Anda di halaman 1dari 3

Selasa, 12 Mei 2009

Materi Penyuluhan DBD


Demam Berdarah Aedes Aegypti

Adalah demam disertai perdarahan bawah kulit selaput hidung dan lambung disebabkan oleh virus
yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.

Tanda-tanda demam berdarah:


1. Mendadak panas tinggi selama 2 sampai 7 hari
2. Tampak bintik-bintik merah pada kulit
3. Kadang-kadang terjadi pendarahan di hidung (mimisan)
4. Mungkin terjadi muntah atau berak darah
5. Sering terasa nyeri di ulu hati
6. Bila sudah parah, penderita gelisah. Tangan dan kakinya dingin dan berkeringat.
Dalam beberapa hari saja keadaan penderita dapat menjadi parah, dan dapat menyebabkan
kematian.

Tindakan yang harus dilakukan bila ada penderita demam berdarah:


1. Pertolongan pertama yang penting memberi minum sebanyak mungkin
2. Kompres dengan air es
3. Beri obat turun panas
4. Selanjutnya penderita segera dibawa ke dokter/Puskesmas yang terdekat untuk diperiksa. Bila
diduga terserang Demam Berdarah akan dikirim ke Rumah Sakit untuk dirawat.
5. Lapor segera ke Puskesmas / Sudin Kesehatan setempat dengan membawa surat dari Rumah
Sakit

Selanjutnya akan dilakukan tindakan penanggulangan di daerah rumah penderita dan sekitarnya,
tanpa dipungut bayaran.

Cara penularan demam berdarah:


Anak yang sakit demam berdarah di dalam darahnya mengandung virus. Bila anak ini digigit

nyamuk Aedes Aegypti maka bibit penyakit ikut terhisap masuk ke dalam tubuh nyamuk. Dan bila
nyamuk tersebut menggigit anak lain (anak sehat), maka anak itu akan dapat ketularan penyakit ini.
Ciri-ciri nyamuk penyebab penyakit demam berdarah (nyamuk Aedes aegypti):
Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
Hidup di dalam dan di sekitar rumah
Menggigit/menghisap darah pada siang hari
Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah bukan di
got/comberan
Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas bungan, tempat minum burung, perangkap semut dan
lain-lain.

Di luar rumah: drum, tangki penampungan air, kaleng bekas, ban bekas, botol pecah, potongan
bamboo, tempurung kelapa, dan lain-lain.

Cara pencegahan penyakit demam berdarah:


Demam berdarah dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk Demam Berdarah
(Aedes Aegypi) dengan cara melakukan PSN (Pembersihan Sarang Nyamuk) Upaya ini merupakan
cara yang terbaik, ampuh, murah, mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat, dengan cara
sebagai berikut:
1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak mandi / WC, drum, dan lain-lain)
sekurang-kurangnya seminggu sekali. Gantilah air di vas kembang, tempat minum burung,
perangkap semut dan lain-lain sekurang-kurangnya seminggu sekali
2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti tampayan, drum, dan lain-lain agar nyamuk
tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu
3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas,
botol-botol pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan, agar tidak menjadi tempat
berkembang biak nyamuk. Potongan bamboo, tempurung kelapa, dan lain-lain agar dibakar
bersama sampah lainnya
4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu dengan tanah atau adukan semen
5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap disitu
6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ke dalam
genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali

Takaran penggunaan bubuk ABATE adalah sebagai berikut: Untuk 10 liter air cukup dengan 1 gram
bubuk ABATE

Contoh:
Untuk 10 liter air, ABATE yang diperlukan = (100/10) x 1 gram = 10 gram ABATE
Untuk menakar ABATE digunakan sendok makan. Satu sendok makan peres berisi 10 gram
ABATE.

Bila memerlukan ABATE kurang dari 10 gram, maka dapat dilakukan sebagai berikut:
Ambil 1 sendok makan peres ABATE dan tuangkan pada selembar kertas
Lalu bagilah ABATE menjadi 2, 3, atau 4 bagian sesuai dengan takaran yang dibutuhkan

Setelah dibubuhkan ABATE maka:


1. Selama 3 bulan bubuk ABATE dalam air tersebut mampu membunuh jentik Aedes Aegypti
2. Selama 3 bulan bila tempat penampungan air tersebut akan dibersihkan/diganti airnya,
hendaknya jangan menyikat bagian dalam dinding tempat penampungan air tersebut
3. Air yang telah dibubuhi ABATE dengan takaran yang benar, tidak membahayakan dan tetap aman
bila air tersebut diminum

sumber : Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai