SOAL:
1. a) Bintang, ketika panen raya “langsat” membeli langsat tersebut dari pemilik kebun
dan menjualnya di Pontianak. Apakah kegiatan tersebut termasuk menjalankan
perusahaan, kemukakan jawaban saudara disertai alasannya (bobot 10)
b) Jelaskan pengertian Perusahaan Perorangan, kemukakan pula kelebihan dan
kekurangan dari perusahaan perorangan tersebut. (bobot 10)
2. Jelaskan pengertian pembantu pengusaha, kemukakan klasifikasinya, bagaimana sifat
hubungan masing-masing klasifikasi tersebut dengan pengusaha, serta uraikan
persamaan dan perbedaan antara makelar dan komisioner. (bobot 20)
3. Jelaskan pengertian firma dan persekutuan perdata, kemukaan letak persamaan dan
perbedaannya, bagaimana prosedur pendiriannya, kemukakan pula tanggung jawab
sekutu atas kerugian yang diderita oleh persekutuan firma dan persekutuan perdata
tersebut! (bobot 20)
4. Jelaskan pengertian CV bagaimana prosedur pendirianya, kemukakan jenis sekutu
dalam CV, serta bagaimana tanggung jawab dari masing-masing sekutu tersebut atas
kerugian yang dialami oleh CV, kemukakan pula perbedaan antara CV dengan saham
dan PT! (bobot 20)
5. Jelaskan pengertian PT, kemukakan jenis PT dan bagaimana tanggung jawab
pemegang saham atas kerugian PT tersebut! (bobot 20)
Jawaban :
1. Jawaban nomor 1 A
Hampir semua aktivitas masyarakat tak bisa lepas dari perusahaan dagang dan
pernah bertransaksi di perusahaan tersebut.
Pasalnya, kegiatan berdagang atau berniaga sudah mendarah daging dan sudah
menjadi budaya masyarakat.
Jika pernah berjumpa dengan sebuah warung atau toko kecil di sekitar
lingkungan Anda, itu juga termasuk perusahaan dagang
Aktivitas ini bisa dibilang merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi
perusahaan, terutama untuk meraih keuntungan.
Pengertiannya secara umum adalah kegiatan jual beli dijalankan oleh dua
belah pihak atau lebih dengan alat pembayaran yang sah.
Mendapatkan Volume
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Jumlah hasil jual beli perusahaan tentunya diharapkan bisa bertambah setiap
bulan atau tahunnya untuk membantu meningkatkan performa usaha.
Mendapatkan Laba
Tujuan utamanya adalah mendapatkan laba atau keuntungan dari produk yang
dijual.
Hal ini juga dibantu dengan peningkatan kinerja dari perusahaan sebagai
distributor dalam menjamin kualitas barang yang dijual.
Aktivitas utamanya ialah menjual kembali barang yang sudah dibeli tanpa
mengubah, memodifikasi, atau mengolahnya sehingga nilai dan bentuk barang
tersebut berubah.
Dari bahan baku yang diolah menggunakan teknik dan alat khusus nantinya
akan menghasilkan produk lain.
Target perusahaan ini bukanlah masyarakat biasa, melainkan sektor bisnis atau
industri yang memerlukan bahan mentah.
Produk tersebut kemudian dijual kembali dalam volume atau jumlah yang
besar dimana mereka memiliki gudang untuk menyimpan persediaan
produknya yang biasanya dikelola dengan sebuah aplikasi gudang.
Anda bisa bertransaksi dengan pedagang grosir dan membeli beberapa jenis
produk tertentu dalam jumlah yang banyak untuk mendapatkan harga yang
lebih murah daripada membeli secara ecer.
Produk tersebut kemudian bisa Anda jual kembali kepada pihak perantara
yang juga memerlukan stok dalam jumlah besar untuk mereka jual kembali.
Segala hal terkait yang diurus untuk distribusi barang inilah yang disebut
Supply Chain Management.
Ciri inilah yang menjadi proses inti dari perusahaan ini, yaitu berdagang atau
berniaga.
Berikut ini penjelasan mengenai apa saja kegiatan utama yang dilakukan
perusahaan dagang:
Pembelian
Dalam kegiatan ini, trading company membeli berbagai jenis kebutuhan yang
diperlukan perusahaan. Seperti aktiva atau aset, dan barang untuk dijual.
Pengeluaran Biaya
Proses inti ini merupakan kegiatan perusahaan yang meliputi berbagai
pengeluaran biaya terkait pembelian barang maupun jasa.Misalnya,
pengeluaran biaya pajak, hutang, tenaga ahli, serta keperluan lain yang
berkaitan dengan kegiatan usaha.
Penjualan
Kegiatan ini merupakan proses paling inti dari trading company.Melalui
kegiatan penjualan, perusahaan dapat memperoleh keuntungan untuk
kemudian diputar kembali guna membeli dan memelihara stok barang.
Penerimaan Uang
Proses inti yang terakhir dari perusahaan ini adalah kegiatan penerimaan uang,
di mana perusahaan menerima sejumlah uang dari berbagai pembayaran dan
pelunasan.
Pembelian
Akun pembelian digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan.
Transaksi pembelian yang terjadi bisa secara kredit maupun cash (tunai).
Penjualan
Akun ini berfungsi untuk mencatat berbagai aktivitas penjualan, baik secara
debit maupun kredit.
Retur
Fungsi akun ini adalah untuk mencatat pengembalian (retur) sebagian barang
yang sudah dibeli maupun dijual karena terdapat kecacatan, kerusakan, atau
tidak sesuai pesanan.Akun retur terdiri dari dua jenis, yaitu retur pembelian
dan retur penjualan.
Utang Piutang
Fungsi akun ini adalah untuk mencatat pengembalian (retur) sebagian barang
yang sudah dibeli maupun dijual karena terdapat kecacatan, kerusakan, atau
tidak sesuai pesanan.Akun retur terdiri dari dua jenis, yaitu retur pembelian
dan retur penjualan.
Potongan
Akun potongan terbagi menjadi dua, antara lain potongan pembelian dan
potongan penjualan.Sesuai namanya, akun potongan pembelian dipakai
perusahaan untuk mencatat potongan yang diterima perusahaan karena
melunasi hutang.Sedangkan akun potongan penjualan berfungsi untuk
mencatat potongan dari pelunasan piutang perusahaan.
Beban Angkut
Akun beban angkut berfungsi untuk mencatat beban angkut saat pengiriman
barang.
Jawaban nomor 1 B
Definisi perusahaan perseorangan adalah jenis badan usaha yang dimiliki oleh
satu orang. Pemilik jenis usaha ini tidak hanya mengambil keuntungannya
sendiri tetapi juga bertanggung jawab penuh apabila mengalami kerugian.
Karena perusahaan dikelola dan diawasi oleh satu orang saja, pemilik atau
pengelola usaha tersebut akan memperoleh seluruh keuntungan perusahaannya
tanpa perlu membagikannya kepada orang lain.
1. Akses modal yang terbatas. Badan usaha perseorangan relatif sulit untuk
memperoleh akses modal dari pihak luar, misalnya kredit bank.
2. Jawaban nomor 2
Pembantu Pengusaha
A. Pemegang prokurasi
b. Pengurus filial
c. Pelayan toko
D. Pekerja keliling
· Hubungan Kerja
Hubungan kerja adalah perikatan yang terjadi antara pemberian kerja dan
penerima kerja berdasarkan perjanjian. Hubungan kerja dapat berupa
menjalankan perusahaan atau menjalankan pekerjaan. Dalam hubungan kerja
untuk menjalankan perusahaan, pemberi kerja adalah pengusaha, sedangkan
penerima kerja adalah pengelola perusahaan terdiri dari pemimpin perusahaan
dan pembantu pengusaha. Dalam hubungan kerja untuk menjalankan
pekerjaan, pemberi kerja dapat berupa pengusaha atau bukan pengusaha,
sedangkan penerima kerja selalu pekerja.
1. Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja diatur dalam Buku III Bab VIIA BW yang meliputi 3 (tiga)
jenis perjanjian, yaitu perjanjian pelayanan berkala, perjanjian
ketenagakerjaan, dan perjanjian borongan.
Perjanjian pemberi kuasa diatur dalam Pasal 1792 sampai dengan Pasal 1819
BW. Dalam perjanjian ini pemberi kuasa memberikan kekuasaan kepada
penerima kuasa untuk melaksanakan suatu urusan perusahaan dengan
mendapat upah, atau tanpa mendapat upah (Pasal 1792 dan Pasal 1794 BW).
Dalam perjanjian pemberian kuasa, pemberi kuasa adalah pengusaha,
sedangkan penerima kuasa dapat pengusaha dapat juga pekerja. Perjanjian
pemberi kuasa meliputi pengusaha dan pemimpin perusahaan, pengusaha dan
agen perusahaan, pengusaha dan perusahaan perbankan, pengusaha dan
makelar, pengusaha komisioner dan pengusaha dan notaris/pengacara.
Secara umum kita mengenal dua jenis pembantu perusahaan, yaitu pembantu-
pembantu dalam perusahaan dan pembantu-pembantu di luar perusahaan.
Pembantu-pembantu dalam perusahaan itu antara lain adalah:
Diketahui makelar tidak memiliki hubungan tetap dengan prinsipal atau sang
yang punya barang atau dagangan, tapi yang dilakukannya berdasarkan
persetujuan pemilik dagangan atau prinsipal. Selain itu, makelar dalam
transaksi selalu berdasarkan dan atas nama dari perintah pemilik barang atau
dagangan.
Makelar berkewajiban mengungkapkan identitas prinsipal.Karena itu,
prinsipal mempunyai hak tagihan terhadap pihak tentang siapa makelar
bertindak, dan pihak yang bertindak untuk menuntut prinsipal yang diangkat
dan disumpah oleh pejabat negara yang berwenang yang diatur dalam KUHD
buku I bab IV bagian 2 pasal 62 s/d 73.
Mengapa prinsipal atau pemilik sepenuhnya itu, tak mempunyai hak tagihan
mengenai pihak dengan siapa komisioner bertindak , dan pihak yang bertindak
dengan komisioner tak bisa semerta merta menuntut prinsipal. Segala bentuk
hal yang dijelaskan ini diatur dalam KUHD buku I bab V bagian 1 pasal 76 s/d
85.
Ciri-Ciri Makelar
- Hubungan hukum pemberian kuasa
- Hak komisi dan retensi
- Aturan dalam KUHD
- Resiko ditanggung prinsipasi
- Menyimpan contoh barang, membuat pembukuan
- Pengangkatan diangkat dan disumpah
- Sifat hubungan hukum tidak tetap
Ciri-Ciri Komisioner
- Hubungan hukum pemberian kuasa khusus
- Resiko ditanggung komisioner
- Bertindak atas nama sendiri
- Aturan dalam KUHD, KUHPerdata
- Sifat hubungan hukum tidak tetap
- Hak berupa komisi, retensi, privillege
- Pengangkatan tidak ada
3.Jawaban nomor 3
I
Salah satu bentuk badan usaha yang ada di Indonesia adalah Persekutuan
Perdata dan Firma.
“suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri
untuk memasukkan sesuatu (inbreng) ke dalam persekutuan, dengan
maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya.”
Apabila kita melihat dari pasal tersebut, maka dapat ditafsirka bahwa
Persekutuan Perdata atau bisa juga disebut dengan maatschap memiliki
unsur-unsur sebagai berikut :
Perjanjian tertulis dapat dibuat di bawah tangan atau dengan akta autentik,
jadi dalam hal kapan berdirinya suatu persekutuan sangat bergantung dari
adanya kesepakatan di antara para pendiri atau saat berdirinya ditentukan
dalam anggaran dasar persekutuan.
Untuk kepastian hukum,baik bagi para pendiri maupun bagi pihak ketiga
yang akan berhubungan dengan persekutuan pada umumnya,persekutuan
perdata dibuat dengan akta autentik,dalam hal ini yaitu akta notaris.
Itikad baik maksudnya ialah merujuk pada pasal 1950 KUHPer bahwa
pemberitahuan penghentian dianggap tidak dengan itikad baik, jika
seorang sekutu menghentikan persekutuannya dengan maksud mengambil
keuntungan bagi diri sendiri, sedangkan keuntungan tersebut sebelumnya
telah direncanakan untuk dinikmati secara bersama-sama oleh para sekutu.
Pengertian Firma
Persekutuan Firma atau dikenal dengan Firma adalah salah satu badan
usaha yang ada di Indonesia. Sama halnya dengan Persekutuan Perdata,
firma juga termasuk badan usaha tidak berbadan hukum.
“Firma merupakan badan hukum karena adanya para persero yang dapat
dimintai pertanggung jawaban”. Secara garis besar, Firma menghendaki
adanya kesepakatan dalam penetapan nama bersama oleh para pihak yang
menjalankan usaha.
Jika Firma memiliki utang dengan pihak ketiga dan tidak mampu melunasi
utang tersebut, maka aset pribadi para sekutu dapat diambil untuk
melunasi utang tersebut.
Jadi, setiap sekutu hanya bertindak untuk mewakili dirinya sendiri dan
tidak mempunyai hak untuk melakukan tindakan hukum mewakili
persekutuan perdata kecuali ia diberikan kuasa untuk itu.
Terhadap jenis tindakan hukum yang dilakukan, juga diatur melalui alinea
kedua Pasal 17 KUHD yang dapat diartikan bahwa para sekutu tidak
berwenang untuk melakukan tindakan hukum yang mengikat Firma
apabila tindakan yang dilakukan tidak ada sangkut pautnya dengan bidang
usaha Firma. Lebih lanjut mengenai bidang usaha Firma, mengacu kepada
Anggaran Dasar Firma (“AD Firma”).
Berkaitan dengan tindakan hukum yang dapat mengikat para sekutu,
menurut Pasal 18 KUHD berbunyi sebagai berikut:
Kondisi ini akan berbeda apabila ketentuan lanjutan dari Pasal 1642
KUHPerdata yaitu dalam hal salah seorang sekutu diberikan kuasa tertentu
untuk membuat perjanjian atas nama persekutuan kepada pihak ketiga atau
telah menggunakan manfaat yang lahir dari adanya perjanjian tersebut.
4. Jawaban nomor 4
CV adalah salah satu bentuk badan usaha yang dibentuk oleh dua orang
atau lebih yang kemudian mempercayakan modal yang dimiliki kepada
dua orang atau lebih. Hal itu dilakukan ntuk menjalankan perusahaan
tersebut sekaligus dipercaya untuk memimpin perusahaan. Tujuannya agar
tercapainya cita-cita bersama dengan tingkat keterlibatan masing-masing
anggotanya berbeda. Oleh karena itu, di dalam CV terdapat dua sekutu
yang berbeda.
Sementara itu ada beberapa ahli yang berpendapat bahwa CV terdiri dari
sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu komanditer (sekutu
pasif) memiliki tanggung jawab untuk memberikan modal CV kepada
sekutu komplementer (sekutu aktif) yang bertanggung jawab untuk
menjalankan kegiatan CV.
1. CV Bersaham
CV jenis ini memiliki karakter yang khas karena CV ini mengeluarkan
saham yang bisa diambil oleh sekutu aktif maupun pasif. Masing-masing
dapat mengambil satu saham atau lebih. Namun demikian, saham tersebut
tidak dapat diperjualbelikan karena tidak mudah untuk menarik kembali
modal yang telah disetorkan. Tujuan adanya saham untuk menghindari
adanya modal beku.
2. CV Murni
CV jenis ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama kali ada
dan paling sederhana. Di dalam CV ini hanya terdapat satu sekutu
komplementer sedangkan pihak-pihak lainnya berperan sebagai sekutu
komanditer.
3. CV Campuran
CV campuran biasanya berasal dari firma sebagai bentuk awal. Namun
dalam operasionalnya, firma tersebut memerlukan tambahan suntikan
modal. Pihak yang berkenan memberikan tambahan modal berperan
sebagai sekutu komanditer, sehingga firma yang menerima modal dan
menjalankan usaha disebut sebagai sekutu komplementer.
Tujuan CV
CV dibentuk agar sebuah badan usaha dapat menjalankan aktivitas
bisnisnya dengan resmi dan legal sesuai hukum. Karena CV pada
umumnya didirikan dengan akta dan didaftarkan melalui notaris sehingga
mempunyai payung hukum.
Dalam perjalanan bisnis, seringkali kerja sama dengan pihak lain, terutama
perusahaan atau instansi besar dan resmi, mensyaratkan adanya badan
usaha yang legal menurut hukum. Misalkan untuk mengikuti tender dari
instansi pemerintah atau perusahaan swasta, perusahaan-perusahaan yang
diperbolehkan mengikuti tender tersebut adalah perusahaan yang
berbentuk CV atau PT.
Hal ini bukan tanpa sebab. Bekerja sama dengan perusahaan yang legal
dan resmi sesuai hukum memberikan jaminan keamanan yang lebih tinggi
dibanding bekerja sama dengan usaha yang belum terdaftar secara hukum.
Terlebih di dalam kerja sama tersebut ada transaksi yang nilainya besar.
Dasar Hukum
Karena sifatnya merupakan badan usaha yang diakui legal secara hukum,
CV mempunyai dasar hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. Dasar
hukum keberadaan CV disebutkan dalam beberapa sumber hukum sebagai
berikut
Kelebihan CV
1. Proses pendirian relatif mudah. Tidak seperti perseroan terbatas (PT),
pendirian CV cenderung lebih mudah untuk dilakukan.
2. Lebih mudah untuk mendapatkan bantuan modal dari eksternal baik dari
investor, perbankan, atau koperasi. Karena adanya legalitas dari hukum,
CV mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dibanding tidak berbadan
usaha.
3. Lebih mudah mendapatkan modal dari internal. Kemudahan ini karena
CV didirikan oleh orang-orang yang terlibat dalam persekutuan.
Kekurangan CV
Walaupun demikian, bukan berarti badan usaha yang berbentuk CV tidak
memiliki kekurangan. Badan usaha berbentuk CV juga memiliki
kekurangan. Beberapa kekurangan yang dihadapi jika Anda memilih
badan usaha Anda berbentuk CV adalah sebagai berikut:
1. Riskan terjadi konflik dan gesekan di antara anggota sekutu.
Sebagian sekutu memiliki tanggung jawab yang lebih besar, yakni sekutu
aktif atau komplementer yang berperan sebagai pelaku aktivitas
perusahaan CV, dibandingkan sekutu lainnya.
2. Kemajuan atau kemunduran CV bergantung pada sekutu aktif atau
komplementer sehingga kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.
Jika sekutu aktif merupakan orang-orang yang kompeten hal ini tentu
menjadi nilai plus. Namun yang dikhawatirkan adalah perusahaan
dijalankan oleh orang-orang yang tidak kompeten, tentu hal ini
memberikan resiko yang besar terhadap keberlangsungan jalannya
perusahaan.
3. Kerugian ditanggung secara bersama-sama. Hal ini bisa menjadi
kelebihan, bisa juga menjadi kekurangan CV. Bagi persekutuan pasif, hal
ini tentu menjadi kerugian karena dia harus merelakan modal yang
ditanamkan pada CV berkurang akibat kerugian yang ditanggung.
4. Tidak dapat dinyatakan pailit, sehingga apabila terjadi kerugian dan
harta perusahaan tidak cukup untuk menanggung kerugian, maka sekutu
aktif memiliki kewajiban untuk menanggung kerugian tersebut walaupun
harus menggunakan harta pribadinya. Sementara sekutu pasif hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang ditanam di dalam CV.
5. Modal susah ditarik kembali.
5. Jawaban nomor 5
Modal Dasar
Ini merupakan modal perusahaan yang bisa menilai seberapa besar
perusahaan tersebut. Adanya modal ini akan membantu perusahaan dalam
menentukan kelasnya, apakah termasuk kelas besar, menengah, atau
perusahaan PT kelas kecil.
Selain itu berkaitan dengan masalah likuidasi, menurut Pasal 150 ayat (5)
UU PT pemegang saham wajib mengembalikan sisa kekayaan hasil
likuidasi secara proporsional dengan jumlah yang diterima terhadap
jumlah tagihan. Kewajiban untuk mengembalikan sisa kekayaan hasil
likuidasi tersebut wajib dilakukan oleh pemegang saham apabila dalam hal
sisa kekayaan hasil likuidasi telah dibagikan kepada pemegang saham dan
terdapat tagihan kreditor yang belum mengajukan tagihannya.
Berikut ini adalah tanggung jawab yang harus dipegang oleh setiap Direksi
dan Dewan Komisaris dalam Perseroan: