Anda di halaman 1dari 52

TUGAS KONSTRUKSI MELINTANG

Disusun Oleh :

RIKI APRIYANDA

NIM. 40040420650002

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI


PERKAPALAN

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2021

KONTRUKSI MELINTANG 1
TUGAS I REKAYASA KONTRUKSI KAPAL III
JENIS TUGAS 1 :

Menghitung, menggambar dan finalisasi komponen konstruksi masing masing


mahasiswa dengan RULE BKI Minimal 2006, bimbingan P Bambang Sri Waluyo.

PENJELASANNYA :

 Mahasiswa Menghitung komponen konstruksi, dengan ukuran utama kapal


masing, Komponen konstruksi yang di hitung di pengaruhi sistim konstruksi
yang di ambil ( di pengaruhi Jenis Kapal, Dimensi Kapal )
 Lokasi pengamilan sekitar tengah Panjang kapal ( Ruang Muat untuk kapal :
GC, Tanker, Ikan ) dan atau jenis kapal lainnya.
 Komponen yang di hitung Untuk Sistim konstruksi Melintang adalah Main
Frame dan Web Frame, sedangkan Sistim konstruksi Memamjang adalah
Pembujur sisi dan Centa Sisi. Hitung satu saja juga untuk Penegar sekat
melintang.
 Buat sket gambar untuk setiap langkah perhitungan dan gambar detail komponen
tersebut.
 Hitung beratnya salah satu komponennya dengan pembatasan di lakukan oleh
mahasiswa masing 2 ( Misal panjangnya dll )

LANGKAH yang DIPERLUKAN :

 Tetapkan Jenis Bahan yang di pakai sesuai rule dan beri penjelasan ..faktor
indek yang di dapat k
 Hitung dan tetapkan Jarak antar penegarv..a… dan lebar pembebanan …e…
gambar dan beri penjelasannya.
 Hitung beban samping pada komponen yang di hitung…. Pi
 Tetapkan koefien Konstruksi Cs dan koefisen lainnya yang di perlukan
 Rumus dasar Menghitung Modolus komponen konstruksi W ..
W = k. Cs. a. l2.Pi …(C m3 )
KETETAPAN LAINNYA :

 Batas waktu pengumpulan masing 2, maksimum Kamis 25 Maret 2021 jam


11.00
 Pengumpulan dalam bentuk Hitungan, gambar, sket / diagram pada MS Word di
kumpul masing 2 pada grup WA RKK .
 Di kemas dengan tampilan yang baik dengan lampiran Pas Word Solat satu
rekaat.
 Konsultasi lewat Grup WA RKK

KONTRUKSI MELINTANG 2
Tata Cara Sholat Witir 1 Rakaat

 Niat Sholat Witir Sendiri Satu Rakaat


Dalam buku “Buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah” karya Abu Sakhi disebutkan
jika niat sholat witir 1 rakaat sebagai berikut:
Ushallii sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta'ala."
 Tata Cara Shalat Witir 1 Rakaat
Secara teknis, sholat sunah Witir satu rakaat menurut Madzhab Syafi’i adalah sebagai
berikut:
1. Membaca niat sholat Witir 1 rakaat
2. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
3. Takbiratul ihram
4. Membaca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu ia membaca Surat Al-Ikhlas,
Al-Falaq, dan An-Nas dengan lantang.
5. Rukuk.
6. Itidal.
7. Sujud pertama.
8. Duduk di antara dua sujud.
9. Sujud kedua.
10. Duduk tasyahud.
11. Salam.
12. Istighfar, dzikir, dan membaca doa setelah selesai shalat Witir.
 Bacaan Doa Setelah Sholat Witir
Setelah mengerjakan salat witir disunnahkan membaca doa berikut ini dengan diulang
sebanyak tiga kali.
‫ُسْبَح اَن اْلَم ِلِك اْلُقُّد ْو ُس‬
Subhaanal malikil qudduus
Artinya:"Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih."
Lalu Anda lanjutkan dengan kalimat ‫( َر ُّب اْلَم آلِئَك ِة َو الُّر ْو ِح‬robbul-malaa-‘ikati warruuh)
yang memiliki makna "Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril."

KONTRUKSI MELINTANG 3
TUGAS KONSTRUKSI MELINTANG

Data Ukuran Utama Kapal :


Type Kapal : General Cargo
Length Between Perpendicular ( LPP ) : 81,00 m
Breadth ( B ) : 14,5 m
Depth ( H ) : 7,80 m
Draught ( T ) : 6,60 m
Coefficient Block ( CB ) : 0,69

Data Penunjang
Z (vertical distance of the structure's load centre above base line ): 6,60 m untuk
menghitung beban geladak cuaca
CRW ( service range coefficient ) : 0,9 ( for unlimited service range )

CRW = 0,9 Pelayaran Samudera Asia – Pasifik


= 60 ≤ L ≤ 90 m
= 76,00 ≥ 60

L
Co ( Wave Coefficient ) for 60 ≤ L ≤ 90 m : [ + 4 , 1 ] . CRW
25
81 ,00
:[ + 4,1 ] . 0,9
25
:[ 3,24+ 4,1 ] . 0,9
: [ 7.14 ] . 0,9
: 6,606 [ kN/m2]

CL( Length Coefficient ) : ( for L ≤ 90 m )

CL ¿
√L
90

=
√ 81, 00
90
= 0,94

KONTRUKSI MELINTANG 4
CD : 1,0 ( In Midship )
CF : 1,0 ( In Midship )

PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SISTEM KONSTRUKSI MELINTANG


I. PERHITUNGAN BEBAN (Design Loads ) Section IV Rules for Hull BKI
2017

1. Perhitungan Beban Geladak Cuaca (Load on Weather Decks) Pada


Tengah Kapal
( Section IV A,B Rules for Hull Biro Klasifikasi Indonesia 2017 )

20 .T
PD = Po C [kN/m2]
( 10+ z−T ) H D

Sebelum menghitung semua perhitungan maka harus menentukan Po


(basic external dynamic load) terlebih dahulu karena nilai f setiap Po
berbeda karena tergantung penggunaannya.

f1 : 1,0 Untuk pelat


f2 : 0,75 Untuk frame, deck beam, stiffener
f3 : 0,60 Untuk penumpu / girder ( web frame, CDGD, SDGD )

Po 1 [use f = 1 for plate panels of the outer hull (shell plating, weather
decks)]
Po 1 = 2,1 . ( CB + 0,7 ) . Co . CL . f1
= 2,1 . ( 0,69 + 0,7 ) . 6,606 . 0,94 .1
= 2,1 . 1,39 . 6,209
= 18,124 [ kN/m2]
Po 2 [use f=0,75 for secondary stiffening members of the outer hull
(frames, deck beams) ]
Po 2 = 2,1 . ( CB + 0,7 ) . Co . CL . f2
= 2,1 . ( 0,69 + 0,7 ) . 6,606 . 0,94 .0,75
= 2,1 . 1,39 . 4,65
= 13,573 [ kN/m2]
Po 3 [0,60 for girders and girder systems of the outer hull
(web frames, stringers, grillage systems) ]
Po 3 = 2,1 . ( CB + 0,7 ) . Co . CL . f3
= 2,1 . ( 0,69 + 0,7 ) . 6,606 . 0,94 . 0,60
= 2,1 . 1,39. 3,72
= 10,85 [ kN/m2]

a. Beban geladak cuaca untuk menghitung plat geladak ( deck plate )


KONTRUKSI MELINTANG 5
20 .T
PD1= Po1 C [ kN/m2]
( 10+ z−T ) H D

Dimana :
Z =H (m)

CD = 1,0 ( midship )
CD, CF = Distribution Factors According To Table.

20 . 6 , 6
PD1 = 18,124 . .1 [ kN/m2]
( 10+7 , 8−6 ,6 ) 7 ,8

132
PD1 = 18,124 . .1 [ kN/m2]
190 ,32

PD1 = 12,57 [ kN/m2]

b. Beban geladak cuaca untuk menghitung balok geladak ( deck beam)

20 .T
PD2= Po2 C [ kN/m2]
( 10+ z−T ) H D

KONTRUKSI MELINTANG 6
20 . 6 , 6
PD2 = 13,573 . .1 [ kN/m2]
( 10+7 , 8−6 ,6 ) 7 ,8

132
PD2 = 13,573 . .1 [ kN/m2]
190 ,32

PD2 = 9,41 [ kN/m2]

c. Beban geladak cuaca untuk menghitung balok geladak kekuatan


(strong beam) dan Penumpu ( girder )

20 .T
PD3 = Po3 C [ kN/m2]
( 10+ z−T ) H D

20 . 6 , 6
PD3 = 10,85 . .1 [ kN/m2]
( 10+7 , 8−6 ,6 ) 7 ,8

132
PD3 = 10,85 . .1 [ kN/m2]
190 ,32

PD3 = 7,52 [ kN/m2]

2. Beban sisi ( load on ship side ) Section IV B Rules for Hull BKI 2017

2.1 Perhitungan beban sisi dibawah garis air pada tengah kapal
(For elements the load centre of which is located below load
waterline )

z
PS= 10 ( T – z ) + Po . CF( 1 + )[ kN/m2]
T

1
Use z = T m
3
1
= . 6,6 m
3
= 2,2 m

KONTRUKSI MELINTANG 7
a. Beban sisi dibawah garis air untuk menghitung tebal pelat sisi (side
plate)

z
PS 1= 10 .( T – z ) + Po 1 . CF( 1 + ) [ kN/m2]
T

2,2
PS 1 = 10 .( 6,6 – 2,2 ) + 18,124 . 1 ( 1 + ) [ kN/m2]
6,6

PS 1 = 10 . 4,4 + 18,124 . 1,33 [ kN/m2]

PS 1 = 44 + 18,124 . 1,33 [ kN/m2]

PS 1 = 68,10 [ kN/m2]

b. Beban sisi dibawah garis air untuk menghitung gading – gading


utama (mainframe)

z
PS2= 10 .( T – z ) + Po 2 . CF( 1 + ) [ kN/m2]
T

2,2
PS2 = 10 .( 6,6 – 2,2 ) + 13,573 . 1 ( 1 + ) [ kN/m2]
6,6

PS2 = 10 . 4,4 + 13,573 . 1,33 [ kN/m2]

PS 2 = 44 + 13,573 . 1,33 [ kN/m2]

PS 2 = 62,05 [ kN/m2]

c. Beban sisi dibawah garis air untuk menghitung gading besar (web
frame) dan senta sisi ( side stringer )

z
PS 3= 10 .( T – z ) + Po 3 . CF( 1 + ) [ kN/m2]
T

KONTRUKSI MELINTANG 8
2,2
PS3 = 10 .( 6,6 – 2,2 ) + 10,85 . 1 ( 1 + ) [ kN/m2]
6,6

PS3 = 10 . 4,4 + 10,85. 1,33 [ kN/m2]

PS3 = 44 + 10,85. 1,33 [ kN/m2]

PS3 = 58,43 [ kN/m2]

2.1 Perhitungan beban sisi diatas garis air pada tengah kapal
( For elements the load centre of which is located above load
waterline )

20
PS= Po .CF. [ kN/m2]
10+ z−T

1
use z = T + (H–T) m
2
7 , 8−6 , 6
= 6,6+ m
2
= 6,6 + 0,6 m
= 7,2 m

a. Beban sisi diatas garis air untuk menghitung tebal plat sisi (side
plate)

20
PS1= Po 1 . CF. [ kN/m2]
10+ z−T

KONTRUKSI MELINTANG 9
20
PS1 = 18,124 . 1. [ kN/m2]
10+7 , 2−6 , 6

20
PS 1 = 18,124 . [ kN/m2]
10 ,60

PS1 =34,19 [ kN/m2]

3. Perhitungan Beban (Load on the ship’s bottom) Section IV B BKI 2017

3.1 Perhitungan beban alas pada tengah kapal

PB = 10 . T + Po . CF [ kN/m2]

a. Beban alas untuk menghitung plat alas ( bottom plate )

PB 1 = 10 . T + Po 1 . CF [ kN/m2]

PB 1 = 10 . 6,6 + 18,124. 1 [ kN/m2]

PB 1 = 66 + 18,124 [ kN/m2]

PB 1 = 84,124 [ kN/m2]

b. Beban alas untuk menghitung gading alas ( bottom frame )


Dan Penegar ( stiffner )

PB 2 = 10 . T + Po 2 . CF [ kN/m2]

PB 2 = 10 . 6,6 + 13,573 . 1 [ kN/m2]

PB 2= 66 + 13,573 [ kN/m2]

PB 2 = 73,573 [ kN/m2]

3.2 Beban alas dalam pada daerah tengah kapal

PI= 10 .( T – hDB )[ kN/m2]

hDB = 350 + ( 45 . B ) mm
hDB = 350 + ( 45 . 14,5) mm

KONTRUKSI MELINTANG 10
hDB = 350 + 652,5 mm
hDB = 1.002,5 mm
hDB = 1.003 mm

hDB = 1,003 m

a. Beban alas dalam untuk menghitung plat alas dalam (inner bottom
plate)

PI1= 10 .( T – hDB ) [ kN/m2]


PI 1 = 10 .( 6,6 – 1,00 ) [ kN/m2]
PI 1 = 10 . 5,6 [ kN/m2]
PI 1 = 56 [ kN/m2]

b. Beban aas dalam untuk meng


c. hitung gading balik (reserved frame )

PI2= 10 .( T – hDB ) [ kN/m2]


PI 2 = 10 .( 6,6 – 1 ) [ kN/m2]
PI 2 = 10 . 5,6 [ kN/m2]
PI 2 = 56 [ kN/m2]

KONTRUKSI MELINTANG 11
II. PERHITUNGAN TEBAL PLAT (Shell Plating ) Rules for Hull BKI Section
VI

Tebal plat geladak kekuatan (streng deck plating) dan plat kulit (shell plating)
Pada 0,4 L tengah kapal

L
Jarak gading standart a0= + 0,48m
500
81 ,00
a0= + 0,48 m
500
a0= 0,162 + 0,48 m
a0= 0,642 m
a0= 0,6 m
a0= 60 mm
tk = 1,5 ( factor korosi )
K = 1,0 ( factor material baja )
1. Tebal plat geladak kekuatan tidak boleh kurang dari :
(Section 7 A Rules for Hull 2017 )

tD =1,21 . a .√ PD 1. K + tK mm
tD = 1,21 . 0,6 . √ 12 ,57. 1+ 1,5 mm
tD = 0,726. 4,54 + 1,5 mm
tD = ,3 29 + 1,5 mm
tD = 4.79 mm

tmin = (4,5 + 0,05 . L) √ k mm karena L < 90 m


tmin = (4,5 + 0,05 . 81,00) √ 1 mm
tmin = (4,5 + 4,05) 1 mm
tmin = 8,55 mm
karena tD < tmin , maka :
Direncanakan : tmin+ 1,5 mm
: 8,55 + 1,5 mm
: 10,05mm ≈ 10 mm

KONTRUKSI MELINTANG 12
2. Tebal plat alas ( bottom plate) tidak boleh kurang dari :
(Section 6 B Rules for Hull 2014 )

tB = 1,9 . nf. a .√ PB1. K + tK mm


tB = 1,9 . 1. 0,6 . √ 84,124 . 1 + 1,5 mm
tB = 1,14 . 9,17 + 1,5 mm
tB = 10.45 + 1,5 mm
tB = 11,95 mm

tmin=√ L. k mm
tmin=√ 81 , 00.1 mm
tmin=9 mm
karena tB > tmin , maka :
Direncanakan : tB = 12,59 mm ≈ 12,6 mm

3. Tebal plat bilga (bilge strake)


(Section 6 Rules for Hull 2014 )
tBS= tB = 12,6 mm

Lebar plat bilga :


b =800 + 5 . L mm
b = 800 + 5 . 81 mm
b = 800 + 405 mm
b = 1205 mm
4. Tebal plat lunas (flat plate keel)
(Section 6 B Rules for Hull 2014 )

tFK= tB+ 2,0 mm


tFK= 12,6+ 2,0 mm
tFK= 14,6 mm
Lebar plat lunas :
b = 800 + 5 . L mm
b = 800 + 5 . 81 mm
b = 800 + 405 mm
b = 1205 mm

KONTRUKSI MELINTANG 13
5. Tebal plat alas dalam (inner bottom plate) tidak boleh kurang dari :
(Section 6 Rules for Hull 2014 )

ti= 1,1 . a .√ Pi . K + tK mm
ti = 1,1 . 0,6. √ 56 .1 + 1,5 mm
ti = 0,66 . 7,48 + 1,5 mm
ti =4,93 + 1,5 mm
ti = 6,43 mm ≈ 7 mm

6. Tebal plat sisi (side plate) dibawah garis air tidak boleh kurang dari :
(Section 6 Rules for Hull 2014 )

ts= 1,9 . nf. a .√ Ps 1. K + tK mm


ts = 1,9 . 1. 0,6 . √ 68 , 10. 1 + 1,5 mm
ts = 1,14 .8,25 + 1,5 mm
ts = 9,40 + 1,5 mm
ts = 10,9 mm
tmin=√ L. k mm
tmin=√ 81 .1 mm
tmin=9 mm
karena ts > tmin , maka :
Direncanakan : ts = 10,96 mm ≈ 11 mm
7. Tebal plat sisi diatas garis air

ts 1 = 1,9 . nf . a .√ Ps 1. K + tK mm
ts 1 = 1,9 . 1. 0,6 . √ 34 , 19 .1 + 1,5 mm
ts 1 = 1,14 . 6,26 + 1,5 mm
ts 1 = 7,13 + 1,5 mm
ts 1 = 8,63 mm

tmin=√ L. k mm
tmin=√ 81 .1 mm
tmin=9 mm

karena ts 1 < tmin , maka :

KONTRUKSI MELINTANG 14
Direncanakan : tmin + 1,0 mm
: 9, + 1,0 mm
: 10, mm≈ 10 mm

8. Tebal plat sisi lajur atas (sheer strake)


tSS =0,5 . ( tD + tS ) mm
= 0,5 . (5 + 11 ) mm
= 0,5 . ( 16 ) mm
tSS = 8 mm

Lebar plat sisi lajur atas:


b = 800 + 5 . L mm
b = 800 + 5 . 81 mm
b = 800 + 405 mm
b = 1205 mm

III. PERHITUNGAN KONSTRUKSI ALAS GANDA (Bottom Structures )


Rules for Hull BKI Section VIII

Diket : B = 14,5 m hDB = 1,003 m

K = 1 ( factor material baja )mm Pi 2 = 56 kN/m2

PB2= 73,573 kN/m2 a0= 0,60 m

1. Penumpu Tengah ( Centre Girder ) Section VIII

a. Tinggi Penumpu tengah tidak boleh kurang dari :

h = 45 . B + 350 mm
h = 45 . 14,50 + 350 mm

KONTRUKSI MELINTANG 15
h = 652,5+ 350 mm
h = 1002,5 mm
h = 1002,5mm diambil =1000 mm
h = 1 m diambil = 1,00 m

b. Tebal Penumpu Tengah tidak boleh kurang dari ( untuk h ≤ 1200 mm ) :

h h
tm = ( + 1 ) √K mm Karena tidak ada
ha 100
kemiringan pada
alas ( rise of floor )
1000 1000
tm = ( + 1 ) √1 mm maka h = ha
1000 100

tm = 1 (10 + 1 ) 1 mm

tm = 11 mm
tm ≈ 11 mm

2. Penumpu Samping ( side girder )


Untuk ½ B ≥ 8 meter menggunakan 2 side girder,
1/2B = 1/2 .14,5 = 7,25 meter maka menggunakan 1 side girder.

a. Tebal Penumpu samping tidak boleh kurang dari :


2
h
t= . √k mm Karena tidak ada
120 .ha
kemiringan pada
1000
2 alas ( rise of floor )
t= . √1 maka h = ha
120 .1000
mm
1000.000
t= .1 mm
120.000
t =8 , 33mm ≈ 8 mm

3. Wrang alas penuh ( solid floor )


a. Tebal wrang alas penuh tidak boleh kurang dari : sec 8
tPF = ( tM – 2,0 ) . √ k mm
tPF = ( 11 – 2,0 ) . √ 1 mm
tPF = (9) . 1 mm
tPF = 9 mm

b. Ukuran lubang orang (man hole) dan lubang peringan (lightening hole)
pada wrang alas penuh BKI

KONTRUKSI MELINTANG 16
Panjang max. l = 0,75 . h mm
= 0,75 . 1000 mm
= 750 mm
= 750 mm

Tinggi max t = 0,5 . h mm


= 0,5 . 1000 mm
= 500 mm
= 500 mm
1
Diameter = h mm
3
1
= 1000 mm
3
= 333,33 mm ≈ 330 mm

4. Wrang kedap air (water tight floor)

a. Tebal plat wrang kedap air tidak boleh kurang dari tebal pelat wrang
penuh
tWF = tPF = 9 mm
b. Modulus penampang penegar (stiffner) wrang kedap air tidak bolek
kurang dari :
W = 0,55 . a .l2 .P .k cm 3
Dimana :

L
Jarak gading standart a0= + 0,48m
500
81 ,00
a0= + 0,48 m
500
a0= 0,162 + 0,48 m

KONTRUKSI MELINTANG 17
a0= 0,642 m
a0= 0,60 m
a0= 600 mm
1
B
apenegar = 2
0,6
1
.14 ,5
= 2
0,6
7 ,25
=
0 ,6
apenegar = 12,08 m ≈ 12 m

1
B
apenegar = 2
12
1
.14 ,5
= 2
12
7 ,25
=
12
apenegar =0, 604 m
a ≈ 0,60 m (jarak antara penegar)
mayor = 0,63 x 10 = 6,3 m
minor = 0,475x 2 = 0,95 m
Jumlah (1/2B) = 7,25 m (6,3 dan 0,95)

P = PB2= 73,573 kN/m2


k =1
l = hDB = 1,003 m
W = 0,55 . 0,6 .(1,003)2 . 73,573. 1 cm 3
W = 24,42 cm
≈ 25 cm 3
KONTRUKSI MELINTANG 18
Ukuran profil penegar direncanakan :
L 75 x 50 x 5

5. Wrang terbuka (open floor) BKI Sec. 8

a. Modulus penampang gading alas (bottom frame) tidak boleh kurang


dari :
W = n . c .a .l2.p. k cm3
Dimana :
a = jarak antara wrang terbuka = jarak gading = 0,60 m
P = PB2= beban alas = 73,573kN/m2
c = 1 ( ada penumpu samping )
n = 0,7
k = 1( factor material baja )
l = 2,875 – [ 1,5 ( 0,75.hDB ) ] m
= 2,875 – [ 1,5 ( 0,75 . 1,003 ) ] m
= 2,875 – [ 1,5 ( 0,77) ] m
= 2,875 – 1,16 m

KONTRUKSI MELINTANG 19
= 4,04 m

W = 0,70 . 1 . 0,6 . (4,04)2. 73,573. 1 cm3


W = 504,34cm3
≈ 530 cm3
Ukuran profil yang direncanakan :
L 250 x 90 x 14

b. Modulus penampang gading balik (reversed frame) tidak boleh kurang


dari :

W = n . c .a .l2.p. k cm3
Dimana :
a = jarak antara wrang terbuka = jarak gading = 0,60 m
P = Pi2= beban alas dalam= 56 kN/m2
c = 1( ada penumpu samping )
n = 0,55
k = 1( factor material baja )
l = 2,875 – [ 1,5 ( 0,75.hDB ) ] m
= 2,875 – [ 1,5 ( 0,75 . 1,003) ] m
KONTRUKSI MELINTANG 20
= 2,875 – [ 1,5 ( 0,77 ) ] m
= 2,875 – 1,16 m
= 4,04 m

W = 0,55 . 1 . 0,60 . (4,04)2. 56 . 1 cm3


W = 301,62 cm38
≈ 300 cm3
Ukuran profil yang direncanakan : L 200 x 100 x 10

IV. PERHITUNGAN GADING-GADING (BKI Sec. 9)

1. Gading-gading Utama (main frames)


Modulus penampang gading utama tidak boleh kurang dari :
W R = n . a .c .l 2 .p . c r .k cm2

Dimana n = 0,9 – 0,0035 . L


= 0,9 – 0,0035 . 81,00
= 0,616 for L < 100 m
a = 0,60 m

KONTRUKSI MELINTANG 21
c = 0,6
l = 0,5 . (H – hDB)
= 0,5 . (7,8 – 1,003)
= 3,398 m
p = PS 2 = 62,05 [ kN/m2]
c r = 0,75 ( factor for curved frame )
k = 1,0 (faktor material baja)

W R = n . a .c .l 2 .p . cr .k cm3

W R = 0,616. 0,6 . 0.6 . (3,398)2 . 62,05 . 0,75 . 1 cm3

W R = 119,16 cm3 ≈125, cm3


Ukuran profil direncanakan : L 130 x 65 x 10

2. Gading besar (web frame)


Modulus penampang gading besar tidak boleh kurang dari :
W = 0,55 . e .l 2 . PS . n . k ` cm3
Dimana: e=4xa
= 4 x 0,63

KONTRUKSI MELINTANG 22
= 2,52 m
l = 0,5 . (H – hDB)
= 0,5 . (7,8 – 1,003)
= 3,3985 m
P = PS 3 = 58,43 [ kN/m2]
n = 0,5
k = 1,0 (faktor material baja)

W = 0,55 . e .l 2 . PS . n . k cm3

W = 0,55 . 2,52. (3,3985)2 . 58,43. 0,5 . 1 cm3

W = 467,75 cm3

Koreksi modulus :
W = 239,51 cm3
Keterangan :
Ukuran pelat hadap = 115 x 11 mm
Ukuran pelat bilah = 240 x 11 mm
Ukuran pelat pengikat = 1223 x 11 mm

Koreksi modulus :
KONTRUKSI MELINTANG 23
Luas pelat hadap (f) = 1,15 x 1.1 cm =1,26 cm2
Luas pelat bilah (fs) = 2,4 x 1,1 cm =2,64 cm2
Luas pelat pengikat (F) = 12,23 x 1,1 cm =13,45 cm2

Koreksi :
f 1.26
F
= 13 , 45 = 0,09
Dari diagram koordinasi didapatkan w = 0,149
fs 2 , 64
= 13 , 45 ¿ = 0,19
F ¿

Maka profil tersebut mempunyai modulus penampang.


Wkoreksi = w .F . h cm3
= 0,149 . 134,6 cm2. 24 cm3
= 481,26 cm3
W koreksi > W Perhitungan
481,26 cm3 > 467,75 cm3
Ukuran profil direncanakan : T 240 x 11 FP 115 x 11

KONTRUKSI MELINTANG 24
3. Senta Sisi (side stringer)
Modulus penampang senta sisi tidak boleh kurang dari :
W = 0,55 . e . l2. Ps . n. k cm3 (BKI Sec. 9)

Dimana: e = jarak pembebanan


= 0,5 . (H – hDB)
= 0,5 . (7,8 – 1,003)
= 3,3985 m
l=4.a
= 4 . 0,6

KONTRUKSI MELINTANG 25
= 2,4 m

n=1
k = 1,0 ( faktor material baja )
P = Ps3 = 58,43 [ kN/m2]

W = 0,55 . e . l2. Ps . n. k cm3


W = 0,55 . 3,3985 . (2,4)2 . 58,43 .1 . 1 cm3
W = 629,08 cm3
Koreksi modulus :
W = 629,08 cm3
Keterangan :
Ukuran pelat hadap = 130 x 11 mm
Ukuran pelat bilah = 280 x 11 mm
Ukuran pelat pengikat = 864 x 11 mm
Koreksi modulus :
Luas pelat hadap (f) = 13 x 1.1 cm = 14.3 cm2
Luas pelat bilah (fs) = 28 x 1.1 cm = 30.8 cm2
Luas pelat pengikat (F) = 86,4 x 1.1 cm = 95.0 cm2
Koreksi :

KONTRUKSI MELINTANG Dari diagram koordinasi


26 didapatkan w = 0,239
f 14 , 3
F
= 95
= 0,15

f s 30
= = 0,315
F 95

Maka profil tersebut mempunyai modulus penampang.


Wkoreksi = w .F . h cm3
= 0,239 . 95 cm2 . 28 cm
= 636,008 cm3
W koreksi > W Perhitungan( 5 ~ 10 )
636,008 cm3 > 629,080 cm3
Ukuran profil direncanakan : T 280 x11, 130x 11

4. PERHITUNGAN KONSTRUKSI GELADAK (BKI Sec. 10)

1. Balok geladak (deck beam)


Diket:
PD2 = 9,41 [ kN/m2]
PD3 = 7,52 [ kN/m2]
a = 0,6 m
B = 14,5 m

Modulus penampang balok geladak tidak boleh kurang dari :

KONTRUKSI MELINTANG 27
W d = c . a. p . l 2 . k (BKI Sec.10. . .)

Dimana : c = 0,75 untuk beams, girder, dan transverse


a = jarak gading = 0,6 m
p = PD2= 9,41 [ kN/m2]
l = panjang tak ditumpu = 3,625 m (L = yang terpanjang )
k = 1,0 (faktor material baja)
Wd = c .a .PD2 .l2 .k cm3
Wd = 0,75 . 0,6 . 9,41 . (2,875)2 . 1 cm3
Wd = 35,00 cm3
Ukuran profil direncanakan : L 75 x 50 x 7

2. Balok geladak kekuatan (strong beam)


Modulus penampang balok geladak kekuatan tidak boleh kurang dari :
W = c. e . l2 . P . k (cm³) (BKI Sec.10 …)
Dimana : c = 0,75 untuk beams, girder, dan transverse
e = 4 x a = 4 x 0,6 = 2,4 m
l = 3,625 m
P = PD3= 7,52 [ kN/m2]

KONTRUKSI MELINTANG 28
k = 1,0 (faktor material baja)

W = c. e . l2 . P . k (cm³)
W =0,75 x 2,4 x (3,625)2 x 7,52 x 1 (cm³)
W =166,01 (cm³)
Koreksi modulus :
3
W = 166,01 cm

Keterangan :
Ukuran pelat hadap = 20 x 11 mm
Ukuran pelat bilah = 100 x 11 mm
Ukuran pelat pengkat = 1305 x 11 mm

Koreksi modulus :
Luas pelat hadap (f) = 2 x 1,1 cm = 2,2 cm2
Luas pelat bilah (fs) = 10 x 1,1 cm = 11 cm2
Luas pelat pengikat (F) = 130,5 x 1,1 cm = 143,55 cm2

f 2 ,2
F
= 143 ,55 = 0,0153
Dari diagram koordinasi didapatkan w = 0,119
fS 10
F
= 143 ,55
= 0,069

Maka profil tersebut mempunyai modulus penampang.


W koreksi = w .F .h
= 0,119. 143,55,10 cm2 . 14 cm

KONTRUKSI MELINTANG 29
= 170,825 cm3
W koreksi > W Perhitungan( 5 ~ 10 )
170,825cm3 > 166,010 cm
3

Ukuran profil direncanakan : T 100 x 11 FP 20 x 11

3. Penumpu geladak tengah (center deck girder) dan penumpu geladak


samping (side deck girder)

a. Penumpu geladak tengah


Modulus penampang penumpu geladak tengah tidak boleh kurang dari :
W =c x e x l2 x P x k (cm³) (BKI Sec.10.. .)

Dimana : c = 0,75 untuk beams, girder, dan transverse


l = 4 x a = 4 x 0,6 = 2,4 m
e = Jarak dari CL ke SG terdekat = 3,625 m
P = PD3= 7,52 [ kN/m2]

KONTRUKSI MELINTANG 30
k = 1,0 (faktor material baja)

W = c x e x l2 x P x k (cm³)
W = 0,75 x 3,625 x (2,4)2 x 7,52 x 1 (cm³)
W =117,763 (cm³)

Koreksi modulus :
W =117,763cm3
Keterangan :
Ukuran pelat hadap = 45 x 11 mm
Ukuran pelat bilah = 100 x 11 mm
Ukuran pelat pengkat = 854 x 11 mm

Koreksi modulus :
Luas pelat hadap (f) = 4,5 x 1,1 cm = 5, cm2
Luas pelat bilah (fs) = 10 x 1,1 cm = 11, cm2
Luas pelat pengikat (F) = 85,4 x 1,1 cm = 95, cm2

f 5
F
= 95
= 0,052
Dari diagram koordinasi didapatkan w = 0,127
fS 10
F
= 95
= 0,10

Maka profil tersebut mempunyai modulus penampang.


W koreksi =w.F.h
= 0,127. 95 cm2 . 10 cm

KONTRUKSI MELINTANG 31
= 120,701cm3
W koreksi > W Perhitungan ( 2 ~ 5 )
120,701 cm3 > 117,763 cm
3

Ukuran profil direncanakan : T 100 x 11 FP 45 x 11

b. Penumpu geladak samping yang paling dekat dengan CDG (S.D.GD1)

Modulus penampang penumpu geladak samping 1 tidak boleh kurang dari :


W =c x e x l2 x P x k (cm³) (BKI Sec.10.. .)

Dimana : c = 0,75 untuk beams, girder, dan transverse


l = 4 x a = 4 x 0,6 = 2,4 m
e = (0,5 . l1) + (0,5 . l2)
= (0,5 . 3,625) + (0,5 . 3,625) m
= 1,81 + 1,81
= 3,625 m
P = PD3 = 7,52 [ kN/m2]

KONTRUKSI MELINTANG 32
K = 1,0 faktor material baja

W = c x e x l2 x P x k cm³
W = 0,75 x 3,625 x (2,4)2 x 7,52 x 1,0 cm³
W = 117,763 cm³

Koreksi modulus :
W = 117,763 cm³
Keterangan :
Ukuran pelat hadap = 50 x 11 mm
Ukuran pelat bilah = 100 x 11 mm
Ukuran pelat pengkat = 864 x 11 mm

Luas pelat hadap (f) = 5 cm x 1,1 cm = 5,5 cm2


Luas pelat bilah (fs) = 10 cm x 1,1 cm = 11cm2
Luas pelat pengikat (F) = 86,4 cm x 1,1 cm = 95 cm2

f 5 ,5
F
= 95 = 0,057
Dari diagram didapatkan w = 0.127
fS 11
F
= 95 = 0,115

Sehingga didapatkan W koreksi


W koreksi = w .F .h
= 0.127. 95 cm2 . 10 cm
= 120,701 cm3
W koreksi > W Perhitungan ( 5 ~ 10 )
120,701 cm3 > 117,763 cm³

KONTRUKSI MELINTANG 33
Ukuran profil direncanakan : T 100x 11 FP 50x 11

c. Penumpu geladak samping yang paling dekat dengan lambung (S.D.GD 2)

Modulus penampang penumpu geladak samping 2 tidak boleh kurang dari :


W =c x e x l2 x P x k (cm³) (BKI Sec.10.. .)
Dimana : c = 0,75 untuk beams, girder, dan transverse
l = 4 x a = 4 x 0,6 = 2,4 m
e = (0,5 . l1) + (0,5 . l2)
= (0,5 . 3,625) + (0,5 . 3,625) m
= 1,81 + 1,81
= 3,625 m
P = PD3 = 7,52 [ kN/m2]
K = 1,0 faktor material baja

KONTRUKSI MELINTANG 34
W = c x e x l2 x P x k cm³
W = 0,75 x 3,625 x (2,4)2 x 7,52 x 1,0 cm³
W = 117,763 cm³

Koreksi modulus :
W =117,763 cm³
Keterangan :
Ukuran pelat hadap = 50 x 11 mm
Ukuran pelat bilah = 100 x 11 mm
Ukuran pelat pengkat = 864 x 11 mm

Luas pelat hadap (f) = 5 cm x 1,1 cm = 5,5 cm2


Luas pelat bilah (fs) = 10 cm x 1,1 cm = 11cm2
Luas pelat pengikat (F) = 86,4 cm x 1,1 cm = 95 cm2

f 5 ,5
F
= 95 = 0,057
Dari diagram didapatkan w = 0.127
fS 11
F
= 95
= 0,115

Sehingga didapatkan W koreksi


W koreksi = w .F .h
= 0.127. 95 cm2 . 10 cm
= 120,701 cm3
W koreksi > W Perhitungan ( 5 ~ 10 )
120,701 cm3 > 117,763 cm³

KONTRUKSI MELINTANG 35
Ukuran profil direncanakan : T 100x 11 FP 50x 11

5. PERHITUNGAN BRACKET
Tebal bracket tidak boleh kurang dari :

t = c.

3 W
k1
+ tk (mm)

Panjang lengan bracket tidak boleh kurang dari

t = 46,2 .

3 W
k1
. √ k 2 . ct (mm)

ct =
√ t
ta
ta = Tebal bracket yang telah dihitung
c = 1,2 untuk bracket tanpa flange
= 0,95 untuk bracket dengan flange
W = modulus terkecil

KONTRUKSI MELINTANG 36
k1 = 1,0
k2 = 0,91
tmin = 5 + tk
= 5 + 1,5
= 6,5 ≈ 7 mm
lmin = 100 mm
tk = 1,5
a. Bracket untuk menguhubungkan main frame dengan plat alas dalam

1. Tebal bracket
Modulus yang dipakai : Wmain frame = 119,16 cm3

t = c.

3 W

k1
+ tk (mm)

t = 1 , 2.

3 119 ,16

1
+ 1,5
t = 7,40 Direncanakan ≈ 7
(mm)
(mm)
2. Panjang Lengan
l = 46,2 .

3 W

k1
. √ k 2 . ct (mm)

ct =
√t
ta
(t = t main frame = 7 mm)

=
√ 7
6.5
= 1,037
(mm)
(mm)
l = 46,2 .

3 119 ,16

1
l = 223,92 ≈ 230 mm
. √ 0 , 91 . 1,037 (mm)

KONTRUKSI MELINTANG 37
Ukuran Profil Main Frame : L 160 x 80 x 12

Bracket 190 x 190 x 7

b. Bracket untuk menguhubungkan main frame dengan deck beam


1. Tebal bracket
Modulus yang dipakai : Wdeckbeam = 35,00 cm3


t = c.
3 W

k1
+ tk (mm)

t=

t = 1 , 2.
3 35 , 00

1
+ 1,5
5,42 Direncanakan ≈ 5
(mm)
(mm)
KONTRUKSI MELINTANG 38
2. Panjang Lengan
l = 46,2 .

3 W

k1
. √ k 2 . ct (mm)

ct =
√ t
ta
(t = t deck beam = 7)

=
√ 5
6.5
=0,87
(mm)
(mm)
l = 46,2 .
√3 35 , 00

1
l = 125,38 ≈ 125 mm
. √ 0 , 91 . 0,87 (mm)

Ukuran Profil Main Frame : L 160 x 80 x 12

KONTRUKSI MELINTANG 39
Ukuran Profil Deck Beam : L 130 x 65 x 10

Bracket 160 x 160 x 7

KONTRUKSI MELINTANG 40
c. Bracket untuk menguhubungkan side deck girder dengan deck beam (S.D.GD 1)
1. Tebal bracket
Modulus yang dipakai : Wdeckbeam =35,00 cm3
t = c.

3 W

k1
+ tk (mm)

t = 1 , 2.

3 35 , 00
1
+ 1,5 (mm)

t= 5,42 Direncanakan ≈ 5 (mm)


2. Panjang Lengan
l = 46,2 .
3 W

k1 √
. √ k 2 . ct (mm)

ct =
√t
ta
(t = t deck beam = 7)

=
√5
6.5
= 0,87
(mm)
(mm)
l = 46,2 .
1
l = 125,35 ≈ 125 mm

3 35 , 00
. √ 0 , 91 . 0,87 (mm)

Ukuran Profil Side Deck Girder : T 160x 14 FP 210x 6,5

KONTRUKSI MELINTANG 41
Ukuran Profil Deck Beam : L 130 x 65 x 10

Bracket 140 x 100 x 7

d. Bracket untuk menguhubungkan centre deck girder dengan deck beam


1. Tebal bracket
Modulus yang dipakai : Wdeckbeam =35,00 cm3

KONTRUKSI MELINTANG 42
t = c.

3 W
k1
+ tk (mm)

t = 1 , 2.

3 35 , 00
1
+ 1,5 (mm)

t= 5,42 Direncanakan ≈ 5 (mm)


2. Panjang Lengan

l = 46,2 .

3 W
k1
. √ k 2 . ct (mm)

ct =
√ t
ta
(t = t deck beam = 7 mm )

=
√ 5
6.5
= 0,87
(mm)
(mm)
l = 46,2 .
1 √
35 , 00
3

l = 125,354≈ 125 mm
. √ 0 , 91 . 0,87 (mm)

Ukuran Profil Centre Deck Girder : T 160x 14 FP 210x 6,5

KONTRUKSI MELINTANG 43
Ukuran Profil Deck Beam : L 130 x 65 x 10

Bracket 140 x 100 x 7

e. Bracket untuk menguhubungkan side stringer dengan main frame


1.Tebal bracket
Modulus yang dipakai : Wmain frame = 119,16 cm3

t = c.
√ 3 W

k1
+ tk (mm)

t = 1 , 2.

KONTRUKSI MELINTANG
3 119 ,16

1
+ 1,5

44
(mm)
t = 7,40 Direncanakan ≈ 7 (mm)
2.Panjang Lengan
l = 46,2 .
√3 W

k1
. √ k 2 . ct (mm)

ct =
√ t
ta
(t = t main frame = 7 mm)

=
√ 7
6.5
= 1,037
(mm)
(mm)
l = 46,2 .
√3 119 ,16

1
l = 223,92 ≈ 224 mm
. √ 0 , 91 . 1,037 (mm)

Ukuran Profil Main Frame : L 160 x 80 x 12

KONTRUKSI MELINTANG 45
Ukuran Profil Side Stringer : T 280 x11, 130x 11

Bracket 190x 150 x 7

KONTRUKSI MELINTANG 46
KONTRUKSI MEMANJANG
PERHITUNGAN KONTRUKSI LAMBUNG
a. Pembujur sisi dipasang secara memanjang pada lambung kapal ,jarak antara pembujur
sisi diperhitungkan seperti jarak gading melintang . Modulus penampang pembujur sisi
tidak boleh kurang dari :

Dimana :

150
= 1

= 150

k = 0,91 ~ 1,0
m = k x n, n = 0,70 ( side long )
n = 0,55 ( inner side long )
a = jarak antara pembujur [m] = 0,63 m
= jarak antara Pelintang sisi
=4xa

KONTRUKSI MELINTANG 47
= 4 x 0,63
= 2,52 m

= P = beban sisi

P = Ps2 = 58,54 [ kN/m2]

83 ,3
W = 150 . 0,70 . 0,63 . (2,52)2 . 58,54

W = 91,043 cm2
b. SENTA SISI (SIDE STRINGER)
Senta sisi dipasang secara memanjang pada lambung kapal diantara alas ganda dan sisi
atas geladak, jumlah senta sisi tergantung dari ukuran tinggi kapal.
Modulus penampang senta sisi tidak boleh kurang dari :

W = 0,55 . e . l2. Ps . n. k cm3 (BKI Sec. 9)

Dimana: e = jarak pembebanan


= 0,5 . (H – hDB)
= 0,5 . (6,8 – 0,87)
= 2,965 m

l=4.a
= 4 . 0,6
= 2,4 m

KONTRUKSI MELINTANG 48
n=1
k = 1,0 ( faktor material baja )
P = Ps3 = 54,71 [ kN/m2]

W = 0,55 . e . l2. Ps . n. k cm3


W = 0,55 . 2,96 . (2,4)2 . 41,28 .1 . 1 cm3
W = 387,75 cm3
Koreksi modulus :
W = 583,77 cm3
Keterangan :
Ukuran pelat hadap = 130 x 11 mm
Ukuran pelat bilah = 280 x 11 mm
Ukuran pelat pengikat = 450 x 11 mm
Koreksi modulus :
Luas pelat hadap (f) = 10 x 1,1 cm = 11 cm2
Luas pelat bilah (fs) = 28 x 1,1 cm = 30,8 cm2
Luas pelat pengikat (F) = 45 x 1,1 cm = 49.5 cm2
Koreksi :
f 11
F
= 49.5
= 0,22
Dari diagram koordinasi didapatkan w = 0,42
f s 30 ,8
= = 0,62
F 49.5

Maka profil tersebut mempunyai modulus penampang.

KONTRUKSI MELINTANG 49
Wkoreksi = w .F . h cm3
= 0,42 . 49,5 cm2 . 28 cm
= 588,06 cm3
W koreksi > W Perhitungan( 5 ~ 10 )
588,06 cm3 > 582,12 cm3
Ukuran profil direncanakan : T 280 x 11 FP 100 x 11

KONTRUKSI MELINTANG 50
KONTRUKSI MELINTANG 51

Anda mungkin juga menyukai