Anda di halaman 1dari 30

BAB III

PERUSAHAAN DAN
PENGUSAHA
Oleh :
Dr. H. Muhammad Nurohim, S. H., M. H., M. Kn., CRA., CLA.
A. PENGERTIAN
PERUSAHAAN
Perusahaan adalah suatu pengertian ekonomis yang banyak dipakai dalam
KUHD. Seseorang yang mempunyai sebuah perusahaan disebut pengusaha.
Beberapa pengertian perusahaan menurut para ahli :
1. Molengraaff Mengemukakan bahwa baru dikatakan perusahaan jika secara
terus menerus bertindak keluar untuk memperoleh keuntungan dengan
menggunakan atau menyerahkan barang-barang atau mengadakan perjanjian
perdagangan.
2. Polak Menambahkan dalam perusahaan menurut Molengraaff dengan
keharusan melakukan pembukaan.
Jadi dari definisi Molengraaff dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
perusahaan harus memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. Terus menerus atau tidak terputus-putus;
b. Secara terang terangan;
c. Dalam kualitas tertentu;
d. Menyerahkan barang-barang;
e. Mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan;
f. Bermaksud memperoleh laba.
Jadi jelaslah bahwa seseorang baru dapat dikatakan menjalankan suatu
perusahaan apabila ia dengan teratur dan terang-terangan bertindak keluar dalam
pekerjaan tertentu untuk memperoleh keuntungan dengan suatu cara dimana ia
lebih banyak mempergunakan modal dari mempergunakan tenaganya sendiri.
Kewajiban pengusaha di bidang pembukuan dalam Pasal 6 KUHD, yakni
sebagai berikut :
a. Kewajiban pemegang buku bagi setiap orang, yang menjalankan perusahaan,
yakni membuat catatan mengenai keadaan kekayaan serta segala sesuatu
yang berhubungan dengan perusahaannya.
b. Setiap tahun ia harus membuat suatu neraca mengenai perusahaannya.
c. Menyimpan segala surat/telegram yang diterimanya serta tembusan dari
surat-surat yang dikirimnya selama 10 tahun.
Dalam KUHD sebenarnya perkataan pembukuan tidak dipergunakan, melainkan
dipakai istilah catatan-catatan. Bentuk catatan-catatan itu adalah bebas, jelasnya
bagaimana cara pembukuan itu tergantung pada pengusaha itu sendiri.
Selain membuat pembukuan, seorang pengusaha diwajibkan juga membuat
neraca, KUHD sendiri pun tidak menjelaskan tentang syarat-syarat bentuk
neraca dan pos—pos yang harus dimasukan dalam neraca itu. Bagaimana cara
pembuatannya diserahkan kepada pengusaha itu sendiri, dengan keterangan
bahwa :
a. Neraca itu harus sudah siap dalam enam bulan pertama dari tiap-tiap tahun
pembukuan.
b. Neraca harus ditandatangani sendiri.
Meskipun tujuan diadakan pembukuan agar pihak ketiga dapat mengetahui hak
dan kewajiban si pengusaha, namun tidaklah setiap orang diperbolehkan
mengetahui hak dan kewajiban si pengusaha, namun tidaklah setiap orang
diperolehkan memeriksa pembukuan dari suatu perusahaan, sebab dalam
pembukuan berlaku asas kerahasiaan.
 Kata perusahaan di dalam bahasa Indonesia mepunyai pengertian yaitu :
1. Onderneming yang berarti satu bentuk hukum (rechtsvorm) dari suatu
perusahaan seperti PT, Firma, Persekutuan Komanditer atau CV.
Onderneming yang dimaksudkan adalah menunjuk pada bentuk hukumnya
dan ini dapat berbentuk dua macam, yaitu:
a.Badan hukum, dan
b.Bukan badan hukum.

Dari ketentuan tersebut, Onderneming mengandung unsur-unsur :


c.Adanya suatu persekutuan;
d.Suatu ikatan organisatoris yang berdiri sendiri;
e.Melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh perjanjian kerja.
2. Bedrijf berarti kesatuan teknik untuk produksi seperti Huisviljt atau Home
industry/ Industri rumah tangga, Nijverhied atau kerajinan suatu keterampilan
khusus , Fariek (pabrik).
Perushaan dagang adalah satu bentuk dagang perseorangan, sedangkan
perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dilakukan oleh satu orang
pengusaha.
Pengertian perusahaan menurut Pasal 1 huruf b UU No.3 Tahun 1982, tentang
wajib daftar perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat terus-menerus yang didirikan serta berkedudukan dalam
wilayah negara RI dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Unsur pokok dari pengertian di atas adalah sebagai berikut:
a. Bentuk usaha yang berupa organisasi atau badan usaha yang didirikan dan
berkedudukan dalam wilayah Indonesia.
b. Jenis usaha yang berupa kegiatan dalam bidang perekonomian dan
perindustrian, perdagangan, jasa yang dijalankan oleh badan hukum secara
terus menerus.
Pengerian perusahaan menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun 1997 tentang
Dokumen perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang dilakukan dengan kegiatan tetap
dan terus-menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba baik
diselenggarakan oleh perseorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum
dan atau bukan berbadan hukum yang didirikan atau berkedudukan dalam wilayah
negara RI.
Berkaitan dengan definisi perusahaan tersebut, maka pembagian perusahaan, yaitu
ebagai berikut :
1. Perusahaan swasta, yaitu perusahaan yang modal seluruhnya dimiliki oleh swasta
dan tidak ada campur tangan pemerintah. Perusahaan swasta tersebut mempunyai
tiga macam bentuk, yaitu :
a. Perusahaan swasta nasional : yaitu perusahaan swasta yang dimiliki oleh warga
negara Indonesia;
b. Perusahaan swasta asing, yaitu perusahaan swasta milik warga negara asing;
c. Perusahaan swasta campuran, yaitu perusahaan swasta milik warga negara
Indonesia dan negara asing, bisa termasuk dalam cabang perusahaan.
2. Perusahaan Negara, yaitu perusahaan yang modal seluruhnya dimiliki oleh
negara Indonesia, jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan negara berdasarkan IBW
Perusahaan yang mendapat pinjaman uang dengan bunga dari pemerintah
dengan keuangan otomon.
b. Perusahaan negara berdasarkan ICW
Perusahaan negara yang tidak memiliki keuangan otonom dimana keuangannya
menjadi bagian dari keuangan negara pada umumnya.
c. Perusahaan negara berdasarkan Undang-Undang No. 19 Prp Tahun 1960
perusahaan negara yang modal seluruhnya merupakan kekayaan negara RI.
Contoh : Perum Pegadaian negara.
d. Perusahaan negara berdasarkan Undang-Undang nasional perusahaan
Belanda, Yaitu Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 (LN 1958-162).
1. BENTUK PERUSAHAAN
Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1969 (LN 1969-40) TENTANG PENETAPAN pRP No. 1
Tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara, erusahaan negara dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu
:
1. PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN)
Perusahaan negara yang didirikan dan diatur menurut ketentuan-ketentuan dalam IBW (Staatsblad
1927-419)
2. PERUSAHAAN UMUM (PERUM)
Perusahaan yang didirikan dan diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang
No.19 Prp Tahun 1960 (LN 1960-59)
3. PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
Perusahaan negara dalam bentuk PT yang didirikan dan diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan
dalam KUHD Pasal 36 sampai dengan 56 dan PP No. 12 Tahun 1969 (LN 1969-21) tentang
Perusahaan Perseroan (Persero).
2. UNSUR – UNSUR PERUSAHAAN
SECARA UMUM
1. BADAN HUKUM
Badan hukumnya berbentuk badan hukum tertentu, seperti perusahaan dagang
(PD), Firma Persekutuan komanditer, perseroan terbatas, perusahaan umum,
perusahaan perseorangan, dan koperasi. Hal ini dapat diketahui akta pendirian
perusahaan yang dibuat di depan notaris, kecuali koperasi yang dibuat oleh para
pendiri dan disahkan pejabat koperasi
2. BERGERAK DALAM BIDANG PEREKONOMIAN
Yakni dalam bidang perindustrian, perdagangan, dan jasa yang dapat dirinci sebagai berikut :
Perindustrian, meliputi eksplorasi dan pengeboran minyak, penangkapan ikan, usaha
perkayuan, barang kerajinan, makanan dalam kaleng, obat-obatan, kendaraan bermotor,
rekaman dan perfilman, percetakan, dan penerbitan.
Perdagangan, meliputi kegiatan jual beli, ekspor impor, bursa efek, restoran, toko, swalayan,
valuta asing, dan sewa-menyewa.
Jasa, meliputi transportasi, perbankan, bengkel, jahit busana, konsultasi, dan kecantikan.
3. BERLANGSUNG TERUS-MENERUS
Sebagai mata pencaharian, tidak insidental, dan bukan pekerjaan sambilan.
4. BERSIFAT TETAP
Tidak pernah berubah atau berganti dalam waktu singkat melainkan memerlukan waktu yang
lama.
5. BERSIFAT TERBUKA TERANG-TERANGAN
Diketahui oleh umum, bebas berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh
pemerintah berdasrkan Undang-Undang.
6. BERTUJUAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN ATAU LABA
Nilai lebih atau hasil menjadi tujuan yang utama
7. ADANYA PEMBUKAAN
Catatan mengenai hak dan kewajiban berkaitan dengan kegiatan perusahaan seperti neraca
tahunan, perhitungan laba rugi, rekening, jurnal, dan transaksi harian.
9. ADA AKTA ATAU IZIN USAHA
Undang-Undang wajib daftar perusahaan dan Pemda untuk pedagang biasa
10. HARUS ADA BURUH
Adanya pekerja dan pengusaha yang akan menjalankan perusahaan

Unsur – Unsur Perusahaan Menurut Basu Swasta Dan Ibnu Sukotjo (1998:12)
Ada 5 (lima) unsur yang penting yaitu, Organisasi, Produksi, Sumber Ekonomi, Kebutuhan, dan
Cara yang menguntungkan.
3. FUNGSI PERUSAHAAN
a. Pemasaran
Pemasaran adalah seluruh sistem kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun
pembeli potensial.
b. Pembelanjaan
Pembelajaan adalah usaha yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan harus
mengorganisir untuk mendapatkan dana.
c. Personalia
Untuk dapat mencapai tujuan suatu organisasi diperlukan fungsi-fungsi yang
dilaksanakan oleh personalia yang diberi wewenang dan tanggung jawab serta
diminta pertanggungjawaban.

d. Produksi dan Produktivitas


Produksi adalah perubahan bahan-bahan dari berbagai sumber menjadi hasil
yang diinginkan oleh konsumen, hasil ini dapat berupa barang dan jasa.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara
hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga
kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai untuk memperoleh
hasil tersebut.
4. SEGI HUKUM PERUSAHAAN
Dengan berkembangnya dunia perdagangan atau perniagaan mengakibatkan
berkembangnya pula Hukum Dagang khususnya yang mengatur tentang
perusahaan, dimana kemudian muncul apa yang dinamakan Hukum Perusahaan.
Ruang lingkup dari Hukum Perusahaan ini ada pada lapangan Hukum
Perdata (khususnya Hukum Perusahaan) dan sebagian ada pada Hukum
Administrasi Negara yang tercermin pada peraturan perundang-undangan dan
tata perniagaannya, termasuk di dalam lapangan Hukum Perdata khususnya
bidang Hukum Harta Kekayaan yang mana di dalamnya terletak Hukum
Dagang.
Apabila dilihat dari kegiatan ekonomi pada umumnya, maka Hukum Perusahaan
ini termasuk di dalam Hukum Ekonomi.
Dengan demikian kedudukan Hukum Perusahaan terletak pada Hukum Dagang
(termasuk Hukum Perdata) sekaligus juga terletak pada Hukum Administrasi
Negara dan Hukum Ekonomi, atau dengan kata lain Hukum Perusahaan terletak
pada Hukum Privat sekaligus pada Hukum Publik.
Hukum perusahaan berwujud norma, hukum yang berwujud norma jumlahnya
banyak dan pengelompokan.
5. HUKUM DAGANG
TERLETAK PADA HUKUM
PRIKATAN
Perikatan adalah hubungan hukum, dan hubungan hukum adalah salah satu
akibat hukum, akibat hukum timbul karena adanya kenyataan hukum yang
terdiri atas :
a. Tindakan manusia;
b. Kenyataan perdata.
Adapun hukum perikatan adalah hukum yang mengatur akibat hukum yang
dinamakan perikatan, yaitu suatu hubungan hukum (yang terletak dalam bidang
hukum kekayaan) antara dua pihak yang berdiri sendiri yang mengakibatkan
pihak yang satu berhak atas satu prestasi terhadap pihak lainnya dan prestasi
tersebut menjadi kewajiban pihak terakhir terhadap pihak pertama
Kedudukan hukum persahaan adalah terletak pada hukum dagang termasuk
hukum perdata sekaligus juga terletak pada hukum administrasi negara dan
hukum ekonomi sehingga perusahaan mempunyai tiga aspek yaitu, ekonomi
perusahaan, hukum dagang perdata, hukum administrasi negara.
Peraturan perusahaan adalah suatu peraturan yang dibuat oleh pengusaha secara
tertulis yang memuat ketentuan tentang syarat-syaratkerja serta tata tertib.
Bentuk-bentuk perusahaan yang diatur dalam KUH Perdata atau KUHD adalah
perkumpulan yang mempunyai unsur-unsur antara lain :
a. Kepentingan bersama;
b. Kehendak bersama;
c. Tujuan bersama;
d. Kerja sama.
ATURAN–ATURAN YANG MENGATUR
TENTANG HUKUM DAGANG
a. Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam pasal 36-56 KUHD;
b. Koperasi diataur dalam UU No. 12 Tahun 1967 yang telah disempurnakan menjadi UU No. 25
Tahun 1992;
c. Perkumpulan saling menanggung diatur dalam pasal 286-308 KUHD;
d. Persekutuan perdata diatur dalam Pasal 1618-1682 KUH Perdata;
e. Persekutuan dengan Firma Pasal 1618-1652 KUH Perdata dan Pasal 19-35 KUHD;
f. Persekutuan Komanditer diatur dalam pasal 1618-1652 KUH Perdata dan pasal 19-21 KUHD
Adapun yang diatur di luar KUHD dan KUH Perdata adalah :
g. Perusahaan negara sebelum tahun 1960
h. Perusahaan negara menurut UU No. 19 Prp 1969
i. Perusahaan negara menurut UU No. 9 Tahun 1969
j. Perusahaan daerah menurut UU No. 5 Tahun 1962
6. HUBUNGAN ANTARA HARTA KEKAYAAN
PERUSAHAAN DAN HARTA KEKAYAAN
PRIBADI
Banyak orang berpendapat bahwa harta kekayaan perusahaan harus dipisahkan dengan harta
kekayaan pribadi. Pendapat ini tidak dibenarkan oleh Polak dan Molengraaff, sebab :
a. Pasal 1131 KUH Perdata menetapkan bahwa seluruh harta kekayaan debitur yang tetap
maupun tidak tetap baik yang telah ada maupun akan diperolehnya merupakan jaminan bagi
seluruh perikatan-perikatan pribadinya.
b. Pasal 1132 KUH Perdata menetapkan bahwa harta kekayaan merupakan jaminan bagi
semua kreditornya.
c. Pasal 6 KUHD mewajibkan setiap orang yang menjalankan perusahaan membuat
pembukuan, yaitu pencatatan mengenai harta kekayaan pribadinya maupun harta kekayaan
perusahaannya, sedemikian rupa hingga setiap saat dapat diketahui hak dan kewajiban
pengusaha tersebut.
d. Pasal 19 Peraturan Kepailitan Staatsblad Tahun 1905 No. 217 menetapkan bahwa kepailitan
tidak hanya mengenai seluruh harta kekayaan debitur pada saat dinyatakan pailit, tetapi juga
mengenai harta kekayaan yang didapat selama kepailitan berjalan.
e. Pasal 18 KUHD menetapkan bahwa setiap sekutu dari persekutuan fima bertanggung jawab
secara pribadi untuk seluruh perikatan dan persekutuan firma itu
7. PENDAFTARAN PERUSAHAAN
Suatu perusahaan harus mempunyai objek perdagangan diamping itu perlu
didaftarkan. Dalam hal perusahaan milik perorangan perlu dicatat nama, tempat
tinggal, kebangsaan dari pemiliknya serta nama perusahaan, tempat kedudukan
perusahaan, tanda-tanda pemilik, paraf, dan lain sebagainya.
Daftar perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan berdasarkan
ketentuan Undang-undang atau peraturan pelaksanaannya dan memuat hal-hal
yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang
berwenang di kantor pendaftaran perusahaan.
Hal-hal yang wajib didaftarkan tergantung pada bentuk perusahaan. Perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas berbeda dengan apa yang wajib didaftarkan bagi perusahaan dengan bentuk
koperasi. Perbedaan ini terbawa oleh perbedaan bentuk perusahaan.
1. Umum
a. Nama perusahaan;
b. Merek perusaaan;
c. Tanggal pendirian perseroan;
d. Jangka waktu berdirinya perseroan;
e. Kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha perseroan;
f. Izin-izin usaha yang dimiliki;
g. Alamat perusahaan pada waktu didirikan dan perubahan-perubahan selanjutnya
h. Alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu, agen, serta perwakilan perseroan;
2. Mengenai Pengurus dan Komisaris
a. Nama lengkap dengan alias-aliasnya;
b. Nomor dan tanggal tanda bukti diri;
c. Alamat tempat tinggal yang tetap;
d. Alamat tempat tinggal yang tetap, apabila tidak bertempat tinggal di wilayah RI;
e. Tempat dan tanggal lahir;
f. Negara tempat lahir, bila dilahirkan di luar wilayah RI;
g. Kewarganegaraan pada saat pendaftaran;
h. Tanda tangan;
i. Tanggal mulai menduduki jabatan
3. Kegiatan Usaha Lain-lain oleh setiap Pengurus dan Komisaris
a. Modal dasar;
b. Banyaknya dan nilai nominal masing-masing saham;
c. Besarnya modal yang ditempatkan;
d. Besarnya modal yang disetor;
e. Tanggal dimulainya kegiatan usaha;
f. Tanggal dan nomor pengesahan badan hukum;
g. Tanggal pengajuan permintaan pendaftaran;
4. Mengenai Setiap Pemegang Saham
a. Nama lengkap dengan alias-aliasnya;
b. Nomor dan tanggal tanda bukti diri;
c. Alamat tempat tinggal yang tetap;
d. Alamat tempat tinggal yang tetap, apabila tidak bertempat tinggal di wilayah RI;
e. Tempat dan tanggal lahir;
f. Negara tempat lahir, bila dilahirkan di luar wilayah RI;
g. Kewarganegaraan;
h. Jumlah saham yang dimiliki;
i. Jumlah uang yang disetorkan atas setiap saham;
8. BURSA DAN BURSA
PERDAGANGAN
Bursa adalah tempat bertemu atau berkumpul para pedagang, makelar,
komisioner, bankir, dan orang-orang lain yanga ada hubungannya dengan dunia
perdagangan untuk mementukan harga barang-barang tertentu tanpa
menyediakan barang-barang tersebut.barang-barang yang diperjualbelikan
adalah barang-barang yang selain dalam partai besar, juga kualitasnya sudah
distandarkan dengan keterangan bahwa dengan adanya barang-barang tersebut
dapat dipastkian. Selain itu barang harus bersifat fungsional, dalam arti dapat
ditukar atau diganti dengan barang lain yang kualitasnya sama. Bursa tersebut
diadakan dengan kekuasaan pemerintah setempat dan diadakan di gedung yang
khusus disediakan.
Menurut KUH Dagang pengertian bursa perdagangan adalah tempat
berkumpulnya para pedagang, juragan kapal, makelar, kasir, dan orang-orang
lain yang melakukan perdagangan (Pasal 59 KUH Dagang). Disimpulkan bahwa
yang dilakukan dalam bursa adalah penentuan kurs wasel, harga-harga valuta
asing, asuransi, biaya angkutan di laut/daratan, obligasi luar dan dalam negeri,
dana-dana dan surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan kurs. Kurs-kurs
tersebut disusun dan diumumkan menurut peraturan dan kebiasaan setempat
(pasal 60 KUHD).
Jam pembicaraan dan penutupan bursa serta semua hal yang bersangkutan
dengan ketertiban dalam bursa ditetapkan dalam peraturan khusus (pasal 61
KUHD). Di Indonesia bursa perdagangan masih dalam taraf perkembangan dan
kini baru ditentukan kurs-kurs valuta asing.
B. PENGERTIAN PENGUSAHA
Pengusaha adalah orang yang mejalankan perusahaan perdagangan atau orang yang
memberikankuasa perusahaannya kepada orang lain. Apabila seseorang melekukan atau
meyuruh melakukan suatu perusahaan disebut pengusaha, ia dapat melakukan perusahaan itu
sendiri.
Selain pengusaha ada juga istilah pembantu pengusaha. Pembantu pengusaha adalah orang yang
belkerja untuk membantu pengusaha dalam menjalankan perusahaannya
Adapun pembantu perusahaan ada dua jenis yaitu :
a. Pembatu dalam perusahaan, contoh : pelayan toko, pekerja keliling, pengurus filial,
pemegang prokurasi, pimpinan perusahaan
b. B. Pembantu diluar pengusaha, contoh : Agen perusahaan, Pengacara/legal, Notaris,
Makelar, Komisioner

Anda mungkin juga menyukai