Anda di halaman 1dari 14

EMULSI FARMASI

Di Susun Oleh :
1. Susi Susanti
2. Siti Fauziah Maulina
3. Dwi Agusriani
4. Ulfah kunifah
5. Nida Ul’ilma
6. Dwina Fitriani
Pengertian Emulsi
Menurut FI Edisi IV, emulsi adalah sistem dua fase
yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan
yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi
dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang
ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying
agent). Emulsi berasal dari kata emulgeo yang artinya
menyerupai milk, warna emulsi adalah putih.
Komponen Emulsi
Komponen dari emulsi dapat
digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
1.Komponen dasar
2.Komponen tambahan
Macam-macam Emulsi
a. Emulsi gas (aerosol cair )
Emulsi gas merupakan emulsi dengan fase
terdispersinnya berupa fase cair dan medium
pendispersinnya berupa gas.Salah satu contohnya
hairspray, dimana dapat membentuk emulsi gas yang
diingikan karena adannya bantuan bahan pendorong
atau propelan aerosol
b. Emulsi cair
Emulsi cair merupakan emulsi dengan fase
terdispersinya maupun pendispersinnya berupa
fase cairan yang tidak saling melarutkan karena
kedua fase bersifat polar dan non polar.Emulsi ini
dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu emulsi
minyak didalam air contoh susu terdiri dari lemak
sebagai fase terdispersi dalam air jadi butiran
minyak didalam air atau emulsi air dalam minyak
contoh margarine terdispersi dalam minyak jadi
butiran air dalam minyak.
c. Emulsi padat
Emulsi padat merupakan emulsi dengan fase
terdispersinnya cair dengan fase
pendispersinnya berupa fase padat.Contoh :
Gel yang dibedakan menjadi gel elastic dan
gel non elastic dimana gel elastic ikatan
partikelnya tidak kuat sedangkan non elastic
ikatan antar partikelnya membentuk ikatan
kovalen yang kuat
Tipe Emulsi
Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun
external, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emulsi tipe O/W ( oil in water) atau M/A ( minyak dalam air).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar
kedalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai fase external.
2. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam minyak)
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam
minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase
externalD
Tujuan Pemakaian Emulsi
Tujuan pemakaian emulsi adalah :
1. Dipergunakan sebagai obat dalam / per oral.
Umumnya emulsi tipe o/w
2. Dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe o/w
maupun w/o tergantung banyak faktor misalnya sifat
zatnya atau jenis efek terapi yang dikehendaki
Cara pembuatan Emulsi
Dikenal 3 metode dalam pembuatan emulsi , secara
singkat dapat dijelaskan :
1. Metode gom kering atau metode continental
2. Metode gom basah atau metode Inggris
3. Metode botol atau metode botol forbes.
Emulsi dikatakan tidak stabil
apabila mengalami hal-hal berikut
• Creaming
Creaming yaitu terpisahnya emulsi
menjadi 2 lapisan, dimana yang satu
mengandung fase dispers lebih banyak
daripada lapisan yang lain. Creaming
bersifat reversible artinya bila digojok
• Koalesen dan cracking (breaking)
adalah pecahnya emulsi karena film
yang meliputi partikel rusak dan butir
minyak akan
koalesen(menyatu).Sifatnya irreversi
ble ( tidak bisa diperbaiki).
• Inversi
adalah peristiwa berubahnya
sekonyong-konyong tipe emulsi w/o
menjadi o/w atau sebaliknya. Sifatnya
irreversible.
Kelebihan dan Kekurangan
Emulsi
Kelebihan :
• Dapat membentuk sediaan yang saling tidak bercampur menjadi dapat
bersatu menjadi sediaan yang homogen dan bersatu.
• Mudah ditelan.
• Dapat menutupi rasa yang tidak enak pada obat
Kekurangan :
• Kurang praktis dan staabilits rendah dibanding tablet.
• Takaran dosis kurang teliti.
Terimakasih
Sukses ya sayyy   

Anda mungkin juga menyukai