Anda di halaman 1dari 10

“HUKUM PERUSAHAAN”

Kelompok (4)
•Duta Fahrezy A.M (2002010033)
•Leni Agustin (2002010080)
•Renanda Fajri Ajati (2002010276)
•Uung Priagung (1502010263)
Latar Belakang
Hukum Perusahaan
Hukum perusahaan sebagai bagian dalam hukum bisnis semakin terasa dibutuhkan lebih-lebih
pada awal abad 21, dengan prediksi bisnis internasional yang tidak terelakkan lagi, dimana
Indonesia berada di tengah dan dalam kancah perdagangan bebas, dengan segala konsekuensinya
termasuk tuntutan daya saing yang semakin berat.

Bentuk-bentuk badan hukum yang dikenal dalam sistim hukum dagang


Indonesia adalah Perseroan Firma (Fa), Perseroan Komanditer (CV), dan
Perseroan Terbatas (PT). Bentuk ini diatur dalam Buku Kesatu Bab III
Bagian I Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

Jumlah dari perseroan terbatas di Indonesia jauh melebihi jumlah bentuk


bisnis lain, seperti: Firma, Perusahaan Komanditer, Koperasi, dan lain-lain.
Rumusan Masalah
• Bagaimana tugas dan tanggung jawab direksi
PT sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada
di dalam anggaran dasar PT?
• Bagaimanakah kedudukan anggaran dasar PT
berkaitan dengan tanggung jawab direksi dalam
melaksanakan tugasnya?
Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab direksi PT
sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang ada di dalam
anggaran dasar PT.
• Untuk mengetahui kedudukan anggaran dasar PT berkaitan
dengan tanggung jawab direksi dalam melaksanakan
tugasnya kedudukan anggaran dasar PT berkaitan
dengan tanggung jawab direksi dalam melaksanakan
tugasnya.
Pengertian Perusahaan
1. Menurut pasal 1 huruf b UU. no.3 tahun 1992 tentang wajib daftar
perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang bersifat tetap dan
terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam
wilayah RI untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
2. Sedangkan, menurut Pasal 2 UU. No.8 Tahun 1997, tentang
dokumen perusahaan, perusahaan adalah sebagai bentuk usaha
yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan
tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba baik yang
diselenggarakan oleh orang perseorangan maupun badan usaha
yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang di
dirikan dalam wilayah Republik Indonesia.
Badan Hukum
1. E. Utrecht
Badan hukum ialah badan yang menurut hukum berkuasa (berwenang)
menjadi pendukung hak.
2. R. Subekti
“Badan Hukum adalah suatu badan atau perkumpulan yang dapat memiliki
hak-hak dan melakukan perbuatan seperti seorang manusia, serta memiliki
kekayaan sendiri, dapat digugat atau menggugat di depan hakim”.
3. Meyers.
“Badan Hukum adalah meliputi sesuatu yang menjadi pendukung hak dan
kewajiban”.
Pentingnya Direksi
• Didalam sebuah perseroan terdapat salah satu organ yang penting yaitu direksi,
keberadaan Direksi dalam perseroan terbatas ibarat nyawa bagi perseroan. tidak
mumgkin suatu perseroan tanpa adanya Direksi. Sebaliknya, tidak mungkin ada Direksi
tanpa ada perseroan. Oleh karena itu, keberadaan Direksi bagi perseroan terbatas sangat
penting. Sekalipun Perseroan Terbatas sebagai badan hukum, yang mempunyai
kekayaan terpisah dengan Direksi, tetapi hal itu hanya berdasarkan fisik hukum, bahwa
perseroan terbatas dianggap sebagai subjek hukum, sama seperti manusia.
• Keberadaan Direksi adalah untuk mengurus perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuan perseroan. Dengan demikian, keberadaan Direksi sangat dibutuhkan oleh
perseroan. Keberadaan Direksi diperlukan oleh perusahaan sebagai salah satu pilar
utama dalam mengurus perseroan. Direksi diberikan kepercayaan oleh seluruh
pemegang saham melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham untuk menjadi
organ Perseroan yang akan bekerja untuk kepentingan Perseroan, serta kepentingan
seluruh pemegang saham yang mengangkat dan mempercayakan sebagai satu-satunya
organ yang mengurus dan mengelola Perseroan.
Aturan Business Judgment Rule
• Untuk melindungi para Direksi yang beritikad baik tersebut maka mucul
prinsip Business Judgment Rule yang merupakan salah satu prinsip yang
sangat populer untuk menjamin keadilan bagi para Direksi yang mempunyai
itikad baik. Penerapan prinsip ini mempunyai misi utama, yaitu untuk
mencapai keadilan, khususnya bagi para Direksi sebuah Perseroan dalam
mengambil keputusan bisnis.
• Aturan Business Judgment Rule memberikan kekebalan kepada manajemen
dari tanggung jawab perusahaan yang diambil dalam hal kekuasaan
perusahaan dan wewenang manajemen dimana terdapat dasar-dasar yang
masuk akal untuk mengindikasikan bahwa transaksi tersebut dilakukan
dengan kepentingan dan dengan itikad baik. Doktrin putusan Business
Judgment Rule ini merupakan suatu doktrin yang mengajarkan bahwa suatu
putusan direksi mengenai aktivitas perseroan yang tidak boleh diganggu
gugat oleh siapapun, meskipun putusan tersebut kemudian ternyata salah atau
merugikan perseroan.
Kesimpulan
• Hukum perusahaan merupakan sebuah Hukum yang mengatur
tentang seluk beluk bentuk hukum perusahaan. Hukum Perusahaan
adalah pengkhususan dari beberapa bab dalam KUH Perdata dan
KUHD (Kodifikasi) ditambah dengan sebuah peraturan perundangan
lain yang mengatur tentang perusahaan (hukum tertulis yang belum
dikodifikasi). Sesuai dengan perkembangan dunia perdagangan
dewasa ini, maka sebagian dari hukum perusahaan adalah peraturan-
peraturan hukum yang masih baru. Jika hukum dagang (KUHD)
adalah hukum khusus (lex-specialis) terhadap hukum perdata (KUH
Perdata) yang sifatnya lex generalis, demikian pula hukum
perusahaan merupakan hukum khusus terhadap hukum dagang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai