Anda di halaman 1dari 1

I.

Tujuan Percobaan

Mengetahui dan memahami cara pembuatan emulsi yang baik.


Mengetahui formulasi sediaan emulsi yang baik dan stabil.

II. Teori Dasar


Emulsi (emulsion)
adalah suatu sistem koloid yang fase terdispersi danmedium pendispersinya berupa cairan yang tidak dapat bercampur. Misal
nya benzena dalam air, minyak dalam air, dan air susu. Mengingat kedua fase tidak dapat bercampur, keduanya akan segera
memisah. Untuk menjaga agar emulsitersebut mantap atau stabil, perlu ditambahkan zat ketiga yang disebut emulgator atau
zat pengemulsi (emulsifying agent ).(Sumardjo, 547).Emulsi dibuat untuk mendapatkan preparat atau sediaan yang stabil da
nmerata atau homogen dari campuran dua cairan yang saling tidak bisa bercampur.Tujuan pemakaian emulsi adalah:
1.Untuk dipergunakan sebagai obat dalam atau per oral. Umumnya tipe emulsitipe O/W.
2.Untuk dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe O/W maupun W/O, tergantung pada banyak faktor, misalnya sifat atau efe
k terapi yang dikehendaki.(Syamsuni, 129).Semua emulgator bekerja dengan membentuk film (lapisan) di sekeliling butir-
butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar mencegahterjadinya koalesen dan terpisahnya cairan dispers sebagai
fase terpisah. (Anief,132).Syarat emulgator adalah molekulnya mempunyai afinitas
terhadap kedua cairan yang membentuk emulsi. Daya afinitasnya harus parsialatau tidak sama terhadap kedua cairan tersebut
Salah satu ujung emulgator larutdalam cairan yang satu, sedangkan ujung yang lain hanya membentuk lapisan tipis(selapis m
olekul) di sekeliling atau di atas permukaan cairan yang lain.(Sumardjo, 547). Beberapa zat pengemulsi yang sering digunak
an adalah gelatin,gom akasia, tragakan, sabun, senyawa amonium kwartener, senyawa kolesterol,surfaktan, atau emulgator la
in yang cocok. Untuk mempertinggi kestabilan dapat

ditambahkan zat pengental, misalnya tragakan, tilosa, natriumkarboksimetilselulosa. (Depkes RI, 9)Tipe emulsi ada dua, yait
u oil in water (O/W) atau minyak dalam air (M/A), dan water in oil (W/O). Emulsi tipe O/W (Oil in Water) atau M/A (minya
k dalam air) adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar atauterdispersi ke dalam air. Minyak sebagai fase i
nternal dan air sebagai faseeksternal. Emulsi tipe W/O (Water in Oil) atau M/A (air dalam minyak), adalahemulsi yang terdir
i dari butiran air yang tersebar atau terdispersi ke dalamminyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai fase eksternal.
Terdapat duamacam komponen emulsi:1.

Komponen dasar, yaitu bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat di dalamemulsi, terdiri atas:a.

Fase dispers/ fase internal/ fase diskontinu/ fase terdispersi/ fase dalam,yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil
di dalam zat cair lain. b.

Fase eksternal/ fase kontinu/ fase pendispersi/ fase luar, yaitu zat cair dalamemulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (baha
n pendukung) emulsitersebut.c.

Emulgator, adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkanemulsi.2.

Komponen tambahan, adalah bahan tambahan yang sering ditambahakan kedalam emulsi untuk memperoleh hasil yang lebih
baik. Misalnya
corrigen saporis
,
odoris
,
colouris
, pengawet (
preservative
), dan antioksidan. (Syamsuni,119).Dari emulsi yang paling baik, dapat diperoleh campuran surfaktan manayang paling baik
(ideal). Ketidakstabilan emulsi dapat digolongkan:1.

Flokulasi dan creamingCreaming merupakan pemisahan dari emulsi menjadi beberapa lapiscairan, dimana masing-masing la
pis mengandung fase dispers yang berbeda. Nama cream berasal dari peristiwa pemisahan sari susu dari susu (milk). Sarisus
u tersebut dapat dibuat Casein, keju, dan sebagainya.2.

Koalesen dan pecahnya emulsi (cracking atau breaking)

Anda mungkin juga menyukai