Anda di halaman 1dari 25

BUKU ADAT

NGUNDHUH WOHING PAKARTI

SATYA
WIRARASTRA-SATYA
WIRARASTRI

GUDEP 070203-070204
PANGKALAN
SMAN 4 KOTA
TANGERANG 
 
 
TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh: 
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila 
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat 
3. Menepati Dasa Dharma  
 

DASA DHARMA 
Pramuka itu :
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 
3. Patriot yang sopan dan kesatria 
4. Patuh dan suka bermusyawarah 
5. Rela menolong dan tabah 
6. Rajin, terampil, dan gembira 
7. Hemat, cermat, dan bersahaja 
8. Disiplin, berani, dan setia 
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya 
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan 
 

HYMNE PRAMUKA 
Cipta : Husein Muntahar 
Kami Pramuka Indonesia 
Manusia Pancasila 
Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan 
Agar Jaya Indonesia 
Indonesia Tanah Airku 
Kami Jadi Pandumu 
KATA PENGANTAR

​Assalamu’alaikum Wr.Wb ​ ​Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa oleh karena limpahan kasih dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan buku adat ambalan Satya Wirarastra-Satya Wirarastri ini dengan
baik. Buku adat amabalan Satya wirarastra-Satya Wirarastri ini kami beri nama
NGUNDHUH WOHING PAKARTI​. ​NGUNDHUH WOHING PAKARTI​ mengandung
makna sebuah buku yang akan menjadi penuntun bagi para Penegak putra-putri
yang memiliki sikap yang baik serta taat dalam peraturan,karena semua orang akan
mendapatkan akibat sesuai dan dari perilakunya sendiri . Di dalam buku adat
ambalan Satya Wirarastra-Satya Wirarastri ini memaparkan tentang adat dan
kebiasaan yang berlaku dan menjadi ciri khas yang berhubungan erat dengan latar
belakang ambalan Satya Wirarastra-Satya Wirarastri. Ngundhuh Wohing Pakarti
akan menjelaskan adat ambalan yang wajib diberlakukan dan dipatuhi oleh warga
ambalan Satya Wirarastra-Satya Wirarastri .
Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada kesempurnaan yang paling sempurna
kecuali Dia. Namun diharapkan berbagai kekurangan yang terdapat dalam buku ini
dapat menjadi koreksi untuk lebih maju ke depan sehingga menjadi sempurna.
Beberapa kelebihan yang melengkapi buku adat ini semoga dapat menjadi tuntunan
sebagaimana yang diharapkan.
Buku adat ini dapat terbentuk tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada ; ​Ka Dra.
Juana Sadeli M.Ikom selaku Ka.Mabigus, Ka Wahyudi, Ka Dahniar , Rekan-rekan
Dewan Ambalan, dan seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
oleh karena keterbatasan kami, namun telah membantu terselesaikannya buku adat
ini baik secara moril maupun materiil.
Ngundhuh wohing Pakarti diharapkan dapat digunakan sebagai acuan warga
ambalan Satya Wirarastra-Satya Wirarastri sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan dan pengamalan kita semua. Akhir kata,​ Satyaku Kudharmakan
Dharmaku Kubhaktikan
Tangerang ,..... Mei 2016
DAFTAR ISI 
TRISATYA 
DASA DARMA 
HYMNE PRAMUKA 
KATA PENGANTAR
 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Pengertian Dan Fungsi Adat 
B. Pemegang Adat 
C. Hak, Kewajiban, Dan Wewenang Pemangku Adat 
D. Tempat Dan Waktu 
E. Tujuan 
 
BAB II ISI 
A. AMBALAN
1. Nama ambalan
2. Dewan ambalan
3. Logo ambalan
4. Amsal ambalan
5. Pusaka ambalan
6. Sandi ambalan
7. Mars ambalan
B. ADAT KESEHARIAN
1. Pakaian Dan Penampilan
2. Makan
3. Berbicara
4. Tidur
5. Keluar-Masuk Ruang Ambalan
6. Kebersihan Ruang Ambalan
7. Rapat
8. Kegiatan Pramuka Rutin
9. Berkemah
10. Iuran Kas Ambalan
11. Sanksi
C. UPACARA DAN APEL
1. Pengertian
2. Petugas
3. Jenis Upacara dan Apel
4. Formasi upacara dan apel
5. Susunan upacara dan apel

BAB III PENUTUP


A. Amandemen tata adat

BAB I PENDAHULUAN 
 
PASAL 1

PENGERTIAN DAN FUNGSI TATA ADAT 

Tata merupakan peraturan-peraturan yg harus ditaati atau dilaksanakan.

Adat merupakan wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma,
hukum, dan aturan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan menjadi suatu sistem.

Fungsi : 

1. Sebagai identitas pangkalan yang menunjukkan ciri khas gerakan pramuka pangkalan
SMAN 4 KOTA TANGERANG 

2. Sebagai dasar dan pedoman dalam setiap kegiatan pramuka 

3. Sebagai peraturan yang mengikat seluruh anggota pramuka SMAN 4 KOTA


TANGERANG agar tercipta suatu ketertiban dan kedisiplinan. 
 

PASAL 2

PEMEGANG ADAT 

Pemegang adat adalah orang yang mengatur tata adat di Ambalan SMAN 4 KOTA
TANGERANG yang berlaku demi tercapainya ketertiban. 

1. Pemegang Adat Ambalan adalah Pemangku Adat. 


2. Pemangku Adat adalah seseorang yang memiliki hak, kewajiban dan wewenang
dalam memegang adat, yang tugas utamanya menjaga ketertiban pramuka
dipangkalan SMAN 4 KOTA TANGERANG 
3. Pemangku Adat memiliki Pusaka Adat yang Wajib dijaga. 
4. Pelaksana Pemangku Adat dan seseorang yang diberi mandat diperbolehkan
membawa Pusaka Adat atau berstatus sebagai Pemegang Adat. 
 
 
PASAL 3

HAK KEWAJIBAN DAN WEWENANG PEMANGKU ADAT 

1. Hak Pemangku Adat  


1. Dihargai semua apa yang menjadi kebijaksanaannya dalam lingkup tata adat. 
2. Memberikan saran yang bersifat membangun. 
3. Diperbolehkan mengambil keputusan secara sepihak apabila kondisi tidak
memungkinkan dalam lingkup tata adat. 
4. Merevisi adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisi melalui sarasehan adat
yang disetujui oleh peserta sarasehan adat. 
5. Bersama-sama dengan pradana (Ketua Dewan Ambalan)mengontrol kinerja
seluruh Dewan Ambalan. 
6. Melakukan pencarian kaderisasi. 
 
2. Kewajiban Pemangku Adat 
a. Menjaga, mengamalkan, dan menjalankan adat ambalan. 
b. Menjaga Pusaka Adat. 
c. Menjaga Ketertiban di Pangkalan. 
d. Mampu mendampingi pradana(Ketua Dewan Ambalan) mengontrol setiap
kegiatan pramuka. 
e. Mampu dengan sigap mengambil keputusan.
f. Mampu dengan cermat menyelektif suatu keadaan.
g. Mampu mendidik kader, sebagai generasi penerus.
 
3. Wewenang Pemangku Adat
a. Memberi sanksi kepada pelanggar Adat. 
b. Mendampingi Pradana (Ketua Dewan Ambalan) dalam mengambil
Keputusan. 
c. Mengambil keputusan sepihak apabila kondisi mendesak.
d. Memperkenalkan Adat Ambalan.
e. Memilih kader yang baik dan siap untuk dilatih.
f. Memilih salah satu Dewan Ambalan untuk menjadi Pelaksana Pemangku
Adat apabila kondisi mendesak.
 
PASAL 4
TEMPAT DAN WAKTU 
1. Adat Ambalan Satya Wirarastra-Satya Wirarastri berlaku di Pangkalan SMAN 4
KOTA TANGERANG 
2. Adat Ambalan Satya Wirarastra-Satya Wirarastri berlaku sampai dirasa perlu untuk
diadakan revisi di sarasehan adat yang sudah disetujui peserta rapat.
 
PASAL 5

TUJUAN 

1. Dapat mengamalkan Tri Satya dan Dasa Dharma. 

2. Menghargai dan mentaati seluruh adat yang berlaku. 

3. Menghargai cita-cita Ambalan Satya Wirarastra-Satya Wirarstri 

4. Bertanggung jawab penuh atas segala perilaku yang telah diperbuat. 

5. Disiplin dalam melakukan berbagai aktivitas. 

6. Bersikap sopan, ramah, cerdas, tegas. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB II ISI

AMBALAN

PASAL 6
NAMA AMBALAN
1. Pangkalan  SMAN  4  Kota  Tangerang  memberi  nama  ambalannya  yaitu 
Ambalan  Satya  wirarastra  untuk  ambalan  putra  dan  Satya  wirarastri  untuk 
putri,  yang  mempunyai makna dan arti yang mendalam bagi pangkalan SMAN 
4 Kota Tangerang. 

2. Makna Nama : 

a. Ambalan Putra : Satya Wirarastra 

Satya  : Setia, Patuh, Loyal 

Wira : Prajurit / Denawa 

Rastra : Abdi / Melayani 

Berarti  prajurit  atau  denawa  yang  selalu  patuh  loyal,  dan  berjuang 
mengabdi untuk masyarakat berdasar pada try satya dan dasa darma 

b. Ambalan Putri :Satya Wirarastri  

Satya : Setia , Patuh, Loyal 

Wira : Prajurit / Denawa 

Rastri : Pelindung malam hari, sadar, selalu mengingat  

Berarti  Prajurit  atau  denawa  yang  selalu  setia  patuh  loyal  dan 
melindungi  masyarakat,  selalu  ingat  akan  jari  diri  pramuka,  dan  tri 
satya serta dasa darma . 

PASAL 7
DEWAN AMBALAN
1. Dewan Ambalan adalah suatu wadah pembinaan kepemimpinan yang terdiri dari para
Pramuka Penegak yang sudah dilantik yang bertugas merencanakan, mengelola dan
menggerakan kegiatan di Ambalan yang bersangkutan dengan bimbingan
pembinanya.
2. Dewan Ambalan yang terdiri dari :
a. Seorang Ketua yang disebut Pradana; Pradana bertugas mengetuai/memimpin
Dewan Ambalan untuk melaksanakan seluruh keputusan Musyawarah
Ambalan Penegak (Muspen) dan bersama-sama dengan pengurus Dewan
Ambalan lainnya bertanggungjawab kepada Muspen atas segala kegiatan
Ambalan.
b. Seorang Pemangku Adat (Juru Adat) ; Pemangku Adat bertugas
memperhatikan corak kehidupan/adat yang telah menjadi tradisi Ambalannya.
c. Seorang juru lapangan ; Juru lapangang bertugas membantu pradana dalam
kegiatan di lapangan.
d. Seorang juru ruang ; Juru ruang bertugas membantu pradana dalam mengatur
semua yang ada di ruang ambalan.
e. Seorang Sekretaris (Kerani) ; Kerani bertugas membantu Pradana dalam
hal-hal pencatatan, perumusan dan pengadministrasian Ambalan.
f. Seorang Bendahara (Juru Uang) ; Bendahara bertugas membantu Pradana
bertanggungjawab mengurusi keuangan dan harta benda (inventaris) Ambalan.
g. Beberapa orang anggota ; Beberapa orang anggota Dewan Ambalan ini
bertugas membantu Pradana, Pemangku adat, juru lapangan, juru ruang,
Kerani, Bendahara dalam melaksanakan tugasnya.

PASAL 8
LOGO AMBALAN
1. Lambang Ambalan adalah suatu simbol atau kiasan yang mengandung makna
kehidupan dan keadaan Ambalan yang mampu menggambarkan ciri khas, tujuan serta
arah gerakan pembinaan Ambalan tersebut.

2. Makna logo ambalan: 


a. Berbentuk  tameng  (shield)  :  melambangkan  sebuah  perjuangan, 
kemandirian,  pengayom  dan  pendobrak  untuk  memajukan  gerakan 
pramuka pada khususnya dan kaum muda pada umumnya 

b. Warna  dasar  coklat  :  Melambangkan  bahwa  pramuka  sifat  dasarnya 


adalah  membumi  yang  berarti  rendah  hati,  tidak  sombong  dan  selalu 
menjadi tumpuan bagi masayarakat sekelilingnya 

c. Warna  Merah  pada tameng : keberanian dan kejujruan  yang menjadi 


cikal bakal pribadi yang unggul mandiri dan berprestasi 

d. Bintang  :  Melambangakan  Ketuhanan  Yang  Maha  Esa,  semua  anggota 


pramuka  wajib  melaksanakan  ajaran  agama  sesuai  dengan  agama 
yang dianutnya, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari hari 

e. Lidah  api  merah  :  berjumlah  5  melambangkan  Pancasila  sebagai 


dasar kehidupan berbangsa dan bernegara  

f. Lidah  Api  Kuning:  Berjumlah  9  melambangkan  berdirinya  gerakan 


pramuka di Pangkalan SMAN 4 Tangerang yaitu pada bulan September  

g. Obor  :  Melambangkan  terang,  agar  peserta  didik  mampu  menjadi 


penerang  dimanapun  dia  berada,  mampu  menyelesaikan 
permasalahan  apapun  dan  mampu  menjadi  pemimpin  yang  unggul, 
yang mandiri dan bisa membawa diri dimanapun berada 

h. Cikal  :  Lambang  Gerakan  Pramuka  Indonesia  /  salah satu pohon  yang 


sangat  berguna  bagi  kehidupan  sehari-hari,  dimana  dari  mulai  akar, 
batang,  daun  sampai  kelapanya  sangat  berguna  dan  tidak  ada  satu 
bagianpun  yang  tidak  terpakai.  Dengan  filosofi  kelapa  ini  diharapkan 
anggota  menjadi  manusia yang berguna dimasyarakat, menjadi orang 
yang  mampu  menyelesaikan  masalah,  mampu  mempersatukan 
masyarakat, dan mampu berkarya di maskarakat 

i. Pita  kiri  dan  kanan  :  Melambangkan  tali  atau  ikatan  erat, 


dimaksudkan  walaupun  nanti  anggota  sudah menamatkan belajar dari 
SMAN 4 Tangerang, namun dia tetap menjadi anggota dari Gudep ini 

j. Daun  :  Regenerasi,  sebuah  organisasi  harus  mempunyai  generasi 


penerus,  diharapkan  Gudep  ini  akan  selalu  mempunyai  generasi 
penerus yang unggul dalam segala bidang apapun  

k. 01769  01770  :  Nomor  Anggota  Gudep  Pangkalan  SMAN  4  Kota 


Tangerang 

 
PASAL 9
AMSAL AMBALAN
1. Amsal Ambalan adalah suatu simbol perjuangan dan arah pendidikan, pembinaan dan
kegiatan sehari-hari dari warga Ambalan yang dituangkan dari kata-kata
mutiara/butir-butir hikmah yang mengandung arti.
2. AMSAL 

TRAP SUSILA BERBUDI BAWA LAKSANA, 


RELA DARMA BAKTI DIRI, BUDI LUHUR DARMA BAKTI
 
 
 
PASAL 10
PUSAKA AMBALAN
1. Pusaka Ambalan adalah suatu perkakas yang mengandung makna tersendiri bagi
suatu Ambalan dan merupakan warisan yang diturunkan secara turun temurun kepada
warga Ambalan yang bersangkutan dimana warga Ambalan merasa berkewajiban
untuk memeliharanya.Pusaka Adat merupakan suatu benda yang disakralkan oleh
seluruh anggota pramuka disetiap pangkalan yang digunakan sebagai identitas
pramuka sebuah pangkalan. Dan Pramuka Ambalan Satya wirarastra-Satya wirarastri
menggunakan OBOR sebagai Pusaka Adat. 
2. Makna  pusaka  adat  obor  yaitu  ​Melambangkan  terang,  agar  peserta  didik 
mampu  menjadi  penerang  dimanapun  dia  berada,  mampu  menyelesaikan 
permasalahan  apapun  dan  mampu  menjadi  pemimpin  yang  unggul,  yang 
mandiri dan bisa membawa diri dimanapun berada. 
3. Kegunanaan pusaka ambalan 
a. Untuk membuka dan menutup suatu kegiatan adat. 
b. Sebagai tanda berlakunya adat dalam suatu kegiatan. 
c. Sebagai identitas adat pangkalan. 
4. Nilai kesakralan pusaka ambalan 
a. Pusaka Adat hanya boleh dipegang dan digunakan oleh Pemangku Adat
(selain PA jika menyentuh/menyenggol sengaja / tidak tetap mendapat sanksi) 
b. Jika Pemangku Adat tidak dapat melaksanakan maka tugas diberikan kepada
PLPA (Pelaksana Pemangku Adat) yang telah ditunjuk oleh PA. 
c. Dalam keadaan mendesak, pusaka adat dapat dipegang oleh orang – orang
yang diberi mandat oleh Pemangku Adat
PASAL 11 
SANDI AMBALAN
1. Sandi Ambalan adalah suatu prosa/puisi yang menghimpun aspirasi para Pramuka
Penegak yang berada di Ambalan tersebut yang mempunyai makna cita-cita, perilaku,
serta arah tujuan pendidikan dan kegiatan warga Ambalan tersebut.
2. SANDI AMBALAN

Dengarlah Wahai Denawa .. 

Ksatria Satyawirarastra Satyawirarastri

Putra Putri Indonesia Yang Selalu Teguh Dalam Bersikap


 

Selalu Yakin Akan Ke Esaan Nya

Bersyukur Akan Tiap Nikmat Yang Diberikan

Dan Selalu Melindungi Segala Ciptaan Nya


 

Sikap Ramah Dan Sopan

Tegas Dalam Bertindak

Ciri Patriot Putra Putri Indonesia Yang Pantas Dibanggakan


 

Dengarlah Wahai Para Denawa ..

Tabah, Tangguh, Dan Sabar

Bertekad Baja, Berhati Sutra

Disiplin dan berani dalam bertindak

Atas keputusan yang penuh bijak


Mewujudkan kesetiaan pada orang tua

Pemimipin, guru, bangsa, negara, dan agama

Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

Jadi kebiasaan dalam menjaga harkat dan martabat nya

Sebagai insan Tuhan yang setia

Dalam warga negara indonesia yang ber-Pancasila

Itulah Cita Cita Ambalan Kita ...


  

PASAL 12

MARS AMBALAN

1. Mars Ambalan adalah suatu nyanyian yang dapat membawa semangat untuk menjaga
kehormatan Ambalan disamping sebagai nyanyian yang mengandung arti-arti tertentu
bagi warga Ambalan tersebut.

2. MARS AMBALAN

Amabalan yang terdepan

Berkarya dan bersemboyan

Ambalanku wurarastra jaya

Menolong dalam perbuatan

Berkarya bersama didalam pramuka


Rela diri bina bakti kawula muda

Berjanji tri satya bedasar dasa darma

Itulah itulah wirarastra

ADAT KESEHARIAN 

PASAL 13

PAKAIAN DAN PENAMPILAN 

1. Penggunaan seragam pramuka lengkap sesuai dengan peraturan kwarnas. 


2. Badge Ambalan harus terpasang sebagai tanda Anggota Ambalan Satya
wiraratra-Satya wirarastri 
3. Di dalam pertemuan, saat Pemimpin mengenakan seragam Pramuka lengkap, maka
anggota wajib mengenakan seragam Pramuka lengkap. 
4. Penggunaan seragam pramuka lengkap, wajib menggunakan atribut lengkap. 
5. Yang putra wajib mengenakan hasduk, ring, baret, tatop, sabuk, name tag, tanda
jabatan, badge ambalan, tali kur (bagi dewan inti), kaos kaki hitam menutupi mata
kaki, dan sepatu hitam bertali. 
6. Yang putri wajib mengenakan hasduk, ring, baret, name tag, tanda jabatan, badge
ambalan, tali kur (bagi dewan inti), topi, kaos kaki hitam menutupi mata kaki, dan
sepatu hitam bertali. 
7. Sepatu wajib hitam dan bertali. 
8. Pakaian harus selalu rapi. 
9. Hasduk harus melebihi pusar. 
10. Dalam keadaan tertentu hasduk harus diselamatkan dengan ketentuan
diselempangkan ke bahu kanan atau dimasukan kebawah kancing pertama
baju. 
11. Pada saat pelaksanaan Apel maupun Upacara, wajib mengenakan pakaian Pramuka
lengkap. 
12. Segala atribut yang bersifat dijahit, harus dijahit sesuai aturan. 
13. Tanda pengenal harus selalu dikenakan dalam kegiatan. 
14. Saat baret tidak dipakai, tidak boleh dimasukan kedalam saku celana atau tempat
sembarangan wajib dipegang atau ditaruh di tempat yang semestinya. 
15. Saat berada didalam ruangan baret tidak boleh dipakai. 
16. Penggunaan Jilbab dengan rapi dan sesuai Syariat Islam. 

PASAL 14
MAKAN 
1. Sebelum makan Anggota Dewan Ambalan harus dalam bentuk barisan yang rapi. 
2. Pradana memimpin doa sebelum makan ( disesuaikan ). 
3. Hasduk diselempangkan ke bahu kanan atau dimasukkan kebawah kancing pertama
baju. 
4. Makan dan minum tidak boleh berdiri. 
5. Dalam kondisi makan tidak boleh bersenda gurau dan berbicara. 
6. Selesai makan, ditutup dengan membaca doa setelah makan. 
 
PASAL​ 15 
BERBICARA 

1. Dapat menjaga sopan santun.


2. Menjaga Lisan dari ucapan yang bersifat Mencela, Memfitnah, Menjelekkan orang
lain dan Sara.
3. Ketika berbicara dengan yang lebih tua harus mendengarkan dahulu sebelum disuruh
berbicara.
4. Selalu memenggil ucapan "kak" ke yang lebih tua maupun ke yang lebih muda.

PASAL ​16
TIDUR
1. Tidur tidak boleh mengenakan pakaian Pramuka lengkap.
2. Dalam kegiatan kepramukaan, jam malam maksimal pukul 23.00 WIB. Kecuali ada
kepentingan yang mendesak.
3. Satuan Terpisah antara Dewan Ambalan Putra dengan Dewan Ambalan Putri.

PASAL​ 17
KELUAR MASUK RUANG AMBALAN
1. Alas kaki di lepas ketika memasuki ruang ambalan.
2. Tidak boleh meninggalkan sampah di ruang ambalan.
3. Ketika masuk ruang ambalan wajib menjaga kebersihan dan kerapihan.
4. Bagi Dewan Ambalan yang ingin memasuki Ruang Ambalan saat rapat sedang
berlangsung diharuskan mengetuk pintu terlebih dahulu dan meminta izin masuk
kepada pemimpin rapat

PASAL 18
KEBERSIHAN RUANG AMBALAN
1. Kebersihan ruang ambalan merupakan tanggung jawab seluruh Dewan
Ambalan
2. Tugas setiap Dewan Ambalan akan disusun dalam sebuah jadwal piket.
3. Setiap kelompok piket mempunyai 1 orang penanggung jawab.
4. Penanggung jawab piket mengontrol dan mencatat kelompoknya yang tidak
melaksanakan piket dan diserahkan kepada pemangku adat.
5. Seluruh Dewan Ambalan wajib mematuhi jadwal piket.

PASAL 19
RAPAT
1. Ketika rapat harus datang tepat waktu.
2. Setiap akan dilaksanakan rapat, pemberitahuan tempat dan waktu paling telat sehari
sebelum rapat dimulai, kecuali keadaan mendesak.
3. Setiap Dewan Ambalan harus bersikap professional
4. Saat rapat sedang berlangsung dilarang membuat forum dalam forum.
5. Apabila ada yang hendak meninggalkan rapat atau musyawarah harus seizin pimpinan
sidang.
6. Apabila tidak dapat menghadiri rapat maka harus melampirkan surat izin yang
ditandatangani oleh pemangku adat.
7. Hasil rapat harus disebarkan ke seluruh anggota ambalan.

PASAL 20
KEGIATAN PRAMUKA RUTIN
1. Kegiatan pramuka rutin ambalan Satya wirarastra-Satya wirarastri dilaksanakan pada
hari Sabtu.
2. Kumpul rutin Dewan Ambalan ditentukan dalam musyawarah ambalan.
3. Setiap kegiatan rutin wajib dibuka dengan apel pembukaan dan ditutup dengan apel
penutupan. Apel ditiadakan jika kondisi tidak memungkinkan.
4. Setelah melaksanakan apel pembukaan dilanjutkan dengan senam pagi.
5. Peserta didik dan Dewan Ambalan yang berhalangan mengikuti kegiatan pramuka
rutin wajib melampirkan surat izin sesuai prosedur surat yang telah ditentukan.
6. Seluruh peserta didik dan Dewan Ambalan wajib mengenakan seragam pramuka
lengkap.
7. Seluruh Dewan Ambalan wajib menjaga kewibawaan setiap pribadinya selama
kegiatan berlangsung.

PASAL 21
BERKEMAH
1. Seluruh Dewan Ambalan dan peserta didik wajib mentaati tata tertib perkemahan
yang telah ditentukan.
2. Dewan ambalan maupun peserta didik berada dalam satuan terpisah.
3. Dilarang mengunjungi daerah lawan jenis jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
4. Orang tua yang menjenguk peserta tidak diperbolehkan jika tidak mendesak atau tidak
ada izin dari Pembina
5. Penyusunan tata tertib perkemahan mengacu kepada tata adat.

PASAL 22
IURAN KAS AMBALAN
1. Seluruh peserta didik dan Dewan Ambalan wajib membayar iuran kas yang telah
ditentukan jumlahnya.
2. Iuran dibayarkan setiap bulannya, baik ada kegiatan maupun tidak ada.
3. Iuran peserta didik di bayarkan ke bendahara kelas masing-masing
4. Iuran Dewan Ambalan dibayarkan ke juru uang masing masing satuan
5. Iuran dibayarkan tepat waktu.

PASAL 23
SANKSI
1. Sanksi diberlakukan jika terdapat suatu pelanggaran terhadap Adat Ambalan Satya
wirarstra-Satya wirarastri dan atau terhadap ketentuan yang diberlakukan oleh pihak
sekolah yang berhubungan dengan kegiatan Kepramukaan.
2. Sanksi- sanksi yang terdapat di Ambalan Satya wirarastra-Satya wirarastri
diberlakukan kepada seluruh warga ambalan Satya wirarastra-Satya wirarastri. 
3. Sanksi- sanksi tersebut tidak berlaku bagi Ka Mabigus,Ka Pembina Gudep, Pembina
Satuan, dan Tamu Ambalan. 
4. Jenis sanksi yang diberikan sesuai dengan kebijakan Pemangku Adat dan atau dari
hasil musyawarah Dewan Ambalan beserta Pembina. 
5. Jenis- jenis sanksi yang diberikan dapat berupa: 
a. Peringatan secara lisan melalui teguran dari Pemangku Adat atau Pembina. 
b. Pemberian tugas terstruktur. 
c. Fisik ( push up, lari, jalan jongkok, skot jump) 
d. sanksi adat makan : makan digabungkan dan di gilir + push up 2 seri
e. sanksi adat berbicara : membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas sebanyak 3
kali + mengucapkan tri satya dan dasa darma
f. sanksi upacara dan atau apel : bagi peserta didik push up 1 seri, bagi DA 2 kali
seri push up dan menjadi pemimpin upacara dan atau apel berikutnya.
g. Sanksi tidur : bagi DA membangunkan panitia+peserta pada saat jam bangun dan
2 seri, bagi anggota 2 seri.
h. Sanksi masuk ruang ambalan dengan alas kaki : 5 seri push up demi ketertiban
ambalan.
i. Sanksi piket : membantu piket yang selanjutnya dan denda Rp.5.000,-
j. Sanksi rapat : menjadi pimpinan rapat selanjutnya dan mampu mengumpulkan
anggota rapat selanjutnya.
k. Sanksi pramuka rutin : mengacu pada pihak sekolah dengan tidak memberikan
nilai baik kepramukaan.
l. Sanksi berkemah : mengacu kepada tata tertib perkemahan
m. Sanksi iuran kas ambalan : kena alpa dan membayar 2x lipat.
6. Sanksi sewaktu-waktu bisa diganti oleh Pemangku Adat sesuai Situasi dan Kondisi. 
7. Untuk pemangku adat jika melanggar terkena 2x lipatnya. 

UPACARA DAN APEL 


 
PASAL 24
PENGERTIAN 
1. Upacara adalah serangkaian kegiatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan
yang wajib dilaksanakan dengan hikmat sehingga merupakan kegiatan yang teratur
dan tertib untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik serta sebagai
awal dan akhir kegiatan.
2. Apel adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengkoordinasikan suatu
kegiatan yang dilaksanakan secara teratur dan tertib sebagai awal dan akhir
kegiatan yang kedudukannya sebagai pengganti upacara.

PASAL​ 25
PETUGAS 
1. Petugas Upacara dan/atau adalah sekumpulan orang yang mengatur jalannya upacara
dan/atau apel supaya berjalan lancar dan tertib. 
2. Petugas Upacara dan apel 
UPACARA 
a. Protokol 
b. Pradana 
c. Pemimpin paling kanan 
d. Pembawa bendera 
e. Pemangku adat 
f. Pembaca dasa darma 
g. Pembaca tri satya 
h. Pembaca sandi ambalan 
i. Dirigen  
APEL 
a. Pradana 
b. Pemimpin paling kanan 
c. Pembawa bendera 
d. Pembaca dasa darma 
e. Pembaca tri satya  
f. Pembaca sandi ambalan 
 
PASAL​ 26 
JENIS UPACARA DAN APEL 
1. Upacara Umum adalah upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum. 
2. Upacara Pelantikan adalah upacara peresmian yang dilakukan untuk pengangkatan
pemegang jabatan tertentu dalam satuan. 
3. Upacara Penerimaan Tamu Ambalan (PTA) adalah upacara yang dilakukan dalam
rangka penerimaan anggota baru.
4. Apel Pembukaan dan Apel Penutupan adalah apel yang dilakukan dalam rangka
melaksanakan dan mengakhiri suatu kegiatan di lingkungan.

PASAL 27
FORMASI UPACARA DAN APEL
1. Apel pembukaan
a. Peserta apel dalam bentuk bersaf
b. Dewan ambalan menempati di sebelah kanan peserta
c. Petugas menempati di sebelah kiri peserta
2. Apel penutupan
a. peserta apel dalam bentuk bersaf 
b. Dewan ambalan menempati di sebelah kanan peserta 
c. Petugas menempati di sebelah kiri peserta
3. Upacara adat pembukaan kegiatan
a. Peserta upacara dalam bentuk bersaf
b. Dewan ambalan menempati di sebelah kanan peserta
c. Petugas upacara menempati di sebelah kiri pasukan
4. Upacara adat penutupan kegiatan
a. Peserta upacara dalam bentuk bersaf  
b. Dewan ambalan menempati di sebelah kanan peserta 
c. Petugas upacara menempati di sebelah kiri pasukan
5. Upacara adat api unggun
a. peserta upacara dalam bentuk bersaf melingkari api unggun
b. Dewan ambalan menepati di sebelah kiri peserta
c. Petugas upacara menempati di sebelah kanan peserta
6. Upacara pelantikan
a. Peserta yang akan dilantik dalam bentuk bersaf
b. Dewan ambalan menempati di sebelah kanan peserta
c. Petugas upacara menempati di sebelah kiri peserta
7. Upacara penerimaan tamu ambalan
a. Tamu ambalan dalam bentuk bersaf
b. Dewan ambalan menempati disebelah kanan tamu ambalan
c. Petugas upacara menempati di sebelah kiri peserta.

PASAL 28
SUSUNAN UPACARA DAN APEL
1. Apel pembukaan
2. Apel penutupan
3. Upacara adat pembukaan kegiatan
4. Upacara adat penutupan kegiatan
5. Upacara adat api unggun
​NASKAH UPACARA API UNGGUN
Ambalan Satya Wirarastra-Satya Wirarastri

Pembawa Acara Putra & putri : "​ Assalamualaikum warokhmatullahi


wabarokatuh ..."
Pembawa Acara Putra : "​ Salam Sejahtera bagi kita semua ..."
Pembawa Acara Putri : "​ Salam Pramuka ...."
Pembawa Acara Putra :"​ Prosesi upacara api unggun akan segera dmulai..."
Pembawa Acara Putri :​"marilah kita mengawali acara ini dengan mengucapkan
bismillahirrohmanirrohim.....2x tepuk pramuka..."
Pembawa Acara Putra :"​ Di malam yang hening dan sunyi, kita berkumpul
membentuk lingkaran ..."
Pembawa Acara Putri :​"Mempererat rasa persaudaraan, agar rasa kasih
sayang yang ada tetap terpatri di hati ..."
Pembawa Acara Putra :"​ Kita sering kehilangan arah, agar kita tak tertusuk
panah, maka kita perlu Pemimpin Upacara ... "
*Pemimpin upacara memasuki lapangan api unggun
Pembawa Acara Putri:​“Sebagai pemimpin kita, maka kita harus patuh dan
hormat kepadanya…”
*Penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin paling kanan
Pembawa Acara Putra : "​ Kapal sudah tertambat di dermaga makna, lalu kita
lempar sauh agar mudah tuk berlabuh ..."
Pembawa Acara Putri : "​ Kami takkan bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat
untuk Gerakan Pramuka, tak kan sempurna bila kami tak dibantu Kakak Pembina
..."
Pembawa Acara Putra : "​ Jemputlah Kakak yang telah banyak membantu kita,
untuk hadir di tengah-tengah kita, agar kita tenang dalam melakukan kegiatan ..."
*Pemimpin upacara menjemput pembina upacara
Pembawa Acara Putri : "​ Malam ini kita berkumpul untuk melaksanakan Upacara
Api Unggun ..."
Pembawa Acara Putra : "​ Yang diawali dengan penghormatan kepada Kakak
Pembina selaku Sesepuh Upacara...”
*Penghormatan kepada pembina upacara
Pembawa Acara Putri: ​“Supaya acara ini berjalan secara struktur, maka kita
perlu melapor kepada kakak pembina…”
*laporan kepada pembina upacara
Pembawa Acara Putra : "​ Kita terkadang hanya bisa mengucapkan, namun
sering kita tak menghayati ..."
Pembawa Acara Putri : "​ Apa lagi mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Dasa
Darma, cobalah renungkan ..."
Pembawa Acara Putra : "​ Bagaimana bisa kita menjadi panutan, sedangkan kita
sendiri tak pernah berbuat ..."
Pembawa Acara Putri : "​ Kita masuki acara pokok api unggun ini, dengan
penyalaan obor utama oleh pembina upacara, yang diikuti dengan api-api Dasa
Darma ..."
*Petugas pembawa obor memasuki lapangan api unggun
Pembawa Acara Putra : "​ 2x tepuk pramuka…”
Pembawa Acara Putri : “​ Marilah kita menyanyikan hymne api unggun…”
*Menyanyikan hymne api unggun
Pembawa Acara Putra : "​ Api-api Dasa Darma Gugahlah hati kami, agar kami
dapat menghayati dan mengamalkan nilai luhur Dasa Darma ..."
Pembawa Acara Putri : "​ Berilah kami semangat seperti kobaran Dasa Darma..."
Pembawa Acara Putra : "​ Api semangat akan membakar, gairah muda mu yang
menggebu, tonggak telah terpancang, lanjutkan perjuangan ..."
Pembawa Acara Putri : "​ Tanpa kenal putus asa, kita akan mengatur langkah,
membuka kata tanpa makna, tuk taklukan dunia fana ..."
Pembawa Acara Putra : "​ Kakak jangan tinggalkan kami, karena kami bukanlah
apa-apa, banyak yang harus kami lakukan, tapi tanpa bimbinganmu tak ada yang
dapat kami perbuat ..."
Pembawa Acara Putri : "​ Kakak ... Kami masih butuh petuahmu, yang dapat
menggugah kami untuk berbuat, untuk itu marilah kita dengarkan amanat
pembina upacara ..."
​*Amanat pembina upacara
Pembawa Acara Putra : “​ Untuk membakar semangat jiwa pramuka Indonesia
…”
Pembawa Acara Putri : “​ Marilah kita menyanyikan hymne pramuka…”
*menyanyikan lagu hymne pramuka
Pembawa Acara Putra : "​ Dikala suka terkadang kami lupa, dikala kami berduka
kami selalu menyebut nama Mu ..."
Pembawa Acara Putri : "​ Tuhan Bimbinglah kami agar tetap di jalan Mu. Untuk
itu marilah kita panjatkan doa yang dipimpin oleh pembina upacara ..."
*do'a di pimpin oleh pembina upacara
Pembawa Acara Putra : "​ Ada pertemuan ada perpisahan,ada awal ada
akhirnya..."
Pembawa Acara Putri : "​ Tapi kami ingin akhir dari acara api unggun ini, bukan
akhir dari pengabdian kami pada Gerakan Pramuka ..."
Pembawa Acara Putra : "​ Kita telah melaksanakan acara pokok api unggun, dan
untuk menandai berakhirnya acara ini, kita dengarkan laporan Pemimpin
Upacara ..."
*Laporan pemimpin upacara
Pembawa acara putri : "​ Terima kasih kepada kakak pembina yang telah
membimbing kami, marilah kita berikan penghormatan kepadanya..."
*Penghormatan kepada pembina upacara
Pembawa acara putra :
"Kita telah menjemputnya, marilah kita antarkan kakak pembina meninggalkan
lapangan upacara..."
*pemimpin upacara mengantarkan pembina upacara ke tempat semula
Pembawa Acara Putri :​"Kakak pembina upacara sudah meninggalkan lapangan
Api Unggun, namun kami masih mengharapkan kehadiran Kakak untuk tetap
dalam lingkaran persaudaraan walaupun acara pokok telah selesai ..."
Pembawa acara putra : "​ Marilah kita berikan penghormatan kepada pemimpin
upacara..."
*penghormatan kepada pemimpin upacara dipimpin oleh pemimpin paling kanan
Pembawa Acara putri : ​"Terima kasih kami ucapkan kepada pemimpin upacara,
yang telah memberikan arah kepada kita untuk selalu melangkah..."
*pemimpin upacara meninggalkan lapangan upacara
Pembawa Acara Putra : "​ Acara penyalaan api unggun telah selesai. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan limpahan taufik dan hidayah kepada kita
semua. Amin ya robbal alamin..."
Pembawa Acara Putra & putri : "​ Terimakasih. Wassalamualaikum
warokhmatullahi wabarokatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Salam
Pramuka ..."

6. Upacara pelantikan
7. Upacara penerimaan tamu ambalan

BAB III PENUTUP 

AMANDEMEN TATA ADAT


PASAL 29
PENGERTIAN 
Amandemen tata adat merupakan suatu perubahan yang dilakukan terhadap adat yang
telah berlaku untuk memperbaiki, melengkapi, dan menyempurnakan

PASAL 30
SEBAB AMANDEMEN ADAT 
1. Adat yang berlaku telah gagal dilaksanakan
2. Adat yang berlaku akan disempurnakan kembali.
PASAL 31
ATURAN AMANDEMEN ADAT
Amandemen adat hanya dapat dilakukan melalui sarasehan adat yang telah disetujui
seluruh peserta adat. Peserta sarasehan adat meliputi DA,anggota pramuka SMAN 4 Kota
Tangerang yang didampingi oleh Pembina. Sarasehan adat dapat dilaksanakan jika peserta
yang hadir lebih dari sama dengan 50% dari undangan.
 
PASAL 32
KEBIJAKAN PA
Kebijakan Pemangku Adat untuk memperbaiki, melengkapi, dan menyempurkan tata
adat yang sedang berlaku. Kebijakan ini dapat diberlakukan jika :
1. Keterbatasannya waktu dan tempat pada saat akan terjadi perubahan adat.
2. Diperintah oleh Pembina secara pribadi untuk membuat tata adat tanpa melalui
sarasehan adat.

PASAL​ 33
PENUTUP 
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam buku adat ini akan ditetapkan melalui sarasehan
adat selanjutnya. 
2. Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan kondisi ambalan, maka selanjutnya dilakukan
revisi terhadap adat tersebut. 
3. Buku adat ini hanya dapat ditetapkan dan berlaku sesuai dengan,
a. Persetujuan minimal dari setengah peserta sarasehan adat
b. Pemangku Adat setelah berkonsultasi dengan Pembina, apabila terdapat kondisi yang
tidak memungkinkan diadakannya sarasehan adat.

Tambahan

Tata adat ini berlaku sejak ditetapkan tanggal

Hormat Kami,

Pradana. Pemangku adat.

Ade Mulya Putra. Achmad Rizqi Sibro


NISN. NISN.

Mengetahui,

Pelatih ambalan putra. Pelatih ambalan putri.

Kak Wahyudi. Kak Dahniar

NIP. NIP.

Menyetujui,

kak mabigus pangkalan SMAN 4 Kota Tangerang

Drs. Juana sadeli M.Ikom


NIP:

Anda mungkin juga menyukai