Anda di halaman 1dari 47

Uncertainty (Ketidakpastian)

4
Uncertainty??

5
1

Teori Ketidakpastian

4
KETIDAKPASTIAN
2
Lagkah-Langkah Jenis Komponen
Perhitungan Ketidakpastian
Ketidakpastian
3
Sumber-Sumber
Ketidakpastian
Apa itu Ketidakpastian? 1

1. Ketidakpastian adalah suatu parameter yang terkait


dengan hasil pengukuran, mencirikan sebaran nilai-nilai
yang dianggap mewakili besaran yang diukur
Menghitung rentang tersebut disebut sebagai
pengukuran ketidakpastian.

2. Menurut ISO Gum,


Uncertainty is defined “A parameter,
associated with a result of a
measurement, that characterizes the
dispersion of the values that could
reasonable be attributed to the
measurand
(2.1.1 VIM – International Vocabolary of Basic and General
Terms in Metrology)
7
Apa Kaitan Ketidakpastian dan Kesalahan ?

Ketidakpastian memadukan semua faktor terkait


dengan kesalahan pengukuran yang tidak diketahui
(tidak pasti ) menjadi suatu rentang tunggal.

Sumbernya :
• Sampling
• Preparasi Contoh
• Kalibrasi alat ukur
• Metoda uji
• Kesalahan random dan sistematik lainnya
( personel,kondisi lingkungan dll )
8
Darimana Sumber Ketidakpastian ?

• Data dari validasi metode


• Data dari CRM
• Spesifikasi Pabrik
• Data dari kolaborasi trial /PT/QC
• Berdasarkan data pengalaman /atau data pustaka

PT= Proficiency Testing ( uji banding )


QC= Quality Control

9
10
Apa Jenis Komponen Ketidakpastian ? 2

• TIPE A
Adalah ketidakpastian yang dievaluasi dengan metode
analisis statistik dari serangkaian pengukuran.

• TIPE B
Adalah ketidakpastian yang dievaluasi dengan cara
selain analisis statistik dari serangkaian pengukuran,
misalnya berdasarkan informasi yang dapat dipercaya
(perkiraan).

JCGM 100:2008 ;
GUM 1995 with minor corrections
Guide to the expression of uncertainty in measurement 11
Tipe A

Ketidakpastian baku disini adalah standar deviasi dari rata-rata


(standard deviation of the mean)
u (Xi) = s (Xi)/√n
CONTOH :
Massa bahan baku 10 kali penimbangan (g)
10,0001 10,0000 10,0002 10,0002 10,0001
10,0000 10,0001 10,0000 10,0002 10,0000

 Massa rata-rata = 10,00009 g


 S (simpangan baku contoh) = ± 0,000088 g
 Ketidakpastian baku (u) = 0,000088/ √10
= 0,0000278 g

12
Tipe A

Apabila pengujian dilakukan hanya dari 1 kali pengukuran (single


measurement) maka ketidakpastian baku disini adalah standar deviasi
sebagaimana adanya
u (Xi) = s (Xi)
CONTOH :
• Penimbangan berulangkali dari standar massa 10 g pada sebuah neraca
memberikan nilai simpangan baku (s) sebesar 0,000088 g
• Suatu bahan dengan massa ± 10 g ditimbang sebanyak 1 kali
menggunakan neraca di atas
• Ketidakpastian baku (u) dari 1 kali penimbangan bahan tersebut adalah :
s/√n=s/√1
u = 0,000088 g

13
Tipe A

Apabila pengujian dilakukan dengan


beberapa set pengulangan:

 Akan dihasilkan lebih dari satu


rata-rata
 Simpangan baku (s) yang
direkomendasikan untuk
digunakan adalah s rata-rata

S(x) = ∑si / n

14
Pengujian dengan 3 Set Pengulangan
Kadar Air Kadar Air Kadar Air
rendah medium tinggi
1 2,99 5,01 7,51
2 2,97 4,97 7,49
3 3,00 5,02 7,50
4 3,03 5,02 7,49
5 3,02 5,02 7,52
6 3,03 5,04 7,50
7 2,96 4,98 7,54
8 3,00 5,01 7,49
9 3,02 5,01 7,47
10 2,98 5,00 7,47
Rata-rata 3,00 5,01 7,50
s 0,025 0,020 0,021

sx = ∑si / n = (0,025+0,020+0,021) / 3 = 0,022


15
Bagaimana halnya dengan
ketidakpastian bakunya ?

• Pengujian kadar air yang berulangkalil yang berasal dari tiga set
pengulangan (kadar air rendah, sedang dan tinggi) memberikan nilai
simpangan baku (s) rata-rata sebesar 0,022
• Apabila pengulangan di atas tidak dilakukan sendiri (misal diambil dari
data validasi metode, yang pernah dilakukan sebelumnya) maka
ketidakpastian baku (u) dari pengujian kadar air tersebut adalah: 0,022

akan tetapi

• Apabila percobaan pengulangan di atas dilakukan sendiri,maka


ketidakpastian baku (u) dari pengujian kadar air tersebut adalah :
0,022/√10 = 0,007

16
PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN BAKU
• JikaSD digunakan sebagaimana adanya
u (x) = s
• Jika tingkat kepercayaan 95 % , maka dibagi 2 atau
(1,96)
u (x) = BK / 2 atau BK / 1,96
Catatan : BK = Besarnya Ketidakpastian ( dari cuplikan )
• Jika tingkat kepercayaan 99 % ,maka dibagi 3 atau
(3,090)
u (x) = BK / 3 atau BK / 3,090
Catatan : Tingkat kepercayaan = Confidence Interval = Level of Confidence

17
PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN BAKU
• Untuk nilai u yang berkaitan dengan nilai rata-rata dari n
pengamatan, maka
u (x) = s / √n
• Untuk distribusi rektangular  Distribusi Segitiga (Digital)
u (x) = s / √3
• Untuk distribusi triangular  Distribusi Segiempat (Analog)
u (x) = s / √6

Catatan : Apabila tidak ada informasi tambahan mengenai


spesifikasi suatu alat atau bahan, maka selalu diasumsikan
distribusi rektangular

18
Tipe B
Ketidakpastian baku disini dievaluasi oleh
pertimbangan ilmiah, berdasarkan pada semua
informasi yang tersedia tentang variabilitas yang
mungkin dari xi dan berdasarkan informasi yang
dapat dipercaya
(selain analisis statistik)

Perkiraan xi diambil dari :


 Pengukuran data sebelumya
 Spesifikasi Pabrikan
 Sertifikat kalibrasi
 Handbook
 Katalog
 Atau sumber lain

JCGM 100:2008 ;
GUM 1995 with minor corrections
Guide to the expression of uncertainty in measurement 19
Evaluasi Tipe B

Jenis Sebaran Faktor Tipe Alat


(Distribusi) Cakupan (K)

Distribusi √3 Digital
Segiempat

Distribusi √6 Analog
Segitiga

Distribusi 2 Standar
Normal ketidakpastian

20
Faktor Cakupan & Tingkat Kepercayaan

1. Tingkat kepercayaan
 batas kepercayaan
hasil pengukuran

2. Faktor Cakupan 
Pengali nilai
Tingkat Faktor Cakupan ketidakpastian
Kepercayaan (K)
68 % 1
95 % Berdasarkan teori
statistik
99,73 % 3
21
Contoh : Tipe B (Ketidakpastian)

Misalnya :

a. Ketidakpastian akibat keterbatasn resolusi alat,


b. Ketidakpastian standar (diperoleh dari sertifikat
kalibrasi)

22
Contoh : Tipe B (Kemurnian Bahan)

Kemurnian dari kadmium dalam sertifikat kalibrasi


yaitu :

0,9999 ± 0,00001

Karena tidak ada informasi tambahan mengenai nilai


ketidakpastian ini, maka diasumsikan distribusinya
rektanguler

• Ketidakpastian baku disini adalah :


u = s / √3 = 0,000058
u = 0,0001 / √3 = 0,000058
Contoh Tipe B (Labu Takar)

Spesifikasi pabrik untuk labu takar 100 ml kelas A


adalah :
± 0,08 ml

Ketidakpastian baku dari volume labu takar :


= 0,08 / √3
= 0,046 ml

Ket :
Jika tidak ada informasi, maka diasumsikan distribusi rektangular
24
Contoh Tipe B (Pipet)

Spesifikasi dari pabrik untuk pipet 2 ml kelas A adalah

± 0,01 ml

Ketidakpastian baku dari volume larutan yang


dipindahkan menggunakan pipet ini adalah :
= 0,01 / √3
= 0,006 ml

25
Contoh Tipe B (Neraca)

Pada sertifikat kalibrasi dari neraca 4 digit dinyatakan :

Ketidakpastian = ± 0,0004 g ;
Tingkat kepercayaan 95 % dengan faktor cakupan (k) = 2 
Distribusi Normal

Ketidakpastian baku
= 0,0004 / 2 = 0,0002 g

Ket :
Jika tidak ada informasi, maka harus distribusi normal 26
Banyak sekali
faktor
ketidakpastian?
27
Sumber-Sumber Ketidakpastian 3

Sumber-sumber ketidakpastian meliputi :


1. Personil
2. Sample
3. Persiapan Sample
4. Kondisi Sample
5. Bahan Acuan Material
6. Jumlah Sample
7. Peralatan
8. Pergantian Operator
9. Kondisi Lingkungan
10. Metode Pengukuran
11. Sumber-sumber lainnya
28
Sumber-Sumber Ketidakpastian 3
1. Personel
- Memastikan kompetensi personel
(personel manajerial, personel teknis, personel pendukung
inti)

Pendidikan Training Keterampilan Pengalaman

- Perbedaan sensitivitas pada pengukuran mekanik


- Perbedaan interpretasi pada pembacaan alat ukur
analog

ISO 17025 : 2005, Pasal 5.2


Sumber-Sumber Ketidakpastian 3
2. Kondisi Lingkungan

- Suhu  Mengubah dimensii


Temperatur Kelembaban dan tahanan
- Kelembaban & Tekanan Udara
Kebisingan Debu  Mempengaruhi gaya tekan
ke atas (buoyancy) pada
pengukuran massa
Tingkat Bunyi Kebersihan - Interferensi elektromagnetik
 mempengaruhi sensor alat
Kondisi
ukur elektronik
Getaran
Tempat Kerja

ISO 17025 : 2005, Pasal 5.3


Sumber-Sumber Ketidakpastian 3

3. Metode
- Misalnya Metode Kalibrasi yang digunakan, Validasi
Metode
- Pengukuran langsung vs Komparasi/Perbandingan
ketidakpastian
- Pengukuran kontak vs non-kontak
Pengukuran non kontak mengurangi efek perubahan
pada benda ukur
- Penentuan titik ukur
Banyaknya dan posisi titik ukur bisa mempengaruhi
ketidakpastian

ISO 17025 : 2005, Pasal 5.4


Sumber-Sumber Ketidakpastian 3

4. Peralatan

- Bidang pada pengukuran dimensi belum rata


- Kabel penghubung multimeter mempunyai tahanan 
mempengaruhi pengukuran tegangan
- Media kalibrasi termometer belum tentu homogen

ISO 17025 : 2005, Pasal


32 5.4
Sumber-Sumber Ketidakpastian 3

5. Pembulatan nilai ukur akibat keterbatasan daya baca


alat  Resolusi Alat Ukur
Contoh :
Sebuah alat mempunyai resolusi 1 mm
Sehingga dari hasil pembacaan pada alat ukur akan dibulatkan.
- Jika nilai ukur antara 13,5 mm dan 14,5 mm akan ditampilkan
(dibulatkan) menjadi 14 mm.
- Ada ketidakpastian sebesar ± 0,5 mm
- Ketidakpastian akibat pembulatan adalah sebesar
U = ± (½ resolusi alat)
U = ± 0,5

ISO 17025 : 2005, Pasal 5.5


Sumber-Sumber Ketidakpastian 3

6. Ketidakpastian standar acuan (ketidakpastian diperoleh


dari sertifikat)

Informasi yang tercantum pada sertifikat misalnya adalah


a. Nilai Faktor Koreksi (K) , yang ditentukan dari kalibrasi
terhadap standar yang lebih tinggi (x+K)

Nilai koreksi bisa bernilai positif atau negatif

b. Nilai Ketidakpastian (U), yang bernilai +/-

Model Matematis :
T=X±U
ISO 17025 : 2005, Pasal 5.6
Sumber-Sumber Ketidakpastian 3

7. Perubahan penunjukan pada pengukuran berulang


Contoh : Pengukuran pada suatu alat menunjukan nilai
(diambil 10 data)

Nilai rata-rata mempunyai


ketidakpastian, bergantung
pada banyaknya pengukuran

ISO 17025 : 2005, Pasal


35 5.7
Sumber-Sumber Ketidakpastian 3

8. Sifat Benda Ukur  Penanganan baran yang


dikalibrasi

- Nilainya bisa berubah akibat interaksi dengan alat ukur


- Akibat transfer panas antara termometer dan substansi yang
diukur
- Akibat deformasi pada benda ukur sehingga dimensi berubah
- Tebal sebuah balok bervariasi dititik yang berbeda
- Suhu disebuah ruangan bervariasi ditempat yang berbeda

ISO 17025 : 2005, Pasal 5.8


Sumber-Sumber Ketidakpastian 3

9. Sumber-Sumber Lainnya

- Ketidakpastian akibat tidak presisinya perhitungan


- Kesalahan dalam pemakaian alat ukur
- Ketidakpastian konstanta yang dipergunakan dalam perhitungan
Langkah-Langkah Perhitungan
4
Ketidakpastian
1) Membuat model matematis pengukuran
2) Menentukan sumber-sumber ketidakpastian (komponen)
ketidakpastian yang signifikan
3) Melakukan evaluasi/perhitungan ketidakpastian baku untuk
tiap komponen menurut jenisnya (Tipe A atau Tipe B)
4) Menentukan ketidakpastian gabungan
5) Menentukan ketidakpastian terentang (bentangan)
6) Melaporkan nilai ketidakpastian

38
Membuat Model Matematis

1) Kalibrasi  Menentukan Koreksi


2) Model matematis , secara umum :
T = ( X + K )± U
T =X±U
Keterangan :
T = Nilai besaran ukur
X = Rata-rata hasil pengukuran (dari standar)
K = Koreksi (selalu ditambahkan)
U = Ketidakpastian (+/-)

3) Model matematis untuk mengidentifikasi sumber-sumber


ketidakpastiannya
39
Menentukan & Mengevaluasi Perhitungan
sumber-sumber ketidakpastian
1) Ketidakpastian pengukuran berulang  Tipe A
a) Hitung nilai rata-rata (mean value)

b) Hitung simpangan baku (standar deviasi)

40
Menentukan & Mengevaluasi Perhitungan
sumber-sumber ketidakpastian
1) Ketidakpastian pengukuran berulang  Tipe A

41
Menentukan & Mengevaluasi Perhitungan
sumber-sumber ketidakpastian
2) Ketidakpastian dari standar acuan (diperoleh dari sertifikat) 
Tipe B

a. Pada umumnya, sertifikat kalibrasi mempunyai tingkat


kepercayaan 95%  faktor cakupan (k) bernilai = 2
b. Ketidakpastiannya dari standar acuan :



Ket :

42
Menentukan & Mengevaluasi Perhitungan
sumber-sumber ketidakpastian
3) Pembulatan nilai ukur akibat keterbatasan daya baca alat
(resolusi)  Tipe B

43
Menentukan Ketidakpastian Gabungan

1. Ketidakpastian dari pengukuran


berulang
2. Ketidakpastian dari standar acuan
(sertifikat kalibrasi)
3. Ketidakpastian dari resolusi alat ukur

44
Menentukan Ketidakpastian Rentangan

1. Pada sertifikat kalibrasi, secara umum menggunakan tingkat


kepercayaan 95%
2. Sesuai ketetapan tingkat kepercayaan 95%  nilai faktor
cakupan = 2
3. Rumus perhitungan :

U=kx ;U=2x
Ket :
U = Ketidakpastian terentang pada tingkat kepercayaan 95%
Uc = Nilai Ketidakpastian gabungan

Nilai ketidakpastian terentang  yang dilaporkan pada sertifikat


kalibrasi
45
Pelaporan Ketidakpastian

1. Nilai ketidakpastian dicantumkan bersamaan hasil pengukuran


2. Rumus perhitungan :

T=X±U
Ket :
T = Nilai alat ukur yang dikalibrasi
X = Rata-rata hasil pengukuran
U = Ketidakpastian pengukuran

Bahwa hasil kegiatan kalibrasi 


tidak bisa menentukan alat ukur
layak atau tidak layak ?
Contoh Soal Perhitungan Ketidakpastian

1. Sebuah komponen berupa silinder mempunyai spesifikasi


diameter 20 mm dengan toleransi ± 0,01 mm. untuk mengetahui
apakah komponen tersebut memenuhi spesifikasinya, dilakukan
pengukuran menggunakan mikrometer digital. Pengukuran
dilakukan sebanyak 6 kali . Mikrometer yang digunakan
mempunyai daya baca 0,001 mm.

Berikut data hasil pengukuran :


20,004 ; 20,005 ; 20,006 ; 20,005 ; 20,007 ; 20,005
Dari sertifikat kalibrasi diketahui ketidakpastian mikrometer sebesar
2,6 10 95%.

Tentukan apakah alat ukur diatas masih layak pakai atau tidak ?
47
Contoh Soal Lanjutan

1. Sebuah komponen berupa silinder mempunyai spesifikasi


diameter 10 mm dengan toleransi ± 0,3 mm. untuk mengetahui
apakah komponen tersebut memenuhi spesifikasinya, dilakukan
pengukuran menggunakan caliper analog . Pengukuran dilakukan
sebanyak 3 kali . Caliper analog yang digunakan mempunyai daya
baca 0.1 mm.

Berikut data hasil pengukuran :


10.2 ; 10.1 ; 10.3
Dari sertifikat kalibrasi diketahui ketidakpastian mikrometer sebesar
2 10 95%.

Tentukan apakah alat ukur diatas masih layak pakai atau tidak ?
48
Contoh Soal Perhitungan Ketidakpastian

Urutan Pengerjaan, berdasarkan contoh soal :

1. Model Matematis : T = X + K
2. Ketidakpastian dari pengukuran berulang  Tipe A
* Simpangan Baku :
3. Ketidakpastian dari standar (acuan)  Tipe B
4. Ketidakpastian dari daya baca (resolusi)  Tipe B
5. Ketidakpastian Gabungan
6. Ketidakpastian Terentang
7. Hasil Pelaporan

49
50

Anda mungkin juga menyukai