Anda di halaman 1dari 22

VERIFIKASI/KALIBRASI ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER (AAS)

Laboratorium Kimia Analisis Instrumen Unsur


SMK-SMAK Makassar
Nama Alat Tanggal
Serial No. Jam
Kode Aset Standar
Merk/Pembuat Pelarut
Type/Model No. Seri Standar
Kondisi ruang Methode AIR-ACETHYLENE
Suhu NITROUS-ACETHYLENE
Kelembaban GRAPHYTE FURNACE
Tekanan VAPOUR GENERATOR

1. Pengukuran Linearitas Kurva Kalibrasi Standar AAS

Standard Conc.Standard Absorbance

Blanko 0 mg/L
1 mg/L
2 mg/L
3 mg/L
4 mg/L
5 mg/L
Parameter Verifikasi Hasil Rekomendasi Kesimpulan
R Linearitas (R2) 0.995 <
Sensitivitas
R2
LoD
Y = A+BX LoQ
Presisi 0% - 5%
A
Akurasi 90%-110 %
B %Recovery 90%-110 %
Akurasi QC 90%-110 %

Nama Siswa: Nama Pembimbing :


Nur Wahid
Kelas :
No.Absen:
Paraf Paraf Nilai :
Ujian Praktek Kimia Analisis Instrumen

Kelas 3

Kode Soal A

Cara Kerja

1. Buatlah deret standar Logam Fe dengan konsentrasi 0.2 mg/L, 0.5 mg/L, 1 mg/L, 2
mg/L dan 5 mg/L.
2. Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 50mL
- Tambahkan 5mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 100mL kemudian encerkan dengan aquabidest dan
impitkan.
3. Baca dengan alat instrument AAS. Buatlah kurva Kalibrasi Fe dengan alat
instrument AAS.
4. Baca larutan dengan konsentrasi 0,5mg/L dan 2 mg/L Sebanyak 10x (Atur Replicate
Pembacaan pada alat instrument menjadi 10x replicate)
5. Baca sampel air sumur dengan alat AAS
6. Baca QC 2 mg/L
7. Hitung Presisi, Akurasi alat dari data yang kamu peroleh.
8. Hitung kadar sampel dari data pembacaan sampel.
9. Catat data hasil perhitungan ke dalam table yang disediakan
Ujian Praktek Kimia Analisis Instrumen

Kelas 3

Kode Soal B

Cara Kerja

1. Buatlah deret standar Logam Fe dengan konsentrasi 0.2 mg/L, 0.5 mg/L, 1 mg/L, 2
mg/L dan 5 mg/L.
2. Buat larutan 0.1 mg/L (blanko spike)
3. Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 50mL
- Tambahkan 5mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dengan aquabidest dan
impitkan.
4. Baca dengan alat instrument AAS. Buatlah kurva Kalibrasi Fe dengan alat
instrument AAS.
5. Baca larutan dengan konsentrasi 0,1mg/L sebagai blanko spike Sebanyak 10x (Atur
Replicate Pembacaan pada alat instrument menjadi 10x replicate)
6. Baca sampel air sumur dengan alat AAS
7. Baca QC 2 mg/L
8. Hitung LOD dan LOQ alat dari data yang kamu peroleh.
9. Hitung kadar sampel dari data pembacaan sampel.
10.Catat data hasil perhitungan ke dalam table yang disediakan
Ujian Praktek Kimia Analisis Instrumen

Kelas 3

Kode Soal C

Cara Kerja

1. Buatlah deret standar Logam Fe dengan konsentrasi 0.2 mg/L, 0.5 mg/L, 1 mg/L, 2
mg/L dan 5 mg/L.
2. Buat larutan 0.5 mg/L yang diadisi 1 mg/L (setelah adisi)
3. Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 25mL
- Tambahkan 5mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 100mL kemudian encerkan dengan aquabidest dan
impitkan.
4. Baca dengan alat instrument AAS. Buatlah kurva Kalibrasi Fe dengan alat
instrument AAS.
5. Baca larutan dengan konsentrasi 0,5mg/L dan dan larutan setelah adisi Sebanyak
10x (Atur Replicate Pembacaan pada alat instrument menjadi 10x replicate)
6. Baca sampel air sumur dengan alat AAS
7. Baca QC 2 mg/L
8. Hitung %recovery dari alat dari data yang kamu peroleh.
9. Hitung kadar sampel dari data pembacaan sampel.
10.Catat data hasil perhitungan ke dalam table yang disediakan
TRACE ELEMENT
BY ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY
JOB NO. : ELEMENT :
TANGGAL : JAM ANALISA :
METHODE : AIR- ACETHYLENE / NITROUS-ACETYLENE /GRAPHYTE FURNACE/VAPOUR GENERATOR

STANDARD CONC.STANDARD ABSORBANCE

Blanko 0 mg/L
1 mg/L
2 mg/L
3 mg/L
4 mg/L
5 mg/L
R QUALITY CONTROL (QC)
R2 Conc. (mg/L) Abs. Measured (mg/L) Akurasi
Y = A+BX 2 0.1234 2.05
A
B Akurasi = (Measured/Conc) x 100%

Bobot Rata-rata
Faktor
yang Conc (Cs) Conc (C),
Sample ID ditimbang
Pengenceran Abs Conc(Cav),
(FP) mg/L mg/L /%
(m), mg mg/L /%

I. I.

II. II.

III. III.

I. I.

II. II.

III. III.
Kadar Sampel (C) :
Sampel Cair :Kosentrasi logam : (mg/L) = Cs x fp
Sampel Padat :Kosentrasi logam : (%) =( Cs x fp x V /m) x 100% atau
Kosentrasi logam (mg/kg) = ( Cs x fp x V /m) => m : bobot yang ditimbang dalam satuan kg
Cs : Conc pembacaan alat AAS
C : Conc logam pada sampel
Nama Siswa: Nama Pembimbing :
Kelas : No.Absen: Nur Wahid
Paraf Paraf Nilai :
SMK-SMAK MAKASSAR
LABORATORIUM KIMIA ANALISIS INSTRUMEN
TRACE ELEMENT
BY ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY
Job No : Element :
Tanggal Analisa : Work Shift : day / nightTime :
Read Method : A-A / N-A / VGA / GTA
Standard Absorbance
Blanko R Quality Control
Measured
Standard 1 Conc Abs (mg/L)

Standard 2 Y= A+B.X

Standard 3 A

Standard 4 B

Standard 5
Read Date

Faktor
Sample ID Pengenceran Abs Conc (Cs) Conc ( C ) Keterangan
(FP)

Conc ( C ) = FP x Cs

Date
Analis

Diperiksa oleh
2. Pengukuran Sensitivitas AAS
No. UNSUR PEMBACAAN AAS DALAM SATUAN mg/L Conc.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Std (mg/L) Rata2(mg/L) Sensitivitas
Konsentrasi
1
Absorbans
3. Pengukuran Presisi dan Akurasi AAS
UNSUR PEMBACAAN STANDAR DALAM SATUAN mg/L TRUE VALUE Rerata STD. DEVIASI AKURASI PRESISI
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 CRM (mg/L) (mg/L) (mg/L) (%) (%)

4. Pengukuran Instrumen Detection Limit (IDL) dan Limit Of Quantification (LoQ)


UNSUR PEMBACAAN BLANKO DALAM SATUAN mg/L Rerata STD. DEV IDL/LOD LOQ
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)

5. Pengukuran % Recovery
UNSUR UNSUR PEMBACAAN AAS DALAM SATUAN mg/L CONC. Rerata RECOVERY
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ADISI (mg/L) (mg/L) (%)
Sebelum adisi
Setelah adisi
6. Quality Control (QC) Nama Siswa: Nama Pembimbing :

QUALITY CONTROL Nur Wahid


Kelas :
No.Absen:
Conc. (mg/L) Abs. Measured (mg/L) Akurasi
Paraf Paraf Nilai :
Prosedur Kerja Praktikum AAS dan Validasi dan Verifikasi Metode
1. Buat Larutan Standar AAS dengan larutan SRM logam untuk AAS
(konsentrasi larutan disesuaikan dengan manual book alat instrument)
2. Buat larutan blanko spike (larutan dengan konsentrasi 0.1 mg/L atau
sesuai petunjuk guru pembimbing)
3. Buat larutan untuk penentuan sensitivitas, presisi dan akurasi (larutan
memiliki absorbansi 0.2-0.4 atau sesuai petunjuk guru pembimbing).
4. Buat larutan untuk penentuan recovery (sebelum adisi dan setelah adisi)
dengan konsentrasi sesuai petunjuk pembimbing.
5. BERI LABEL SEMUA LARUTAN YANG DIBUAT SESUAI S.O.P. (label ditulis
nama larutan, konsentrasi, tanggal dibuat, nama pembuat dan jenis
analisa)
Masa waktu penyimpanan larutan standar untuk AAS
Untuk Standar yang Menggunakan Pelarut HCl dan H2O :
• Standar 1000 mg/L : sesuai masa kadaluwarsa pada kemasan

• Standar 100 mg/L : 1 tahun

• Standar 10, 20, 50 mg/L : 6 bulan

• Standar 1, 2, 5 mg/L : 3 bulan

• Standar 0,1 0,2 0,5 mg/L : 1 bulan

• Std. 0,005 0,01 0,02 0,05 mg/L : 1 minggu ( untuk VGA)

Untuk Standar yang Menggunakan Pelarut HNO3 dan Organik (Xylena/MIBK) :


1. Standar 1000 mg/L : sesuai masa kadaluwarsa pada kemasan

2. Standar 100 mg/L : 6 bulan

3. Standar 10, 20, 50 mg/L : 3 bulan

4. Standar 1, 2, 5 mg/L : 2 bulan

5. Standar 0,1 0,2 0,5 mg/L : 1 bulan

6. Std. 0,005 0,01 0,02 0,05 mg/L : 1 minggu ( untuk VGA)

Masa waktu penyimpanan larutan standar untuk AAS


Untuk Standar yang Menggunakan Pelarut HCl dan H2O :
• Standar 1000 mg/L : sesuai masa kadaluwarsa pada kemasan

• Standar 100 mg/L : 1 tahun

• Standar 10, 20, 50 mg/L : 6 bulan

• Standar 1, 2, 5 mg/L : 3 bulan

• Standar 0,1 0,2 0,5 mg/L : 1 bulan

• Std. 0,005 0,01 0,02 0,05 mg/L : 1 minggu ( untuk VGA)

Untuk Standar yang Menggunakan Pelarut HNO3 dan Organik (Xylena/MIBK) :


7. Standar 1000 mg/L : sesuai masa kadaluwarsa pada kemasan

8. Standar 100 mg/L : 6 bulan

9. Standar 10, 20, 50 mg/L : 3 bulan

10. Standar 1, 2, 5 mg/L : 2 bulan

11. Standar 0,1 0,2 0,5 mg/L : 1 bulan

12. Std. 0,005 0,01 0,02 0,05 mg/L : 1 minggu ( untuk VGA)
Menghitung Varian dan Standar Deviasi
Secara Manual
Pada artikel "varian dan standar deviasi" sebelumnya, telah dilakukan penghitungan varian dan
standar deviasi secara manual dengan menggunakan rumus di bawah ini.
Rumus varian 1

Rumus standar deviasi 1

Artikel ini menyajikan cara mencari standar deviasi secara manual dengan menggunakan rumus
varian dan standar deviasi di bawah ini.
Rumus varian 2

Rumus standar deviasi 2

Pada prinsipnya, hasil yang diperoleh dari kedua rumus tersebut sama. Perbedaannya hanya jalan
untuk memperolehnya saja. Data yang digunakan sama dengan data sebelumnya yaitu:
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1. Siapkan terlebih dahulu data dalam bentuk kolom (lihat kolom 1 dan 2 pada tabel di
bawah)
2. Hitung rata-ratanya, hasilnya ditempatkan pada kolom 3. Penghitungan rata-rata ini telah
dilakukan pada artikel "Rata-rata"
3. Kurangi setiap data dengan rata-ratanya (kolom 4 = kolom 2 dikurangi kolom 3)
4. Kuadratkan pengurangan data dengan ratanya tersebut (kolom 5 = kolom 4 dikuadratkan)
5. Jumlahkan semua hasil kuadrat pada kolom 5 (hasilnya pada bagian bawah)

Dari tabel di atas diperoleh


Oleh karena itu dapat dihitung varian

Sedangkan standar deviasi adalah akar kuadrat dari varian tersebut.


Uraian Materi
Validasi adalah konfirmasi melalui bukti-bukti pemeriksaan dan telah sesuai dengan tujuan
pengujian. Validasi harus dilakukan terhadap metode non-standar dan metode yang dikembangkan
laboratorium. Rentang ukur dan akurasi dapat diperoleh dari hasil validasi metode yang sesuai dengan
kebutuhan customer. Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif
bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi. Laboratorium harus memvalidasi:
1. Metode tidak baku

2. Metode yang didesain/dikembangkan laboratorium

3. Metode baku yang digunakan diluar lingkup yang dimaksud

4. Metode baku yang dimodifikasi

5. Metode baku untuk menegaskan dan mengkonfirmasi bahwa metode itu sesuai untuk penggunaan
yang dimaksudkan.

Parameter-parameter yang harus dilakukan untuk memvalidasi metode uji yaitu:


1. Repeatability dan Reproducibility

2. Akurasi (ketepatan, accuracy)

3. Perolehan kembali (recovery)

4. Limit deteksi dan limit kuantitasi

5. Ketidakpastian (uncertainty)

6. Daerah linier pengukuran dan daerah kerja

7. Robustness terhadap pengaruh eksternal

8. Konfirmasi identitas, selektifitas, spesifisitas

9. Sensitivitas silang gangguan dari matrik sampel.

Metode kuantitatif untuk pengujian validasi mengandung beberapa parameter yang ditentukan
yaitu:
1. Kekhususan / selektivitas

Selektivitas adalah kemampuan suatu metode untuk menentukan analit secara akurat dan
spesifik dalam suatu matrix sampel yang mengandung komponen lain

Selektivitas seringkali dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan (degree of bias) metode,
yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang ditambahkan berupa cemaran,
hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lainnya, dan dibandingkan terhadap hasil analisis
sampel yang tidak mengandung bahan lain yang ditambahkan.

Harus selalu diyakinkan bahwa isyarat yang dihasilkan pada proses pengukuran hanya berasal
dari analit dan bukan berasal dari senyawa lain atau bukan merupakan campuran isyarat dari
analit + senyawa lain yang kebetulan mempunyai sifat fisika/kimia serupa dengan analit yang
akan ditetapkan.

2. Batas deteksi (LOD) dan batas bawah kuantisasi (LLOQ)

Limit deteksi (LoD) adalah konsentrasi terendah dari analit dalam contoh yang dapat terdeteksi
dengan tingkat keyakinan yang tinggi, akan tetapi tidak perlu terkuantisasi, dibawah kondisi
pengujian yang disepakati

Limit kuantisasi atau biasa disebut juga limit pelaporan (limit of reporting) adalah konsentrasi
terendah dari analit yang dapat ditentukan dengan tingkat presisi dan akurasi yang dapat
diterima, dibawah kondisi pengujian yang disepakati.

LoD = nilai rata-rata blanko contoh + 3 s

LoQ = nilai rata-rata blanko contoh + (5 atau 6 atau 10) s


s = standar deviasi (simpangan baku) dari blanko contoh

3. Presisi (di bawah dalam pengulangan laboratorium dan / atau dalam laboratorium kondisi
reproducibility)

Presisi merupakan tingkat kemampuan berulang atas serangkaian pengujian/pengukuran untuk


menunjukkan hasil yang sama dari pengujian/pengukuran berulang-ulang (dalam waktu yang
dekat) dan identik, dalam kondisi yang sama.

Merupakan variabilitas hasil-hasil analisis yang bersangkutan (kedekatan data analisis dari suatu
uji dengan uji lainnya)

Menggambarkan kesalahan acak/random error (kedekatan antara sekumpulan hasil analisa).

Presisi ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1) Repeatability : adalah pengulangan yang dilaku-kan pada laboratorium yang sama, oleh analis
yang sama, menggunakan peralatan yang sama, dalam skala waktu analisis yang pendek

2) Intra-Reproducibility : adalah pengulangan yang dilakukan pada laboratorium yang sama,


oleh analis yang berbeda, menggunakan peralatan sama atau berbeda, dalam skala waktu
analisis yang panjang

3) Inter-Reproducibility : adalah pengulangan yang dilakukan pada laboratorium yang berbeda,


oleh analis yang berbeda, menggunakan peralatan yang berbeda, dalam skala waktu analisis
yang panjang

Rumus umum perhitungan Presisi adalah :

Presisi (RSD) = s/X’


%CV = RSD x 100%
Hitung Standar Deviasi (STDEV), Presisi (RSD) dan koefisien variansi (% CV)
Presisi (RSD) = (STDEV / CSTD )
% CV = RSD x 100%
Keberterimaannya : Jika pada metode acuan tidak terdapat %CV metode, bandingkan dengan
%CV Horwitz dan hasilnya harus < 2/3 %CV Horwitz ( 2 1-0,5 log C )
Keterangan :
s = standar deviasi hasil pengujian
X’ = rata-rata hasil pengujian
C = Konsentrasi larutan yang diukur

4. Akurasi (bias) (di bawah dalam pengulangan laboratorium dan di dalam laboratorium kondisi
reproducibility)

Menurut ISO, akurasi didefinisikan sebagai kesesuaian antara hasil analisis dengan nilai benar
analit (atau nilai acuan analit yang dapat diterima).

Akurasi menggambarkan sistematik erorr (kesalahan sistematik atau bias)

Akurasi menggambarkan kesesuaian atau kedekatan hasil analisis terhadap nilai sebenarnya

Merupakan kedekatan hasil uji rata-rata dengan nilai sebenarnya (true value)

Akurasi dinilai terhadap nilai standar acuan

Nilai standar acuan harus tertelusur ke standar internasional (CRM atau SRM)

Ada 3 cara untuk evaluasi akurasi yaitu :


a. Melakukan uji recovery (perolehan kembali)

b. Uji banding terhadap akurasi Metode standar

c. Uji terhadap bahan acuan standar (Standar Reference Material – SRM/CRM)


5. Linearitas dan jangkauan kerja

Linearitas secara umum didefenisikan sebagai kemampuan Metode untuk mendatangkan hasil
uji yang secara langsung sebanding dengan konsentrasi analit dalam suatu rentang kerja yang
diberikan.

Linearitas pada alat instrument analisis didefenisikan sebagai Kemampuan detektor


memberikan respon yang proporsional dengan konsentrasi analit dalam rentang konsentrasi
tertentu

Linear range merupakan rentang linear dalam rentang kerja.

6. Recovery

Recovery atau perolehan kembali biasanya dideskripsikan sebagai persentase diperolehnya


kembali sejumlah analit yang ditambahkan kedalam contoh yang megandung analit tsb. Yang
diproses sesuai dengan metode pengujian yang telah ditetapkan.

Kemampuan Metode untuk menguji analit yang diinginkan dapat diukur dengan besarnya
recovery yang dihasilkan.

Metode analitik tidak selalu mengukur seluruh analitik yang ada pada sampel uji, oleh karena itu
agar hasil pengujian recovery akurat maka efisiensi pelarutan/ekstraksi harus 100% dan analit
tidak boleh hilang (menguap dan sebagainya) selama proses pelarutan/ekstraksi.

Uji ini dilakukan dengan melakukan pengujian atas contoh yang diperkaya (spike) dengan
sejumlah kuantitatif analit

7. Stabilitas

8. Ketidakpastian pengukuran

9. Sensitivitas

Sensitivitas = 0.0044 x (Rata2 Pembacaan sampel/Rata2 Absorbansi Sampel)

Metode kuantitatif untuk pengujian harus dilakukan verifikasi dengan parameter yang akan
ditentukan adalah:
1. Kekhususan/selektivitas dan LOD jika matriks sampel berbeda dari yang digunakan dalam
pengembangan metode.

2. Akurasi (bias) (dalam kondisi pengulangan atau reproducibility)

3. Presisi (dalam kondisi pengulangan atau reproducibility)


Menghitung Standar Deviasi Sampel dengan
Microsoft Excel
Pada tulisan sebelumnya telah dibahas teori dan contoh penghitungan standar deviasi sampel. Tulisan
tersebut bisa dilihat di "varian dan standar deviasi". Pada tulisan ini akan dibahas mengenai
penghitungan standar deviasi sampel dengan menggunakan Microsoft Excel.

Data yang akan digunakan dalam penghitungan ini adalah data yang sama dengan penghitungan pada
contoh sebelumnya, yaitu tinggi badan siswa dalam satuan cm. Data tinggi badan siswa tersebut adalah
sebagai berikut.

172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170

Sebelum menghitung standar deviasinya, data diinput terlebih dahulu ke dalam sheet Microsoft Excel.
Hasil input data adalah sebagai berikut.

Dari hasil input data tersebut, tampak bahwa data tinggi badan yang akan dihitung standar deviasinya
berada pada kolom-baris D5 sampai D14, atau biasa ditulis D5:D14.

Penghitungan varian sampel dengan Microsoft Excel menggunakan fungsi STDEV.S, dengan syntax-nya
STDEV.S(Number 1, [Number 2], ... ). Oleh karena itu, syntax penghitungan varian untuk data tinggi
badan menjadi =STDEV.S(D5:D14). Penulisan syntax dilakukan di kolom-baris di luar data. Pada contoh
ini syntax-nya ditulis di kolom-baris D15.
Selanjutnya itu tekan ENTER, maka selanjutnya akan muncul varian sampel.
SOP PEMBUATAN LARUTAN DERET STANDARD UNTUK AAS AIR-ACETILENE
GUNAKAN PIPET VOLUME HANYA 1X
Pelarut HNO3 0.5M /HCl 20%
Atau AQUABIDEST (SEBELUM DIIMPITKAN, TAMBAHKAN 2ml HNO3 pekat)

100mg/L
P.V.
Pipet Volume 25ml 0ml 0 mg/L
(Blanko)

Larutan SRM
1000mg/L

P.V.
25 ml

10 mg/L

P.V. P.V. P.V.


5ml 10ml 25ml

1 mg/L 2 mg/L 5 mg/L


P.V. P.V.
10ml 5ml

0,2 mg/L 0,5 mg/L


SOP PEMBUATAN LARUTAN DERET STANDARD UNTUK AAS AIR-ACETILENE
GUNAKAN PIPET VOLUME HANYA 1X
Pelarut HNO3 0.5M /HCl 20%
Atau AQUABIDEST (SEBELUM DIIMPITKAN, TAMBAHKAN 2ml HNO3 pekat

100mg/L
P.V.
Pipet Volume 25ml 0ml 0 mg/L
(Blanko)

Larutan SRM
1000mg/L

P.V.
25 ml

10 mg/L

P.V. P.V. P.V.


10ml 20ml 50ml

1 mg/L 2 mg/L 5 mg/L


P.V. P.V.
10ml 10ml

0,2 mg/L 0,5 mg/L


Pembuatan larutan untuk penentuan recovery

5 mg/L 10 mg/L
P.V.
10ml P.V.
10ml
P.V.
10ml

0,5 mg/L (0,5 + 1) mg/L

Sebelum adisi Setelah adisi

Preparasi sampel Air Sumur:

1. Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:


- Pipet Air sumur 50mL
- Tambahkan 5mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dengan aquabidest dan impitkan.
2. Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 25mL
- Tambahkan 5mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 100mL kemudian encerkan dengan aquabidest dan impitkan
3. Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 50mL
- Tambahkan 5mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 100mL kemudian encerkan dengan aquabidest dan impitkan.
Preparasi sampel Air Sumur:

1. FP 1x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 50mL
- Tambahkan 1mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest.
2. FP 2x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 25mL
- Tambahkan 1 mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai mendidih
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest.
3. FP 4x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 25mL
- Tambahkan 1mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai mendidih
- Masukkan ke labu ukur 100mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest.
4. FP 5x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 10mL
- Tambahkan 1mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai mendidih
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest.

Preparasi sampel padat:

1. FP 1x
- Timbang sampel 0.5 - 1 gram
- Larutkan dalam Aquabidest, tambahkan 5ml HNO3 pekat sampai (-+ 50ml)
- Panaskan sampai sisa setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest
2. FP 2x
- Timbang sampel 0.5 - 1 gram
- Larutkan dalam Aquabidest, tambahkan 5ml HNO3 pekat sampai (-+ 50ml)
- Panaskan sampai sisa setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest
- Pipet 25ml larutan di atas, kemudian encerkan ke labu ukur 50ml
3. FP 5x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Timbang sampel 0.5 - 1 gram
- Larutkan dalam Aquabidest, tambahkan 5ml HNO3 pekat sampai (-+ 50ml)
- Panaskan sampai sisa setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest
- Pipet 10ml larutan di atas, kemudian encerkan ke labu ukur 50ml
Preparasi sampel padat:

1. FP 1x
- Timbang sampel 0.5 - 1 gram
- Larutkan dalam Aquabidest, tambahkan 5ml HNO3 pekat sampai (-+ 50ml)
- Panaskan sampai sisa setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest
2. FP 2x
- Timbang sampel 0.5 - 1 gram
- Larutkan dalam Aquabidest, tambahkan 5ml HNO3 pekat sampai (-+ 50ml)
- Panaskan sampai sisa setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest
- Pipet 25ml larutan di atas, kemudian encerkan ke labu ukur 50ml
3. FP 5x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Timbang sampel 0.5 - 1 gram
- Larutkan dalam Aquabidest, tambahkan 5ml HNO3 pekat sampai (-+ 50ml)
- Panaskan sampai sisa setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest
- Pipet 10ml larutan di atas, kemudian encerkan ke labu ukur 50ml
Preparasi sampel cair:

Preparasi sampel Air Sumur:

1. FP 1x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 50mL
- Tambahkan 1mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai setengahnya
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest
2. FP 2x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 25mL
- Tambahkan 1 mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai mendidih
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest.
3. FP 4x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 25mL
- Tambahkan 1mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai mendidih
- Masukkan ke labu ukur 100mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest.
4. FP 5x
Lakukan Preparasi sampel air sumur sbb:
- Pipet Air sumur 10mL
- Tambahkan 1mL HNO3 pekat, kemudian panaskan sampai mendidih
- Masukkan ke labu ukur 50mL kemudian encerkan dan impitkan dengan aquabidest.

Anda mungkin juga menyukai