Anda di halaman 1dari 7

SAKA BHAYANGKARA

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN  SAKA BHAYANGKARA

1. SEJARAH SINGKAT SAKA BHYANGKARA

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara dibentuk pada tahun 1996 dan pada tahun tersebut masih bernama
Pramuka
KAMTIBMAS (Keamanan Ketertiban Masyarakat). Pembentukan tersebut atas instruksi bersama MENTRI
/ PANGLIMA POLISI DAN KAKWARNAS : NO. POL. : 28/Inst. /MK/1996 dan SK KWARNAS No. 4 /1996
tertanggal : 1 Juli 1996, dengan nama PRAMUKA KAMTIBMAS.
Pada waktu itu terdapat sembilan krida, yaitu :
1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran)
3. Krida SAR (Searce And Rescue)
4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)
5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)
6. Krida PENGAWAL
7. Krida PELACAK
8. Krida KOMLEK
9. Krida PENGAMAT
Pada tahun 1980 dikeluarkan surat keputusan atas kerja sama Kepolisian Negara Republik
Indonesia (POLRI) dengan KAKWARNAS yaitu NO. POL. SKEP / 08 / V / 1980 dan SK
KWARNAS No. 050 / 1980 tertanggal : 1 Juli 1980, bernama SATUAN KARYA
BHAYANGKARA.
Ditahun 1980 pembentukan krida masih mengikuti Sembilan
krida, baru pada tahun 1990 dikelurkan surat keputusan dari
KAKWARNAS melewati : SK KWARNAS No. 032 / 1990 terdapat tujuh krida, yaitu : 1. Krida
LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran)
3. Krida SAR (Searce And Rescue)
4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)
5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)
6. Krida PENGAWAL
7. Krida PELACAK
 Pada tahun 1991 jumlah krida yang ada dipersingkat lagi menjadi lima krida, yaitu
1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PMK (Pemadam Kebakaran)
3. Krida SAR (Searce And Rescue)
4. Krida TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)
5. Krida SISKAMLING (Sistem Keamanan Lingkungan)

Setelah itu, pada tahun 2006 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia NO. POL. SKEP / 595 / X / 2006 tertanggal 4 Oktober 2006 jumlah
krida dipersingkat lagi menjadi 4 krida, yaitu : 
1. Krida LANTAS (Lalu Lintas)
2. Krida PPB (Pencegahan dan Penanggulangan Bencana)
3. Krida PTKP (Pengetahuan Tempat Kejadian Perkara)
4. Krida TIBMAS (Ketertiban Masyarakat)
Demikian sejarah singkat Satuan Karya Bhayangkara dan pada setiap tanggal 1 Juli diperingati
sebagai hari ulang tahun
SAKA BHAYANGKARA yang bertepatan dengan hari ulang tahun BHAYANGKARA.

2. PENGERTIAN SAKA BHAYANGKARA


 a. Satuan Karya Pramuka disingkat saka, adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,  
mengembangfkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi.

b. Bhayangkara berasal dari bahasa Sansekerta, yang mengandung arti penjaga, pengawal, pengaman,
dan pelindung keselamatan Negara dan bangsa.

c. Saka Bhayangkara adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat
serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap
keamanan, ketertiban masyarakat di lingkungan baik local, nasional maupun internasional.

d. Dewan Saka Bhayangkara adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ara
ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin
pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari – hari.

e. Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari Saka Bhayangkara sebagai wadah kegiatan
keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkar yang beranggotakan
maksimal 10 (sepuluh) orang.

f. Kebhayangkaraan adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan Negara dalam rangka menjamin
tetap tegaknya Negara kesatuan republic Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang – undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. DASAR DIBENTUK SAKA BHAYANGKARA
Terdapat beberapa dasar dibentuknya Saka Bhayangkara, antara lain sebagai berikut
1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, jo Nomor 24 tahun 2009, tentang
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
2) Keputusan Kwartir Ranting Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 tentang Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3) Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka No. Pol: Kep/08/V/1980 dan Nomor : 050 tahun 1980 tangal 5 Februari 1980 tentang kerja
sama dalam usaha pembinaan dan pembangunan pendidikan Kebhayangkaraan dan Kepramukaan.
4). Kepurtusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 032 tahun 1989 tanggal 4 Maret 1989
tentang petunjuk penyelengaraan Satuan Karya Pramuka.
5) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tangal 22 November    2003
tentang Pola Dasar Pemantapan Satuan Karya Pramuka.
6) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tentang Pola Dasar
Pemantapan Satuan Karya Pramuka.

4. TUJUAN DIBENTUKNYA SAKA BHAYANGKARA


Tujuan dibentuk saka bhayangkara adal;ah untuk mewujudkan kader – kader bangsa yang memiliki
akhlak dan moral pancasila guna ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban
masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam gerakan pramuka.

5. SASARAN DIBENTUKNYA SAKA BHAYANGKARA


Sasaran dibentuknya saka bhayangkara adalah agar pra anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan kebhayangkaraan dapat :
1) Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan dan keterampilan serta pengalaman dalam
kebhayangkaraan.
2) Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan norma
social yang berlaku dalam masyarakat
3) Memiliki sikap kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta
menanggulangi timbulnya setiap gangguan Kamtibmas sesuai dengan kapsasitasnya sebagai Anggota
Saka Bhayangkara.
4) Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangkal dan penyesuaian terhadap setiap
perubahanmaupun dinamika social dilingkungannya.
5) Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kebhayangkaraan kepada para anggota gerakan
Pramuka di Gugus Depannya.
6) Memiliki pengetahuan tentang perundang – undangan Lalu Lintas, mampu menangani kecelakaan
Lalu Lintas pada tingkat pertama dengan memberikan pertolongan pertama pada Gawat Dalurat dan
pengaturan lalu lintas.
7) Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi
dilingkungannya untuyk kemudian segera menyerahkannya kepada polri
8) Mampu membatu polri dalam mengamankan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta
bersedia menajdi saksi
9) Mampu membantu memberikan pertolongan dan penyelamatan serta rehabilitasi ketentraman
masyarakat yang terganggu akibat konflik sosial, kcelakaan dan bencana alam yang terjadi di
lingkungannya.
10) Memahami dan mengaplikasikannya di lapangan setiap krida yang terdapat di dalam Saka
Bhayangkara untuk membatu tugas polri dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang mantap.

6. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA


A. Hak Anggota
1. Semua anggota mempunyai hak bicara, hak memilih dan dipilih sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di dalam gerakan pramuka
2. Semua anggota mempunyai hak mengikuti semua kegiatan Saka Bhayangkara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
B. Kewajiban Anggota
1. Peserta didik anggota Saka Bhayangkara berkewajiban untuk memnajga nama baik Gerakan
Pramuka dan Sakanya serta aktif mengikuti kegiatan sakanya.
2. Menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan sehari – hari sehingga menjadi
contoh teladan bagi keluarga dan masyarakat lingkungannya.
3. Menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan di bidang kebhayangkaraan kepada anggota
Pramuka di gugus depannya dalam rangka membantu memenuhi syarat kecakapan umum (SKU) dan
syarat kecakapan khusus (SKK)
4. Mentaati segala ketentuan yang berlaku dalam Saka Bhayangkara
5. Selalu hadir dalam setiap kegiatan – kegiatan Saka Bhayangkara Darmaraja.
6. Membayar iuran Wajib Anggota

   

7. KESAKAAN
SATUAN KARYA PRAMUKA (SAKA)Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan pembentukan Saka adalah untuk memberi wadah pendidikan bagi para Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega serta pemuda Indonesia untuk :

1) mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman dalam


bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif
3) memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya
4) memberi bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara guna menunjang
pembangunan nasional sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupan serta dinamika
Gerakan Pramuka, serta peranannya dalam pembangunan nasional.

Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan
usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan
sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik
untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang
sesuai dengan keperluannya.

Anggota Saka adalah :


1. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari Gugusdepan
2. Pramuka Penggalang Terap.
3. Pemuda berusia 14-25 tahun, dengan syarat khusus

Syarat menjadi Anggota Saka :


1. Mendapat izin dari orang tua/wali, Kepala Sekolah dan Pembina Gugusdepan
2. Berusia antara 14-25 tahun
3. Memenuhi syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh masing-masing Saka (misalnya persyaratan
mengenai kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan dan kepantasan dsb).
4. Bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan Saka.
5. Bersedia dengan sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat, dimanapun, serta setiap
saat bila diperlukan.
6. Seorang Pramuka dapat pindah dari satu bidang ke Saka lainnya bila telah mendapatkan sedikitnya
3 (tiga) buah TKK dan sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam) bulan pada Saka tersebut.

B. Bentuk Lambang Saka Bhayangkara


Lambang Satuan Karya Pramuka Bhayangkara berbentuk segi lima beraturan. Masing-masing sisi berukuran
panjang 5 cm. Dalam lambang tersebut termuat gambar-gambar yang meliputi:
1. Perisai dengan ukuran : sisi atas 3,5 cm, sisi miring atas kanan dan kiri masing-masing 1 cm, garis
tegak tinggi 8 cm, dan garis tegak mendatar 8 cm.
2. Bintang tiga dengan garis tengah masing-masing 0,5 cm.
3. Obor dengan tangkai setinggi 1,5 cm dan nyala api setinggi 1 cm.
4. Gambar lambang Gerakan Pramuka yang berupa sepasang tunas kelapa yang simetris dengan ukuran
garis tengah 1 cm, tinggi tunas 2 cm, dan panjang akar 0,5 cm.
5. Tulisan "SAKA BHAYANGKARA" dengan huruf kapital.
Warna-warna dalam lambang Saka Bhayangkara , meliputi:
1. Warna dasar : merah
2. Warna dasar perisai bagian atas : kuning sedangkan bagian bawah : hitam.
3. Warna tunas kelapa : kuning tua
4. Warna obor : nyala api (merah), tangkai obor bagian bawah (putih), dan tangkai obor bagian atas
(hitam dengan garis putih di tengahnya).
5. Warna tiga bintang : kuning tua
6. Warna tulisan : hitam
7. Warna bingkai : hitam

C. Arti Kiasan Lambang Saka Bhayangkara Lambang Saka


Bhayangkara
Setelah mengetahui bentuk, sekarang kita simak arti kiasan yang terkandung dalam lambang Satuan
Karya Pramuka Bhayangkara. Arti lambang Saka Bhayangkara sebagaimana tertulis dalam Bab X Poin
1f PP Saka Bhayangkara adalah :
1. Bentuk segi lima melambangkan falsafah Pancasila.
2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tribrata dan Catur Prasetya sebagai Kode Etik
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3. Obor melambangkan sumber terang sejati.
4. Api yang cahanya menjulang tiga bagian melambangkan Triwikrama (tiga pancaran cahaya)
yaitu :
 Kesadaran;
 Kewaspadaan (Kawaskitaan);
 Kebijaksanaan.
5. Tunas Kelapa menggambarkan Lambang Gerakan Pramuka dengan segala arti kiasannya.
6. Keseluruhan Lambang Saka Bhayangkara mencerminkan sikap perilaku dan perbuatan
anggota Saka Bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara dan membina
tertib hukum dan ketentraman masyarakat, guna mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat,
yang mampu menunjang keberhasilan pembangunan, serta mampu menjamin tetap tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

D. Pemakaian Lambang Saka Bhayangkara


1. Tanda Saka Bhayangkara dipakai oleh anggota Saka Bhayangkara, Dewan Saka Bhayangkara,
Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida, Pamong Saka Bhayangkara, 
2. Instruktur Saka Bhayangkara, Pimpinan Saka Bhayangkara dan Majelis Pembimbing Saka
Bhayangkara.
3. Tanda Saka Bhayangkara dikenakan/dipakai pada waktu mengikuti kegiatan kepramukaan, dan
selama yang bersangkutan masih aktif sebagai anggota Saka Bhayangkara.
4. Tanda Saka Bhayangkara ditempatkan pada lengan baju seragam pramuka sebelah kiri sedangkan
pada lengan baju sebelah kanan ditempatkan tanda lokasi.
Itulah sedikit tentang bentuk, arti kiasan, dan penggunaan (pemakaian) lambang Saka (Satuan Karya
Pramuka) Bhayangkara.

Anda mungkin juga menyukai