Anda di halaman 1dari 69

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan

minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai


bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para
Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia
14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana
setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam
Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang
dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan
Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka
dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang
disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka
mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya
pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan
hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan
Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8
Daftar isi

1 Saka Dirgantara
2 Saka Bhayangkara

3 Saka Bahari

4 Saka Bhakti Husada

5 Saka Kencana (Keluarga


Berencana)

6 Saka Taruna Bumi

7 Saka Wanabhakti

8 Saka Wira Kartika

9 Lihat pula

Saka Dirgantara

wing Bhakti Saka Dirgantara

Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan


pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna
menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan
nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya
saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau
memiliki landasan udara.
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di
bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub
aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:
1. Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
2. Krida Pengetahuan Dirgantara
3. Krida Jasa Kedirgantaraan
Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
1. Terbang Bermotor
2. Terbang Layang
3. Aeromodelling
4. Terjun Payung
5. Layang Gantung
Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
1. Aerodinamika
2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
3. Meteorologi
4. Fasilitas Penerbangan
5. Navigasi Udara
Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu:
1. Teknik Mesin Pesawat
2. Komunikasi
3. Aerial Search And rescue
4. Struktur Pesawat

Saka Bhayangkara

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan


untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang
keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran
berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi
bidang kebhayangkaraan.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di
Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di
Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam
pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan
pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas
Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan
POLRI.
Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
1. Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
2. Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
3. Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
4. Subkrida SAR (Search And Rescue)
Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di
wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. terlahir
beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Dedi
Wahyudi(Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung).
Saka Bahari

Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa
cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut
dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang
Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka
Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
1. Krida Sumberdaya Bahari
2. Krida Jasa Bahari
3. Krida Wisata Bahari
4. Krida Reksa Bahari
Saka Bhakti Husada

SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya
Pramuka Bakti Husada disingkat Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan
pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian
kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang
kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan
dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
Dan kemudian dicanangkan oleh Menkes RI pada tanggal 12 November 1985
sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader
pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma
hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di
lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya
Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta
didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek
berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan
sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang
sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada
adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat
Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus

3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega


4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.
Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) krida, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Krida Bina Lingkungan Sehat


Krida Bina Keluarga Sehat
Krida Penanggulangan Penyakit
[[Krida Bina Gizi
Krida Bina Obat
Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :


1.
2.
3.
4.
5.

SKK
SKK
SKK
SKK
SKK

Penyehatan Perumahan
Penyehatan Makanan dan Minuman
Pengamanan Pestisida
Pengawasan Kualitas Air
Penyehatan Air

Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK

Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan

Ibu
Anak
Remaja
Usia Lanjut
Gigi dan Mulut
Jiwa

Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK
SKK

Penanggulangan
Penanggulangan
Penanggulangan
Penanggulangan
Penanggulangan
Penanggulangan
Imunisasi
Gawat Darurat
HIV / AIDS

Penyakit
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Penyakit

Malaria
Demam Berdarah
Anjing Gila
Diare
TB Paru
Kecacingan

Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :

1.
2.
3.
4.
5.

SKK
SKK
SKK
SKK
SKK

Perencanaan Menu
Dapur Umum Makanan/Darurat
UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
Penyuluh Gizi
Mengenal Keadaan Gizi

Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :


1.
2.
3.
4.
5.

SKK
SKK
SKK
SKK
SKK

Pemahaman Obat
Taman Obat Keluarga
Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
Pembinaan Kosmetik

Krida Bina PHBS, meliputi 5 ( lima ) SKK :


1.
2.
3.
4.
5.

SKK
SKK
SKK
SKK
SKK

Bina
Bina
Bina
Bina
Bina

PHBS
PHBS
PHBS
PHBS
PHBS

di
di
di
di
di

Rumah
Sekolah
Tempat umum
Instansi Pemerintah
Tempat kerja

Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat,
khususnya mengenai :
a. kesehatan lingkungan
b. kesehatan keluarga
c. penaggulangan berbagai penyakit
d. gizi
e. manfaat dan bahaya obat.
3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di
gugusdepan.
4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.
Saka Kencana (Keluarga Berencana)

Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk
meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam
bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.

Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama


dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).
Saka Taruna Bumi

Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk
meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman,
keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat
melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung
kegiatan pembangunan pertanian.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas
Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
3. Krida Perikanan
4. Krida Peternakan
5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
Saka Wanabhakti

Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat
dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya
alam dan lingkungan hidup.

Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan,


Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1. Krida Tata Wana
2. Krida Reksa Wana
3. Krida Bina Wana
4. Krida Guna Wana.
Saka Wira Kartika

Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai
dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan
bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka
nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang
kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan
kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan
Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program
Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
1. Krida Survival
2. Krida Pioner
3. Krida Mountainering
4. Krida Navigasi Darat
5. Krida Bintal Juang

Satuan Karya Bakti Husada


SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA
(SAKA BAKTI HUSADA)
Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan
pengetahuan,

pembinaan

keterampilan,

penambahan

pengalaman

dan

pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam


bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya
Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional.
Tujuan

dibentuknya

Saka

Bakti

Husada

adalah

untuk

mewujudkan

kader

pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma


hidup

sehat

bagi

semua

anggota

Gerakan

Pramuka

dan

masyarakat

di

lingkunganya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka
disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik.
Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek
berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan
sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang
sesuai dengan keperluannya.
Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :

Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai


tingkat Penggalang Terap.
Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus

Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega

Pamong Saka dan Instruktur tetap.

Saka Bakti Husada meliputi 5 (lima) krida, yaitu :


1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat.
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
1. SKK Penyehatan Perumahan

2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman


3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air.
Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa.
Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat.
Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :

1. SKK Pemahaman Obat


2. SKK Taman Obat Keluarga
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :

Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang


Kesehatan
Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada
masyarakat, khususnya mengenai :

1. kesehatan lingkungan
2. kesehatan keluarga
3. penaggulangan berbagai penyakit
4. gizi
5. manfaat dan bahaya obat.

Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka


di gugusdepan.

Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya

Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.

Anggota Gerakan Pramuka


Anggota Gerakan Pramuka adalah warga negara Indonesia yang terdiri atas
anggota biasa dan anggota kehormatan. Anggota Gerakan Pramuka disebut dengan
Pramuka
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Anggota biasa
o 1.1 Anggota muda

1.2 Anggota dewasa

2 Anggota Luar Biasa

3 Anggota Kehormatan

4 Lihat pula

Anggota biasa
Anggota biasa terdiri atas anggota muda dan anggota dewasa.
Dulu masih digunakan istilah anggota dewasa muda untuk golongan pandega,
setelah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka diperbarui istilah ini tidak dikenakan lagi.
Anggota muda
Anggota muda terdiri atas:

Siaga

Yaitu Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7 sampai dengan 10 tahun. Biasa
disingkat dengan huruf S atau dilambangkan dengan kode warna hijau. Siaga
umumnya adalah kelas 2 sampai dengan kelas 5 Sekolah Dasar.

Penggalang

Yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 11 sampai dengan 15 tahun.
Biasa disingkat dengan huruf G atau dilambangkan dengan kode warna merah.
Penggalang umumnya adalah siswa kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar atau siswa Sekolah
Menengah Pertama.

Penegak

Yaitu anggota Gerakan Pramuka yang berusia antara 16 sampai dengan 20 tahun.
Biasa disingkat dengan huruf T atau dilambangkan dengan kode warna kuning.
Penegak umumnya adalah siswa Sekolah Menengah Atas.
[sunting] Anggota dewasa
Anggota dewasa terdiri atas:

Pembina Pramuka
Pelatih Pembina Pramuka

Pembina Profesional

Pamong Saka dan Instruktur Saka

Pimpinan Saka

Andalan

Anggota Majlis Pembimbing

Anggota Luar Biasa


Anggota luar biasa adalah warga negara asing yang menetap sementara waktu di
Indonesia yang bergabung dan aktif dalam [[kegiatan kepramukaan yang di ikutinya
slama ini
Anggota Kehormatan
Anggota kehormatan adalah perorangan yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan
Pramuka dan kepramukaan. Calon anggota kehormatan dapat diusulkan oleh
kwartir ke Kwartir Nasional, lengkap dengan alasan pengusulan tersebut. Anggota
Kehormatan diangkat dan dilantik oleh Kwartir Nasional.

Daftar istilah kepramukaan


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Daftar istilah dalam kepramukaan adalah sebagai berikut:
Daftar ini belumlah lengkap. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.
A
Istilah

Pengertian

Adik

Panggilan untuk Pramuka yang lebih muda usia/tingkatannya

Ambalan
Penegak

Satuan Pra-muka Penegak yang terdiri atas 4 5 sangga atau sekitar 40


orang penegak.

Andalan

Sebutan untuk pengurus Kwartir.

Andik

(sing.) Anak Didik. Sebutan untuk peserta didik Pramuka.

Apel

Upacara singkat. Biasaya untuk mengecek kesiapan anak buah.

Api unggun

Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api untuk


bergembira. Biasanya diawali dengan upacara penyalaan.

B
Istilah

Pengertian

Bahari

Saka Bahari; Pramuka cinta kelautan; Kepramukaan yang


diselenggarakan bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan
penambahan ketrampilan khusus di bidang maritim dan kelautan.

Bakti
Husada

Saka Bakti Husada; Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang


diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan
ketrampilan khusus di bidang medis dan kesehatan

Bantara

(bhs) Pengawal; Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak.

Bantu

Tingkatan kedua SKU Siaga.

Barung

(bhs) Tempat penjaga ramuan bangunan; Satuan terkecil Pramuka siaga


yang terdiri atas 5 10 orang.

Saka Bhayangkara ; Pramuka cinta ketertiban; Kepramukaan yang


Bhayangk
diselenggarakan bekerjasama dengan Kepolisian RI dengan penambahan
ara
ketrampilan khusus bidang ketertiban masyarakat
Brownie

(inggris) Siaga putri.

Bucik

Sebutan untuk Pembantu Pembina Siaga Putri

Bunda

Sebutan untuk Pembina Siaga Putri

C
Istilah

Pengertian

Candradimu Nama Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Tingkat Nasioanal


ka
(Lemdikanas).
Candrabira
Nama Lemdikada Jawa Tengah
wa
Crew

(inggris) Ambalan

Cub

(inggris) Siaga Putra

Cubmaster (inggris) Pembina Pramuka Siaga Putra.


D

Istilah

Pengertian

Singkatan atau kode untuk Pramuka Pandega.

Dasa Dharma

Ketentuan Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega


dan anggota dewasa.

Dewan Ambalan;
Dewan Ambalan
Penegak

Organisasi dalam Ambalan Penegak yang beranggotakan


Pimpinan Sangga dan Wapinsa yang bertugas mengatur kegiatan
dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang
Pradana.

Dewan Kerja

Organisasi/badan otonom kwartir dengan anggota para Penegak


dan Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam
mengelola Pramuka Penegak dan Pandega.

Dewan
Penggalang

Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang berang-gotakan


pinru dan wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam
pasukan itu.

Dewan Saka

Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida dan


wakilnya, bertugas mengatur kegiatan saka.

Dianpinru

(sing.) Penggladian Pimpinan Regu; Pemberian materi kepada


Pinru yang diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada
teman-temannya.

DKC

(singk.) Dewan Kerja Cabang; Dewan Kerja di tingkat Kwartir


Cabang (Kabupaten)

DKD

(sing.) Dewan Kerja Daerah; Dewan Kerja di tingkat Kwartir


Daerah (Provinsi).

DKN

(sing.) Dewan Kerja Nasional; Dewan Kerja di tingkat Kwartir


Nasional.

DKR

(sing.) Dewan Kerja Ranting; Dewan Kerja di tingkat Kwartir


Ranting (Kecamatan).

Dwi Dharma

Ketentuan Moral untuk Pramuka Siaga.

Dwi Satya

Satya (Janji) untuk Siaga.

Istila
h
ETK

Pengertian
(Sing.) Estafet Tunas Kelapa; Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna
memperingati HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian)
melalui rute yang telah ditentukan.

G
Istilah

Pengertian

Kode atau singkatan untuk Penggalang

Gang

(inggris) Sangga

Gladi
Tangguh

Kegiatan di alam bebas yang bertujuan menguji ketrampilan peserta didik.

Group

(inggris) Gugusdepan / Gudep

Guide

(inggris) Penggalang Putri

Guider

(inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putri

Gudep

(sing.) Gugusdepan; Pangkalan keanggotaan bagi peserta didik pramuka


dan anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik.

I
Istilah

Pengertian

Instruktur

Orang dengan ketrampilan di bidang tertentu yang ikut membantu di


Kepramukaan, biasanya di dalam lingkungan Satuan karya.

Instruktur
Muda

Instruktur yang masih berusia muda; Penegak/Pandega yang ikut


membantu membina di golongan bawahnya (Penegak pada Penggalang)

J
Istilah

Pengertian

Jambor Pertemuan Penggalang; Perkemahan Besar Pramuka


e
Penggalang
Jamcab (sing.) Jambore Cabang. Jambore di tingkat Kwartir Cabang

(Kabupaten)
Jamda

(sing.) Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah


(Provinsi)

Jamnas

(sing.) Jambore Nasional. Jambore di tingkat Kwartir


Nasional.

Jamran

(sing.) Jambore Ranting) Jambore di tingkat Kwartir Ranting


(Kecamatan)

K
Istilah

Pengertian

Kabaret Topi Pramuka Putra;


Kakak

Sebutan / panggilan untuk pembina Penggalang, Penegak, Pandega dan


anggota Pramuka Dewasa lainnya.

Kemah
Safari

Kemah berpindah tempat.

Kerani

Sekretaris (biasanya dalam lingkungan Dewan Kerja / Dewan Ambalan /


Dewan Penggalang / Dewan Saka)

KIM

Permainan dengan panca indera.

KMD

(sing.) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.

KML

(sing) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan.

Kompas Alat untuk menentukan Arah mata angin.


Korsa

(sing.) Kordinator Desa, di bawah Kwarran.

KPD

(sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar.

KPL

(sing.) Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan.

Krida

Satuan terkecil dalam saka yang terdiri atas 5 10 orang yang


mengkhususkan diri mempelajari ketrampilan tertentu.

Kurvey

Jaga tenda secara bergantian.

Kwarcab

(sing.) Kwartir Cabang; Kwartir ditingkat Cabang / Kabupaten / Kota. Di


bawah Kwarda.

Kwarcari Pengurus harian Kwartir.

Kwarda

(sing.) Kwartir Daerah; Kwartir ditingkat Provinsi, di bawah Kwarnas.

Kwarnas (sing) Kwartir Nasional; Kwartir ditingkat Nasional / Pusat


Kwarran

(sing.) Kwartir Ranting; Kwartir ditingkat Ranting/Kecamatan. Di bawah


Kwarcab.

Kwartir

Organisasi Eksekutif (pelaksana) yang bertugas mengatur dan mengelola


kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan Pramuka) yang
beranggotakan para Andalan.

L
Istilah
Laksana

Pengertian
Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak.

Lemdikac (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang


ab
(Kabupaten)
Lemdikad (sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah
a
(Provinsi)
Lemdikan
(sing.) Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional.
as
LT

(Sing.) Lomba Tingkat; Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk


perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu.
Terdiri atas LT I, LT II, LT III, LT IV dan LT V.

M
Istilah
Mabi

Pengertian
(sing.) Majlis Pembimbing; Organisasi dari unsur Pemerintah dan masyarakat
guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan Pramuka.

Mabica
(sing.) Majlis Pembimbing Cabang; Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten.
b
Mabida (sing.) Majlis Pembimbing Daerah; Mabi ditingkat Daerah/Provinsi.
Mabigu
(sing.) Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep.
s

Mabina
(sing.) Majlis Pembimbing Nasional; Mabi ditingkat Nasional/Pusat.
s
Mabira
(sing.) Majlis Pembimbing Ranting; Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan.
n
Madya (bhs) Tengah; Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.
MCK

(sing.) Mandi Cuci Kakus; Kamar Mandi dan WC.

Mugus

(sing.) Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam


Gudep. Dilaksanakan 3 tahun sekali.

Munas

(sing.) Musyawarah Nasional. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gerakan


Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali.

Mula

Tingkatan pertama SKU Siaga.

Mangg
Bunga Kelapa; Sebutan untuk TKU Penggalang.
ar
Maping Pemetaan; terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi.
Muscab

(sing.) Musyawarah Cabang. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir


Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.

Musda

(sing.) Musyawarah Daerah. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda


Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.
(

) Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra. Salah


satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja dan
pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra dilaksanakan diKwartir
Ranting hingga Kwartir Nasional.
(sing.) Musyawarah Ranting. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Kwarran.
Musran
Dilaksanakan 3 tahun sekali.
MWT

(sing.) Memanfaatkan Waktu Terluang; Istirahat; Biasa digunakan dalam


kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti kemah, Muspanitra, Raimuna dll.

P
Istilah

Pengertian

Pack

(inggris) Perindukan Siaga.

Padvinder

sebutan untuk Pramuka pada masa penjajahan Belanja.

Pakcik

sebutan atau panggilan untuk Pembantu Pembina Siaga Putra.

Pamong
Saka

Pembina Saka

Pandega

Pramuka usia 21-25 tahun.

Pandu

Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh KH.
Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh
organisasi kepramukaan pribumi.

Panorama

Sketsa Pemandangan; salah satu materi kepramukaan yaiti dengan


menggambar suatu kondisi geografis suatu medan dalam bentuk
gambar sketsa.

Pasukan

(bhs) Tempat suku berkumpul; Satuan Pramuka Penggalang yang terdiri


atas 40 orang atau 4-5 regu.

Patrol

(inggris) Regu.

Penegak

Anggota Gerakan Pramuka yang usia 16-20 tahun.

Penggalang Pramuka usia 11-15 tahun.


Pembantu
Pembina

Sebutan untuk para pembantu Pembina dalam mendidik Kepramukaan.

Pembina

Sebutan untuk Pendidik dalam Gerakan Pramuka.

Pembina
Gudep

Pengelola Gugusdepan yang dipilih dalam Musyawarah gugusdepan.

Pembina
Satuan

Pembina yang mendidik sesuai dengan golongan usia didik (Siaga /


Penggalang dll); Pembina dalam satuan Pramuka (Perindukan /
Pasukan / Ambalan / Racana)

Perindukan
Siaga

(bhs) tempat berkumpul anak cucu; Satuan Pramuka Siaga yang terdiri
atas 40 orang atau 4-5 barung.

Persabhara

(sing.) Perkemahan Saka Bhayangkara.

Pesta Siaga

Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perlombaan yang bersifat


mendidik dan menyenangkan.

Pesta Karya Pertemuan anggota Saka dalam bentuk kegiatan bersama.


Pinsa

(sing.) Pimpinan Sangga.

Pinru

(sing.) Pimpinan Regu.

Pinrung

(sing.) Pimpinan Barung

Pionering

(bhs) Keperintisan; Bangunan darurat.

Pita Leher

Secarik kain/pita merah putih yang diikatkan melingkar(leher) di kerah


baju Pramuka putri.

Pradana

(sing.) Pemimpin Sangga Utama; Ketua Dewan Ambalan Penegak; Ketua


Dewan Saka.

Pramuka

(sing.) Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yang suka Bekerja,
Sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka.

Pramuka
Utama

Pramuka tertinggi; di jabat oleh Presiden RI

Pratama

(sing.) Pemimpin Regu Utama; Ketua Dewan Pasukan Penggalang].

PW

(sing.) Perkemahan Wirakarya; Kemah Bakti.

Purwa

(bhs) rendah; Tingkatan pertama SKK Penggalang, Penegak dan


Pandega.

R
Istilah

Pengertian

Racana
Penegak

(bhs) Pondasi; Satuan Pramuka Pandega yang terdiri


atas 40 orang.

Raicab

(sing.) Raimuna Cabang

Raida

(sing.) Raimuna Daerah.

Rainas

(sing.) Raimuna Nasional.

Raimuna

Pertemuan Penegak; Perkemahan Besar Pramuka


Penegak.

Rairan

(sing.) Raimuna Ranting.

Rakit

Tingkatan Kedua SKU Penggalang.

Ramu

Tingkatan pertama SKU Penggalang.

Ranger

(inggris) Pramuka Penegak Putri.

Regu

(bhs) gardu/tempat ronda; Satuan terkecil Pramuka


Penggalang

Rover

(inggris) Pramuka Penegak Putra.

S
Istilah

Pengertian

Saka

(sing.) Satuan Karya Pramuka; Kepramukaan yang memberikan bekal


pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kejuruan (khusus) yang
pelaksanaanya atas kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan Badan /
instansi lain.

Sandi

Huruf rahasia. Salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca


suatu berita dengan menggunakan kode-kode penulisan tertentu.

Sangga

(bhs) Gubug; Satuan terkecil Pramuka Penegak yang terdiri atas 5 10


orang, dipimpin oleh seorang Pinsa.

Sangga
Kerja

Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu; Panitia
Kegiatan.

SAR

(sing.) Search and Rescue; Cari dan selamatkan; Salah satu krida dalam
Saka Bhayangkara.

Setanga
Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra;
n Leher
Scout

(inggris) Pramuka Penggalang Putra

Scouter

(inggris) Pembina Pramuka Penggalang Putra.

Siaga

Anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun.

Sistem
Among

Metode kepemimpinan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantoro, menurut


metode itu, seorang pemimpin harus berpegang pada berprinsip; Ing
Ngarso sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa
(di tengah membangun kehendak) dan Tut wuri handayani (di belakang
memberikan dorongan)

Six

(inggris) Barung.

SKK

(sing.) Syarat-syarat Kecakapan Khusus; Syarat yang harus dipenuhi untuk


mendapatkan TKK.

SKU

(sing.) Syarat-syarat Kecakapan Umum; syarat yang harus dipenuhi untuk


mendapatkan TKU.

Sulung

Pemimpin Barung Utama; Pemimpin Perindukan siaga.

Survey

Melihat dari dekat; melihat lokasi sebelum dijadikan tempat kegiatan.

Survival

Kemampuan untuk bertahan hidup dengan mengatasi berbagai rintangan


dan cobaan.

T
Istilah
T

Pengertian
Singkatan atau kode untuk Pramuka Penegak.

TAKANA
(sing.) Pesta Karya Nasional.
S
TAKADA (sing.) Pesta Karya daerah.
TAKACA
(sing.) Pesta Karya Cabang.
B
TAKARA
(sing.) Pesta Karya Ranting.
N
Tata

Tingkatan ketiga SKU Pramuka siaga

Tekpram (sing.) Teknik Kepramukaan, seperti tali temali, semaphore, maping dll.
Terap

Tingkatan ketiga SKU Penggalang.

Tetampa Selendang/selempang yang dipasangi TKK dikenakan pada seragam


n
Pramuka.
Tigor

(sing.) Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau mendali.

Tiska

(sing.) Tanda Ikut Serta Kegiatan. Diberikan setelah mengikuti suatu


kegiatan. Biasanya berbentuk mendali atau lencana yang dikenakan di baju
Pramuka sampai batas waktu tertentu.

TKK

(sing.) Tanda Kecakapan Khusus; Tanda yang didapat setelah


menyelesaikan SKK.

TKU

(sing.) Tanda Kecakapan Umum; Tanda yang didapat setelah menyelesaikan


SKU.

Topogra Tanda medan pada peta; tanda-tanda pada peta yang menunjukkan
fi
keadaan sebenarnya.
Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka
Trisatya dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk Pramuka
lainnya.
Troop

(inggris) Pasukan Penggalang.

Turba

(sing.) Turun Bawah; Melihat/ memantau kegiatan bawahan / anak buah.

U
Istilah
Ulang
Janji

Pengertian
Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya mengadakan
pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk Pramuka Penegak,
Pandega dan anggota dewasa.

Utama Tingkatan ketiga TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.


W
Istilah

Pengertian

WAGGGS

(sing.) World Associations of Girl Guides and Girl Scouts; Organisasi


Pramuka Putri se-Dunia.

Wide
Game

Permainan Besar; Kegiatan bersifat permainan edukatif yang dilaksanakan


secara masal.

WOSM

(sing.) World Organization of Scout Movement; Organisasi Pramuka Putra


se-Dunia.

Y
Istila
h

Pengertian

Yand Sebutan atau panggilan untuk Pembina Pramuka


a
Siaga Putra.

Pembina
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka selain Pembantu
Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka,
Instuktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan dan Anggota Majelis
Pembimbing. Pembina bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gugusdepan (gudep).
Daftar isi

1 Pembantu Pembina
2 Sebutan untuk
Pembina

3 Persyaratan Pembina

4 Lain-lain

5 Pranala luar

Pembantu Pembina
Pembantu Pembina adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang mempunyai
tugas untuk membantu kerja pembina di tingkat Gugusdepan.
Sebutan untuk Pembina

Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil dengan sebutan Yanda.


Pembina Pramuka Siaga putri dipanggil dengan sebutan Bunda.

Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil dengan sebutan Pakcik.

Pembantu Pembina Pramuka Siaga putri dipanggil dengan sebutan Bucik.

Pembina dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega


dipanggil dengan sebutan Kakak.

Persyaratan Pembina
Persayaratan usia Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur
sebagai berikut:

Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan Pembantu


Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.
Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, sedangkan
Pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 20 tahun.

Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 25 tahun, sedangkan


Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun.

Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun, sedangkan


Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya 26 tahun.

Lain-lain

Pelantikan Pembina Pramuka dilakukan oleh Ketua Kwartir Cabang yang


bersangkutan, dengan mengucapkan Trisatya dan menandatangani Ikrar.

IKRAR

Dengan nama Tuhan Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, dan dengan penuh
kesadaran serta rasa tanggung jawab atas kepentingan bangsa dan negara, kami
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/Pembina Profesional/ Pamong
Saka/Instruktur Saka/Pimpinan Saka/Andalan/ Anggota Majelis Pembimbing
..*) Gerakan Pramuka seperti tersebut dalam keputusan kwartir
*)/Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka nomor .tahun
menyatakan bahwa kami :
menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka dan
akan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas kewajiban kami sebagai
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong
Saka/Instruktur Saka/Pimpin-an Saka/Andalan/Anggota Majelis Pembimbing
..*) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk mengantarkan kaum
muda Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
..., ... ..
Pembina Pramuka/Pelatih Pembina Pramuka/ Pembina Profesional/Pamong
Saka/ Instruktur Saka / Pimpinan Saka / Andalan / Anggota Majelis
Pembimbing ..*)
( )
Catatan : - coret yang tidak perlu

) diisi Nasional, Daerah, Cabang, Ranting atau Gugusdepan.

Pramuka Siaga
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia,
yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan
dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal
perjuangan bangsa Indonesia.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Kode kehormatan
o 1.1 Dwi Satya
o

1.2 Dwi Darma

2 Satuan

3 Syarat Kecakapan
o

3.1 Syarat Kecakapan Umum

3.2 Syarat Kecakapan Khusus

3.3 Lain-lain

3.4 Lihat pula

Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya
(janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral
Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:

Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh

menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan


mengikuti tata krama keluarga
setiap hari berbuat kebajikan

Dwi Darma
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya
2. Siaga berani dan tidak putus asa
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang
anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral
ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya.
Satuan

Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung setiap 4 Barung dihimpun
dalam sebuah Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung
Merah, barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang
Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang dipilih
oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu
orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut
Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh
Sulung itu tadi.
Syarat Kecakapan
Syarat Kecakapan Umum
Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU
dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1. Mula
2. Bantu
3. Tata
TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU
untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan
dulu untuk menandakan pangkat seseorang).
Syarat Kecakapan Khusus
Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Khusus
TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masingmasing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah
kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak
menghadap ke bawah.
Lain-lain

Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka
putri dipanggil Bunda.
Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu
Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik.

Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina


berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara pandang
Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik.

Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa
Perkemahan satu hari tanpa menginab.

Lihat pula

Pesta Siaga
SKU

Pramuka Penggalang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Regu Pramuka Penggalang putri sedang menikmati makan disela-sela kegiatan
Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya
anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 11-15 tahun.
Daftar isi]

1 Tingkatan dalam
Penggalang
2 Sistem Berkelompok

3 Satuan Terpisah

4 Kode Kehormatan

5 Kegiatan Pramuka
Penggalang

6 Lihat pula

Tingkatan dalam Penggalang


Berdasarkan pencapaian Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang
dapat digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu:
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
4. Penggalang Garuda
Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan
Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
kenaikan tingkat atau Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan pendapatkan Tanda
Kecapakan Khusus (TKK)

Sistem Berkelompok
Setiap anggota Pramuka Penggalang dikelompokkan dalam satuan-satuan kecil
yang disebut regu. Setiap regu terdiri atas 6 - 10 orang Penggalang. Regu dipimpin
oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya
tersebut. Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi
regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau,
kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil
dari nama tumbuhan, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.
Setiap empat regu dihimpun dalam sebuah Pasukan yang dipimpin oleh seorang
Pemimpin Regu Utama (Pratama). Pratama adalah salah satu Pimpinan Regu dalam
Pasukan tersebut.
Satuan Terpisah
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan dilaksanakan dengan Sistem Terpisah untuk
satuan putra dan satuan putri. Dimana Pramuka Penggalang putra dikelompokkan
dengan Pramuka Penggalang Putra lainnya dan dipisahkan dari satuan Pramuka
Penggalang putri. Satuan ini dibina oleh Pembina dan Pembantu Pembina putra
juga. Demikian sebaliknya untuk satuan Penggalang Putri.
Kode Kehormatan
Kode kehormatan untuk Pramuka penggalang terdiri atas Janji (Satya) Penggalang
yaitu Trisatya. Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan
Penegak/Pandega. Dan Kode Moral (Dharma) Penggalang yang disebut Dasa
Dharma. Dasa Dharma untuk Penggalang berbeda dengan Siaga dan
Penegak/Pandega.
Berikut isi Trisatya Penggalang:
TRISATYA Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
Berikut isi Dasa Dharma Penggalang:
DASA DHARMA
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah


6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Kegiatan Pramuka Penggalang
Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain:

Jambore

Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam


bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara
berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LTIII), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang


bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil
Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan
pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan.
Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir
cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinru apabila dipandang perlu.

Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam


bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda
jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos.
Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti
morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.

Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta
pita dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya
mencatat posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan
mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk
papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung panjang

Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih
gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang
mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar
pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba,
seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.

Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan


secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan
diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu),
Perjusami (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu), perkemahan liburan dan
sejenisnya.

Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka


Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum,
seperti baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana
dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.

Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka


Penggalang kepada masyarakat.

Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum,


industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.

Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya
para Pramuka Penggalang.

Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka


Penggalang.

Pramuka Penegak
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke:

Gambar Tanda Jabatan Pramuka Penegak/Pandega


Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16
sampai 20 tahun.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Tingkatan dalam Pramuka


Penegak
2 Satuan

3 Kode Kehormatan

4 Kegiatan-kegiatan Penegak

5 Lain-lain

6 Lihat pula

Tingkatan dalam Pramuka Penegak


Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :

Penegak bantara
Penegak laksana

penegak

dimana tingkatan tersebut penegak laksana ialah tingkatan tertinggi dalam


Golongan Penegak.
Satuan
Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10
orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan
Sangga (Pinsang). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang
dipimpin Pradana. Didalam Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap
misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan
Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama
pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya adalah nama
Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah "Pandawa" (Ambalan Putra) dan
"Srikandi" (Ambalan Putri).
] Kode Kehormatan
Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan
Moral (Dharma)
Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda
dengan Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik
IndonesiaMengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup dan ikut serta
membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma
Penegak:
DASA DHARMA
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. patuh dan suka bermusyawarah
5. rela menolong dan tabah
6. Rajin, trampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Kegiatan-kegiatan Penegak
Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini
acara-acara pertemuan Penegak:

Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)


Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana

Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)

Raimuna (Rover Moot)

Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)

Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan


acara Satuan Karya)

Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)


Lain-lain

Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa


berada disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti
umumnya(berbanjar)
Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing-masing juga dapat
bergabung dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara
(diselenggarakan oleh Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan oleh
Perhutani) dan lainnya.

Pramuka Pandega
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke:
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang
termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25
tahun. Golongan yang ini disebut juga dengan Dewasa Muda. Kegiatannya sama
saja dengan kegiatan Penegak, sehingga di kwartir ditangani oleh Dewan Kerja,
yang lebih dikenal dengan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

Kegiatan Pramuka
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Regu Pramuka Penggalang putri sedang menikmati makan disela-sela kegiatan
Dalam Kepramukaan terdapat banyak kegiatan. Pada prinsipnya semua kegiatan
yang sesuai dengan PDK dan MK adalah kegiatan kepramukaan, akan tetapi
terdapat kegiatan-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan.
Daftar isi

1 Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan


Pramuka
2 Kegiatan Pramuka Siaga

3 Kegiatan Pramuka Penggalang

3.1 Jambore

3.2 Lomba Tingkat

3.3 Perkemahan Bhakti

3.4 Dianpinru

3.5 Perkemahan

3.6 Forum Penggalang

3.7 Penjelajahan

4 Kegiatan Pramuka Penegak-Pandega


o

4.1 Raimuna

4.2 Gladian Pimpinan Satuan

4.3 Perkemahan

4.4 Perkemahan Wirakarya

4.5 Perkemahan Bhakti

4.6 PERAN SAKA (Perkemahan Antar Saka)

4.7 Pengembaraan

4.8 Latihan Pengembangan Kepemimpinan

4.9 PPDK

4.10 Kursus Instruktur Muda

4.11 Penataran, Seminar dan Lokakarya

4.12 Sidang Paripurna

4.13 Musppanitera

4.14 Ulang Janji

5 Kegiatan Pramuka Dewasa

Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka

Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI), adalah
pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir
Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua
kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di
tingkat nasional dan internasional.
Estafet Tunas Kelapa ETK, adalah kirab Pramuka secara estafet dengan
membawa obor, Bendera Merah Putih dan Panji Kepramukaan yang
dilaksanakan oleh Kwartir Daerah dalam rangka menyambut Hari Ulang
Tahun Pramuka. Estafet dimulai dari beberapa titik pemberangkatan dan
berakhir di arena Upacara HUT tingkat Daerah. Petugas ETK biasanya dari
Pramuka Penggalang, Pramuka penegak dan Pramuka Pandega.

Perkemahan dan/atau upacara Hari Ulang Tahun Pramuka.

Kegiatan Pramuka Siaga

Selain kegiatan latihan rutin, Pramuka Siaga mempunyai kegiatan:

Pesta Siaga

Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga
diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk: Permainan Bersama
(kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran
Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga),
Darmawisata, Pentas Seni Budaya, Karnaval, Perkemahan Satu Hari (Persari).
Kegiatan Pramuka Penggalang
Jambore

Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan


besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore
Ranting, Jambore Cabang, Jambore Daerah, Jambore Nasional, Jambore
Regional dan Jambore se-Dunia.

Lomba Tingkat

Lomba Tingkat (LT) adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk


perlombaan beregu atau perorangan atas nama regu yang
mempertandingkan sejumlah ketrampilan. Lomba tingkat dilaksanakan dalam
bentuk perkemahan. Lomba tingkat terdiri atas: LT-I (tingkat gugus depan),
LT-II (tingkat Kwartir Ranting), LT-III (tingkat Kwartir Cabang), LT-IV (tingkat
Kwartir Daerah) dan LT-V (tingkat Kwartir Nasional).

Perkemahan Bhakti

Perkemahan Bakti (PB) adalah kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka


bhakti pada masyarakat yang biasanya berwujud peran serta dalam kegiatan
pembangunan.

] Dianpinru

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru adalah kegiatan Pramuka Penggalang bagi


Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru), dan Wakil
Pemimpin Regu (Wapinru), yang bertujuan memberikan pengetahuan di
bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh
gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.

Perkemahan
Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang diselenggarakan secara
reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti
Perkemahan Pelantikan Penggalang Baru, Perkemahan Kenaiakan Tingkat (dari
Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang
Terap), Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu
(Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya. perkemahan juga merupakan
gerakan penghibur dan pengetahuan bagi mereka yang tak pernah mengenal dunia

luar. selain itu perkemahan juga dapat dipakai oleh penggalang muhammadiyah
yang sering disebut HIZBUL WATHAN.
Forum Penggalang

Forum Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji


suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan
masalah secara bersama. Inti dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan
demokratisasi dan pembelajaran metode pemecahan masalah sebagai modal
bagi para Pramuka Penggalang di masa yang akan datang.

Penjelajahan

Penjelajahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk


penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu
medan, peta, kompas dan survival.

Kegiatan Pramuka Penegak-Pandega


Raimuna Nasional VIII
Raimuna
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk
perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti
Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional. Kata
Raimuna berasal dari bahasa suku Asli di wilayah Yapen Waropen-papua, yang
berasal dari kata Rai dan Muna yang artinya pertemuan ketua suku dalam suatu
forum yang menghasilkan suatu tujuan suci untuk kepentingan bersama.
Raimuna Nasional VIII yang diadakan pada tahun 2003 merupakan Raimuna
Nasional pertama yang diadakan diluar "kebiasaan" , Raimuna Nasional VIII
diadakan di Taman Candi Prambanan-Yogyakarta , biasanya Raimuna Nasional
diselenggarakan di BUPERTA WILADATIKA - CIbubur-Jakarta. Untuk Raimuna Nasional
yang akan datang (Raimuna Nasional IX tahun 2008), akan dilaksanakan kembali di
BUPER WILADATIKA - Cibubur-Jakarta Timur .
Gladian Pimpinan Satuan
Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga,
yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan.
Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.
Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila
dipandang perlu.kwatir daerah suk ,kwatir nasional................
Perkemahan
Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan

dalam satu periode, seperti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan


Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.
Perkemahan Wirakarya
Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi
dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW
diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas,
diselenggarakan apabila dipandang perlu.
Perkemahan Bhakti
Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan
pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di
gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada
masyarakat. kemah bhakti harus dilaksanakan.dengan ketentuan kemah ter sebut
dengan mendirikan tenda
PERAN SAKA (Perkemahan Antar Saka)
Perkemahan Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk
perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini
Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti
minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.
Pengembaraan
Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu
medan, peta, kompas dan survival.
Latihan Pengembangan Kepemimpinan
Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan
bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan
di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.
PPDK
Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (PPDK), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega yang menjadi anggota Dewan Kerja untuk memberikan
pengetahuan dan pengalaman mengenai pengelolaan Dewan Kerja, sehingga para
anggota Dewan Kerja di wilayah binaannya dapat mengelola dewan kerjanya secara
efektif dan efisien.

Kursus Instruktur Muda


Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun
organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.
Penataran, Seminar dan Lokakarya
Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil
kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi
perkembangan Gerakan Pramuka.
Sidang Paripurna
Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
tergabung dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk
menyusun program kerja/kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam
satu tahun dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.
Musppanitera
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera),
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun
perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah
kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada
musyawarah kwartirnya.
Ulang Janji
Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak,
Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus
dalam rangka Hari Ulang Tahun Pramuka.
Kegiatan Pramuka Dewasa
Pramuka Dewasa adalah Pembantu Pembina, Pembina, Intruktur, Andalan dan
anggota Majlis Pembimbing. Kegiatannya antara lain:
1. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD)
2. Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan (KML)
3. Kursus Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD)
4. Kursus Pelatih Pembina Pramuka Lanjutan (KPL)

5. Musyawarah Gugusdepan (Mugus), Musyawarah Ranting (Musran),


Musyawarah Cabang (Muscab), Musyawarah daerah (Musda) dan
Musyawarah Nasional (Munas)
6. Ulang Janji

PHBS di Sekolah
Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73
Juta orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilainilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen
perubahaan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun
sekolah agama dari berbagai tindakan.
Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan saja maka ada 5 juta kader kesehatan
yang dapat membantu terlaksananya dua strategi utama Departemen Kesehatan
yaitu:

Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup


sehat serta Surveilans, monitoring dan informasi kesehatan

Usia Sekolah Rawan Penyakit


Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi
ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia
sekolah bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit
Data penyakit yang di derita oleh anak sekolah (SD) Terkait Perilaku
Jenis penyakit

Jumlah
Kasus

Sumber Data

Kecacingan

40-60%

Profil Dep Kes Tahun 2005

Anemia

23,2 %

Yayasan Kusuma Buana

Tahun 2007
Karies &
Periodental

74,4 %

SKRT Tahun 2001

Kasus Diare
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization
Setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare
Data Departemen Kesehatan :
Diantara 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit
diare sepanjang tahun
Sumber: Majalah Interaksi 2007
Kasus Merokok
Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)
Tahun 2004 menyebutkan sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari 10
tahun Persentase orang merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok umur
remaja (15-19 tahun). Hal ini berarti bahaya rokok pada masyarakat yang rentan
yakni anak-anak dan berdampak pada masa remaja.

Kasus TB Paru
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Dinas kesehatan DKI Jakarta menemukan setidaknya ada 1.872 anak yang
menderita TB dari 10.273 penderita TB di DKI

Data Departemen Kesehatan

Tahun 2006 penderita TB anak masih 397 (Hr. Rakyat Merdeka 8/9/07). Data
departemen kesehatan menunjukan kasus TB pada anak di seluruh Indonesia
tahun 2007 sebanyak 3.990

PHBS di sekolah
Munculnya sebagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai
PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui
pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS).
PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS,
dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Indikator PHBS di sekolah
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
8. Membuang sampah pada tempatnya
Sasaran pembinaan PHBS di sekolah

Siswa
Warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan sekolah, komite sekolah dan
orang tua siswa)

Masyarakat lingkungan sekolah (penjaga kantin, satpam,dll)

Manfaat Pembinaan PHBS di Sekolah

Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan
ancaman penyakit.
Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa

Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga


mampu menarik minat orang tua.

Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan

Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.

Langkah-langkah Pembinaan PHBS di sekolah


1
Analisis Situasi
.
Penentu kebijakan/pimpinan disekolah melakukan pengkajian ulang tentang ada
tidaknya kebijakan tentang PHBS di sekolah serta bagaimana sikap dan perilaku
khalayak sasaran (siswa, warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah)
terhadap kebijakan PHBS disekolah. Kajian ini untuk memperoleh data sebagai
dasar membuat kebijakan.
2
Pembentukan kelompok kerja
.
Pihak Pimpinan sekolah mengajak bicara/berdialog guru, komite sekolah dan tim
pelaksana atau Pembina UKS tentang :

Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS disekolah Membahas


rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di sekolah.

Meminta masukan tentang penerapan PHBS di sekolah, antisipasi kendala


sekaligus alternative solusi.

Menetapkan penanggung jawab PHBS disekolah dan mekanisme


pengawasannya.

Membahas cara sosialisasi yang efektif bagi siswa, warga sekolah dan
masyarakat sekolah.

Pimpinan sekolah membentuk kelompok kerja penyusunan kebijakan PHBS


di sekolah.
3 Pembuatan Kebijakan PHBS di sekolah
. Kelompok kerja membuat kebijakan jelas, tujuan dan cara melaksanakannya.

4 Penyiapan Infrastruktur
. Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di
sekolah Instrument pengawasan Materi sosialisasi penerapan PHBS di sekolah
Pembuatan dan penempatan pesan di tempat-tempat strategis disekolah
Pelatihan bagi pengelola PHBS di sekolah
5
Sosialisasi Penerapan PHBS di sekolah
.
a Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah di lingkungan internal antara lain :
. Penggunaan jamban sehat dan air bersih
Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN)

Larangan merokok disekolah dan kawasan tanpa rokok di sekolah


Membuang sampah ditempatnya
b
Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di sekolah
.
6 Penerapan PHBS di Sekolah
. Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa sesuai dengan kurikulum
yang berlaku (kurikuler)
Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa yang dilakukan diluar jam
pelajaran biasa (ekstra kurikuler)
1. Kerja bakti dan lomba kebersihan kelas
2. Aktivitas kader kesehatan sekolah /dokter kecil.
3. Pemeriksaan kualitas air secara sederhana
4. Pemeliharaan jamban sekolah
5. Pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah
6. Demo/gerakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar
7. Pembudayaan olahraga yang teratur dan terukur
8. Pemeriksaan rutin kebersihan : kuku, rambut, telinga, gigi dan sebagainya.
Bimbingan hidup bersih dan sehat melalui konseling.
Kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan dengan melibatkan peran aktif
siswa, guru, dan orang tua, antara lain melalui penyuluhan kelompok, pemutaran
kaset radio/film, penempatan media poster, penyebaran leafleat dan membuat
majalah dinding.
Pengawasan & penerapan sanksi Pengawas penerapan PHBS di sekolah mencatat
pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai dengan peraturan yang telah dibuat
seperti merokok di sekolah, membuang sampah sembarangan
7 Pemantauan dan evaluasi
. Lakukan pamantauan dan evaluasi secara periodic tentang kebijakan yang telah
dilaksanakan
Minta pendapat pokja PHBS di sekolah dan lakukan kajian terhadap masalah
yang ditemukan.
Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan
Dukungan dan Peran untuk membina PHBS di sekolah
Adanya kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati, Kepala

Dinas pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sector sangat penting
untuk pembinaan PHBS disekolah demi terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu,
peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina dan pelaksana UKS), sedangkan
masyarakat sekolah berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat baik di
sekolah maupun di masyarakat.

(1)Pemda
Bupati/walikota

Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk perda, surat keputusan, surat edaran,


instruksi, himbauan tentang Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat
disekolah.
Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah.

DPRD

Memberikan persetujuan anggaran untuk pengembangan PHBS di sekolah


Memantau kinerja Bupati/Walikota yang berkaitan dengan pembinaan PHBS
di sekolah

(2)Lintas Sektor
Dinas Kesehatan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan UKS melalui jalur
ekstrakulikuler.
Dinas Pendidikan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan Program UKS melalui
jalur kulikuler dan ekstrakulikuler
Kantor Depag
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PHBS dengan pendekatan program
UKS pada perguruan agama
(3)Tim Pembina UKS

Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan pengembangan


PHBS melalui UKS
Mengkordinasikan kegiatan perencanaan dan program serta pelaksanaan
pembinaan PHBS melalui UKS

Membina dan mengembangkan PHBS melalui UKS serta mengadakan


monitoring dan evaluasi.

(4)Tim Pelaksana UKS

Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan


kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam rangka
peningkatan PHBS di sekolah.
Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik, instansi lain yang terkait
dan masyarakat lingkungan sekolah untuk pembinaan dan pelaksanaan PHBS
di sekolah.
Mengadakan evaluasi pembinaan PHBS di sekolah.

(5)Komite sekolah

Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasana pembinaan


PHBS di sekolah
Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan dengan
pencapaian sekolah sehat.

(6)Komite sekolah

Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk surat keputusan, surat edaran dan


instruksi tentang pembinaan PHBS di sekolah.
Mengalokasikan dana/anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah

Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah

Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat disekolahnya

(7)Guru-guru

Bersama guru lainnya mengadvokasi yayasan/orang tua murid kepala


sekolah untuk memperoleh dukungan kebijakan dan dana bagi pembinaan
PHBS di sekolah
Sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

Melaksanakan pembinaan PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya

Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di sekolahnya.

Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat di lingkungan sekolah

(8)Orang tua murid

Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah


Memberikan dukungan dana untuk pembinaan PHBS di sekolah baik insidentil
dan bulanan.

PHBS di Tempat Kerja


Di antara populasi usia produktif (15-55 tahun), 89,7% diantaranya merupakan
pekerja aktif atau pada saat ini memiliki pekerjaan tertentu.
Di antara orang yang bekerja, 44% bekerja di sektor pertanian, 19,9% bekerja di
sektor perdagangan, 12,3% bekerja di sektor industri, 5,8% bekerja di sektor
transportasi dan sisanya bekerja di sektor innya, sedangkan sektor yang memiliki
proporsi paling sedikit tenaga kerja adalah sektor listrik, air dan gas (0,2%) diikuti
oleh sektor pertambangan (0,9%).

Banyaknya industri kecil dan jenis usaha sektor informal serta jumlah tenaga kerja
yang terserap, memerlukan perhatian serta penanganan kesehatan dan
keselamatan kerja yang baik sehingga terhindar dari gangguan penyakit akibat
kerja dan kecelakaan kerja, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
produktivitas kerja.
Lingkungan Kerja
Menurut profil Masalah Kesehatan Pekerja di Indonesia tahun 2005, lingkungan kerja
menurut sektor informal dan formal hasil studi di 12 kabupaten kota

Dari tabel di atas ternyata persentase tempat kerja yang tergolong bersih di sektor
formal lebih besar dibandingkan dengan sektor informal yaitu 48,1% berbanding
28,4%.

Dari tabel di atas ternyata kebersihan kamar mandi tergolong bersih di sektor
formal lebih besar dibandingkan dengan sektor informal yaitu 48,4% berbanding
42,7%. Namun untuk kondisi kamar mandi yang sangat bersih justru lebih banyak
dari sektor informal yaitu 9,1% berbanding 7,8%.

Masalah Kesehatan dan Perilaku Pekerja


Perkiraan dari International Labour Organization (ILO), masalah kesehatan pekerja
yang mencakup angka kesakitan dan kematian akibat hubungan kerja secara umum
adalah :

1,1 juta orang meninggal setiap tahun karena penyi kit atau kecelakaan
akibat hubungan kerja.
300.000 orang meninggal dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah
kematian karena penyakit akibat hubungan kerja (WHO, 1994).

Sementara angka kecelakaan di Indonesia mengacu pada data Jamsostek pada


tahun 2002 tercatat 433 kasus kecelakaan kerja setiap hari, dan dari jumlah itu 8
orang meninggal, 43 cacat dan 2 cacat tetap (Kompas, 1 Mei 2003).
Dari data yang ada menyatakan bahwa keluhan pekerja berhubungan dengan
pekerjaannya antar pekerja sektor formal dan informal ternyata pekerja sektor
informal lebih banyak keluhannya. Dari data juga diperoleh bahwa sudah ada
riwayat terdahulu. Gambaran penyakit klinis pada kelompok pekerja formal dan
informal berdasarkan hasil penelitian tahun 2005 adalah sebagai berikut :
Gambaran Penyakit Pada Pekerja

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada masyarakat pekerja di Indonesia masih
amat jarang dilihat dari tabel di bawah ini :

APD yang paling banyak digunakan adalah sarung tangan (19,8%) diikuti oleh baju
kerja (19,2%), helm dan masker (16,3%). Sedangkan untuk APD lainnya proporsi
penggunaannya berkisar antara 0,7% hingga 13,9% Pekerja sektor formal terkesan
memiliki proporsi lebih tinggi dalam menggunakan APD untuk setiap jenis APD,
kecuali untuk penggunaan alat penutup kepala dimana proporsi pekerja sektor
informal lebih tinggi dibanding-kan formal.
Perlunya Pembinaan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Tempat Kerja
Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat merupakan hal yang diinginkan
dan menjadi hak asasi setiap pekerja, karena itu menjadi kewajiban semua pihak
untuk ikut memelihara, menjaga dan memper-tahankan kesehatan pekerja agar
tetap sehat dan produktif dengan melaksanakan pembinaan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja.
Beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi kesehatan akan dapat dikontrol bila

setiap pekerja selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dan bekerja di lingkungan
yang sehat.
PHBS di Tempat Kerja adalah upaya untuk member-dayakan para pekerja agar
tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.
Tujuan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Tempat Kerja
Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.
Meningkatkan produktivitas kerja.
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja.
Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.
Indikator PHBS di tempat kerja
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja
telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar dan buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6. Menggunakan air bersih.
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
sesuai jenis pekerjaan.

Manfaat PHIS di Tempat Kerja Bagi Pekerja:

Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.


Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan
penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga.

Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf


hidup bukan untuk biaya pengobatan.

Bagi Masyarakat:

Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat


kerja.
Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh
tempat kerja setempat.

Bagi Tempat Kerja :

Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif terhadap


pencapaian target dan tujuan.
Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.

Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.

Bagi Pemeinerintah Provinsi dan Kahupaten/Kota :

Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah


provinsi dan kabupaten/kota yang baik.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat dialihkan untuk peningkatan
kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan.

Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS
di Rumah Tangga.

Instansi Terkait:

Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja.

Dukungan buku panduan dan media promosi.

Langkah-Langkah
Pembinaan PHBS di Tempat Kerja
1. Analisis Situasi
Pimpinan di Tempat Kerja melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya
komitmen dan kebijakan tentang pembinaan PHBS di Tempat Kerja serta bagaimana
sikap dan perilaku pekerja terhadap kebijakan tersebut. Kajian ini untuk
memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan.
2. Pembentukan Kelompok Kerja
Penyusunan Kebijakan PHBS di Tempat Kerja
Pihak Pimpinan Tempat Kerja mengajak bicara/ berdialog pekerja dan serikat
pekerja tentang :
Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di Tempat Kerja.
Rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di Tempat Kerja.
Penerapan PHBS di Tempat Kerja berserta antisi-pasi kendala dan solusinya.
Menetapkan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja dan mekanisme
pengawasannya.
Cara sosialisasi yang efektif bagi masyarakat pekerja.
Kemudian pimpinan membentuk Kelompok Kerja Penyusunan Kebijakan PHBS di

Tempat Kerja.
3. Pembuatan Kebijakan PHBS di tempat kerja
Kelompok Kerja membuat kebijakan yang jelas, tujuan dan cara melaksanakannya.
4. Penyiapan Infrastruktur
Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di
Tempat Kerja.
Instrumen Pengawasan.
Materi sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja.
Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di tempat-tempat yang
strategis di tempat kerja.
Mekanisme dan saluran pesan PHBS di Tempat Kerja.
Pelatihan bagi pengelola PHBS di Tempat Kerja.
5. Sosialisasi Penerapan PHBS di tempat kerja
Sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja dan lingkungan internal.
Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja.
6. Penerapan PHBS di tempat kerja
Penyampaian pesan PHBS di Tempat Kerja kepada pekerja seperti melalui
penyuluhan kelompok, media poster, stiker, papan pengumuman, dan selebaran.
Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di Tempat Kerja seperti air bersih,
jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci tangan, sarana olahraga, kantin sehat.
Pelaksanaan pengawasan PHBS di Tempat Kerja.
7. Pengawasan dan Penerapan Sanksi
Pengawas PHBS di Tempat Kerja mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi
sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh tempat kerja atau daerah setempat.
8. Pemantauan dan Evaluasi
Lakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik tentang kebijakan yang telah
dilaksanakan.
Lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan dan putuskan apakah perlu
penyesuaian terhadap kebijakan.
Dukungan Untuk Pembinaan PHBS di Tempat Kerja
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota :
Mengeluarkan kebijakan tentang Pembinaan PHBS di Tempat Kerja berupa
peraturan/surat edaran/ instruksi/himbauan maupun dukungan dana.
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja di
wilayah kerjanya.
Pimpinan Tempat Kerja :
Mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pembinaan PHBS di Tempat
Kerja.
Menyediakan sarana untuk penerapan PHBS di Tempat kerja seperti : sarana
olahraga, kantin sehat, penyediaan air bersih, jamban sehat, tempat cuci tangan,
tempat sampah , Alat Pelindung Diri (APD) media promosi dan Iain-lain.

Minggu, 11 April 2010


Materi Saka Bakti Husada 3
SKK penyehatan makanan dan minuman
A. Bahaya Dan Tanda-Tanda Keracunan Makanan
1. bahaya keracunan makanan adalah :
a. Sumber, dapat menularkan kepada orang lain dengan berperan sebagai cairan
(pembawa kuman), dimana yang bersangkutan tidak sakit tetapi dapat
menyebarkan penyakit kepada orang lain.
b. Kehilangan produktifitas karena tubuh menjadi lemah, kesadaran menurun, dan
gangguan kesehatan lainnya sehingga tidak dapat bekerja secara optimal dan
menyebabkan kehilangan pendapatan atau penerimaan keluarga.
c. Pemborosan ekonomi karena akibat dari keracunan yang bersangkutan harus
mengeluarkan biaya pengobatan dan rehabilitasi.
2. tanda-tanda umum keracunan
a. Keracunan infeksi bakteri biasanya ditandai dengan demam, sakit kepala, mual,
sakit perut, dan diare.
b. Keracunan karena toksi bakteri biasanya ditandai dengan demam, sakit kepala,
mual, sakit perut, disertai dengan lemah badan. Diare kadang tercampur dengan
darah.
c. Keracunan kimia akibat pestisida atau logam berat, ditandai dengan badan
lemah, kesadaran menurun, tubuh dingin, mual muntah, kadang mulut berbusa,
biasanya menimbulkan kematian.
d. Keracunan karena racun alam ditandai dengan demam, sakit kepala, mual, sakit
perut, kejang, sakit otot, dan kadang diare.
3. tindakan darurat yang harus dilakukan adalah :
1.
a. pemberian cairan basa
b. pemberian zat penawar
c. pemberian cairan asam
d. segera dibawa ke dokter / puskesmas / RS
e. mengamankan sisa makanan untuk diperiksa di laboratorium
f. melaporkan kejadian keracunan kepada sarana pelayanan kesehatan.
A. Hygiene Sanitasi Makanan
1. hygiene sanitasi makanan adalah upaya kesehatan dan kebersihan unutuk
mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat
menimbulkan penyakit / gangguan kesehatan atau keracunan makanan.
2. 4 aspek hygiene sanitasi makanan
a. kontaminasi : masuknya zat asing ke dalam makanan yang tidak dikehendaki
(bakteri, jamur, virus, rambut, debu, tamah, pupuk, perstisida, dan radioaktif)
b. keracunan : timbulnya gejala klinis suatu penyakit atau gangguan kesehatan

lainnya akibat mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Keracunan dapat terjadi
karena :
- bakteriotogis
- kimia
- pembusukan
- pemalsuan
c. cara pengolahan : agar menghasilkan makanan yang bersih, sehat, aman, dan
bermanfaat bagi tubuh maka diperlukan pengolahan yang baik dan benar. Makanan
perlu diolah dan disimpan secara baik menurut jenis dan macamnya.
1. hygiene perorangan
a. pegertian hygiene perorangan adalah upaya kesehatan yang dilakukan oleh
setiap orang untuk memperoleh kesehatan jasmani, sosial, dan mental yang
optimal. Hygiene perorangan merupakan kunci keberhasilan dalam mengolah
makanan yang aman dan sehat.
b. Prinsip hygiene perorangan, dalam penerapannya sebagai berikut :
mengetahui sumber pencemaran dari tubuh yaitu :
- sumber cemaran utama : hidung, mulut, telinga, isi perut, dan kulit.
- Sumber cemaran lain : luka terbuka, bisul / nanah, dan rambut.
- Sumber cemaran karena perilaku : tangan yang kotor, rambut, lubang hidung,
telinga atau sela-sela gigi, batuk, bersin, atau percikan ludah akibat meludah
sembarangan, menyisir rambut dan cincin yang dipakai (kecuali cincin kawin yang
polos).
- Sumber cemaran karena ketidaktahuan : pemakaian bahan palsu, bahan rusak,
pewarna bukan untuk makanan serta pemakaian borax untuk pembuatan bakso.
1. titik kendali kritis (TKK) hygiene sanitasi makanan
a. pemilihan bahan
- bahan dipilih yang bersih, segar, dan bebas bahan berbahaya dan beracun seperti
pestisida, kotoran manusia, logam berat, dan sebagainya.
- Segera diolah apabila tidak ada fasilitas penyimpanan dingin.
- Semua bahan harus yang masih baik dan utuh.
b. penyimanan bahan
- suhu penyimpanan sesuai dengan keperluannya.
- Waktu penyimpanan sesingkat mungkin untuk mencegah kerusakan dan
penurunan mutu.
- Hindari suhu danger zone yaitu antara 10o C 60o C.
- Sirkulasi penyimpanan sisten FiFo (first in first out).
c. Pengolahan
- cuci bahan dengan air bersih sehangga mengurangi pencemaran
- masak dengan suhu 100o C, sehingga kuman patogen mati
- lindungi penjamah makanan agar tidak mencemari makanan
- waktu masak harus dekat dengan waktu makan dan tidak lebih dari 4 jam
jaraknya
d. penyimpanan makanan
- usahakan makanan masak tidak disimpan lebih dari 6 jam

- jika harus disimpan suhunya < 10o C atau > 60o C


- lindungi makanan dari pencemaran kembali dan pencemaran silang
e. penyajian
- segerakan sajikan makanan dalam keadaan panas pada suhu >60o C atau dengan
keadaan dingin < 10oC
- tidak boleh disimpan lebih dari 8 jam
- tidak mencampur makanan baru dengan makanan sisa penyajian
- lakukan uji organoleptik (merasakan) uji coba biologi sebelum disajikan
f. pengangkutan
- lindungi dari cemaran kimia, serangga, atau percikan ludah sewaktu menata dan
membawa makanan.
- Gunakan kendaraan pengangkut makanan khusus.
- Peralatan wadah makanan tidak melarutkan zat beracun ke dalam makanan.
A. Pertolongan Pertama Penderita / Tersangka Keracunan Pestisida
Untuk pertolongan pertama penderita keracunana pestisida adalah sebagai berikut :
1. pindahkan penderita di tempat udara yang bersih dan jauh dari pestisida.
2. bila pestisida kontak dengan badannya maka lepaskan baju yang terkena
pestisidas selanjutnya penderita dimandikan dan dikeramasi dengan sabun dan air,
jika ada kontaminasi kulit dan rambut.
3. bila pestisida mengenai mata maka mata harus dicuci melalui air yang mengalir
lebih kurang selama 10 menit dan hati-hati jangan sampai terkena pada mata
lainnya.
4. bila pestisida tertelan maka bersihkan mulut dan hidung serta usahakan agar
penderita memuntahkan isi lambungnya. Hal ini bisa dilakukan dengan
meminumkan air hangat yang dicampur dengan garam dapur.
5. letakkan posisi kepala lebih rendah dari lambung sehingga memudahkan untuk
mengeluarkan isi lambung masuk ke saluran pernapasan.
6. bila dalam keadaan menuju rumah sakit pernapasan penderita berhenti maka
lakukan napas buatan.
7. bila jantung atau nadi berhenti berdenyut lakukan pijat jantung dengan menekan
dada kiri berulang-ulang.
8. bila terjadi kejang-kejang berikan sendok antara langit-langit mulut dengan lidah
agar lidah tidak tergigit/menyumbat tenggorokan
A. Pengobatan Keracunan Pestisida
Pengobatan keracunan pestisida hanya bisa dilakukunoleh dokter atau petugas
kesehatan yang sudah dicaya dapat memberikan pengobatan keracunan pestisida,
setelah dilakukan pertolongan pertama pada penderita maka segeralah penderita
tersebut dibawaw ke rumah sakit/puskesmas/dokter terdekat untuk diberikan
pertolongan lebih lanjut.
A. Pemyuluhan Pada Masysrakat
Wadah bekas pestisida tidak boleh untuk dipergunakan bagi keperluan lain, misal:
wadah minyak goreng, tempat minum atau tempat-tempat lainnya karena kalau
kita tidak waspada kita akan terkena racun pestisida tersebut.
Setiap wadah pestisida harus dimusnahkan dan yang terpentimg harus diperhatikan

bahwa selama pemusnahan agar dilakukan secara aman, dalam arti tidak
menimbulkan bahaya terhadap manusia maupun lingkungan.
Pemusnahan tersebut bisa dilakukan dengan cara dibakar dengan suhu tinggi
(melalui incubator) maupun ditanam setelah dihancurkan terlebih dahulu. Jangan
dibuang di sungai atau ditanam begitu saja.
Pemusnahan dengan cara dibakar kerugiannya selain dapat menimbulkan
pencemaran udara juga memerlukan biaya yang mahal. Oleh karena itu,
pemusnahan yang sering dilakukan yaitu dengan cara ditanam atau dikubur, karena
selain biayanya murah juga praktis.
Harus diperhatiakan, jangan sampai menimbulkan pencemaran pada air tanah. Oleh
karena itu, selama melakukan penguburan wadah pestisida harus diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1.
a. tempat penguburan hendaknya diperhatikan, tinggi air tanah sewaktu musim
hujan (tidak boleh kurang dari 3 meter dari permukaan tanah).
b. Harus jauh dari tempat tinggal penduduk, yaitu kira-kira sejauh minimal 100
meter.
c. Dalamnya lubang tidak boleh lebih dari 1 meter.
d. Dalam melakukan penguburan agar dicampur dengan kapur secukupnya sebelum
ditutup kembali dengan tanah untuk menetralisir sisa-sisa pestisida.
- Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum,Kusnaedi,Penebar Swadaya X,
Jakarta, 2003.
- Kecakapan Khusus Saka Bakti Husada, Prof. Dr. Umar Fahmi Achmadi MPH. PhD,
Departemen Kesehatan RI, 2005.
SKK Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok kita sehari-hari serta untuk
berteduh apabila terjadi panas dan hujan, sebagai tempat berlindung kita. Rumah
juga dapat menimbulkan beberapa risiko penyakit termasuk bahaya radiasi dan
pencemaran udara apabila setiap harinya tidak bersih. Agar penghuni rumah
terhindar dari penyakit-penyakit tersebut, maka diperlukan kondisi kualitas
kesehatan lingkungan rumah yang baik.
Untuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi,
kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran dan
radiasi, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan,
tempat bermain, dan sebagainya), binatang penular penyakit (vektor), dan
penghijauan.
Bila lingkungan perumahan tidak diperhatikan, maka dapat memudahkan terjadinya
penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam
berdarah, malaria, typhus, leptospirosis, dan dapat menyebabkan kecelakaan
seperti kebakaran, tertusuk paku atau kaca, terpeleset, terantuk, dan sebagainya.
Supaya lingkungan rumah kita tidak merupakan sumber penularan penyakit maka
diperlukan partisipasi kita semua untuk turut memelihara serta menjaga lingkungan
dan rumah supaya tetap bersih dan sehat sehingga menjadi tempat penghunian

yang aman dan nyaman.


Istilah-istilah dalam lingkungan :
a. Rumah adalah bangunan sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga.
b. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.
c. Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik, kimia, dan biologi di dalam rumah, di
lingkungan rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau
masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
d. Sarana kesehatan lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya.
e. Prasarana kesehatan lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
f. Vektor adalah binatang perantara penular penyakit tertentu seperti nyamuk, lalat,
kecoa, tikus, pinjal, kutu, dan sebagainya.
g. Tempat perindukan atau sarang adalah tempet-tempat yang disukai atau cocok
untuk berkembang biak vektor penyakit.
h. Radiasi adalah pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dan
partikel yang tidak dapat dilihat, dirasa, dan tidak berbau kecuali cahaya, yang
dibedakan atas sifatnya yaitu radiasi pengion (dapat mengionisasi atom dan
memutuskan keseimbangan atom-atom dalam molekul sel tubuh) dan radiasi tak
pengion (tidak dapat mengionisasi dan memutuskan keseimbangan atom-atom sel
tubuh).
i. Radiasi alam adalah radiasi yang berasal dari alam antara lain sinar kosmik dari
luar angkasa, sinar matahari (sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan sinar merah),
radiasi dari kerak bumi seperti daerah tambang timah, batu bara, emas, tembaga,
dan lain-lain.
j. Radiasi buatan adalah radiasi yang terbuat dari hasil elektrologi yang direkayasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti sinar X untuk foto rontgen, radiasi
untuk terapi diagnosa penyakit di rumah sakit, radiasi medan magnet, medan listrik
dan kerapatan daya dari telepon seluler, televisi, radar, pemancar, alat pemanas
mikrowave dan komputer.
k. Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, atau
komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia sehingga kualitas udara turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat
memenuhi fungsinya.
l. Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan atau upaya
penaggulangan pencemaran udara serta pemulihan kualitas udara.
m. Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfer
yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur
lingkungan hidup lainnya.
n. Gerakan peduli udara bersih adalah gerakan masyarakat untuk mewujudkan
kepedulian masyarakat terhadap udara bersih.
1. Rumah Sehat

Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga
serta memenuhi syarat kesehatan.
Rumah sehat secara sederhana adalah rumah yang memiliki ruangan terpisah
untuk keperluan hidup sehari-hari dengan ukuran yang memadai, antara lain :
a. kamar tidur
b. ruang makan / keluarga
c. dapur
d. kamar mandi
e. jamban / WC
f. tempat cuci pakaian
syarat rumah sehat :
a. bahan bangunan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
b. Lantai sebaiknya yang kedap air, dinding kuat dan tidak lembab serta berwarna
cerah.
c. Memiliki ruang-ruangan yang tertentu.
d. Pencahayaan alam atau buatan harus cukup.
e. Suhu antara 18o 30o C.
f. Memiliki ventilasi.
2. Kesehatan Lingkungan Perumahan
lingkungan perumahan yang memiliki persyaratan kesehatan, antara lain :
a. lokasi tidak terletak pada daerah rawan bencana.
b. Udara jauh dari pencemaran.
c. Kualitas air tanah dan air minum harus baik dan memenuhi persyaratan
kesehatan.
d. Kualitas tanah lokasi perumahan harus baik dan memenuhi persyaratan
kesehatan.
e. Sarana dan prasarana lingkungan harus bagus.
f. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan pembuangan sampah tidak
mencemari air tanah, tidak berbau, tidak dipakai untuk sarang penyakit, dan lainlain.
g. Penghijauan.
3. Rumah Yang Tidak Sehat Dan Akibatnya.
Rumah dengan kondisi berikut :
a. kotor
b. ruangan pengap, lembab
c. asap dapur tidak keluar dari rumah
d. sampah menumpuk
e. kamar mandi dan tempat air tidak bersih
f. lantai kamar mandi berlumut
g. penggunaan alat elektronik yang tidak tepat
4. Upaya Agar Rumah Menjadi Sehat
yang perlu dilakukan agar rumah menjadi sehat :
a. membuka jendela kamar setiap pagi dan siang.
b. Membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari.

c. Kamar mandi dijaga kebersihannya setiap hari.


d. Membuang sampah pada tempatnya.
e. Mendapat penerangan yang cukup.
f. Dinding diusahakan terang.
g. Menata rapi barang di rumah.
h. Melakukan penghijauan pada halaman.
i. Menguras bak mandi.
j. Mengubur barang bekas.
5. Manfaat rumah sehat.
a. untuk tempat beristirahat, tempat tinggal dan kegiatan hidup harian.
b. Melindungi manusia dari cuaca baik / buruk.
c. Mencegah penyebaran penyakit menular.
d. Melindungi penghuninya dari bahaya-bahaya dari luar.
e. Meningkatkan hubungan sosial diantara penghuninya.
UDARA
Udara ambien harus dijaga kualitasnya dan harus mengandung sejumlah zat yang
dibutuhkan oleh makhluk hidup seperti ozon untuk melapisi sinar ultraviolet dan
sinar kosmis, gas rumah kaca untuk menghangatkan suhu bumi, oksigen untuk
pernapasan, CO2 dan air untuk fotosintesis, serta nitrogen, belerang dan karbon
untuk senyawa bio molekul. Disamping itu udara harus bebas radiasi dan tidak
mengundang polutan yaitu zat-zat yang berbahaya lagi kelangsungan makhluk
hidup.
pencemaran udara menurut tempat.
1. Pencemaran udara outdoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ambien.
2. Pencemaran udara indoor yaitu yang mempengaruhi kualitas udara ruangan
berasal dari aktivitas manusia di dalam rumah, sekolah, kantor, dan sebagainya
seperti asap dapur, asap rokok, pemakaian obat nyamuk, cat kayu dan cat tembok,
bahan / material bangunan. Dampak pencemaran udara di dalam ruangan lebih
berbahaya karena adanya pengaruh suhu, kelembaban, pencahayaan dan erat
kaitannya dengan pertumbuhan bakteri mycrobacterium, tubercolosis,
streptococcus, pneunomia, dan sebagainya.
RADIASI
Radiasi merupakan faktor resiko karena berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan, oleh karena itu di dalam rumah harus diupayakan pengendalian agar
pejanan yang diterima seminimal mungkin.
a. Sumber Radiasi Di Dalam Rumah
- radiasi medan listrik
- radiasi cahaya tampak
- radiasi gelombang mikro
- radiasi gas rodon dan thoron
b. Dampak Radiasi
Dapat menyebabkan rasa letih, hilang nafsu makan, mual, muntah, ranbut rontok,
kemandulan, kematian sel-sel tubuh, gangguan sistem darah, sistem reproduksi,
sistem syaraf, sistem endokrim, sistem kardiovaskuler dan dampak psikologis/ rasa

takut.
c. Cara Pengendalian Dampak Radiasi
1. radiasi medan listrik, medan magnet dan kerapatan daya dari pesawat televisi
Menonton tv sebaiknya pada jarak terhadap layar minimal 4x diagonal atau
menjaga jarak terhadap layar minimal 2 meter.
Berada di depan layar televisi tidak melebihi 4 jam secara terus menerus.
Tidak berada pada belakang tabung monitor komputer kurang dari 1 meter.
1. radiasi medan listrik, medan magnet dan daya kerapatan dari komputer
Menggunakan komputer tidak melebihi dari 4 jam per hari (sebaiknya diselingi
istirahat setap 1 jam.
Menggunakan alat pelindung pada layar komputer.
1. radiasi gelombang mikro dari oven mikrowave (alat pengering/ pemanas )
Tidak berada di dekat oven mikrowave dalam keadaan hidup kurang dari 20 cm.
Tidak membuka mikrowave pada saat hidup/ berfungsi.
1. radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan infra merah dari matahari
Dilarang berjemur pada siang hari (setelah jam 11.00)
Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung dan cream yang mengandung
tabir surya.
1. radiasi cahaya tampak pada peralatan las listrik/ karbit
Menggunakan pelindung mata/ kaca mata las untuk pekerja las.
Bekerja tidak terus menerus atau non-stop.
1. radiasi gelombang mikro (kerapatan daya) dari telepon seluler
Menggunakan hear-set sewaktu menggunakan telepon seluler.
Jangan digunakan saat sinyal rendah.
Pengguna telepon seluler dibatasi bagi anak-anak dan remaja.
Membawa dan menyimpan telepon seluler sebaiknya jauh dari organ reproduksi
seperti saku samping dan saku depan.
Pengguna telepon seluler sebaiknya dibatasi.
1. radiasi gas rodon dan thoron dari tanah, air, bahan bangunan dan gas elpiji
Peredaran udara di dalam rumah harus lancar, ventilasi memenuhi syarat
kesehatan dan jendela dibuka setiap hari.
Menggunakan kipas angin/ fan/ exhausfan.
VEKTOR
Keberadaan vektor di dalam dam di luar rumah perlu diawasi karena serangga/
binatang pengerat seperti tikus mempunyai peran penting di dalam penularan
berbagai jenis penyakit.
Adapun jenis vektor dan penyakit ditularkan adalah sebagai berikut :
a. Nyamuk :
- aedes aegypty > demam berdarah
- culex quinques > filaria
b. lalat : musca domestica > dysentri, diare, typhoid (lalat rumah)
c. kecoa : blatella germanica > dysentri, diare, typhoid, cholera (kecoa jerman)
d. tikus : rattus-rattus diardi > pes, murine typhus (tikus rumah).
SKK Pengawasan Kualitas Air

STANDAR BAKU AIR MINUM


Standar mutu air minum atau air untuk kebutuhan rumah tangga ditetapkan
berdasarkan peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor : 01 /
birhukmas / I / 1975 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum.
Standar baku air minum tersebut disesuaikan dengan standar internasional yang
ditetapkan WHO. Standarisasi kualitas ait tersebut bertujuan untuk memelihara,
melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat, terutama dalam
pengolahan air atau kegiatan usaha mengolah dan mendistribusikan air minum
untuk masyarakat umum.
Dengan adanya standarisasi tersebut dapat dinilai kelayakan pendistribusian
sumber air untuk keperluan rumah tangga.
A. Persyaratan Air Minum
Kualitas air yang digunakan sebagai air minum sebaiknya memenuhi persyaratan
secara fisik, kimia, dan mikrobiologis.
1. Persyaratan fisik
Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan berikut :
a. jernih atau tidak keruh
b. tidak berwarna
c. rasanya tawar
d. tidak berbau
e. temperaturnya normal
f. tidak mengandung zat padatan
1. Persyaratan kimia
Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut :
a. pH normal
b. tidak mengadung bahan kimia beracun
c. tidak mengandung garam atau ion-ion logam
d. kesadahan rendah
e. tidak mengandung bahan organik
1. Persyaratan mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologos yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut :
a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan coli,
salmonellatyphi, vibrio chlotera, dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar
melalui air (transmitted by water).
b. Tidak mengandung bakteri nonpatogen, seperti actinomycetes, phytoplankton
coliform, cladocera, dan lain-lain.
B. Penilaian Kualitas Air
Sifat fisik air dapat dianalisis secara visual dengan pancaindra. Misalnya keruh atau
berwarna dapat langsung dilihat, bau dapat dicium aromanya dan rasa dapat
dirasakan dengan lidah. Penilaian tersebut tentu bersifat kualitataif, misalnya bila
tercium bau yang berbeda maka rasa airpun berbeda. Atau bila warna berwarna
merah maka bau yang dicium sudah dapat tertebak juga. Cara ini dapat digunakan
untuk menganalisis ai secara sederhana karena sifat-sifat air saling berkaitan.

Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana.


Pemeriksaan sederhana mempunyai keuntungan karena murah dan mudah
sehingga setiap orang dapat melakukannya tanpa memerlukan bahan-bahan yang
mahal.
Di laboratoirium, kualitas air diperiksa sifat, fisik, dan kimia. Secara fisik diperiksa
derajat kekeruhan, daya hantar listrik, derajat warna dan derajat bau. Indikator
kimia meliputi pH, kesadahan, dan kandungan bahan-bahan yang terlarut,
1. Analisis sifat fisik air dengan sederhana.
2. Analisis kualitas air secara kimia.
3. Analisis kualitas air secara biologis.
Penilaian kualitas air harus memperhatikan sumber air dan lingkungan daerah yang
dilalui, serta situasi sanitasi lingkungan daerah aliran sungai (DAS)..
Syarat air minum seharusnya tidak mengandung bahan radioaktif. Karena
kandungan tersebut dalam air dapat dianalisis efeknya terhadap sinar alfa dan
beta. Ambang yang diperbolehkan adalah 10-9 microcurie / cm3 / det untuk sinar
alfa dan 10-8 microcurie / cm3 / det.
Pengolahan Air Minum
A. Pengertian dan Prinsip Pengolahan Air
Pengolahan air minum merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan
sehat sesuai standar mutu air untuk kesehatan.
Proses pengolahan air minum merupakan proses perubahan sifat, fisik, kimia, dan
biologi air baku agar memenuhi syarat agar digunakan sebagai air minum. Tujuan
dan kegiatan pengolahan air minum antara lain :
a. menurunkan kekeruhan
b. mengurangi bau, rasa, dan warna
c. menurunkan dan mematikan mikroorganisme
d. melindungi kadar-kadar bahan yang terlarut dalam air
e. menurunkan kesadahan
f. memperbaiki derajat keasaman (pH)
Dengan perkembangan penduduk yang cepat dan teknologi di perkotaan,
pengolahan air khusus dilakukan oleh perusahaan air minum (PAM). Selain
mengolah air, PAM juga mendistribusikannya ke rumah-rumah penduduk. Jika
terdapat air yang kualitasnya kurang baik perlu dilakukan pengolahan dengan
teknik sederhana dan tepat guna sesuai bahan yang ada di lokasi.
Pengolahan air secara biologi untuk mematikan potagen dapat berlangsung
bersama-sama dengan reaksi kimia dan fisika atau secara khusus dengan
pemberian desinfektan. Cara yang paling sederhana untuk mematikan
mikroorganisme yaitu dengan pemanasan sampai 100o C.
B. Prinsip Dasar Pengolahan Air Minum Di Pedesaan.
a. Bersifat tepat guna dan sesuai dengan kondisi, lingkungan fisik maupun sosial
budaya masyarakat setempat.
b. Pengoperasiannya mudah dan sederhana.
c. Bahan-bahan yang digunakan berharga murah.
d. Bahan yang digunakan tersedia di lokasi dan mudah diperoleh.

e. Efektif, memiliki daya pembersih yang besar untuk memurnikan air.


C. Pengolahan Air Secara Fisika
Pengolahan air secara fisika yang mudah dilakukan di pedesaan adalah penyaringan
(filtrasi), pengendapan (sedimentasi), dan absorpsi.
1. penyaringan (filtrasi)
Penyaringan merupakan proses pemisahan antara padatan / koloid dengan cairan.
Proses penyaringan bisa merupakan proses awal (primary treatment) atau
penyaringan atau proses sebelumya, misalnya penyaringan dan hasil koagulasi.
2. sedimentasi (pengendapan)
Sedimentasi merupakan proses bahan padat dari air olahan. Proses sedimentasi
dapat terjadi bila air limbah mempunyai berat jenis lebih besar daripada air
sehingga mudah tenggelam.
Proses pengendapan ada yang bisa terjadi langsung, tetapi ada pula yang
memerlukan proses pendahuluan seperti koagulasi / reaksi kimia. Prinsip
sedimentasi adalah pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya
garavitasi sehingga bagian yang padat berada di dasar kolam pengendapan
sedangakan air murni di atas.
3. absorpsi dan adsorpsi
Absorpsi merupakan proses penyerapan bahan-bahan tertentu. Dengan penyerapan
air tersebut air menjadi jernih karena zat-zat didalamnya diikat oleh absorben.
Absorpsi umumnya menggunakan bahan absorben dari karbon aktif. Pemakaiannya
dengan cara membubuhkan karbon aktif bubuk ke dalam air olahan atau dengan
cara menyalurkan air melalui saringan yang medianya terbuat dari karbon aktif
kasar.
Adsorpsi merupakan penangkapana atau pengikatan ion-ion bebas di dalam air oleh
adsorben. Adsorben yang umum digunakan adalah karbon aktif karena absorpsi
oleh karbon aktif untuk mengolah air olahan yang mengadung venol dan bahan
yang memiliki berat molekul tinggi.
Aplikasi absorpsi yaitu dengan cara mencampurkan absorben dengan serbuk
karbon aktif atau dengan cara menjadikan karbon aktif sengai media filtrasi
(filtration bed).
4. elektrodialisis
Elektridialisis merupakan proses pemisahan ion-ion yang larut di dalam air limbah
dengan memberikan 2 kutub listrik yang berlawanan dari arus searah (direct
current, DC). Ion positif akan bergerak ke kutub negatif (katoda) sedangkan ion
negatif akan bergerak ke kutub positif (anoda).
Pada kutub positif (anoda), ion negatif akan melepaskan elektronnya sehingga
menjadi molekul yang berbentuk gas ataupun padat dan tidak larut di dalam air. Hal
ini memungkinkan terjadinya pengendapan.
D. Pengolahan Air Secara Kimia
1. koagulasi
Koagulasi merupakan proses pengumpulan melalui reaksi kimia. Reaksi ini dapat
berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi (koagulan) sesuai dengan zat yang
terlarut. Kolagulan yang banyak digunakan adalah kapur, tawas, atau kaporit.

Pertimbangannya karena garam-garam Ca, Fe, dan Al bersifat tidak larut dalam air
sehingga mampu mengendap bila bertemu dengan sisa-sisa baja.
2. aerasi
Merupakan suatu sistem oksigenasi melalui penangkapan O2 dari udara pada air
olahan yang akan diproses. Pemasukan oksigen ini bertujuan agar O2 di udara
dapat bereaksi dengan kation yang ada di dalam air olahan. Reaksi kation dan
oksigen menghasilkan oksidasi logam yang sukar larut dalam air sehingga dapat
mengendap. Proses aerasi harus diikuti oleh proses filtrasi / pengendapan.
E. Pengolahan Air Secara Mikrobiologi
Upaya memperbaiki mikrobiologi air minum yang paling konvensional adalah
dengan cara mematikan mikroorganismenya. Proses ini bisa dilakukan sekaligus
dengan proses koagulasi ataupun melalui praktek sederhana dengan cara
mendidihkan air hingga mencapai suhu 100o C.
PENGOLAHAN AIR UNTUK
AIR MINUM
A. pengolahan air gambut
Karakteristik air gambut.
Air gambut merupakan air permukaan dari tanah bergambut dengan ciri mencolok
karena warnanya merah kecoklatan, mengandung zat organik tinggi, rasanya asam,
ph 2-5, dan tingkat kesadahannya rendah.
Kebutuhan air penduduk di daerah gambut tergantung pada air gambut yang
memiliki kualitas kurang baik, karena cukup banyak penduduk yang tergantung
pada air gambut maka pemerintah sangat memperhatikan pengolahan air gambut.
Untuk itulah puslitbang pemukiman dpu mengadakan penelitian pengolahan air
gambut sejak tahun 1982. Hal ini dilakukan dalam rangka penyediaan air bersih
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
B. pengolahan air sungai dengan cadas
Batu cadas merupakan batuan yang lunak, berwarna coklat dan mengandung batu
apung yang bersifat porus. Karena sifat porusnya, batu cadas dapat dimanfaatkan
untuk menyaring air di pedesaan.
C. pengolahan air kotor dengan saringan pasir (aerasi dan filtrasi)
Aerasi dan filtrasi dapat mengatasi kekeruhan serta dapat menurunkan kandungan
kation yang larut, terutama kadar besi (fe), mangan (mg), dan alumunium (al).
Konstruksinya terbuat dari 2 buah drum yang bagian dalamnya telah dicat atau
dilabur.
D. pengolahan air dengan bahan kimia (koagulasi dan filtrasi)
Cara koagulasi dan filtrasi ini sangat berguna untuk air yang mengandung bahan
kimia, bau, dan warna, tetapi tidak terlalu pekat. Pada prinsipnya proses ini terdiri
dari dua bak, yaitu bak pertama sebagai tempat reaksi kimia dan bak ke-2 sebagai
tempat filtrasi / penyaringan.
E. pengolahan air dengan pengendapan bak ganda
Air didiamkan selama sehari semalam hingga diperoleh air bersih. Pengendapan
dilakukan dengan 2 buah bak yang digunakan secara bergantian. Bak pertama diisi
air untuk keperluan hari ini. Hal ini dilakukan sambil mengisi bak kedua untuk

keesokan harinya, begitu seterusnya.


F. pengolahan air sungai dengan bak pengendapan langsung
Yaitu dengan penyaringan langsung di pinggir sungai kemudian dialirkan ke rumah
penduduk. Cara ini cocok untuk air yang agak jernih tetapi masih ada bahan
padatan sehingga diendapkan.
Kesehatan Perjalanan
KESEHATAN PERJALANAN
Bagi pra penjelajah alam sangat perlu mengetahui tentang kesehatan perjalanan
untuk menjaga hal hal yang aneh dan tidak diinginkan.
Beberapa petunjuk untuk menghemat tenaga
Usahakan tetap kering
Jangan berkeringat
Kerjakan pekerjaan dengan lambat
Beristirahat 5 menit untuk 1 jam
Minumlah cairan yang di panaskan
Pakailah tutup kepala
Nyamankan tubuh
Jangan panik
Menghemat tenaga
Banyak banyak makan Beberapa macam gangguan kesehatan
Dislokasi
Terpelosok dan terkilir
Kejang otot
Sengatan serangga dan gigitan binatang berbisa
Hilangnya kesadaran
heat strok
Dehidrasi
Mountain sickness ( mabuk gunung )
Hypotermia
Perlengkapan PP
Obat Luar :
Tensoplas
Betadine
Kapas
Perban
Kasa steril
Mitela
Rivanol
Boot water
Alkohol
Solfatilamit
Minyak kayu putih

Bedak salisil
Balsem
Conterpen
Pembalut wanita
Dll Obat dalam :
Obat pusing ( antalgin, amoxisilin,dll )
Obat penurun panas ( paracetamol, dll )
Obat maag ( antasida )
Obat pencahar ( norit )
Obat gatal ( bedak salisil, CTM )
Obat diare ( diaform, oralit,dll )
Vit. C dan B komplex
Obat haid ( antasida, feminax, papaverin)
Obat asma ( asmasolon )
Anti nyeri ( asam mafenat )
Dll
Peralatan tambahan
Pinset
Gunting
Daftar Obat
Ballpoint
Kartu pasien
Prinsip : Sehat fisik dan mental
Hal hal yang berkaitan dengan fisik
1. kelelahan
a. Istirahat secukupnya
b. Beri multivitamin ( Vit. C / Vit. B komplex )
1. Kaki melepuh
Kompres dengan revanol lalu balut dengan perban, jika sudah tidak melepuh beri
betadine.
1. Pusing karena kepanasan dan kedinginan
a. Kepanasan usahakan pasien diteduhkan lalu dikasih obat Antalgin / paracetamol
b. Kedinginan usahakan pasien diberi kehangatan lalu kasih obat Antalgin.
1. Sakit perut
a. kembung ( beri minum hangat lalu kasih obat Antasida )
b. Melilit ( beri minum hangat lalu beri anti nyeri, asam mafenat )
c. Tidak bisa buang air besar ( banyak makan buah, beri Vit. C )
d. Karena haid ( beri obat haid + antalgin )
1. Alergi gatal
Oleskan salep dikulit yang gatal lalu beri CTM
1. Sakit mata
Bersihkan dengan boor water + gelas pembersih mata lalu tetesi dengan obat tetes
mata.

1. Nyeri otot
a. Luruskan anggota badan yang sakit
b. Olesi dengan minyak gosok
c. Beri obat anti nyeri
1. Badan panas
Beri paracetamol, istirahat secukupnya, beri multivitamin.
1. Penyakit bawaan ( Asma, anemia, typus, lemah jantung )
Diposkan oleh Affandi Inc. Media di 06.04

Anda mungkin juga menyukai