Anda di halaman 1dari 15

A.

Pengertian
Add caption
      Menurut FI IV 1995, emulsi atau emulsion adalah suatu sistem 2 fasa, yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil.
      Menururt ansel (1981), emulsi adalah suatu dispersi dimana fasa terdispersi terdiri dari
bulatan bulatan kecil yang terdistribusi keseluruh pembawa yang tidak bercampur
       Menurut remington (pharmaceutical practice), emulsi adalah sistem heterogen yang terdiri
dari tetesan-tetesan cairan yang terdispersi dalam cairan lain.
         Menurut martin (1971), emulsi adalah sistem yg secara termodinamika
tidak stabil dan mengandung dua cairang yang tidak bercampur, salah satu cairan terdispersi
dalam bentuk globul-globul dan distabilkan oleh emulgator.

B. Tipe Emulsi
1. emulsi minyak dalam air (m/a atau o/w (oil/water)) adalah sediaan emulsi dimana fasa minyak
terdispersi dalam bentuk globul-globul didalam fasa air
2. emulsi air dalam minyak (a/m atau w/o (water/oil)) adalah sediaan emulsi dimana fasa air
terdispersi dalam bentuk globul-globul didalam fasa minyak.

C. Formula Umum
Secara umum emulsi mengandung :
zat aktif
pembawa (air dan minyak)
emulgator
zat pembantu (pengawet, antioksidan, pemanis, pewangi, pewarna, pendapar, anticaploking,
antibusa sesuai kebutuhan)

D. Penggolongan Jenis Emulgator


1. golongan bahan alam : 
-polisakarida : akasia (gom arab), tragakan, Na-alginat, atarch/amilum, caragen, pektin, agar
-senyawa yang mengandung sterol : beeswax, wool-fat
2. golongan semisintetik : metil selulosa, dan CMC-Na (CarboxyMethylCelulosa-Na)
3. golongan emulgator sintetik : surfaktan

E. Metode Pembuatan Sediaan Emulsi


ada 4 metode/cara pembuatan :

 metode kontingental (gom kering) : membuat emulsi primer/awal atau korpus emulsi
dengan perbandingan bahan minyak : air : emulgator (4:2:1)
 metode inggris (gom basah) : cocok untuk emulsi dengan bahan minyak yang kental,
caranya dengan membuat mucilago yaitu 1 bagian gom dg 2 bagian air, ditambah minyak
sediki2 demi sedikit lalu digerus cepat.
 metode botol : cocok pada bahan minyak atsiri maupun minyak dengan kekentalan yang
rendah, caranya dengan mencampurkan 1 bagian emulgator dalam botol lalu tambahkan 2
bagian minyak atsiri, lalu kocok hingga terbentuk emulsi, kemudian tambahkan fasa luar
sedikit demi sedikit
 metode penyabunan : cara ini dengan menambahkan emulgator, minyak bereaksi dengan
alkali/basa akan membentu emulsi.

         Linctus adalah sediaan kental yang digunakan untuk memberi kelegaan saat batuk
Obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan,  suspensi, atau emulsi yang dimaksutkan untuk
obat luar maupun obat dalam.

Materi :EMULSI
PELAJARAN : ILMU RESEP
GURU PENGAJAR : ARISTA WAHYU NINGSIH,S.FARM.,APT
NAMA : INDAH PURWATI NINGSIH
NIS : 087/010.079
KELAS : XI FARMASI

EMULSI

A.   Pengertian Emulsi


Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Emusi berasal dari kata emulgeo yang
artinya menyerupai milk atau susu, warnanya adalah putih.
B.   Komponen Emulsi
Komponen dari emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
1.     Komponen dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi. Terdiri atas:
  Fase dispers / fase internal / fase diskontinue / fase dalam
Yaitu zat cair yays terbagi-bagi menjadi butiran kecil ke dalam zat cair lain.
  Fase kontinue / fase external / fase luar / fase pendispers
Yaitunzat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari
emulsi tersebut.
  Emulgator
Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.
2.     Komponen tambahan
Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil
yang baik. Misalnya corrigen, saporis, odoris, colouris, preservative, anti oksidan.
Preservative yang digunakan antara lain metil dan propil, paraben, asam benzoat,
asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri
asetas, dan lain-lain.
Anti oksidan yang digunakan antara lain asam askorbat, L.tocophero, asam sitrat,
propil gallat, asam gallat.
C.    Tipe Emulsi
Berdasarkan macam zat cair yang brfungsi sebagai sebagai fase internal atupun
external, maka emulsi digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
1.     Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air. Minyak
sebagai fase internal dan air sebagai fase external.
2.     Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak)
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran dari butiran air yang tersebar ke dalm
minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.
D.   Tujuan pemakaian emulsi
Emulsi dibuat untuk di peroleh suatu preparat yang stabil dan rata dari
campuran dua cairan yang saling tidak bisa bercampur.
Tujuan pemakaian emulsi adalah:
1.     Dipergunakan untuk obat dalam / per oral. Umumnya emulsi tipe o/w
2.     Dipergunakan sebagai obat luar
Bisa tipe o/w maupun w/o tergantung banyak faktor misalnya sifat zatnya atau
jenis efek terapi yang dikehendaki.
E.    Cara membedakan emulsi
Dikenal beberapa cara membedakan tipe emulsi yaitu:
1.     Dengan pengenceran fase
2.     Dengan pengecatan/pemberian warna
3.     Dengan kertas saring
4.     Dengan konduktifitas listrik
F.    Cara pembuatan emulsi
Cara pembuatan emulsi dikenal dengan 3 metode dalam pembuatan emulsi,
secara singkat dapat dijelaskan:
1.     Metode gom kering atau metode kontinental
2.     Metode gom basah atau metode inggris
3.     Metode botol atau metode botol forbes
Alat-alat yang di gunakan dalam pembuatan emulsi:
1.     Mortir dan stamper
2.     Botol
3.     Mixer blander
4.     Homogeniser
5.     Colloid mill
G.   Kestabilan Emulsi

Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-hal seperti di bawah ini:
1.     Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, dimana yang satu
mengandung fase dispers lebih banyak dari pada lapisan yang lain.
2.     Koalesen dan craking yaitu terpecahnya emulsi karena film yang meliputi partikrl
rusak dan butir minyak akan koalesen.
3.     Inversi adalah peristiwa berubahnya sekonyong-konyong tipe emulsi w/o
menjadi o/w atau sebaliknya.
Wednesday, 21 May 2014
LATIHAN SOAL ILMU RESEP
TIPE SOAL 1

1.      Berikut ini yang merupakan kekurangan sediaan serbuk adalah, kecuali…

a.       Ketidaknyamanan pasien meminum obat yang mungkin rasa pahit, atau rasa yang tidak enak.
b.      Kesulitan menahan terurainya bahan-bahan yang higroscopis.
c.       Mudah mencair atau menguap zat-zat yang dikandungnya.
d.      Waktu dan biaya yang digunakan pada pengolahan dan pembungkusan dalam keseragaman dosis
tunggal.
e.       Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat
dalam bentuk serbuk
2.      Ukuran serbuk dari batas derajat halus untuk serbuk dengan zat aktif berasal dari bahan kimia dinyatakan
sangat halus adalah…

a.       20
b.      40
c.       80
d.      120
e.       160
3.       Pulvis Sternutatorius adalah…….

a.       Serbuk gigi, biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dulu dalam
chloroform / etanol 90%
b.      serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali
c.       Serbuk Effervescent merupakan serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air
dingin atau air hangat dan dari proses pelarutan ini akan mengeluarkan gas CO 2, kemudian membentuk
larutan pada umumnya jernih
d.      Serbuk terbagi
e.       Serbuk tidak terbagi
4.      Berikut ini yang merupakan perlakuan khusus belerang pada pembuatan pulvis yaitu…..

a.       Ditetesi etanol 90% terlebih dahulu sebelum digerus


b.      Ditetesi  etanol 70 % terlebih dahulu sebelum digerus
c.       Diayak dengan mesh 100
d.      Diayak dengan mesh 60
e.       Tidak boleh diayak
5.      Apabila didalam resep salep terdapat camphor dan menthol maka….

a.       Ditetesi etanol terlebih dahulu sebelum digerus


b.      Digerus satu-persatu dalam mortir yang berbeda
c.       Digerus bersama-sama dalam satu mortir yang sama
d.      Hanya camphor yang ditetesi etanol
e.       Hanya menthol yang ditetesi etanol
6.      Zat yang harus dilebur diatas penangas air sebelum dicampurkan pada pembuatan salep yaitu..
a.       hidrocortison
b.      klorampenicol
c.       asetosal
d.      cera alba
e.       paraffin liquid
7.      Salep berlemak yang mengandung persentase lilin yang tinggi sehingga konsistensinya lebih keras
disebut ………………….
a.       Unguenta
b.      Cream
c.       Pasta
d.      Cerata
e.       Gel
8.      Berikut ini merupakan dasar salep yang dapat larut dalam air yaitu ……………
a.       Vaselin album
b.      Vaselin flavum
c.       Cera album
d.      Adeps lanae
e.       Poly etilen glycol
9.      Manakah yang tidak termasuk  kerugian sediaan kapsul…..
a.       Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab pori-pori cangkang  tidak menahan penguapan
b.      Tidak untuk zat-zat yang higroskopis
c.       Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak
d.      Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
e.       Tidak untuk Balita
10.  Cara pengisian kapsul dengan alat bukan mesin.
1)      Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan kedalam lubang dari bagian alat yang tidak bergerak.
2)      Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul dimasukkan /ditaburkan pada permukaan kemudian
diratakan dengan kertas film.
3)      Kapsul ditutup dengan cara merapatkan/menggerakkan bagian yang bergerak. Dengan cara demikian
semua kapsul akan tertutup
urutan yang benar untuk pengisian kapsul adalah…..
a.       1-2-3
b.      1-3-2
c.       2-1-3
d.      3-1-2
e.       2-1-3
11.  Zat atau bahan tambahan yang digunakan untuk pembuatan pil, kecuali…..

a.       Pengisi
b.      Pengikat/ pembasah
c.       Penabur
d.      Penghancur
e.       Penyalut
12.  Berdasarkan beratnya, pil yang mempunyai bobot lebih dari 300 mg disebut…..

a.       Pil
b.      Boli
c.       Granula
d.      Parvul
e.       Pulveres
13.  Urutan yang benar dari tehnik pembuatan pil
1)       Campur Bahan Obat + pengisi + bahan pengikat + bahan pemecah sesuai aturan.
2)      Tam bah kan bah an pemb asa h sed ik it -se dikit ke dalam camp d igila s kua t ad ma ssa p il
yg ba ik  (elastis, tidak lengket di mortir, dan tidak pecah digulung).
3)      Tentukan bobot Bahan Obat untuk 1 pil.
4)      Tentukan macam dan jumlah bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah dan sifat bahan
obat.
a.       1-2-3-4
b.      2-3-4-1
c.       3-4-1-2
d.      1-2-4-3
e.       4-3-2-1
14.  Zat pengikat pada sediaan pil…
a.       Talk
b.      Gliserol
c.       Succus Liquiritiae
d.      Gelatin
e.       Gula
15.  Bedak tabur yang mengandung lemak (adeps lanae) menggunakan mesh ukuran…
a.       40
b.      60
c.       80
d.      100
e.       800
16.  Tujuan asam asetil salisilat sebelum digerus harus di tetesi etanol terlebih dahulu adalah..
a.       Supaya larut
b.      Supaya homogen saat dicampur
c.       Karena ringan, supaya tidak berhamburan diudara
d.      Karena terlalu keras supaya mudah digerus
e.       Supaya berkhasiat
17.  Perlakuan tingtur belladona pada pembuatan serbuk bagi yaitu….
a.       Ditambahkan langsung dengan zat aktif dan zat tambahan
b.      Diteteskan sedikit demi sedikit dengan bahan obat yang lain
c.       Dikeringkan dengan saccarum lactis
d.      Dilebur diatas penangas air sampai 1/3 bagian
e.       Digerus di mortar dan stamper panas
18.  Salep yang bahan obatnya menembus kedalam kulit, tetapi tidak melaui kulit, terabsorpsi sebagian,
digunakan untuk melunakan kulit atau selaput lendir adalah…
a.       Salep epidermis
b.      Salep endodermis
c.       Salep diadermis
d.      Salep eksodermis
e.       Salep hidrokarbon
19.  Berikut ini zat padat yang harus diayak terlebih dahulu sebelum digunakan adalah…
a.       Belerang
b.      Talk
c.       Zink oksida
d.      Asam asetil salisilat
e.       Salisilamid
20.  Tujuan penyalutan sediaal pil yaitu, kecuali…..
a.       Melindungi Bahan Obat dari pengaruh lingkungan.
b.      Menutupi rasa bahan yg tak enak
c.       Memperbaiki penampilan pil
d.      Supaya pil larut di usus
e.       Supaya mudah dalam pembentukan pil

 Essay
1.      Sebutkan kerugian sediaan pil ?
2.      Sebutkan dan jelaskan macam-macam dasar salep menurut formularium nasional?
3.      Sebutkan perbedaan kapsul lunak dan keras ?
4.      Apa yang dimaksud dengan serbuk Effervescent dan sebutkan 5 contoh sediaan yang beredar ?
5.      Study kasus : Bagaimana cara memasukan gajah kedalam kulkas yang berisi badak bercula satu ? 
                                                                      TIPE SOAL 2
1.       Larutan yang mengandung sejumlah maksimum zat yang dapat larut dalam air pada suhu dan tekanan
tertentu disebut......
a.       Larutan encer
b.      Larutan pekat
c.       Larutan jenuh
d.      Larutan lewat jenuh
e.       Larutan supersaturated
2.       Larutan yang mengandung bahan padat terlarut berupa agregat baik dalam bentuk molekul atau ion
disebut.......
a.       Larutan jernih
b.      Larutan makromolekuler
c.       Larutan Miseler
d.      Larutan mikromolekuler
e.      Larutan indirect
3.       Berikut ini yang bukan merupakan larutan oral berdasarkan cara pemberiannya adalah.....
a.       Sirop
b.      Eliksir
c.       Lotio
d.      Potio
e.      Saturatio
4.       Peristiwa adanya zat terlarut mempunyai kelarutan lebih kecil dibandingkan zat utamanya sehingga
menyebabkan kenaikan  kelarutan zat utama disebut.....
a.      Salting in
b.      Salting out
c.       Common ion effect
d.      Hidrotopi
e.       Caking
5.       Collutorium  adalah......
a.       Obat cuci mata
b.      Obat cuci mulut
c.       Obat cuci hidung
d.      Obat tetes hidung
e.      Obat tetes mulut
6.       Suspending agent dari alam yang berasal dari eksudat astragalus gummifera yaitu ....
a.       Tragakan
b.      Veegum
c.       Chondrus
d.      Bentonit
e.      Akasia
7.       Metode dalam mengerjakan suspensi yaitu Bahan serbuk obat ditambahkan ke dalam mucilago yang
telah terbentuk, kemudian baru di encerkan sampai terbentuk Corpus disebut..
a.       Presipitasi
b.      Dispersi
c.       Flokulasi
d.      Deflokulasi
e.      Sedimentasi
8.       Sistem dua fase dimana yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan
kecil adalah......
a.       Suspensi
b.      Emulsi
c.       Elixir
d.      Sirup
e.      Solutions
9.       Pengawet yang sering digunakan obat tetes mata yang beredar di pasaran adalah..
a.       Asam borak
b.      Polivinil alkohol
c.       Benzalkonium klorida
d.      Tween
e.      Span
10.   Kegunaan emulgator dilihat dari harga HLB berkisar antara 8 – 10 berfungsi sebagai....
a.       Anti foaming agent
b.      Emulgator tipe w/o
c.       Wetting agent
d.      Emulgator o/w
e.      Detergent
11.   Pada pembuatan 120 ml emulsi tipe o/w diperlukan emulgator dengan harga HLB 13. Sebagai emulgator
dipakai campuran Span 60 (HLB 4,7) dan Tween 60 (HLB 14,9) sebanyak  7 g.  Berapa masing-masing
bobot Span 60 dan Tween 60
a.       Tween 5,2 dan span 1,8
b.      Tween 1,8 dan span 5,2
c.       Tween 1,3 dan span 5,7
d.      Tween 5,7 dan span 1,3
e.      Tween 10,2 dan span 8,3
12.   1) Zat pengemulsi dicampur dengan minyak
     terlebih dahulu
2) Encerkan dengan air
3) Tambahkan air untuk membentuk korpus
     Emulsi
4) Zat pengemulsi ditambahkan kedalam air
     agar terbentuk mucilago
urutan yang tepat cara pembuatan emulsi metode kontinental adalah....
a.       1-2-3-4
b.      1-3-2
c.       4-3-2-1
d.      4-1-2
e.      3-4-1-2
13.   Emulgator yang cocok untuk pembuatan emulsi w/o yaitu....
a.      Gom arab
b.      Lesitin
c.       Adeps lanae
d.      Veegum
e.       Sabun kalium
14.   Hitung berapa berat gram larutan NaCl 90% harus ditambahkan pada 10 g larutan Nacl 10% supaya
diperoleh 100 g Nacl 15%......
a.       9,6 g
b.      12,4 g
c.       13,7 g
d.      15,6 g
e.      17,3 g
15.   Zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar / bahan pendukung emulsi disebut....
a.       Fase dispersi
b.      Fase internal
c.       Fase diskontinue
d.      Fase luar
e.      Emulgator
16.   Dalam kestabilan emulsi terjadi peristiwa berubahnya tipe emulsi o/w menjadi w/o secara tiba-tiba dan
sebaliknya yang bersifat ireversibel desebut........
a.       Creaming
b.      Cracking
c.       Koalesensi
d.      Inversi fase
e.      Cake
17.   Salah satu contoh sediaan ephithema yang beredar dipasaran yaitu....
a.       Braito
b.      Rohto
c.       Solutio rivanol
d.      Cendo berry
e.      Colme
18.   Berikut ini manakah yang bukan merupakan pelarut yaitu...
a.       Eter
b.      Gliserin
c.       Carboksimetylselulosa
d.      Sorbitol
e.      Propilen glikol
19.   Pada sediaan larutan mata, yang berfungsi sebagai pengental adalah.....
a.       Polivinil alkohol
b.      Klorbutanol
c.       Nipagin
d.      Nipasol
e.      Klorheksidin asetat
20.   Berikut ini cara untuk membedakan tipe emulsi, kecuali...
a.       Dengan pengenceran fase
b.      Dengan pewarnaan
c.       Dengan botol forbes
d.      Dengan kertas saring atau tisue
e.      Dengan konduktifitas listrik

Essay
1.       Menjodohkan
1)       Lavament a.        Menstabilkan pH

2)       douche b.       obat oles bibir

3)       guttae nasales c.        Pelarut

4)       litusoris d.       obat cuci hidung

5)       guttae optalmic e.       pelarut campuran

6)       Pengental         Larutan untuk rektal

7)       glyserin g.        Memperpanjang kontak

8)       Dapar h.       Larutan untuk oral

9)       Co-solvency         obat tetes mata

10)   potiones         Larutan untuk vagina

2.       Jelaskan definisi elixir dan suspensi ?


3.       Apa yang dimaksud dengan creaming dan cracking ?
4.       Berapa nilai HLB zat M sebagai emulgator pada pembuatan 200 ml emulsi tipe o/w dengan nilai HLB
campurannya adalah 12, jika 4,4 g zat M  tersebut dicampurkan dengan 5,6 g zat N yang HLBnya adalah
8,6 (Dengan cara Aligasi ) ?
5.       Study Kasus

Bagaimana membagi satu buah kue tart menjadi 8 potong hanya dengan 3 kali memotong?

                                                              TIPE SOAL 3
1.      Tempat pencampuran obat atau menggerus obat dengan kadar yang telah ditentukan disebut....
a.       Cawan penguap
b.      Mortir
c.       Stamper
d.      Batang pengaduk
e.       Erlenmeyer
2.      Sediaan larutan yang harus diberi label “kocok dahulu” adalah......
a.       Potio
b.      Suspensi
c.       Sirup
d.      Lotions
e.       Injeksi
3.      Sediaan cair berupa suspensi atau dispersi yang digunakan sebagai obat luar dapat berbentuk suspensi
zat padat dalam serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok, emulsi tipe o/w dengan surfaktan
yang cocok disebut...
a.       Eliksir
b.      Lotions
c.       Potio
d.      Saturatio
e.       Ephitema
4.      Peristiwa adanya zat terlarut mempunyai kelarutan lebih kecil dibandingkan zat utamanya sehingga
menyebabkan kenaikan  kelarutan zat utama disebut.....
a.      Salting in
b.      Salting out
c.       Common ion effect
d.      Hidrotopi
e.       Caking
5.      Banyaknya air yang digunakan untuk mengembangkan PGS yaitu......
a.       7 kali zatnya
b.      10 kali zatnya
c.       15 kali zatnya
d.      20 kali zatnya
e.       2000 kali zatnya
6.      Khasiat dari asam salysilat pada sediaan topikal adalah.......
a.       Keratolitikum
b.      Anti bakteri
c.       Anti nyeri
d.      Anti inflamasi
e.       Antiseptikum
7.      Metode dalam mengerjakan suspensi yaitu Bahan serbuk obat ditambahkan ke dalam mucilago yang
telah terbentuk, kemudian baru di encerkan sampai terbentuk Corpus disebut..
a.       Presipitasi
b.      Dispersi
c.       Flokulasi
d.      Deflokulasi
e.       Sedimentasi
8.      Sistem dua fase dimana yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan
kecil adalah......
a.       Suspensi
b.      Emulsi
c.       Elixir
d.      Sirup
e.       Solutions
9.      Pengawet yang sering digunakan obat tetes mata yang beredar di pasaran adalah..
a.       Asam borak
b.      Polivinil alkohol
c.       Benzalkonium klorida
d.      Tween
e.       Span
10.  Singkatan latin yang artinya “sampai/ pada” yaitu.....
a.       ad
b.      a.d.
c.       add
d.      adde
e.       adsper
11.  Pelarut yang biasa digunakan untuk obat tetes telinga adalah......
a.       Profilenglicol
b.      Glyserin
c.       Aetanolum
d.      a dan b benar
e.       b dan c benar
12.  1) Zat pengemulsi dicampur dengan minyak
     terlebih dahulu
2) Encerkan dengan air
3) Tambahkan air untuk membentuk korpus
     Emulsi
4) Zat pengemulsi ditambahkan kedalam air
     agar terbentuk mucilago
urutan yang tepat cara pembuatan emulsi metode kontinental adalah....
a.       1-2-3-4
b.      1-3-2
c.       4-3-2-1
d.      4-1-2
e.       3-4-1-2
13.  Berikut ini manakah yang termasuk obat golongan Narkotika...
a.       Luminal
b.      Phenobarbital
c.       Codein HCl
d.      Diazepam
e.       Prometazin
14.  Manakah yang merupakan kerugian dari sediaan sirup, kecuali.......
a.       Sirup jarang yang isinya zat tunggal, umumnya kombinasi beberapa zat berkhasiat yang kadang-kadang
sebetulnya tidak dibutuhkan pasien
b.      Tidak sesuai untuk zat yang tidak stabil untuk dilarutkan
c.       Harga relatif mahal karena memerlukan formulasi dan kemasan khusus
d.      Dapat meningkatkan kepatuhan pada pasien yang kesulitan menelan obat
e.       Tidak sesuai untuk obat yang bersifat higroskopis
15.  Zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar / bahan pendukung emulsi disebut....
a.       Fase dispersi
b.      Fase internal
c.       Fase diskontinue
d.      Fase luar
e.       Emulgator
16.  Dalam kestabilan emulsi terjadi peristiwa berubahnya tipe emulsi o/w menjadi w/o secara tiba-tiba dan
sebaliknya yang bersifat ireversibel desebut........
a.       Creaming
b.      Cracking
c.       Koalesensi
d.      Inversi fase
e.       Cake
17.  Manakah yang merupakan komponen sediaan emulsi ......
a.       Kloramfenicol, PGS, sirupus thymi
b.      Codein HCl, CMC Na, sorbitol, sirupus simplex
c.       Paraffin liq, PGA, bellad ext, sirupus citri
d.      Paracetamol, tragacanth, sirupus simplek
e.       Ampicilin, CMC, sirupus thymi, aquadest
18.  Berikut ini manakah yang bukan merupakan pelarut yaitu...
a.       Eter
b.      Gliserin
c.       Carboksimetylselulosa
d.      Sorbitol
e.       Propilenglikol
19.  Dosis maksimal diphenhydramin HCl untuk orang dewasa adalah.....
a.       Sekali 1 g dan sehari 8 g
b.      Sekali  60 mg dan sehari 300 mg
c.       Sekali 100 mg dan sehari 200 mg
d.      Sekali 100 mg dan sehari 250 mg
e.       Sekali 100 mg dan sehari 300 mg
20.  Aetanol dilitum adalah......
a.       Aetanol 70%
b.      Aetanol 75%
c.       Aetanol 80%
d.      Aetanol 90%
e.       Aetanol 95%
Essay
1.      Sebutkan formula umum untuk sediaan sirup serta kegunaannya ?
2.      Sebutkan perbedaan sirup, eliksir, suspensi dan emulsi ?
3.      Hitunglah hasil dan sisa pengenceran dari codein HCl 35 mg ?
4.      Sebutkan perlakuan khusus untuk zat :
a.       Zink oksid dalam bedak......................
b.      Cera alba dalam salep.........................
c.       Acetosal pada serbuk bagi...................
d.      CMC pada emulsi................................
e.       Tingtur hyosiami pada serbuk.............

Anda mungkin juga menyukai