Anda di halaman 1dari 14

Emulsi

Kelompok 2
1.Rahma Diaz Muthia
2 . Pujiyanti Nurani
3.Siti Kusmayanti
4.Annisa Ilmahmudah
Emulsi
Emulsi adalah campuran dari dua cairan yang
biasanya tidak bergabung, seperti minyak dan air.
Perlu ditambahkan zat tertentu yang bertindak
sebagai pengemulsi, yang dapat membantu dua
cairan dapat bercampur secara homogen dan stabil .
Menurut farmakope edisi IV Emulsi adalah sistem
dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.
Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan
penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan
emulgator (emulsifying agent).
Komponen Emulsi
Komponen Emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
1.Komponen Dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat dalam emulsi.
Terdiri atas:
• Fase dispers/fase internal/fase discontinue Yaitu zat cair yang terbagi-
bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain.
• Fase continue/fase external/fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang
berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
• Emulgator Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan
emulsi. Emulgator Alam seperti : Tumbuh-tumbuhan ( Gom Arab,
tragachan, agar-agar, chondrus), Hewani ( gelatin, kuning telur, kasein,
dan adeps lanae), Tanah dan mineral ( Veegum/ Magnesium Alumunium
Silikat). Emulgator Buatan: Sabum.
2. Komponen Tambahan
Merupakan bahan tambahan yang sering ditambahkan pada
emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih baik, antara lain :
• Corrigen : Corigen actionis ( memperbaiki kerja obat), Corigen
saporis (memperbaiki rasa obat), corrigen odoris
(memperbaiki bau obat), corrigen colouris ( memperbaiki
warna obat), corigen solubilis (memperbaiki kelarutan obat)
• Preservative (pengawet) : Preservative yang digunakan Antara
lain metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat,
fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil
merkuri asetas, dll.
• Anti oksidan. Antioksidan yang digunakan Antara lain asam
askorbat, a-tocopherol, asam sitrat, propil gallat, asam gallat.
tipe- tipe Emulsi
Tipe Emulsi Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi
sebagai fase internal ataupun external, maka emulsi
digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emulsi tipe O/W ( oil in water ) atau M/A ( minyak dalam air
).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar
ke dalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase
external.
2. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam Minyak
).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran yang tersebar kedalam
minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase
external.
Jenis jenis emulsi
• Emulsi gas merupakan emulsi di dalam medium
pendispersi gas. Aerosol cair seperti hairspray dan
baygon, dapat membentuk sistem koloid dengan
bantuan bahan pendorong seperti CFC. Selain itu
juga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek
Tyndall, gerak Brown.
• Emulsi padat (gel) Emulsi padat (gel) ialah koloid
dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase
padat. Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan
medium fase padat. Contoh: mentega, keju, jeli,
dan mutiara.
• Emulsi cair Emulsi cair merupakan emulsi di dalam
medium pendispersi cair. Emulsi cair melibatkan
campuran dua zat cair yang tidak dapat saling
melarutkan jika dicampurkan yaitu zat cair polar dan
zat cair non-polar. Biasanya salah satu zat cair ini
adalah air dan zat lainnya seperti minyak. Contohnya
pada susu.[1] Sifat emulsi cair yang penting ialah:
demulsifikasi dan pengenceran. Demulsifikasi
Kestabilan emulsi cair dapat rusak akibat
pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi,
penambahan elektrolit, dan perusakan zat
pengelmusi.[2] Pengenceran Emulsi dapat
diencerkan dengan penambahan sejumlah medium
pendispersinya.
Produk sediaan Emulsi
Produk sediaan emulsi yang beredar dipasaran
sudah sangat banyak. Contohnya saja emulsi
suplemen anak yang mungkin sudah tidak
asing lagi seperti scott Emulsion yang
mengandung minyak ikan, sediaan emulsi ini
bahkan memiliki aroma dan rasa yang enak
sehingga disukai anak. Sediaan lainnya adalah
Curvit, Curcuma Plus, Scott +DHA dan masih
banyak yang lainnya.
Cara Membedakan Tipe
Emulsi
1.Dengan pengenceran fase.
Setiap emulsi dapat diencerkan dengan fase externalnya. Dengan prinsip tersebut, emulsi tipe
o/w dapat diencerkan dengan air sedangkan emulsi tipe w/o dapat diencerkan dengan
minyak.
2. Dengan pengecatan/pemberian warna.
Zat warna akan tersebar dalam emulsi apabila zat tersebut larut dalam fase external dari
emulsi tersebut. Emulsi + larutan Sudan III dapat memberi warana merah emulsi tipe w/o,
karena Sudan III larut dalam minyak. Emulsi + larutan metilen blue dapat memberi warna biru
pada emulsi tipe o/w karena metilen blue larut dalam air.
3. Dengan kertas saring.
Bila emulsi diteteskan pada kertas saring, kertas saring menjadi basah maka tipe emulsi
o/w,dan bila timbul noda minyak oada kertas berarti wmulsi tipe w/o.
4. Dengan konduktivitas listrik
Alat yang dipakai adalah kawat dan stop kontak, kawat dengan tahanan 10 K ½ watt , lampu
neon ¼ watt, dihubungkan secara seri. Elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi. Lampu
neon akan menyala bila elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi tipe o/w, dan akan mati
bila dicelupkan pada emulsi tipe w/o.
Bagaimana membedakan
emulsi baik atau tidak
Emulsi yang baik salah satu cirinya adalah apabila
terjadi pemisahan antara dua lapisan maka sediaan
ini akan mudah terdispersi kembali setelah dilakukan
pengocokan hal ini disebut Creaming. Tapi apabila
terjadi Cracking atau koalesan yaitu terpisahnya
emulsi karena film yang meliputi partikel rusak dan
butir minyak akan koalesan ( menyatu ), sehingga
dengan pengocokan pun larutan tidak terdispersi
kembali. Atau terjadinya infersi minyak dalam air
atau air dalam minyak yang bersifat tetap
(Irreversible), maka emulsi dikatakan tidak baik.
Hal yang harus diperhatikan
dalam sediaan Emulsi
Demi menjaga stabilitas sediaan emulsi maka
faktor penyimpanaan obat perlu diperhatikan,
sediaan emulsi sebaiknya disimpan ditempat
yang kering dalam wadah tertutup rapat pada
suhu ruangan dan terlindung dari sinar
matahari. Hal terpenting yang perlu
disampaikan juga kepada pasien khususnya
untuk sediaan emulsi adalah mengocoknya
terlebih dahulu sebelum digunakan.
Contoh gambar sediaan
emulsi

Anda mungkin juga menyukai