Anda di halaman 1dari 30

ADAT AMBALAN

PRABU SILIWANGI - NYI SUBANG LARANG


GUGUS DEPAN 03-185 & 03-186
PANGKALAN SMA GLOBAL PRESTASI
TAHUN 2023/2024
ADAT AMBALAN
PRABU SILIWANGI - NYI SUBANG LARANG
GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN 03-185/03-186
BERPANGKALAN SMA GLOBAL PRESTASI

BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Umum
1. Gerakan Pramuka Gugus Depan 03-185/03-186 Berpangkalan pada SMA Global Prestasi
memberi kesempatan kepada para Pramuka Penegak untuk membina diri menjadi kader
pemimpin, baik di lingkungan Gugus Depan maupun di luar Gugus Depan.
2. Salah satu usaha untuk melaksanakan hal tersebut, dibentuklah Dewan Ambalan Penegak Prabu
Siliwangi - Nyi Subang Larang di lingkungan Gugus Depan 03-185/03-186 Berpangkalan pada
SMA Global Prestasi.
3. Dewan Ambalan Penegak Prabu Siliwangi - Nyi Subang Larang adalah wadah pembinaan dan
pengembangan kaderisasi kepemimpinan di lingkungan Gerakan Pramuka Gugus Depan
03-185/03-186 Berpangkalan pada SMA Global Prestasi yang beranggotakan Pramuka Penegak
Putera dan Puteri, bersifat kolektif dan kolegial.
4. Kolektif mengandung arti bahwa keputusan dan kebijakan di dalam Dewan Penegak adalah
keputusan atau kebijakan organisasi Dewan Penegak yang dilakukan secara bersama atau secara
gabungan. Kolegial mengandung arti bahwa segala pelaksanaan tugas pokok, kebijakan dan
tanggungjawab dalam prosesnya didalam Dewan Penegak dilaksanakan dalam suasana
kekeluargaan. Diketuai oleh Ketua Dewan Ambalan, yang dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya bertanggung jawab kepada Musyawarah Penegak Puteri dan Putera serta Gugus
Depan.
5. Pengurus Dewan Ambalan Penegak terdiri atas Pramuka Penegak putra untuk mengelola
Ambalan Prabu Siliwangi dan Pramuka Penegak putri untuk mengelola Ambalan Nyi Subang
Larang.
6. Dewan Ambalan Penegak Prabu Siliwangi dan Nyi Subang Larang dipimpin oleh masing-masing
Ketua Dewan Ambalan didampingi oleh seorang pembina.
7. Untuk keseragaman dalam pengelolaan organisasi Dewan Ambalan, diperlukan adanya petunjuk
penyelenggaraan dan Adat Ambalan yang ditetapkan oleh para Pramuka Penegak dalam
MUSPPANITERA sebagai pedoman yang berlaku.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


Pasal 2
Maksud dan Tujuan
1. Petunjuk ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai dasar/pedoman dalam mengatur organisasi,
tugas, dan tata kerja Dewan Ambalan.
2. Tujuannya adalah untuk menjamin adanya keselarasan, kelancaran, dan kesinambungan dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawab Dewan Ambalan.
Pasal 3
Dasar
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka.
4. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 005 Tahun 2017 tentang Petunjuk Penyelenggaraan
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
5. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 134/KN/76 Tahun 1976 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Kecakapan Khusus.
6. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No. 132 Tahun 1979 tentang Syarat Syarat dan Gambar
Tanda Kecakapan Khusus (TKK).
7. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Nomor 07/Munas/2018 tentang Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
8. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 198 Tahun 2011 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Syarat Kecakapan Umum dan Tanda Kecakapan Umum.
9. Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda Nomor 38 Tahun 2018.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan
Dasar Dan Pendidikan Menengah.
11. Keputusan Musyawarah Penegak Puteri dan Putera tahun 2021

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TANGGUNGJAWAB
Pasal 4
Tugas Pokok
Tugas Pokok Dewan Ambalan Prabu Siliwangi - Nyi Subang Larang adalah:
1. Melaksanakan Keputusan Musyawarah Penegak Puteri dan Putera.
2. Merancang program kegiatan dan melaksanakannya.
3. Mengurus dan mengatur program kerja kegiatan.
4. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja kegiatan
5. Merekrut Calon Pengurus baru.
6. Mencari/mengidentifikasi sumber dana untuk disampaikan kepada Pembina Gugus Depan.
7. Mengelola dana untuk menjalankan program kegiatan.
8. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pembina Gudep dan Anggota Gudep.
9. Menjadi jembatan komunikasi antar anggota aktif dengan Purna Bhakti (alumni).
10. Menyelenggarakan Musyawarah Penegak Puteri dan Putera.
Pasal 5
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Dewan Ambalan Penegak Prabu Siliwangi - Nyi
Subang Larang berfungsi sebagai penanggungjawab penyelenggaraan manajemen kegiatan:
1. Penyusunan perencanaan dan pengelolaan sumber daya informasi, perumusan kebijakan dan
pelaporan kegiatan.
2. Pengembangan dan pembinaan pendidikan kepramukaan bagi anggota serta pengabdian kepada
masyarakat.
3. Pengelolaan personil, logistik, keuangan, usaha dana dan aset milik Dewan Ambalan serta
pembinaan organisasi.
4. Pengelolaan hubungan dengan Gugus Depan, kwartir, lembaga pemerintah, swasta dan
masyarakat.
Pasal 6
Tanggungjawab
Dewan ambalan Prabu Siliwangi - Nyi Subang Larang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas pokok
Dewan Ambalan Penegak kepada pembina Gudep dalam Musyawarah Penegak Putera dan Puteri, serta
Musyawarah Gugus Depan.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB III
ORGANISASI DAN MASA BAKTI
Pasal 7
Organisasi
1. Di dalam Gugus Depan 03-185 dan 03-186, dewan Ambalan dipimpin oleh Ketua Dewan
Ambalan Penegak (Pradana) Prabu Siliwangi dan Ketua Dewan Ambalan Penegak Nyi Subang
Larang yang disusun, dalam satu kepengurusan yang bersifat kolektif.
2. Dewan ambalan Prabu Siliwangi - Nyi subang Larang adalah satu-satunya organisasi kaderisasi
kepemimpinan bagi Pramuka Penegak Gugus Depan 03-185 dan 03-186 Berpangkalan pada SMA
Global Prestasi.
Pasal 8
Masa Bakti
1. Masa Bakti adalah kurun waktu berlangsungnya suatu kepengurusan Dewan Ambalan Penegak
Prabu Siliwangi dan Nyi Subang Larang dalam melaksanakan tugasnya.
2. Masa bakti Dewan Ambalan Penegak di dalam gugus Depan 03-185 dan 03-186 adalah sejak
dilantik menjadi Dewan Ambalan hingga serah terima jabatan ke periode selanjutnya.
3. Selama belum terbentuk dan disahkannya Dewan Ambalan Penegak yang baru oleh Surat
keputusan Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (KAMABIGUS), maka pengurus dewan
Ambalan demisioner tetap melaksanakan tugasnya.
4. Apabila anggota Dewan Ambalan mengundurkan diri sebelum masa baktinya selesai, serta
dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka yang bersangkutan diberi sanksi
Adat.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB IV
KEKUASAAN
Pasal 9
Kekuasaan
1. Kekuasaan tertinggi dalam lingkup Gugus Depan terletak pada musyawarah gugus depan.
2. Kekuasaan tertinggi dalam lingkup Ambalan terletak pada MUSPPANITERA (musyawarah
penegak Puteri dan Putera).

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Keanggotaan
Keanggotaan Pramuka Penegak Gugus Depan 03-185 dan 03-186 Berpangkalan pada SMA
Global Prestasi dibedakan menjadi:
A. Dewan Adat
Dewan Adat Ambalan dibentuk khusus untuk ketentuan-ketentuan Adat Ambalan yang
bersifat insidentil. Dewan Adat berada diluar struktur Ambalan yang beranggotakan para
Pramuka Penegak yang telah berakhir masa baktinya pada Dewan Ambalan (Purna Dewan) dan
memiliki umur yang belum termasuk dalam tingkatan Pramuka Pandega.
B. Dewan Kehormatan
Dewan Kehormatan adalah suatu forum atau badan dalam Ambalan yang dibentuk oleh
Pembina pada saat-saat tertentu dan mempunyai tugas untuk membahas dan memutuskan
peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak.
C. Dewan Ambalan
Dewan Ambalan adalah Anggota Ambalan Penegak yang sudah dilantik dan disahkan
oleh Pembina Gugus Depan yang mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan tugas
pokok Dewan Ambalan Penegak selama satu periode kepengurusan.
D. Calon Dewan Ambalan Penegak
Calon Dewan Ambalan Penegak adalah Anggota Pramuka Penegak Ambalan yang
memiliki tugas membantu Dewan Ambalan dalam melaksanakan tugas pokok Dewan Ambalan
Penegak serta memiliki hak sebagai generasi penerus Dewan Ambalan yang disiapkan untuk
Kepengurusan selanjutnya dan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kegiatan yang
dirancang oleh Dewan Ambalan.
E. Ambalan Penegak
Ambalan Penegak adalah Anggota Pramuka Penegak yang berada di Gugus Depan
03-185 dan 03-186 yang mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan kegiatan yang
dirancang oleh Dewan Ambalan dan harus mengikuti Latihan Rutin selama satu periode
kepengurusan Dewan Ambalan.
F. Purna Bhakti Dewan Ambalan
Purna Bhakti Dewan Ambalan (Alumni Dewan Ambalan) adalah Anggota Purna Bhakti
Dewan Ambalan Gugus Depan yang belum mengundurkan diri secara resmi dan/atau telah

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


tergabung di gugus depan lain, maka masih merupakan bagian dari Anggota Gugus Depan sesuai
dengan usia Pramuka Penegak Pandega.
Pasal 11
Persyaratan
1. Persyaratan merupakan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjadi Pengurus Dewan Ambalan,
Calon Pengurus Dewan Ambalan dan anggota Dewan Ambalan.
2. Persyaratan
● Persyaratan Dewan Ambalan
i. Umum
a. Anggota aktif di Gugus Depan.
b. Telah mengikuti Latihan Rutin selama satu tahun dan menjadi Anggota
Ambalan serta menjadi Calon Pengurus Dewan Ambalan.
ii. Khusus
Persyaratan khusus adalah persyaratan tambahan lainnya selain
persyaratan umum. Persyaratan tersebut adalah:
a. Siswa Aktif SMA Global Prestasi.
b. Berusia 16 s/d 20 tahun.
c. Pernah mengikuti Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Ambalan
periode sebelumnya maupun kegiatan diluar Gugus Depan yaitu kegiatan
yang diselenggarakan oleh Dewan Kerja (Kwartir, Kwarcab, Kwarda,
Kwarnas) maupun Instansi Dewan Racana atau Saka.
d. Minimal sudah dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara.
e. Sedang duduk di kelas XI.
f. Telah Mengikuti Latihan Rutin selama satu tahun.
● Persyaratan menjadi Anggota Ambalan
1. Umum
a. Siswa Aktif SMA Global Prestasi.
b. Anggota aktif di Gugus Depan.
c. Mengikuti Latihan Rutin.
● Persyaratan Khusus Pramuka Penegak Bantara
1. Telah menyelesaikan SKU Penegak Bantara.
2. Perpindahan dari calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan
upacara Pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Tri Satya dengan suka
rela dan berhak menggunakan tanda tingkatan untuk Penegak Bantara.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


3. Bersedia dilantik menjadi Pengurus Dewan Ambalan.
● Persyaratan khusus Ketua Dewan Ambalan
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Anggota Pramuka aktif di Gugus Depan
3) Siswa SMA Global Prestasi
4) Mampu berkomunikasi dengan semua orang
5) Sehat jasmani dan rohani
6) Minimal sudah dikukuhkan menjadi Pramuka Penegak Bantara
7) Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap organisasi Pramuka
8) Mengutamakan organisasi Pramuka di antara organisasi-organisasi lain di
lingkungan Sekolah
9) Tidak sedang menjabat Ketua atau Wakil Ketua di Organisasi lain.
10) Benar-benar menerapkan prinsip-prinsip dasar, aturan-aturan yang telah
ditetapkan, baik dalam AD/ART Gerakan Pramuka dalam menjalankan
Organisasi Pramuka maupun Adat Ambalan.
● Persyaratan Purna Bhakti Dewan Ambalan
1) Pernah menjadi siswa SMA Global Prestasi.
2) Pernah menjadi Pengurus Dewan Ambalan Prabu Siliwangi - Nyi Subang
Larang.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 12
Dewan Ambalan
1. Dewan Ambalan Prabu Siliwangi dan Nyi Subang Larang dipimpin oleh seorang Ketua yang
dikenal dengan sebutan Pradana dan dibantu oleh beberapa orang anggotanya antara lain.
2. Komposisi pengurus dalam Dewan Ambalan disusun berdasarkan kondisi satuan anggota
Ambalan Penegak.
3. Dewan Ambalan terdiri atas:
a. Pradana Putera dan Puteri
b. Wakil Pradana
c. Juru Adat
d. Juru Kerani
e. Juru Uang
f. Asisten Bidang
Pasal 13
Asisten Bidang
1. Asisten Bidang adalah pembagian tugas yang dilakukan sebagai upaya memperlancar
pelaksanaan tugas pokok Dewan Ambalan.
2. Asisten Bidang Giat Operasional (Giat OPS)
3. Asisten Bidang Peralatan
4. Asisten Bidang Pertolongan Pertama gawat Darurat (PPGD)
5. Asisten Bidang Evaluasi, Penelitian dan Pembangkitan (EVALITBANG)
6. Asisten Bidang Hubungan Masyarakat (HUMAS)
7. Asisten Bidang Gerakan Disiplin Siswa (GDS)/Upacara

Pasal 14
Dewan Kehormatan
Untuk menyelesaikan masalah yang menyangkut kehormatan anggota, maka dibentuk Dewan
Kehormatan Penegak yang disingkat Dewan Kehormatan dengan anggota yang terdiri atas:
● Pembina dan Pembantu Pembina
● Juru Adat
● Ketua Dewan Ambalan Putera dan Puteri
● Wakil ketua Dewan Ambalan Putera dan Puteri

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


● Juru Kerani
● Juru Uang
Dewan Kehormatan Penegak mempunyai wewenang dan kewajiban untuk menentukan:
1. Pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan dan lain-lain kepada Pramuka Penegak yang
berjasa atau berprestasi.
2. Pelantikan Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga serta Pradana.
3. Tindakan terhadap pelanggaran kode kehormatan.
4. Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak.
5. Anggota yang dianggap melanggar sebelum diambil tindakan diberi kesempatan untuk membela
diri dalam rapat Dewan Kehormatan.

Pasal 15
Dewan Adat
1. Dewan Adat yaitu suatu forum atau suatu wadah diluar struktur Ambalan yang beranggotakan
para Pramuka Penegak yang telah berakhir masa baktinya pada Dewan Ambalan (Purna Dewan)
dan memiliki umur yang belum termasuk dalam tingkatan Pramuka Pandega.
2. Dewan Adat berfungsi sebagai mekanisme kontrol bagi DA dan berhak memberikan usul, saran
serta pendapatnya terhadap kinerja DA pada khususnya dan Ambalan pada umumnya yang akan
disampaikan secara langsung kepada Pembina.
3. Dewan Dewan Afat tidak mempunyai kewenangan secara langsung terhadap DA kecuali telah
mendapat izin dari Pembina.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB VII
WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN AMBALAN
Pasal 16
Dewan Inti Ambalan Prabu Siliwangi - Nyi Subang Larang
1. Dewan Inti Ambalan adalah Pradana, Wakada, Juru Kerani, Juru Uang
2. Menjalankan organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka.
3. Menyelenggarakan forum organisasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.
4. Menentukan Program Kerja yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu periode
kepengurusan.
5. Selalu berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Pembina demi kelancaran kegiatan.
6. Mempertanggungjawabkan kepengurusan di akhir masa jabatan pada Pembina dan Anggota
Ambalan pada saat Musyawarah Ambalan.
Pasal 17
Pradana mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk:
a. Sebagai motivator dan motor penggerak organisasi
b. Memimpin dan mengelola Dewan Ambalan dengan kaidah serta norma-norma yang berlaku
c. Berkoordinasi dengan pengurus Dewan Ambalan yang lain untuk memajukan serta
menghidupkan organisasi
d. Mengadakan hubungan harmonis dengan Dewan Ambalan lain dan instansi-instansi lain demi
terlaksananya tujuan organisasi
e. Melakukan pengawasan serta evaluasi terhadap kinerja Pengurus Dewan Ambalan
f. Menciptakan suasana harmonis dalam organisasi
g. Menyusun Program Kerja bersama Pengurus Dewan Ambalan yang lain
h. Mewakili Dewan Ambalan sebagai andalan Dewan Ambalan
i. Mengevaluasi anggota
j. Mempertanggungjawabkan kepengurusan kepada Pembina dan Anggota Ambalan di akhir masa
kepengurusan pada saat Musyawarah Ambalan.
Pasal 18
Wakil Pradana (Wakada) mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk:
a. Bersama Pradana memajukan organisasi
b. Memberikan pertimbangan atau usulan kepada Pradana
c. Mewakili tugas Pradana apabila yang bersangkutan sedang berhalangan
d. Mewakili Dewan Ambalan sebagai andalan Dewan Ambalan

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


e. Bersama Pradana mengatur kebijakan organisasi terhadap anggota
f. Membantu Pradana menjalankan roda organisasi
g. Melaporkan hasil pencapaian kerja kepada Pembina.
Pasal 19
Juru Kerani mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk:
a. Mengadakan kelengkapan administrasi organisasi
b. Menyelenggarakan dan menata administrasi secara lengkap dan tertib atas semua yang berkaitan
dengan perjanjian atau surat menyurat
c. Mencatat serta mengagendakan segala jadwal kegiatan, hasil dan keputusan rapat
d. Mewakili Dewan Ambalan apabila Pradana dan Wakada sedang berhalangan
e. Bertindak sebagai kepala administrasi
f. Bertanggungjawab kepada Pradana.
Pasal 20
Juru Uang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:
a. Mengatur perputaran roda keuangan Organisasi
b. Melaporkan segala aktivitas keuangan kepada Pradana secara periodik
c. Bersama Pradana dan pengurus lain menghimpun sumber pendanaan organisasi
d. Membuat daftar anggaran bersama dengan pengurus lain
e. Mewakili Pradana, Wakada dan Juru Kerani apabila mereka sedang berhalangan
f. Bertanggung jawab kepada Pradana.
Pasal 21
Juru Adat mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:
a. Merawat dan memelihara Pusaka Adat dan Tanda atau Lambang Ambalan serta Kelengkapan
Ambalan
b. Bersama Dewan Kehormatan mengadakan pengawasan atas pelaksanaan serta penerapan Adat
Ambalan
c. Bersama Dewan Kehormatan menentukan, mengatur, dan menegakkan sanksi organisasi bagi
para anggota yang melanggar ketentuan Adat Ambalan
d. Menjadi Mediator dalam setiap acara yang diadakan oleh Ambalan atau Dewan Ambalan
e. Bersama Pradana memajukan organisasi
f. Bersama Pradana selalu mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan Pembina Ambalan
g. Bertanggung jawab kepada Pradana.
Pasal 22
Asbid Giat Ops mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


a. Mengatur dan melaksanakan kegiatan latihan rutin Ambalan
b. Menyusun jadwal materi latihan rutin Ambalan
c. Mengagendakan kegiatan Ambalan secara rinci dan terarah
d. Berkoordinasi dengan Pradana dalam melaksanakan kegiatan Ambalan
e. Bertanggungjawab kepada Pradana.
Pasal 23
Asbid PPGD mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:
a.
b.
c.
d. Bertanggungjawab kepada Pradana.
Pasal 24
Asbid Peralatan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:
a. Menginventarisir segala perlengkapan dan peralatan yang dimiliki oleh Ambalan secara rapih dan
terperinci
b. Menjaga serta merawat peralatan serta perlengkapan Ambalan
c. Mengajukan permohonan penambahan peralatan dan perlengkapan Ambalan jika diperlukan
d. Bertanggung jawab kepada Pradana.
Pasal 25
Asbid Evaltibang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:
a. Mengadakan penelitian/survey dan evaluasi terhadap kinerja serta kecakapan anggota dan
pengurus
b. Menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi anggota
c. Bertanggungjawab kepada Pradana.
Pasal 26
Asbid Humas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:
a. Mengadakan kegiatan yang sekiranya dapat mempererat jalinan persaudaraan antara anggota
Ambalan
b. Bersama Pradana mengadakan pendekatan dan menjalin hubungan yang baik dengan pihak-pihak
diluar Ambalan.
c. Mengelola media sosial Ambalan Prabu Siliwangi-Nyi Subang Larang
d. Mengupdate informasi yang terkini tentang perkembangan kepramukaan yang ada di media sosial
e. Menyebarluaskan kegiatan Ambalan melalui jaringan Internet dengan membuat & atau
mengembangkan website kepramukaan Prabu Siliwangi-Nyi Subang Larang

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


f. Bertanggung jawab kepada Pradana.
Pasal 27
Asbid GDS/Upacara mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk:
a. Memastikan kelengkapan upacara pada setiap kegiatan upacara
b. Memberikan pelatihan pada setiap petugas yang akan melaksanakan kegiatan upacara
c. Bersama Juru Adat mengatur jalannya upacara
d. Bertanggungjawab kepada Pradana.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB VIII
PEMILIHAN PRADANA, SEKRETARIS, BENDAHARA, DAN BIDANG
Pasal 28
Pemilihan Pradana
1. Bagi bakal calon Pradana Prabu Siliwangi dan Nyi Subang Larang akan diseleksi secara langsung
oleh Pembina pramuka dan yang lolos menjadi Calon Pradana akan ditetapkan dan diumumkan
pada saat pelaksanaan Musyawarah Ambalan dengan Surat Keputusan dari Ketua Gugus Depan.
2. Bagi calon pradana yang dinyatakan lulus seleksi 3 besar harus melakukan Orasi Visi dan Misi
pada saat Musyawarah Gugus Depan atau Musyawarah Ambalan.
3. Tahapan Pemilihan pradana akan diatur kemudian dalam kegiatan Musyawarah Gugus Depan
atau Musyawarah Ambalan
4. Pradana Puteri dan Putera dipilih melalui MUSPPANITERA (Musyawarah Pramuka Penegak
Puteri dan Putera).
Pasal 29
Pemilihan Sekretaris, Bendahara dan Asisten Bidang
Sekretaris, Bendahara dan Asisten Bidang dipilih oleh Pradana terpilih di luar MUSPPANITERA.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB IX
PERTEMUAN DAN RAPAT
Pasal 30
Jenis-Jenis Pertemuan dan Rapat
a. Pertemuan Rutin: Pertemuan yang dijadwalkan secara teratur dan berulang dengan tujuan
tertentu. Pertemuan ini dijadwalkan dalam jangka waktu yang tetap, misalnya mingguan atau
bulanan.
b. Pertemuan Khusus: Pertemuan yang diadakan untuk membahas topik atau tujuan tertentu yang
tidak termasuk dalam jadwal pertemuan rutin. Pertemuan ini diselenggarakan ketika ada
kebutuhan mendesak atau penting untuk mengatasi isu tertentu atau melakukan diskusi yang lebih
fokus pada topik tertentu.
c. Rapat Formal: Rapat yang diadakan dengan struktur dan protokol tertentu, untuk membahas
masalah serius, mengambil keputusan penting, atau meresmikan suatu keputusan atau tindakan.
Rapat formal memiliki aturan dan prosedur yang ketat.
d. Rapat Informal: Rapat yang dilakukan tanpa banyak struktur dan protokol formal. Pertemuan ini
cenderung lebih santai.
Pasal 31
Macam-Macam Pertemuan dan Rapat dan Tujuannya
Pertemuan Rutin:
a. Apel Pagi: apel rutin yang dilakukan anggota Bantara setiap hari selasa untuk briefing persiapan
kegiatan pada sore hari.
b. Rapat Persiapan: pertemuan untuk mempersiapkan materi Kegiatan Ambalan.
c. Kegiatan Rutin Ambalan:
Pertemuan Khusus:
d. Rapat Kerja (rapat formal): bertujuan untuk mengkoordinasikan, merencanakan, dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan Pramuka.
e. Sidang LPJ (rapat formal): pertemuan untuk membahas, mengkaji, dan menyetujui Laporan
Pertanggungjawaban yang disusun oleh pengurus.
f. Rapat intra Juru atau Asbid (rapat informal):
g. Rapat antar Juru atau Asbid (rapat informal):
h. Rapat Dewan Ambalan (rapat formal): pertemuan seluruh pengurus Bantara dan Pembina untuk
mendiskusikan suatu topik khusus.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


i. MUSPPANITERA (rapat formal): rapat yang diselenggarakan dengan tujuan untuk membahas
permasalahan dan persoalan tertentu guna menghasilkan suatu kesepakatan yang nantinya akan
diputuskan menjadi ketetapan.
Pasal 32
Frekuensi Pertemuan
1. Apel Pagi dilaksanakan setiap minggunya pada hari Selasa pukul 06.45 WIB.
2. Rapat Persiapan biasa dilaksanakan sebelum hari Kegiatan, biasanya di hari Jumat usai sekolah
(jadwal dapat berubah).
3. Kegiatan Rutin Ambalan dilaksanakan setiap hari Selasa pukul 14.50 WIB sampai dengan 15.50
WIB.
4. Rapat Kerja dilaksanakan pada awal masa kepengurusan.
5. Sidang LPJ dilaksanakan pada akhir masa kepengurusan.
6. Rapat, Sidang dan Musyawarah lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB X
KEHADIRAN, KETIDAKHADIRAN DAN KETERLAMBATAN
Pasal 33
Kehadiran
Pengurus Bantara wajib mengikuti kegiatan, pertemuan dan rapat yang diadakan Ambalan.
Pasal 34
Ketidakhadiran
1. Ketidakhadiran tanpa izin akan dinyatakan Alpha dan bersifat pelanggaran.
2. Jika tidak mampu menghadiri kegiatan atau rapat, maka pengurus wajib IZIN terlebih dahulu
kepada Juru Kerani.
3. Izin, dinyatakan sah apabila ada alasan yang jelas.
4. Izin pada saat rapat formal, dinyatakan sah apabila ada surat izin.
5. Sakit, juga dinyatakan sah apabila ada alasan yang jelas.
Pasal 35
Keterlambatan
1. Jika pada kegiatan, pertemuan atau rapat Ambalan, wajib tiba lebih dari waktu yang sudah
ditentukan pada BAB IV, dinyatakan terlambat dan bersifat pelanggaran.
2. Dispensasi waktu hanya diberikan kepada yang mendapat halangan (kejadian tak terduga di
jalan).
3. Dinyatakan sah bila disertai pemberithuan dan bukti yang konkret.
4. Jika tidak termasuk dalam ayat 2 atau ayat 3, maka kembali ke ayat 1.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB XI
Sanksi Adat
Pasal 36
Jenis-Jenis Sanksi Adat
a. Sanksi Keuangan: Tindakan disiplin yang melibatkan pembayaran sejumlah uang sebagai
hukuman atas pelanggaran peraturan atau tata tertib.
b. Sanksi Lisan (oleh Pembina): Tindakan disiplin yang melibatkan pembinaan, nasihat, atau
peringatan secara verbal sebagai respons terhadap pelanggaran peraturan atau tata tertib.
c. Sanksi Tertulis (oleh Pembina): Tindakan disiplin yang melibatkan pemberian peringatan atau
nasihat secara tertulis sebagai respons terhadap pelanggaran peraturan atau tata tertib. Surat akan
mengetahui seluruh Pembina Pramuka dan Homeroom Teacher.
d. Pembekuan Keanggotaan: Penghentian sementara keanggotaan Dewan Ambalan.
e. Pencabutan Keanggotaan: Anggota dikeluarkan dari ambalan dan tidak lagi menjadi bagian dari
organisasi.
Pasal 37
Kriteria Penentuan Sanksi
Telat/Alpha (pendataan diulang dari 0 setiap 1 semester):
- 3 pelanggaran pertama akan diberikan Sanksi Lisan.
- 3 pelanggaran berikutnya akan diberikan Sanksi Tertulis 1, yang berupa surat peringatan
dan teguran secara tulis serta hukuman tambahan.
- Setelah 3 pelanggaran berikutnya akan diberikan Sanksi Tertulis 2, yang merupakan
peringatan tertulis dan Pengurus harus membuat surat pernyataan bermaterai dan
bertanda tangan yang bersangkutan orang tua, homeroom, Pradana, dan Pembina Gugus
Depan.
- Setelah 3 pelanggaran terakhir, akan diadakan sidang ke Dewan Kehormatan untuk
tindakan lanjut.
Ketidaklengkapan Atribut (pendataan diulang dari 0 setiap 1 bulan sekali):
- 5 kali tidak mengenakan atribut yang lengkap, maka pengurus akan ditindaklanjutkan
oleh Dewan Kehormatan dalam sidang.
- Denda sebesar Rp.5000 per individu yang tidak mengenakan atribut lengkap.
Tidak Membayar Iuran tepat waktu:
- Besar iuran akan digandakan setiap minggunya hingga Pengurus membayar iuran.
Melanggar Tata Tertib Pengurus Ambalan atau SPHB SMA Global Prestasi:
Sanksi akan dipertimbangkan kembali oleh Dewan Kehormatan dan Pembina.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB XII
PEMBERHENTIAN PRADANA, MUTASI ANGGOTA SERTA PEMBERHENTIAN DEWAN
AMBALAN
Pasal 38
Pemberhentian Pradana
Pemberhentian Pradana dilakukan apabila Pradana:
1. Meninggal Dunia.
2. Menikah.
3. Sedang berhalangan tetap, sehingga tidak memungkinkan untuk dapat melaksanakan hak dan
kewajibannya sebagai Pradana.
4. Halangan yang dimaksud diatur lebih lanjut oleh Musyawarah Mufakat Dewan Ambalan.
5. Mengajukan pengunduran diri dengan bukti tertulis.
6. Telah melewati batas usia Pramuka Penegak.
7. Melakukan kegiatan yang melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode
Kehormatan Gerakan Pramuka serta Adat Ambalan Prabu Siliwangi - Nyi Subang Larang.
8. Diusulkan oleh 2/3 jumlah anggota dewan.
9. Tata cara pemberhentian Pradana diatur oleh Dewan Ambalan dengan sepengetahuan Pembina
Gugus Depan.
10. Terbukti telah melanggar keputusan Musppanitera
11. Penggantian Pradana dilakukan di dalam Sidang Adat.
Pasal 39
Mutasi Anggota
1. Mutasi anggota adalah perpindahan fungsi dan kedudukan anggota Dewan Ambalan dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya.
2. Mutasi anggota dapat dilakukan pada seluruh jenis, fungsi dan kedudukan anggota.
3. Tata cara mutasi disusun oleh Dewan Ambalan dengan sepengetahuan Pembina Gugus Depan.
Pasal 40
Pemberhentian Dewan Ambalan
1. Pemberhentian Dewan Ambalan adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan hak dan
kewajiban seseorang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai anggota Dewan Ambalan.
2. Pemberhentian anggota dilakukan apabila anggota Dewan Ambalan:
a. Meninggal dunia.
b. Menikah.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


c. Sedang berhalangan tetap, sehingga tidak memungkinkan untuk dapat melaksanakan hak
dan kewajibannya sebagai anggota Dewan Ambalan.
d. Jenis halangan yang dimaksud diatur lebih lanjut oleh Dewan Ambalan yang
bersangkutan dengan persetujuan Pembina Gugus Depan.
e. Mengajukan permintaan sendiri dengan bukti tertulis.
f. Telah melewati batas usia Pramuka Penegak.
g. Melakukan kegiatan yang melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan
Kode Kehormatan Gerakan Pramuka adat Ambalan Prabu Siliwangi - Nyi Subang
Larang.
h. Terbukti telah melanggar keputusan Musppanitera.
3. Jenis pemberhentian anggota terdiri atas :
a. Pemberhentian dengan hormat.
b. Pemberhentian dengan tidak hormat
4. Apabila anggota Gugus Depan melanggar ketentuan dari Pembina Gugus Depan lebih dari 1
minggu yang sudah ditetapkan, maka akan diberikan Surat Peringatan (SP) dalam waktu 2 x 24
jam. Jika masih melakukan pelanggaran, maka akan diberhentikan dari jabatan.
5. Tata cara pemberhentian diatur oleh Dewan Ambalan dengan sepengetahuan Pembina Gugus
Depan.
BAB XIII
Sanksi Adat
Pasal 41
Jenis-Jenis Sanksi Adat
f. Sanksi Keuangan: Tindakan disiplin yang melibatkan pembayaran sejumlah uang sebagai
hukuman atas pelanggaran peraturan atau tata tertib.
g. Sanksi Lisan (oleh Pembina): Tindakan disiplin yang melibatkan pembinaan, nasihat, atau
peringatan secara verbal sebagai respons terhadap pelanggaran peraturan atau tata tertib.
h. Sanksi Tertulis (oleh Pembina): Tindakan disiplin yang melibatkan pemberian peringatan atau
nasihat secara tertulis sebagai respons terhadap pelanggaran peraturan atau tata tertib. Surat akan
mengetahui seluruh Pembina Pramuka dan Homeroom Teacher.
i. Pembekuan Keanggotaan: Penghentian sementara keanggotaan Dewan Ambalan.
j. Pencabutan Keanggotaan: Anggota dikeluarkan dari ambalan dan tidak lagi menjadi bagian dari
organisasi.
Pasal 42
Kriteria Penentuan Sanksi

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


Telat/Alpha (pendataan diulang dari 0 setiap 1 semester):
- 3 pelanggaran pertama akan diberikan Sanksi Lisan.
- 3 pelanggaran berikutnya akan diberikan Sanksi Tertulis 1, yang berupa surat peringatan
dan teguran secara tulis serta hukuman tambahan.
- Setelah 3 pelanggaran berikutnya akan diberikan Sanksi Tertulis 2, yang merupakan
peringatan tertulis dan Pengurus harus membuat surat pernyataan bermaterai dan
bertanda tangan yang bersangkutan orang tua, homeroom, Pradana, dan Pembina Gugus
Depan.
- Setelah 3 pelanggaran terakhir, akan diadakan sidang ke Dewan Kehormatan untuk
tindakan lanjut.
Ketidaklengkapan Atribut (pendataan diulang dari 0 setiap 1 bulan sekali):
- 5 kali tidak mengenakan atribut yang lengkap, maka pengurus akan ditindaklanjutkan
oleh Dewan Kehormatan dalam sidang.
- Denda sebesar Rp.5000 per individu yang tidak mengenakan atribut lengkap.
Tidak Membayar Iuran tepat waktu:
- Besar iuran akan digandakan setiap minggunya hingga Pengurus membayar iuran.
Melanggar Tata Tertib Pengurus Ambalan atau SPHB SMA Global Prestasi:
- Sanksi akan dipertimbangkan kembali oleh Dewan Kehormatan dan Pembina.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB XIV
MUSPPANITERA DAN MUSPPANITERA LUAR BIASA
Pasal 43
MUSPPANITERA
1. Musyawarah Pramuka Penegak Puteri dan Putera yang disingkat MUSPPANITERA adalah suatu
forum atau tempat pertemuan bagi Pramuka Penegak Gugus Depan 03-185 dan 03-185 sebagai
wahana permusyawaratan untuk menampung aspirasi Pramuka Penegak di tingkat Gugus Depan.
2. Hasil MUSPPANITERA selanjutnya dipertimbangkan melalui Musyawarah Internal Pemangku
Adat dan Dewan Kehormatan Ambalan sebagai acuan kerja Dewan Ambalan dan merupakan
keputusan tertinggi dalam Dewan Ambalan.
3. Hasil MUSPPANITERA selanjutnya sebagai acuan untuk pelaksanaan Musyawarah Gugus
Depan (MUGUS) dan merupakan keputusan tertinggi di dalam Gerakan Pramuka tingkat Gugus
Depan.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB XV
KEHORMATAN AMBALAN
Pasal 44
Kehormatan Ambalan
1. Lambang ambalan.
2. Pusaka Ambalan.
3. Adat ambalan.
4. Sandi ambalan.
5. Mars Ambalan.
Pasal 45
Lambang Ambalan
1. Lambang Ambalan adalah lambang atau tanda yang dibuat sesuai dengan nama dan gambaran
cita-cita Ambalan.
2. Adapun Lambang Ambalan Prabu Siliwangi-Nyi Subang Larang adalah:
1. Latar Belakang Warna Merah dan Putih: melambangkan warna Bendera Indonesia.
2. Warna oranye: melambangkan
3. Padi dan Kapas: melambangkan
4. Tunas Kelapa: melambangkan
5. Bintang: melambangkan
6. Keris: melambangkan
3. Arti Keseluruhan:
Pasal 46
Pusaka Ambalan
Pusaka Ambalan adalah benda penuh arti dan makna yang merupakan Lambang Kehormatan Ambalan.
Pusaka Ambalan biasa digunakan dalam setiap kegiatan adat Ambalan dengan tujuan untuk memberikan
dorongan, semangat dan kebanggaan kepada para Penegak agar daya ciptanya dan keaktifannya dalam
melaksanakan kegiatan, mewarisinya kemudian meneruskan dengan semangat kepahlawanan. Adapun
pusaka Ambalan Prabu Siliwangi-Nyi Subang Larang ialah :
a. Ambalan Prabu Siliwangi : Kujang
b. Ambalan Nyi Subang Larang : Patrem

Pasal 47
Tata Cara Penggunaan Pusaka Ambalan
1. Pusaka Ambalan digunakan pada saat upacara kegiatan

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


2. Pusaka Ambalan dipegang oleh Juru Adat

Pasal 48
Sandi Ambalan
1. Sandi Ambalan dibacakan ketika pusaka ambalan memasuki lapangan upacara pembukaan.
2. Sandi Ambalan ketika diucapkan maka peserta upacara melakukan sikap sandi.
a.
b.
3. Sandi Ambalan Prabu Siliwangi - Nyi Subang Larang:

Pasal 49
Mars Ambalan
“Ambalanku, Kehormatanku”

Berjalan lah berjalan lah


Melewati hujan dan angin
Panas terik tak akan menghalau semangat kami

Langkah ini takkan berhenti


Prabularang kebanggaanku
Hanya kepada mu, kami bersatu

Pramuka bukan sekedar bendera


Pramuka bukan sekedar bergerak
Pramuka bukan sekedar tepukan
Tapi pramuka adalah, jiwa ragaku

Meskipun rintangan mencoba mendera


Tetapi tekadku bergelora
Merah putih kebanggaanku
Ouooo..

Pramuka bukan sekedar bendera


Pramuka bukan sekedar berderap

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


Pramuka bukan sekedar pramuka
Tapi pramuka adalah...
...
Tapi pramuka adalah kehormatanku

Pasal 50
Adat Pakaian
1. Seragam Pramuka lengkap adalah:
a. Seragam pramuka lengkap mulai atasannya yang berwarna coklat muda sampai
bawahannya yang berbentuk celana kempol dengan warna coklat tua.
b. Setangan leher merah putih.
c. Topi baret.
d. Tanda tutup kepala berwarna dasar kuning. Untuk putri berbentuk lingkaran dan segi
delapan untuk putra.
e. Tanda pandu dunia atau WOSM.
f. Tanda tunas kelapa (pelantikan) dengan warna coklat tua.
g. Tanda gugus depan dan lokasi kabupaten/kota (kwarcab).
h. Badge daerah yang berisi lambang kwartir daerah tinggal.
i. Tanda kecakapan umum (TKU) berbentuk trapesium berupa sepasang tunas kelapa. Di
dalamnya tertera tulisan bantara, laksana, atau pandega.
j. Papan nama, baik putra dan putri menggunakan warna dasar coklat muda yang ditaruh di
bagian dada kanan di atasnya lipatan baju dan di bawahnya tanda WOSM.
k. Tali koor.
l. Tanda jabatan.
m. Tanda ambalan.
n. Sepatu berwarna hitam.
2. Pada hari Selasa mengenakan pakaian Pramuka lengkap dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Memakai kacu leher dan ring bagi Putera dan Puteri.
b. Memakai kaos kaki dan sepatu hitam bagi Putera dan Puteri.
c. Memakai ikat pinggang berwarna hitam bagi Putera dan Puteri.
3. Mengenakan tanda kecakapan umum dalam setiap kegiatan (Empolet Bantara) yang disesuaikan
jika berpakaian Pramuka.
4. Pada kegiatan lapangan mengenakan pakaian lapangan yang sesuai dengan Gugus Depan SMA
Global Prestasi 03-185 dan 03-186.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


5. Ketua Dewan Ambalan mengenakan tali koor warna merah dan kuning pada bahu sebelah kanan
setiap kegiatan.

Pasal 51
Adat Sikap
1. Mematuhi sepenuhnya peraturan Gugus Depan dan Sekolah.
2. Apabila bertamu atau akan berpisah saling mengucapkan salam yang disesuaikan kondisi.
3. Dilarang merokok pada setiap kegiatan atau pada saat memakai pakaian pramuka.
4. Setiap anggota Ambalan dilarang mengonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman keras saat
kegiatan maupun diluar kegiatan.
5. Setiap anggota ambalan wajib saling menjaga norma kesopanan dan etika kesusilaan.
6. Seluruh anggota dewan berkewajiban menuntaskan seluruh tanggung jawabnya hingga masa
baktinya berakhir. Jika melanggar maka seluruh tanda jabatan dan embolet akan dicabut.
7. Semua anggota Ambalan wajib menaati aturan yang sudah ditetapkan dan tertulis di Adat
Ambalan.
8. Pelanggaran atas ketentuan pada ayat 1 sampai 7 merupakan pelanggaran yang bersanksi berat
(sanksi diputuskan lebih lanjut pada musyawarah adat).

Pasal 52
Adat Kegiatan
1. Menjelang kegiatan diwajibkan mengadakan do’a bersama sebelum pelaksanaan kegiatan dan
sesudah kegiatan.
2. Setiap anggota dewan ambalan diwajibkan datang pada setiap kegiatan, kecuali berhalangan (ada
surat ijin).
3. Setiap anggota yang berulang tahun diberi ucapan berupa do’a kebaikan, dirayakan dengan
sederhana dan penuh rasa kekeluargaan.

BAB XVI
UPACARA ADAT
Pasal 53
Upacara Adat Ambalan
Upacara Adat Ambalan terdiri dari :
1. Upacara Pelantikan Dewan Ambalan
2.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


3.
4.

Pasal 54
Upacara Pelantikan Dewan Ambalan
Dilakukan pada saat Pelantikan Dewan Ambalan.
Prosesi Upacara sebagai berikut:
1. Kata Pendahuluan Pelantikan
2. Ulang Janji: Tri Satya
3. Pernyataan Kesiapsediaan oleh Calon Dewan Ambalan
4. Kata Pelantikan
5. Penyematan Tanda Jabatan
6. Penandatanganan Naskah Pelantikan
7. Sandi Ambalan
Perlengkapan yang dibutuhkan:
1. Bendera Merah Putih
2. Bendera WOSM
3. Bendera Gerakan Pramuka
4. Bendera Ambalan
5. Pusaka Ambalan

Dewan Ambalan yang dilantik mengenakan seragam pramuka lengkap.

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186


BAB XVII
PENUTUP
Pasal 55
Penutup
Hal - hal yang belum diatur dalam adat dan kehormatan ambalan akan diatur kemudian oleh
dewan kehormatan penegak atas persetujuan Juru Adat dan sepengetahuan Pembina dan Majelis
pembimbing Gugus Depan.

Ditetapkan di : Bekasi
Tanggal :
Waktu :

Pimpinan Sidang,
Ketua Putra, Ketua Putri, Sekretaris,
Presidium I Presidium II Presidium III

Gerald Hasiholan Annaisya Shahira Dita Alyssa Deandra Wirama

Mengetahui,
Ka.Gudep

Yoanes A. Kurniananda

ADAT AMBALAN | 03-185/03-186

Anda mungkin juga menyukai