Satuan Karya Pramuka Bhayangkara dibentuk pada tahun 1996 dan pada tahun tersebut masih
bernama Pramuka
Setelah itu Ssingkat cerita, pada tahun 2006 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia NO. POL. SKEP / 595 / X / 2006 tertanggal 4 Oktober 2006 jumlah krida dipersingkat
lagi menjadi 4 krida, yaitu :
Demikian sejarah singkat Satuan Karya Bhayangkara dan pada setiap tanggal 1 Juli diperingati
sebagai hari ulang tahun SAKA BHAYANGKARA yang bertepatan dengan hari ulang tahun
BHAYANGKARA.
a. Satuan Karya Pramuka disingkat saka, adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat,
mengembangfkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. Bhayangkara berasal dari bahasa Sansekerta, yang mengandung arti penjaga, pengawal, pengaman,
dan pelindung keselamatan Negara dan bangsa.
c. Saka Bhayangkara adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat
serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap
keamanan, ketertiban masyarakat di lingkungan baik local, nasional maupun internasional.
d. Dewan Saka Bhayangkara adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ara
ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin
pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari – hari.
e. Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari Saka Bhayangkara sebagai wadah kegiatan
keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang beranggotakan
maksimal 10 (sepuluh) orang.
f. Kebhayangkaraan adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan Negara dalam rangka menjamin
tetap tegaknya Negara kesatuan republic Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang – undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Terdapat beberapa dasar dibentuknya Saka Bhayangkara, antara lain sebagai berikut:
1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, jo Nomor 24 tahun 2009, tentang
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
2) Keputusan Kwartir Ranting Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 tentang Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3) Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka No. Pol: Kep/08/V/1980 dan Nomor : 050 tahun 1980 tangal 5 Februari 1980 tentang kerja
sama dalam usaha pembinaan dan pembangunan pendidikan Kebhayangkaraan dan Kepramukaan.
4). Kepurtusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 032 tahun 1989 tanggal 4 Maret 1989
tentang petunjuk penyelengaraan Satuan Karya Pramuka.
5) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tangal 22 November 2003
tentang Pola Dasar Pemantapan Satuan Karya Pramuka.
6) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tentang Pola Dasar
Pemantapan Satuan Karya Pramuka.
Tujuan dibentuk saka bhayangkara adal;ah untuk mewujudkan kader – kader bangsa yang
memiliki akhlak dan moral pancasila guna ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam gerakan pramuka.
Sasaran dibentuknya saka bhayangkara adalah agar pra anggota Gerakan Pramuka yang telah
mengikuti kegiatan kebhayangkaraan dapat :
2) Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hukum dan norma
social yang berlaku dalam masyarakat
3) Memiliki sikap kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta
menanggulangi timbulnya setiap gangguan Kamtibmas sesuai dengan kapsasitasnya sebagai Anggota
Saka Bhayangkara.
4) Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangkal dan penyesuaian terhadap setiap
perubahanmaupun dinamika social dilingkungannya.
5) Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kebhayangkaraan kepada para anggota gerakan
Pramuka di Gugus Depannya.
6) Memiliki pengetahuan tentang perundang – undangan Lalu Lintas, mampu menangani kecelakaan
Lalu Lintas pada tingkat pertama dengan memberikan pertolongan pertama pada Gawat Dalurat dan
pengaturan lalu lintas.
7) Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi
dilingkungannya untuyk kemudian segera menyerahkannya kepada polri
8) Mampu membatu polri dalam mengamankan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia
menajdi saksi
10) Memahami dan mengaplikasikannya di lapangan setiap krida yang terdapat di dalam Saka
Bhayangkara untuk membatu tugas polri dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang mantap.
E. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
A. Hak Anggota
1. Semua anggota mempunyai hak bicara, hak memilih dan dipilih sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di dalam gerakan pramuka
2. Semua anggota mempunyai hak mengikuti semua kegiatan Saka Bhayangkara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
B. Kewajiban Anggota
1. Peserta didik anggota Saka Bhayangkara berkewajiban untuk memnajga nama baik Gerakan Pramuka
dan Sakanya serta aktif mengikuti kegiatan sakanya.
2. Menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam kehidupan sehari – hari sehingga menjadi
contoh teladan bagi keluarga dan masyarakat lingkungannya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan
usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan
sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik
untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang
sesuai dengan keperluannya.
1. Mendapat izin dari orang tua/wali, Kepala Sekolah dan Pembina Gugusdepan
3. Memenuhi syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh masing-masing Saka (misalnya persyaratan
mengenai kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan dan kepantasan dsb).
5. Bersedia dengan sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat, dimanapun, serta setiap
saat bila diperlukan.
6. Seorang Pramuka dapat pindah dari satu bidang ke Saka lainnya bila telah mendapatkan sedikitnya 3
(tiga) buah TKK dan sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam) bulan pada Saka tersebut.
E. Bentuk Lambang Saka Bhayangkara :
Lambang Satuan Karya Pramuka Bhayangkara berbentuk segi lima beraturan. Masing-masing sisi
berukuran panjang 5 cm. Dalam lambang tersebut termuat gambar-gambar yang meliputi:
Perisai dengan ukuran : sisi atas 3,5 cm, sisi miring atas kanan dan kiri masing-masing 1 cm, garis
tegak tinggi 8 cm, dan garis tegak mendatar 8 cm.
Bintang tiga dengan garis tengah masing-masing 0,5 cm.
Obor dengan tangkai setinggi 1,5 cm dan nyala api setinggi 1 cm.
Gambar lambang Gerakan Pramuka yang berupa sepasang tunas kelapa yang simetris dengan
ukuran garis tengah 1 cm, tinggi tunas 2 cm, dan panjang akar 0,5 cm.
Tulisan "SAKA BHAYANGKARA" dengan huruf kapital.
Warna-warna dalam lambang Saka Bhayangkara , meliputi:
Warna dasar : merah
Warna dasar perisai bagian atas : kuning sedangkan bagian bawah : hitam.
Warna tunas kelapa : kuning tua
Warna obor : nyala api (merah), tangkai obor bagian bawah (putih), dan tangkai obor bagian
atas (hitam dengan garis putih di tengahnya).
Warna tiga bintang : kuning tua
Warna tulisan : hitam
Warna bingkai : hitam
Setelah mengetahui bentuk, sekarang kita simak arti kiasan yang terkandung dalam lambang
Satuan Karya Pramuka Bhayangkara. Arti lambang Saka Bhayangkara sebagaimana tertulis dalam Bab X
Poin 1f PP Saka Bhayangkara adalah :
Keseluruhan Lambang Saka Bhayangkara mencerminkan sikap perilaku dan perbuatan anggota Saka
Bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara dan membina tertib hukum dan
ketentraman masyarakat, guna mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, yang mampu
menunjang keberhasilan pembangunan, serta mampu menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
G. Pemakaian Lambang Saka Bhayangkara
Tanda Saka Bhayangkara dipakai oleh anggota Saka Bhayangkara, Dewan Saka Bhayangkara,
Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida, Pamong Saka Bhayangkara,
Instruktur Saka Bhayangkara, Pimpinan Saka Bhayangkara dan Majelis Pembimbing Saka
Bhayangkara.
Tanda Saka Bhayangkara dikenakan/dipakai pada waktu mengikuti kegiatan kepramukaan, dan
selama yang bersangkutan masih aktif sebagai anggota Saka Bhayangkara.
Tanda Saka Bhayangkara ditempatkan pada lengan baju seragam pramuka sebelah kiri
sedangkan pada lengan baju sebelah kanan ditempatkan tanda lokasi.
KRIDA
KRIDA LANTAS
FUNGSI LANTAS
Fungsi Lantas adalah Penyelenggaraan tugas pokok POLRI bidang Lalu Lintas dan merupakan
penjabaran kemampuan teknis professional khas Kepolisian, yang meliputi :
Ø Mengarahkan agar lalu lintas berjalan dengan aman, tertib, lancar dan selamat.
P2B adalah tindakan yang pertama kali dilakukan guna membantu dalam mengevakuasi korban
bencana alam atau kebakaran.
Krida TPTKP
Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara. Artinya Tempat dimana suatu tindak pidana
dilakukan/terjadi, atau tempat dimana barang bukti/korban berhubungan dengan tindak pidana.
- Tujuan dan maksud Penanganan TKP :
2. Melindungi agar barang bukti tidak hilang / rusak, tidak ada perubahan penambahan dan
pengurangan serta tidak berubah letaknya.
1. Dengan bentuk Spiral: barang bukti berada di tanah lapang,semak-semak, dan hutan.
- PLAIN WOLL
- PUAP LOP
- AREN
- FANTECH
Penanganan TKP:
2. Pengolahan TKP dilakukan oleh penyidik / ahli yang diminta tolong oleh Polri.
Tibmas adalah suatu cara pengendalian keamanaan yang berada dilingkungan pedesaan dan
perkotaan yang bertujuan untuk mangendalikan gangguan-gangguan Kamtibmas yang berasal dari
oknum manusia maupun alam.
Tujuannya:
Untuk mengamankan meliputi keamanan masyarakat dan negara guna mencegah hal-hal/ tindakan
yang menyangkut kriminal.