Anda di halaman 1dari 26

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH HIMKA 2010

HIJAUKAN DUNIA
DENGAN
BIODEGRADABLE POLYMER

Diusulkan oleh :
Lidyana Fatmawati (124)
Avrita Ayu Kusuma Wardani (108)
Andi Akhirah Khairun Nisa’ (131)

H.Habib, S.Si., Apt, FRS. ()

Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah


Pacet-Mojokerto
2010
HIJAUKAN DUNIA
DENGAN
BIODEGRADABLE POLYMER

Diusulkan oleh :
Lidyana Fatmawati (124)
Avrita Ayu Kusuma Wardani (108)
Andi Akhirah Khairun Nisa’ (131)

H.Habib, S.Si., Apt, FRS. ()

Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah


Pacet-Mojokerto
2010

ii
LEMBAR PENGESAHAN

A. JUDUL
“ Hijaukan Dunia dengan Biodegradable Polymer “

B. BIODATA KETUA KELOMPOK


Nama : Lidyana Fatmawati
TTL : Surabaya, 04 September 1993
Alamat : JL. Tenggilis Mulya IV/78, Kec. Tenggilis Mejoyo, Surabaya
Telp : 031 8494041, 0857-300-48350

C. BIODATA GURU PEMBIMBING


Nama : H. Habib, S.Si, Apt, Sp.FRS
TTL : Mojokerto, 03 April 1977
Alamat : Jln. Panjang Rum no.06 Pandan Arum-Pacet
Telp : 085648621086

Mojokerto, 20 Februari 2010


Guru Pebimbing Ketua Kelompok

H.Habib, S.Si, Apt, Sp.FRS Lidyana Fatmawati


Mengetahui,
Koordinator MBI AU

H. Achmad Chudlori, S.S

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, sebuah kata indah yang patut kita panjatkan kepada Allah SWT.
Bukankah hanya karena ridho-Nya hingga proyek penulisan ini akhirnya sampai pada
tahap akhir penyelesaian meskipun kami menghadapi macam kendala karena waktu
penger- jaannya pada hari efektif sekolah sedikit banyak mengganggu kegiatan belajar
kami dan lagi keberadaan sekolah-pesantren di lereng gunung tidak cukup
memfasilitasi media informasi yang kami butuhkan.
Kami merasa beruntung karena berkesempatan untuk berunjuk karya dengan
siswa sekolah lain dalam LKTI yang diorganisir oleh HIMKA FMIPA ITS ini.
Selanjutnya, ucapan terima kasih ditujukan kepada :
Bpk. Chudori, koordinator MBI Amanatul Ummah yang telah memberi
kesempatan dan dukungan untuk mengikuti LKTI, ajang bergengsi ini.
Bpk. Habib dan Bpk. Lukman selaku pemimbing dalam penulisan karya tulis
ini. Bimbingannya telah merubah hal yang sukar menjadi lebih mudah untuk
dimengerti.
Bpk. Irfan yang banyak membantu selama proses penulisan ini berlangsung.
Beliau setara dengan jembatan kebaikan yang menghubungkan kami dengan even hebat
ini.
Bapak dan Ibu Guru pengajar MBI Amanatul Ummah, yang telah
menyumbangkan ide-ide kreatif dan info yang mendukung. Patriot tanpa tanda jasa
adalah gelar yang pantas.
Ayah dan Bunda tercinta yang selalu menyertakan do’anya dalam setiap
langkah hidup ini, yang mana pengorbanan dan cinta kasih tulusnya takkan terganti
oleh apapun.
Sasha, Bintang, Hapsari, dan Robiah dengan caranya masing-masing telah
meringankan kepenatan dan kepayahan yang sering mendatangi kami.
Teman-teman SPAGETI (sekumpulan pahlawan generasi tiga) yang selalu
memberikan senyuman dan kehangatan persahabatan yang dibalik itu semua terdapat

iv
sejuta kekuatan yang mendorong kita untuk terus berkarya tanpa mengenal kata
menyerah.
Selebihnya, untuk seluruh pihak yang telah berperan serta secara langsung
maupun tidak langsung dalam penulisan karya ilmiah yang berjudul ”Hijaukan Dunia
Dengan Biodegradable Polymer” ini kami melayangkan untaian permata terima kasih,
karena tanpa mereka semua siapalah kami.

Mojokerto, 18 Februari 2010

v
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN .............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
RINGKASAN ......................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................... 1


1.2 IDENTIFIKASI MASALAH ............................................................ 3
1.3 RUMUSAN MASALAH ................................................................. 3
1.4 TUJUAN dan MANFAAT ................................................................ 4
1.5 TELAAH PUSTAKA ..................................................................... 5
1.6 METODE PENELITIAN ................................................................... 6
BAB II ISI

2.1 Perbedaan antara plastik konvensional dan plastik biodegradable ...... 7


2.2 Proses pembuatan plastik biodegradable ............................................ 11
2.3 Jenis-jenis plastik biodegradable ........................................................ 13
2.4 Kesimpulan .......................................................................................... 15
2.5 Saran ................................................................................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1 Daftar pustaka ..................................................................................... 17
3.2 Daftar gambar ...................................................................................... 18

vi
RINGKASAN

Plastik merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-
hari, terutama dalam proses rumah tangga dan industri. Bahan plastik yang umumnya
digunakan oleh masyarakat adalah plastik konvensional yaitu plastik yang terbuat dari
polymer sintetik. Plastik ini banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan
antara lain: ringan, transparan, dan harganya yang terjangkau.
Disamping kelebihan yang dimiliki, plastik juga memiliki dampak negatif yang
begitu besar terhadap lingkungan. Karena sekitar 100 juta ton plastik dihasilkan dunia
per tahun. Begitu besar jumlah yang diproduksi, maka jumlah limbah plastik juga
semakin banyak. Semua itu menjadi salah satu pemicu terjadinya permasalahan
lingkungan seperti: mengganggu kealamian tanah, polusi udara, dan lain sebagainya.
Dan lagi, jika itu terus terjadi maka akan memperburuk imej kimia di mata masyarakat.
Sehubungan dengan dampak-dampak yang diakibatkan oleh limbah sampah
yang semakin menggunung di sekitar kita, tergeraklah hati para ilmuwan untuk meneliti
dan mengembangkan plastik organik ini
Plastik biodegradable ini tersusun dari bahan-bahan yang dapat diperbaharui,
seperti pati umbi-umbian dan khitosan yang disintesis dari crustacea. Kedua bahan
tersebut tidak beracun, mudah untuk terdekomposisi alam, dan bersifat polielektrolitik.
Perbedaan antara plastik biodegradable dan plastik konvensional adalah plastik
konvensional membutuhkan waktu 50-100 tahun untuk terdekomposisi alam
sedangkan plastik biodegradable dapat 10-20 kali lebih cepat daripada plastik
konvensional. Jika plastik konvensional cenderung terbuat dari bahan-bahan alam yang
sulit untuk diperbarui, seperti gas alam, petroleum, dan batu bara, maka plastik
biodegradable terbuat dari bahan-bahan yang dapat diperbarui, yaitu senyawa-senyawa
dalam tanaman, misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein, atau lipid yang terdapat
pada hewan. Pada plastik biodegradable berbahan dasar tepung akan didegradasi
bakteri pseudomonas dan bacillus yang memutus rantai polymer menjadi monomer-

vii
monomernya. Senyawa hasil degradasi polymer selain menghasilkan karbondioksida
dan air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang
tidak berbahaya bagi lingkungan.
Selain itu, terdapat pula perbedaan keduanya dalam segi dampak pada
lingkungan. Jika limbah-limbah sampah itu tidak terurai, maka akan menyebabkan
lingkungan semakin tercemar. Sedangkan untuk plastik yang satu ini lebih mudah
terurai di alam, bahkan hasil penguraiannya dapat menghasilkan kompos yang aman
bagi lingkungan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam proses biodegradasi
adalah sebagai berikut, jenis sampel (blow film, pulverize), sifat (crystallinity), jenis
mikroorganisme, kondisi lingkungan, dan sifat hidrofobik.
Berdasarkan bahan-bahannya plastik hibrida terbagi atas tiga jenis, yaitu
campuran biopolimer dengan polimer sintesis. Bahan ini memiliki nilai
biodegradabilitas yang rendah dan biofragmentasi sangat terbatas.Yang kedua adalah
polymer mikrobiologi (polister) yang dihasilkan secara bioteknologis atau fermentasi
dengan mikroba genus alcaligenes. Dan yang terakhir adalah polymer pertanian,
biopolymer ini tidak dicampur dengan bahan sintetis dan diperoleh secara murni dari
hasil pertanian. Selain memiliki beberapa jenis, plastik biodegradable ini juga memiliki
beberapa karakteristik, yang pertama adalah karakteristik mekanik yang terdiri dari
kuat tarik, kuat tusuk, persen pemanjangan dan elastisitas. Karakteristik selanjutnya
adalah permeabilitas.
Sebenarnya, Indonesia sebagai negeri agraris mempunyai peluang besar untuk
menjadi negara pemroduksi plastik biodegradable nomor satu karena potensi kekayaan
bahan pertanian dan kelautannya yang melimpah. Namun sayangnya, sampai saat ini
keberadaan plastik ini saja belum menggurita ke khalayak publik. Hal ini disebabkan
karena selain kemampuan sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu dan teknologi,
namun juga dukungan dana penelitian yang terbatas pula.
Maka dari itu, penulisan karya tulis ini juga dimaksudkan untuk
mempopulerkan plastik biodegradable di mata masyarakat untuk mendukung
penggunaan plastik ramah lingkungan yang akan membantu pelestarian lingkungan ini.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat menggunakan bahan plastik sebagai


kemasan makanan, alas makan dan minum untuk keperluan sekolah, kantor, rumah
tangga dan sebagainya. Bahan plastik banyak digunakan karena keunggulan
sifatnya seperti: fleksibel, transparan, tidak korosif, tahan air, serta harganya yang
relatif murah dan terjangkau. Setiap tahun, sekitar 100 juta ton plastik diproduksi
dunia untuk digunakan di berbagai sektor industri. Kira-kira sebesar itulah sampah
plastik yang dihasilkan setiap tahun.
Maka tidaklah heran jika permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh
sampah plastik itu kini, kian nampak menonjol. Sampah plastik yang akan
mengganggu siklus air tanah jika dipendam dan akan menimbulkan polusi udara
jika dibakar terasa sangat mempengaruhi peningkatan efek rumah kaca yang
menimbulkan banyak ancaman terhadap bumi, planet tempat tinggal kita satu-
satunya. Bentuk ancaman itu antara lain perubahan iklim yang menyebabakan suhu
bumi tidak stabil, naiknya permukaan air laut hingga mengakibatkan pulau-pulau
tenggelam, lubangnya ozon menyebabkan sinar ultraviolet langsung jatuh mengenai
bumi dan lain sebagainya. Berbagai laporan menunjukkan, produk berbahan dasar
plastik menjadi penyebab kerusakan lingkungan di Pantai New Jersey, Laut
Sargasso, dan Pulau Scottish (Griffin,1994). Disamping itu, akibat keburukan
plastik tersebut dapat pula membangun imej negatif terhadap ’kimia’ yang seperti
banyak masyarakat umum ketahui.
Semua itu adalah faktor yang mendukung terjadinya permasalahan lingkungan.
Hal itu akan semakin kompleks hingga kita sebagai penduduk bumi mencoba untuk

1
menyembuhkan dan mencegah kerusakan yang telah terjadi mulai dengan cara
menghindari hingga menghentikan segala faktor yang memicu terjadinya kerusakan
lingkungan lebih lanjut.
Maka dari itu, demi menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan kita dari
bahaya (sampah) kemasan berbahan plastik, telah dilakukan penelitian dan
pengembangan teknologi bahan kemasan yang biodegradable. Saat ini penelitian
dan pengembangan teknologi biodegrable terarah pada usaha membuat pengemas
yang mempunyai sifat seperti plastik yang berbasiskan bahan alami dan mudah
terurai.

2
1.2 Identifikasi masalah

1.2.1 Apa pengertian dari biodegradable polimer?

1.2.2 Apa perbedaan antara plastik biodegradable dengan plastik


konvensional?
1.2.3 Apa manfaat dari adanya plastik biodegradable bagi lingkungan?
1.2.4 Bagaimana proses pembuatan plastik biodegrdable?
1.2.5. Apa saja jenis dan karakter dari plastik biodegradable?
1.2.6. Seberapa besar keterkaitan plastik biodegradable terhadap kelestarian
lingkungan?

1.3 Rumusan masalah

1.3.1 Apa perbedaan antara plastik biodegradable dengan plastik

konvensional?

1.3.2 Bagaimana proses pembuatan plastik biodegradable?


1.3.3 Apa saja jenis dan karakter dari plastik biodegradable?
1.3.4 Seberapa besar keterkaitan plastik biodegradable terhadap kelestarian
lingkungan?

3
1.4 Tujuan dan manfaat

1.4.1 Tujuan

Tujuan penulis mengangkat tema ini antara lain untuk menjelaskan apa itu
biodegradable polimer secara sistematis, menunjukkan perbedaan antara plastik
biodegradable dengan plastik konvensional, mengenalkan kepada publik tentang
biodegradable polimer, dan menjelaskan proses pembuatan plastik biodegradable.
Selain itu, kami berinisiatif untuk mengubah cara pandang masyarakat umum tentang
bahan kimia yang sering dianggap memicu pencemaran lingkungan serta mengajak
masyarakat untuk mendukung penggunaan plastik biodegradable demi lingkungan
yang lebih hijau dan terpelihara.

1.4.2 Manfaat

Manfaat yang dapat kita petik dari karya tulis ilmiah ini antara lain untuk
menambah pengetahuan sains khususnya tentang produk kimia yang ternyata juga
berperan dalam melestarikan lingkungan. Dengan pengetahuan yang ada dalam karya
tulis ini, maka memungkinkan masyarakat untuk mendukung penggunaan plastik
biodegradable yang lebih ramah lingkungan. Dengan begitu, peluang untuk
mengembalikan kealamian kondisi lingkungan kita adalah hal yang bukan tidak
mungkin untuk kita capai.

4
1.5 Telaah pustaka

Beberapa teori yang melandasi karya tulis ini antaralain teori lingkungan dan
teori plastik biodegradable. Lingkungan di sini yang dimaksudkan adalah lingkungan
hidup. Lingkungan hidup itu sendiri berarti kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan prilakunya
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya (Geografi XI, 2007).
Polimer ialah hasil dari molekul sederhana yang mengalami polimerisasi
(Kimia X, 2007)
Plastik adalah salah satu bahan kemasan yang populer dan luas
penggunaannya untuk kemasan pangan, bahan pelindung dan pewadahan, serta zat
kimia untuk industri. Sedangkan menurut KBBI (2007) plastik berarti bahan sintesis
yang memiliki bermacam warna dan fungsi. Keberadaannya pada masyarakat umum
bisa kita sebut sebagai plastik konvensional atau polimer sintetik. Plastik ini berbahan
utama dari unrenewable resource. Yang sering menjadi permasalahan utama dalam
lingkungan hidup karena sulit terdekomposisi oleh alam dan keberadaannya yang
terbatas.
Biodegradable dapat dihancurkan dengan cepat karena mampu terurai oleh
mikroorganisme. Plastik ini merupakan solusi dari permasalahan lingkungan hidup
yang disebabkan oleh Plastik. Dan lagi, plastik ini berbahan utama renewable
resource yang sedikit banyak memberi dampak positf pada lingkungan hidup.
Secara umum kemasan plastik biodegradable diartikan sebagai film kemasan
yang dapat didaur ulang dan dapat dihancurkan secara alami (Griffin, 1994).

5
1.6 Metode penelitian

Beberapa data yang digunakan untuk penulian karya tulis ilmiah yang
berjudul ‘Hijaukan Dunia dengan Biodegradable Polimer’ ini diperoleh dengan cara
literature research yaitu pengumpulan data dari beberapa website dan jurnal ilmiah
yang ke-valid-annya tidak diragukan. Tidak hanya itu, penulis juga memanfaatkan
library research untuk memperkuat analisis yang tersaji.
Untuk penelitian ini, penulis memilih literature research karena hal ini cocok
untuk pendekatan kualitatif. Dari pernyataan di atas, penulis menarik kesimpulan
bahwa tidak ada alternatif lain yang bisa digunakan untuk menyempurnakan karya
tulis ilmiah ini selain literature research. Disini, literature research dapat diartikan
sebagai penelitian yang menggunakan buku, jurnal, dan website sebagai medianya.
Penulis menggunakan literature research sebagai media utama dalam
pengumpulan data kerena sangat tidak mungkin melakukan experiment research
mengingat terdapat bahan dan alat khusus yang diperlukan untuk uji coba pembuatan
plastik biodegradable ini. Namun, meskipun penulis tidak melakukan experiment
research dalam perampungan karya tulis ini, penulis telah mengambil data dari
literature research yang diyakini kebenarannya sehingga semua yang terkandung
dalam karya tulis ilmiah ini valid.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan antara plastik konvensional dan plastik

biodegradable

Dewasa ini, plastik adalah salah satu benda yang mempunyai peranan penting
dalam kehidupan masyarakat. Plastik membuat segala sesuatu menjadi lebih praktis.
Pada umumnya orang-orang menggu- nakan plastik polimer sintetik yang bisa disebut
sebagai plastik konvensional. Belakangan ini, produsen plastik dunia memperkenalkan
sebuah gebrakan baru dalam dunia perplastikan. Plastik tersebut dikenal dengan
’biodegradable polimer’. Dilihat dari fisik atau tampak kasat mata, kedua plastik ini
tidak mempunyai perbedaan. Namun dari segi bahan dan imbasnya, keduanya jelas
berbeda.
Hal utama dari perbedaan kedua plastik ini adalah kemampuan untuk
terdekomposisi alam. Plastik konvensional membutuhkan waktu sekitar 50 hingga 100
tahun, sedangkan plastik biodegradable bisa 10 bahkan 20 kali lebih cepat untuk
terdekomposisi alam.
Perbedaan waktu yang dibutuhkan untuk kedua plastik tersebut sangat jauh, hal
ini disebabkan karena perbedaan material-material pembentuknya. Singkatnya, plastik
konvensional terbentuk dari sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable
resource) sedangkan plastik biodegradable tebentuk dari sumber daya yang dapat
diperbaharui (renewable resource).
Uraiannya, plastik konvensional terbuat dari material yang tidak dapat
diperbaharui, seperti petroleum, gas alam atau batu bara. Sedangkan plastik
biodegradable terbuat dari material yang dapat diperbaharui, yaitu dari senyawa-

7
senyawa dalam tanaman, misalnya selulosa, kolagen, kasein, protein atau lipid yang
terdapat pada hewan.
Pada plastik biodegradable berbahan dasar tepung akan didegradasi bakteri
pseudomonas dan bacillus yang memutus rantai polimer menjadi monomer-
monomernya. Senyawa hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbondioksida
dan air, juga menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid yang
tidak berbahaya bagi lingkungan.
Selain waktu yang digunakan plastik biodegradable untuk terdekomposisi alam
lebih singkat, plastik ini juga berasal dari bahan yang tidak beracun dan sangat aman
digunakan untuk membungkus makanan. Perbedaan yang paling mencolok dari kedua
plastik ini adalah dampak yang diberikan kepada lingkungan. Sebelum kami
menjelaskan lebih lanjut, coba kita telaah terlebih dahulu seberapa banyak sampah
plastik yang dihasilkan tiap tahunnya. Setiap tahun, sekitar 100 juta ton plastik
diproduksi dunia maka sebanyak itu pula sampah yang dihasilkan. Seluruh sampah itu
akan memberikan dampak berkepanjangan bagi lingkungan lebih-lebih ketika sampah
plastik tersebut tidak terurai, maka akan terjadi pencemaran lingkungan yang
menyebabkan kerusakan ekosistem. Dengan banyaknya sampah plastik yang tidak bisa
terurai, berarti sama dengan memicu terjadinya bencana alam.
Ketika dibakar, sampah plastik tersebut akan menghasilkan senyawa kimia yang
berbahaya bagi lingkungan sekitar bahkan berdampak pada global warming. Setelah
pendaur ulangan, sampah plastik hanya akan menjadi plastik lagi, tidak bisa
menghasilkan barang lain. Dilihat dari bahan penyusunnya, plastik konvensional
berasal dari sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resource) hal ini
akan memberi dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hidup di dunia. Apabila
tidak ada penanggulangan, bisa-bisa sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
tersebut terkikis habis.
Plastik biodegradable merupakan plastik ramah lingkungan yang mudah terurai.
Hasil uraian tersebut bisa menjadi kompos yang berman- faat bagi tanaman
disekitarnya dan lagi bisa dijadikan pangan hewan. Lalu, apabila dibakar tidak
menghasilkan zat-zat berbahaya yang berdampak pada global warming.

8
Telah kita ketahui bahwa untuk saat ini singkong adalah bahan utama
pembentuk plastik biodegradable. Ini bisa menjadi suatu keuntungan besar bagi
Indonesia, selain menambah pemasukan negara, juga mengurangi jumlah pengangguran
yang ada. Sepanjang ini, dampak yang diberikan plastik biodegradable pada
lingkungan sangat banyak yang keseluruhannya adalah dampak positif. Penjelasan di
atas, menjadikan perbedaan dari plastik konvensional dan biodegradable tampak jelas.
Itu semua akan membuka pemikiran masyarakat untuk mendukung pengembangan
keberadaan plastik biodegradable.

9
2.2 Proses pembuatan plastik biodegradable

Proses pembuatan kemasan plastik biodegradable telah berkembang pesat.


Beberapa metode yang diterapkan dan dikembangakan oleh Yamada, et. al. (1995),
Frinault, et. al. (1997), Isobe (1999). Di sini, kami akan menjelaskan salah satu metode
yang dikembangkan oleh Yamada, et. al. (1995) sebagai proses pembuatan plastik
biodegradable. Bahan dasar (zein) dilarutkan dalam etanol 80%. Ditambahkan
pemlastis, yang dipanaskan pada suhu 60-70˚ celcius selama 15 menit. Campuran
tersebut kemudian pada auto-casting machine. Selanjutnya dibiarkan selama 3-6 jam
pada suhu 35˚ celcius dengan RH ruangan 50%. Lalu film dikeringakan selama 12-18
jam pada suhu 30˚ celcius pada RH 50%. Dilanjutkan dengan conditioning dalam ruang
selama 24 jam pada suhu dan RH ambien.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembentukan plastik biodegradable


adapun sebagai berikut: Pati yang diekstrak dari singkong, khitosan yang disintesis dari
limbah cangkang udang, asam asetat encer HCL 1,25 N, NAOH 3,5%, 60% gliserol
dan aquades. Peralatan yang digunakan adalah grander, blender, seperangkat alat gelas,
bejana, pemanas elektrik, termometer, cetakan PE, oven, tenso lab (mesdan), dan
mikroskop elektrik (EM 30 µm/nikon HFX-DX).
Mekanisme penelitiannya dimulai dengan ekstraksi pati singkong dengan
aquades, disaring, diendapkan, dan dikeringkan. Lalu perlakuan terhadap pati
menggunakan pentanol-1 menit. Proses polimerisasi campuran amilosa dan amilopektin
tersebut dimulai dengan pemanasan suhu 80-90˚ celcius dangan penambahan aquades
300 ml, sampai terbentuk biopolimer, lalu dicampur gliserol, diaduk 3 menit, dicetak
dalam cetakan PE, dioven dua kali dua puluh empat jam pada suhu 40˚celcius,
selanjutnya dilepaskan dari cetakan dan dikondisikan dalam suhu kamar atau ruangan
selama 24 jam. Film plastik biodegradable siap dianalisis dan diuji.

10
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam uji biodegradasi adalah, jenis
sampel (blow film, pulverize), sifat (crystallinity), jenis mikroorganisme, kondisi
lingkungan, dan sifat hidrofobik. Berbagai metode biodegradasi yang diadopsi oleh
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) telah digunakan
secara khusus untuk menganalisis, mendeteksi dan mengukur konsumsi oksigen dan
karbondioksida yang dikeluarkan dari metabolisme substrat.

2.3 Jenis dan karakter plastik biodegradable

Dalam jenis-jenis plastik biodegradable, pertama akan dijelaskan kelompok


biopolimer yang menjadi bahan dasar dalam pembuatan kemasan biodegradable. Yang
terbagi menjadi tiga yaitu :

 Campuran biopolimer dengan polimer sintesis. Bahan ini memiliki nilai


biodegradabilitas yang rendah dan biofragmentasi sangat terbatas.
 Polimer mikrobiologi (polister) biopolimer ini dihasilkan secara bioteknologis
atau fermentasi dengan mikroba genus alcaligenes. Diantaranya adalah
polihidroksi butirat (PHB) dan polihidroksi valerat (PHV). Bahan ini dapat
terdegradasi secara penuh oleh bakteri, jamur dan alga. Namun oleh karena
proses produksi bahan dasarnya yang rumit, mengakibatkan harga kemasan
biodegradable ini relatif mahal.
 Polimer pertanian, biopolimer ini tidak dicampur dengan bahan sintetis dan
diperoleh secara murni dari hasil pertanian. Polimer pertanian ini diantaranya
cellulose (bagian dari dinding sel tanaman), chellophan, chelluloseacetat, chitin,
dan pullulan. Polimer hasil pertanian mempunyai sifat termoplastik sehingga
mempunyai potensi untuk dibentuk atau dicetak menjadi film kemasan.
Keunggulan polimer jenis ini adalah tersedia sepanjang tahun (renewable
resource) yang mudah hancur secara alami.

11
Keberhasilan suatu proses pembuatan film kemasan plastik
biodegradable dapat dilihat dari karakteristik film yang dihasilkan.
Karakteristik film yang dapat diuji adalah karakteristik mekanik, permeabilitas,
dan nilai biodegradabilitasnya. Berikut pengertian karakteristik kemasan
tersebut:

1. Karakteristik mekanik yang terdiri dari kuat tarik, kuat tusuk, persen
pemanjangan dan elastisitas. Parameter-parameter tersebut dapat
menjelaskan bagaimana karakteristik mekanik dari bahan film yang
berkaitan dengan struktur kimianya. Selain itu, juga menunjukkan
indikasi integrasi film pada kondisi tekanan yang terjadi selama proses
pembentukan film.
2. Karakteristik permeabilitas. Permeabilitas suatu film kemasan adalah
kemampuan melewatkan partikel gas dan uap air pada suatu unit luasan
bahan pada suatu kondisi tertentu. Nilai permeabilitas sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat kimia polimer, struktur dasar
polimer, sifat komponen permean. Umumnya, nilai permeabilitas film
kemasan berguna untuk memperkirakan daya simpan produk yang
dikemas.
3. Karakter biodegradabilitas. Umumnya, setelah sampah kemasan
dibuang ke tanah (landfill), akan mengalami proses penghancuran alami
baik melalui proses fotodegradasi (cahaya matahari, katalisa), degradasi
kimiawi (air, oksigen), biodegradasi (bakteri, alga, jamur, enzim) atau
degradasi mekanik (angin, abrasi). Beberapa faktor yang mempengaruhi
tingkat biodegradabilitas kemasan setelah kontak dengan
mikroorganisme, yakni sifat hidrofobik, bahan aditif, proses produksi,
struktur polimer, morfologi, dan berat molekul bahan kemasan (Griffin,
1994).

12
2.4 Keterkaitan plastik biodegradable terhadap pelestarian

lingkungan

Hampir di setiap tempat, dapat dijumpai sampah yang terbuang sembarangan.


Parahnya, kebanyakan sampah tersebut adalah sampah plastik konvensional yang
terkenal mengganggu kealamian lingkungan kerena sifatnya yang sulit terdegradasi
oleh alam.
Berkaitan dengan penyelamatan lingkungan akibat pencemaran sampah plastik
itu, para ilmuan berinisiatif untuk menemukan sesuatu yang bermanfaat sama seperti
plastik konvensional namun bersifat lebih ramah lingkungan. Dari situlah plastik
biodegradable lahir. Plastik yang berbahan dasar pati yang diekstrak dari umbi-
umbian dan khitosan yang disintesis dari crustacea ini berkarakter lebih mudah terurai
di alam bahkan hasil penguraiannya dapat menghasilkan kompos yang aman bagi
lingkungan. Jadi, dengan mendukung pemakaian jenis plastik ini sama dengan
membantu mengawetkan kelestarian lingkungan yang kian lama kian terkikis. Oleh
sebab itu, pemerataan plastik ini amat perlu didukung adanya, lebih-lebih di Indonesia
sendiri demi menjadikan kondisi lingkungan lebih baik dan lestari.
Setelah diketahui bahwa plastik konvensional telah menim-bulkan
permasalahan lingkungan yang cukup serius dengan bahan dasar pembentuknya yaitu
minyak bumi yang kian menipis dan tidak dapat diperbarui, maka menyebabkan bahan
kemasan plastik tidak dapat dipertahankan secara meluas. "(Plastik biodegradable)
akan semakin penting perannya saat kita menghindari ekonomi berbasis minyak
bumi," ujar Emmanuel Giannelis, ilmuwan material di Cornell. Penggunaan PHB akan
semakin meluas karena sekuat plastik konvensional dan ramah lingkungan. Giannelis
dan koleganya melaporkan hasil terobosannya dalam jurnal Biomacromolecules edisi
terbaru.
Plastik hibrida ini sudah banyak digunakan dunia pada berbagai produk
kemasan seperti botol minuman ringan hingga peralatan medis. Meskipun telah
dikomersilkan sejak tahun 1980-an, di Indonesia yang berlimpah bahan pertanian

13
seperti jagung, sagu, dan kentang—bahan baku plastik ini—masih belum terlihat
menggurita di pasaran. Hal terjadi ini karena penelitian dan pengembangan teknologi
kemasan plastik biodegradable di Indonesia masih sangat terbatas, kemampuan sumber
daya manusia dalam penguasaan ilmu dan teknologi bahan, dan juga dukungan dana
penelitian yang terbatas.
Pasalnya, sumber bahan dasar yang diperlukan seperti di atas justru menjadi
persoalan potensial yang serius pada negara-negara maju dan menguasai ilmu dan
teknologi kemasan biodegradable, khususnya Jerman.
Jadi, plastik organik ini memiliki keterkaitan kuat dengan usaha pelestarian
lingkungan karena diketahui selain sifatnya yang bisa terurai juga hasil degradasi dari
plastik ini dapat menyuburkan tanah karena penguraian mikroorganisme menigkatkan
unsur hara dalam tanah.

14
2.5 Kesimpulan

Teknologi kemasan plastik biodegradable adalah salah satu upaya yang


dilakukan untuk keluar dari permasalahan penggunaan kemasan plastik yang
nonbiodegradable, bahan yang ketersediannya terbatas oleh alam dan dapat memberi
dampak buruk pada lingkungan berupa pencemaran air, tanah, udara, bahkan dapat
menimbulkan global warming. Ditemukanlah jalan keluar, plastik yang ramah
lingkungan karena dapat terurai oleh mikroba ini terbuat dari material yang pasokannya
tidak terbatas dan tidak menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan pula.
Negara-negara maju seperti Jerman, Perancis, Swiss, Jepang, Amerika Serikat,
dan Inggris telah mengembangkan berbagai jenis plastik biodegradable untuk kemasan
produk farmasi, kosmetik, dan pangan. Produk tersebut berkembang oleh dukungan
tersedianya dana riset dan penguasaan teknologi proses yang baik. Namun,
pengembangan teknologi kemasan biodegradable masih menghadapi kendala harga
yang mahal dan penggunaannya yang terbatas. Berbagai cara telah dilakukuan, yakni
memperbaiki proses produksi, mencari bahan biopolimer lain, dan perbaikan sifat-sifat
fisik kemasan.
Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam (agraria), potensial
menghasilkan berbagai bahan biopolimer, sehingga teknologi kemasan plastik
biodegradable mempunyai prospek yang baik.

2.6 Saran

Dari beberapa hal yang telah dibahas diatas, kita semua tahu bahwa plastik
biodegradable jauh lebih baik dibandingkan plastik konvensional dari segi bahan baku,
kemampuan untuk terdekomposisi alam maupun dampak yang diberikan pada alam,
maka penulis menyarankan untuk memenuhi kebutuhan plastik sehari-hari dengan
beralih kepada plastik biodegradable.

15
Mengimbau masyarakat agar mendukung penggunaan plastik biodegradable
polymer mengingat dana penelitian dan pengembangan plastik ramah lingkungan ini
masih terbatas di Indonesia.
Apabila saran ini telah terealisasikan di masyarakat umum, maka perbaikan
lingkungan akibat dari dampak sampah plastik dapat terwujudkan lebih-lebih kita dapat
melestarikan lingkungan pula. Dengan begitu mewujudkan lingkungan yang hijau,
nyaman dan bersih bukanlah hal yang tidak mungkin.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Daftar Pustaka

www.google//biodegradableplastik.com
www.yahoo-answer//biodegradablepolymer.com
yalun.2008.plastik masa depan:polylactic acid (pla) dan polyhydroxybutyrate
(phb).(detik.com).(30 november)
environment and plastics industry council (epic).biodegradable polymers: A
Review
web forum UPI (WFU).2010.plastic biodegradable, membusuk dalam
7minggu.Jakarta
Wijayanti.2009.plasctic biodegradable.(Kim-Asyik).(04 Mei)
Hestiyanto, Yusman. 2007. Geografi SMA XI. Jakarta: Yudhistira.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Chemistry for senior high school year
XII. Jakarta: Yudhistira.
Purba, Michael.2007. Kimia SMA X. Jakarta: Erlangga.

17
3.2 Daftar Gambar

Biodegradable plastic bag


>

gelas kemasan biodegradable polymer >

biddegradable Polymer bag

18

Anda mungkin juga menyukai