Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SUMPAH PEMUDA

Disusun oleh :

Desti
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Probelmatika pemuda di zaman sekarang adalah masalah penting yang dihadapi oleh semua
masyarakat, baik masyarakat muslim maupun non muslim. Pemuda-pemudi generasi sekarang
sangatlah berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara berpikir
dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda zaman dahulu lebih berpikir rasional dan
berpandangan jauh kedepan, dalam arti mereka tidak asal berpikir maupun bertindak, tetapi
merumuskannya secara matang dan mengkajinya kembali dengan melihat dampak-dampak yang
akan muncul dari berbagai aspek dan pemuda zaman dahulu lebih aktif dalam kegiatan sosial.
Sedangkan pemuda zaman sekarang masih terkesan apatis terhadap masalah-masalah sosial di
lingkungannya. Pemuda saat ini telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas, kenakalan remaja,
penyalahgunaan narkoba bahkan kemajuan teknologi yang seharusnya menfasilitasi dalam
menambah wawasan dan bertukar informasi justru disalahgunakan.
Agama islam memberikan perhatian besar dalam upaya perbaikan mental para pemuda, karena
pemuda merupakan penerus perjuangan bangsa terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Pemuda merupakan tongkat estafet dalam menjalankan roda pemerintahan dan seluruh aspek
kehidupan, baik dalam berbangsa maupun bernegara, sehingga pemuda menjadi harapan dalam
kemajuan dan pembangunan suatu bangsa. Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Ungkapan
ini memiliki semangat konstruktif bagi pembangunan dan perubahan. Pemuda tidak selalu
identik dengan kekerasan dan anarkisme tetapi daya fikir revolusionernya juga menjadi kekuatan
utama. Sebab dalam mengubah tatanan lama budaya bangsa diperlukan pola fikir terbaru, muda
dan segar.
Sekarang kita telah memperingati sumpah pemuda yang dideklarasikan delapan puluh delapan
tahun silam tepatnya 28 Oktober 1928. Peristiwa ini merupakan pernyataan pengakuan atas tiga
hal yaitu, satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Peringatan sumpah pemuda merefleksikan sekaligus cerminan dari perubahan semangat yang
mereka lakukan. Semangat pembaruan yang lahir dari kerja keras dan disiplin para pemuda. Oleh
karena itu pemuda sebagai generasi emas dan tongkat estafet perjuangan wajib meneladani
semangat dan idealisme mereka agar kelak lahir pemuda yang memiliki pola fikir baru, kreatif
dan inoatif.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa makna sumpah pemuda ?
2. Bagaimana isi komitmen sumpah pemuda?
3. Bagaimana peran pemuda sebagai Generasi Emas yang Islami Dalam kemajuan dan
pembangunan bangsa ?
1.3. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca dapat mengetahui dan memahami peran
pemuda sebagai Generasi Emas yang Islami dalam kemajuan dan pemnagunan bangsa.
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai informasi bagi para pemuda agar lebih memahami
perannya sebagai Generasi Emas yang islami dalam kemajuan dan pembangunan bangsa.
1.5. Metodologi penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis mempergunakan metode
observasi atau teknik pengamatan langsung dan studi pustaka atau studi kepustakaan. Tidak
hanya itu, penulis juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media massa elektronik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Sumpah Pemuda
Peristiwa sumpah pemuda dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang hingga kini
diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Berawal dari inisiatif para pelajar Indonesia yaitu
PPPI (Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia) serta para cendekiawan Indonesia yang bercita-
cita menyatukan seluruh organisasi pemuda di Indonesia. Pertemuan pertama pun dilakukan pada
tahun 1926, hingga akhirnya mendapatkan hasil pada tanggal 20 Februari 1927. Pertemuan
kedua dilaksanakan pada bulan Mei tahun 1928. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan ketiga
pada tanggal 12 Agustus 1928. Pertemuan ketiga ini merupakan pertemuan terakhir yang dihadiri
oleh seluruh barisan organisasi pemuda yang ada di Indonesia.
Pertemuan itu pun menghasilkan keputusan bahwasanya akan dilaksanakannya kongres pada
bulan Oktober mendatang dengan susunan panitia yang diambil dari setiap organisasi pemuda
yang ada. Setiap organisasi memiliki masing-masing satu jabatan. Selain organisasi PPPI,
banyak organisasi pemuda yang ikut terlibat diantaranya yaitu Jong Java, Jong Celebes, Jong
Soemantranen Bond serta organisasi lainnya. Kongres sumpah pemuda yang dilaksanakan dua
hari berturut-turut yakni tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928 merupakan awal perjuangan baru
untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Lagu Indonesia Raya ciptaan W.R Supratman pun
berkumandang di penutupan kongres tersebut. Meskipun hanya dimainkan instrumennya saja.
Kongres tersebut pun menghasilkan rumusan sumpah pemuda.

2.2 Makna Sumpah Pemuda

Masa depan bangsa terletak di tangan pemuda. Sebagaimana Ir. Soekarno, Presiden Republik
Indonesia pertama, proklamator kita pernah berucap “Berikan aku 10 pemuda dan akan aku
goncang dunia”. Demikian pula yang dikemukakan oleh Ben Anderson dalam Revolusi
Indonesia, bahwa pemuda merupakan sumber kekuatan utama revolusi. Sejarah Indonesia juga
mencatat runtuhnya dua rezim karena gerakan pemuda. Tritura yang lahir dari gerakan pemuda
tahun 1966 berhasil menghapuskan komunisme di tanah air. Dan tentunya masih terekam dengan
jelas gerakan reformasi 1998 yang memakan korban sejumlah pemuda dan menjadi titik balik
demokrasi di Indonesia, dipelopori oleh pemuda.
Pemuda selalu berperan dalam setiap zaman. Ketika kolonialisme tidak lagi pada masanya,
pemuda harus tetap memainkan peran dalam perang ekonomi global abad ini. Sumpah pemuda
lahir karena adanya ruang-ruang sempit pemikiran kedaerahan bangsa ini. Mengusung semangat
sumpah pemuda, kita harus menghapus batas-batas kedaerahan, agama maupun partai untuk
memajukan negara ini sesuai cita-cita dari founding fathers. Hilangkan kepentingan-kepentingan
sempit politik sesaat. Satukan pikiran untuk membawa kemerdekaan yang sesungguhnya kepada
bangsa ini. Pembangunan negara ini harus kembali diarahkan ke jalur yang benar. Setelah 84
tahun sumpah pemuda, sudah saatnya pemuda di era reformasi tidak hanya menjadi Agent of
Change, tetapi Agent of Solution itu sendiri. Setelah berhasil membidani lahirnya reformasi, suka
atau tidak suka, dengan semangat membangun bangsa ke depan, semangat pemuda harus
kembali tampil mempelopori perebutan secara beradap di partai politik di Senayan sebagai
penentu rumusan perjalanan bangsa dan negara ke depan, menggeser pendompleng-
pendompleng reformasi yang telah bertingkah mengingkari roh reformasi.
Pada era reformasi, dalam kurikulum sejarah 2004 dimasukkan butir Manifesto Politik
Perhimpunan Indonesia tahun 1925 di negeri Belanda. Manifesto ini dianggap lebih maju dari
Sumpah Pemuda karena memadukan unsur persatuan, kesetaraan dan kemerdekaan. Sedangkan
pada Sumpah Pemuda hanya terdapat unsur persatuan. Persatuan itu hanya bermakna bila ada
kesataraan, dan keduanya hanya dapat diperoleh bila ada kemerdekaan. Kesetaraan juga akan
mewujudkan keadilan, sesuatu yang masih dicari sampai sekarang.
Pada saat dibacakan Sumpah Pemuda dinyatakan pula bahwa sejarah (persamaan nasib,
musuh bersama, tekad untuk hidup bersama le decir d’etre ensemble) memang telah menjadi
faktor perekat bangsa. Demikian pula penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada
tahun 1928 adalah pilihan yang jitu mengacu kepada masa depan. Bahasa Indonesia yang berasal
dari Melayu selama berabad-abad telah digunakan sebagai lingua franca di Nusantara ini. Betapa
arifnya pemimpin kita masa itu dengan kesepakatan memilih sebuah bahasa yang bukan
digunakan oleh etnis mayoritas Jawa atau Sunda. Setelah berhasil dalam persoalan bahasa, kita
juga mampu memecahkan masalah yang tidak kalah peliknya yaitu dasar negara. Pendiri negara
ini telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Dalam kaitan itu Piagam Jakarta
dinyatakan menjiwai pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Sayang sekali seiring perjalanan
waktu, masalah ini kembali diungkit.
Permasalahan sesungguhnya bahwa dasar Negara Indonesia haruslah sesuai dengan
ketetapan allah dan Rasul-Nya. Dimana seluruh urusan ketatanegaraan diatur oleh aturan islam,
sehingga tercipta Negara yang baldatun, toyibatun warabbun gofur.

2.3 Isi Konten Sumpah Pemuda


Adapun isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Menurut Azyumardi Azra, seperti dikutip oleh Asvi Warman Adam dalam buku Menguak
Misteri Sejarah (2010), Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda merupakan
salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan.
Sementara dalam buku Literasi Politik (2019) yang ditulis Gun Gun Heryanto dan kawan-
kawan diungkapkan bahwa ikrar sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa merupakan ikrar
yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Ikrar ini atau Sumpah Pemuda yang dibacakan di arena Kongres Pemuda II dan dihadiri oleh
kaum muda lintas suku, agama, dan daerah, nantinya, 17 tahun kemudian, melahirkan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945. Makna yang terkandung adalah
bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda
membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai
perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Sumpah
Pemuda Sumpah Pemuda juga memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Sri Sudarmiyatun dalam buku berjudul Makna Sumpah Pemuda (2012) menyebutkan nilai-
nilai Sumpah Pemuda antara lain: Nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat,
cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta
tanggung jawab.
Maka, Sumpah Pemuda hendaknya bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda
Indonesia sekarang untuk membawa negara ini ke arah perubahan yang lebih baik, bukan justru
terpecah-belah dalam pusaran konflik antar sesama anak bangsa sendiri.

2.4 Peran Pemuda Sebagai Generasi Emas yang Islami


Ada banyak cerita yang mengalir jika bersinggungan dengan pemuda masa kini, bila dahulu
pemuda cenderung dikekang oleh nilai-nilai moral yang mendukungnya, baik masyarakat
maupun keluarga. Namun zaman sekarang justru mengabaikannya. Mendengar kata pemuda ada
banyak hal negative yang timbul dari pikiran kita. Sebut saja kenakalan pemuda saat ini, seperti
tindakan kriminal, perampokan, obat-obatan terlarang, gadis-gadis muda yang hamil di luar
nikah. Hampir semua adalah masalah moral.
Bila berbicara tentang pemuda, maka Al-Quran telah menyebutkan banyak kisah. Islam
menganggap bahwa para pemuda dan pemudi yang mereka milliki merupakan asset potensial
yang ikut menentukan arah masa depan. Mudahnya jika ingin melihat suatu bangsa, maka
lihatlah para pemudanya.
Pada masa meninggalnya Rasullulah atau pada masa khulafaur Rasyidin kita bisa melihat
bagaimana kehidupan mereka saat itu. Para pemuda islam saat itu benar-benar membuktikan
bahwa mereka pemuda yang luar biasa hingga islam terus memimpin dunia hingga 14 abad
lamanya. Dan sebagai generasi muda yang hidup di zaman modern ini, banyak tugas berat yang
disandang pemuda. diantaranya :
a) Sebagai penyambung generasi kaum beriman (QS.52:21, 25:74)
b) Sebagai pengganti orang-orang yang beriman yang terjadi degradasi iman (QS.5.54)
c) Sebagai kamu reformer yang telah menyimpang dari agama (QS.5:104)
d) Sebagai unsur perbaikan (QS.18:13-14)
Hanya sayangnya, banyak pemuda yang sekarang ini salah kaprah dan tidak memahami
tugas berat ini karena lemahnya pemahaman mereka terhadap islam yang syamil dan
mustakamil. Selain itu yang lebih ironis lagi mereka tidak mengerti akan makna dasar
kehidupan. Seperti darimana mereka berasal, untuk apa diciptakan, dan akan kemana
mereka setelah mati. Padahal sesungguhnya peran pemuda zaman sekarang haruslah sama
dengan peran pemuda pada masa khlafaur rasyidin, dimana ilmu pengetahuan yang jauh
lebih maju disertai dengan teknologi yang semakin canggih merupakan salah satu sarana
untuk menegakkan aturan islam dimuka bumi ini yang kelak digunakan untuk mengatur
seluruh aspek kehidupan tanpa kecuali. Kita sebagai pemuda islam mempunyai peran yang
sangat luar biasa demi tegaknya aturan tersebut untuk selanjutnya difahami serta dilaksanakan
oleh semua orang tanpa terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai