Anda di halaman 1dari 14

K.

Wahyu Triningsih
ANALISIS SEDIAAN EMULSI

K. Wahyu Triningsih
 Pengertian emulsi

FI edisi IV : Sistem 2 fase yang salah satu cairannya


terdispersi dalam cairan yang lain, dalam
bentuk tetesan kecil.

Lachman : Sistem heterogen yang tidak tercampurkan,


salah satunya adalah air dan lainnya
adalah lipida atau minyak.
Macam –macam sediaan emulsi :

1. Oral
Umumnya emulsi tipe o/w karena rasa dan bau
minyak yang tidak enak dapat tertutupi

2. Topikal
Umumnya emulsi tipe o/w atau w/o tergantung
banyak faktor misalnya sifat zatnya atau jenis
efek terapi yang dikehendaki. Sediaan yang
penggunaannya di kulit bertujuan menghasilkan
efek lokal
3. Injeksi
Sediaan injeksi yang berupa emulsi harus
dilarutkan dengan pelarut yang cocok
sebelum digunakan
Ex : injeksi vitamin A lebih cepat diserap
melalui jaringan bila diinjeksikan dalam
bentuk emulsi
Pemakaian sediaan emulsi :
Dapat digunakan sebagai obat dalam maupun luar
Untuk obat dalam kebanyakan menggunakan tipe
m/a karena rasa atau bau minyak yang tidak enak
dapat tertutupi/dikurangi

Contoh – contoh sediaan obat dalam bentuk


emulsi :
- Scott’s emulsion
- Curcuma plus emulsion
- dll
 Komposisi emulsi :

* Emulgator
ex : Gom Arab, Tragacanth, agar-agar, CMC-Na,
Span-Tween

* Pembawa
ex : Aquades
* Bahan Tambahan
-pemanis
-pengaroma
-pewarna
-antioksidan
-pengawet ( metil-,etil-, propil-, dan butil
paraben, asam benzoat, dan senyawa amonium
kuarterner)

Konsistensi Emulsi :
- Cairan
-Setengah padat
Analisis sediaan emulsi meliputi :

1. Organoleptis
meliputi bentuk, bau, warna, rasa

2. Identifikasi dari zat berkhasiat


→ dilihat pada masing – masing
monografi.
4. Viscositas
Pengukuran viscositas untuk mengetahui kekentalan
suatu sediaan emulsi. Alat yang digunakan yaitu
viscometer

5. Uji efektifitas pengawetan


Semua emulsi memerlukan bahan antimikroba
karena fase air mempermudah pertumbuhan
mikroorganisme. Sistem pengawetan harus selalu
diuji pada sediaan akhir emulsi karena untuk
menghindari terjadinya kompleksasi dengan bahan
pengemulsi sehingga mengurangi efektifitas
sediaan
6. Penentuan Tipe emulsi

Tipe emulsi, ada 2 tipe yaitu :

a. Tipe o/w (oil in water) atau m/a (minyak dalam


air), adalah emulsi yang terdiri atas butiran
minyak yang terdispersi ke dalam air.

b. Tipe w/o (water in oil) atau a/m (air dalam


minyak), adalah emulsi yang terdiri atas butiran
air yang terdispersi ke dalam minyak.
Cara membedakan tipe emulsi :

a. Dengan pengenceran fase


Setiap emulsi dapat diencerkan dengan
eksternalnya. Dengan prinsip tersebut emulsi
tipe o/w dapat diencerkan dengan air dan tipe
w/o dapat diencerkan dengan minyak

b. Dengan pewarnaan
- Tipe w/o larut dalam pewarna Sudan III
(warna merah)
- Tipe o/w larut dalam pewarna Metilen biru
(warna biru), metilen merah dan amaranth
(warna merah)
c. Dengan kertas saring
- Tipe w/o
Jika emulsi diteteskan pada kertas saring
maka akan terjadi noda minyak pada
kertas saring.
- Tipe o/w
Jika emulsi diteteskan pada kertas saring
maka kertas saring akan basah
7. Volume terpindahkan
Tujuannya : untuk mengetahui apakah volume
yang dipindahkan sama dengan volume yang
tertera pada etiket.
Volume terpindahkan dilakukan terhadap sediaan
oral yang dikemas dalam dosis ganda dan
volume yang tertera pada etiket tidak lebih dari
250 ml, baik dalam bentuk sediaan cair maupun
sediaan padat yang dikonstitusi dengan bahan
pembawa tertentu dengan volume yang sudah
ditentukan.

Cara melakukan uji vol terpindahkan : baca FI IV


hal 1089

Anda mungkin juga menyukai