Anda di halaman 1dari 27

5 Konsep Dasar dalam Manajemen Pemasaran :

1. PenentuanProduk
Dalam penentuan produk untuk perencanaan pemasaran, kita harus mengerti
produk apakah, bagaimanakah yang harus kita hasilkan. Berdasarkan segmentasi
pasar yang kita punya kita harus bisa menentukan apakah, bagaimanakah produk
yang akan kita hasilkan, bagaimana bentuknya, bagaimana kemasan nya, desain
kemasan nya serta melakukan split testing atau pengujian terpisah untuk
menentukan produk seperti apa yang sebenarnya diinginkan pasar.
2. Penentuan Harga
Manajemen pemasaran dalam penentuan harga mewajibkan kita untuk bisa
menentukan harga baik secara perhitungan matang untuk produksi barang dan
penyesuaian harga nya dengan pesaing bagaimana produk kita dengan kualitas
yang lebih baik mampu memiliki harga yang kompetitif. Selain itu manajemen
penentuan harga juga perlu memperhatikan 3 lingkungan rantai suplai yaitu
produsen, agen atau reseller hingga ke konsumen.
3. Penentuan Pasar dan Segmentasi
Sebuah bisnis atau perusahaan harus memiliki sebuah segmen pasar yang sesuai
dengan produk / jasa mereka. Karena pasar itu sendiri memiliki cakupan yang
luas, maka dengan mempelajari demografi baik secara tingkat ekonomi, umur,
gender dan lainnya sebuah bisnis harusnya mampu menentukan segmen pasar
yang mana yang cocok untuk ditarget.
4. Manajemen Distribusi
Dalam proses perencanaan dan manajemen distribusi tentu sangat perlu
diperhartikan bagaimana kepuasan 3 lingkungan distribusi itu sendiri yaitu
produsen, agen/reseller hingga ke konsumen. Sebuah bisnis harus mampu
menentukan cara yang tepat paling efektif dan efisien yang harus dilakukan dalam
sebuah rantai distribusi produk / jasa nya.
5. Manajemen Promosi
Dalam proses promosi harus dilakukan secara tepat, karena di saat ini lah sebuah
bisnis membangun sebuah opini atau posisi persepsi pasar terhadap produk / jasa
yang dijual. Proses ini meliputi publikasi, pendekatan ke pasar, menjaga relasi,
kerjasama media pendung serta penjualan langsung. Proses ini merupakan ujung
tombak dari proses manajemen pemasaran yang mampu menentukan strategi serta
perencanaan yang telah dibuat sudah tepat atau tidak.
Untuk sukses dalam manajemen pemasaran, kita juga perlu mengetahui beberapa tingkatan
kebutuhan menurut Abraham Maslow seperti berikut:

1. Fisiologis (Sandang, Pangan & Papan)


2. Sosial
3. Rasa Aman
4. Pengakuan / Penghargaan
5. Aktualisasi Jati Diri

Pengertian Pelaku Ekonomi


Setiap pelaku ekonomi memiliki perannya masing-masing. Menurut Cambridge Dictionary,
Pelaku ekonomi adalah seseorang, perusahaan, atau organisasi yang memiliki pengaruh terhadap
motif ekonomi dengan memproduksi, membeli, atau menjual.
Sementara menurut Longman Business Dictionary, Definisi pelaku ekonomi adalah seseorang,
perusahaan, dan lain-lain yang berdampak pada ekonomi suatu negara, misalnya dengan
membeli, menjual, atau berinvestasi. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai jenis-jenis
pelaku ekonomi dan perannya berikut ini:
Jenis Pelaku Ekonomi dan Perannya
Pelaku ekonomi di Indonesia jika digolongkan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi rumah
tangga, perusahaan, dan pemerintah. Ketiganya memiliki peran yang berbeda-beda.
Contoh-contoh kegiatan pelaku ekonomi sendiri dimulai dari Seorang ibu rumah tangga yang
membeli bahan-bahan makanan, seperti beras, sayuran, buah-buahan, telur, daging, susu, dan
lain-lain.

Produsen pupuk menghasilkan pupuk yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan pertanian, hingga
ke penarikan pajak oleh pemerintah distribusi produk impor oleh pemerintahan. Berikut ini
penjelasan lebih lengkap tentang pembagian pelaku ekonomi berikut ini:

1. Rumah Tangga Keluarga


Rumah tangga sebagai ruang lingkup terkecil yang kemudian turut membangun masyarakat luas.
Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga
lainnya.

Sebagai pelaku ekonomi dalam hal ini rumah tangga konsumen memiliki 2 peran, yaitu sebagai
pelaku produksi dan pelaku konsumsi. Peran rumah tangga sebagai pelaku produksi dapat dilihat
dari pemanfaatan tenaganya untuk perusahaan atau instansi pemerintah.
Selain itu, usaha yang dapat dijalankan dalam ruang lingkup rumah tangga dinamakan UMKM
yang Grameds dapat pelajari berbagai aspek pentingnya di buku UMKM Adalah Kunci di bawah
ini.

Sedangkan dari sisi konsumsi, peran rumah tangga dapat dilihat dari pemanfaatan produk, baik
barang atau jasa untuk memenuhi segala kebutuhannya. Untuk mendapatkan penghasilan, rumah
tangga keluarga memanfaatkan faktor produksi yaitu tenaga, untuk dijual pada rumah tangga
perusahaan. Berikut ini beberapa kegiatan pokok rumah tangga diantaranya yaitu:

 Memperoleh penghasilan dari perusahaan atau produsen berupa upah atau gaji
(sebuah imbalan atas pengorbanan tenaganya untuk melakukan pekerjaan atau
melakukan produksi), bunga (berbagai imbalan terhadap rumah tangga dari sebuah
perusahaan sebab telah meminjamkan modal kepada perusahaan yang bersangkutan),
laba (segala bentuk bayaran atau imbalan dari hasil pengorbanan pikiran, tenaga
serta keahliannya dalam mengelola perusahaan sehingga perusahaan mampu
memperoleh laba atau keuntungan), sewa (beberapa bayaran kepada konsumen
sebab telah menyewakan lahan atau bangunan pada perusahaan yang melaksanakan
produksi barang ataupun jasa) dan Hasil penjualan (setiap upah atau imbalan yang
diterima oleh pihak rumah tangga dari hasil menjual bahan baku kepada perusahaan
yang berproduksi).
 Membelanjakan pendapatan di pasar barang.
 Menabung sebagian dari pendapatan di lembaga keuangan negara.
 Membayarkan sejumlah pajak kepada pemerintah.
 Melakukan transaksi pembelian di pasar uang karena membutuhkan uang tunai
untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
2. Produsen
Rumah tangga produsen memiliki peranan penting di masyarakat. Rumah tangga produsen
sebagai pelaku ekonomi yang menyediakan barang atau jasa bagi rumah tangga konsumen.
Rumah tangga produsen di Indonesia sendiri dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi.

Berdasarkan pada lapangan usahanya, perusahaan bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu: Industri
Primer, yaitu perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan memanfaatkan faktor produksi yang
disediakan oleh alam.

Contohnya kegiatan pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan, peternakan, dan lain-lain.


Industri Sekunder, yaitu perusahaan yang menghasilkan barang dalam arti industri atau
perusahaan yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi menjadi barang jadi yang
siap untuk dikonsumsi masyarakat.

Contohnya yaitu perusahaan pakaian, perusahaan sepatu, perusahaan mobil, dan lain-lain.
Industri Tersier, yaitu perusahaan yang menghasilkan jasa, seperti kegiatan jasa pengangkutan
(transportasi), simpan pinjam, sewa bangunan, dan lain-lain. Adapun peran rumah tangga
produsen diantaranya :

 Sebagai Penghasil Barang atau Jasa: Rumah tangga produsen atau perusahaan
bertugas memproduksi barang atau jasa sesuai dengan bidangnya. Barang atau jasa
yang sudah diproduksi kemudian didistribusikan kepada konsumen, sehingga
konsumen bisa dengan mudah membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa
tersebut.
 Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga konsumsi
untuk melakukan proses produksi.
 Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun atau
mengembangkan usahanya.
 Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
 Rumah tangga produsen memberikan balas jasa berupa sewa, bunga dan lain
sebagainya.
 Agen pembangunan rumah tangga produsen berperan dalam pembangunan di
Indonesia. Pemerintah merasa terbantu dengan adanya rumah tangga produsen di
bidang pembangunan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Agen
pembangunan juga menyerap banyak tenaga kerja, memberikan gaji pada pekerja,
dan menjamin keselamatan kerja bagi pekerja.
 Sebagai penyalur barang atau jasa (distributor) Tidak hanya membuat barang, tetapi
terdapat rumah tangga produsen yang langsung menyalurkan barang atau jasanya
kepada konsumen secara langsung.
 Menambah pendapatan negara melalui pajak rumah tangga produsen wajib untuk
membayar pajak kepada pemerintah atas kegiatan produksi yang dilakukan maka
rumah tangga produsen telah membantu pemerintah untuk menaikan pendapatan
negara melalui pajak.
3. Perusahaan
Perusahaan merupakan organisasi usaha yang dibentuk untuk menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh konsumen. Peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi lebih luas, karena
dapat berperan sebagai produsen, distributor, dan konsumen.

Peran sebagai produsen adalah peran utama sebuah perusahaan karena telah menjadi tempat
berlangsungnya produksi. Sementara itu, ada pihak-pihak perusahaan yang berupaya agar suatu
produk yang diproduksi bisa sampai ke tangan konsumen. Perusahaan ritel bertugas memasarkan
dan menjual produk dari perusahaan.

Dalam hal ini, perusahaan berperan sebagai distributor. Sedangkan peran sebagai konsumen bisa
diketahui saat perusahaan harus memenuhi kebutuhan bahan baku (persediaan) untuk produksi.
Adapun beberapa kegiatan kelompok perusahaan atau produsen adalah sebagai berikut :

 Menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa, serta berperan sebagai pemasok
di pasar barang atau jasa.
 Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga konsumsi
untuk melakukan proses produksi.
 Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun atau
mengembangkan usaha mereka.
 Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
 Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang dihasilkannya.
Pada sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya terdapat aturan yang harus diikuti, pada
buku Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis oleh Agus Arijanto ini akan dijelaskan mengenai berbagai
faktor serta contoh praktis dari etika dalam berbisnis.

4. Pemerintah
Selain rumah tangga dan perusahaan, pelaku ekonomi yang sangat penting perannya adalah
pemerintahan. Perekonomian yang berlangsung di Indonesia harus terkendali dengan berbagai
kebijakan-kebijakan yang menguntungkan, baik untuk produsen, konsumen, maupun distributor.

Peran utama pemerintah sebagai pelaku ekonomi adalah mengendalikan perekonomian dengan
berbagai kebijakan ekonomi untuk memakmurkan warga negaranya. Adapun beberapa kegiatan
ekonomi pemerintahan diantaranya:

 Membuat Kebijakan Fiskal yaitu salah satu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
dan berkaitan dengan pendapatan serta pengeluaran negara.
 Membuat Kebijakan Moneter yakni sebuah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
dan berkaitan dengan pengaturan dari jumlah uang yang beredar untuk
mengendalikan laju dari inflasi.
 Membuat Peraturan Keuangan Internasional adalah semua kebijakan yang terdapat
di bidang keuangan dan sangat berkaitan dengan dunia internasional, misalnya
seperti perdagangan internasional, kerjasama ekonomi dengan negara lain dan masih
banyak lagi.
 Pemerintah juga dapat berperan sebagai produsen dan konsumen. Sebagai
konsumen, artinya dalam menjalankan tugasnya, pemerintah membutuhkan barang
dan jasa. Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh pemerintah bisa berupa kegiatan
membeli alat-alat kantor, alat-alat kedokteran, alat-alat penunjang pendidikan,
menggunakan rumah tangga keluarga dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan lain-
lain.
 Sebagai Produsen, artinya pemerintah turut serta dalam menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan dalam rangka mewujudkan kemakmuran rakyat yang sebesar-
besarnya. Dari segi produsen rumah tangga pemerintah memproduksi listrik, air, dan
sumber energi bagi masyarakat.
 Kebijakan dalam mengatur perekonomian dengan menjaga stabilitas harga barang
dan jasa, menyediakan kebutuhan pokok, menyediakan sarana dan prasarana publik,
menyusun rancangan ekonomi jangka pendek, menengah, dan panjang, memberikan
izin usaha, menentukan besarnya pajak, dan memberikan subsidi.
 Dari Distributor dapat dilihat dalam kegiatan membagikan raskin, menyalurkan dana
BOS atau Bantuan Operasional Sekolah untuk membantu kegiatan operasional di
sekolah, misalnya melalui penyediaan buku-buku pelajaran, dan lain-lain.
 Negara juga bertugas menciptakan investasi umum, misalnya menyediakan sarana
jalan raya dan juga jembatan. Bertugas mendirikan perusahaan negara yang akan
digunakan sebagai penstabil dari kegiatan perekonomian.
 Berperan dalam penarikan pajak langsung dan juga tidak langsung. Bertugas
membelanjakan pendapatan negara yang digunakan untuk membeli barang-barang
keperluan pemerintah.
 Melakukan pinjaman dari luar negeri untuk membantu pembiayaan pembangunan
dalam negeri.
 Menyewa tenaga kerja ahli untuk membantu berbagai tugas dan pekerjaan
pemerintah sekaligus melakukan kebijakan moneter.
 Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.
5. Rumah Tangga Luar Negeri
Tidak dapat dipungkiri bahwa negara lain juga berperan bagi perekonomian di Indonesia, karena
suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga membutuhkan negara lain
untuk mencukupi kebutuhannya. Adapun peran dari rumah tangga luar negeri bagi perekonomian
di dalam negeri yaitu sebagai konsumen, produsen, investor, pertukaran tenaga kerja, pemberi
pinjaman luar negeri.

Sebagai konsumen, hal ini dapat dilihat dari kegiatan impor yang dilakukan rumah tangga luar
negeri terhadap produk dalam negeri. Sebagai produsen, rumah tangga luar negeri membantu
untuk memenuhi kebutuhan suatu negara yang tidak dapat memproduksi barang dan jasa. Hal ini
dapat dilihat dengan kegiatan ekspor.

Investor pembangunan yang dilakukan di suatu negara membutuhkan dana yang besar untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menutupi kekurangan dana tersebut, negara akan
mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri, dimana investasi
yang diberikan dapat berupa dana pinjaman.

Adapun beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri yaitu seperti
berikut:

 Menyediakan kebutuhan barang tertentu untuk diimpor oleh negara lain. Melakukan
kegiatan ekspor dan impor dengan negara lain untuk saling memenuhi kebutuhan
masing-masing negara.
 Melakukan investasi dengan menyediakan kredit untuk membiayai kegiatan
pembangunan yang dilakukan pemerintah dan swasta di dalam negeri.
 Masuk ke dalam pasar uang Indonesia sebagai penyalur uang dari luar negeri,
peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan semua cabang perusahaan
mereka di dalam negeri.
 Menjadi media penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri
 Pertukaran tenaga kerja perbedaan jumlah penduduk berpengaruh terhadap lapangan
pekerjaan yang tersedia. Umumnya, negara dengan jumlah penduduk banyak akan
mengalami kelebihan tenaga kerja manusia dan kurangnya lapangan pekerjaan,
sebaliknya pada negara yang penduduknya sedikit akan mengalami kekurangan
tenaga kerja dan kelebihan lapangan pekerjaan.
 Pemberi pinjaman luar negeri pinjaman luar negeri memiliki tujuan untuk membantu
perekonomian suatu negara yang sedang membutuhkan pinjaman dana. Pinjaman ini
dapat dilakukan melalui lembaga keuangan dunia atau kerjasama bilateral seperti
Bank Dunia.
6. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan yakni segala pihak yang melakukan kegiatan keuangan, baik bank maupun
bukan bank, untuk membantu meningkatkan perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk produk simpanan dengan memberikan suku
bunga deposito kepada masyarakat. Seperti tabungan berjangka, tabungan sekolah, tabungan
haji, deposito, safe deposit box dan produk-produk tabungan lainnya. Adapun beberapa kegiatan
kelompok lembaga keuangan yakni:
 Menghimpun dana dari berbagai pihak, baik rumah tangga konsumen maupun
perusahaan.
 Menyediakan kredit modal usaha bagi perusahaan atau produsen untuk dapat
meningkatkan kinerja produksi mereka.
 Menyediakan uang giral untuk kegiatan transaksi keuangan sehingga dapat
membantu mekanisme pembayaran para pebisnis. Uang giral sendiri adalah dana
yang disimpan pada bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran dengan perantara cek, giro, bilyet, surat saham dan lain
sebagainya. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang
tidak berwujud karena hanya berupa saldo tagihan bank.
 Mengatasi inflasi dengan menaikkan cadangan kas bank sentral agar perputaran uang
bertambah.

Teori Perilaku Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi

Perbesar
Ilustrasi perilaku konsumen dalam kegiatan ekonomi. Foto: Pixabay
Pada dasarnya, perilaku konsumen menjelaskan bagaimana konsumen mendayagunakan sumber
daya yang ada (uang) untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya akan suatu atau beberapa
produk.
Terdapat dua pendekatan utama untuk melakukan analisis mengenai perilaku konsumen dalam
menikmati barang atau jasa, yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal. Berikut
penjelasannya.

1. Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach)


Merujuk buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi terbitan PT Grafindo
Media Pratama, pendekatan kardinal menyatakan bahwa utilitas dapat diukur secara langsung
melalui angka-angka. Asumsi dalam pendekatan ini, antara lain:

 Konsumen bertindak rasional (ingin memaksimalkan kepuasan sesuai dengan batas


anggarannya);
 Pendapatan konsumen tetap;
 Uang memiliki nilai subjektif yang tetap.

Beberapa konsep mendasar yang digunakan dalam pendekatan kardinal, yaitu Total Utility (TU)
dan Marginal Utility (MU). Utilitas total adalah yang dinikmati konsumen dalam mengonsumsi
sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan.
Sementara utilitas marjinal adalah pertambahan utilitas yang dinikmati oleh konsumen dari
setiap tambahan satu unit barang dan jasa yang dikonsumsi.

2. Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach)

Pendekatan ordinal menganggap bahwa utilitas suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk
diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari
mengonsumsi sejumlah barang atau jasa.
Pendekatan ini dapat dianalisis dengan menggunakan kurva indiferen (indifference curve) dan
garis anggaran (budget line). Dikutip dari buku Membuka Cakrawala Ekonomi oleh Imamul
Arifin, berikut penjelasannya:

1. Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam barang konsumsi
yang memberikan tingkat utilitas yang sama.
2. Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam
barang yang berbeda oleh konsumen dengan pendapatan yang sama. Persamaannya dapat
dituliskan dalam bentuk: I = Px . X + Py . Y.

Teori Perilaku Produsen dalam Kegiatan Ekonomi

Perbesar
Ilustrasi perilaku produsen dalam kegiatan ekonomi. Foto: Pixabay
Teori perilaku produsen menjelaskan terkait tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk,
baik berupa barang ataupun jasa. Melalui teori ini, kita dapat mengetahui faktor dan efisiensi
yang berlangsung dalam proses produksi barang.
Sebagai penghasil produk, seorang produsen tentu harus mengupayakan sejumlah usaha guna
memperoleh keuntungan. Mengutip buku Teori Ekonomi Mikro oleh Iswardono, usaha ini bisa
berupa analisis pembagian produksi, tahapan produksi, faktor-faktor produksi, dan lain-lain.
Menurut jurnal bertajuk Perilaku Produksi di Tengah Krisis Global Akibat Pandemi COVID-19
Memanfaatkan Media Online Facebook sebagai Alternatif Dasar oleh M. Aminul Khoiris
Salam, faktor yang memengaruhi perilaku produsen dalam menghasilkan produk, di antaranya:

1. Kekuatan sosial budaya

Sebagai seorang produsen tentunya perlu mengobservasi pasar yang menjadi tujuan pemasaran
dan penjualan. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek sosial budaya masyarakatnya. Dengan
begitu, produsen dapat mengenali konsumennya dengan baik.

2. Kekuatan psikologis

Proses mengenali konsumen tidak hanya dilihat dari aspek sosial maupun budaya, melainkan
juga aspek psikologis konsumen. Salah satu contohnya adalah selera konsumen akan suatu
produk.

3. Tujuan dan fungsi modal

Mengetahui tujuan dan fungsi modal suatu perusahaan bermanfaat untuk mengukur perilaku
produsen. Selanjutnya, faktor tersebut juga akan memengaruhi produsen dalam hal mendapatkan
keuntungan

Jenis Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)

Pasar persaingan sempurna merupakan jenis yang di dalamnya terdapat banyak pembeli dan
penjual dengan ciri ciri umum bebas keluar masuk tanpa hambatan. Secara eksplisit, jenis pasar
ini sangat umum dan penjual maupun pembeli tahu betul tentang tempat ini.

Tidak hanya itu jenis pasar persaingan sempurna juga memperjualbelikan berbagai barang
dengan sifat homogen. Mungkin untuk contoh nyata dari jenis pasar ini adalah pasar tradisional
yang biasanya sering Anda temukan di berbagai daerah atau wilayah tertentu.

Jenis-Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)

Pasar persaingan tidak sempurna merupakan jenis yang isinya lebih dominan pembelinya
daripada penjualnya. Berdasarkan hal ini, pasar imperfect competition ini sangat didominasi
pembelian pada penjualnya. Adapun karakteristik dari pasar persaingan tidak sempurna adalah
sebagai berikut :

1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan jenis yang sepenuhnya penjual menguasai. Dalam pasar tipe ini
kekuasan benar benar mendominasi kemauan baik dalam elemen tempat, waktu, harga, volume,
sampai dengan pembelian barang. Contohnya adalah PLN yang menguasai penjualan listrik di
Indonesia.

2. Pasar Duopoli

Sesuai dengan namanya pasar duopoli akan menampilkan dua perusahaan yang mengakui sebuah
penawaran barang secara utuh. Praktek dari jenis pasar ini contohnya bisa Anda temukan di
penjualan bahan bakar yang Perusahaan Pertamina dan Caltex kuasai.

3. Pasar Oligopoli

Pasar Oligopoli merupakan jenis yang penawaran satu jenis barang berasal dari beberapa
perusahaan. Beberapa perusahaan ini menguasai pasar tersebut dan saling mempengaruhi satu
sama lain dalam aktivitas jual belinya. Contoh nyata yang dapat Anda temukan praktek jenis
pasar ini adalah persaingan penjualan alat transportasi dari Yamaha, Honda, dan Kawasaki.

Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Wujudnya

Selain dari bentuknya, Anda juga bisa membedakan pasar berdasarkan wujudnya. Sekarang
cukup banyak wujud dari pasar ini terjadi dan masyarakat praktekan meski beberapa orang
belum tahu penamaan dalam wujudnya. Untuk memahaminya berikut penjelasannya :

1. Jenis Pasar Konkret

Wujud pasar pertama adalah konkret yang memperjual belikan barang dengan sifat bertemu
langsung. Dalam prakteknya penjual dan pembeli akan bertemu secara langsung dalam
melakukan aktivitas transaksi jual beli barangnya. Pertemuan antara pembeli dan penjual benar
benar nyata.

Karakteristik dari pasar konkret ini adalah pembeli akan memberikan uang tunai kepada penjual
dari setiap pertukaran atau transaksi barangnya. Jadi serah terima barang dan uang benar benar
berjalans secara tunai dan langsung. Pembeli dan penjual barang akan saling berinteraksi secara
langsung.

2. Jenis Pasar Abstrak


Selanjutnya ada pasar dengan wujud abstrak. Sesuai dengan namanya aktivitas antara penjual
dan pembeli dalam wujud pasar ini tidak berjalan secara langsung. Dengan kata lain, penjual dan
pembeli tidak harus bertemu dalam melakukan transaksi jual beli.

Karakteristik dari pasar abstrak antara lain berlangsung secara jarak jauh. Pembeli sudah sangat
mempercayai penjual barang sehingga kegiatan ini tidak mengharuskan keduanya bertemu.
Contoh nyatanya pembelian barang dalam jumlah partai besar dari produsen ke pembeli.
Kehadiran era digital juga mempengaruhi aktivitas pasar Abstrak ini.

Jenis-Jenis Pasar Berdasarkan Luas Wilayahnya

Berdasarkan wilayahnya pasar Kembali dalam beberapa bentuk. Setiap negara dan wilayah tentu
memiliki karakteristik dan juga medannya sendiri sendiri sehingga mempengaruhi pasar di setiap
daerah tersebut. Jenis pasar dari luas wilayahnya antara lain :

1. Pasar regional yang proses pemasarannya meliputi beberapa negara pada wilayah tertentu
2. Pasar Internasional, proses pemasarannya mencakup seluruh kawasan dunia
3. Pasar local, proses pemasarannya hanya berlangsung di daerah tertentu
4. Pasar Nasional, proses pemasarannya mencakup wilayah satu negara

C. Bentuk Badan Usaha di Indonesia


Ada banyak jenis badan usaha yang sering kita temui, seperti PT, CV, atau Perum. Di bagian
bawah ini adalah bentuk-bentuk badan usaha yang ada di Indonesia, diantaranya:
1. Koperasi
Koperasi merupakan suatu badan usaha dengan didasari oleh asas-asas kekeluargaan. Organisasi
ekonomi ini dioperasikan untuk kepentingan bersama. Koperasi merupakan sebuah badan usaha
(organisasi ekonomi) yang dimiliki dan dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi
kepentingan bersama di bidang ekonomi.

Ada pula yang mengatakan pengertian koperasi adalah sebuah badan hukum yang dibentuk atas
asas kekeluargaan dimana tujuannya ialah untuk mensejahterakan para anggotanya. Dalam hal
tersebut koperasi dibentuk dimana kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi kerakyatan.

Koperasi bisa didirikan secara perorangan atau badan hukum koperasi. Badan usaha ini
mengumpulkan dana dari para anggotanya sebagai modal dalam menjalankan usaha sesuai
aspirasi serta kebutuhan bersama di bidang ekonomi. Berdasarkan UU no. 25 tahun 1922 tentang
perkoperasian dijelaskan bahwa Koperasi bersifat terbuka, demokratis, dan mandiri. Koperasi
memiliki ciri-ciri umum, diantaranya:

 Pemilik dapat berupa perorangan atau badan hukum koperasi


 Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan melalui rapat anggota
 Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi adalah rapat anggota
 Pengurus bertanggung jawab terhadap pengelolaan koperasi
 Anggota bertanggung jawab terhadap semua kewajiban dan resiko yang terjadi
 Adanya perangkat organisasi
 Merupakan lembaga ekonomi
 Berperan sebagai tulang punggung perekonomian negara
 Berperan sebagai dinamisator perekonomian masyarakat dan negara
 Berfungsi memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat
 Berfungsi meningkatkan SDM dalam masyarakat
 Berfungsi ebagai mitra kerja pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan
 Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Fungsi koperasi sendiri diantaranya Membangun dan meningkatkan potensi ekonomi para
anggota dan juga masyarakat secara umum, sehingga kesejahteraan sosial bisa terwujud.
Koperasi mempunyai peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup anggotanya dan juga
masyarakat.

Berfungsi Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan ekonomi
nasional dimana koperasi menjadi pondasinya. Berfungsi Mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang lebih baik lewat usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.

2. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


a. Perjan (Perusahaan Jawatan)
Perjan merupakan BUMN yang bujetnya termasuk dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara). Perjan memiliki tujuan membuat sejahtera masyarakat melalui pengabdian dan
pelayanan. Hal tersebut dilakukan tanpa mengabaikan poin-poin esensi, efektivitas, ekonomi
serta pelayanan yang baik. Saat ini BUMN tidak memiliki perjan. Tidak ada badan usaha yang
bisa digolongkan perjan karena badan-badan usaha yang sebelumnya sudah dialihkan menjadi
badan hukum ataupun badan usaha. Berikut contoh-contoh perjan yang telah berganti bentuk:

 Perjan Kereta Api menjadi Persero Kereta Api.


 Perjan Pegadaian yang sempat menjadi perum, kini telah beralih bentuk lagi menjadi
persero.
 Perjan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan kita, perjan Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo,perjan Rumah Sakit Dr. Kariadi, Perjan Rumah Sakit Dr. M.
Djamil, dan Perjan Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin berubah status menjadi
Badan Layanan Umum.
 Perjan Radio Republik Indonesia dan Perjan Televisi Republik Indonesia menjadi
Lembaga Penyiaran Publik.
b. Persero (Perusahaan Perseroan)
Sebuah perusahaan milik negara yang memiliki bentuk perseroan terbatas. Perusahaan tersebut
bertujuan untuk mengejar keuntungan dengan memiliki saham yang seluruhnya atau sebagian
(dengan minimum 51%) dengan kepemilikan atas nama Negara Republik Indonesia. Dalam
membentuk suatu persero, Menteri mengusulkan suatu usaha tersebut kepada Presiden, lengkap
dengan pengkajian yang telah didasari dengan berbagai pertimbangan. Pendirian persero
bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang memiliki nilai jual lebih tetapi tetap
memiliki kualitas yang baik. Umumnya, Persero bergerak di bidang produksi, dan bertujuan
mencari keuntungan. Contoh PT Telkom, PT Bank Mandiri, dan PT Pos Indonesia. Ciri-ciri
persero antara lain sebagai berikut:

 Badan hukum perdata berbentuk PT


 Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
 Dipimpin oleh seorang direksi
 Pemerintah berperan sebagai pemegang saham
 Sebagian atau seluruh modal merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
 Bertujuan memupuk keuntungan
 Tidak memiliki fasilitas negara
 Pegawai berstatus pegawai perusahaan swasta.
c. Perum (Perusahaan Umum)
Perum merupakan perusahaan yang kepemilikan sepenuhnya dimiliki oleh negara. Perum
memiliki tujuan untuk kemanfaatan dalam hal yang umum, baik dalam bentuk jasa maupun
barang. Kegiatan perusahaan umum juga harus memperhatikan kualitas serta keuntungan dengan
asas pengelolaan perusahaan.

Dalam membentuk suatu perum, dibutuhkan koordinasi antara Menteri BUMN, Menteri
Keuangan dan presiden. Menteri BUMN mengusulkan kepada Presiden dengan dasar-dasar yang
telah dikaji bersama Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Perum berfungsi sebagai
penyelenggara usaha untuk kemanfaatan umum dengan barang dan atau jasa berkualitas tetapi
harga tetap terjangkau oleh masyarakat umum. Hal tersebut tetap diolah dengan sistem
perusahaan yang baik. Contoh : Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, dan lain-lain. Ciri-ciri
Perusahaan Umum adalah sebagai berikut:

 Berbadan hukum
 Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
 Seluruh modal milik pemerintah dari kekayaan yang dipisahkan
 Bergerak di bidang jasa vital
 Bertujuan melayani kepentingan umum
 Dibolehkan memupuk keuntungan
 Dipimpin seorang direksi
 Pegawai berstatus pegawai perusahaan negara
 Mempunyai nama, kekayaan, dan kebebasan sendiri
 Laporan tahunan disampaikan kepada pemerintah.
Temukan penjelasan lebih lengkap mengenai berbagai jenis badan usaha yang ada di Indonesia,
bagaimana cara mendirikannya serta berbagai alternatif solusi untuk menangani kasus yang
mungkin saja terjadi dalam proses pendirian badan usaha melalui buku Kiat-Kiat Cerdas, Mudah,
Dan Bijak Mendirikan Badan Usaha
3. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)
Seperti namanya BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta. BUMS
didirikan dengan tujuan mencari keuntungan dalam mengembangkan usaha. BUMS memiliki
dua jenis antara lain, badan usaha swasta dalam negeri dan badan usaha swasta asing.

Badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat
dalam negeri. Sedangkan badan usaha swasta asing adalah badan usaha swasta yang modalnya
dimiliki oleh masyarakat yang bukan warga negara Indonesia.

Pasal 33 UUD 1945 mengatur tentang bidang-bidang yang bisa dikelola oleh swasta seperti
mengelola sumber daya ekonomi yang memiliki sifat tidak vital dan strategis, atau yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak. Berikut adalah jenis-jenis BUMS yang dapat dibedakan
atas beberapa bentuk badan usahanya:

1. Commanditaire Vennootschap (CV)


CV merupakan bentuk kemitraan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih dengan beberapa
anggota memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas dan beberapa lainnya yang memiliki
tanggung jawab terbatas. CV memiliki dibagi menjadi dua jenis yakni sekutu aktif
(komplementer) dan sekutu pasif (komanditer).

Sekutu aktif adalah sekutu yang mengelola suatu perusahaan sekaligus memiliki hak untuk
membuat perjanjian dengan pihak ketiga. Sedangkan sekutu pasif adalah sekutu yang hanya
menyerahkan modal tetapi tidak ikut campur dalam hal pengelolaan perusahaan. Bisa dikatakan
bahwa sekutu pasif hanya berperan dalam memberikan modal.

Kelebihan Modal CV lebih besar dibanding firma, Kebutuhan modal mudah terpenuhi,
Pengelolaan perusahaan dapat dibagi, Resiko ditanggung bersama, Keputusan diambil bersama,
Mampu mencari kredit dari bank Kekurangan Terjadinya perselisihan, Keputusan tidak bisa
diambil dengan cepat, Jika salah satu anggota mundur atau meninggal, perusahaan bubar,
Anggota lain akan terseret ketika ada anggota yang bertindak di luar ketentuan.

2. Perusahaan Perseorangan (PO)


PO merupakan salah satu bentuk bisnis yang dimiliki oleh satu orang. Umumnya PO memiliki
modal kecil, jenis produk dan jumlah produksinya terbatas, tenaga kerja sedikit, alat produksi
dan teknologinya cukup sederhana. Perusahaan perseorangan adalah badan usaha atau
perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu. Sehingga tanggung jawab atas
aktivitas dan risiko perusahaan ditanggung oleh individu tersebut.

Kelebihannya :
 Mudah dikelola
 Bebas bergerak
 Hanya pemilik yang berhak memperoleh keuntungan usah
 Rendah pajak
 Rahasia perusahaan hanya diketahui pemilik
 Biaya organisasi rendah
 Keputusan diambil dengan cepat dan Pimpinan lebih termotivasi jika keuntungan
yang diperoleh besar.
Sementara Kekurangannya adalah :

 Tanggung jawab pimpinan tidak terbatas


 Modal terbatas
 Tidak terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan
 Terbatasnya kecakapan pimpinan
 Kerugian ditanggung sendiri.
b. Firma (Fa)
Firma merupakan persekutuan antara seseorang dengan orang lainya (atau lebih) untuk
menjalankan usaha bersama dengan tujuan berbagi keuntungan yang didapatkan dari persekutuan
tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa Firma memiliki minimal anggota dua orang. Anggota tersebut yang
akan bertanggung jawab terhadap perusahaan dan menyerahkan modal sesuai yang tertera pada
akta pendirian firma.

Apabila bangkrut, semua anggota bertanggung jawab hingga modal pun ikut dipertanggungkan.

Kelebihan :
 Kebutuhan modal mudah terpenuhi
 Pengelolaan perusahaan dapat dibagi, Resiko ditanggung bersama
 Keputusan diambil bersama
 Mampu mencari kredit dari bank
Kekurangan :
 Terjadinya perselisihan, Pembagian laba dan rugi diatur dalam perjanjian, Keputusan
tidak bisa diambil dengan cepat, Jika salah satu anggota mundur atau meninggal,
perusahaan bubar, Anggota lain akan terseret ketika ada anggota yang bertindak di
luar ketentuan
c. Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan salah satu jenis usaha yang dilindungi oleh hukum dengan modal yang terdiri dari
saham. Seseorang dapat dikatakan sebagai pemilik PT apabila memiliki sebagian saham sebesar
yang ditanamkannya.

Menurut Undang-Undang NOmor 40 Tahun 2007 yang mengatur perihal PT, disebutkan bahwa
perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang
didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya telah dibagi dalam saham, atau bisa disebut juga sebagai persekutuan modal.

Dalam menjalankan PT, pemilik modal saham bisa menjual kepada pihak lain. Hal tersebut
menjelaskan bahwa akan sangat mungkin terjadi kepemilikan perusahaan tanpa harus
membubarkan atau mendirikan kembali. Karena pendirian PT dibentuk berdasarkan kesepakatan,
maka membutuhkan minimal 2 orang untuk membuat PT. Notaris harus mengetahui perjanjian
dalam pembuatan PT dan membuatkan akta untuk mendapat pengesahan dari Menteri Hukum
dan HAM. Ciri-ciri Perseroan Terbatas antara lain sebagai berikut:

 Berbadan hukum karena didirikan dengan akta notaris, izin dari menteri hukum dan
HAM, diumumkan dalam berita negara
 Terdiri dari tiga macam modal yaitu modal statute, modal yang ditempatkan, dan
modal yang disetor
 Terdiri tiga macam badan yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan yaitu
RUPS, dewan komisaris, dan direksi.
Kelebihannya Tanggung jawab terbatas, Kebutuhan modal mudah dipenuhi, Terjaminnya
kelangsungan hidup usaha, Dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit, Kepemimpinan efisien,
Nasib buruh dan karyawan diperhatikan. Kekurangan Kurangnya perhatian persero terhadap PT,
Besarnya biaya dalam PT dan Terdapat kesulitan memimpin PT.

d. Joint Venture
Joint ventureadalah kerjasama dari beberapa perusahaan yang berasal dari berbagai negara
kemudian menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi. Joint venture
harus memiliki badan hukum PT atau Perseroan Terbatas dalam bidang Industri. Joint venture
dipimpin oleh Dewan Direktur yang dipilih oleh para pemegang saham.

Demikian info, semoga bermanfaat, Grameds!

Baca juga artikel terkait “Bentuk Badan Usaha di Indonesia” berikut ini :
 Jenis-jenis Usaha Perseorangan
 Pengertian Pasar Barang
 Pengertian Permintaan dan Penawaran
 Pengertian Uang
 Pengertian Inflasi
 Pengertian Bank
 Prinsip Ekonomi
 Pengertian Kelangkaan
 Pengertian Ekonomi Makro
 Ekonomi Mikro
 Resesi Ekonomi
 Pertumbuhan Ekonomi
 Globalisasi Ekonomi
 Ekonomi Kerakyatan
 Pelaku Ekonomi
 Masalah Ekonomi di Indonesia
 Ilmu Ekonomi
 Macam Sistem Ekonomi
 Ekonomi Kerakyatan

E-commerce untuk kemajuan UMKM

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam
perekonomian masyarakat Indonesia.Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak
terlepas dari peran usaha UMKM. Khususnya kontribusi UMKM terhadap produk domestik
bruto (PDB). Tahun 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai sekitar 60,34%.
Secara jumlah, usaha kecil di Indonesia menyumbang PDB lebih banyak, yakni mencapai 93,4
persen, kemudian usaha menengah 5,1 persen, dan usaha besar hanya 1 persen saja.

Seperti yang telah disebutkan, e-commerce bisa menjadi peluang besar bagi UMKM
untuk memasarkan dan mengembangkan bisnisnya. Pemanfaatan e-commerce dapat dilakukan
guna memperluas akses pasar, membuka lapangan pekerjaan serta memberikan dampak positif
bagi berbagai sektor pendukung bisnis e-commerce lain yang pada akhirnya dapat memberi
kontribusi pagi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun, pelaku UMKM harus melakukan berbagai inovasi dalam menciptakan produk-
produk/jasa yang berkualitas dan berdaya saing yang kemudian pasarkan melalui e-
commerce. Produk berkualitas akan mendorong minat beli konsumen sehingga melalui e-
commerce, UMKM bisa meluaskan pasar dan mendapatkan pelanggan – pelanggan baru yang
lebih banyak. Sehingga peluang ekspor juga bisa dicapai.

Selain itu, harus juga diimbangi dengan pengelolaan administrasi yang baik. Perlu
dilakukan pengembangan website dan e-commerce sebagai sarana untuk promosi dan pemasaran
produk-produk usaha, sehingga akan meningkatkan jumlah penjualan dan meningkatkan
pendapatan. Yang pada akhirnya akan mengembangkan UMKM.

E-commerce juga bisa menjadi akses UMKM menembus pasar ekspor. Teknologi digital
menjadi peluang bagi UMKM untuk menembus pasar internasional. Dalam perkembangannya
teknologi akan semakin murah juga membuka peluang bagi UMKM untuk menggunakan e-
commerce bagi operasional perusahaan.

Banyak kelebihan yang ditawarkan e-commerce untuk mengembangkan UMKM, namun


bukan berarti tanpa kendala. Kendala bagi pengusaha salah satunya yaitu penguasaan teknologi
yang masih rendah, dan adanya keengganan untuk mengoptimalkan penggunaan e-commerce
dalam bisnis mereka. Banyak yang merasa gagap teknologi dan malas mempelajari teknologi
baru. Padahal, para pebisnis UMKM harus pro aktif dalam mempelajari teknologi baru demi
kemajuan bisnis mereka. Selain itu kurang meratanya infrastruktur teknologi informasi di
berbagai daerah, jaringan internet yang masih terbatas khususnya di daerah terpencil Indonesia,
membuat pelaku UMKM daerah susah masuk ke dalam e-commerce.

Tentunya dibutuhkan kerja sama antar Pemerintah, para praktisi e-commerce, pelaku
usaha dan juga dukungan masyarakat semua untuk menjadi solusi atas kendala-kendala ini.
Khususnya Pemerintah sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator berperan penting dalam
memberikan landasan hukum yang kuat mengenai kesetaraan perlakuan antara pelaku usaha
offline maupun online, penguatan dan pemberdayaan produk lokal dan pelaku usaha lokal
termasuk UMKM, dan juga mengenai perlindungan konsumen. Diharapkan, e-commerce
mendorong kemajuan UMKM di Indonesia demi meningkatnya pertumbuhan ekonomi
Indonesia.

Berikut ini kita akan mempelajari pengertian dan jenis-jenis mesin kantor, yaitu: Pengertian
mesin kantor menurut ahli Mesin kantor adalah salah satu alat penunjang sarana yang dapat
mendukung produktivitas kantor karena penggunaannya yang mudah dan efisien. Namun,
kecanggihan mesin kantor harus tetap diimbangi dengan sumber daya manusia yang baik. Mesin
kantor adalah seluruh peralatan kantor yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor,
baik secara mekanis, elektris, maupun elektronik. Baca juga: Jenis-jenis Peralatan Mesin
Stasioner Adapun pengertian mesin kantor menurut para ahli, seperti: The Liang Gie Menurut
The Liang Gie, mesin kantor adalah seluruh alat yang digunakan untuk mencatat, mengirim,
menggandakan, dan mengolah bahan yang bekerja secara mekanis, elektris, magnetis atau secara
kimiawi. Wursanto Menurut Wursanto, mesin kantor merupakan seluruh peralatan yang
digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah menggandakan, atau mengirim keterangan
yang dibutuhkan oleh suatu lembaga sehingga mampu memperlancar aktivitas kantor.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa mesin kantor adalah seluruh
alat yang digunakan untuk mencatat, mengirim, menggandakan, dan mengolah bahan secara
mekanis, elektris, magnetis, dan secara kimiawi dengan tujuan memperlancar dan memudahkan
aktivitas perkantoran. Jenis-jenis mesin kantor Mesin kantor memiliki jenis yang amat beragam.
Hampir setiap ruangan di lingkungan perusahaan atau perkantoran dilengkapi dengan mesin di
dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam lingkungan perusahaan atau perkantoran, mesin
kantor memegang peranan penting sesuai fungsinya masing-masing. Menurut Sedarmayanti,
mesin kantor dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut: Baca juga: Sosok
Christopher Latham Sholes, Bapak Mesin Ketik Labour saving machine (mesin penghemat
tenaga) Mesin ini merupakan mesin untuk menghemat fisik, tenaga dan pikiran manusia.
Contohnya adalah alat-alat berat, seperti forklift pada unit-unit pergudangan dan depo-depo
peralatan atau bangunan. Komputer, laptop, dan kalkulator yang digunakan pada pekerjaan-
pekerjaan administratif. Money saving machine (mesin penghemat biaya) Mesin ini merupakan
mesin untuk menghemat pengeluaran biaya, khususnya biaya produksi. Contohnya dalah mesin-
mesin produksi masal dan bersifat teknis, seperti mesin pintal, mesin komputer dan mesin
penggandaan. Time saving machine (mesin penghemat waktu) Mesin ini merupakan mesin yang
digunakan untuk menghemat waktu, khususnya waktu produksi dan distribusi. Contohnya adalah
komputer, laptop, mesin fotokopi, serta alat komunikasi dan transportasi.

(baca baca di buku)

1. Pengertian Perjalanan Dinas


Perjalanan dinas adalah perjalanan ke suatu tempat kerja yang berbeda yang ditentukanoleh
perusahaan. Perjalanan dinas dilaksanakan oleh pimpinan berkaitan dengan tugas pekerjaanuntuk jangka
waktu tertentu.Pelaksanaan perjalanan dinas berbeda dengan perjalanan biasa. Eseorang yangmelaksanakan
perjalanan biasa, mempersiapkan sendiri segala sesuatunya, baik dalammenentukan tempat yang di tuju maupun
dalam menggunakan dana, dan biasanya keluarga punikut serta. Sedangkan perjalanan dinas, biasanya
perusahaan yang memutuskan semuanya.Perusahaan yang menentukan tempat tujuan yang akan
dikunjungi serta perusahaan yangmembayar semua biaya untuk keperluan perjalanan dinas termasuk biaya
transportasi, hotel,makan, minum, dan tunjangan lainnya. Dalam perjalanan dinas, keluarga tidak
ikut serta, karenaperjalanan dinas adalah urusan bisnis semata yang bertujuan meningkatkan prospek bisnis
agarlebih cerah dan memperoleh mitra bisnis yang lebih baik, serta untuk mengembangkan
danmeningkatkan kegiatan perusahaan.
A.2. Macam-Macam Perjalanan Dinas
Ditinjau dari segi wilayah tujuan, perjalanan dinas dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:1. Perjalanan bisnis dalam negeria. Perjalanan dinas antarkota dalam satu provinsi.b. Perjalanan
dinas antarprovinsi.2. Perjalanan dinas luar negeri atau perjalanan antarnegara
A.3. Tata Cara Pelaksanaan Perjalanan Bisnis
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengurus dan mempersiapkan segala sesuatuyang berkenaan dengan
melakukan perjalanan dinas, yaitu : melalui
In House TravellingDepartment
(divisi perjalanan),
Travel Bureau
(biro perjalanan), atau
Administrasi Kantor
/sekretaris. Berikut penjelasannya :
1. In House Travelling Department (Divisi Perjalanan)
In House Travelling Department, yaitu divisi/bagian di perusahaan yag khusus
menanganiperjalanan dinas pada suatu perusahaan dan bertanggung jawab mulai dari persiapan
dokumen,mengurus tiket dan hotel dimana pimpinan akan menginap, serta menguruskeuangan/pembiayaan
selama perjalanan dinas. Meskipun ada divisi perjalanan yang mengurusperjalanan dinas pimpinan,
administrasi kantor/sekretaris tetap mempersiapkan dokumen lainnyaseperti makalah atau buku
referensi yang diperlukan, lalu menyimpannya dalam satu map, danmembuat jadwal perjalanan/daftar
acara kegiatan (itinerary) untuk setiap kegiatan perjalananpimpinan.Agar proses perkembangan dan
pelaksanaan perjalanan dinas pimpinan mudah dipantau,administrasi kantor/sekretaris dapat
menghubungi petugas divisi perjalanan untuk memberikaninformasi mengenai jadwal perjalanan dinas
dan daftar acara kegiatan pimpinan.

3
2. Travel Bureau (Biro Perjalanan)
Saat ini sebagian perusahaan menggunakan jasa biro perjalanan untuk mempersiapkanperjalanan dinas
pimpinan karena lebih praktis dan tidak merepotkan perusahaan. Administrasikantor/sekretaris harus
memilih biro perjalanan yang dapat dipercaya. Administrasikantor/sekretaris bertanggung jawab dalam membuat
pengendalian perjalanan (travel checklist)untuk mengurus dokumen yang diperlukan, seperti paspor,
visa, fiskal, pembelian tiket,pemesanan hotel yang dikehendaki, sampai dengan pemesanan tempat yang
akan dikunjungiuntuk suatu kegiatan dalam perjalanan dinas.
3. Administrasi Kantor / Sekretaris
Apabila pimpinan meminta administrasi kantor/sekretaris sendiri yang mempersiapkanperjalanan
bisnisnya, maka administrasi kantor/sekretaris harus segera mempersiapkan segalasesuatu yang
berhubungan dengan perjalanan dinas pimpinannya, seperti mempersiapkan semuadokumen perusahaan,
mengurus paspor, visa, tiket, dan hotel yang disukai pimpinan. Agarpersiapan dan pelaksanaan
perjalanan dinas pimpinan dapat dipertanggung jawabkan, seorangadministrasi kantor/sekretaris harus
selalu berkoordinasi dengan pimpinan atau memintapetunjuk/masukan dari staf yang sudah
berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan perjalanandinas.
A.4. Persiapan Perjalanan Dinas
Agar perjalanan dinas pimpinan berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan,administrasi kantor/sekretaris
harus selalu berkoordinasi dengan pimpinan ketika mempersiapkansemua hal yang diperlukan dalam
perjalanan dinas. Apabila administrasi kantor/sekretaris kurangberkoordinasi dengan pimpinan,
administrasi kantor/sekretaris tentu akan menemui kesulitan untukmempersiapkan perjalanan dinas
pimpinan. Persiapan perjalanan dinas pimpinan meliputi :
A.4.1. Persiapan Rencana Perjalanan Dinas
Dalam merencanakan perjalanan dinas, administrasi kantor/sekretaris harus segeramengumpulkan
informasi perjalanan (travelling information) secara lengkap mengenai peraturanperjalanan dinas
diperusahaan tersebut. Informasi yang perlu dikumpulkan tersebut, antara
lain :a. Siapa yang bertanggung jawab dalam perjalann dinasb. Tujuan utama perjalanan dinas pimpinan. Ad
a beberapa tujuan perjalanan dinas, yaitusebagai berikut :

Perjalanan dinas untuk mengikuti tender proyek


. Pimpinan harus memahamipersyaratan dan mekanisme tender yang diadakan. Hal yang perlu
disiapkan adalahproposal Surat Penawaran Harga (SPH) yang berisi pernyataan teknis dan
persyaratanadministrasi serta Company Profile.

Perjalanan dinas untuk mengikuti pertemuan bisnis


dengan maksud mengadakan kerjasama peluang bisnis dengan perusahaan lain. Hal yang perlu
disiapkan adalah materi kerjasama yang berisi tujuan kerja sama, bentuk kerja sama, dan mekanisme
pembagiankeuntunga (profit sharing).

Perjalanan dinas untuk mengikuti seminar atau rapat kerja nasional.


Hal yang perludisiapkan adalah mempelajari rapat/makalah seminar secara cermat yang biasanya
sudahditentukan dan terlampir dalam undangan seminar.

4

Perjalanan dinas untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).


Pimpinanharus memahami hak dan kewajiban pemegang saham dan mempersiapkan materi rapatyang sudah
diterima oleh para pemegang saham.

Perjalanan dinas untuk melakukan pembukaan kantor/perusahaan cabang


. Hal yangperlu disiapkan adalah company profile untuk keperluan pembuatan akta notaris pendiriancabang
perusahaan, serta orang yang akan dipersiapkan sebagai pimpinan cabang.

Perjalanan dinas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat)


. Pimpinan harusmempersiapkan buku-buku referendi dan makalah diklat.

Perjalanan dinas untuk mengadakan kunjungan kerja ke daerah-daerah maupun


kenegara lain
. Pimpinan harus dapat merumuskan dengan jelas apa yang menjadi tujuandan sasaran atas
kunjungan
tersebut.c. Waktu atau jadwal yang pasti tentang acara perjalanan dinas yang meliputi keberangk
atan,kedatangan, dan
persinggahan.d. Prosedur tentang transportasi dan hotel yang biasa dipakai, apakah pimpinan punya pilihanm
enggunakan kelas utama atau kelas ekonomi serta jenis hotel yang
dikehendaki.e. Jumlah uang perjalanan yang akan diperoleh oleh seorang pimpinan.f. Cara pemesanan (res
ervation) tentang tiket pesawat dan hotel. Ada beberapa informasiyang haris diketahui oleh
administrasi kantor/sekretaris tentang tiket, yaitu :

Pembelian tiket
Jika perjalanan dinas pimpinan dilaksanakan oleh administrasi kantor/sekretaris, pembeliantiket dapat
langsung dibayarkan di loket
airlines
(perusahaan maskapai penerbangan),tetapi jika pemesanan dilakukan melalui jasa biro perjalanan,
biaya tiket sudah
termasuk juga seluruh biaya, termasuk biaya (fee) untuk biro tersebut atau tiket dapat dipesanmel
alui website dan pembayarannya dilakukan melalui kartu kredit.

Reconfirmation
Reconfirmation (konfirmasi ulang), yaitu proses penegasan kembali atau konfirmasi ulangtentang
kapan pimpinan akan berangkat dengan airlines (perusahaan maskapaipenerbangan) tersebut.

Shuttle flights
Shuttle flights, yaitu penerbangan pulang pergi dalam satu negara. Penerbangan
biasanyadilakukan setiap jam, sehingga tidak perlu membuat reservation (pemesanan). Tiket
dapatlangsung dibeli di airport (bandara) dengan uang tunai atau dengan kartu kredit,
sepertipenerbangan dengan tujuan Jakarta

Surabaya atau Jakarta

Batam.

Perubahan pemesanan
Apabila rencana perjalanan dinas mengalami perubahan sebagian atau seluruhnya, makaadministrasi
kantor/sekretaris harus segera menghubungi pihak airlines untukmenginformasikan adanya perubahan
pemesanan.

Open return
Open return, yaitu tiket yang dapat dipakai untuk perjalanan, namun belum diketahuidengan
pasti kapan akan kembali. Bila pimpinan telah memutuskan tanggal kembalinya(saat itu beliau
dalam perjalanan), pimpinan harus melakukan konfirmasi kepada airlinesmelalui telepon,
sedangkan tiket dapat diurus di bandara pada waktu keberangkatan. Bilaairlines yang
bersangkutan tidak mempunyai tempat, kemungkinan tiket akan diberikankepada airlines yang lain.

Redeeming tickets
Redeeming tickets, yaitu membatalkan tiket pesawat yang sudah dibeli dan mendapatkankembali uangnya setelah
dipotong biaya administrasi.

(buka dan baca di buku)

Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Perusahaan


 By GreatNusa
 30 April 2023

Bagikan Artikel

Faktanya, motivasi kerja dan kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh ketersediaan
sarana dan prasarana. Dengan adanya fasilitas yang memadai, motivasi mereka untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan akan cenderung lebih tinggi. Aktivitas kerja pun akan
lebih lancar jika didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana kantor yang cukup
serta dikelola dengan baik. Hal inilah yang kemudian membuat manajemen sarana dan
prasarana menjadi vital dalam sebuah perusahaan.

Merujuk pada arti kata, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa
sarana adalah segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai
maksud dan tujuan. Sedangkan prasarana merujuk pada segala sesuatu yang bisa
dijadikan penunjang utama dalam terselenggaranya sebuah proses. Sederhananya,
sarana dapat digambarkan sebagai alat atau benda bergerak, seperti komputer, mesin,
alat tulis, dan lainnya. Sementara prasarana lebih mengarah pada hal-hal atau benda
yang sifatnya tidak bergerak, misalnya gedung, ruangan, tanah, dan masih banyak lagi.

Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan terkait manajemen sarana dan prasarana di
bawah ini!

Apa Jenis-Jenis Sarana dan Prasarana dalam


Perusahaan?
1. Perlengkapan atau peralatan Kantor (Office Supplies)
Agar lebih spesifik, sarana dan prasarana kantor dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

Peralatan kantor mencakup semua alat dan bahan yang digunakan untuk membantu
pekerjaan para karyawan. Dengan harapan, hasil pekerjaan bisa selesai secara lebih
cepat dan tepat. Perlengkapan kantor ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu;

Peralatan kantor dilihat dari bentuknya


Dilihat dari bentuknya, peralatan ini terdiri dari tiga jenis, yaitu; berbentuk lembaran,
non-lembaran, dan buku. Peralatan yang berbentuk lembaran, misalnya berupa
beragam jenis kertas, plastik transparan, map, dan amplop. Sedangkan peralatan yang
berbentuk non-lembaran atau tak berlembar, seperti; pensil, pulpen, penggaris, dan
beragam ATK lainnya. Selain itu, terdapat pula perlengkapan kantor berupa buku,
katakanlah seperti; buku catatan (notebook), buku tamu, buku agenda, dan buku
pedoman organisasi yang di dalamnya berisi sejarah, struktur, hingga prosedur kerja.

Peralatan kantor dilihat dari penggunaannya


Berdasarkan cara penggunaan, peralatan kantor terbagi menjadi dua macam, yaitu;
barang habis pakai dan tidak habis pakai. Barang habis pakai merujuk pada
perlengkapan/peralatan yang hanya bisa digunakan sekali dan tidak dapat bertahan
lama, seperti; beragam jenis kertas, tinta, pulpen, karbon, dan masih banyak lagi. Hal
ini tentu berbeda dengan barang tidak habis pakai, yang notabenenya cenderung lebih
tahan lama. Misalnya, gunting, stapler, cutter, dan jenis ATK lain yang bisa digunakan
secara berulang.
2. Mesin Kantor (Office Machine)
Mesin kantor mencakup semua alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan,
utamanya dalam kegiatan pengelolaan data. Mulai dari proses menghimpun,
pencatatan, hingga pengolahan data/informasi. Tentunya, mesin kantor ini bekerja
secara elektrik, mekanik, dan magnetik. Sebut saja seperti; komputer, laptop,
LCD/Proyektor, mesin fotokopi, printer, dan mesin lainnya.

3. Mesin Komunikasi
Selain mesin kantor yang telah disebutkan sebelumnya, sebuah perusahaan juga
membutuhkan peralatan komunikasi. Dengan tujuan untuk memudahkan
koordinasi, kerja sama, dan komunikasi di lingkungan internal perusahaan, maupun
eksternal dengan pihak lain. Yang termasuk mesin komunikasi adalah telepon,
faksimile, interkom, dan jaringan internet (WiFi).

Baca Juga: 4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

4. Perabotan Kantor (Office Furniture)


Faktanya, dalam sebuah kantor juga harus ada beragam jenis perabotan yang
kehadirannya dapat membantu proses pelaksanaan tugas atau kegiatan. Sebut saja
seperti; meja, kursi, rak buku, lemari, papan tulis, dan sofa untuk para tamu.

5. Interior Kantor
Selain perabotan utama, juga dibutuhkan barang-barang yang dapat menambah kesan
estetik, nyaman, menyenangkan, dan memberi semangat bagi para karyawan untuk
bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Yang termasuk kategori ini, misalnya;
lambang negara, gambar presiden dan wakil presiden, lukisan, bendera merah putih,
patung, vas bunga, jam dinding, hingga tanaman hidup maupun hias.

Semua sarana dan prasarana tersebut harus ditata sedemikian rupa sesuai dengan
luas lantai dan ruangan kantor. Penataan atau tata ruang yang baik, tentu akan
memberikan kenyamanan dan kemudahan tersendiri bagi karyawan ataupun para
tamu.

Apa Saja Karakteristik Sarana dan Prasarana


Kantor yang Baik?
Dalam proses pengadaan sarana dan prasarana kantor, setidaknya ada beberapa hal
penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi penyesalan. Yang pertama, tim
pengadaan harus mengumpulkan data terlebih dulu terkait sarana dan prasarana apa
yang dibutuhkan, beserta jumlah dan kualitas mutu yang diharapkan. Dalam hal ini,
penting pula untuk dilakukan analisis berbagai faktor, yang meliputi faktor ongkos,
fungsional, prestise, dan standarisasi. Kedua, jangan pernah tergiur dengan harga
murah, melainkan harus terlebih dulu dipastikan kualitas produk/barang tersebut.

Untuk itulah, dalam proses pengadaan sarana dan prasarana, kamu tidak boleh asal.
Perlu dipahami bahwa tersedianya perlengkapan kantor yang baik dan berkualitas akan
semakin menjamin kelancaran aktivitas kerja para karyawan. Nah, berikut
karakteristik atau ciri sarana dan prasarana kantor yang baik.

 Peralatan tersebut memiliki nilai guna atau benar-benar dibutuhkan untuk membantu
dan memudahkan pekerjaan kantor. Dalam artian, dengan peralatan tersebut proses
penyelesaian pekerjaan akan lebih efektif dan efisien.
 Perlengkapan tersebut berkualitas baik dan dengan harga yang sesuai.

4 Langkah Pengelolaan Manajemen Sarana dan


Prasarana
Demi memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana, perusahaan memang
seharusnya melakukan pengelolaan (manajemen) yang efektif dan efisien. Mulai dari
tahap perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.

Berikut beberapa rangkaian kegiatan dalam upaya pengelolaan atau manajemen


sarana dan prasarana.

1. Pengadaan
Sederhananya, pengadaan adalah kegiatan menyediakan sarana dan prasarana kantor
guna menunjang aktivitas kerja. Pengadaan ini tentu harus disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing divisi, dan karenanya harus dilakukan proses perencanaan
terlebih dulu. Perencanaan ini penting guna mengetahui dan memastikan nilai guna
(manfaat) dari perlengkapan tersebut, beserta berapa kisaran biaya yang harus
dikeluarkan.

Jika perencanaan tersebut telah disetujui, barulah proses pengadaan barang akan
dilakukan. Tentunya, proses ini harus sesuai dengan prosedur yang berlaku pada
organisasi atau perusahaan tersebut.

2. Penyimpanan
Kegiatan selanjutnya adalah proses penyimpanan. Proses ini dapat dimaknai sebagai
upaya menampung barang atau perlengkapan hasil pengadaan, baik itu yang berasal
dari pembelian perusahaan ataupun bantuan dari pihak lain. Adapun tujuan dari
penyimpanan adalah supaya;

 Perlengkapan tersebut tidak rusak


 Tidak terjadi kehilangan
 Lebih tersusun rapi sehingga akan mudah diambil ketika dibutuhkan
 Lebih mudah dalam pengawasan
 Perlengkapan dan peralatan selalu dalam keadaan bersih
 Mempermudah proses analisis barang

3. Pemeliharaan
Tak cukup sampai pada tahap penyimpanan, barang-barang tersebut juga harus
dilakukan pemeliharaan atau perawatan agar tetap dalam kondisi baik dan siap
digunakan. Dalam hal ini, pemeliharaan merupakan kegiatan yang sifatnya terus-
menerus, dengan tujuan agar;

 Barang tidak rusak, entah itu karena faktor suhu (cuaca), ataupun hewan (hama).
 Barang tidak susut
 Barang tidak hilang
 Barang selalu dalam keadaan bersih
 Barang tidak kedaluwarsa

4. Inventarisasi
Inventarisasi dapat diartikan sebagai upaya pencatatan terkait data sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh perusahaan. Proses pendataan ini penting dengan tujuan
agar;

 Ada bukti tertulis mengenai kegiatan pengadaan dan pengelolaan barang yang dapat
dipertanggungjawabkan
 Mudah dalam proses pengecekan barang
 Mudah dalam proses pengawasan
 Barang tidak mudah hilang
 Mudah ketika proses mutasi atau penghapusan data barang
Itulah sekilas informasi terkait manajemen sarana dan prasarana. Dalam praktiknya,
pengelolaan ini tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab General Affairs (GA),
melainkan juga membutuhkan peran aktif dari semua pihak. Tak lain, agar sarana dan
prasarana bisa digunakan secara efektif, efisien, dan sesuai prosedur penggunaan

Anda mungkin juga menyukai