Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA

SEJARAH PRAMUKA DUNIA Pendiri gerakan kepramukaan sedunia adalah Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Baden Powell lahir tanggal 22 februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan sangat banyak sekali dan menarik, sehingga pengalamannya ditulis dalam buku Aids To Scouting. Awal tahun 1908, baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul Scouting For Boys. Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, didiriknnya organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girls Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. Pada tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun . Tahun 1920 diselenggarakan Jambore dunia yang pertama di Olympia Hall, london. Beliau mengundang pramuka dari 27 negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia.

SEJARAH PRAMUKA INDONESIA Oleh pimpinan-pimpinan di dalam pergerakan nasional, gagasan badan Powell diambil alih, dan dibentuklah organisasi-oorganisasi kepanduan kader pergerakan Nasional. Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, diwaktu berkobarnya perang kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan yang berbentuk kesatuan, yaitu pandu Rakyat Indonesia. Menjelang tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah-pecah menjadi lebih dari 100organisasi kepaanduan, suatu keadaan yang terasa sangat lemah, meskipun sebagian daripada organisasi itu terhimpun di dalam tiga federasi organisasiorganisasi kepanduan putera dan federasi organisasi-organisasi kepanduan puteri. Keleemahan Gerakan Kepanduan Indonesia itu hendak dipergunakan oleh pihak komunis sebagai alasan untuk memaksa Gerakan kepanduan di Indonesia menjadi
Pendidikan Kepramukaan
Page 1

Gerakan pioner muda sebagaimana terdapat di negara-negara komunis. Akan tetapi, kekuatan pancasila di dalam PERKINDO menentang nya, dan dengan bantuan Perdana Menteri Juanda, maka perjuangan mereka menghasilkan putusan Presiden RI No.238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang berstatus nongovermental (nukan badan pemerintah), dan yang berbentuk kesatuan. Gerakan Pramuka diselenggarakan dengan aturan jalan demokrasi, dimana pengurus-pengurusnya di pilih di dalam musyawarah. Berdasarkan pekembangannya, Gerakan Pramuka ternyata jauh lebih kuat orgsnidsdinya, dan ternyata memperleh tanggapan yang luas dari masyarakat, sehingga dalam waktu yang singkat organisasinya telah berkembang dari kota-kota sampai kampung-kampung dan desa-desa dengan jumlah anggta yang meningkat. Kemajuan pesat ini adalah juga berkat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan oleh Gerakan Pramuka pada tiap tingkat, dari Nasional sampai tingkat gugus depan.

Pendidikan Kepramukaan

Page 2

PRINSIP-PRINSIP DASAR METODIK PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN


Prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan merupakan ciri yang khas yang membedakan organisasi Gerakan Pendidikan Kepramukaan dari organisasi gerakan lainnya. Prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang diciptakan oleh Baden powell, yang kemudian diterapkan dalam anggaran dasar kepramukaan sedunia adalah: a. b. c. d. e. f. g. Kewajiban terhadap Tuhan dan Agama Setia kepada Negara Keyakinan akan persahabatan dan persaudaraan sedunia Pengabdian pada sesamanya Satya dan Dharma Pramuka Kesukarelaan Non-plitik

Metode latihan yang unik bagi anak remaja dan pemuda dalam bentuk kegiatan prigresif dan diarahkan untuk menyiapkan mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab dan atas dasar : a. Sistem Beregu b. Sistem Tanda Kecakapan c. Kegiatan di alam terbuka A. Prinsip-prinsip Dasar Metodik kepramukaan Prinsip-prinsip dasar Metodik Kepramukaan adalah landasan pelaksanaan semua kegiatan kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam rangka usaha, mencapai pasaran dan tujuan gerakan pramuka. Untuk dapat memahami dan menghayati prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang diterapkan dalan gerakan pramuka, dapatlah diperhatikan kutipan berikut : 1) Gerakan Pramuka bertujuan untuk mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan , kepentingan dan perkembangan Bangsa dan Masyarakat Indonesia.
Pendidikan Kepramukaan

Page 3

2) Usaha-usaha untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka itu harus menuju pengembangan dan pembinaan watak, mental jasmani dan rohani, bakat pengetahuan dan kecakapan pramuka melalui kegiatan-kegiatan yang dijalankan sebanyak mungkin dengan praktik dan secara praktis. B. Prinsip-prinsip Dasar Metodik Pendidikan kepramukaan Sebagai Landasan Cita Prinsip-prinsip dasar metdik pendidikan kepramukaan selain sebagai dassar pelaksanaan semua kegiatan kepramukaan, maka sesuai dengan kepentingan nasional bangsa Indnesia, dijabarkan landasan cita sebagai berikut : 1) Kesukaan dan kerelaan anak remaja pemuda untuk ikut serta dalaam Gerakan Pramuka sebagai Pramuka Indonesia yang hidup dan berpedoman pada pancasila. 2) Kode kehormatan dalam bentuk janji dan ketentuan-ketentun moral. 3) Sistem tanda kecakapan sebagai penarik agar mereka berswakarya memperluas kesadaran dan pendangan mereka. 4) Sistem satuan-satuan terpisah antara anggota putera-puteri dan anggota putra dalam susunan kerukunan dan gotong-royong. C. Prinsip Kesukarelaan Prinsip kesukarelaan adalah satu dari prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga Gerakan Pramuka. Kesukarelaan merupakan sikap atau peerbuatan yang bukan karena paksa atau tekanan-tekanan dan dilandaskan sifat-sifat ketulusan hati, tanpa pamrih, mengutamakan kewajiban daripada pengabdian, dan bertanggungjawab. Diterapkannya prinsip kesukarelaan dalam proses pendidikan kepramukaan karena merupakan prinsp-prinsip dasar metdik pendidikan kepramukaan yang diterapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Kesukarelaan harus menjadi dasar seseorang untuk menjadi gerakan baru pramuka. Maka atas dasar kesukarelaannya itu ia menaati Anggota Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Atas dasar kesukarelaan itu ia ikut berpartisifasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka. Maksud diterapkannya prinsip kesukartelaan adalah untuk melaksanankan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Sedangkan tujuan prinsip kesukarelaan adalah agar pendidikan kepramukaan itu masuk pada
Pendidikan Kepramukaan
Page 4

setiap peserta didik, sehingga menjadi pengabdi masyarakat yang tulus hati, tanpa pamrih, bertanggungjawab, dan mengutamakan kewajiban daripada hak. D. Prinsip Kode Kehormatan Prinsip Kode Kehormatan adalah salah satu dari prinsip dalam metodik pendidikan kepramukaan menurut ketentuan anggaran dasar kepramukaan dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka. Sedangkan Kode Kehormatan adalah suatu mnorma0ukuran kesadaran mengenai akhlak budi dan perbuatan baik, yang tersimpan dalam hati seseorang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya. Kode Kehormatan merupakan cara untuk membangun dan memnbina budi yang luhur. Kode kehormatan mengandung 4 pokok, yaitu isi, kesaksian, segi sosial,dan pertanggung jawaban. Diterapkan prinsip kode kehormatan dalam proses pendidikan kepramukaan karena merupakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang diterapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tngga Gerakan Pramuka adalah landasan hukum organisasi gerakan pramuka, oleh karena itu wajib dilaksanakan dan ditaati oleh setiap anggota Gerakan Pramuka. Penerapan prinsip kode kehormatan harus dirasakan oleh setiap pramuka bahwa ia menerima kode kehormatan itu sebagai suatu tanggung jawab yang berat, tetapi terhormat. Karena itu, proses kegiatan penerimaan itu harus dinyatakan dihadapan seksi dalam suasana penuh kehormatan. dalam penerapan prinsip kode kehormatan, maka pembina pramuka harus mampu memberikan pengertian kepada peserta didik bahwa kode kehormatan itu merupakan tali pengikat persatuan atau api pelebur percobaan menjadi kesatuan daripada orang-orang yang se-kode kehormatan. E. Sistem Tanda Kecakapan Sistem tanda kecakapan merupakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, oleh karena itu harus dilaksanakan dalam proses pendidikan kepramukaan. Tanda-tanda kecakapan diberikan kepada peserta didik setelah yang bersangkutan melakukan suatu usaha untuk memperoleh kecakapan tanda kecakapan itu. Dalam pelaksanaan sistem tanda kecakapan terdapat unsur inisiatif peserta didik dan unsur belajar sendiri. Dalam penerapan sistem tanda kecakapan, pembina pramuka harus berusaha memberi motivasi, membantu peserta didik menggunakan fasilitas yang diperlukan
Pendidikan Kepramukaan
Page 5

dalam rangka usaha memperoleh tanda kecakapan, supaya peserta didik timbul minatnya untuk berusaha memperleh tanda kecakapan.

F. Sistem Beregu Sistem beregu hakekatnya adalah menempatkan anak-anak pemuda-pemuda dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 5-6 orang. Sistem beregu adalah proses pendidikan kepramukaan dalam rangka wisata mencapai tujuan gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka adalah gerakan anak-anak dan pemuda-pemuda yang dipimpin anan dan pemuda itu sendiri, dengan bimbingan dan tanggungjawab oleh orang dewasa. Sistem ini harus dilaksanakan dalam Gerakan Pramuka supaya peserta didik memperoleh kesempatan untuk belajar memimpin dan belajar dipimpin.dengan sistem ini, tugas pembina pramuka menjadi ringan. Para pramuka dapat bergerak dengan praktis, efesien dan efektif. Pelaksanaan sistem beregu adalah dengan cara pengelompokkan peserta didik dalam satuan-satuan kecil yang meliputi pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak, dan pramuka pendega. Dalam melaksanakan sistem beregu, pembina pramuka harus berusaha untuk menyerahkan sebanyak mungkin kepada peserta didik, dan untuk dapat sebanyak mungkin berdiri dibelakang layar. Penerapan sistem ini harus disertai dengan sistem among, dimana pembina bersikap didepan memberi teladan ditengah membangun kemauan, dan dibelakang memberi kekuatan. Maksud sistem beregu adalah memberikan kesempatan kepada para pramuka untuk belajar mengelola satuan pramuka dan kegiatannya. Sedangkan tujuannya adalah untuk melaksanakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, membina dan mengembangkan moral pancasila, membina dan mengembangkan ras atanggung jawab, membina dan mengembangkan kemampuan mengelola, dan lain-lain. G. Sistem Satuan Terpisah Sistem satuan terpisah adalah memisahkan antara satuan pramuka putera dan puteri, dan satuan pramuka putera dibina oleh pembina pria dan satuan pramuka puteri dibina oleh pembina wanita. Diterapkannya sistem satuan terpisah karena merupakan ketentuan prinsipprinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang diterapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Oleh karena itu wajib dilaksanakan dan ditaati oleh anggota kepramukaan.
Pendidikan Kepramukaan
Page 6

Penyelenggaraan kegiatan kepramukaan dilaksanakan secara terpisah antara putera dan puteri. Maksud penerapan sistem satuan terpisah adalah untuk melaksanakan prinsipprinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Sedangkan tujuan distem satuan terpisah yaitu agar proses pendidikan kepramukaan untuk masing-masing jenis peserta didik lebih inisiatif dan lebih efektif.

PRINSIP PENYESUAIAN DENGAN PERKEMBANGAN ROHANI DAN JASMANI

Gerakan Pramuka menggunakan prinsip penyesuaian dengan perkembangan rohani dan pertumbuhan jasmani anak. Maksud dari penggunaan dengan prinsip penyesuaian dengan perkembangan rohani dan pertumbuhan jasmani adalah agar prses pendidikan kepramukaan dapat mengenai sasarannya dengan pasti dan tepat pada tiap peserta didik. Pendidikan kepramukaan tidak akan baik hasilnya jika diselenggarakan secara massal. Pengelompokkan peeserta didik dengan satuan-satuan kecil dimaksudkan untuk memudahkan pembina mengamati masing-masing peserta didiknya. Untuk memudahkan pelaksanaan prinsip penyesuaian dengan perkembangan rohani dan pertumbuhan jasmani maka peserta didik digolongkan menjadi pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak, dan pramuka pandaga.

Pendidikan Kepramukaan

Page 7

Anda mungkin juga menyukai