Anda di halaman 1dari 8

PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL

1. Tujuan Pendirian Perusahaan

A. Tujuan Sosial

Tujuan sosial sangatlah penting, karena tujuan ini akan memberikan anda gambaran
jika dalam membangun perusahaan itu anda membutuhkan seorang konsumen,
interaksi yang nyata dengan para pelanggan anda. Tujuan sosial lebih mengarah ke
tujuan sebuah Perusahaan dalam menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan para
konsumennya, memuaskan apa yang mereka butuhkan dan service society yang
layak.

B. Tujuan Ekonomis

Ini adalah tujuan utama berdirinya sebuah lembaga Perusahaan, tujuan utama sebuah
Perusahaan berdiri adalah tentu mencari keuntungan, provit atau laba. Tujuan
ekonomis memiliki tanggungjawab besar seperti tanggungjawab dalam
mempertahankan ekistensi Perusahaan, kuantitas barang, kualitas barang, dan
kesejahteraan para pegawainya. Tujuan ekonomis merupakan salah satu tujuan akhir
yang banyak menjadi problema pada sebuah Perusahaan. Banyak sekali kasus yang
terjadi di lapangan yang berkaitan dengan tujuan ekonomis, misalkan yang sangat
fatal gagalnya sebuah usaha yang sudah dirintis dari awal.

C. Tujuan Pendirian Perusahaan Lainnya

1) Meningkatkan pelayanan dalam jasa trasnportasi kepada masyarakat


2) Mendorong perekonomian daerah
3) Menunjang pembangunan daerah
4) Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah
5) Menyelenggarakan kemanfaatan umum

Kesimpulan : Tujuan ekonomis dan tujuan sosial merupakan dua hal yang tidak bisa
dipisahkan, sebuah Perusahaan akan berkembang dengan apabila tujuan ekonomis sudah berjalan
dan tujuan sosial juga tidak ditinggalkan.
2. Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan atau unit yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling
bekerjasama atau saling mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung untuk
mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan sebagai suatu sistem, berarti merupakan kombinasi dari berbagai sumber-
sumber ekonomi yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi dan
distribusi barang dan/ jasa untuk mencapai tujuan tertentu antara lain keuntungan dan
pemenuhan kebutuhan masyarakat.

3. Sifat Sistem Perusahaan

A. Sifat Kompleks

Dalam Perusahaan terdiri dari beberapa bagian yang dapat diperinci menjadi sub-sub
bagian yang saling bekerjasama dan saling memperngaruhi sehinga sifatnya
kompleks. Misalnya, untuk melaksanakan kegiatan Perusahaan dari satu sisi
berhubungan dengan pemasok (bahan baku), masyarakat (tenaga kerja), lembaga
keuangan (modal) dan lembaga pendidikan (keahlian). Dari sisi lain Perusahaan
berhubungan dengan penyalur, para pesaing, pemerintah dan lingkungan lain.

B. Sebagai Suatu Kesatuan atau Unit

Dalam kegiatannya tidak dapat berdiri sendiri menuju kesatu tujuan yaitu mencapai
keuntungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain seluruh kegiatan
Perusahaan itu sebagai suatu kesatuan atau unit.

C. Sifatnya Berjenis-jenis

Tidak ada Perusahaan yang sama persis, baik dalam ukuran, bentuk maupun jenis
usahanya. Selain itu Perusahaan banyak yang mengarah pada diversifikasi hasil
produksinya dengan tujuan jika terdapat kerugian dari produk yang satu dapat ditutup
dengan keuntungan dari penjualan produk lainnya.
D. Sifat Saling Bergantung

Umumnya Perusahaan yang kecil menjalankan seluruh fungsi operasionalnya di


dalam suatu manajemen Perusahaan; tetapi walaupun demikian, dia bergantung pada
Perusahaan yang menjadi pemasok bahan bakunya. Lain halnya dengan Perusahaan
yang hanya menjalankan satu atau beberapa kegiatan saja (spesialisasi), maka dia
sangat tergantung pada Perusahaan lainnya. Contoh Perusahan meubel tergantung
pada Perusahaan penggergajian kayu. Contoh dalam intern Perusahaan, Bidang
Produksi, Bidang Keuangan, dan lain-lain.

E. Sifat Dinamis

Perubahan selalu terjadi, baik perubahan intern maupun ekstern Perusahaan.


Kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam Perusahaan, misalnya pertambahan
jumlah karyawan , jumlah bahan baku, jumlah produksi, metode baru dan berbagai
penemuan baru, akan membutuhkan penyesuaian kebijakan dan pelaksanaan.
Demikian juga kekuatan-kekuatan dari luar Perusahaan seperti, politik, aturan
pemerintah, jumlah penduduk, pendapat konsumen, pendidikan, tekhnologi dan
sebagainya, juga mempengaruhi Perusahaan. Agar Perusahaan tetap hidup
berkembang, maka harus menyesuaikan diri.

4. Lingkungan Perusahaan

A. Lingkungan Umum Perusahaan

1) Politik
Perusahaan merupakan lembaga sosial yang selalu berhubungan dengan masyarakat,
maka kehidupan operasi perusahaan sangat terpengaruh oleh politik Negara dimana
perusahaan berada.
2) Hukum
Sistem hukum yang berlaku khususnya yang berpengaruh terhadap perkembangan
perusahaan, masalah peraturan perundangan.
3) Sosial
Struktur golongan yang ada dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi
perkembangan perusahaan, termasuk didalamnya sifat dan perkembangan dari
lembaga-lembaga sosial.
4) Perekonomian
Sistem perekonomian yang mempengaruhi perkembangan perusahaan terdiri dari
berbagai aspek ekonomi dan unit-unit ekonomi dalam masyarakat yang meliputi jenis
organisasi ekonomi, sistem pemilikan perusahaan, sistem perpajakan dan perbankan,
angkatan kerja, tingkat produktivitas, tingkat investasi, pola konsumsi masyarakat dan
lain-lain.
5) Kebudayaan
Menyangkut latar belakang sejarah dari suatu masyarakat dimana perusahaan berada
yaitu yang berhubungan dengan hasil produksi perusahaan. Juga tercakup norma-
norma masyarakat setempat, adat istiadat dan kebiasaan mereka.
6) Pendidikan
Keseluruhan dari tingkat pendidikan paling rendah sampai dengan pendidikan
tertinggi secara formal serta tingkat pendidikan non formal yang akan mempengaruhi
tingkat keahlian khusus dari masyarakat tersebut.
7) Teknologi
Tingkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang
industry dan fasilitas lain dalam pabrik yang perkembangan sangat pesat ikut
terpengaruh dalam perkembangan perusahaan. Oleh karena itu apabila perusahaan
ingin mengembangkan tingkat proses produksi dan kegiatan operasionalnya harus
berpacu dengan kemajuan teknologi.
8) Demografi
Meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, angkatan kerja, tingkat
kelahiran, tingkat kematian, penyebaran penduduk, umur, jenis kelamin dan lain-lain.
B. Lingkungan Khusus Perusahaan

1) Penyedia
Termasuk penyedia bahan baku, alat-alat produksi, tenaga kerja atau pemasok faktor-
faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan. Semakin luas perusahaan maka makin
besar kebutuhan akan faktor-faktor produksi tersebut.
2) Pelanggan
Semua pembeli produksi perusahaan, baik yang membeli untuk dijual lagi maupun
membeli untuk keperluan sendiri. Tercakup para pedagang perantara, baik pedagang
besar maupun pengecer.
3) Pesaing
Meliputi perusahaan-perusahaan yang membuat produksi jenis maupun yang
membuat barang pengganti (substitusi). Agar perusahaan tetap bertahan dalam
persaingan diperlukan suatu strategi atau kalau memungkinkan perusahaan harus
dapat mengubah tantangan pesaing menjadi suatu kesempatan.
4) Teknologi
Inti dari operasi perusahaan adalah proses produksi. Untuk itu selalu diperlukan
pengembangan teknik berproduksi secara kualitatif dan kuantitatif yaitu berproduksi
pada jumlah optimalyang dapat memenuhi selera langganan dengan memuaskan.
5) Sosial Politik
Meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat dari peraturan pemerintah yang dapat
berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Contoh sikap mayarakat terhadap
adanya polusi atau pencemaran akibat suatu limbah industry.

5. Fungsi-Fungsi Perusahaan

A. Fungsi Ekonomi

Sebagai sarana dan prasarana public senantiasa dituntut untuk meningkatkan


kemampuan pengembangan usaha dan memenuhi kewajiban-kewajiban lainnya
dengan cara pengelolaan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi secara sehat
berdasarkan asas ekonomi perusahaan.
B. Fungsi Sosial
Sebagai sarana publik dalam melakanakan pengelolaan jasa transportasi yang
merupakan urat nadi pembangunan suatu daerah senantiasa dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh lapisan masyarakat dari semua
golongan masyarakat dengan memberlakukan tarif yang terjangkau sesuai dengan
kemampuan masyarakat.

6. Ciri-Ciri Perusahaan

A. Melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagang baik secara tunai
maupun secara kredit

 Pembelian tunai adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan dengan


mengeluarkan kas untuk pembayaran barang yang dibeli untuk keperluan
aktivitas perusahaan dan untuk barang persediaan.

 Pengertian Pembelian kredit menurut (Mulyadi:2002) adalah pembelian yang


dilakukan oleh Perusahaan yang dalam pembayarannya dilakukan secara
bertahap atau secara angsuran kepada pemasok. Dalam pembelian kredit
umumnya sebelum melakukan transaksi pembelian harus mendapat otorisasi
terhadap pembelian yang dilakukan.

 Definisi penjualan tunai menurut Mulyadi (2000;455)  “Penjualan tunai


dilaksanakan oleh perusahaan  dengan cara mewajibkan pembeli melakukan
pembayaran harga barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli”. 

 Untuk memahami perngertian penjualan kredit, maka harus diketahui terlebih


dulu. Penjualan kredit adalah transaksi penjualan yang dilakukan dengan
pembayaran yang menggunakan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan
bersama, yaitu antara penjual dengan pembeli. 
B. Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan sebelum barang
laku terjual

Barang dagangan pada dasarnya adalah barang yang di sediakan untuk di jual.
Penyediaan bisa melalui pembelian, dalam arti barang di beli, di simpan sementara,
kemudian di jual tanpa mengadakan perubahan lebih dulu terhadap sifat barang yang
besangkutan. Bisa juga penyediaanya melalui proses produksi, dimulai dari
pembeliaan bahan baku, kemudiaan diolah sehingga menjadi produk yang siap untuk
dijual. Dalam hal demikian, barang yang dijual adalah barang hasil produksi sendiri.

Dalam perusahaan dagang, sebagian besar kekayaan perusahaan pada umumnya


tertanam dalam sediaan. Oleh karena itu pengelolaanya harus dilakukan dengan
sistem dan prosedur yang memadai. Pengelolaan sediaan dalam perusahaan dagang
didukung dengan prosedur penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan prosedur
pencataan.

C. Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan bila diperlukan

 Retur Pembelian : Pengembalian barang dari pelanggan/ konsumen atas


barang yang telah dijual, atau pengembalian barang ke distributor/ pemasok
atas barang yang telah kita beli. - Kualitas barang yang diterima tidak sesuai
dengan yang dipesan.

 Retur Penjualan : Barang dagangan yang diterima kembali oleh pihak


pemasok atas pengembalian barang dari pihak pengorder karena suatu alas an
dan atau sebab tertentu.

D. Melakukan transaksi pelunasan atau pembayaran utang dan penerimaan


piutang dagang yang telah terjadi

E. Mencari keuntungan

Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara, yang pertama Laba
dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang
investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang
berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya
kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih
antara harga penjualan dengan biaya produksi.

Laba merupakan elemen api yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka
laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Akan tetapi, teori akuntansi sampai saat ini belum mencapai kemantapan
dalam pemaknaan dan pengukuran laba. Oleh karena itu, berbeda dengan elemen air
statemen keuangan lainnya, pembahasan laba meliputi tiga tataran, yaitu : semantik,
sintaktik, dan pragmatik.

F. Memenuhi kebutuhan masyarakat

G. Menggunakan modal dan tenaga kerja

Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan


proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,
berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya.
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja,
terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan
dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.

H. Dipimpin oleh seorang pemimpin

Adalah seseorang yang menggunakan kemampuannya, sikapnya, nalurinya, dan ciri-


ciri kepribadiannya yang mampu menciptakan suatu keadaan, sehingga orang lain
yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai