Anda di halaman 1dari 165

PELATIHAN

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN


LABORATORIUM PENGUJIAN KIMIA

MATERI

17 – 19 Juni 2014

Badan Standardisasi Nasional


http://www.bsn.go.id
AGENDA PELATIHAN ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
LABORATORIUM PENGUJIAN KIMIA

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

Waktu Materi Instruktur


Selasa, 17 Juni 2014
08.00 – 08.30 Registrasi dan Pembukaan
08.30 – 08.45 Pre Test
08.45 – 10.00 Dasar Estimasi Ketidakpastian (1) Julia Kantasubrata

10.00 – 10.15 Rehat Kopi


Ketidakpastian Baku dan Ketidakpastian Julia Kantasubrata
10.15 – 12.00
Baku Gabungan (02)
12.00 – 13.00 Istirahat (makan siang)
Estimasi Ketidakpastian Pembuatan Julia Kantasubrata
13.00 – 14.30
Larutan Baku (03)
14.30 – 14.45 Rehat Kopi
Estimasi Ketidakpastian BM dan Julia Kantasubrata
14.45 – 16.00
Homogenitas (04)
Rabu, 18 Juni 2014
08.30 – 10.00 Estimasi Ketidakpastian Titrasi (05) Julia Kantasubrata

10.00 – 10.15 Rehat Kopi


10.15 – 12.00 Estimasi Ketidakpastian Recovery (06) Julia Kantasubrata

12.00 – 13.00 Istirahat (makan siang)


Estimasi Ketidakpastian Korelasi Julia Kantasubrata
13.00 – 14.30
& Regresi (07)
14.30 – 14.45 Rehat Kopi
Perhitungan Ketidakpastian Julia Kantasubrata
14.45 – 16.00
Kurva Kalibrasi (08)
Kamis, 19 Juni 2014
Estimasi Ketidakpastian pada Pengujian Julia Kantasubrata
08.30 – 10.00
Spektrofotometri UV/Vis (09)
10.00 – 10.15 Rehat Kopi
Estimasi Ketidakpastian pada Julia Kantasubrata
10.15 – 12.00
Pengujian AAS (10)
12.00 – 13.00 Istirahat (makan siang)
Estimasi Ketidakpastian pada Julia Kantasubrata
13.00 – 14.30
Pengujian GC (11)
14.30 – 14.45 Rehat Kopi
Estimasi Ketidakpastian pada Julia Kantasubrata
14.45 – 15.30
Pengujian HPLC (12)
15.30 – 16.00 Post Test dan Penutupan
Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

DASAR ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
DASAR KETIDAKPASTIAN PADA 
DASAR KETIDAKPASTIAN PADA
PENGUJIAN

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian adalah suatu parameter yang 
menetapkan rentang nilai yang didalamnya 
diperkirakan nilai benar yang diukur berada.

Menghitung rentang tersebut dikenal sebagai 
pengukuran ketidakpastian.

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 1


Melalui Pengujian AAS diperoleh Kadar Fe 
dalam suatu Mineral adalah

11, 55  + 0, 05 %

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Perbandingan Hasil Analisis

Lab B

Lab A

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 2


Perbandingan Hasil Analisis

Lab B
Lab B
Lab B

Lab A
Lab A

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Perbandingan Hasil Analisis

%
Lab D
Lab C

Lab B

Lab A

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 3


Kaitan Antara Ketidakpastian Dan Kesalahan

Ketidakpastian Memadukan Semua Kesalahan

Yang Diketahui Menjadi Suatu Rentang Tunggal

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian

Kesalahan dlm Kesalahan dlm 
= menimbang + memipet larutan + …..

Kalibrasi. Pembacaan Kalibrasi.


+ + Pembacaan + Faktor Muai
neraca skala Vol pipet meniskus larutan

Ketidak‐ KP 
KP  KP asal  KP 
pastian  asal 
asal  Kalibrasi asal 
(KP) asal  Efek 
Presisi Presisi
Kalibrasi Temp
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 4


Sumber‐sumber Ketidakpastian
Ž Sampling

Ž Preparasi Contoh

Ž Kalibrasi Peralatan

Ž Instrumen

Ž Kesalahan random
Kesalahan random 

Ž Kesalahan sistematik

Ž Personil
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Sampling
Homogenkah contoh?

Ketidakseragaman harus
diperhatikan

KP asal Homogenitas

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 5


Preparasi Contoh
Apakah Analit terekstraksi 100% 
dari matrik contoh?

Recovery harus diperhatikan

KP asal Recovery

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Kalibrasi  Peralatan
Temperatur oven  100 ± 3 oC

Volume labu takar 100 mL ± 0.08 mL

KP asal Kalibrasi
KP asal Kalibrasi

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 6


Instrumen

Misal: Spektrofotometer

KP asal Kurva Kalibrasi

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Kesalahan Random
Penimbangan berulangkali dari standar massa 10 
g memberikan data (g) :
b ik d t ( )
10,0001 10,0000 10,0002 10,0002
10,0001 10,0000 10,0001 10,0000
10,0002 10,0000

KP asal Presisi Penimbangan

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 7


Kesalahan Sistematik
Penimbangan bahan yang bersifat higroskopis   
tidak menyatakan berat bahan yang 
sebenarnya
sebenarnya.

Titik akhir suatu titrasi tidak menyatakan titik 
ekivalensi

KP asal bias penentuan TA titrasi

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Personil 

Ketrampilan dan Ketelitian seorang analis
akan memberikan pengaruh pada 
besar kecilnya nilai ketidakpastian pengukuran 

KP asal Presisi Metode

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 8


Dari mana Sumber Informasi untuk 
Pengukuran Ketidakpastian dapat 
diperoleh?
p
Spesifikasi Pabrik atau Sertifikat Kalibrasi Alat

Data Pustaka atau data dari Handbook

Log Book Laboratorium atau Data Validasi Metode

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Spesifikasi Pabrik

Spesifikasi pabrik untuk labu takar 100 mL kelas A 
Spesifikasi pabrik untuk labu takar 100 mL kelas A
adalah + 0,08 mL

Spesifikasi pabrik untuk vol pipet 2 mL kelas A adalah 
+ 0,0
0,01 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 9


Data Pustaka
Dalam hand book dinyatakan nilai koefesien muai
volume dari air adalah 1 x 10‐33 oC‐11. 

Dari pustaka dapat diperoleh data bahwa 
ketidakpastian berat atom H adalah + 0,00007
‐ Tabel IUPAC: Berat Atom H = 1,00794 (7)
‐ Artinya: Berat Atom H = 1,00794 + 0,00007

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Log Book  Laboratorium atau data Validasi Metode

Repeatability
• Presisi
ii
Reproducibility – Uji Profisiensi

• Akurasi – Melakukan analisis terhadap CRM 

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 10


Mengestimasi Ketidakpastian
Langkah pertama: buat model sistem pengujian. 

Sebagai contoh dibuat  Model Sistim Pengujian kadar air
Timbang wadah kosong (W1)
Timbang wadah kosong (W

Timbang wadah + contoh (W2)

Masukkan dalam oven 1050C, selama 3 jam

Dinginkan dalam desikator, Timbang kembali (W3)

Hitung Kadar Air (%)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Langkah ke‐2
Definisikan besaran yang akan diukur (dinyatakan 
dengan rumus)

W2 ‐ W3
Kadar Air (%) = X 100
W2 ‐ W1

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 11


Langkah ke‐3
Identifikasi sumber‐sumber ketidakpastian dan buat daftar dari
semua faktor yang dapat memberikan kontribusi kesalahan
terhadap hasil akhir

(dibuat dalam bentuk cause and effect diagram).

Cause and effect diagram disebut juga sebagai grafik tulang ikan

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Cara menggambarkan Grafik Tulang Ikan

a. Gambarkan mula‐mula tulang punggung ikan‐


nya

b. Letakkan parameter yang dicari dalam pengujian


sebagai kepala ikan

Kadar Air

c. Gambarkan apa yang ada dalam rumus 
sebagai tulang‐tulang utama
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 12


W2 ‐ W3
Kadar Air (%) =
( ) X 100
W2 ‐ W1

P
Kadar Air (%) = X 100
Q

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Gambarkan apa yang ada dalam rumus sebagai


tulang‐tulang utama

P Q

W2 W2
W1
W3
Kadar Air

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 13


Lengkapi Tulang Utama dengan Duri‐duri‐nya

P Q
K

W2 W2
p K W1
p
W3
Kadar Air

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Lengkapi semua Tulang Utama dengan Duri

P Q
K
K
W2 W2 K
p K W1
p P
W3 P
Kadar Air

‰ Tulang utama tidak hanya terdiri dari apa yang ada pada rumus. 
‰ Tulang utama terdiri dari rumus ++ 
‰ Yang dimaksud dengan ++ disini adalah apa yang tidak ada dalam 
Y di k d d di i i d l h id k d d l
rumus, tetapi memberi kontribusi pada ketidakpastian (misal 
homogenitas contoh, presisi metode, recovery, liniaritas, efek 
temperatur dll)
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 14


Tulang utama terdiri dari Rumus ++ 
Efek Temp

Kalibrasi Oven
P Q
K
K
W2 W2 K
p K W1
p P
W3 P
Kadar Air

Presisi
Homogenitas

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Perlu ditinjau kembali apakah ada double counting
Efek Temp

P Q Kalibrasi Oven
K
K
W2 W2 K
p K W1
p P
W3 P
Kadar Air

Presisi
Homogenitas

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 15


Cause and Effect Diagram yang direvisi

Efek Temp

K lib i O
Kalibrasi Oven
P Q
K
K
W2 W2 K

K W1
W3

Kadar Air
Presisi
Homogenitas

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Langkah ke‐4
Kelompokkan faktor‐faktor tersebut kedalam katagori 
komponen ketidakpastian
Tipe A
Tipe A
Tipe B
Mengapa ?
Tipe A
Berdasarkan pekerjaan eksperimental dan dihitung 
dari rangkaian pengamatan berulang.
Tipe B
Berdasarkan informasi yang dapat dipercaya.

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 16


Menentukan Tipe A atau Tipe B
Komponen KP asal Tipe Sumber data
Kalibrasi Neraca B Sertifikat kalibrasi
Presisi Neraca A Percobaan kecil
Kalibrasi oven B Sertifikat kalibrasi
Presisi Metode A Pengulangan minimal 
6 kali 
Homogenitas A Hasil Analisis 10 
sample yg diambil 
random 

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Langkah ke 5
‰ Estimasi masing‐masing komponen ketidakpastian sehingga ekivalen 
dengan sebuah simpangan baku (s). 
‰ Komponen ini disebut sebagai ketidakpastian baku (μ)

s
Tipe A : μ=
√n

s = simpangan baku
s  simpangan baku
n = jumlah pengamatan

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 17


Bagaimana Menghitung Ketidakpastian 
Baku Tipe B ?
Apabila Informasi datanya disertai dengan keterangan:

• Tingkat Kepercayaan 95% 

μ(x) = s / 2  atau  s / 1,96

• Tingkat Kepercayaan 99% 

μ(x) = s / 3  atau  s/ 3,090

Apabila Informasi datanya tidak disertai dengan keterangan apapun, 
maka dianggap  distribusi rectangular:

μ(x) = s / √3

Untuk distribusi triangular μ(x) = s / √6


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Langkah ke‐6
‰ Menggabungkan komponen‐komponen ketidakpastian baku
(μ) untuk menghasilkan ketidakpastian hasil pengujian
secara keseluruhan (ketidakpastian gabungan).
‰ Apabila komponen‐komponen ketidakpastian tersebut
mempunyai satuan yang sama

‰ Dikuadratkan
‰ Dijumlahkan
‰ Ketidakpastian gabungan adalah akar pangkat dua
dari jumlah

μGabungan = √ μ2a + μ2b + …..


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 18


Perhitungan Ketidakpastian Gabungan 
(μGabungan)

‰ Apabila komponen‐komponen ketidakpastian tersebut 
tidak mempunyai satuan yang sama maka:
‰ Komponen tsb diubah terlebih dahulu hingga 
mempunyai satuan yang sama 
‰ Dikuadratkan
‰ Dijumlahkan
‰ Ketidakpastian gabungan adalah akar pangkat dua dari 
Ketidakpastian gabungan adalah akar pangkat dua dari
jumlah

μGabungan relatif   =   √(μ /a) + (μ /b) + ….


a
2
b
2

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Aturan Yang Berlaku
1. Untuk penjumlahan atau pengurangan, misal y = a + b (dalam 
hal ini satuan harus sama)
μ2y = μ2a + μ2b  atau μy = √ μ2a + μ2b 
2. Untuk perkalian dan pembagian, misal y = a/b 
contoh pada konsentrasi: C=W/V
μC/C =  √ (μw/W)2 + (μv/V)2 
3. Untuk rumus y = Bx dimana B adalah konstanta                 
μy = B μ
B x
4. Untuk rumus y = xn                       
μy/y = n μx/x

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 19


Langkah ke‐7
‰ Menghitung ketidakpastian diperluas U (expanded 
uncertainty)

‰ U k mendapatkan
Untuk d k probabilitas
b bili yang memadai
d i bahwa
b h nilai
il i
hasil uji berada dalam rentang yg diberikan oleh ketidak‐
pastian, maka ketidakpastian baku gabungan (μGabungan) 
dikalikan dengan sebuah faktor pencakupan (k).

‰ F kt 2 memberikan
Faktor 2 b ik ketidakpastian
k tid k ti diperluas
di l d
dengan
tingkat kepercayaan sekitar 95%
U = k. μG
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Langkah ke‐8
Melaporkan hasil pengujian lengkap dengan nilai 
ketidakpastian diperluas.

H il A li i + U
Hasil Analisis +

Hati‐hati! Ini bukan μGabungan relatif
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 20


Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

KETIDAKPASTIAN BAKU

DAN KETIDAKPASTIAN BAKU GABUNGAN

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
Ketidakpastian Baku 
Ketidakpastian Baku
dan 
Ketidakpastian Baku Gabungan

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Langkah menghitung ketidakpastian 
terdiri dari:

1. Menghitung ketidakpastian baku

2. Menggabungkan ketidakpastian baku 
menggunakan aturan yang berlaku

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 1


Labu Takar 
Spesifikasi pabrik untuk labu takar 100 mL kelas A adalah 
+ 0,08 mL

Berapakah ketidakpastian baku asal kalibrasi daripada


Berapakah ketidakpastian baku asal kalibrasi daripada 
volume dalam labu takar tersebut?

Termasuk tipe apakah ketidakpastian ini ?
Tipe A atau B?

Ketidakpastian baku asal kalibrasi daripada volume dalam 
labu takar:
μk =    ?

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pipet
Spesifikasi dari pabrik untuk pipet 2 mL   
kelas A adalah + 0,01 mL

Berapakah ketidakpastian baku asal kalibrasi daripada 
volume cairan yang dipindahkan oleh pipet tersebut ?

Termasuk tipe apakah ketidakpastian ini ?
Tipe A atau B?

Ketidakpastian baku asal kalibrasi daripada  
volume cairan yang dipindahkan oleh pipet:
μk =

Standards for a better innovation and 4


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 2


Ketidakpastian Baku Neraca
Pada Sertifikat kalibrasi dari neraca 4 digit 
dinyatakan ketidakpastian  penimbangan adalah +
0,0004 g dengan tingkat kepercayaan  tidak 
k d i 95%
kurang dari 95%.

Berapakah Ketidakpastian baku asal kalibrasi dari 
neraca tersebut?

Ketidakpastian baku asal kalibrasi:
μk = 
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Neraca

Penimbangan berulangkali menggunakan standar massa 10 g 
pada sebuah neraca memberikan data (g) :

10,0001 10,0000 10,0002 10,0002

10,0001 10,0000 10,0001 10,0000

10,0002 10,0000

Berapakah ketidakpastian baku asal presisi penimbangan dari 
neraca tersebut?

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 3


1. Termasuk tipe apakah ketidakpastian ini ?

2 Rumus apa yang digunakan disini?


2. Rumus apa yang digunakan disini?

3. Ketidakpastian baku asal presisi:

μpresisi =

Berapa nilai n yang dimasukkan pada rumus dari 
ketidakpastian presisi penimbangan?
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Kemurnian Standar

Kemurnian dari  suatu standar dalam sertifikat yang 
t i d l h (99 9 0,1) %
menyertainya adalah (99.9 + 0 1) %

Tetapkanlah ketidakpastian baku daripada kemurnian 
standar tersebut ?

Ketidakpastian baku asal kemurnian disini adalah
Ketidakpastian baku asal kemurnian disini adalah

μP =                 satuannya?
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 4


Data dari Sertifikat Kalibrasi  

Pada sertifikat kalibrasi dari pipet 25 mL kelas A 
tertulis bahwa ketidakpastiannya adalah + 0,03 mL

Ketidakpastian yang dilaporkan pada sertifikat ini 
didasarkan pada ketidakpastian baku dikalikan 
faktor pencakupan (k) = 2, yang memberikan 
tingkat kepercayaan kira‐kira 95%.

Berapakah ketidakpastian baku asal kalibrasi 
daripada volume cairan yang dipindahkan dari 
pipet tersebut ?
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Dari Volume Cairan Dalam 
Labu Takar
Labu takar 100 mL diisi sampai tanda batas dengan pelarut 
organik. 
Data yang dikumpulkan:
‐ 10 kali pengisian dan penimbangan pada labu takar 
p g p g p
‐ 100 mL kelas A memberikan nilai simpangan baku  
sebesar  + 0,017 mL
‐ Spesifikasi pabrik untuk labu takar + 0,08 mL
‐ Koefesien Muai Volume (KMV) untuk pelarut organik 
adalah 1 x 10‐3 0C‐1
‐ Perbedaan temperatur antara temperatur kalibrasi 

dan temperatur laboratorium + 30C dengan tingkat 
kepercayaan 95%
Berapakah ketidakpastian baku gabungan dari volume cairan 
dalam labu?

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 5


Ketidakpastian Baku Gabungan dari Volume 
Cairan dalam Labu Takar

μpresisi =
μkalibrasi =
µtemperatur (μ(T))  =  V  x μ(T)  x  α

Ketidakpastian baku gabungan dari volume cairan 
dalam labu takar =
dalam labu takar 

μgabungan =

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian daripada Volume Cairan yang 
dipindahkan dari  Pipet
Pipet 2  mL kelas A digunakan untuk memindahkan pelarut 
organik. 
Data yang dikumpulkan:
10 kali pengisian dan pemindahan larutan 
menggunakan pipet tersebut memberikan nilai 
simpangan baku sebesar  0,0016 mL
Spesifikasi pabrik untuk pipet + 0,01 mL
Koefesien Muai Volume (KMV) untuk pelarut organik 
adalah 1 x 10‐3 0C‐1
Perbedaan temperatur antara temp kalibrasi dan temp lab 
+ 30C dengan tingkat kepercayaan 95%
Berapakah ketidakpastian baku gabungan dari volume cairan 
yang dipindahkan menggunakan pipet tersebut?
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 6


Ketidakpastian Baku Gabungan dari Volume Cairan 
yang dipindahkan dari  Pipet

μpresisi =
μkalibrasi =
µtemperatur (μ(VT)) = V x μ(T) x α

Ketidakpastian baku gabungan dari volume cairan 
yyang dipindahkan dari  Pipet =
g p p

μgabungan =
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Penimbangan
Dalam suatu metode perlu ditimbang 100 mg bahan 
menggunakan neraca 4 digit.

Pada sertifikat kalibrasi dinyatakan bahwa ketidak‐pastian 
pengukuran + 0,0004 g dengan tingkat kepercayaan tidak 
kurang dari 95%.

10 kali pengulangan pengukuran berat 100 mg standar mas‐
sa memberikan nilai simpangan baku sebesar 0,000041 g

Berapakah ketidakpastian baku gabungan dari berat bahan 
yang ditimbang? 
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 7


Ketidakpastian daripada Berat Bahan yang 
ditimbang

μkalibrasi =

μpresisi =

Ketidakpastian baku gabungan dari berat bahan 
yang ditimbang:

μw =
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 8


Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

PEMBUATAN LARUTAN BAKU

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 
PEMBUATAN LARUTAN BAKU

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Studi Kasus Pembuatan Larutan Baku Cu
Ditimbang berat wadah kosong = 32,0822 g

Ditimbang berat wadah + Cu = 32,5829 g

Dilarutkan dalam labu takar 500 mL

Kemurnian dari standar logam Cu didalam sertifikat‐nya 
tercantum sebesar 99,99 + 0,01%

Pada sertifikat kalibrasi neraca tertulis ketidakpastian‐nya 
+ 0,05 mg dengan tingkat kepercayaan 95%

10 kali pengulangan pengukuran berat sebesar 500 mg 
memberikan nilai simpangan baku sebesar 0,06 mg.
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 1


Data‐data lainnya
Pabrik PYREX menyatakan bahwa ketidakpastian labu takar 
500 mL, adalah + 0,15 mL pada temp 20oC

10 kali pengisian dan penimbangan pada labu takar 500 mL 
memberikan nilai simpangan baku sebesar  + 0,04 mL

Menurut keterangan pabrik, labu takar telah dikalibrasi pada 
20oC, sedangkan temperatur laboratorium bervariasi + 4oC.

Koefesien muai volum dari air = 0,00021 oC‐1

Berapakah konsentrasi larutan standar Cu lengkap dengan nilai 
ketidakpastiannya?
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Langkah 1: Model Pembuatan larutan 
Standar Cu
Timbang
g Wadah Kosong
g

Timbang Wadah Kosong + Cu

Larutkan dalam Labu Ukur 1 L

Hitung konsentrasi Larut an Cu

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 2


Data Penimbangan
Data Penimbangan Standar Cu
Dilakukan penimbangan 500 mg kawat Cu
dengan jalan :
‰ Ditimbang mula-mula berat wadah kosong
‰ Ditimbang kemudian berat wadah + Cu
‰ Berat Cu diperoleh dari selisih berat keduanya

Diperoleh data:
‰ Berat wadah + Cu = 32,5829 g
‰ Berat wadah kosong = 32,0822 g
‰ Berat Cu = 0,5007 g

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Langkah ke‐2: 
Rumus menghitung konsentrasi Cu

mCu . P

Ccu = mg/L

Ccu = 1001,3 ppm

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 3


Langkah ke-3
Grafik Tulang Ikan (Fish bone)
Vlarutan Cu

CCu

mwadah PCu

mwadah+Cu

mCu

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Lengkapi tulang utama dengan durinya

Vlarutan Cu
μefek temp
μpresisi
μkalibrasi
CCu

mwadah
PCu

mwadah+Cu
μkalibrasi
μpresisi
μpresisi
mCu μkalibrasi

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 4


Perhitungan komponen‐komponen Ketidakpastian

Kemurnian Logam Cu
Kemurnian dari standar logam Cu didalam sertifikat‐nya 
tercantum sebesar 99 99 + 0,01% , tanpa menyebutkan 
tercantum sebesar 99,99 + 0 01% tanpa menyebutkan
berapa tingkat kepercayaan‐nya. 

Berarti kemurnian standar Cu disini adalah:      
0,9999 + 0,0001

Karena tidak ada informasi mengenai tingkat kepercayaan, 
Karena tidak ada informasi mengenai tingkat kepercayaan
maka diasumsikan bahwa distribusi‐nya rektangular dan 
ketidakpastian baku:
μ(Pcu) = 0,0001 / √ 3 = 0,000058
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Kalibrasi Neraca
Pada sertifikat kalibrasi neraca (yang dilakukan oleh pihak 
luar) tertulis ketidakpastiannya adalah + 0,05 mg dengan 
tingkat kepercayaan 95%
tingkat kepercayaan 95%

Ketidakpastian kalibrasi  = 0,05 mg / 1,96

= 0,026 mg

Ketidakpastian kalibrasi ini harus dihitung dua kali karena 
mencakup dua kali penimbangan, yaitu penimbangan 
wadah sebelum dan sesudah ditambahkan Cu
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 5


Presisi Neraca
Ketidakpastian ini berasal dari penimbangan yang berulang 
kali 

10 kali pengulangan pengukuran berat memberikan nilai 
simpangan baku sebesar 0,06 mg pada rentang 
pengukuran antara 20 g sampai 100 g

Ketidakpastian presisi = s =  0,06 mg

Ketidakpastian presisi ini hanya dihitung satu kali karena 
perhitungannya sudah didasarkan pada selisih berat (s dari 
perbedaan berat)
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Gabungan Dari Tahap 
Penimbangan

Karena satuan dari kedua komponen yang menyumbang


ketidakpastian(ketidakpastian kalibrasi dan ketidakpastian
presisi) sudah sama yaitu mg, maka ketidakpastian gabungan
dari tahap menimbang dapat langsung dihitung sbb:

μ(m-cu) = √ 2 (0,026)2 + (0,06)2

= 0,065 mg
Bagaimana halnya apabila μ(m‐Cu) ini akan digabung‐
kan dgn ketidakpastian yang berasal dari kemurnian
Cu; μ(P‐Cu) ?
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 6


Bagaimana Mengubah Komponen‐komponen 
Ketidakpastian agar mempunyai satuan yang sama ?

Ringkasan dari Nilai Ketidakpastian pada tahap 
penimbangan
b :

Asal  μ(x)  Sa‐ Nilai X Sa‐ μx)/x 


tuan tuan
Kemurnian  0,000058 0,9999 0,000058
Cu 
Tahap  0,065  mg 500,7 mg 0,00013
Penimbang
‐an 

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Gabungan dari Tahap Penimbangan

μ(m-cu)/mcu = √ (0,000058)2 + ((0,00013)2

= 0,000143
0 000143

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 7


Vlarutan Cu
μefek temp
μpresisi
μkalibrasi
CCu
C

mwadah
PCu

mwadah+Cu
μkalibrasi
μpresisi
μpresisi
mCu μkalibrasi

μm‐Cu/mCu = 0,000143
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Proses Pelarutan Cu dalam HNO3
‰ Dibuat larutan baku Cu(NO3) dari 500,7 mg kawat Cu dalam 
500 mL labu takar
‰ Langkah Pengerjaan:
Langkah Pengerjaan:
‰ Ditimbang + 500 mg kawat Cu

‰ Dilebur/dilarutkan menggunakan 5 mL asam nitrat 
pekat
‰ Pada saat seluruh Cu sudah terlarutkan sempurna 
Pada saat seluruh Cu sudah terlarutkan sempurna
dalam larutan asam, larutan tersebut dipindahkan 
secara kuantitatif kedalam 500 ml labu takar dan 
diencerkan dengan air destilasi sampai tanda batas
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 8


Vlarutan Cu
μefek temp
μpresisi
μkalibrasi
CCu

μm-Cu/mCu = 0,000143
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Kalibrasi Volume Labu Takar 

‰ Pabrik menyatakan bahwa untuk labu takar 500 mL, 
kesalahannya adalah + 0,15 mL pada temp 20oC

‰ Ketidakpastian baku dari volume labu takar =

, /√3
0,15 / √
= 0,087 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 9


Presisi

‰ 10 kali pengisian
10 kali pengisian dan penimbangan pada labu
takar 500 mL memberikan nilai simpangan baku
sebesar + 0,04 mL

‰ Ketidakpastian baku presisi = s =  0,04 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

EFEK TEMPERATUR

‰ Ketidakpastian karena efek temperatur harus


diperhitungkan karena temperatur laboratorium
pada saat labu takar dipakai mungkin berbeda
dengan temperatur kalibrasi labu takar tersebut. 
‰ Ketidakpastian ini dapat dihitung dari perbedaan
antara temperatur laboratorium dengan
temperatur kalibrasi dan koefesien volum muai. 
‰ Karena muai volum cairan lebih besar dari muai
volum labu, maka hanya muai volum cairan saja
yang dihitung.

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 10


Efek Temperatur

Ketidakpastian dari volume cairan dalam labu akibat 
efek temperatur, μ(VT) dihitung menurut rumus:

μ(VT) = V x μ(T) x α
dimana:
V = volume labu

μ(T) = ketidakpastian baku dari perbedaan temperatur 
kamar dibandingkan dengan temperatur kalibrasi.
α = Koefesien muai volum dari cairan dalam labu

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Efek Temperatur
(Ketidakpastian dari Perbedaan Temperatur)

‰ Menurut keterangan pabrik, labu takar telah


pada 20oC, sedangkan
dikalibrasi p , g temperatur
p
o
laboratorium bervariasi + 4 C.
‰ Koefesien muai volum dari air = 0,00021 oC‐1
‰ Ketidakpastian baku dari Variasi Temperatur =
mL) x (4oC/√3) x (0,00021
(500 mL) x (4
(500 C/√3) x (0 00021oC‐11)
= 0,24 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 11


Ketidakpastian Baku Gabungan Dari Tahap 
Pengenceran (Pengukuran Volume)

μ(V) = √ (0,087)2 + (0,04)2 + (0,24)2 


volume labu takar         presisi        efek temperatur   

= √ 0,007569 + 0,0016 + 0,0576

= √ 0,066769
0 066769

= 0,258 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

μ(V) = 0.258 mL 
Bagaimana menggabungkan 
Vlarutan Cu keduanya ?

μefek temp
μpresisi
μkalibrasi
CCu

μm-Cu/mCu = 0,000143
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 12


Asal  μx)  Sa‐ Nilai X Sa‐ μ(x)/x 
tuan tuan

Proses  0,000143 
Penimbang
‐an 
Tahap  0,258 mL 500 mL 0,00052
Pengencer‐  
an 

μC‐Cu/CCu = √ [μ
[ m‐Cu/m
/ Cu] 2+ [ V/v]
[μ / ] 2

√ (0,000143)2 + (0,00052)2
= 0,00054
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Gabungan

μC‐Cu/CCu = 0,00054
Karena CCu adalah:
500,6499 mg/500 mL atau 
1,0013 mg/mL atau 
1001,3 mg/L
maka:
a a
μC‐Cu = 0,00054 . 1001,3 mg/L
= 0,54 mg/L
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 13


Ketidakpastian Diperluas

Ketidakpastian diperluas konsentrasi larutan Cu

U = 0 54 x 2 mg/L
U = 0,54 x 2 mg/L

U = 1,08 mg/L

Konsentrasi larutan Cu yang dibuat :

Ccu = 1001,3  + 1,08 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 14


Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

BERAT MOLEKUL DAN HOMOGENITAS

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN ASAL
BERAT MOLEKUL DAN
HOMOGENITAS

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku
Asal Berat Molekul

Ketidakpastian baku asal berat molekul misal


KHP (C8H5O4K) merupakan gabungan
ketidakpastian asal atom-atom penyusunnya.
Data tersebut diperoleh dari IUPAC.

Unsur Berat Atom (g) Quoted Uncertainty (g) Q.U/ √3 (g)


C 12,0107 ± 0,0008 0,00046
H 1,00794 ± 0,00007 0,000040
O 15,9994 ± 0,0003 0,00017
K 39,0983 ± 0,0001 0,000058

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 1


Ketidakpastian Baku
Asal Berat Molekul (Lanjutan)

Untuk KHP (C8H5O4K) Standard Uncertainty (g)


8C 8 x 12,0107 = 96,0856 8 x 0,00046 = 0,0037
5H 5 x 1,00794 = 5,0397 5 x 0,000040 = 0,0002
4O 4 x 15,9994 = 63,9967 4 x 0,00017 = 0,00068
1K 1 x 39,0983 = 39,0983 1 x 0,000058= 0,000058
MKHP = 204,2212 g/mol µ (MKHP) = 0,0038 g/mol (*)

(*) µ (MKHP) = √ (0,00372 + 0,00022 + 0,000682 + 0,0000582)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menghitung Ketidakpastian dari BMla

Rumus Molekul Asam Linoleat: C18H32O2


Dari daftar Berat Atom Unsur diperoleh:
C = 12,0107 + 0,0008
H = 1,00794 + 0,00007
O = 15,9994 + 0,0003
Ketidakpastian Baku: µBAC = 0,0008/√3 = 0,00046
µBAH = 0,000040
µBAO = 0,00017
µBM la = √ (18 x 0,00046)2 + (32 x 0,000040)2 + (2 x
0,00017)2
= 0,0084309
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 2


Menghitung Ketidakpastian dari BMml
Rumus Molekul Metil Linoleat C19H34O2
Dari daftar Berat Atom Unsur diperoleh:
C = 12,0107
12 0107 + 0,0008
0 0008
H = 1,00794 + 0,00007
O = 15,9994 + 0,0003
Ketidakpastian Baku: µBAC = 0,0008/√3 = 0,00046
µBAH = 0,000040
µBAO = 0,00017
µBM la = √ (19 x 0,00046)2 + (34 x 0,000040)2 + (2 x 0,00017)2
= 0,0088999
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Bagaimana Menghitung Ketidakpastian


asal Homogenitas ?

Ketidakpastian asal homogenitas dapat dihitung bersamaan


dengan ketidakpastian asal presisi metode.
D si Percobaan-nya:
Design P b :
Ambil minimal 10 (boleh lebih misal 12)
contoh secara random
Lakukan analisis untuk setiap contoh
sebanyak 2 kali (duplo)

Hitung MSB dan MSW.


Hitung variansi sampling dan variansi analisis
Hitung ssampling dan sanalisis

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 3


Homogenitas Contoh Uji

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 4


Rumus MSB dan MSW :

MSB =
∑ [(a i + bi ) - x (ai+bi) ]2
2 (n − 1)

MSW =
∑ [(a i − bi ) - x (ai−bi) ]2
2n

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 5


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 6


Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

TITRASI

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
Perhitungan Estimasi
Ketidakpastian pada Titrasi

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Model Sistim Pengujian


KHP, Kalium Hidrogen Phtalat ditimbang (mKHP), 
sesudah dikeringkan 120 oC selama 2 jam

Dilarutkan dalam 50 mL air

Dititrasi dengan VT1 mL NaOH

Pipet VHCl (konsentrasi larutan HCl = CHCL mol/L)

Titrasi dengan VT2 mL NaOH

Hasil (CHCl)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 1


Rumus yang digunakan
Pada titik ekuivalen titrasi,
Σ ekuivalen HCl = Σ ekuivalen NaOH
Σ mol HCl = Σ mol NaOH
VHCl x CHCl = CNaOH x VT2 ….(1)
(1)

Konsentrasi NaOH diperoleh dari standardisasi dengan KHP


1000 x mKHP x PKHP
CNaOH = mol/L …..(2)
VT1 x MKHP

D
Dengan mensubstitusi
b tit i persamaan (2) ke
k persamaan (1) diperoleh,
di l h
1000 x mKHP x PKHP x VT2
CHCl = mol/L …..(3)
VT1 x MKHP x VHCL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Data Pengamatan dan Hasil Pengujian


SIMBOL KETERANGAN NILAI SATUAN
mKHP Massa (berat) KHP 0,3888 gram

PKHP Kemurnian KHP 1,0 -

VT1 Vol. NaOH untuk titrasi KHP 18,64 mL

VT2 Vol. NaOH untuk titrasi HCl 14,89 mL

MKHP Massa molar KHP 204,2212 g/mol

VHCl Vol. Larutan HCl yang dititrasi 15 mL

CHCl Konsentrasi larutan HCl 0,10139 mol/L

1000 x mKHP x PKHP x VT2
CHCl =           mol/L  
VT1 x MKHP x VHCL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 2


Tulang Utama pada Grafik Tulang Ikan yang
berasal dari Rumus
PKHP mKHP

Kalibrasi Neraca Kalibrasi Neraca

Presisi Presisi

mwadah kosong mwadah+KHP


CHCl
Kalibrasi Buret Kalibrasi Buret Kalibrasi Pipet
Temperatur Temperatur
Presisi Presisi Temperatur

Titik Akhir Titik Akhir Presisi


Bias Bias

VT1 VT2 MKHP VHCl

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Grafik Tulang Ikan yang direvisi

Presisi mKHP
PKHP
Metode

Kalibrasi Kalibrasi Neraca


Neraca

mwadah kosong mwadah+KHP


CHCl
Kalibrasi Buret Kalibrasi Buret
Kalibrasi Pipet
Temperatur Temperatur
Temperatur
Titik Akhir Titik Akhir
Bias Bias

VT1 VT2 MKHP VHCl


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 3


Ketidakpastian Baku Asal Repetibilitas Metode

Dari data validasi metode titrasi larutan HCl dengan NaOH diperoleh data presisi
metode sebesar 0,1% (dalam bentuk RSD).

s s ∼ μx
RSD = RSD =
x x

Asal  μx)  Sa‐ Nilai X  Sa‐ μ(x)/x 


tuan tuan
Presisi          RSD 
Metode 
           

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Asal PKHP

Kemurnian KHP tercantum pada sertifikat


dari suplier sebesar: 99,95 – 100,05 %
atau 100% ± 0,05%, atau 1,0000 ± 0,0005

Maka ketidakpastian baku kemurnian KHP


µ (PKHP) = 0,0005/ √3 = 0,00029

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 4


Ketidakpastian Baku asal mKHP

Ketidakpastian asal penimbangan standar merupakan


gabungan dari dua komponen ketidakpastian, yaitu:

‰ Massa wadah kosong (mWadah Kosong)

‰ Massa wadah berisi standar (mWadah+KHP)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku asal Kalibrasi Neraca

‰ Pada sertifikat kalibrasi neraca diperoleh data


p
ketidakpastian sebesar ± 0,174
, mg,
g, dengan
g k
= 2.
‰ Maka ketidakpastian bakunya,
µ (Kalibrasi) = 0,174 / 2 = 0,087 mg
= 0,000087 g

µ(mKHP) = √(0,000087)2 + (0,000087)2
= 0,00012 g

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 5


Ketidakpastian Baku asal VT1

Ketidakpastian asal pengukuran volume titran yg ter‐
pakai untuk standardisasi larutan NaOH ini merupa‐
kan gabungan dari tiga komponen ketidakpastian:

‰ kalibrasi buret

‰ temperatur

‰ bias end‐point

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Asal Kalibrasi Buret

‰ Pabrik pembuat autoburet mencantumkan


angka ketidakpastian sebesar ± 0,03 mL.

‰ Maka ketidakpastian baku asal kalibrasi buret :

µ (Kalibrasi Burette) = 0,03 / √6


= 0,012
, mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 6


Ketidakpastian Baku Asal Temperatur

‰ Temperatur laboratorium bervariasi ± 4 oC dari


temperatur kalibrasinya. M
kalibrasinya M
‰ Maka ketidakpastian baku volume titran (18,64 ≈ 19 mL) 
akibat variasi temperatur:

µ (V
µ 4oC/√3
(VTemperatur)) = 4 , x 0‐4 0C‐1  xx  19 mL
C/√3  xx  2,1x10 9m
= 0,009 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Asal Bias Titik Akhir

‰ Ketidakpastian asal bias penentuan titik akhir 
titrasi oleh sistem autotitrator diabaikan.

‰ Jika menggunakan buret biasa: 

‰ 0,5 tetes = 0,05 mL 
, ,

‰ bagi akar 3

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 7


Presisi mKHP
PKHP
Metode

Kalibrasi Kalibrasi Neraca


Neraca

mwadah kosong mwadah+KHP


CHCl

μk = 0,012 mL Kalibrasi Buret


Kalibrasi Pipet
Temperatur
Temperatur
μT = 0,009 mL
Titik Akhir
Bias

VT1 VT2 MKHP VHCl


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku asal VT1 (lanjutan)

Ketidakpastian baku asal volume titran yang


terpakai untuk standardisasi

µ(VT1) = √ 0,012 2 + 0,0092   = 0,015 mL

µ (Kalibrasi Burette) µ (Temperatur)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 8


Ketidakpastian Baku asal VT2

Ketidakpastian asal pengukuran


peng k ran volume
ol me
titran yang terpakai untuk titrasi sampel
ini merupakan gabungan dari tiga
komponen ketidakpastian:
‰ kalibrasi buret
‰ temperatur
t t
‰ bias end-point

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku asal Kalibrasi Buret

Pabrik pembuat autoburet mencantumkan


angka ketidakpastian sebesar ± 0,03 mL.

Maka ketidakpastian baku asal kalibrasi


buret:

0 03 / √6
µ (Kalibrasi Burette) = 0,03
= 0,012 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 9


Ketidakpastian Baku asal Temperatur

Temperatur laboratorium bervariasi ± 4 oC dari 
temperatur kalibrasinya. 
Maka ketidakpastian baku volume larutan 
penitrasi (14,89 ≈ 15 mL) akibat variasi 
temperatur:

µ(VTemperatur
p ) = 4oC/√3  x  2,1x10‐4 0C‐1  x  15 mL 
= 0,007 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku asal Bias Titik Akhir

Ketidakpastian asal bias penentuan titik akhir 
titrasi oleh sistem autotitrator diabaikan.

Ketidakpastian Baku asal VT2


Maka besar ketidakpastian baku asal volume 
titran yang terpakai untuk titrasi larutan contoh,

µ (VT2) = √ 0,012 2 + 0,0072   = 0,014 mL

µ (Kalibrasi Burette) µ (Temperatur)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 10


Ketidakpastian Baku asal MKHP

Dari tabel IUPAC diperoleh data:

Unsur Berat Atom (g) Ketidakpastian (g) Ketidakpastian Baku (g)


C 12,0107 ± 0,0008 0,00046
H 1,00794 ± 0,00007 0,000040
O 15,9994 ± 0,0003 0,00017
K 39,1983 ± 0,0001 0,000058

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Asal MKHP (Lanjutan)

Untuk KHP (C8H5O4K) Ketidakpastian Baku (g)


8C 8 x 0,00046  = 0,0037
5H 5 x 0,000040  = 0,0002
4O 4 x 0,00017  = 0,00068
1K 1 x 0,000058= 0,000058
MKHP = 204,2212 g/mol µ (MKHP) = 0,0038 g/mol  (*)

(*) µ (MKHP) = √ (0,00372 + 0,00022 + 0,000682 + 0,0000582)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 11


Ketidakpastian Baku asal VHCl

Ketidakpastian asal pemipetan larutan HCl ini 
Ketidakpastian asal pemipetan larutan HCl ini
merupakan gabungan dari dua komponen 
ketidakpastian:
‰ kalibrasi pipet
‰ temperatur

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku asal Kalibrasi Pipet

Batas akurasi pengukuran larutan pada


pipet 15 mL yang digunakan, dinyatakan
oleh pabrik pembuatnya sebesar ± 0,02
0 02
mL.

Maka ketidakpastian baku asal kalibrasi


pipet:

µ (Kalibrasi Pipet) = 0,02 / √3


= 0,0115 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 12


Ketidakpastian Baku asal Temperatur

Temperatur laboratorium bervariasi ± 4 oC dari 
temperatur kalibrasinya. 

Maka ketidakpastian baku volume larutan HCl 
yang dipipet akibat variasi temperatur,

µ (VTemperatur) = 4oC/√3  x  2,1x10‐4 0C‐1  x 15 mL 
= 0,007 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku asal VHCl


(lanjutan)

Maka ketidakpastian baku asal pemipetan 
larutan HCl,

µ (VHCl) = √ 0,01152 + 0,0072   = 0,0136 mL

µ (Kalibrasi Pipet) µ (Temperatur)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 13


Ketidakpastian Baku Gabungan CHCl

Ketidakpastian konsentrasi larutan contoh HCl


ini
merupakan gabungan dari komponen
komponen-
komponen:
‰ kemurnian KHP (PKHP)
‰ penimbangan KHP (mKHP)
‰ presisi metode
‰ volume titran pada standardisasi (VT1)
‰ volume titran pada titrasi larutan contoh
(VT2)
‰ berat molekul KHP (MKHP)
‰ volume larutan contoh yang dititrasi

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Gabungan CHCl


(Lanjutan)
Nilai x Ketidakpastian Ketidakpastian Rank
Baku µ(x) Baku Relatif
µ(x)/x
Presisi 0,001 1
PKHP 1,0000 0,00029 0,00029 6
mKHP 0,3888 g 0,00012 g 0,00031 5
MKHP 204,2212 g/mol 0,0038 g/mol 0,000019 7
VT1 18,64 mL 0,015 mL 0,00080 3
VT2 14,89 mL 0,014 mL 0,00094 2
VHCl 15 mL 0,0136 mL 0,00091 4
CHCl 0,10139 mol/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 14


Ketidakpastian Baku Gabungan CHCl

μC-HCl/CHCl =

√0,001 2
0 001 + 0,00029
+ 0 00029 2 0 000312 2 + 0,000019
++ 0,00031 + 0 0000192 + 0,00080
+ 0 000802 2 + 0,00094
+ 0 000942 2 + 0,00091
+ 0 000912 2

μC-HCl/CHCl =   0,0019

µC‐HCl =  CHCl x 0,0019


=  0,10139 mol/L x  0,0019
=  0,00019 mol/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Perhitungan Ketidakpastian Diperluas


(Expanded Uncertainty)

Untuk tingkat kepercayaan = 95% digunakan 
faktor pencakupan, k = 2. 
Sehingga,

UC‐HCl =  k x µC‐HCl
=  2 x 0,00019 
2 x 0,00019
=  0,00038 mol/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 15


Pelaporan Hasil

Konsentrasi larutan contoh HCl adalah:


Konsentrasi larutan contoh HCl adalah:

0,10139 ± 0,00036 mol/L

dengan tingkat kepercayaan 95%

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 16


Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

RECOVERY

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
MENGHITUNG KETIDAKPASTIAN
ASAL RECOVERY

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku asal Recovery


(µrecovery)

Rec = (C1 – C2)/C3 x 100

Rec = X/C3 x 100

X C3
C1 C2
Rec

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 1


EK Recovery dengan spike ..lanj

μRec
Rec
= √{ X } + { C }
μx 2 μC3
3
2

μX = √ ( μC12 + μC22)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Data – data

C3 = 1 ppm:
0 1 g std karbamat dilarutkan dalam 1L labu
ditimbang 0,1
takar.
Dipipet 1mL std dimskkan kedalam sampel, diencerkan
sampai 100 mL.
Analisis sampel tanpa std (C2) = 0,73 ppm
p + std (C
Analisis sampel ( 1) = 1,56
, pp
ppm
µCtot & µCspl = 0,01 ppm (dari analisis)
X = C1 - C2 = 0.83 ppm
Rec = 83%
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 2


Ketidakpastian asal C3

1. Asal Penimbangan
g Massa Standar ((mstd)
Dari sertifikat kalibrasi diperoleh: ± 0.05 mg (95%)
0.05
μkalibrasi = = 0.026 mg
1.96
Dari data log book presisi penimbangan dilaporkan
sebesar:
s = 0.06 mg

μ (mstd) = √ 2 (0.026)2 + (0. 06)2 = 0.07 mg

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

2. Asal Volume ( Vstd ) labu takar 1000 mL


Dari spek pabrik, kalibrasi vol labu takar 1000 ± 0.1 mL
μkalibrasi = 0.1/√3 = 0.0578 mL
Dari data log book, presisi vol labu takar diperoleh: s =
0.04 mL
maka:
μPresisi = 0.04 mL
Perbedaan temp lab dan temp kalibrasi ± 4oC
Koef muai air = 2.1 x 10-4/0C
Volume air = 1000 mL
μefek T = (1000 x (4/√3) x 2.1 x 10-4)
= 0.485 mL

μVstd = √ (μkalibrasi)2 + (μpresisi)2 + μefek T)2


μVstd = √ [(0.0578)2 + (0.04)2 + (0.485)2] = 0.4902 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 3


3. Asal Pengenceran
3a. Dari spek pabrik, kalibrasi vol labu takar 100 ± 0.08 mL

μ kalibrasi = 0.08/√3 = 0.04624 mL

Dari data log book,


book presisi vol labu takar diperoleh: s = 0.015
0 015 mL
μpresisi = 0.015 mL

Perbedaan temp lab dan temp kalibrasi ± 4oC


Koef muai air = 2.1 x 10-4/0C
Volume air = 100 mL
μefek T = (100 x (4/√3) x 2.1 x 10-4)
= 0.04856 mL

μVstd = √ (μkalibrasi)2 + (μpresisi)2 + (μefek T)2

μVstd = √ [(0.004624)2 + (0.015)2 + (0.04856)2] = 0.051034 mL


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Asal Pengenceran…… lanjutan

3b. Dari spek pabrik, kalibrasi vol pipet 1 ± 0.01 mL


μkalibrasi = 0.01/√3 = 0.0058 mL
Dari data log book, presisi vol pipet diperoleh: s = 0.007 mL
μpresisi vol = 0.007
0 007 mL

Perbedaan temp lab dan temp kalibrasi ± 4oC


Koef muai air = 2.1 x 10-4/der C
Volume air = 1 mL
μefek T = (1 x (4/√3) x 2.1 x 10-4)
= 0.00048 mL

μVstd = √ (μkalibrasi)2 + (μpresisi)2 + (μefek T)2


μVstd = √ [(0.0058)2 + (0.007)2 + (0.00048)2] = 0.009087 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 4


Asal Pengenceran…… lanjutan

Sumber Nilai (X) μ(X) μ(X)/X

Pipet 1 mL 1 mL 0.009087 mL 0.009087


Labu takar
100 mL 0.05103 mL 0.0005103
100 mL

μf / f = √ (μ
μ μpipet 1 mL/1)2 + (μ
μlabu 100 mL/ 100)2

= √ (0.009087)2 + (0.0005103)2

= 0.009101

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

4. Asal Kemurnian Standar

Kemurnian standar pestisida


(99.5 ± 0.5)%

μpurity = 0.005 / √3
= 0.00289
0 00289

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 5


Perhitungan C3
0,1 gr = 100 mg
mstd
C3 = x f xK
Kemurnian
i
Vstd
1000 mL
100 1
= x x 0.995
1000 100

= 0.0010 mg/mL = 1.00 mg/L


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian baku asal C3


Sumber μ(X) Nilai (X) μ(X)/X

Penimbangan 0.07 mg 100 mg 7.0 x 10-4

Vstd 0.4902 mL 1000 mL 4.9 x 10-4

Pengenceran 9.1 x 10-3

Kemurnian 0.00289 0.995 2.9 x 10-3

μC3/C3 = √ [(μmstd/mstd)2 + (μVstd/Vstd)2 + (μf/f)2+ (μP/P)2 ]


= √ [(7x10-4)2 + (4.9x10-4)2 + (9.1x10-3)2 + (2.91x10-3)2 ]
= 0.0119
μC3 = 0.0119 x 1 mg/L = 0.0119 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 6


Rumus yang digunakan:

μRec
Rec
= √{ X } + { C }
μx 2 μC3
3
2

μX = √ ( μC12 + μC22)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

EK Asal x (mx)

μx = √ ( μC12 + μC22)
Dari data: μC1 = μC2 = 0.01 ppm

μx = √(0,012 + 0,012) = 0,014 ppm

Dari data: X = C1 – C2
= 1,56 – 0,73 = 0,83 ppm
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 7


Data μx, x, μC3, C3 dimasukkan dalam
rumus sbb:

μRec
Rec
= √{0,83 }+{
0,014 2 0,0119
1
}
2

μRec = √ (0.0169 2 + 0,0119 2) x


Rec
µrec = 0,0205 x 83% = 1,70 %

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Terdapat cara yang lebih sederhana untuk meng-


hitung Ketidakpastian Recovery dari SAC Singlas

Untuk menghitung ketidakpastian recovery dari suatu metode di 
perlukan data recovery yang dilakukan berulangkali (minimal 6) 
dari suatu matriks menggunakan metode tersebut.

Dari  6 data yang diperoleh dihitung nilai standar deviasi‐nya

Nilai ini yang disimpan dalam logbook laboratorium

Nilai ini dapat digunakan untuk menghitung ketidakpastian asal 
recovery, apabila laboratorium menerima contoh dengan matriks 
yang serupa (similar).
( l )

Bagaimana penyesuaian terhadap nilai yang ada di logbook dengan 
nilai recovery yang diperoleh contoh dibuat ?

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 8


Data Percobaan Laboratorium
Dari data validasi metode yang ada di logbook, tercatat 
bahwa  recovery  untuk asam linoleat dari matriks Energen  
adalah sebesar: R = 91 3 + 5,4%
adalah sebesar:  R = 91,3 + 5 4%

Pada hari ini laboratorium mendapat contoh susu bubuk 
untuk ditentukan kadar linoleat‐nya.

Penentuan recovery terhadap contoh susu bubuk yang 
dilakukan pada hari ini sebanyak 1 kali memberikan data R = 
dil k k d h ii i b k 1 k li b ik d R
95%.

Bagaimana perhitungan μrecovery dilakukan?
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Perhitungan μrecovery

5,4 %
RSD = = 0,0591
91,3 %

μ(R) = 0,0591 x 95 % = 5,61 %

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 9


Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

KORELASI DAN REGRESI

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
PERHITUNGAN ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN ASAL GARIS
REGRESI DAN LINEARITAS

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Garis Regresi


‰ Untuk menghitung konsentrasi analit menggunakan kurva
kalibrasi, perlu dihitung ketidakpastian asal kurva
kalibrasi.
‰ Contoh pada analisis dengan kromatografi gas.
gas
Kons Luas puncak Luas puncak
(mg/mL) terdeteksi terkoreksi
0 2 0
1 135 133
2 280 278
4 560 558
10 1194 1192

‰ Diandaikan dari kumpulan data tersebut akan ditarik


persamaan garis regresi yang dipaksakan lewat titik 0,0
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 1


Persamaan Garis Regresi

Umum Lewat Titik Nol


y = bx + a y = bx

b = ∑xiyi - [ ( ∑xi ∑yi ) / n ]


∑xi2 - [ (∑xi)2 / n ] b = ∑xiyi / ∑xi2

a = [∑yi - (b ∑xi )] / n

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Persamaan Garis Regresi Lewat Titik 0,0

b = ∑xiyi / ∑xi2

xi yi xi yi xi 2
1 133 133 1
2 278 556 4
4 558 2232 16
10 1192 11920 100

∑ = 17 2161 14841 121

b = 14841/121 = 122.6529


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 2


Residual Standard Deviation (rsd)

Berdasarkan persamaan garis regresi, untuk setiap nilai


x yang diketahui, kita dapat menghitung nilai yhitung (yc).

Perbedaan antara yc dengan ypengamatan (yi) disebut


sebagai residual

Besar kesalahan dari persamaan dapat dihitung melalui


besar residual

Besar kesalahan ini disebut sebagai residual standard


deviation (rsd)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menghitung yc untuk setiap nilai x yang


diketahui
y = 122,6529 x
xi yi yc yi ‐ yc (yi ‐ yc)2
1 133 122.65 10.35 107.06
2 278 245.31 32.69 1068.91
4 558 490.61 67.39 4541.20
10 1192 1226.53 ‐34.53 1192.25
∑ = 6909.42

Sy/
y/x (= rsd) dari pers garis dihitung melalui rumus:

Sy/x = √ ∑(yi‐yc)2/(n‐2)


= √ 6909,4215 / (4‐2)
= √ 3454,71 = 58,78
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 3


Ketidakpastian dari Kurva Kalibrasi

B
Berapakah
k h ketidakpastian
k tid k ti X (Sx) ?

X
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Konsentrasi (sx) yang diplot


pada persamaan garis lewat titik nol (y=bx)

S y/x
Sx =
b
sx = 58,78 / 122,6529 

sx = 0,48 mg/mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 4


Beberapa Model lain dari Kurva Kalibrasi

‰ Kurva Kalibrasi yang mempunyai intersep

Y = bx 
Y  bx + aa
‰ Kurva Kalibrasi yang selain mempunyai intersep juga 
mempunyai beberapa nilai y (y11 ; y12 ; y13) untuk satu 
konsentrasi x (x1) yang sama, misal pada

Y11 = bx1 + a 

Y12 = bx1 + a 

Y13 = bx1 + a

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Beberapa Rumus Kemiringan Garis (Slope)

∑xiyi - [ ( ∑xi ∑yi ) / n ]


b =
∑xi2 - [ (∑xi)2 / n ]
n ∑xiyi - ( ∑xi ∑yi )
b =
n ∑xi2 - (∑xi )2

∑ {( xi - x ) ( yi - y )}
b =
∑ ( xi - x )2

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 5


Contoh Analisis Spektrofluorometri

Kons (pg/mL) Intensitas


fluoresensi
0 2,1
2 5,0
4 9,0
6 12,6
8 17,3
10 21,0
12 24,7
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Mencari Persamaan Garis Regresi

y = bx + a
b = 216.2/112 = 1.93
a = 13.1-(1.93x6) = 1.52
Persamaan Garis Regresi-nya : y = 1.93 x + 1.52
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 6


Menghitung Ketidakpastian Garis Regresi (Sy/x)

Sy/x dihitung menurut rumus

∑ (y i - y c ) 2 /(n - 2)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menghitung RSD (Residu Standar Deviation)


yi = 1.93 xi + 1.52

x yi yc [yi-yc] [yi-yc]2
0 2.1 1.52 0.58 0.3389
2 5.0 5.38 -0.38 0.1433
4 9.0 9.24 -0.24 0.0573
6 12.6 13.10 -0.50 0.2500
8 17.3 16.96 0.34 0.1151
10 21.0 20.82 0.18 0.0319
12 24.7 24.68 0.02 0.0003
Σ= 0.9368

S y/x =
∑ [y i - y c ]2
S y/x =
0 .9368
= 0 .4328 S y/x = 0 .4328
( n - 2) (7 - 2)
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 7


Menghitung Ketidakpastian Konsentrasi (Sx)

Sx untuk p
pembacaan ysample sebesar masing
g – masing
g

a. 2,9 b. 13,5 c. 23,0

dapat dihitung menurut rumus berikut ini:

S y/x 1 (ysample - y rata2 ) 2


Sx = 1+ + 2
b n b ∑ [xi − x rata2 ]2

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

S y/x 1 (ysample - y rata2 ) 2


Sx = 1+ + 2
b n b ∑ [xi − x rata2 ]2

Untuk sample 1 ; y = 2.9

0.4328 1 (2.9 - 13.1) 2


Sx = 1+ + = 0.26
1.93 7 (1.93) 2 x 112

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 8


Untuk sample 2 ; y = 13.5

0.4328 1 (13.5 - 13.1) 2


Sx = 1+ + = 0.24
1.93 7 (1.93) 2 x 112

Untuk sample 3 ; y = 23.0

0.4328 1 ((23.0 - 13.1)) 2


Sx = 1+ + = 0.24
0 24
1.93 7 (1.93) 2 x 112

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Persamaan Garis dimana


1 Nilai X mempunyai 3 Nilai Y
yi
xi
yi-1 yi-2 yi-3
0.1 0.028 0.029 0.029
0.3 0.084 0.083 0.081
0.5 0.135 0.131 0.133
0.7 0.180 0.181 0.183
09
0.9 0 215
0.215 0 230
0.230 0 216
0.216
xsample Ysample
? 0.0720 0.0710

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 9


Contoh Perhitungan Persamaan Garis Regresi 
dimana Satu Nilai x Mempunyai Beberapa Nilai 
y

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Contoh Perhitungan Persamaan Garis Regresi 
dimana Satu Nilai x Mempunyai Beberapa Nilai 
y

Persamaan Garis y = 0,241 x  +  0,0087


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 10


Perhitungan Ketidakpastian Garis Regresi
dihitung menurut rumus

Sy/x = ∑ (yi - yc ) 2 /(n - 2)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Perhitungan Sy/x
y = 0,241 x  +  0,0087

S y/x =
∑ [y i - y c ]2
(n − 2)
S y/x = 0.005486

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 11


S y/x 1 1 (y sample - y rata2 ) 2
Sx = + +
b m n b 2 ∑ [xi
[ i - x rata2 ]2

0.005486 1 1 (0.0715 - 0.129) 2


Sx = + + = 0.06818
0.241 2 15 (0.241) 2 x 5.10

Mengapa 2 dan tidak 3 ?

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Bagaimana halnya apabila tidak


digunakan Kurva Kalibrasi ?

‰ Kadang‐kadang dalam suatu analisis tidak digunakan 
kurva kalibrasi, melainkan perbandingan satu titik.

‰ Dalam perhitungan seperti ini, selalu diasumsikan bahwa 
perbandingan antara contoh dan standar bersifat linier.

‰ Padahal belum tentu perbandingan tersebut 100% linier.

‰ Dalam hal ini perlu dihitung ketidakpastian asal liniaritas.

‰ Untuk itu perlu didesign suatu percobaan kecil

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 12


Bagaimana Design Percobaannya?
‰ Buat larutan analit (menggunakan standar murni) dgn
berbagai C berbeda misal: 10, 20, 25, 30, 40 dan 50 ppm

‰ Perlakukan larutan dengan konsentrasi 25 ppm sebagai


standar, sedangkan 5 larutan sisanya sebagai contoh.

‰ Lakukan analisis terhadap larutan diatas ( 10, 20, 30, 40 


dan 50 ppm) menggunakan metode pengujian yang 
sama seperti pada analisis contoh, menggunakan
contoh, menggunakan
larutan standar 25 ppm

‰ Hitung Canalit dengan membandingkannya terhdp C25.


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Bagaimana Design Percobaannya?

‰ Amati perbedaan dari Canalit hasil analisis dengan


kons‐nya yang diketahui (10, 20, 30, 40 dan 50 ppm)

‰ Cari nilai deviasi maksimum dari Canalit terhdp kons


sebenar‐nya yang diketahui.

‰ Nilai deviasi maksimum inilah yang diambil sebagai


nilai ketidakpastian asal liniaritas

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 13


Contoh Perhitungan

Cdibuat (ppm) Canalisis (ppm) Deviasi (ppm)

10,346 9,496 - 0,85

20,691 21,691 1,0 maksimum

31,037 32,017 0,98

41,382 40,632 - 0,75

51,728 52,288 0,56


Ketidakpastian liniaritas
μ = 1,0 / √ 3
= 0,577 ppm
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 14


Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN

KURVA KALIBRASI

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
Perhitungan
g Ketidakpastian
p Kurva
Kalibrasi

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Kurva Kalibrasi


• 3 seri standar memberikan response sbb:

Kons Response
5 125
50 1197
200 4754

• Cari slope dan intercept dari persamaan garisnya


• Hitung ketidakpastian garisnya

Sumber SAC-Singlas Technical Guide 2

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 1


Laboratorium Pengujian Kimia
Persamaan Garis Regresi

Umum

y = bx + a

b = ∑xiyi - [ ( ∑xi ∑yi ) / n ]


∑xi2 - [ (∑xi)2 / n ]

a = [∑yi - (b ∑xi )] / n

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Mencari Persamaan Garis Regresi

y = bx + a
b =
a =
Persamaan Garis Regresi-nya : y =
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 2


Laboratorium Pengujian Kimia
Ketidakpastian dari Kurva Kalibrasi
rsd (= Sy/x) dari pers grs dihitung melalui rumus:

rsd = √ ∑(yi-yc)
y y 2/(n-2)
y

Berapakah ketidakpastian X (Sx) ?

X
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Menghitung RSD (Residu


(Residu Standar Deviation)

S y/x =
∑ [y i - y c ]2
Sy/x =
( n - 2)
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 3


Laboratorium Pengujian Kimia
Ketidakpastian Kurva Kalibrasi
• Untuk menghitung konsentrasi pestisida organoklorin
menggunakan GC melalui kurva kalibrasi, perlu dihitung
ketidakpastian kurva kalibrasi.
• Kalibrasi pada kromatografi gas memberikan data sbb:
Kons (µg/mL) Luas puncak terdeteksi
0.001 852
0.005 4152
0.010 8283
0.015 12412
0.020 16902

• Contoh memberikan luas puncak sebesar 8315


• Berapa konsentrasi pestisida dlm contoh lengkap dgn
ketidakpastiannya
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Persamaan Garis Regresi

Umum

y = bx + a

b = ∑xiyi - [ ( ∑xi ∑yi ) / n ]


∑xi2 - [ (∑xi)2 / n ]

a = [∑yi - (b ∑xi )] / n

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 4


Laboratorium Pengujian Kimia
Mencari Persamaan Garis Regresi

y = bx + a
b =
a =
Persamaan Garis Regresi-nya : y =
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Menghitung RSD (Residu


(Residu Standar Deviation)

S y/x =
∑ [y i - y c ]2
Sy/x =
( n - 2)
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 5


Laboratorium Pengujian Kimia
S y/x 1 (y sample - y rata2 ) 2
Sx = 1+ + 2
b n b ∑ [xi − x rata2 ]2

Untuk sample; y = 8315

Sx =

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Kurva Kalibrasi


• Untuk menghitung konsentrasi Cu menggunakan AAS
melalui kurva kalibrasi, perlu dihitung ketidakpastian
kurva kalibrasi.
• Kalibrasi pada AAS memberikan data sbb:
Kons Cu (ppm) Serapan
1 0.170 0.171 0.170
2 0.326 0.327 0.325
3 0.453 0.455 0.454
4 0.623 0.625 0.625
5 0.793 0.791 0.794

• Contoh memberikan luas puncak sebesar 0.504


• Berapa konsentrasi Cu dlm contoh lengkap dgn
ketidakpastiannya
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 6


Laboratorium Pengujian Kimia
Mencari Persamaan Garis Regresi

y = bx + a
b =
a =
Persamaan Garis Regresi-nya : y =
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Menghitung RSD (Residu Standar Deviation)

S y/x =
∑ [y i - y c ]2
Sy/x =
( n - 2)
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 7


Laboratorium Pengujian Kimia
S y/x 1 (y sample - y rata2 ) 2
Sx = 1+ + 2
b n b ∑ [xi − x rata2 ]2

Untuk sample; y = 0.504

Sx =

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Kurva Kalibrasi


• Untuk menghitung konsentrasi SO2 di udara menggunakan
spektrofotometri melalui kurva kalibrasi, perlu dihitung
ketidakpastian kurva kalibrasi.
• Kalibrasi pada spektrofotometri memberikan data sbb:

Kons SO2 (ppm) Serapan

0.2 0.0630
0.4 0.1249
0.6 0.1805
0.8 0.2255
1.0 0.2967

• Cari slope dan intercept dari persamaan garisnya


• Hitung ketidakpastian garisnya
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 8


Laboratorium Pengujian Kimia
Mencari Persamaan Garis Regresi

y = bx + a
b =
a =
Persamaan Garis Regresi-nya : y =
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Menghitung RSD (Residu Standar Deviation)

S y/x =
∑ [y i - y c ]2
( n - 2)
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 9


Laboratorium Pengujian Kimia
Untuk 4 buah contoh berikut ini, hitunglah
konsentrasi SO2 dalam contoh beserta
ketidakpastiannya

Kode Contoh Serapan


A 0.1034
B 0.1083
C 0.1164
D 0.1002

S y/x 1 (y sample - y rata2 ) 2


Sx = 1+ + 2
b n b ∑ [xi − x rata2 ]2
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 10


Laboratorium Pengujian Kimia
Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

PADA PENGUJIAN SPEKTROFOTOMETRI


UV/VIS

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
Estimasi Ketidakpastian Pada 
p
Spektrometri UV‐Vis

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

MODEL PENGUJIAN
Cs

V1 Pipet 50 mL sampel

+ H2SO4 p & 1 mL H2O2,


Std fosfat 50 mg/L panaskan!
Larutan jernih
Saring, mskkan dlm
Saring
labu takar 50 mL
Tepatkan volume
Pipet V3
0.25; 0.5; 1; 1.5 mL
V2
Pipet 5 mL
Masukkan dlm labu takar 50 mL
+ 5 mL reagen Molibdat &
2 mL Hidrazin sulfat V4
Pnskan pd waterbath 10’
kmd dinginkan Tepatkan vol
Tepatkan volume

Ukur Serapan (A) pada Cx

Standards for a better innovation and λ 840.5 nm


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 1


Laboratorium Pengujian Kimia
Rumus yang digunakan
Persamaan garis regresi
y = a + bx

Absorbansi larutan sampel (Ax) = a + bCx

Dari kurva Ax–a


kalibrasi
Cx =
b

V4 V2 V2
Csp = Cx = Cx f
V3 V1 V1

Standards for a better innovation and f pengenceran


competitiveness ……………..

Grafik Tulang Ikan

CX V labu takar V sampel

k k
Sy/x T T

Csp
K (Kons fosfat
Pipet K dl sampel)
dlm l)
5 mL Labu tkr
T 50 mL
T

f Pengenceran Presisi
metode
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 2


Laboratorium Pengujian Kimia
Estimasi Ketidakpastian asal Vsampel (V1)

• Dari spek pabrik, pipet 50 ± 0.05 mL


0.05
μKalibrasi = = 0.0289 mL
√3

• Efek Temperatur
Variasi dari temperatur kalibrasi = ± 3oC
Koefisien muai air = 0.00021 oC-1

μefek temp = V x Δ(T)/√3 x koef muai air


= 50 mL x 3 oC/√3 x 0.00021 oC-1
= 0.0182 mL

μpipet = √ (0.0289)2 + (0.0182)2 mL


= √ 0.001164 mL
= 0.03412 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Estimasi Ketidakpastian asal volume labu


takar (V2)

• Dari spek pabrik, labu takar 50 ± 0.05 mL


0.05
μKalibrasi = = 0.0289 mL
√3

• Efek Temperatur

Variasi dari temperatur kalibrasi = ± 3oC


Koefisien muai air = 0.00021 oC-1

μefek temp = V x Δ(T)/√3 x koef muai air


= 50 mL x 3 oC/√3 x 0.00021 oC-1
= 0.0182
0 0182 mL

μlabu takar = √ (0.0289)2 + (0.0182)2


= √ 0.001164 mL
= 0.03412 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 3


Laboratorium Pengujian Kimia
Kurva Kalibrasi Std Fosfat

Xi yi yc yi - yc (yi – yc)2 xi - x (xi – x)2


(μg/mL)
0.25 0.1149 0.12205 -0.00715 5.1x10-5 -0.563 0.316

0.5 0.2749 0.26828 0.006615 4.4x10-5 -0.312 0.098

1 0.5654 0.56075 0.004651 2.2x10-5 0.188 0.035

1.5 0.8491 0.85321 -0.004114 1.69x10-5 0.688 0.473

Σ 3.25 1.8043 1.35x10-4 0.922

Rata2 0.813 0.4511

a = - 0.0242 ; b = 0.5849 ; Persamaan y = - 0.0242 + 0.5849 x

sy/x = √ Σ (yi – yc) /(n – 2) = (1.35 x 10-4 /(4-2))


2 ½

0.00817
=
ysampel = 0.5179 ; setelah diplot diperoleh Cx = 0.9267 μg/mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian asal Cx dari kurva


kalibrasi

s y/x = √ Σ (yi – yc)2/ (n – 2) = 0.00817


s y/x (Ysample – Yrata-rata)2
sx = 1 + 1/n +
b b2 Σ [ xi – xrata-rata]2


0.00817 (0.5179 – 0.4511)2
= 1+¼+
0.5849 (0.5849)2 x 0.922

= 0.0169 ( μg/mL)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 4


Laboratorium Pengujian Kimia
Ketidakpastian Baku
asal faktor pengenceran (f)

• Dari spek pabrik, pipet 5 ± 0.02 mL


0.02
μKalibrasi = = 0.0116 mL
√3

• Efek Temperatur
Variasi dari temperatur kalibrasi = ± 3oC
Koefisien muai air = 0.00021 oC-1

μefek temp = V x Δ(T)/√3 x koef muai air


= 5 mL x 3 oC/√3 x 0.00021 oC-1
= 0.00182
0 00182 mL

• μpipet = √ (0.0116)2 + (0.00182)2 mL


= √ 0.000136 mL
= 0.01164 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku asal f (lanjutan)

Ketidakpastian
μx(mL) x (Nilai) (mL)
asal

Pipet 5 mL 0.01164 5

Labu takar
0.03412 50
50 mL

μf = √ [(0.01164)/5 ]2 + [(0.03412)/50]2 = 0.00243


f

μf/f = 0.00243
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 5


Laboratorium Pengujian Kimia
Ketidakpastian baku
asal Presisi Metode

sumber: data log book Æ dari data validasi metode


melalui pengulangan pengujian sebanyak 10 x
di
diperoleh
l h nilai
il i standar
t d deviasi
d i i

s = 0.2105
Setiap saat laboratorium menerima contoh, pengujian terhadap contoh
dilakukan sebanyak 1 kali, maka:

0 2105
0.2105
μpresisi metode = = 0.2105 μg/mL
√1

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Nilai Ketidakpastian Baku yang sudah dihitung

Terdiri atas komponen ketidakpastian

‰ μV1 = 0.03412
0 03412 mL
‰ μV2 = 0.03412 mL
‰ μCx(dari kurva kalibrasi)= Sx = 0.0169

(μg/mL)
‰ μf/f = 0.00243
0 00243

‰ μPresisi = 0.2105 μg/mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 6


Laboratorium Pengujian Kimia
Menghitung Ketidakpastian Baku Gabungan

Asal
μ(X) Sat Nilai (X) Sat μ(X) /X
Ketidakpastian
V1 0 03412
0.03412 mLL 50 mLL 0 00068
0.00068

V2 0.03412 mL 50 mL 0.00068

Cx 0.0169 μg/mL 0.9267 μg/mL 0.01824


fpengenceran 0.00243

Presisi 0.2105 μg/


g/mL
Metode

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menghitung Ketidakpastian Baku Gabungan


(belum memperhitungkan ketidakpastian asal
presisi))
presisi

μCs
Cs
=
√ (μV1/V1)2 + (μV2/V2)2 + (μCX/CX)2 + (μf/f)2

μCs
Cs
=
√ 0.00068)
( 2 + (0.00068)2 + (0.01824)2 + (0.00243)2

μCs
= 0.018423
Cs

μCs = ?
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 7


Laboratorium Pengujian Kimia
Konsentrasi Fosfat dalam Sampel

Persamaan kurva kalibrasi yang diperoleh:


Y = 0.5849 X - 0.0242

Y sampel = 0.5179

Setelah diplot diperoleh Cx = 0.9267 μg/mL

Cs = Cx f V2 = 0.9267
0 9267 x 10 x (50/50)
V1
= 9.267 μg/mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menghitung Ketidakpastian Cs (μCs) tapi belum


memperhitungkan ketidakpastian asal presisi
μCs = 0.018423 x 9.267 (μg/mL) 

= 0.17073 μg/mL

Bagaimana Menghitung Ketidakpastian Cs (μCs)


dengan memperhitungkan ketidakpastian asal
presisi ?
μPresisi = 0.2105  μg/mL
= 0 2105 μg/mL

μCs+presisi = √ ( 0.17073)2 + (0.2105)2


= 0.30312  μg/mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 8


Laboratorium Pengujian Kimia
Ketidakpastian Diperluas

U=2x0 30312 μg/mL


0.30312 g/mL

U = 0.6062 μg/mL

Pelaporan
Cfosfat dalam sampel = Csp = 9.267 ± 0.606 μg/mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 9


Laboratorium Pengujian Kimia
Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

PADA PENGUJIAN AAS

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
Estimasi Ketidakpastian
pada Spektrometri AAS

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Model Sistim Pengujian


Sampel 50 ml (V1 = 50 mL)
(konsentrasi Zn dlm sampel, Cs)
Oksidasi dengan HNO3 pekat
Ki t
Kisatan
Larutkan dengan air
Pindahkan dalam labu takar 25 mL
Larutan pekatan sampel (V2 = 25 mL)

Ukur dengan
g AAS ((menggunakan
gg kurva kalibrasi))

Cx (konsentrasi Zn dalam pekatan sampel)

Hitung Cs
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 1


Rumus yang digunakan

1 V2
Cs = Cx
Rec. V1

Cx diperoleh dari kurva kalibrasi, persamaan garis


y = bx + a, sehingga:

y−a
Cx =
b

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Data Pengamatan pada Pengujian

Parameter Nilai Satuan


Recovery 98 %
V1 50 mL
V2 25 mL
Cx 0 64
0,64 mg/L
/L
Cs 0,32 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 2


Grafik Tulang Ikan
Rec. Cx

Kurva
Kalibrasi

Cs
k k

T T

Presisi V1 V2
Metode
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian baku
asal Presisi Metode

sumber: data log book Æ dari data validasi metode


melalui pengulangan pengujian sebanyak 10 x diperoleh nilai standar
deviasi

s = 0,0103 μg/mL

Setiap saat laboratorium menerima contoh, pengujian terhadap contoh


dilakukan sebanyak 1 kali, maka:

0103
μpresisi metode =
√1
= 0,0103 μg/mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 3


Ketidakpastian Baku Asal V1
Kalibrasi pipet
Pada pipet diperoleh data ketidakpastian volume
0,04 mL
Maka, µ = 0,04/ √3 = 0,023 mL
Temperatur
Variasi temperatur di lab 3 oC
µ (VTemp
T ) = 3oC/√3 x 2,1.x10
2 1 x10-4 0C-1 x 50 mL
= 0,0182 mL

µV1 = √ (0,023)2 + (0,0182)2 = 0,0293 mL


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Dari V2


Kalibrasi labu takar
Pada labu tercantum ketidakpastian volume 0,03 mL
Maka, 0 03/ √3 = 0,0173
Maka µ = 0,03/ 0 0173 mL

Temperatur
Variasi temperatur di lab 3 oC
µ (VTemp) = 3oC/√3 x 2,1x10-4 0C-1 x 25 mL
= 0,0091
0 0091 mL
L

µV2 = √ (0,0173)2 + (0,0091)2 = 0,0195 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 4


Ketidakpastian Baku asal Recovery

Dari data validasi metode diperoleh data rata-rata recovery


metode
t d 98,0
98 0 %,
% dengan
d SD = 1,2
12%
Dari percobaan recovery terhadap sampel saat ini diperoleh
data recovery 98,6%
Maka,
μRecovery = (98,6 / 98,0) x 1,2 = 1,21 %

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Data dari Kurva kalibrasi


Dari percobaan, diperoleh data sbb:
Kurva kalibrasi standar:

Kons. Std. (mg/L) A1 A2 A3


0.1 0.027 0.028 0.029
0.3 0.082 0.083 0.084
0.5 0.132 0.133 0.134
0.7 0.181 0.182 0.183
0.9 0.215 0.216 0.217
Sampel
Hasil pengukuran serapan sampel
A1 = 0.161; A2 = 0.163 (Arata2 = 0.162)
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 5


Ketidakpastian Baku Dari Kurva
Kalibrasi
xi yi xi-x yi-y (xi-x)(yi-y) (xi-x)2
0.1 0.027 -0.4 -0.1014 0.04056 0.16
0.1 0.028 -0.4 -0.1004 0.04016 0.16
0.1 0.029 -0.4 -0.0994 0.03976 0.16
0.3 0.082 -0.2 -0.0464 0.00928 0.04
03
0.3 0 083
0.083 -0.2
02 -0.0454
0 0454 0 00908
0.00908 0 04
0.04
0.3 0.084 -0.2 -0.0444 0.00888 0.04
0.5 0.132 0 0.0036 0 0
0.5 0.133 0 0.0046 0 0
0.5 0.134 0 0.0056 0 0
0.7 0.181 0.2 0.0526 0.01052 0.04
0.7 0.182 0.2 0.0536 0.01072 0.04
0.7 0.183 0.2 0.0546 0.01092 0.04
0.9 0.215 0.4 0.0866 0.03464 0.16
0.9 0.216 0.4 0.0876 0.03504 0.16
0.9 0.217 0.4 0.0886 0.03544 0.16
Rata2 0.5 0.1284 -1.2E-16 -9.3E-18 0.019 0.08
Jumlah 7.5 1.926 -1.8E-15 -1.4E-16 0.285 1.2

Σ [ (xi – x) (yi – y) ] 0.285


b= = = 0.2375
Σ [ (xi – x)2 1.2

[ Σyi – (b. Σxi) ] 1.926 – (0.2375 . 7.5)


a = for a better innovation and
Standards = = 0.00965
n 15
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Dari Kurva Kalibrasi


(lanjutan)
xi yi yc (yi-yc)2 (yi-y)2 (xi-x)2
0.1 0.0270 0.0334 0.0000 0.0103 0.1600
0.1 0.0280 0.0334 0.0000 0.0101 0.1600
0.1 0.0290 0.0334 0.0000 0.0099 0.1600
0.3 0.0820 0.0809 0.0000 0.0022 0.0400
0.3 0.0830 0.0809 0.0000 0.0021 0.0400
0.3 0.0840 0.0809 0.0000 0.0020 0.0400
0.5 0.1320 0.1284 0.0000 0.0000 0.0000
0.5 0.1330 0.1284 0.0000 0.0000 0.0000
0.5 0.1340 0.1284 0.0000 0.0000 0.0000
0.7 0.1810 0.1759 0.0000 0.0028 0.0400
0.7 0.1820 0.1759 0.0000 0.0029 0.0400
0.7 0.1830 0.1759 0.0001 0.0030 0.0400
0.9 0.2150 0.2234 0.0001 0.0075 0.1600
0.9 0.2160 0.2234 0.0001 0.0077 0.1600
0.9 0.2170 0.2234 0.0000 0.0078 0.1600
Rata2 0.5 0.1284 0.1284 0.0000 0.0045 0.0800
Jumlah 7.5 1.9260 1.9260 0.00045 0.0681 1.2000

Sy/x = √ Σ (yi – yc)2


n-2
= √ 0.00045
15 - 2
= 0.00588

Sy/x
b
√ m
1
μ(Cx) = Standards for a better
n
1
+ innovation
+
b2and
(yspl – y)2
Σ (xi – x)2
=
0.00588
0.2375
√ 1
2
+
1
15
+
(0.162–0.1284)
0.23752 . 1.20
=
0.0188
mg/L
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 6


Menghitung Ketidakpastian Baku Gabungan
Ketidakpastian X
asal µx µX/X
(Nilainya)
Recovery 1,21 % 98,6 % 0,0123
V1 0 0293
0,0293 50 mL 0 00059
0,00059
V2 0,0195 25 mL 0.00078
Cx (=Sx) 0.0188 mg/L 0.64 mg/L 0,029
Presisi Metode 0,0103 mg/L ?

µCs/Cs = √ 0,0123 2 + 0,000592 + 0,000782 + 0,0292

Cs = 0,32
0 32 mg/L

µCs = 0,32 √ 0,0123 2 + 0,000592 + 0,000782 + 0,0292

= 0,32 . 0,0315 = 0.010 mg/L belum memperhitungkan


ketidakpastian asal presisi
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Gabungan
(dengan memperhitungkan presisi metode)
μpresisi = 0,0103 mg/L

Maka ketidakpastian gabungan konsentrasi Zn


dalamsampel dengan memperhitungkan presisi metode:

µCs = √ 0,0102 + 0,01032 = 0,014 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 7


Ketidakpastian Diperluas

Untuk tingkat kepercayaan = 95%


digunakan faktor pencakupan, k = 2.
Sehingga,
UCs = k x µCs
= 2 x 0,014
,
= 0,028 mg/L
g/

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelaporan Hasil

Konsentrasi Zn dalam larutan sampel


p adalah

0,32 ± 0,028 mg/L


pada tingkat kepercayaan 95%

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 8


Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

PADA PENGUJIAN GC

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PADA
ANALISIS KROMATOGRAFI GAS
SEDERHANA

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Analisis Biphenyl dalam Benzen


Seorang analis menggunakan teknik GC untuk
melakukan analisis ketidakmurnian biphenyl didalam
benzen
Untuk itu disiapkan larutan standar biphenyl dengan
konsentrasi + 50 mg/mL dan larutan blanko (0
mg/mL)
Konsentrasi biphenyl dalam benzene (mg/mL) pada
contoh dihitung dengan cara memban-dingkan luas
puncak yang dihasilkan contoh terhadap luas puncak
yang dihasilkan larutan standar biphenyl.
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 1


Laboratorium Pengujian Kimia
Model Sistim Pengujian
Dibuat larutan standar biphenyl dalam benzen
(C50)

Dibuat larutan blanko

Injeksikan larutan blanko kedalam kolom (A0)

Injeksikan larutan standar kedalam kolom (A50)

Injeksikan larutan contoh (Aspl)

Hitung konsentrasi biphenyl dalam contoh (Cspl)


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Rumus (Formula)

Aspl
Cspl = C50
A50 - A0
Dimana:
Cspl = konsentrasi biphenyl dalam contoh
C50 = konsentrasi biphenyl dalam standar
Aspl = luas puncak yang diperoleh dari larutan contoh
A50 = luas puncak yang diperoleh dari larutan standar
A0 = luas puncak yang diperoleh dari larutan blanko

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 2


Laboratorium Pengujian Kimia
Rumus
(Formula)

Aspl Mengapa Aspl


Cspl = C50 tidak
A50 - A0 dikoreksi
terhdp A0 ??

A50 - A0 = X

Aspl
Cspl = C50
X

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

1. Membuat Grafik Tulang Ikan


Gambarkan mula-mula tulang punggung ikannya
Letakkan apa yang dicari dlm pengujian sebagai
kepala ikannya

Cspl

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 3


Laboratorium Pengujian Kimia
3. Gambarkan apa yang ada dalam rumus
sebagai tulang tulang utama

Aspl C50

Cspl
A50

A0
X

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

4. Tulang utama terdiri dari rumus ++


(apa yang tidak ada dalam rumus
rumus,, tetapi memberi
kontribusi pada ketidakpastian,
ketidakpastian, misal
misal::
homogenitas contoh
contoh,, presisi metode
metode,, recovery,
liniaritas,, efek temperatur dll
liniaritas dll))
Aspl C50

Cspl
A50
A0
Liniaritas Presisi Metode
X
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 4


Laboratorium Pengujian Kimia
Apa yang dimaksud dengan
Liniaritas ?

Pada cara perbandingan konsentrasi menggunakan

dua konsentrasi berbeda selalu diasumsikan

perbandingan tersebut linier dalam range konsentrasi

yang ditentukan

Padahal belum tentu perbandingan tersebut linier

Untuk itu perlu diperhitungkan ketidakpastian asal

liniaritas

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

5. Lengkapi tulang utama C50 dengan duri-


durinya
C50 Ww
PBp
K
p WBp
Aspl Emuai
K

V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50

A0 Presisi
Liniaritas
X Metode

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 5


Laboratorium Pengujian Kimia
6. Lengkapi tulang utama A50, A0, dan Aspl,
dengan duri-
duri-durinya

C50 Ww
Adakah ketidakpastian
PBp
K
asal kalibrasi pada A?
p WBp
Aspl Emuai
K

p V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50
p p
A0 Presisi Metode
Liniaritas
X
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

7. Bagaimana ketidakpastian baku untuk presisi


metode dicari ?

- Bagaimana design percobaannya ?


- Apakah karenanya akan ada double counting pada
grafik tulang ikan ini?
C50 Ww
PBp
K
p WBp
Aspl Emuai
K
p V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50
p p
A0 Presisi
Liniarita
s X Metode

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 6


Laboratorium Pengujian Kimia
Melalui Grafik Tulang Ikan Ini,
Ini,
Dihitung Kemudian Ketidakpastian Baku Dari
Setiap Tulang Utama
C50 Ww
PBpp
K
p WBp
Aspl Emuai
K

p V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50
p p
A0
Liniaritas
X
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Liniaritas


Untuk menentukan ketidakpastian baku linearitas perlu
dibuat percobaan kecil:
Buat lar BP dgn berbagai C berbeda yang
konsentrasinya diketahui

Injeksikan setiap larutan BP tsb diatas pada GC

Hitung CBP dengan membandingkannya terhdp C50.

Amati
A ti perbedaan
b d darii CBP hasil
d h il analisis
li i ddengan
konsentrasinya yang diketahui

Cari nilai deviasi maksimum dari CBP hasil analisis terhdp


konsentarasi sebenarnya yang diketahui
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 7


Laboratorium Pengujian Kimia
Data dari Percobaan Kecil untuk
Linearitas

Diperoleh kumpulan data sebagai berikut:

Cdibuat (μg/mL) Canalisis (μg/mL) Deviasi (μg/mL)

10,346 9,496 - 0,85

20,691 21,691 1,0

31,037 32,017 0,98

41 382
41,382 40 632
40,632 - 0,75
0

51,728 52,288 0,56

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

μlinearitas

Percobaan menunjukkan bahwa pada pengukuran


berbagai konsentrasi biphenyl yang berbeda, deviasi
maksimum dari harga yang sebenarnya adalah

1,0 mg/mL

μliniaritas = 1,0 / √ 3

= 0,577 μg/mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 8


Laboratorium Pengujian Kimia
Masukkan nilai μliniaritas yang telah dihitung

C50 Ww
PBp
K
p WBp
Aspl Emuai
K

V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50

μliniaritas = A0
0,577μg/ml
X
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Luas Puncak

C50 Ww
PBp
K
p WBp
Aspl Emuai
K

V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl
A50

μliniaritas = A0
0,577μg/ml
X

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 9


Laboratorium Pengujian Kimia
Data dari Pengulangan Analisis sebanyak
10 X

Pengukuran berulang kali memberikan hasil sbb:

Pengukuran
g A0 A50 Aspll
1 2 390 265
2 0 397 260
3 0 395 269
4 1 394 266
5 0 398 263
6 2 396 268
7 2 391 265
8 1 392 262
9 0 396 267
10 1 395 265

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Luas Puncak (μ A )


μA = s /√n
Pengukuran berulang kali memberikan hasil
sbb:
A0 A50 Aspl
1 2 390 265
2 0 397 260
3 0 395 269
4 1 394 266
5 0 398 263
6 2 396 268
7 2 391 265
8 1 392 262
9 0 396 267
10 1 395 265
Rata-rata 0,9 394,4 265
s 0,876 2,633 2,749
μA 0,277 0,833 0,869

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 10


Laboratorium Pengujian Kimia
Menghitung μX

Aspl
Cspl = C50
A50 - A0

A50 - A0 = X

μX = √(μA50)2 + (μA0)2
= √ (0,833)2 + (0,277)2
= 0,8778
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Masukkan nilai μAspl dan μX yang telah


dihitung
C50 Ww
PBp
K
p
Emuai WBp
K
μAspl= 0,869 SLP V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 11


Laboratorium Pengujian Kimia
Ketidakpastian Baku C50

C50 Ww
PBp
K
p
Emuai WBp
K
μAspl= 0,869 SLP V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku V1000

C50 Ww
PBp
K
p
Efekmuai WBp
K
μAspl= 0,869 SLP V1000 p
W(w+Bp)
K p
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 12


Laboratorium Pengujian Kimia
Menghitung μV1000

Dalam spesifikasi labu takar 1 Liter yang digunakan tercatat


ketidakpastiannya adalah 1000,00 + 0,20 mL
10 kali pengisian dan penimbangan pada labu takar 1000
mL memberikan nilai simpangan baku sebesar + 0,15 mL
Menurut keterangan pabrik, labu takar telah dikalibrasi
pada 20oC, sedangkan temperatur laboratorium bervariasi
antara 20 – 24oC. Rata-rata temperatur laboratorium 22 +
2oC.
Tidak diperoleh data mengenai Koefesien Muai Volume
(KMV) dari pelarut benzen. Pada hand-book hanya terdapat
data dari KMV dari air = 0,00021 oC-1. Dalam hal ini
diasumsikan bahwa KMV benzen = 2 kali KMV air.

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menghitung Ketidakpastian Baku Volume


Labu Takar
Asal Kalibrasi

• Ketidakpastian Labu Takar + 0,20 mL

• μK labu takar = 0,20 / √3 = 0,1156 Ml

Asal Presisi

• 10 kali pengisian dan penimbangan pada labu


takar 1000 mL memberikan nilai simpangan baku
sebesar

+ 0,15 mL

• μp labu takar = 0,15 mL


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 13


Laboratorium Pengujian Kimia
Asal Efek Muai
(Ketidakpastian akibat Perubahan
Temperatur))
Temperatur

KMV dari benzen = 0,00042 oC-1

Muai volume = (1000,00 mL) x (4oC)x (0,00042oC-


1)

= 1,68 mL

Ketidakpastian dari Variasi Temperatur =

1,68 / √ 3

= 0,97 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Gabungan dari


mV1000

μ(V1000) = √ (0,1156)2 + (0,15)2 + (0,97)2

= √ 0,013363 + 0,0225 + 0,9409

= √ 0,976763

= 0,9883 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 14


Laboratorium Pengujian Kimia
Masukkan nilai μV1000 yang telah dihitung

C50 Ww
PBp
K
p
WBp
K
μAspl= 0,869 SLP μV1000= p
0,9883 ml W(w+Bp)
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku WBp

C50 Ww
PBp
K
p
WBp
K
μAspl= 0,869 SLP μV1000= p
0,9883 ml W(w+Bp)
Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 15


Laboratorium Pengujian Kimia
Menimbang Standar Biphenyl

Berat standar biphenyl = 0,052 g = 52 mg (pada sertifikat


standar dinyatakan kemurnian standar = 99,5 + 0,5%),
dilarutkan dalam labu takar 1 L

Pada sertifikat kalibrasi neraca yang digunakan tertulis +


0,05 mg dengan tingkat kepercayaan 95%

Dari logbook neraca diperoleh data bahwa 10 kali


pengulangan pengukuran berat pada neraca
memberikan nilai simpangan baku sebesar 0,06 mg

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menghitung Ketidakpastian baku asal


kemurnian standar Biphenyl

Didalam sertifikat analysis dari standar Bp dinyatakan


kemurnian Bp adalah 99,5 + 0,5 % tanpa
menyebutkan berapa tingkat kepercayaan-nya.

Karena tidak ada informasi mengenai tingkat


kepercayaan, maka diasumsikan bahwa distribusi-nya
rektangular dan ketidakpastian baku:

μPBp= 0,005 / √ 3 = 0,00289

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 16


Laboratorium Pengujian Kimia
Menghitung Ketidakpastian Baku asal
Kalibrasi dan Presisi Neraca
Pada sertifikat kalibrasi neraca (yang dilakukan oleh
pihak luar) tertulis ketidakpastiannya adalah + 0,05
mg dengan tingkat keperca aan 95%
kepercayaan

μkalibrasi = 0,05 mg / 1,96

= 0,026 mg

10 kkalili pengulangan
l pengukuran
k beratt memberikan
b b ik
nilai simpangan baku sebesar 0,06 mg

μpresisi = 0,06 mg
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Baku Akurasi dan


Presisi

Ketidakpastian baku kalibrasi harus dihitung dua kali

karena mencakup dua kali penimbangan


penimbangan, yaitu

penimbangan wadah sebelum dan sesudah

ditambahkan Bp

p
Ketidakpastian baku p y dihitung
presisi umumnya g satu

kali karena perhitungannya sudah didasarkan pada

selisih berat (s dari berat biphenyl-nya saja)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 17


Laboratorium Pengujian Kimia
Ketidakpastian Baku Gabungan hanya dari
Ww dan W(w+Bp)
(Belum memperhitungkan ketidakpastian asal
kemurnian)

μ(Wbp) = √ (2 (0,026)2)+ (0,06)2

= 0,07 mg

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Tabel Perhitungan Ketidakpastian Baku WBp


(Dengan memperhitungkan ketidakpastian asal kemurnian
Biphenyl)

Asal μ(x) Sa- X Sa- μ(x)/x


tuan tuan

PBp 0,00289 0,995 0,002905

Ww 0,07 mg 52 mg 0,001346
+
W(w+Bp)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 18


Laboratorium Pengujian Kimia
Ketidakpastian Baku Gabungan Dari
WBp

μWBp/WBp = √ (0,002905)2 + (0,001346)2

= 0,0032

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menggabungkan μWBp dengan μV1000

Asal μ(x) Sa- X Sa- μ(x)/x


tuan tuan
WBp 0,0032
V1000 0,9883 mL 1000 mL 0,000988

μ(C50)/C50 = √ [μ(WBp)/WBp]2 + [μ(V1000)/V1000]2


= √ (0,0032)2 + (0,000988)2

= 0,003349
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 19


Laboratorium Pengujian Kimia
Masukkan nilai μC50/C50 yang telah dihitung

μC50/C50 = 0,003349 (tanpa satuan)

μAspl= 0,869 SLP

Cspl

μliniaritas = μX = 0,8778 SLP


0,577mg/ml

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menggabungkan Semua Ketidakpastian Baku Untuk


Menghitung Ketidakpastian Cspl

Asal μX Satu- X Satu μx/X (μx/X)2


an -an
Aspl 0 869
0,869 SLP 265 SLP 0 003279
0,003279 0 00001075
0,00001075

X 0,8778 SLP 393,5 SLP 0,002230 0,00000500


(A50-A0)
C50 0,003349 0,00001122

Liniari- 0,577 mg/mL ?


tas
Σ = 0,00002697
μCspl/Cspl = 0,00519
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 20


Laboratorium Pengujian Kimia
μ(Cspl)/Cspl = √ 0,00002723

μ(Cspl)/Cspl = 0,00519 (tanpa satuan)

Cspl 34 8363 μg/mL


= 34,8363 / L

μ(Cspl) = 0,1808 μg/mL

μlinearitas = 0,577 μg/mL

Ketidak pastian total:


(dengan memperhitungkan liniaritas)
√(0,577)2 + (0,1808)2
= 0,60466 μg/mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian diperluas

U(Cspl) = 2 . 0,60466

= 1,20932 μg/mL

Hasil Analisis kandungan Biphenyl dalam


Contoh Benzen:

34,8363 + 1,20932 μg/mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Halaman 21


Laboratorium Pengujian Kimia
Pelatihan
Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
Laboratorium Pengujian Kimia

Jakarta, 17 – 19 Juni 2014

ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

PADA PENGUJIAN HPLC

Badan Standardisasi Nasional


2014

http://www.bsn.go.id
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
DALAM PENENTUAN ASAM BENZOAT
DALAM JUICE JERUK (HPLC)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Model Sistem pengujian

Dibuat larutan std Asam Benzoat (AB)

100.02 mg AB, P = (99.5 ± 0.5)%


dlm 250 mL; 1 mL std induk dilarutkan
sp 100 mL; C AB yg diinjek = 0.003981 mg/mL

Jus jeruk contoh disentrifuge, dilewatkan dlm SPE,


Diaddkan hingga vol ttt
V1 1 mL jus stl lewat kolom SPE,
mL diaddkan hingga 3 mL
V2
Injeksikan 20 μL lar std mL

Injeksikan 20 μL lar contoh kedlm kolom Astd

Hitung C AB dlm contoh jus Aspl


(Cspl)

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 1


Formula
Aspl V2
Cspl = Cstd
Astd V1

Cspl = konsentrasi asam benzoat dlm contoh jus


Cstd = konsentrasi asam benzoat dlm standar
Aspl = luas puncak dari lar contoh
Astd = luas puncak dari lar standar
V2 = volume contoh yang siap injeksi (3 mL)
V1 = volume jus yang dianalisis (1 mL)

m std P = kemurnian
C std = xfxP f = pengenceran
V std

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Identifikasi Sumber Ketidakpastian


(Cause and Effect Diagram)
Diagram)

Aspl Cstd
td Linearitas Recovery

Cspl
Kons AB dlm
R
T R jus (mg/L)
R K
K T

Astd V1 V2 Homog

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 2


Sumber ketidakpastian penentuan
Cstd

P mstd
K R
L m0
m1 L
R K
Cstd
K T R T
Labu
T pipet
takar
R K R K
Vstd f

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN

Asal CStd

• Asal Penimbangan Massa ( mstd )


Dari sertif kalibrasi diperoleh: ± 0.05 mg (95%)
0.05
μ Kalibrasi = = 0.026 mg
1.96
Dari data log book presisi penimbangan
dilaporkan sebesar :
s = 0.06 mg

μ (mstd) = √ 2 (0.026)2 + (0. 06)2 = 0.07 mg

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 3


• Asal Volume ( Vstd )

Dari spek pabrik, kalibrasi vol labu takar 250 ± 0.1 mL


μ kalibrasi = 0.1/√3 = 0.0578 mL
Dari data log book, presisi vol labu takar diperoleh: s = 0.04 mL
Saat ini penentuan dilakukan hanya 1 kali maka:
μPresisi vol = 0.04 mL
Ekspansi Vol air ± 4oC
Koef muai air = 2.1 x 10-4/der C
Volume air = 250 mL
Ekspansi = (250 x 4 x 2.1 x 10-4)
=00.21
21 mL
μ (Efek T) = 0.21/√3 = 0.1214

μ V = √ (kalibrasi)2 + (presisi)2 + (efek T)2


μ Vstd = √ [(0.0578)2 + (0.04)2 + (0.1214] = 0.14028 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

• Asal Pengenceran

• Dari spek pabrik, kalibrasi vol labu takar 100 ± 0.08 mL


μ kalibrasi = 0.08/√3 = 0.04624 mL
Dari data log book, presisi vol labu takar diperoleh: s = 0.015 mL
Saat ini penentuan dilakukan hanya 1 kali maka:
μPresisi vol = 0.015 mL

Ekspansi Vol air ± 4oC


Koef muai air = 2.1 x 10-4/der C
Volume air = 100 mL
Ekspansi = (100 x 4 x 2.1 x 10-4)
= 0.0840 mL
μ (Efek T) = 0.0840/√3 = 0.04856 mL

μ V = √ (kalibrasi)2 + (presisi)2 + (efek T)2


μ Vstd = √ [(0.004624)2 + (0.015)2 + (0.04856] = 0.051034 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 4


Asal Pengenceran…… lanjutan

• Dari spek pabrik, kalibrasi vol pipet 1 ± 0.01 mL


μ kalibrasi = 0.01/√3 = 0.0058 mL
Dari data log book, presisi vol pipet diperoleh: s = 0.007 mL
Saat ini penentuan dilakukan hanya 1 kali maka:
μPresisi vol = 0.007 mL

Ekspansi Vol air ± 4oC


Koef muai air = 2.1 x 10-4/der C
Volume air = 1 mL
Ekspansi = (1 x 4/√3 x 2.1 x 10-4)
μ (Efek T) = 0.00048
0 00048 mL

μ V = √ (kalibrasi)2 + (presisi)2 + (efek T)2

μ Vstd = √ [(0.0058)2 + (0.007)2 + (0.00048] = 0.009087 mL


Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Asal Pengenceran……
Pengenceran…… lanjutan

Sumber Nilai (X) μ(X) μ(X)/X

Pipet 1 mL 1 mL 0.009087 mL 0.009087


Labu takar
100 mL 0.05103 mL 0.0005103
100 mL

μf / f = √ (μpipet 1 mL/1 mL)2 + (μlabu 100 mL/ 100 mL)2

= √ (0.009087)2 + (0.0005103)2

= 0.009101

μf = 0.009101 x f = 0.009101 x 1/100 = 9.1 x 10-5

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 5


• Asal Kemurnian

Kemurnian standar asam benzoat


(99.5 ± 0.5)%

μP = 0.005 / √3
= 0.00289

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Cstd

mstd
Cstd = x f x Kemurnian
Vstd

100.02 1
= x x 0.995
250.00 100
= 0.003981 mg/mL
= 3.98 mg/L
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 6


Ketidakpastian baku asal Cstd

Sumber Nilai (X) μ(X) μ(X)/X


Penimbangan 100.02 mg 0.07 mg 7.0 x 10-4
Vstd 250 mL 0.14028 mL 5.6 x 10-4
Pengenceran 0.01 9.1 x 10-5 9.1 x 10-3
Kemurnian 0.995 0.00289 2.9 x 10-3

μCstd/Cstd = √ [(μmstd/mstd)2 + (μVstd/Vstd)2 + (μf/f)2+ (μP/P)2 ]


= √ [(7x10-4)2 + (5.6x10-4)2 + (9.1x10-3)2 +
(2.91x10-3)2 ]
= 0.0096

μCstd = 0.0096 x 3.981 = 0.0382 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Asal V1

Dari spek pabrik, kalibrasi vol pipet 1 ± 0.01 mL


μ kalibrasi = 0.01/√3 = 0.0058 mL
Dari data log book, presisi vol pipet diperoleh: s = 0.004 mL
Saat ini penentuan dilakukan hanya 1 kali maka:
μPresisi vol = 0.004 mL
Ekspansi Vol air ± 4oC
Koef muai air = 2.1 x 10-4/der C
Volume air = 1 mL
Ekspansi = (1 x 4/√3 x 2
2.1
1 x 10-4)
μ (Efek T) = 0.00048 mL

μ V = √ (kalibrasi)2 + (presisi)2 + (efek T)2


μ Vstd = √ [(0.0058)2 + (0.004)2 + (0.00048] = 0.00706 mL
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 7


Asal V2

Dari spek pabrik, kalibrasi tabung berskala ± 0.02 mL


μ kalibrasi = 0.02/√3 = 0.01155 mL

g book,, presisi
Dari data log p vol p
pipet
p diperoleh:
p s = 0.005 mL
Saat ini penentuan dilakukan hanya 1 kali maka:
μPresisi vol = 0.005 mL

Ekspansi Vol air ± 4oC


Koef muai air = 2.1 x 10-4/der C
Volume air = 3 mL
Ekspansi = (3 x 4/√3 x 2.1 x 10-4)
μ (Efek
(Ef k T) = 0 0.01386
01386 mL L

μ V = √ (kalibrasi)2 + (presisi)2 + (efek T)2

μ Vstd = √ [(0.01155)2 + (0.005)2 + (0.01386]2 = 0.018722 mL

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Asal Luas Puncak (Astd dan Aspl)

Dari data log book, presisi luas puncak benzoat


diperoleh:
s = 412

Saat ini penentuan luas puncak spl dilakukan 2


kali, maka

μAstd & μAspl = s / √2 = 291.33

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 8


Asal Homogenitas
Kand Benzoat ((ai+bi) – ((ai+bi) –
Contoh (ai + bi)
ai bi x (ai+bi)) x(ai+bi))2
1 12.32 12.15 24.47 0.0930 0.0086
2 12.05 12.20 24.25 -0.1270 0.0161
3 12.21 12.12 24.33 -0.0470 0.0022
4 12.15 12.30 24.45 0.0730 0.0053
5 12.35 12.23 24.58 0.2030 0.0412
6 12.10 11.75 23.85 -0.5270 0.2777
7 12.35 12.21 24.56 0.1830 0.0335
8 11.99 12.31 24.30 -0.0770
0.0770 0.0059
9 12.19 12.50 24.69 0.3130 0.0980
10 12.26 12.03 24.29 -0.0870 0.0076
Σ 243.77 0.496
x 24.377

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Asal Homogenitas
Kand Benzoat ((ai-bi) – ((ai-bi) –
Contoh (ai - bi)
x (ai-bi)) x(ai-bi))2
ai bi
1 12.32 12.15 0.17 0.1530 0.0234
2 12.05 12.20 -0.15 -0.1670 0.0279
3 12.21 12.12 0.09 0.0730 0.0053
4 12.15 12.30 -0.15 -0.1670 0.0279
5 12.35 12.23 0.12 0.1030 0.0106
6 12.10 11.75 0.35 0.3330 0.1109
7 12.35 12.21 0.14 0.1230 0.0151
8 11 99
11.99 12 31
12.31 -0.32
0 32 -0.3370
0 3370 0 1136
0.1136
9 12.19 12.50 -0.31 -0.3270 0.1069
10 12.26 12.03 0.23 0.2130 0.0454
Σ 0.170 0.4870
x 0.0170
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 9


Ketidakpastian asal homogenitas sampel …
(lanjutan…)

Σ [ (ai + bi) – x(ai+bi)]2


0.496
MSB = = = 0.02757
2 (n
( – 1) 2 (10 – 1)

Σ [ (ai - bi) – x(ai-bi)]2 0.4870


= 0.024351
MSW = =
2n 2 x 10

s sampling = √ ((MSB – MSW)/2) = √ ((0.00344 – 0.012885)/2) = 0.040104

Pada saat ini, dianalisis kadar air sebanyak 2 x, maka

0.040104
μ homog = = 0.02836
√2
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Ketidakpastian Asal Linearitas

Cyg dibuat Cpengamatan


⏐selisih⏐(mg/L)
(mg/L) (mg/L)
1.526 1.401 0.125
2.654 2.549 0.105
ma
3.981 3.921 0.06 x
4 845
4.845 4 899
4.899 0 054
0.054
5.968 5.892 0.076

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 10


Ketidakpastian Asal Linearitas …
(lanjutan
lanjutan))

0.125 mg/L
μlinearitas =
√3

= 0.072169 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Asal Recovery

Data validasi metode;


10 x penentuan recovery, diperoleh:
Recovery rata-rata = (95.5 ± 2.1)%

Saat ini penentuan recovery ditentukan 1 kali dg cara

spiking std kedlm contoh,

Diperoleh recovery sebesar 98% maka:


μrec = (2.1/95.5) x 98
= 2.155%
Standards for a better innovation and
competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 11


• Ketidakpastian dari Konsentrasi Sampel
(Cspl)

Sumber μ(X) sat Nilai (X) sat μ(X)/X


Aspl 291.33 25598.3 0.01138
Astd 291.33 24562 0.01186
Cstd 0.0382 mg/L 3.981 mg/L 0.00960
V2 0.018722 ml 3 mL 0.00624
V1 0.00706 mL 1 mL 0.00706
Recovery 2 155
2.155 % 98 % 0 02199
0.02199
Homog 0.0286 mg/L
Linearitas 0.0722 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Menghitung Cspl

Aspl V2
Cspl =
Astd Cstd V1

25598.3 3
= 3.981
24562 1

= 12.4469 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 12


Menghitung Ketidakpastian Gabungan Cspl
tanpa homogenitas & Linearitas

μCspl
= √ (μA
(μ spl/
/Aspl)2 + (μ
(μAstd/
/Astd)2 + (μ
(μCstd/
/Cstd)2 + (μ
(μV1/
/V1)2 +
(μV2/V2)2 + (μRec/Rec)2
Cspl

= √(0.01138)2+(0.01186)2+(0.0096)2+(0.00624)2+

(0.00706)2+(0.02199)2
=
0.030572

μCspl = 0.030572 x Cspl = 0.030572 x 12.4469 mg/L


= 0.3805 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Ketidakpastian Gabungan dengan Homog &


Linearitas

μCspl = √ μCspl + μHomog + μlinearitas

μCspl = √ (0.3805)2+ (0.0286)2 + (0.0722)2

μCspl = 0.3884 mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 13


Expanded Uncertainty

=0
0.3884
3884 mg/L x 2 = 0
0.7768
7768 mg/L

Pelaporan

(12.4469 ± 0.7768 ) mg/L

Standards for a better innovation and


competitiveness ……………..

Pelatihan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Laboratorium Pengujian Kimia Halaman 14

Anda mungkin juga menyukai