Sumber Asli:
http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/emulsi.html
efinisi :
Emulsi adalah suatu dispersi dimana fase terdispersinya terdiri
dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh
pembawa yang tidak bercampur. (Ansel, Howard. 2005. Halaman
376 ) ·
Emulsi adalah sediaan yang mengandung dua zat cair yang tidak
tercampur, biasanya air dan minyak, cairan yang satu terdispersi
menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain ( sistem dispersi,
formulasi suspensi dan emulsi Halaman 56 ) Dari beberapa definsi
yang tertera dapat disimpulkan bahwa emulsi adalah sistem dua
fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan pembawa
yang membentuk butiran-butiran kecil dan distabilkan dengan zat
pengemulsi/surfaktan yang cocok.
Macam-macam emulsi
Oral Umumnya emulsi tipe o/w, karena rasa dan bau minyak
yang tidak enak dapat tertutupi, minyak bila dalam jumlah kecil
dan terbagi dalam tetesan-tetesan kecil lebih mudah dicerna.
Topikal Umumnya emulsi tipe o/w atau w/o tergantung banyak
faktor misalnya sifat zatnya atau jenis efek terapi yang
dikehendaki. Sediaan yang penggunaannya di kulit dengan tujuan
menghasilkan efek lokal.
Injeksi Sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu
sebelum digunakan, yang disuntikkan secara merobek jaringan ke
dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.Contoh : Vit. A
diserap cepat melalui jaringan, bila diinjeksi dalam bentuk emulsi.
(Syamsuni, A. 2006)
Tipe-tipe emulsi :
Tipe emulsi o/w atau m/a : emulsi yang terdiri atas butiran minyak
yang tersebar atau terdispersi ke dalam air. Minyak sebagai fase
internal, air sebagai fase eksternal.
Tipe emulsi w/o atau m/a : emulsi yang terdiri atas butiran air
yang tersebar atau terdispersi ke dalam minyak. Air sebagai fase
internal, minyak sebagai fase eksternal. (Syamsuni, A. 2006)
Emulsi yang tidak memenuhi persyaratan :
Creaming : terpisahnya emulsi menjadi dua lapisan, yaitu nagian
mengandung fase dispersi lebih banyak dari pada lapisan yang
lain. Creaming bersifat reversibel artinya jika dikocok perlahan
akan terdispersi kembali.
Koalesensi dan cacking (breaking) : pecahnya emulsi karena
film yang meliputi partikel rusak dan butiran minyak
berkoalesensi/menyatu menjadi fase tunggal yang memisah.
Emulsi ini bersifat irreversible. Hal ini terjadi karena :
a. Peristiwa kimia : penambahan alkohol, perubahan pH
Komponen emulsi
A. Komponen dasar yaitu bahan pembentuk emulsi yang harus
terdapat di dalam emulsi, terdiri atas :
Gom Arab :
Cara Pembuatan air 1,5 kali bobot GOM ·
Tragacanth :
Cara Pembuatan air 20 kali bobot tragacanth ·
Agar-agar :
Cara Pembuatan 1-2% agar-agar yang digunakan ·
Condrus :
Cara Pembuatan 1-2% condrus yang digunakan ·
CMC-Na :
Cara Pembuatan 1-2% cmc-na yang dihunakan Emulgator alam ·
Kuning telur :
Cara Pembuatan emulsi dengan kuning telur dalam mortir luas
dan digerus dengan stemper kuat-kuat, setelah itu dimasukkan
minyaknya sedikit demi sedikit, lalu diencerkan dengan air dan
disaring dengan kasa. ·
Tween :
Ester dari sorbitan dengan asam lemak disamping mengandung
ikatan eter dengan oksi etilen, berikut macam-macam jenis tween
:
2. Komponen Tambahan
Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh
hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis,odoris, colouris, preservatif
(pengawet), antoksidant.
Pengawet yang digunakan antara lain metil dan propil paraben, asam
benzoat, asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida,
fenil merkuri asetat, dll.
Antioksidant yang digunakan antara lain asam askorbat, L.tocoperol, asam
sitrat, propil gallat dan asam gallat.
B. Tipe Emulsi
Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun
eksternal, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air.
Minyak sebagai fase internal dan air fase eksternal.
2. Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minak).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak.
Air sebagai fase internal sedangkan fase minyak sebagai fase eksternal.