PERUSAHAAN DAN
PENGUSAHA
Oleh :
Dr. H. Muhammad Nurohim, S. H., M. H., M. Kn., CRA., CLA.
A. PENGERTIAN
PERUSAHAAN
Perusahaan adalah suatu pengertian ekonomis yang banyak dipakai dalam
KUHD. Seseorang yang mempunyai sebuah perusahaan disebut pengusaha.
Beberapa pengertian perusahaan menurut para ahli :
1. Molengraaff Mengemukakan bahwa baru dikatakan perusahaan jika secara
terus menerus bertindak keluar untuk memperoleh keuntungan dengan
menggunakan atau menyerahkan barang-barang atau mengadakan perjanjian
perdagangan.
2. Polak Menambahkan dalam perusahaan menurut Molengraaff dengan
keharusan melakukan pembukaan.
Jadi dari definisi Molengraaff dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
perusahaan harus memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. Terus menerus atau tidak terputus-putus;
b. Secara terang terangan;
c. Dalam kualitas tertentu;
d. Menyerahkan barang-barang;
e. Mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan;
f. Bermaksud memperoleh laba.
Jadi jelaslah bahwa seseorang baru dapat dikatakan menjalankan suatu
perusahaan apabila ia dengan teratur dan terang-terangan bertindak keluar dalam
pekerjaan tertentu untuk memperoleh keuntungan dengan suatu cara dimana ia
lebih banyak mempergunakan modal dari mempergunakan tenaganya sendiri.
Kewajiban pengusaha di bidang pembukuan dalam Pasal 6 KUHD, yakni
sebagai berikut :
a. Kewajiban pemegang buku bagi setiap orang, yang menjalankan perusahaan,
yakni membuat catatan mengenai keadaan kekayaan serta segala sesuatu
yang berhubungan dengan perusahaannya.
b. Setiap tahun ia harus membuat suatu neraca mengenai perusahaannya.
c. Menyimpan segala surat/telegram yang diterimanya serta tembusan dari
surat-surat yang dikirimnya selama 10 tahun.
Dalam KUHD sebenarnya perkataan pembukuan tidak dipergunakan, melainkan
dipakai istilah catatan-catatan. Bentuk catatan-catatan itu adalah bebas, jelasnya
bagaimana cara pembukuan itu tergantung pada pengusaha itu sendiri.
Selain membuat pembukuan, seorang pengusaha diwajibkan juga membuat
neraca, KUHD sendiri pun tidak menjelaskan tentang syarat-syarat bentuk
neraca dan pos—pos yang harus dimasukan dalam neraca itu. Bagaimana cara
pembuatannya diserahkan kepada pengusaha itu sendiri, dengan keterangan
bahwa :
a. Neraca itu harus sudah siap dalam enam bulan pertama dari tiap-tiap tahun
pembukuan.
b. Neraca harus ditandatangani sendiri.
Meskipun tujuan diadakan pembukuan agar pihak ketiga dapat mengetahui hak
dan kewajiban si pengusaha, namun tidaklah setiap orang diperbolehkan
mengetahui hak dan kewajiban si pengusaha, namun tidaklah setiap orang
diperolehkan memeriksa pembukuan dari suatu perusahaan, sebab dalam
pembukuan berlaku asas kerahasiaan.
Kata perusahaan di dalam bahasa Indonesia mepunyai pengertian yaitu :
1. Onderneming yang berarti satu bentuk hukum (rechtsvorm) dari suatu
perusahaan seperti PT, Firma, Persekutuan Komanditer atau CV.
Onderneming yang dimaksudkan adalah menunjuk pada bentuk hukumnya
dan ini dapat berbentuk dua macam, yaitu:
a.Badan hukum, dan
b.Bukan badan hukum.
Unsur – Unsur Perusahaan Menurut Basu Swasta Dan Ibnu Sukotjo (1998:12)
Ada 5 (lima) unsur yang penting yaitu, Organisasi, Produksi, Sumber Ekonomi, Kebutuhan, dan
Cara yang menguntungkan.
3. FUNGSI PERUSAHAAN
a. Pemasaran
Pemasaran adalah seluruh sistem kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun
pembeli potensial.
b. Pembelanjaan
Pembelajaan adalah usaha yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan harus
mengorganisir untuk mendapatkan dana.
c. Personalia
Untuk dapat mencapai tujuan suatu organisasi diperlukan fungsi-fungsi yang
dilaksanakan oleh personalia yang diberi wewenang dan tanggung jawab serta
diminta pertanggungjawaban.