Anda di halaman 1dari 12

Sediaan emulsi

Disusun Oleh

Kelompok 3.A :
1. Aprilda Safila Azrina
2. Vina Tri Anggraini
3. Junita Putri Anima
4. Dimas Aditya
DEFINISI
Apa sih emulsi itu??...

● Emulsi Menurut Anief (2007), Emulsi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan
obat yang terdispersi dalam cairan pembawa dan distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang
cocok. Biasanya emulsi mengandung dua zat atau lebih yang tidak dapat bercampur, misalnya minyak dan
air..

● Menurut Pawlik et al (2013), Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamika dengan
kandungan paling sedikit dua fase cair yang tidak dapat bercampur, satu diantaranya didispersikan sebagai
globula dalam fase cair lain. Ketidakstabilan kedua fase ini dapat dikendalikan menggunakan suatu zat
pengemulsi/emulsifier atau emulgator.
● Emulsi adalah sediaan berupa campuran terdiri dari dua fase cairan dalam sistem dispersi fase cairan yang
satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya dimantapkan oleh zat
pengemulsi.
KOMPONEN DASAR EMULSI
 FASE DISPERSE
Zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil ke dalam zat
cair yang lain maksering disebut fase internal.

 Fase kontinu
Zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan
pendukung dari emulsi tersebut. Sering disebut fase eksternal.

 emulgato
Bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.
Tipe-tipe emulsi

01 02
Minyak dalam air Air dalam minyak
(m/a) (a/m)
Emulsi yang terdiri dari butiran miyak yamg Emulsi yang terdiri dari butiran air yang
tersebar ke dalam air. tersebar kedalam minyak.
Air sebagai fase eksternal, minyak sebagai fase Minyak sebagai fase eksternal, air sebagai fase
internal. internal
Macam emulsi

Emulsi Vera (alam)


Emulsi yang dibuat dari biji-bijian yang mengandung lemak dan protein
dengan air.
Contoh: Emulsi dari biji Amygdala dulcis, Amygdala amara, Lini Semen,
Cucurbitae Semen.

Emulsi Spuria (buatan)


Emulsi yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luar.
Contoh: Emulsi dengan Gom Arab
Tujuan pembuatan emulsi

Membuat sediaan obat yang larut dalam air maupun minyak dalam satu campuran
Emulsi berdasarkan penggunaannya:
- Emulsi untuk pemakaian dalam (per oral)
Biasanya emulsi tipe o/w
- Emulsi untuk pemakaian luar
Emulsi tipe o/w atau w/o
Teori terjadinya emulsi
1. Teori Tegangan Permukaan (teori surface tension)
2. Teori Oriented Weight
3. Teori Interfasial Film (plastic film)
4. Teori Electric Double Layer ( Lapisan Listrik Rangkap)
Metode pembuatan emulsi
1. Metode gom kering 2. Metode gom basah

Disebut pula metode contineltal dan 4;2;1, Disebut pula sebagai metode Inggris, cocok
emulsi dibuat dengan jumlah komposisi untuk penyiapan emulsi dengan musilago
minyak dengan ½ jumlah volume air dan atau melarutkan gum bebagai emulgator,
¼ jumlah emulgator. Sehingga diperoleh dan menggunakan perbandingan 4;2;1
perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian sama seperti metode gom kering.Metode
air dan 1 bagian emulgator. Pertama-tama ini dipilih jika emulgator yang digunakan
gom didisperikan dalam minyak, lalu harus dilarutkan/ didispersikan terlebih
ditambahkan air sebagian dan diaduk/ dahulu ke dalam air misalnya metilselulosa.
digerus dengan cepat dan searah hingga 1 bagian gom ditambahkan 2 bagian air lalu
terbentuk korpus emulsi. Setelah terbentuk diaduk, dan minyak ditambahkan sedikit
korpus emulsi kemudian sisa air demi sedikit sambil terus diaduk dengan
ditambahkan sedikit demi sedikit hingga cepat.
habis sampai diaduk.
3. Metode botol

Disebut pula metode Forbes. Metode ini digunakan untuk


emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak
dengan kekentalan yang rendah.
Metode ini merupakan variasi dari metode gom kering atau
metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan
pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar.
Dalam botol kering emulgator yang digunakan ¼ dari
jumlah minyak. Ditambah dua bagian air lalu dikocok kuat-
kuat, suatu volume air yang sama banyak dengan minyak
ditambahkan lsedikit demi sedikit sambil terus dikocok
setelah emulsi utama terbentuk, dapat dipencet dengan air
sampai volume yang tepat.
Cara membedakan tipe emulsi

Pengenceran = Dilutiont Test


Setiap emulsi dapat diencerkan dengan fase eksternalnya.
Pewarnaan = dye solubility test
Zat akan tersebar rata kedalam emulsi apabila zat tersebut larut kedalam fase eksternal dari
emulsi tersebut.
Creaming Test
Memisahkan karena fase internal dari emulsi tersebut melakukan pemisahan sehingga tidak
tersebar kedalam emulsi.
Conductivity Test
Fase eksternal dari emulsi dapat dilalui aliran listrik. Elektroda dicelupkan, jika lampu
indikator nyala berarti fase eksternalnya air.
Emulsi dikatakan tidak stabil bila mengalami hal-
hal seperti dibawah ini:
1. Creaming
Yaitu terpisahnya emulsi menjadi dua lapisan, dimana
yang satu mengandung fase dispers lebih banyak dari pada
lapisan yang lain. Creaming bersifat reversibel artinya
tidak dikocok perlahan-lahan akan terdispersi kembali.
2. Koalesen dan carcking (breaking)
Yaitu pecahnya emulsi karena film yang meliputi
partikel rusak dan butir minyak akan koalesen (menyatu).
Sifatnya irreversibel (tidak bisa diperbaiki)
Thanks!
Do you have any questions?
085758507915

Anda mungkin juga menyukai