Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NUR ALAM

NIM : 210901601007
PRODI : AKUNTANSI TERAPAN ( A )

Tahapan siklus akuntansi


Segala sesuatu yang termasuk dalam bidang akuntansi dicatat selama priode tertentu dengan
menggunakan prinsip, aturan, proses, metode, dan tehnik akuntansi.
Sebagai sebuah siklus, proses akuntansi juga memiliki berbagai tahapan yang harus di lalui secara
berurutan. Tujuan dalam siklus ini adalah untuk memberikan suatu informasi akuntansi yang tepat
sehingga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Transaksi.

Identifikasi setiap transaksi menjadi tahapan pertama dalam siklus ini. Kegiatan identifikasi ini
harus di lakukan secara tepat oleh akuntan yang bisa di lakukan dengan cara melakukan
pencatatan setiap transaksi yang terjadi.
Bukti transaksi ini bisa berupa kuitansi,faktur,nota atau bukti lainnya yang di anggap sah dalam
dunia akuntansi.oleh sebab itu, setiap transaksi akuntansi sebaiknya menggunakan bukti transaksi
sehingga bisa di catat dan diidentifikasi oleh akuntan, terutama transaksi yang berkaitan dengan
perubahan kondisi keuangan perusahaan.

2. Menganalis Transaksi.

Setelah mencatat transaksi , tahapan selanjutnya dari siklus akuntansi adalah memeriksa setiap
transaksi yang telah di lakukan. Sebab, dalam mengambil keputusan, analisis transaksi dapat
berdampak pada situasi keuangan perusahaan.
Double-entry system digunakan dalam akuntansi sebagai metode pencatatan. Oleh karena itu,
transaksi akuntansi memengaruhi debit dan kredit keuangan dengan cara yang sama. Secara
sistematis, menggunakan persamaan seperti :

Aktiva = kewajiban + ekuitas

3. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal.

Langkah siklus akuntansi selanjutnya setelah menyelesaikan analisis transaksi adalah mencatat
setiap transaksi dalam jurnal keuangan. Jurnal adalah catatan kronologis transaksi selama periode
waktu tertentu yang berguna dalam akuntansi. Sedangkan, penjurnalan adalah tindakan
memasukkan informasi tersebut.
Setiap transaksi terbagi menjadi dua kategori selama proses penjualan, yakni debit dan kredit.
Kita dapat menuliskan pencatatan ini dalam jurnal umum.
4. Membukukan Jurnal Penyesuaian ke Buku Besar.

Kemudian, siklus akuntansi selanjutnya adalah memindahkan semua transaksi dari jurnal ke buku
besar setelah kamu catat.
Buku besar sering dapat dianggap sebagai sekelompok rekening pembukuan yang merinci aset
tertentu yang dilaporkan dalam satu periode. Pada tahapan siklus akuntansi ini, nomor-nomor
kode tertentu diberikan untuk setiap rekening yang ada di buku besar. Tujuannya untuk
memudahkan proses identifikasi dalam jurnal.

5. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.

Menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian adalah langkah-langkah berikutnya dalam tahapan
proses akuntansi yang harus seorang akuntan selesaikan. Setiap saldo akun dalam buku besar
untuk periode waktu tertentu tercantum dalam neraca saldo.
Saldo buku besar bersatu dan harus dalam keadaan yang sama saat membuka neraca saldo. Selain
itu, kamu harus membuat pencatatan dalam jurnal penyesuaian jika ternyata beberapa transaksi
belum tercatat atau jika menemukan kesalahan dalam neraca saldo

6. Membuat Neraca Saldo Penyesuaian serta Laporan Keuangan .

Buku neraca saldo yang telah kamu buat sebelumnya dengan memperhatikan jurnal penyesuaian
menjadi dasar penyusunan neraca penyesuaian.
Tergantung pada posisinya,saldo terbagi menjadi aktiva dan pasiva. Kemuadian, kamu susun
sehingga kedua saldo jumlahnya sama besar. Jumlah keseluruhan dalam aktiva dan pasiva harus
diperhitungkan saat menyusun neraca saldo penyesuaian ini.
Banyak laporan, termasuk laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan
neraca yang menghitung likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas, disiapkan sebagai bagian dari
laporan keuangan. Setelah itu, kemudian kamu lanjut ketahap terakhir, yaitu pembuatan jurnal
penutup dalam proses akuntansi.

7. Menyusun Jurnal Penutup.

Seorang akuntan harus menyiapkan jurnal penutup sebagai langkah terakhir pada tahap siklus
akuntansi ini. Pada akhir periode akuntansi, jurnal penutup ini kamu buat dengan menutup
rekening nominal atau rekening laba rugi. Kamu dapat menutup kedua akun dengan menyetel
nilai setiap rekening ke nol.
Rekening akan ditutup untuk melihat aliran di sumber untuk periode akuntansi yang masih
berjalan. Jurnal penutup ini dapat digunakan mengevaluasi setiap tindakan yang dilakukan selama
periode setelah rekening ditutup.
8. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan.

Dalam siklus akuntansi, tahap ini bersifat opsional. Setelah jurnal penutup nantinya akan
menyusun neraca saldo. Isi neraca saldo ini adalah daftar saldo rekening buku besar yang ada
setelah jurnal penutup.
Singkatnya, neraca saldo hanya menunjukkan saldo untuk rekening yang permanen. Tujuan
adanya penyusunan ini adalah untuk mendapatkan hasil yang meyakinkan tentang keseimbangan
saldo. Oleh karena itu, tahapan siklus akuntansi ini bersifat opsional.

9. Buat Jurnal Pembalik.

Sama halnya seperti menyusun neraca saldo setelah penutupan, tahap siklus akuntansi ini juga
opsional. Jurnal pembalik dibuat untuk memudahkan pencatatan transaksi tertentu yang akan
terjadi berulang kali pada periode berikutnya.
Jurnal pembalik ini sering dilakukan pada awal periode berikutnya,selain itu, jurnal penyesuaian
dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan jurnal ini, yang mana setiap transaksi dalam
jurnal penyesuaian akan kamu balik

LAPORAN KEUANGAN
 Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukan kondisi finansial suatu entitas pada
suatu periode tertentu. Setiap detail laporan keuangan akan sangat dibutuhkan untuk evaluasi
perusahaan sehingga pembuatannya tidak dapat diabaikan prosesnya. Laporan akuntansi ini juga
menjadi acuan bagaimana kinerja perusahaan dalam satu periode. Dengan adanya informasi
tersebut, bisa diketahui berapa banyak laba dan rugi yang didapat perusahaan dalam satu periode.

 Pengertian secara umum dari laporan keuangan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan dalam satu periode akuntansi tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan
situasi kinerja usaha atau perusahaan tersebut.
Di dalamnya berisi pencatatan transaksi dan juga pencatatan uang yang terjadi dalam sebuah
bisnis.
Sedangkan yang dimaksud dengan transaksi adalah transaksi pembelian, transaksi penjualan
ataupun beberapa jenis transaksi bisnis lainnya yang bernilai ekonomi dan moneter.
 Contoh Laporan Keuangan Perusahaan

1. Laporan Laba Rugi (income statements) : Ringkasan dari pendapatan dan beban untuk suatu
periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun.

Contoh :
Pendapatan dan beban bengkel jaya pada akhir tahun berjalan 30 April 2016 dicatat sebagai
berikut
Pendapatan jasa Rp263.200.000
Beban lain-lain 12.950.000

Beban kantor 63.000.000


Beban upah 131.700.000
Buatlah laporan laba rugi untuk tahun berjalan yang berakhir pada 30 April 2017.
Jawaban :

Bengkel jaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 30 April 2017
Rp 263,200,000
pendaatan jasa ..............................................
Beban-Beban :

Beban upah ......................................... Rp 1,700,000

Beban kantor ..................................... Rp 63,000,000

Beban lain-lain .................................. Rp 12,950,000

Total beban...................................... Rp 207,650,000

Laba neto ............................. Rp 55,550,000


2. Laporan Ekuitas pemilik (statement of owner`s equity) : Ringkasan perubahan dalam ekuitas
lpemilik yang terjadi selama poeriode waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun

Contoh :
Buatlah laporan ekuitas pemilik untuk tahun berjalan yang berakhir ada 30 April 2016. Bengkel
melakukan investasi tambahan sebesar R50.000.000 selama tahun berjalan dan menarik uang
sebesar Rp30.000.000 untuk keperluan pribadi. Modal Bengkel adalah Rp80.000.000 per 1 Mei
2016.

Jawaban :
Bengkel jaya
Laporan Ekuitas pemilik
Untuk Tahun yang Berakhir pada 30 April 2017
Modal, Arika, 1 Mei 2016 ........................... ........................ Rp 80,000,000
Tambahan investasi selama tahun berjalan ........................ Rp 50,000,000
Laba neto tahun berjalan .......................... ........................ Rp 55,550,000
Rp 105,550,000
Dikurangi penarikan ................................... ........................ Rp 30,000,000
Kenaikan ada ekuitas pemilik ................... ........................ Rp 75,550,000
Modal, Bengkel, 30 April 2017 ......................... ........................ Rp 155,550,000

3. Laporan posisi Keuangan (statement of financial position) : Daftar aset, liabilitas, dan ekuitas
pemilik pada waktu tertentu, biasanya pada tanggal terakhir dari bulan atau tahun tertentu.

Buatlah laporan posisi keuangan


per 30 April 2017
Utang usaha Rp 12,200,00
0
piutang usaha Rp 31,350,00
0
Kas Rp 53,050,00
0
Tanah Rp 80,000,00
0
perlengkaan Rp 3,350,000
Bengkel jaya
Laporan posisi Keuangan
30 April 2017

Aset Liabilitas

Kas ................................................................ Rp 53,050,000 Utang usaha ................................................ Rp 12,200,000

piutang usaha ................................................. Rp 31,350,000

perlengkaan .................................................... Rp 3,350,000 Ekuitas pemilik

Tanah ............................................................ Rp 80,000,000 Modal, Bengkel............................................... Rp 155,550,000

Total Aset ..................................................... Rp 167,750,000 Total liabilitas dan ekuitas pemilik ................ Rp 167,750,000

4. Laporan Arus Kas (statement of cash flows) : Ringkasan dari penerimaan dan pembayaran kas untuk periode waktu
tertentu, seperti satu bulan atau satu tahun.
Contoh :

penerimaan
kas :
Kas diterima dari pelanggan ........................................................... Rp 251,000,000
Kas diterima dari investasi tambahan oleh pemilik ........................ Rp 50,000,000
pembayaran
kas :
Kas dibayarkan untuk beban ........................................................ Rp 210,000,000
Kas dibayarkan untuk tanah ......................................................... Rp 80,000,000
Kas dibayarkan ke pemilik untuk keperluan pribadi ........................... Rp 30,000,000

Saldo kas per 1 Mei 2015 adalah Rp72.050.000. Buatlah laporan arus kas untuk bengkel jaya untuk
tahun yang berakhir 30 April 2017

Bengkel jaya
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir pada 30 April 2017
Arus kas dari aktivitas operasi :
Kas diterima dari pelanggan Rp 251,000,000
Dikurangi pembayaran kas untuk beban -Rp 210,000,000
Arus kas neto dari aktivitas operasi Rp 41,000,000
Arus kas dari aktivitas investasi :
pembayaran kas untuk pembelian tanah Rp 80,000,000
Arus kas dari aktivitas pendanaan :
Kas diterima sebagai investasi oleh pemilik Rp 50,000,000
Dikurangi penarikan kas oleh pemilik Rp 30,000,000
Arus kas neto dari aktivitas pendanaan Rp 20,000,000
penurunan neto di kas selama tahun berjalan Rp 19,000,000
Kas per 1 Mei 2015 Rp 72,050,000
Kas per 30 April 2016 Rp 53,050,000

Anda mungkin juga menyukai