Pengertian
Add caption
Menurut FI IV 1995, emulsi atau emulsion adalah suatu sistem 2 fasa, yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil.
Menururt ansel (1981), emulsi adalah suatu dispersi dimana fasa terdispersi terdiri dari
bulatan bulatan kecil yang terdistribusi keseluruh pembawa yang tidak bercampur
Menurut remington (pharmaceutical practice), emulsi adalah sistem heterogen yang terdiri
dari tetesan-tetesan cairan yang terdispersi dalam cairan lain.
Menurut martin (1971), emulsi adalah sistem yg secara termodinamika
tidak stabil dan mengandung dua cairang yang tidak bercampur, salah satu cairan terdispersi
dalam bentuk globul-globul dan distabilkan oleh emulgator.
B. Tipe Emulsi
1. emulsi minyak dalam air (m/a atau o/w (oil/water)) adalah sediaan emulsi dimana fasa minyak
terdispersi dalam bentuk globul-globul didalam fasa air
2. emulsi air dalam minyak (a/m atau w/o (water/oil)) adalah sediaan emulsi dimana fasa air
terdispersi dalam bentuk globul-globul didalam fasa minyak.
C. Formula Umum
Secara umum emulsi mengandung :
zat aktif
pembawa (air dan minyak)
emulgator
zat pembantu (pengawet, antioksidan, pemanis, pewangi, pewarna, pendapar, anticaploking,
antibusa sesuai kebutuhan)
metode kontingental (gom kering) : membuat emulsi primer/awal atau korpus emulsi
dengan perbandingan bahan minyak : air : emulgator (4:2:1)
metode inggris (gom basah) : cocok untuk emulsi dengan bahan minyak yang kental,
caranya dengan membuat mucilago yaitu 1 bagian gom dg 2 bagian air, ditambah minyak
sediki2 demi sedikit lalu digerus cepat.
metode botol : cocok pada bahan minyak atsiri maupun minyak dengan kekentalan yang
rendah, caranya dengan mencampurkan 1 bagian emulgator dalam botol lalu tambahkan 2
bagian minyak atsiri, lalu kocok hingga terbentuk emulsi, kemudian tambahkan fasa luar
sedikit demi sedikit
metode penyabunan : cara ini dengan menambahkan emulgator, minyak bereaksi dengan
alkali/basa akan membentu emulsi.
Linctus adalah sediaan kental yang digunakan untuk memberi kelegaan saat batuk
Obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan, suspensi, atau emulsi yang dimaksutkan untuk
obat luar maupun obat dalam.
Materi :EMULSI
PELAJARAN : ILMU RESEP
GURU PENGAJAR : ARISTA WAHYU NINGSIH,S.FARM.,APT
NAMA : INDAH PURWATI NINGSIH
NIS : 087/010.079
KELAS : XI FARMASI
EMULSI
Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti di bawah ini:
1. Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, dimana yang satu
mengandung fase dispers lebih banyak dari pada lapisan yang lain.
2. Koalesen dan craking yaitu terpecahnya emulsi karena film yang meliputi partikrl
rusak dan butir minyak akan koalesen.
3. Inversi adalah peristiwa berubahnya sekonyong-konyong tipe emulsi w/o
menjadi o/w atau sebaliknya.
Wednesday, 21 May 2014
LATIHAN SOAL ILMU RESEP
TIPE SOAL 1
1. Berikut ini yang merupakan kekurangan sediaan serbuk adalah, kecuali…
a. Ketidaknyamanan pasien meminum obat yang mungkin rasa pahit, atau rasa yang tidak enak.
b. Kesulitan menahan terurainya bahan-bahan yang higroscopis.
c. Mudah mencair atau menguap zat-zat yang dikandungnya.
d. Waktu dan biaya yang digunakan pada pengolahan dan pembungkusan dalam keseragaman dosis
tunggal.
e. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat
dalam bentuk serbuk
2. Ukuran serbuk dari batas derajat halus untuk serbuk dengan zat aktif berasal dari bahan kimia dinyatakan
sangat halus adalah…
a. 20
b. 40
c. 80
d. 120
e. 160
3. Pulvis Sternutatorius adalah…….
a. Serbuk gigi, biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dulu dalam
chloroform / etanol 90%
b. serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali
c. Serbuk Effervescent merupakan serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air
dingin atau air hangat dan dari proses pelarutan ini akan mengeluarkan gas CO 2, kemudian membentuk
larutan pada umumnya jernih
d. Serbuk terbagi
e. Serbuk tidak terbagi
4. Berikut ini yang merupakan perlakuan khusus belerang pada pembuatan pulvis yaitu…..
a. Pengisi
b. Pengikat/ pembasah
c. Penabur
d. Penghancur
e. Penyalut
12. Berdasarkan beratnya, pil yang mempunyai bobot lebih dari 300 mg disebut…..
a. Pil
b. Boli
c. Granula
d. Parvul
e. Pulveres
13. Urutan yang benar dari tehnik pembuatan pil
1) Campur Bahan Obat + pengisi + bahan pengikat + bahan pemecah sesuai aturan.
2) Tam bah kan bah an pemb asa h sed ik it -se dikit ke dalam camp d igila s kua t ad ma ssa p il
yg ba ik (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah digulung).
3) Tentukan bobot Bahan Obat untuk 1 pil.
4) Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah dan sifat bahan
obat.
a. 1-2-3-4
b. 2-3-4-1
c. 3-4-1-2
d. 1-2-4-3
e. 4-3-2-1
14. Zat pengikat pada sediaan pil…
a. Talk
b. Gliserol
c. Succus Liquiritiae
d. Gelatin
e. Gula
15. Bedak tabur yang mengandung lemak (adeps lanae) menggunakan mesh ukuran…
a. 40
b. 60
c. 80
d. 100
e. 800
16. Tujuan asam asetil salisilat sebelum digerus harus di tetesi etanol terlebih dahulu adalah..
a. Supaya larut
b. Supaya homogen saat dicampur
c. Karena ringan, supaya tidak berhamburan diudara
d. Karena terlalu keras supaya mudah digerus
e. Supaya berkhasiat
17. Perlakuan tingtur belladona pada pembuatan serbuk bagi yaitu….
a. Ditambahkan langsung dengan zat aktif dan zat tambahan
b. Diteteskan sedikit demi sedikit dengan bahan obat yang lain
c. Dikeringkan dengan saccarum lactis
d. Dilebur diatas penangas air sampai 1/3 bagian
e. Digerus di mortar dan stamper panas
18. Salep yang bahan obatnya menembus kedalam kulit, tetapi tidak melaui kulit, terabsorpsi sebagian,
digunakan untuk melunakan kulit atau selaput lendir adalah…
a. Salep epidermis
b. Salep endodermis
c. Salep diadermis
d. Salep eksodermis
e. Salep hidrokarbon
19. Berikut ini zat padat yang harus diayak terlebih dahulu sebelum digunakan adalah…
a. Belerang
b. Talk
c. Zink oksida
d. Asam asetil salisilat
e. Salisilamid
20. Tujuan penyalutan sediaal pil yaitu, kecuali…..
a. Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan.
b. Menutupi rasa bahan yg tak enak
c. Memperbaiki penampilan pil
d. Supaya pil larut di usus
e. Supaya mudah dalam pembentukan pil
Essay
1. Sebutkan kerugian sediaan pil ?
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam dasar salep menurut formularium nasional?
3. Sebutkan perbedaan kapsul lunak dan keras ?
4. Apa yang dimaksud dengan serbuk Effervescent dan sebutkan 5 contoh sediaan yang beredar ?
5. Study kasus : Bagaimana cara memasukan gajah kedalam kulkas yang berisi badak bercula satu ?
TIPE SOAL 2
1. Larutan yang mengandung sejumlah maksimum zat yang dapat larut dalam air pada suhu dan tekanan
tertentu disebut......
a. Larutan encer
b. Larutan pekat
c. Larutan jenuh
d. Larutan lewat jenuh
e. Larutan supersaturated
2. Larutan yang mengandung bahan padat terlarut berupa agregat baik dalam bentuk molekul atau ion
disebut.......
a. Larutan jernih
b. Larutan makromolekuler
c. Larutan Miseler
d. Larutan mikromolekuler
e. Larutan indirect
3. Berikut ini yang bukan merupakan larutan oral berdasarkan cara pemberiannya adalah.....
a. Sirop
b. Eliksir
c. Lotio
d. Potio
e. Saturatio
4. Peristiwa adanya zat terlarut mempunyai kelarutan lebih kecil dibandingkan zat utamanya sehingga
menyebabkan kenaikan kelarutan zat utama disebut.....
a. Salting in
b. Salting out
c. Common ion effect
d. Hidrotopi
e. Caking
5. Collutorium adalah......
a. Obat cuci mata
b. Obat cuci mulut
c. Obat cuci hidung
d. Obat tetes hidung
e. Obat tetes mulut
6. Suspending agent dari alam yang berasal dari eksudat astragalus gummifera yaitu ....
a. Tragakan
b. Veegum
c. Chondrus
d. Bentonit
e. Akasia
7. Metode dalam mengerjakan suspensi yaitu Bahan serbuk obat ditambahkan ke dalam mucilago yang
telah terbentuk, kemudian baru di encerkan sampai terbentuk Corpus disebut..
a. Presipitasi
b. Dispersi
c. Flokulasi
d. Deflokulasi
e. Sedimentasi
8. Sistem dua fase dimana yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan
kecil adalah......
a. Suspensi
b. Emulsi
c. Elixir
d. Sirup
e. Solutions
9. Pengawet yang sering digunakan obat tetes mata yang beredar di pasaran adalah..
a. Asam borak
b. Polivinil alkohol
c. Benzalkonium klorida
d. Tween
e. Span
10. Kegunaan emulgator dilihat dari harga HLB berkisar antara 8 – 10 berfungsi sebagai....
a. Anti foaming agent
b. Emulgator tipe w/o
c. Wetting agent
d. Emulgator o/w
e. Detergent
11. Pada pembuatan 120 ml emulsi tipe o/w diperlukan emulgator dengan harga HLB 13. Sebagai emulgator
dipakai campuran Span 60 (HLB 4,7) dan Tween 60 (HLB 14,9) sebanyak 7 g. Berapa masing-masing
bobot Span 60 dan Tween 60
a. Tween 5,2 dan span 1,8
b. Tween 1,8 dan span 5,2
c. Tween 1,3 dan span 5,7
d. Tween 5,7 dan span 1,3
e. Tween 10,2 dan span 8,3
12. 1) Zat pengemulsi dicampur dengan minyak
terlebih dahulu
2) Encerkan dengan air
3) Tambahkan air untuk membentuk korpus
Emulsi
4) Zat pengemulsi ditambahkan kedalam air
agar terbentuk mucilago
urutan yang tepat cara pembuatan emulsi metode kontinental adalah....
a. 1-2-3-4
b. 1-3-2
c. 4-3-2-1
d. 4-1-2
e. 3-4-1-2
13. Emulgator yang cocok untuk pembuatan emulsi w/o yaitu....
a. Gom arab
b. Lesitin
c. Adeps lanae
d. Veegum
e. Sabun kalium
14. Hitung berapa berat gram larutan NaCl 90% harus ditambahkan pada 10 g larutan Nacl 10% supaya
diperoleh 100 g Nacl 15%......
a. 9,6 g
b. 12,4 g
c. 13,7 g
d. 15,6 g
e. 17,3 g
15. Zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar / bahan pendukung emulsi disebut....
a. Fase dispersi
b. Fase internal
c. Fase diskontinue
d. Fase luar
e. Emulgator
16. Dalam kestabilan emulsi terjadi peristiwa berubahnya tipe emulsi o/w menjadi w/o secara tiba-tiba dan
sebaliknya yang bersifat ireversibel desebut........
a. Creaming
b. Cracking
c. Koalesensi
d. Inversi fase
e. Cake
17. Salah satu contoh sediaan ephithema yang beredar dipasaran yaitu....
a. Braito
b. Rohto
c. Solutio rivanol
d. Cendo berry
e. Colme
18. Berikut ini manakah yang bukan merupakan pelarut yaitu...
a. Eter
b. Gliserin
c. Carboksimetylselulosa
d. Sorbitol
e. Propilen glikol
19. Pada sediaan larutan mata, yang berfungsi sebagai pengental adalah.....
a. Polivinil alkohol
b. Klorbutanol
c. Nipagin
d. Nipasol
e. Klorheksidin asetat
20. Berikut ini cara untuk membedakan tipe emulsi, kecuali...
a. Dengan pengenceran fase
b. Dengan pewarnaan
c. Dengan botol forbes
d. Dengan kertas saring atau tisue
e. Dengan konduktifitas listrik
Essay
1. Menjodohkan
1) Lavament a. Menstabilkan pH
Bagaimana membagi satu buah kue tart menjadi 8 potong hanya dengan 3 kali memotong?
TIPE SOAL 3
1. Tempat pencampuran obat atau menggerus obat dengan kadar yang telah ditentukan disebut....
a. Cawan penguap
b. Mortir
c. Stamper
d. Batang pengaduk
e. Erlenmeyer
2. Sediaan larutan yang harus diberi label “kocok dahulu” adalah......
a. Potio
b. Suspensi
c. Sirup
d. Lotions
e. Injeksi
3. Sediaan cair berupa suspensi atau dispersi yang digunakan sebagai obat luar dapat berbentuk suspensi
zat padat dalam serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok, emulsi tipe o/w dengan surfaktan
yang cocok disebut...
a. Eliksir
b. Lotions
c. Potio
d. Saturatio
e. Ephitema
4. Peristiwa adanya zat terlarut mempunyai kelarutan lebih kecil dibandingkan zat utamanya sehingga
menyebabkan kenaikan kelarutan zat utama disebut.....
a. Salting in
b. Salting out
c. Common ion effect
d. Hidrotopi
e. Caking
5. Banyaknya air yang digunakan untuk mengembangkan PGS yaitu......
a. 7 kali zatnya
b. 10 kali zatnya
c. 15 kali zatnya
d. 20 kali zatnya
e. 2000 kali zatnya
6. Khasiat dari asam salysilat pada sediaan topikal adalah.......
a. Keratolitikum
b. Anti bakteri
c. Anti nyeri
d. Anti inflamasi
e. Antiseptikum
7. Metode dalam mengerjakan suspensi yaitu Bahan serbuk obat ditambahkan ke dalam mucilago yang
telah terbentuk, kemudian baru di encerkan sampai terbentuk Corpus disebut..
a. Presipitasi
b. Dispersi
c. Flokulasi
d. Deflokulasi
e. Sedimentasi
8. Sistem dua fase dimana yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan
kecil adalah......
a. Suspensi
b. Emulsi
c. Elixir
d. Sirup
e. Solutions
9. Pengawet yang sering digunakan obat tetes mata yang beredar di pasaran adalah..
a. Asam borak
b. Polivinil alkohol
c. Benzalkonium klorida
d. Tween
e. Span
10. Singkatan latin yang artinya “sampai/ pada” yaitu.....
a. ad
b. a.d.
c. add
d. adde
e. adsper
11. Pelarut yang biasa digunakan untuk obat tetes telinga adalah......
a. Profilenglicol
b. Glyserin
c. Aetanolum
d. a dan b benar
e. b dan c benar
12. 1) Zat pengemulsi dicampur dengan minyak
terlebih dahulu
2) Encerkan dengan air
3) Tambahkan air untuk membentuk korpus
Emulsi
4) Zat pengemulsi ditambahkan kedalam air
agar terbentuk mucilago
urutan yang tepat cara pembuatan emulsi metode kontinental adalah....
a. 1-2-3-4
b. 1-3-2
c. 4-3-2-1
d. 4-1-2
e. 3-4-1-2
13. Berikut ini manakah yang termasuk obat golongan Narkotika...
a. Luminal
b. Phenobarbital
c. Codein HCl
d. Diazepam
e. Prometazin
14. Manakah yang merupakan kerugian dari sediaan sirup, kecuali.......
a. Sirup jarang yang isinya zat tunggal, umumnya kombinasi beberapa zat berkhasiat yang kadang-kadang
sebetulnya tidak dibutuhkan pasien
b. Tidak sesuai untuk zat yang tidak stabil untuk dilarutkan
c. Harga relatif mahal karena memerlukan formulasi dan kemasan khusus
d. Dapat meningkatkan kepatuhan pada pasien yang kesulitan menelan obat
e. Tidak sesuai untuk obat yang bersifat higroskopis
15. Zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar / bahan pendukung emulsi disebut....
a. Fase dispersi
b. Fase internal
c. Fase diskontinue
d. Fase luar
e. Emulgator
16. Dalam kestabilan emulsi terjadi peristiwa berubahnya tipe emulsi o/w menjadi w/o secara tiba-tiba dan
sebaliknya yang bersifat ireversibel desebut........
a. Creaming
b. Cracking
c. Koalesensi
d. Inversi fase
e. Cake
17. Manakah yang merupakan komponen sediaan emulsi ......
a. Kloramfenicol, PGS, sirupus thymi
b. Codein HCl, CMC Na, sorbitol, sirupus simplex
c. Paraffin liq, PGA, bellad ext, sirupus citri
d. Paracetamol, tragacanth, sirupus simplek
e. Ampicilin, CMC, sirupus thymi, aquadest
18. Berikut ini manakah yang bukan merupakan pelarut yaitu...
a. Eter
b. Gliserin
c. Carboksimetylselulosa
d. Sorbitol
e. Propilenglikol
19. Dosis maksimal diphenhydramin HCl untuk orang dewasa adalah.....
a. Sekali 1 g dan sehari 8 g
b. Sekali 60 mg dan sehari 300 mg
c. Sekali 100 mg dan sehari 200 mg
d. Sekali 100 mg dan sehari 250 mg
e. Sekali 100 mg dan sehari 300 mg
20. Aetanol dilitum adalah......
a. Aetanol 70%
b. Aetanol 75%
c. Aetanol 80%
d. Aetanol 90%
e. Aetanol 95%
Essay
1. Sebutkan formula umum untuk sediaan sirup serta kegunaannya ?
2. Sebutkan perbedaan sirup, eliksir, suspensi dan emulsi ?
3. Hitunglah hasil dan sisa pengenceran dari codein HCl 35 mg ?
4. Sebutkan perlakuan khusus untuk zat :
a. Zink oksid dalam bedak......................
b. Cera alba dalam salep.........................
c. Acetosal pada serbuk bagi...................
d. CMC pada emulsi................................
e. Tingtur hyosiami pada serbuk.............