m×10 pangkat n
3 3×100
453 4,53×102
9.567,838 9,567838×103
−77,000 −7,7×104
4,230,000,000 4,23×109
0.6 6×10−1
0,000 000 006 72 6,72×10−9
C. Manfaat Notasi Ilmiah
Manfaat Notasi Ilmiah, yaitu dalam ilmu fisika notasi ilmiah digunakan unuk menuliskan
ukuran-ukuran mikroskopis, seperti massa elektron, jari-jari atom dll, sampai dengan ukuran
yang sangat besar, seperti massa bumi, kecepatan cahaya.
Penulisan hasil pengukuran benda yang sangat besar, sebagai contoh soal notasi ilmiah
fisika misalnya massa bumi kira-kira 6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg (6x10 pangkat
24) atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira
0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg (911x10 pangkat -31) memerlukan
tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya.
NILAI KETIDAKPASTIAN
DALAM PENGUKURAN
A. Pengertian Nilai Ketidakpastian dalam Pengukuran
Ketidakpastian pengukuran adalah suatu parameter yang berhubungan dengan hasil
pengukuran yang mengkarakteristikan (memberikan sifat) penyebaran nilai-nilai layak yang
dikaitkan pada besaran ukur.
Sebagai contoh saat kita melakukan pengukuran ketebalan sebuah buku tulis dengan
menggunakan penggaris. Hasil pengukuran hanya dapat diketahui sampai pada skala terkecil 1
mm, dimisalnya diperoleh ketebalan 5 mm. Berbeda halnya dengan saat kita melakukan
pengukuran dengan mikrometer sekrup yang memiliki skala terkecil 0,01 mm, misalnya
diperoleh ketebalan 5,3 mm.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengukuran dengan penggaris memiliki
ketidakpastian yang lebih besar dari pengukuran dengan mikrometer sekrup, sebagai akibat
dari tingkat ketelitian alat ukur.
B. Penyebab Ketidakpastian dalam Pengukuran
1. Kesalahan umum, akibat keterbatasan pengamat saat melakukan pengukuran.
Contoh: salah membaca hasil pengukuran,
Pengukuran yang baik memiliki hasil yang akurat dan presisi. Akurat berbicara mengenai
ketepatan, sedangkan presisi merupakan ketelitian. Untuk mendapatkan nilai yang akurat dan
presisi, maka dilakukan besar ketidakpastian dalam pengukuran suatu objek. Pengukuran
ketidakpastian ini terdiri dari ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan pada pengukuran
berulang.
PRESISI
-Presisi adalah pengukuran yang memiliki nilai yang hampir sama untuk setiap pengukuran
yang dilakukan. Presisi mengukur seberapa baik kerja suatu alat. Jadi, presisi menentukan
apakah suatu alat itu bekerja dengan baik.
- Contoh: Si A menimbang beratnya 3x berturut-turut dengan timbangan digital. Jika hasilnya
sama, maka timbangan itu presisi.
AKURASI
- Akurasi mengukur seberapa tepat suatu pengukuran dibandingkan dengan acuan lain. Jadi,
akurasi mengukur apakah suatu pengukuran itu sesuai dengan acuan yang sudah ada.
- Contoh: Si A menimbang beratnya 3x berturut-turut dengan timbangan digital. Jika massa si
A sebenarnya adalah 50 kg, tetapi timbangan menunjukkan 48 kg, timbangan itu tidak akurat.
C. Macam-Macam Ketidakpastian dalam Pengukuran
1. Ketidakpastian pengukuran tunggal, terdiri dari satu kali pengukuran. Persamaannya: