiri Keterangan: Apabila keadaan darurat maka
dan kemampuan sendiri terhadap segala tidak jadi masalah apabila tidak mengikuti
bentuk ancaman/gangguan. instruksi bunyi kentongan diatas, yang
POS KAMLING: penting informasi komunikasinya yang
 Suatu bangunan dengan ukuran tertentu yang diberikan oleh petugas ronda kepada
khusus digunakan untuk melaksanakan masyarakat jelas dan nyaring sehingga
kegiatan siskamling lingkungan baik didesa masyarakat menjadi mengerti dan tidak panik.
.kondisi setempat
4 Macam tipe Siskamling: Menerima laporan dari warga yang melapor .4
1. Tipe A : Pelaksanaannya jaga dan alat .dari petugas yang meronda
perabotan mencapai 75% sampai 100% : Menyampaikan laporan penting kepada .5
(Mantab). .a) Ketua RT/RW
2. Tipe B : Sama seperti tipe A hanya .b) KADES
presentasenya 50% sampai 75% (Mantab). .c) POS Polisi terdekat
3. Tipe C : Sama seperti tipe A hanya d) Membunyikan Alarm/kentongan jika
presentasenya 25% sampai 50% (Kurang .terjadi gangguan keamanan
mantab). :Tugas Pengawas
4. Tipe D : Sama seperti tipe A hanya Mengatasi kesulitan RT/RW karena .1
presentasenya 15% sampai 30% (Tidak warganya yang kurang sabar untuk
mantab). .melaksanakan tugas jaga
 Cara menghitung persentase. Mengadakan kontrol pada POS kamling .2
 Kemampuan penjagaan ditetapkan 6 – 7 .diwilayahnya
orang, sedang yang bertugas jaga ronda 3 Setiap pengawas bertanggung jawab .3
orang.      .melakukan tugasnya kepala desa

Caranya: 3:6 x 100% = 50% Termasuk Tipe Cara melapor apabila ada pembunuhan /
B. tindak pidana:
Dasar terbentuknya Siskamling: 1. Hubungi RT/RW, KADES / Lurah.
1. Sket No. 177 / 1979 Tentang pembahasan 2. Lapor pada Polri / koramil.
keamanan. 3. Lapor dokter.
2. UU POLRI No. 13 / 1961 Tugas pokok 4. Amankan TKP.
Polri. 5. Catat dalam buku mutasi.
3. UU 45 Pasal 30 Ayat 2.  Perlengkapan perorangan petugas
4. KEPRES No. 55 dan 56 Tahun 1976. Siskamling:
Sasaran Pengamanan: 1. Pentungan.
2. Ban kamling.
1.      Manusia. 3. Sempritan.
4. Senter.
2.      Harta benda. 5. Borgol.
6. Jaket/sarung.
3.      Informasi.
DASAR HUKUM TIBMAS:
:Sasaran Siskamling 1. UU No. 20 Tentang ketentuan pokok
Sasaran perseorang: Kentongan, tongkat, .1 pertahanan keamanan negara yang telah
.polri/kades diubah dengan UU No. 1 tahun 1980.
Sasaran RT: pos kamling, bel, kotak P3K, .2 2. Ketetapan MPR No. II tahun 1988 IV
.dll bidang hankam butir 12 tentang sistem
:Pelaksanaan Penjagaan keamanan dan ketertiban masyarakat secara
Anggota yang mendapat giliran tugas jaga .1 swakarsa.
.harus selalu berada di POS 3. Keputusan Presiden RI No.28 tahun 1986
Mencatat semua kejadian dalam buku .2 tentang penyempurnaan dan peningkatan
.mutasi penjagaan lembaga sosial desa menjadi lembaga
Waktu jaga disesuaikan dengan situasi dan .3 ketahanan masyarakat desa (LKMD).
4. Surat keputusan KAPOLRI Nopol
Sekep/344/IX/1982 Tgl 2 september 1982
tentang pola pengamanan lingkungan terpadu

Anda mungkin juga menyukai