OLEH :
Disampaikan pada :
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------ 25
B. Saran -------------------------------------------------------------------------------------- 26
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang
Penyusunan karya ilmiah ini adalah keprihatinan kepada pemuda-pemudi
zaman sekarang yang akhir-akhir ini banyak tersebar berita yang memprihatinkan.
Contohnya dalam dunia pendidikan, misalnya, ada fenomena ketidak jujuran dalam
yang kurang menghargai orang tua ataupun guru. Ada pula berita-berita tentang
lunturnya rasa malu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai sosial
dan agama. Kekerasan dan tawuran antar pelajar, bahkan antar mahasiswa ataupun
dikalangan remaja membuat semakin rusaknya moral, intelektual dan fisik mereka.
Berbagai keluhan dan kerisauan kemudian muncul dari orang tua dan masyarakat
mengenai kehidupan anak-anak mereka dimasa sekarang maupun dimasa yang akan
datang akibat maraknya budaya pop, glamor, santai serta krisis moral yang melanda
suatu negara. Kejayaan negara yang akan datang tergantung dari bagaimana generasi
mudanya saat ini. Peranan generasi muda sangatlah besar. Oleh karena itu, perlu
adanya pembinaan yang baik agar dapat terbentuk karakter generasi muda yang baik
pula.
Untuk membentuk suatu karakter anak bangsa perlu dilakukan kegiatan yang
dapat membentuk karakternya maka dari itu gerakan pramuka sangatlah tepat
pendidikan karakter. Pendidikan yang berbasis di luar sekolah ini, memiliki tugas dan
tanggung jawab dalam membina generasi muda. Di era globalisasi dan kemajuan
3
teknologi seperti saat ini, Pramuka tetap memiliki arti penting sehingga harus secara
terus menerus dilakukan dalam rangka membangun rasa cinta Tanah Air di kalangan
remaja. Untuk itu Gerakan Pramuka harus memiliki daya tarik tersendiri bagi para
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karakter Pandega?
2. Bagaimana peranan pramuka dalam menumbuhkan karakter Pandega di Racana?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan karakter Pandega
2. Untuk mengetahui peranan pramuka dalam pembentukan karakter Pandega
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian Karakter
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut
ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang
Secara istilah karakter diartikan sebagai keseluruhan dari pada perasaan-perasaan dan
4
hasrat-hasrat yang telah berarah, seperti yang diorganisir oleh kehendak manusia
natural, body kinestetik, intrapersonal dan logis matematik. Yang biasa juga disebut
atau yang dikenal sebagai karakter dasar yang bersifat biologis. Akultualisasi karakter
dalam bentuk perilaku sebagai hasil perpaduan antara karakter biologis dan hasil
menurut Kerschensteiner dalam (Kartono, 2005: 84), yaitu daya kemauan, yaitu: daya
aktivitas yang ulet, akal yang jelas, ceria atau terang: daya berfikir yang logis,
perasaan halus: kemudahan dan banyaknya keterharuan jiwa mencakup baik rasa-
Hal ini karena didalam pikiran terdapat seluruh program yang terbentuk dari
pembentukan karakter, yaitu segi: sifat-sifat yang bisa berubah dan aspek-aspek yang
bisa dididik. Karakter di bagi menjadi dua yaitu: Pertama, karakter biologis, yang
5
dan insting-insting (pembawaan alami atau hewani). Bagian karakter ini tidak bisa
dibentuk. Dengan kata lain, karakter yang biologis itu tidak bisa dibentuk dan tidak
bisa dididik. Kedua, karakter yang intelingibel, yang mencakup fungsi-fungsi lebih
tinggi: daya kemauan, kejelasan dari akal, perasaan halus. Fungsi-fungsi psikis ini
juga berupa unsur- unsur bawaan sejak lahir (Zubaedi. 2011: 86). Namun fungsi-
fungsi tersebut bisa dibentuk atau dididik. Jadi pada segi ini bagian karakter tersebut
bisa dididik.dengan kata lain: bagian tersebut menjadi alat-bantu bagi para pendidik
Nasional. Pendidikan karakter diberikan sejak usia dini sangat penting dikarenakan
saat ini banyak kasus yang melibatkan anak negeri ke arah perpecahan bangsa, mulai
korupsi, tidak menghargai nyawa orang lain, tidak menghargai orang tua, tidak
disiplin, makelar kasus, video porno serta kasus lainnya yang sudah keluar dari
karakter Bangsa Indonesia, yang dikenal ramah tamah, gotong royong, menghargai
orang lain. Tentu ada yang belum klik dengan proses Pendidikan selama ini, disisi lain
untuk membangun karakter bangsa yang beradab jalan yang efektif melaui proses
pendidikan.
Maka Pendidikan karater yaitu proses pewarisan budaya pada generasi muda
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
6
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
Pendidikan karakter lebih mudah diberikan pada usia dini, hal ini akan mudah
diterima dan tersimpan dalam memori anak, akan membawa pengaruh pada
perkembangan watak dan pribadi anak hingga dewasa. Menurut Daniel Golemen
sebesar 20%. Untuk itu pendidikan karakter akan mudah diberikan melalui jalur
dan sosial lebih membawa dampak pada perjalanan hidup bahkan karier anak
dikemudian hari.
peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan
selama ini ada di sekolah perlu segera dikaji, dan dicari alternatif-alternatif solusinya,
negeri maupun swasta. Semua warga sekolah, meliputi para peserta didik, guru,
karyawan administrasi, dan pimpinan sekolah menjadi sasaran program ini. kriteria
7
tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta
B. Pembentukan karakter
Pembentukan karakter berkaitan erat dengan bagaimana kita membentuk
kebiasaan dan membiasakan dalam kehidupan kita sehingga terbentuklah karakter dan
sifat dari kebiasaan. Karakter seseorang akan membedakan manusia satu dengan yang
lain, yang membedakan manusia baik dan buruk, maka karater suatu bangsa berguna
pada prinsip merupakan faktor utama yang harus dimiliki suatu bangsa. Dalam hal ini,
petuah “Be your self” atau “Jadilah dirimu sendiri” sangatlah tepat. Namun
melaksanakan hal ini bukanlah hal yang mudah, untuk melakukannya, kita
membutuhkan:
1. Hasrat utuk menemukan diri sendiri
2. Menentukan cita-cita
3. Meninggalkan sesuatu yang bersikap semu untuk memulai kehidupan yang nyata
4. Memiliki kemantapan hati untuk melangkah kedepan
5. Memadupadankan kecerdasan Intelektual, kecerdasan emosional, dan spiritual.
yang didengar secara langsung atau tak langsung akan mempengaruhi kepribadian,
8
sikap, dan kejiwaan seseorang. Jika ia sering mendengarkan lagu bertemakan keras
dan perpecahan, ia akan tumbuh menjadi seseorang yang keras dan tidak suka
mendengarkan lagu lagu halus dan bertema perdamaian ia akan berusaha menjadi
Maka bisa disimpulkan bahwa mereka yang sering mendengarkan musik yang
bertemakan rasa patriot, maka ia akan menjadi pribadi yang patriot dan menjadi
pembela bagi bangsanya. Musik yang dapat menimbulkan rasa patriot dan bela negara
adalah semua jenis aliran/genre musik tetapi memiliki lirik tentang patriotisme,
persatuan dan kesatuan bangsa, cinta tanah air, bela negara, dan realita kehidupan
bangsa Indonesia saat ini yang dikemas secara menarik dengan gaya bahasa yang
lebih interaktif.
kegiatan:
pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah buku. Bukan!
memberi pertolongan.
“Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti
rakyat muda yang suka berkarya. “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota
9
Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina
Pramuka, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Sedangkan
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan
bangsa Indonesia.
Dari pengertian di atas, dapat diambil suatu pemahaman, bahwa pendidikan
menyenangkan, sehat, teratur, terarah dan praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan berpedoman pada prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang
tunas bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan
bagi anak muda, dibawah tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan di luar
lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar dan metode
pendidikan tertentu. Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum
muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan
asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan kepramukaan melalui suatu
10
sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka. Dasar Penyelenggaraan
Pramuka.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang
karana.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang Anggaran
Gerakan Pramuka.
4. Undang Undang No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
tujuan, prinsip dan metode. Landasan ini merupakan perumusan umum dan abstrak,
yang tetap berlaku dengan sempurna sepanjang masa, tidak terkait dengan kurun
Indonesia agar menjadi : Manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa kuat mental dan tinggi
moral, tinggi kecerdasan dan mutu keterampilan yang kuat dan sehat. Yang kedua
menjadikan Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan
patuh kepada Negara kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota masyarakat
yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri, serta
memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal,
11
Prinsip Dasar kepramukaan adalah Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya, Peduli
anak muda adalah dirinya sendiri, metode kepramukaan adalah perangkat yang telah
dirancang untuk menuntun dan mendorong masing-masing anak muda pada jalan
pendidikan yang sesuai dengan rohani dan jasmani peserta didik, Sistem tanda
kecakapan, Sistem Among, Belajar dan melakukannya, Satuan terpisah untuk putra
Di dalam pramuka bukanlah materi atau isi pelajaran yang lebih dipentingkan
baik yang akan membentuk intelegensia, kekuatan jasmani dan karakter dari diri
tersebut.
Yang mana hal tersebut terlihat pada cara kerja regu dan kelompok
penggalang, dimana mereka diajak untuk bekerja sama dalam satu tim dalam
mencapai satu tujuan yang sama, sehingga dalam kelompok tersebut dapat terlihat
prakteknya.
Jika kita mengacu pada arti kiasan lambang gerakan pramuka yakni nyiur
,yang mana ia dapat tumbuh dimana saja yang membuktikan besarnya daya upaya
dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Pramuka adalah wadah pelatihan dan
12
pendidikan yang menghasilkan atau mencetak generasi yang mampu hidup
berdampingan dengan sekelilingnya dan dalam keadaan apapun yang tidak hanya bisa
Dewasa ini ada sebuah kenyataan yang teramat pahit atau mungkin juga
sebuah cobaan dan tantangan yang teramat berat, ketika semakin banyak jumlah
menyimpang dan telah lutut dan menghambakan dirinya kepada tata nilai asing.
samping itu secara internal terdapat pula ketidak siapan mental dan rohani pada
sebagian remaja, sehingga mereka gagal untuk mempertahankan diri dari pengaruh
digunakan sebagai pendekatan penanaman nilai karakter dan Budaya bangsa karena,
semua indikator yang termuat didalam nilai karakter bangsa merupakan pengamalan
dan dijiwai dalam dasa darma Pramuka, sementara kompetensi dari Dasa Darma
Pramuka tertuang jelas dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarakat
Kecakapan Khusus (SKK) yang harus diujikan oleh eserta didik, dan mendapatkan
penghargaan langsung dari hasil jerih payahnya. Disamping itu, dalam proses
pembelajaran disekolah semua peserta didik yang masuk dalam kegiatan pendidikan
kepramukaan memiliki perbedaan sikap yang relatif lebih bagus dan selalu terpilih
keberanian dan kemauan yang ihlas dalam menjalankan tugas dari sekolah, bila
dibandingan dengan sswa yang tidak pernah aktif dalam pendidikan kepramukaan.
13
BAB III
karakter buadaya pendidikan, bahkan sejak dalam usia dini yang menurut pada ahli
berada pada usia lahir hingga 6 (enam) tahun, atau bisa disebut masa keemasan (the
golden age). Masa ini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat
menentukan bagi anak, sekaligus masa kritis yang menentukan tahap pertumbuhan
dan perkembangan selanjutnya. Itu sebabnya pendidikan karakter akan lebih tepat
Berbagai aktifitas yang menyenangkan dan menarik dapat menjadi bagian dari
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan (PDK dan MK) yang sasaran akhirnya pembentukan watak.
Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sangat relevan
karakter dengan nilai-nilai Dasa Dharma, sehingga sangat tepatlah bila lewat pramuka
14
Gerakan Pramuka mengawali dengan usia peserta didik 7 tahun hingga 25
tahun dengan sebutan anggota muda, yang dibagi dalam golongan Pramuka Siaga (7-
10), Pramuka Penggalang (11-15), Pramuka Penegak (16-20) dan Pramuka Pandega
membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin dan mandiri dalam hubungan
timbal balik antar manusia. Sistem among selalu terimplimentasikan dalam kegiatan
pramuka mulai tingkatan anggota siaga hingga dewasa, dengan cara atau pola yang
menanamkan karakter bangsa dan dapat tersimpan lama dalam memory pikiran.
Terdapat 3 prinsip dalam sistem among, yaitu di depan menjadi teladan, ditengah
kemandirian.
mempunyai makna suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran mengenai
akhlak yang tersimpan dalam hati yang menyadari harga dirinya, serta menjadi
standart tingkah laku pramuka di masyarakat. 10 pilar tersebut bernama dasa dharma,
yaitu:
rohani dan jasmani. Sedangkan untuk anggota siaga pilar yang digunakan untuk
menanamkan pendidikan karakter melalui Dwi darma, yang berbunyi sebagai berikut
“ Siaga itu menurut ayah dan bundanya, serta siaga itu berani dan tidak putus asa”.
Mengingat usia siaga masih senang dengan bermain, maka dalam menanamkan
norma pramuka melalui media permainan dan visual serta contoh dari bunda dan
ayahdanya.
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.( merupakan bentuk pengamalan dharma ke 1. Takwa kepada Tuhan yang
maha esa )
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
16
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. ( merupakan bentuk pengamalan
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
5. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain. ( bentuk pengamalan darma ke 4. Patuh dan suka bermusyawarah )
6. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa. ( bentuk pengamalan darma ke 3. Patriot yang sopan dan ksatria )
8. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam
yang sudah terjadi. ( Bentuk pengamalan darma ke 2. Cinta alam dan kasih sayang
sesama manusia )
17
9. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
10. Tanggung-jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. ( Bentuk pengamalan darma ke 9.
12. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
13. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
18
15. Bersahabat/Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan
aman atas kehadiran dirinya.diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), Negara
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
minat, potensi dan bakat yang dimiliki melalui satuan karya (Saka). Seperti
19
belajar sambil mendapatkan penghasilan (doing to earn), hidup untuk berbakti dan
meliputi;
Pertama; Keterampilan Spritual, adalah implementansi dari penempatan diri
selaku hamba yang bertuhan, kepada perbuatan yang dilandasi norma religius.
masalah tanpa kehilangan jati diri. Sebagai seorang mahluk yang bersikap arif dan
Keempat; Keterampilan fisik, keterampilan ini menjadi posisi yang amat penting
20
kebugaran, seperti halnya dalam alam terbuka, penjelajahan, olah raga dan yang
lannya. Dengan fisik yang kuat menjadi dukungan yang signifikan dalam
mengkondisikan diri pada suatu tindakan yang akurat bila tanda-tanda itu muncul
Begitu juga sebaliknya jika matahari terbit dengan pantulan sinar warna
kemerahan yang terang mempunyai makna sebagai pertanda cuaca baik. Selain
mensyukuri nikmat keindahan alam dengan segala isinya sebagai ciptahan Tuhan.
Dengan demikan dapat mengantisipasi tanda alam itu, seperti sedia payung
sebelum hujan, dapat disikapi adanya semut beriring yang tergesa-gesa masuk
berkawan), sebagai suatu proses jalinan interaksi mahluk soial manusia dengan
hidup manusia yang tak luput dari ketergantungan dan saling membutuhkan,
menghargai, membagi kasih, wujud dari kodrat tolong menolong pada konteks,
21
Interaksi sosial ini diaplikasikan dalam proses terjadinya bencana alam dengan
penyediaan dapur umum, pertolongan gawat darurat pada korban, kemah bakti,
jamban keluarga dan lain lagi. Dengan memaknai dinamika interaksi sosial yang
langung dilihat dan dialami, baik sebagai infidvidu maupun sebagai mahluk sosial
menyepakati.
b. Pembina bertindak sebagai ”penghubung antar sistem”, artinya apabila ada
kegiatan sehari-hari yang sejalur dengan dasa dharma yaitu melalui hal-hal berikut,
contohnya upacara pada setiap kali akan melakukan latihan dapat menumbuhkan rasa
nasionalisme yang tinggi, beribadah / sholat bersama, berdoa waktu mulai dan selesai
22
pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, orang tua, atau teman, itu merupakan
pengamalan dari dasa dharma pertama. Membuang sampah pada tempatnya, penuh
kasih sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan pengamalan
dari dasa dharma ke dua, tidak berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, tidak
dharma ketiga, memperoleh nilai tinggi, memperoleh prestasi dalam olah raga atau
kesenian pengamalan dasa dharma ke enam, menolong orang lain tanpa pamrih
pengamalan dasa dharma ke lima, berani menentang atau mengoreksi perilaku teman
yang tidak terpuji dampak pengamalan dasa dharma ke delapan, datang tepat pada
waktunya, bekerja keras dampak bentuk pengamalan dasa dharma ke sembilan, dan
lain-lain.
peranan besar dalam pendidikan karakter generasi muda. Pendidikan karakter dari
kegiatan Pramuka menjadi menarik dan menyenangkan. Tetapi tetap berpegang teguh
di alam terbuka misalnya yaitu:bernyanyi, wide game, berkemah, menjelajah, dan api
unggun dll.
karakter peserta didik. Peserta didik dapat bekerja sama satu sama lain dalam
memecahkan persoalan ketika ia sedang dalam situasi yang sulit, mempunyai jiwa
tolong menolong, menambah keberanian dan percaya diri, dan pramuka juga dapat
melatih peserta didik untuk menjadi pribadi yang lebih berdisiplin. Oleh karena itu
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dikagumi bangsa lain jangan sampai pupus oleh gesekan mental generasi muda
yang lebih menyenangi budaya asing. Namun dengan budaya asing yang masuk
sendiri. Untuk itu pendidikan karakter sudah tidak bisa di tunda lagi.
2. Gerakan Pramuka adalah suatu wadah atau tempat dilaksanakannya proses
orang dewasa yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga
dalam bentuk kegiatan yang menantang dan menarik minat kaum muda yang
disesuaikan dengan usia, perkembangan jasmani dan rohani, serta jenis kelamin
peserta didik, yang dilakukan di alam terbuka dengan berpedoman pada Prinsip
24
sebagai ciri khas yang membedakan pendidikan kepramukaan dengan pendidikan
pendidikan lainnya.
B. Saran
Pendidikan karakter tidak akan tercapai kepada peserta didik pandega kalau
wahana tidak sesuai dan dalam penyampainya belum tertanam nilai karakter tersebut,
karena sesungguhnya pembentukan karakter itu bukan hanya setahun atau dua tahun
tapi lima bahkan puluhan tahun bisa muncul karakter yang terbentuk dari proses
merupakan sebuah keniscayaan jika semua pembina lebih ditanamkan karakter dan
25
DAFTAR PUSTAKA
Website :
http://pramuka.web.ugm.ac.id/blog/59/
https://slideplayer.info/slide/11943649/
https://pramuka.unmul.ac.id/
26