1 Saka Dirgantara
2 Saka Bhayangkara
3 Saka Bahari
7 Saka Wanabhakti
9 Lihat pula
Saka Dirgantara
Saka Bhayangkara
Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa
cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut
dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang
Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka
Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
1. Krida Sumberdaya Bahari
2. Krida Jasa Bahari
3. Krida Wisata Bahari
4. Krida Reksa Bahari
Saka Bhakti Husada
SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya
Pramuka Bakti Husada disingkat Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan
pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian
kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang
kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan
dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
Dan kemudian dicanangkan oleh Menkes RI pada tanggal 12 November 1985
sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader
pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma
hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di
lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya
Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta
didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek
berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan
sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang
sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada
adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat
Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
Penyehatan Perumahan
Penyehatan Makanan dan Minuman
Pengamanan Pestisida
Pengawasan Kualitas Air
Penyehatan Air
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Ibu
Anak
Remaja
Usia Lanjut
Gigi dan Mulut
Jiwa
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
Penanggulangan
Penanggulangan
Penanggulangan
Penanggulangan
Penanggulangan
Penanggulangan
Imunisasi
Gawat Darurat
HIV / AIDS
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Malaria
Demam Berdarah
Anjing Gila
Diare
TB Paru
Kecacingan
1.
2.
3.
4.
5.
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
Perencanaan Menu
Dapur Umum Makanan/Darurat
UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
Penyuluh Gizi
Mengenal Keadaan Gizi
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
Pemahaman Obat
Taman Obat Keluarga
Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
Pembinaan Kosmetik
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
Bina
Bina
Bina
Bina
Bina
PHBS
PHBS
PHBS
PHBS
PHBS
di
di
di
di
di
Rumah
Sekolah
Tempat umum
Instansi Pemerintah
Tempat kerja
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat,
khususnya mengenai :
a. kesehatan lingkungan
b. kesehatan keluarga
c. penaggulangan berbagai penyakit
d. gizi
e. manfaat dan bahaya obat.
3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di
gugusdepan.
4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.
Saka Kencana (Keluarga Berencana)
Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk
meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam
bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk
meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman,
keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat
melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung
kegiatan pembangunan pertanian.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas
Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
3. Krida Perikanan
4. Krida Peternakan
5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
Saka Wanabhakti
Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat
dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya
alam dan lingkungan hidup.
Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai
dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan
bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka
nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang
kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan
kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan
Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program
Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
1. Krida Survival
2. Krida Pioner
3. Krida Mountainering
4. Krida Navigasi Darat
5. Krida Bintal Juang
pembinaan
keterampilan,
penambahan
pengalaman
dan
dibentuknya
Saka
Bakti
Husada
adalah
untuk
mewujudkan
kader
sehat
bagi
semua
anggota
Gerakan
Pramuka
dan
masyarakat
di
lingkunganya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka
disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik.
Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek
berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan
sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang
sesuai dengan keperluannya.
Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
1. kesehatan lingkungan
2. kesehatan keluarga
3. penaggulangan berbagai penyakit
4. gizi
5. manfaat dan bahaya obat.
1 Anggota biasa
o 1.1 Anggota muda
3 Anggota Kehormatan
4 Lihat pula
Anggota biasa
Anggota biasa terdiri atas anggota muda dan anggota dewasa.
Dulu masih digunakan istilah anggota dewasa muda untuk golongan pandega,
setelah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka diperbarui istilah ini tidak dikenakan lagi.
Anggota muda
Anggota muda terdiri atas:
Siaga
Yaitu Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7 sampai dengan 10 tahun. Biasa
disingkat dengan huruf S atau dilambangkan dengan kode warna hijau. Siaga
umumnya adalah kelas 2 sampai dengan kelas 5 Sekolah Dasar.
Penggalang
Yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 11 sampai dengan 15 tahun.
Biasa disingkat dengan huruf G atau dilambangkan dengan kode warna merah.
Penggalang umumnya adalah siswa kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar atau siswa Sekolah
Menengah Pertama.
Penegak
Yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 16 sampai dengan 20 tahun.
Biasa disingkat dengan huruf T atau dilambangkan dengan kode warna kuning.
Penegak umumnya adalah siswa Sekolah Menengah Atas.
[sunting] Anggota dewasa
Anggota dewasa terdiri atas:
Pembina Pramuka
Pelatih Pembina Pramuka
Pembina Profesional
Pimpinan Saka
Andalan
Pengertian
Adik
Ambalan
Penegak
Andalan
Andik
Apel
Api unggun
B
Istilah
Pengertian
Bahari
Bakti
Husada
Bantara
Bantu
Barung
Bucik
Bunda
C
Istilah
Pengertian
(inggris) Ambalan
Cub
Istilah
Pengertian
Dasa Dharma
Dewan Ambalan;
Dewan Ambalan
Penegak
Dewan Kerja
Dewan
Penggalang
Dewan Saka
Dianpinru
DKC
DKD
DKN
DKR
Dwi Dharma
Dwi Satya
Istila
h
ETK
Pengertian
(Sing.) Estafet Tunas Kelapa; Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna
memperingati HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian)
melalui rute yang telah ditentukan.
G
Istilah
Pengertian
Gang
(inggris) Sangga
Gladi
Tangguh
Group
Guide
Guider
Gudep
I
Istilah
Pengertian
Instruktur
Instruktur
Muda
J
Istilah
Pengertian
(Kabupaten)
Jamda
Jamnas
Jamran
K
Istilah
Pengertian
Kemah
Safari
Kerani
KIM
KMD
KML
KPD
KPL
Krida
Kurvey
Kwarcab
Kwarda
Kwartir
L
Istilah
Laksana
Pengertian
Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak.
M
Istilah
Mabi
Pengertian
(sing.) Majlis Pembimbing; Organisasi dari unsur Pemerintah dan masyarakat
guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan Pramuka.
Mabica
(sing.) Majlis Pembimbing Cabang; Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten.
b
Mabida (sing.) Majlis Pembimbing Daerah; Mabi ditingkat Daerah/Provinsi.
Mabigu
(sing.) Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep.
s
Mabina
(sing.) Majlis Pembimbing Nasional; Mabi ditingkat Nasional/Pusat.
s
Mabira
(sing.) Majlis Pembimbing Ranting; Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan.
n
Madya (bhs) Tengah; Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.
MCK
Mugus
Munas
Mula
Mangg
Bunga Kelapa; Sebutan untuk TKU Penggalang.
ar
Maping Pemetaan; terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi.
Muscab
Musda
P
Istilah
Pengertian
Pack
Padvinder
Pakcik
Pamong
Saka
Pembina Saka
Pandega
Pandu
Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh KH.
Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh
organisasi kepramukaan pribumi.
Panorama
Pasukan
Patrol
(inggris) Regu.
Penegak
Pembina
Pembina
Gudep
Pembina
Satuan
Perindukan
Siaga
(bhs) tempat berkumpul anak cucu; Satuan Pramuka Siaga yang terdiri
atas 40 orang atau 4-5 barung.
Persabhara
Pesta Siaga
Pinru
Pinrung
Pionering
Pita Leher
Pradana
Pramuka
(sing.) Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yang suka Bekerja,
Sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka.
Pramuka
Utama
Pratama
PW
Purwa
R
Istilah
Pengertian
Racana
Penegak
Raicab
Raida
Rainas
Raimuna
Rairan
Rakit
Ramu
Ranger
Regu
Rover
S
Istilah
Pengertian
Saka
Sandi
Sangga
Sangga
Kerja
Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu; Panitia
Kegiatan.
SAR
(sing.) Search and Rescue; Cari dan selamatkan; Salah satu krida dalam
Saka Bhayangkara.
Setanga
Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra;
n Leher
Scout
Scouter
Siaga
Sistem
Among
Six
(inggris) Barung.
SKK
SKU
Sulung
Survey
Survival
T
Istilah
T
Pengertian
Singkatan atau kode untuk Pramuka Penegak.
TAKANA
(sing.) Pesta Karya Nasional.
S
TAKADA (sing.) Pesta Karya daerah.
TAKACA
(sing.) Pesta Karya Cabang.
B
TAKARA
(sing.) Pesta Karya Ranting.
N
Tata
Tekpram (sing.) Teknik Kepramukaan, seperti tali temali, semaphore, maping dll.
Terap
(sing.) Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau mendali.
Tiska
TKK
TKU
Topogra Tanda medan pada peta; tanda-tanda pada peta yang menunjukkan
fi
keadaan sebenarnya.
Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka
Trisatya dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk Pramuka
lainnya.
Troop
Turba
U
Istilah
Ulang
Janji
Pengertian
Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya mengadakan
pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk Pramuka Penegak,
Pandega dan anggota dewasa.
Pengertian
WAGGGS
Wide
Game
WOSM
Y
Istila
h
Pengertian
Pembina
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka selain Pembantu
Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka,
Instuktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan dan Anggota Majelis
Pembimbing. Pembina bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugusdepan (gudep).
Daftar isi
1 Pembantu Pembina
2 Sebutan untuk
Pembina
3 Persyaratan Pembina
4 Lain-lain
5 Pranala luar
Pembantu Pembina
Pembantu Pembina adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang mempunyai
tugas untuk membantu kerja pembina di tingkat Gugusdepan.
Sebutan untuk Pembina
Persyaratan Pembina
Persayaratan usia Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur
sebagai berikut:
Lain-lain
IKRAR
Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan penuh
kesadaran serta rasa tanggung jawab atas kepentingan bangsa dan negara, kami
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/ Pamong
Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/ Anggota Majelis Pembimbing
..*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam keputusan kwartir
*)/Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka nomor .tahun
menyatakan bahwa kami :
menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka dan
akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong
Saka/Instruktur Saka/Pimpin-an Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing
..*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk mengantarkan kaum
muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
..., ... ..
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong
Saka/ Instruktur Saka / Pimpinan Saka / Andalan / Anggota Majelis
Pembimbing ..*)
( )
Catatan : - coret yang tidak perlu
Pramuka Siaga
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia,
yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan
dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal
perjuangan bangsa Indonesia.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Kode kehormatan
o 1.1 Dwi Satya
o
2 Satuan
3 Syarat Kecakapan
o
3.3 Lain-lain
Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya
(janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral
Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:
Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh
Dwi Darma
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang
anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral
ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya.
Satuan
Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung setiap 4 Barung dihimpun
dalam sebuah Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung
Merah, barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang
Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih
oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu
orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut
Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh
Sulung itu tadi.
Syarat Kecakapan
Syarat Kecakapan Umum
Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU
dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1. Mula
2. Bantu
3. Tata
TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU
untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan
dulu untuk menandakan pangkat seseorang).
Syarat Kecakapan Khusus
Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Khusus
TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masingmasing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah
kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak
menghadap ke bawah.
Lain-lain
Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka
putri dipanggil Bunda.
Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu
Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik.
Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa
Perkemahan satu hari tanpa menginab.
Lihat pula
Pesta Siaga
SKU
Pramuka Penggalang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Regu Pramuka Penggalang putri sedang menikmati makan disela-sela kegiatan
Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya
anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 11-15 tahun.
Daftar isi]
1 Tingkatan dalam
Penggalang
2 Sistem Berkelompok
3 Satuan Terpisah
4 Kode Kehormatan
5 Kegiatan Pramuka
Penggalang
6 Lihat pula
Sistem Berkelompok
Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil
yang disebut regu. Setiap regu terdiri atas 6 - 10 orang Penggalang. Regu dipimpin
oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya
tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi
regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau,
kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil
dari nama tumbuhan, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.
Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang
Pemimpin Regu Utama (Pratama). Pratama adalah salah satu Pimpinan Regu dalam
Pasukan tersebut.
Satuan Terpisah
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk
satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan
dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka
Penggalang putri. Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra
juga. Demikian sebaliknya untuk satuan Penggalang Putri.
Kode Kehormatan
Kode kehormatan untuk Pramuka penggalang terdiri atas Janji (Satya) Penggalang
yaitu Trisatya. Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan
Penegak/Pandega. Dan Kode Moral (Dharma) Penggalang yang disebut Dasa
Dharma. Dasa Dharma untuk Penggalang berbeda dengan Siaga dan
Penegak/Pandega.
Berikut isi Trisatya Penggalang:
TRISATYA Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
Berikut isi Dasa Dharma Penggalang:
DASA DHARMA
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
Jambore
Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta
pita dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya
mencatat posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan
mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk
papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung panjang
Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih
gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang
mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar
pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba,
seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.
Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya
para Pramuka Penggalang.
Pramuka Penegak
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke:
Daftar isi
[sembunyikan]
3 Kode Kehormatan
4 Kegiatan-kegiatan Penegak
5 Lain-lain
6 Lihat pula
Penegak bantara
Penegak laksana
penegak
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik
IndonesiaMengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup dan ikut serta
membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma
Penegak:
DASA DHARMA
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. patuh dan suka bermusyawarah
5. rela menolong dan tabah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Kegiatan-kegiatan Penegak
Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini
acara-acara pertemuan Penegak:
Pramuka Pandega
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke:
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang
termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25
tahun. Golongan yang ini disebut juga dengan Dewasa Muda. Kegiatannya sama
saja dengan kegiatan Penegak, sehingga di kwartir ditangani oleh Dewan Kerja,
yang lebih dikenal dengan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Kegiatan Pramuka
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Regu Pramuka Penggalang putri sedang menikmati makan disela-sela kegiatan
Dalam Kepramukaan terdapat banyak kegiatan. Pada prinsipnya semua kegiatan
yang sesuai dengan PDK dan MK adalah kegiatan kepramukaan, akan tetapi
terdapat kegiatan-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan.
Daftar isi
3.1 Jambore
3.4 Dianpinru
3.5 Perkemahan
3.7 Penjelajahan
4.1 Raimuna
4.3 Perkemahan
4.7 Pengembaraan
4.9 PPDK
4.13 Musppanitera
Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI), adalah
pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir
Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua
kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di
tingkat nasional dan internasional.
Estafet Tunas Kelapa ETK, adalah kirab Pramuka secara estafet dengan
membawa obor, Bendera Merah Putih dan Panji Kepramukaan yang
dilaksanakan oleh Kwartir Daerah dalam rangka menyambut Hari Ulang
Tahun Pramuka. Estafet dimulai dari beberapa titik pemberangkatan dan
berakhir di arena Upacara HUT tingkat Daerah. Petugas ETK biasanya dari
Pramuka Penggalang, Pramuka penegak dan Pramuka Pandega.
Pesta Siaga
Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga
diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk: Permainan Bersama
(kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran
Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga),
Darmawisata, Pentas Seni Budaya, Karnaval, Perkemahan Satu Hari (Persari).
Kegiatan Pramuka Penggalang
Jambore
Lomba Tingkat
Perkemahan Bhakti
] Dianpinru
Perkemahan
Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang diselenggarakan secara
reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti
Perkemahan Pelantikan Penggalang Baru, Perkemahan Kenaiakan Tingkat (dari
Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang
Terap), Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu
(Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya. perkemahan juga merupakan
gerakan penghibur dan pengetahuan bagi mereka yang tak pernah mengenal dunia
luar. selain itu perkemahan juga dapat dipakai oleh penggalang muhammadiyah
yang sering disebut HIZBUL WATHAN.
Forum Penggalang
Penjelajahan
PHBS di Sekolah
Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73
Juta orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilainilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen
perubahaan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun
sekolah agama dari berbagai tindakan.
Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan saja maka ada 5 juta kader kesehatan
yang dapat membantu terlaksananya dua strategi utama Departemen Kesehatan
yaitu:
Jumlah
Kasus
Sumber Data
Kecacingan
40-60%
Anemia
23,2 %
Tahun 2007
Karies &
Periodental
74,4 %
Kasus Diare
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization
Setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare
Data Departemen Kesehatan :
Diantara 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit
diare sepanjang tahun
Sumber: Majalah Interaksi 2007
Kasus Merokok
Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
Tahun 2004 menyebutkan sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari 10
tahun Persentase orang merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok umur
remaja (15-19 tahun). Hal ini berarti bahaya rokok pada masyarakat yang rentan
yakni anak-anak dan berdampak pada masa remaja.
Kasus TB Paru
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Dinas kesehatan DKI Jakarta menemukan setidaknya ada 1.872 anak yang
menderita TB dari 10.273 penderita TB di DKI
Tahun 2006 penderita TB anak masih 397 (Hr. Rakyat Merdeka 8/9/07). Data
departemen kesehatan menunjukan kasus TB pada anak di seluruh Indonesia
tahun 2007 sebanyak 3.990
PHBS di sekolah
Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai
PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui
pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS).
PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS,
dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Indikator PHBS di sekolah
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
8. Membuang sampah pada tempatnya
Sasaran pembinaan PHBS di sekolah
Siswa
Warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah dan
orang tua siswa)
Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan
ancaman penyakit.
Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa
Membahas cara sosialisasi yang efektif bagi siswa, warga sekolah dan
masyarakat sekolah.
4 Penyiapan Infrastruktur
. Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di
sekolah Instrument pengawasan Materi sosialisasi penerapan PHBS di sekolah
Pembuatan dan penempatan pesan di tempat-tempat strategis disekolah
Pelatihan bagi pengelola PHBS di sekolah
5
Sosialisasi Penerapan PHBS di sekolah
.
a Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah di lingkungan internal antara lain :
. Penggunaan jamban sehat dan air bersih
Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN)
Dinas pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sector sangat penting
untuk pembinaan PHBS disekolah demi terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu,
peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina dan pelaksana UKS), sedangkan
masyarakat sekolah berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat baik di
sekolah maupun di masyarakat.
(1)Pemda
Bupati/walikota
DPRD
(2)Lintas Sektor
Dinas Kesehatan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan UKS melalui jalur
ekstrakulikuler.
Dinas Pendidikan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan Program UKS melalui
jalur kulikuler dan ekstrakulikuler
Kantor Depag
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PHBS dengan pendekatan program
UKS pada perguruan agama
(3)Tim Pembina UKS
(5)Komite sekolah
(6)Komite sekolah
(7)Guru-guru
Banyaknya industri kecil dan jenis usaha sektor informal serta jumlah tenaga kerja
yang terserap, memerlukan perhatian serta penanganan kesehatan dan
keselamatan kerja yang baik sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat
kerja dan kecelakaan kerja, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
produktivitas kerja.
Lingkungan Kerja
Menurut profil Masalah Kesehatan Pekerja di Indonesia tahun 2005, lingkungan kerja
menurut sektor informal dan formal hasil studi di 12 kabupaten kota
Dari tabel di atas ternyata persentase tempat kerja yang tergolong bersih di sektor
formal lebih besar dibandingkan dengan sektor informal yaitu 48,1% berbanding
28,4%.
Dari tabel di atas ternyata kebersihan kamar mandi tergolong bersih di sektor
formal lebih besar dibandingkan dengan sektor informal yaitu 48,4% berbanding
42,7%. Namun untuk kondisi kamar mandi yang sangat bersih justru lebih banyak
dari sektor informal yaitu 9,1% berbanding 7,8%.
1,1 juta orang meninggal setiap tahun karena penyi kit atau kecelakaan
akibat hubungan kerja.
300.000 orang meninggal dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah
kematian karena penyakit akibat hubungan kerja (WHO, 1994).
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada masyarakat pekerja di Indonesia masih
amat jarang dilihat dari tabel di bawah ini :
APD yang paling banyak digunakan adalah sarung tangan (19,8%) diikuti oleh baju
kerja (19,2%), helm dan masker (16,3%). Sedangkan untuk APD lainnya proporsi
penggunaannya berkisar antara 0,7% hingga 13,9% Pekerja sektor formal terkesan
memiliki proporsi lebih tinggi dalam menggunakan APD untuk setiap jenis APD,
kecuali untuk penggunaan alat penutup kepala dimana proporsi pekerja sektor
informal lebih tinggi dibanding-kan formal.
Perlunya Pembinaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja
Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat merupakan hal yang diinginkan
dan menjadi hak asasi setiap pekerja, karena itu menjadi kewajiban semua pihak
untuk ikut memelihara, menjaga dan memper-tahankan kesehatan pekerja agar
tetap sehat dan produktif dengan melaksanakan pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja.
Beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kesehatan akan dapat dikontrol bila
setiap pekerja selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dan bekerja di lingkungan
yang sehat.
PHBS di Tempat Kerja adalah upaya untuk member-dayakan para pekerja agar
tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.
Tujuan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Tempat Kerja
Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
Meningkatkan produktivitas kerja.
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja.
Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.
Indikator PHBS di tempat kerja
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja
telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar dan buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6. Menggunakan air bersih.
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
sesuai jenis pekerjaan.
Bagi Masyarakat:
Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS
di Rumah Tangga.
Instansi Terkait:
Langkah-Langkah
Pembinaan PHBS di Tempat Kerja
1. Analisis Situasi
Pimpinan di Tempat Kerja melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya
komitmen dan kebijakan tentang pembinaan PHBS di Tempat Kerja serta bagaimana
sikap dan perilaku pekerja terhadap kebijakan tersebut. Kajian ini untuk
memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan.
2. Pembentukan Kelompok Kerja
Penyusunan Kebijakan PHBS di Tempat Kerja
Pihak Pimpinan Tempat Kerja mengajak bicara/ berdialog pekerja dan serikat
pekerja tentang :
Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di Tempat Kerja.
Rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di Tempat Kerja.
Penerapan PHBS di Tempat Kerja berserta antisi-pasi kendala dan solusinya.
Menetapkan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja dan mekanisme
pengawasannya.
Cara sosialisasi yang efektif bagi masyarakat pekerja.
Kemudian pimpinan membentuk Kelompok Kerja Penyusunan Kebijakan PHBS di
Tempat Kerja.
3. Pembuatan Kebijakan PHBS di tempat kerja
Kelompok Kerja membuat kebijakan yang jelas, tujuan dan cara melaksanakannya.
4. Penyiapan Infrastruktur
Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di
Tempat Kerja.
Instrumen Pengawasan.
Materi sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja.
Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di tempat-tempat yang
strategis di tempat kerja.
Mekanisme dan saluran pesan PHBS di Tempat Kerja.
Pelatihan bagi pengelola PHBS di Tempat Kerja.
5. Sosialisasi Penerapan PHBS di tempat kerja
Sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja dan lingkungan internal.
Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja.
6. Penerapan PHBS di tempat kerja
Penyampaian pesan PHBS di Tempat Kerja kepada pekerja seperti melalui
penyuluhan kelompok, media poster, stiker, papan pengumuman, dan selebaran.
Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di Tempat Kerja seperti air bersih,
jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci tangan, sarana olahraga, kantin sehat.
Pelaksanaan pengawasan PHBS di Tempat Kerja.
7. Pengawasan dan Penerapan Sanksi
Pengawas PHBS di Tempat Kerja mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi
sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh tempat kerja atau daerah setempat.
8. Pemantauan dan Evaluasi
Lakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik tentang kebijakan yang telah
dilaksanakan.
Lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan dan putuskan apakah perlu
penyesuaian terhadap kebijakan.
Dukungan Untuk Pembinaan PHBS di Tempat Kerja
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota :
Mengeluarkan kebijakan tentang Pembinaan PHBS di Tempat Kerja berupa
peraturan/surat edaran/ instruksi/himbauan maupun dukungan dana.
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja di
wilayah kerjanya.
Pimpinan Tempat Kerja :
Mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pembinaan PHBS di Tempat
Kerja.
Menyediakan sarana untuk penerapan PHBS di Tempat kerja seperti : sarana
olahraga, kantin sehat, penyediaan air bersih, jamban sehat, tempat cuci tangan,
tempat sampah , Alat Pelindung Diri (APD) media promosi dan Iain-lain.
lainnya akibat mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Keracunan dapat terjadi
karena :
- bakteriotogis
- kimia
- pembusukan
- pemalsuan
c. cara pengolahan : agar menghasilkan makanan yang bersih, sehat, aman, dan
bermanfaat bagi tubuh maka diperlukan pengolahan yang baik dan benar. Makanan
perlu diolah dan disimpan secara baik menurut jenis dan macamnya.
1. hygiene perorangan
a. pegertian hygiene perorangan adalah upaya kesehatan yang dilakukan oleh
setiap orang untuk memperoleh kesehatan jasmani, sosial, dan mental yang
optimal. Hygiene perorangan merupakan kunci keberhasilan dalam mengolah
makanan yang aman dan sehat.
b. Prinsip hygiene perorangan, dalam penerapannya sebagai berikut :
mengetahui sumber pencemaran dari tubuh yaitu :
- sumber cemaran utama : hidung, mulut, telinga, isi perut, dan kulit.
- Sumber cemaran lain : luka terbuka, bisul / nanah, dan rambut.
- Sumber cemaran karena perilaku : tangan yang kotor, rambut, lubang hidung,
telinga atau sela-sela gigi, batuk, bersin, atau percikan ludah akibat meludah
sembarangan, menyisir rambut dan cincin yang dipakai (kecuali cincin kawin yang
polos).
- Sumber cemaran karena ketidaktahuan : pemakaian bahan palsu, bahan rusak,
pewarna bukan untuk makanan serta pemakaian borax untuk pembuatan bakso.
1. titik kendali kritis (TKK) hygiene sanitasi makanan
a. pemilihan bahan
- bahan dipilih yang bersih, segar, dan bebas bahan berbahaya dan beracun seperti
pestisida, kotoran manusia, logam berat, dan sebagainya.
- Segera diolah apabila tidak ada fasilitas penyimpanan dingin.
- Semua bahan harus yang masih baik dan utuh.
b. penyimanan bahan
- suhu penyimpanan sesuai dengan keperluannya.
- Waktu penyimpanan sesingkat mungkin untuk mencegah kerusakan dan
penurunan mutu.
- Hindari suhu danger zone yaitu antara 10o C 60o C.
- Sirkulasi penyimpanan sisten FiFo (first in first out).
c. Pengolahan
- cuci bahan dengan air bersih sehangga mengurangi pencemaran
- masak dengan suhu 100o C, sehingga kuman patogen mati
- lindungi penjamah makanan agar tidak mencemari makanan
- waktu masak harus dekat dengan waktu makan dan tidak lebih dari 4 jam
jaraknya
d. penyimpanan makanan
- usahakan makanan masak tidak disimpan lebih dari 6 jam
bahwa selama pemusnahan agar dilakukan secara aman, dalam arti tidak
menimbulkan bahaya terhadap manusia maupun lingkungan.
Pemusnahan tersebut bisa dilakukan dengan cara dibakar dengan suhu tinggi
(melalui incubator) maupun ditanam setelah dihancurkan terlebih dahulu. Jangan
dibuang di sungai atau ditanam begitu saja.
Pemusnahan dengan cara dibakar kerugiannya selain dapat menimbulkan
pencemaran udara juga memerlukan biaya yang mahal. Oleh karena itu,
pemusnahan yang sering dilakukan yaitu dengan cara ditanam atau dikubur, karena
selain biayanya murah juga praktis.
Harus diperhatiakan, jangan sampai menimbulkan pencemaran pada air tanah. Oleh
karena itu, selama melakukan penguburan wadah pestisida harus diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1.
a. tempat penguburan hendaknya diperhatikan, tinggi air tanah sewaktu musim
hujan (tidak boleh kurang dari 3 meter dari permukaan tanah).
b. Harus jauh dari tempat tinggal penduduk, yaitu kira-kira sejauh minimal 100
meter.
c. Dalamnya lubang tidak boleh lebih dari 1 meter.
d. Dalam melakukan penguburan agar dicampur dengan kapur secukupnya sebelum
ditutup kembali dengan tanah untuk menetralisir sisa-sisa pestisida.
- Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum,Kusnaedi,Penebar Swadaya X,
Jakarta, 2003.
- Kecakapan Khusus Saka Bakti Husada, Prof. Dr. Umar Fahmi Achmadi MPH. PhD,
Departemen Kesehatan RI, 2005.
SKK Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok kita sehari-hari serta untuk
berteduh apabila terjadi panas dan hujan, sebagai tempat berlindung kita. Rumah
juga dapat menimbulkan beberapa risiko penyakit termasuk bahaya radiasi dan
pencemaran udara apabila setiap harinya tidak bersih. Agar penghuni rumah
terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, maka diperlukan kondisi kualitas
kesehatan lingkungan rumah yang baik.
Untuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi,
kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan
radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan,
tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan
penghijauan.
Bila lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya
penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam
berdarah, malaria, typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan kecelakaan
seperti kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan sebagainya.
Supaya lingkungan rumah kita tidak merupakan sumber penularan penyakit maka
diperlukan partisipasi kita semua untuk turut memelihara serta menjaga lingkungan
dan rumah supaya tetap bersih dan sehat sehingga menjadi tempat penghunian
Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga
serta memenuhi syarat kesehatan.
Rumah sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki ruangan terpisah
untuk keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran yang memadai, antara lain :
a. kamar tidur
b. ruang makan / keluarga
c. dapur
d. kamar mandi
e. jamban / WC
f. tempat cuci pakaian
syarat rumah sehat :
a. bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
b. Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna
cerah.
c. Memiliki ruang-ruangan yang tertentu.
d. Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
e. Suhu antara 18o 30o C.
f. Memiliki ventilasi.
2. Kesehatan Lingkungan Perumahan
lingkungan perumahan yang memiliki persyaratan kesehatan, antara lain :
a. lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana.
b. Udara jauh dari pencemaran.
c. Kualitas air tanah dan air minum harus baik dan memenuhi persyaratan
kesehatan.
d. Kualitas tanah lokasi perumahan harus baik dan memenuhi persyaratan
kesehatan.
e. Sarana dan prasarana lingkungan harus bagus.
f. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan pembuangan sampah tidak
mencemari air tanah, tidak berbau, tidak dipakai untuk sarang penyakit, dan lainlain.
g. Penghijauan.
3. Rumah Yang Tidak Sehat Dan Akibatnya.
Rumah dengan kondisi berikut :
a. kotor
b. ruangan pengap, lembab
c. asap dapur tidak keluar dari rumah
d. sampah menumpuk
e. kamar mandi dan tempat air tidak bersih
f. lantai kamar mandi berlumut
g. penggunaan alat elektronik yang tidak tepat
4. Upaya Agar Rumah Menjadi Sehat
yang perlu dilakukan agar rumah menjadi sehat :
a. membuka jendela kamar setiap pagi dan siang.
b. Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.
takut.
c. Cara Pengendalian Dampak Radiasi
1. radiasi medan listrik, medan magnet dan kerapatan daya dari pesawat televisi
Menonton tv sebaiknya pada jarak terhadap layar minimal 4x diagonal atau
menjaga jarak terhadap layar minimal 2 meter.
Berada di depan layar televisi tidak melebihi 4 jam secara terus menerus.
Tidak berada pada belakang tabung monitor komputer kurang dari 1 meter.
1. radiasi medan listrik, medan magnet dan daya kerapatan dari komputer
Menggunakan komputer tidak melebihi dari 4 jam per hari (sebaiknya diselingi
istirahat setap 1 jam.
Menggunakan alat pelindung pada layar komputer.
1. radiasi gelombang mikro dari oven mikrowave (alat pengering/ pemanas )
Tidak berada di dekat oven mikrowave dalam keadaan hidup kurang dari 20 cm.
Tidak membuka mikrowave pada saat hidup/ berfungsi.
1. radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan infra merah dari matahari
Dilarang berjemur pada siang hari (setelah jam 11.00)
Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung dan cream yang mengandung
tabir surya.
1. radiasi cahaya tampak pada peralatan las listrik/ karbit
Menggunakan pelindung mata/ kaca mata las untuk pekerja las.
Bekerja tidak terus menerus atau non-stop.
1. radiasi gelombang mikro (kerapatan daya) dari telepon seluler
Menggunakan hear-set sewaktu menggunakan telepon seluler.
Jangan digunakan saat sinyal rendah.
Pengguna telepon seluler dibatasi bagi anak-anak dan remaja.
Membawa dan menyimpan telepon seluler sebaiknya jauh dari organ reproduksi
seperti saku samping dan saku depan.
Pengguna telepon seluler sebaiknya dibatasi.
1. radiasi gas rodon dan thoron dari tanah, air, bahan bangunan dan gas elpiji
Peredaran udara di dalam rumah harus lancar, ventilasi memenuhi syarat
kesehatan dan jendela dibuka setiap hari.
Menggunakan kipas angin/ fan/ exhausfan.
VEKTOR
Keberadaan vektor di dalam dam di luar rumah perlu diawasi karena serangga/
binatang pengerat seperti tikus mempunyai peran penting di dalam penularan
berbagai jenis penyakit.
Adapun jenis vektor dan penyakit ditularkan adalah sebagai berikut :
a. Nyamuk :
- aedes aegypty > demam berdarah
- culex quinques > filaria
b. lalat : musca domestica > dysentri, diare, typhoid (lalat rumah)
c. kecoa : blatella germanica > dysentri, diare, typhoid, cholera (kecoa jerman)
d. tikus : rattus-rattus diardi > pes, murine typhus (tikus rumah).
SKK Pengawasan Kualitas Air
Pertimbangannya karena garam-garam Ca, Fe, dan Al bersifat tidak larut dalam air
sehingga mampu mengendap bila bertemu dengan sisa-sisa baja.
2. aerasi
Merupakan suatu sistem oksigenasi melalui penangkapan O2 dari udara pada air
olahan yang akan diproses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar O2 di udara
dapat bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi kation dan
oksigen menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut dalam air sehingga dapat
mengendap. Proses aerasi harus diikuti oleh proses filtrasi / pengendapan.
E. Pengolahan Air Secara Mikrobiologi
Upaya memperbaiki mikrobiologi air minum yang paling konvensional adalah
dengan cara mematikan mikroorganismenya. Proses ini bisa dilakukan sekaligus
dengan proses koagulasi ataupun melalui praktek sederhana dengan cara
mendidihkan air hingga mencapai suhu 100o C.
PENGOLAHAN AIR UNTUK
AIR MINUM
A. pengolahan air gambut
Karakteristik air gambut.
Air gambut merupakan air permukaan dari tanah bergambut dengan ciri mencolok
karena warnanya merah kecoklatan, mengandung zat organik tinggi, rasanya asam,
ph 2-5, dan tingkat kesadahannya rendah.
Kebutuhan air penduduk di daerah gambut tergantung pada air gambut yang
memiliki kualitas kurang baik, karena cukup banyak penduduk yang tergantung
pada air gambut maka pemerintah sangat memperhatikan pengolahan air gambut.
Untuk itulah puslitbang pemukiman dpu mengadakan penelitian pengolahan air
gambut sejak tahun 1982. Hal ini dilakukan dalam rangka penyediaan air bersih
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
B. pengolahan air sungai dengan cadas
Batu cadas merupakan batuan yang lunak, berwarna coklat dan mengandung batu
apung yang bersifat porus. Karena sifat porusnya, batu cadas dapat dimanfaatkan
untuk menyaring air di pedesaan.
C. pengolahan air kotor dengan saringan pasir (aerasi dan filtrasi)
Aerasi dan filtrasi dapat mengatasi kekeruhan serta dapat menurunkan kandungan
kation yang larut, terutama kadar besi (fe), mangan (mg), dan alumunium (al).
Konstruksinya terbuat dari 2 buah drum yang bagian dalamnya telah dicat atau
dilabur.
D. pengolahan air dengan bahan kimia (koagulasi dan filtrasi)
Cara koagulasi dan filtrasi ini sangat berguna untuk air yang mengandung bahan
kimia, bau, dan warna, tetapi tidak terlalu pekat. Pada prinsipnya proses ini terdiri
dari dua bak, yaitu bak pertama sebagai tempat reaksi kimia dan bak ke-2 sebagai
tempat filtrasi / penyaringan.
E. pengolahan air dengan pengendapan bak ganda
Air didiamkan selama sehari semalam hingga diperoleh air bersih. Pengendapan
dilakukan dengan 2 buah bak yang digunakan secara bergantian. Bak pertama diisi
air untuk keperluan hari ini. Hal ini dilakukan sambil mengisi bak kedua untuk
Bedak salisil
Balsem
Conterpen
Pembalut wanita
Dll Obat dalam :
Obat pusing ( antalgin, amoxisilin,dll )
Obat penurun panas ( paracetamol, dll )
Obat maag ( antasida )
Obat pencahar ( norit )
Obat gatal ( bedak salisil, CTM )
Obat diare ( diaform, oralit,dll )
Vit. C dan B komplex
Obat haid ( antasida, feminax, papaverin)
Obat asma ( asmasolon )
Anti nyeri ( asam mafenat )
Dll
Peralatan tambahan
Pinset
Gunting
Daftar Obat
Ballpoint
Kartu pasien
Prinsip : Sehat fisik dan mental
Hal hal yang berkaitan dengan fisik
1. kelelahan
a. Istirahat secukupnya
b. Beri multivitamin ( Vit. C / Vit. B komplex )
1. Kaki melepuh
Kompres dengan revanol lalu balut dengan perban, jika sudah tidak melepuh beri
betadine.
1. Pusing karena kepanasan dan kedinginan
a. Kepanasan usahakan pasien diteduhkan lalu dikasih obat Antalgin / paracetamol
b. Kedinginan usahakan pasien diberi kehangatan lalu kasih obat Antalgin.
1. Sakit perut
a. kembung ( beri minum hangat lalu kasih obat Antasida )
b. Melilit ( beri minum hangat lalu beri anti nyeri, asam mafenat )
c. Tidak bisa buang air besar ( banyak makan buah, beri Vit. C )
d. Karena haid ( beri obat haid + antalgin )
1. Alergi gatal
Oleskan salep dikulit yang gatal lalu beri CTM
1. Sakit mata
Bersihkan dengan boor water + gelas pembersih mata lalu tetesi dengan obat tetes
mata.
1. Nyeri otot
a. Luruskan anggota badan yang sakit
b. Olesi dengan minyak gosok
c. Beri obat anti nyeri
1. Badan panas
Beri paracetamol, istirahat secukupnya, beri multivitamin.
1. Penyakit bawaan ( Asma, anemia, typus, lemah jantung )
Diposkan oleh Affandi Inc. Media di 06.04